Anda di halaman 1dari 6

KRIMINALITAS DI LINGKUNGAN TANAH TINGGI

Disajikan pada materi ajar


PENDIDIKAN PANCASILA

Dosen Pengajar
Stevy Hanny M.M

Dibuat oleh :
Elisa Anugerah da Costa
NIM : 22161201013

Program Sarjana S1
T.A 2022-1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Karena maraknya tindak kriminalitas di banyak tempat, bahkan wilayah Tanah


tinggi tempat tinggal saya sekarang ini. Sehingga sudah tidak asing di telinga saya, jika
terjadi tawuran, pengguna narkoba, pemerkosaan dan lain-lain.
Tawuran menjadi hal yang umum di dengar oleh banyak orang, termasuk saya.
Karena di tempat saya tinggal, sering terjadi tawuran yang disebabkan oleh para anak
remaja yang saling berselisih paham dan banyak sekali faktor penyebab terjadinya hal
tersebut.
Di era milenial sekarang ini, yang seharusnya para anak muda menjadi generasi
– generasi penerus bangsa, malah justru terlibat banyak perselisihan dan rendahnya
kesadaran diri untuk mau berkembang dan mengejar ketinggalannya dalam bidang
Pendidikan.

1.2 Tujuan Penelitian


Tujuan saya meneliti ini adalah untuk mengetahui faktor apa saja yang
menyebabkan terjadinya tawuran? Dan bagaimana cara agar tawuran tidak terjadi lagi
baik pada lingkungan tempat tinggal saya maupun wilayah lain?.

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian tawuran

Tawuran merupakan perkelahian massal yang dilakukan secara beramai-ramai


atau berkelompok. Dalam hal ini, tawuran termasuk bentuk kenakalan remaja atau
juvenile delinquency.

Mendidik anak merupakan suatu tantangan yang tidak mudah bagi setiap orang
tua. Di mana orang tua harus mendampingi perkembangan anak dari masa ke masa.
Mulai dari bayi, masa kanak-kanak, masa remaja, hingga dewasa. Tentu hal ini tidak
lepas dari berbagai masalah yang dihadapi anak selama masa hidupnya.

Dalam hal ini, mungkin Anda akan menghadapi anak dengan masalah yang
lebih kompleks ketika anak sudah memasuki usia remaja. Kehidupan sosial anak yang
semakin luas, semakin mudah baginya mendapatkan teman dan pergaulan baru. Bisa
jadi gaya pergaulan yang salah memberikan pengaruh negatif pada cara anak bersikap
dalam kehidupan sehari-hari.

Salah satu dampak pergaulan yang perlu diwaspadai adalah perilaku tawuran
pelajar. Di Indonesia sudah banyak kasus tawuran pelajar yang terjadi antar sekolah.
Biasanya tawuran yang terjadi antar pelajar disebabkan oleh konflik kecil yang
kemudian berkembang menjadi ketegangan kelompok. Anak yang masuk dalam
kelompok ini tentu akan terkena pengaruh dan ikut dalam perkelahian.

Faktor – faktor terjadnya Tawuran, dibagi menjadi 3 yaitu :


1. Faktor Internal,
2. Faktor Keluarga
3. Faktor Sekolah
4. Faktor lingkungan

1. Faktor Internal
Faktor pertama terjadinya tawuran pelajar berasal dari faktor internal. Dalam
hal ini, remaja yang terlibat dalam perkelahian biasanya kurang mampu beradaptasi
dengan baik di lingkungan yang kompleks, yaitu lingkungan yang terdapat perbedaan
pandangan, budaya, hingga tingkat ekonomi.

2. Faktor keluarga
Faktor pengaruh yang cukup besar didapatkan dari kondisi atau lingkungan
keluarga. Rumah tangga yang dipenuhi kekerasan, baik itu kekerasan yang dilakukan
antar orang tua atau orang tua pada anak, sering memberikan dampak psikologis yang
buruk pada anak. Anak yang berada dalam lingkungan keluarga ini memiliki
kecenderungan lebih besar terhadap perilaku perkelahian.

3. Faktor Sekolah
Dalam hal ini, sekolah adalah lembaga yang memainkan peranan penting dalam
menertibkan pelajar. Lingkungan sekolah yang tidak mendorong siswanya belajar, akan
menyebabkan siswa lebih senang melakukan aktivitas di luar sekolah bersama teman-
teman pergaulannya. Kondisi sekolah yang kurang tertib ini, bisa memicu perilaku
siswa yang tidak terkendali atau bebas. Hal ini akan memungkinkan para pelajar
melakukan berbagai tindakan pelanggaran, termasuk perkelahian antar pelajar.

4. Faktor Lingkungan
Lingkungan rumah yang kumuh, anggota di lingkungan rumah atau sekolah
yang sering berperilaku buruk seperti minum-minuman keras hingga narkoba, tentu
bisa menjadi salah satu pemicu kenakalan remaja, termasuk perkelahian.
Adapun cara atau solusi untuk mencegah dan Mengatasi terjadinya tawuran antar pelajar :
1) Membuat Peraturan Sekolah Yang Tegas

Bagi siswa siswi yang terlibat dalam tawuran akan dikeluarkan dari sekolah. Jika semua siswa
terlibat tawuran maka sekolah akan memberhentikan semua siswa dan melakukan penerimaan
siswa baru dan pindahan. Setiap pelajar siswa siswi harus dibuat takut dengan berbagai
hukuman yang akan diterima jika ikut serta dalam aksi tawuran. Bagi yang membawa senjata
tajam dan senjata khas tawuran lainnya juga harus diberi sanksi.

2) Memberikan Pendidikan Anti Tawuran

Pelajar diberikan pemahaman tentang tata cara menghancurkan akar-akan penyebab tawuran
dengan melakukan tindakan-tindakan tanpa kekerasan jika terjadi suatu hal, selalu berperilaku
sopan dan melaporkan rencana pelajar-pelajar badung yang merencanakan penyerangan
terhadap pelajar sekolah lain. Jika diserang diajarkan untuk mengalah dan tidak melakukan
serangan balasan, kecuali terpaksa.

3) Kolaborasi Belajar Bersama Antar Sekolah

Selama ini belajar di sekolah hanya di situ-situ saja sehingga tidak saling kenal mengenal antar
pelajar sekolah yang satu dengan yang lainnya. Seharusnya ada kegiatan belajar gabungan antar
sekolah yang berdekatan secara lokasi dan memiliki kecenderungan untuk terjadi tawuran
pelajar. Dengan saling kenal mengenal karena sering bertemu dan berinteraksi maka jika terjadi
masalah tidak akan lari ke tawuran pelajar, namun diselesaikan dengan cara baik-baik.

4) Membuat Program Ekstrakurikuler Tawuran

Diharapkan setiap sekolah membuat ekskul konsep baru bertema tawuran, namun tawuran
pelajar yang mendidik, misalnya tawuran ilmu, tawuran olahraga, tawuran otak, tawuran
dakwah, tawuran cinta, dan lain sebagainya yang bersifat positif. Tawuran-tawuran ini
sebaiknya bukan bersifat kompetisi, tetapi bersifat saling mengisi dan bekerjasama sehingga
bisa bergabung dengan ekskul yang sama di sekolah lain.

5) Siswa diarahkan ke hal hal positif dengan diberikan tanggungjawab


Dengan diberi tanggungjawab siswa diharapkan mempunyai sebuah beban yang harus mereka
pikul dan untuk kemudian membawanya ke aktifitas yang positif seperti OSIS, Pramuka, PMR,
dll.

6) Orang tua memberikan perhatian yang semestinya kepada anak

Untuk mencegah adanya miss comunication maka peran orang tua dalam hal ini yaitu
memberikan perhatian kepada anak, orang tua juga harus memberikan keterbukaan kepada
anak untuk tidak segan menyatakan keluh kesahnya kepada orang tua baik jika terdapat
masalah maupun hal yang menggembirakan. Sehingga orang tua dapat secara tidak langsung
mengontrol emosi siswa agar tetap stabil dan tidak mudah lari ke hal yang negatif seperti
tawuran.

7) Instituti dan orang tua jangan terlalu menekan siswa dengan berbagai peraturan yang
berlebihan

Pihak – pihak yang secara langsung berhubungan dengan anak sepatutnyalah harus bisa
berinteraksi tanpa harus memberi tekanan yang berlebih seperti suatu pencapaian prestasi dan
telalu ketatnya sebuah peraturan sehingga anak tidak bisa menyalurkan bakat kreatifitasnya
sehingga mencari tempat di mana mereka bebas menyalurkan aspirasinya tanpa harus ada
tekanan dengan melakukan hal-hal yang negatif.

8) Lingkungan masyarakat perlu dibangun sarana organisasi yang menampung aspirasi &
semangat muda

Lingkungan masyarakat yang menjadi lingkungan yang secara langsung berinteraksi dengan
anak, maka dalam lingkungan tersebut haruslah tersedianya saran dimana anak dapat
menyalurkan ide, gagasan, kreatifitas dan emosi yang membangun sehingga tercipta suatu
bentuk kegiatan yang positif yang dapat menjauhkannya ke hal yang negatif. Seperti sebuah
lembaga organisasi yang legal dari pemerintah sekitar.

Dengan berbagai terobosan-terobosan baru dalam hal kegiatan menanggulangi tawuran pelajar
antar sekolah secara perlahan akan menciptakan persepsi di mana tawuran itu adalah kegiatan
yang sia-sia sehingga tidak layak ikut serta. Sehingga secara berkelanjutan permasalahan
tawuran akan menghilang atau setidaknya berkurang dan lama-kelamaan tawuran akan segera
punah dari dunia pelajar indonesia.
PENUTUP

Sampai saat ini tawuran pun masih banyak terjadi di banyak wilayah, mulai dari tawuran kecil
bahkan sampai membesar sehingga merusak properti dan mengganggu masyarakat setempat.
Peran orang tua di perlukan untuk memberi ajaran bagi anaknya, begitu juga dengaan sekolah,
yang menjadi tempat anak – anak menuntut Ilmu

Berdasarkan pembahasan diatas kita dapat mengetahui bahwa apa saja sih faktor penyebab
terjadinya tawuran antar pelajar dan solusi untuk mengatasinya, sehingga tidak terjadi pada
generasi berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai