Anda di halaman 1dari 8

TUGAS BAHASA INDONESIA

TEKS DISKUSI TAWURAN

DISUSUN OLEH:

KITAYA PUTRI MAY SIRATUL INDRI

DANANG ANUGRAH

SMP NEGERI 3 TELUK KUANTAN

2023
Pendahuluan

Tawuran antar pelajar yang sering dilakukan oleh sekelompok


remaja terutama oleh para pelajar memang sudah tidak asing lagi di
telinga kita dan ini menjadi hal yang sudah tidak jarang terjadi di kota-kota
besar di indonesia,terutama di Jakarta. Tawuran antar pelajar selalu
menjadi agenda pembicaraan setiap tahunnya, masalah ini bukan perkara
baru dan bukan perkara yang remeh.

Tawuran biasa terjadi karena banyak hal, dimulai dari hal yang
sepele hingga hal yang paling besar. Tawuran antar pelajar saat ini sudah
menjadi masalah yang sangat menggangu ketertiban dan keamanan
lingkungan di sekitarnya. Saat ini, tawuran antar pelajar sekolah tidak
hanya terjadi di lingkungan atau sekitar sekolah saja, namun terjadi di
jalan-jalan umum, sehingga tak jarang pula mengakibatkan pengrusakan
fasilitas publik. Perilaku tawuran antar pelajar bukan hanya
mengakibatkan kerugian harta benda atau korban cedera tapi sudah
merenggut nyawa banyak orang.
Gagasan utama pendahuluan

Pihak sekolah dan masyarakat sekitar sudah berusaha mencoba


memberantas tawuran antar pelajar agar pelajar lebih fokus untuk belajar
dan tidak merugikan satu sama lainnya. Upaya tersebut sangat di harapkan
dapat menyadarkan para pelajar sekolah untuk tidak melakukan tawuran.

perilaku menyimpang ini diakibatkan karena tingkat perekonomian


lemah yang belum sesuai dengan era Globalisasi sekarang ini. Kasus
tawuran ini sering kali terjadi sering kali dilakukan oleh remaja yang
memiliki perilaku menyimpang dimana tingkat emosional dari pelaku
tersebut tidak dpat dikontrol atau memiliki cacat social/sakit patologis
atau yang di sebut sebagai kenakalan remaja ini terjadi biasanya mulai dari
masalah-maslah sepele sampai hal-hal serius yang menjurus pada tindakan
bentrok.

Menurut Bismar Siregar'mengatakan bahwa kenakalan remaja


(kenakalan anak) disebabkan oleh modernisasi, masyarakat belum siap
menerimanya. Tindakan kejahatan, kekerasan dalam kasus tawuran
perkelahian massa yang terjadi di Kota-kota besar yang kini mulai
merambat terjadi di Desa/perkampungan ini sering dilakukan oleh
masyarakat itu sendiri yang memiliki sikap adanya cacat sosial, kurangnya
intropeksi diri sehingga menimbulkan kemarahan dan berakibat pada
bentrokan, tindakan kriminalitas kasus tawuran tersebut sebagian besar
dilakukan oleh anak-anak remaja yang meiliki periaku menyimpangdan
mengalami masa pubertas.
Bagian Pro

Tawuran menurut saya adalah tindakan yang wajar sebab


merupakan salah satu cara untuk menyampaikan protes, pendapat dan
sebagainya yang tidak tersampaikan dengan baik. Melalui tawuran suatu
kelompok akan bisa didengar lebih baik mengenai kekecewaannya
sehingga pihak-pihak tertentu bisa mengambil tindakan yang tepat lebih
mawas dan sebagainya

Sebenarnya jika dilihat lebih dalam lagi, salah satu akar penyebabnya
adalah permasalahan yang dihadapi individu yang kemudian menyebabkan
depresi seseorang, sebagaimana kita tahu bahwa materi pendidikan di
sekolah Indonesia itu cukup berut. Akhirnya stress yang memuncak itu
mereka tumpahkan dalam bentuk yang tidak terkendali yaitu tawaran.
Akibat dari tawuran pelajar itu sendiri, antura lain:

1. Kematian dan luka berat bagi para siswa, pelaku dan masyarakat.

2. Kerusakan yang parah pada kendaraan dan kaca gedung atau rumah
yang terkena lemparan batu

3. Trauma pada para siswa dan masyarakat yang menjadi korban.

4. Rusaknya mental para generasi muda.

5. Turunnya kualitas pendidikan di Indonesia.

Hal terpenting adalah bagaimana menemukan solusi yang tepat


untuk menyelesaikan persoalan ini. Seluruh lapisan masyarakat harus ikut
berperan dalam menanggulangi kasus tawuran pelajar, yaitu orang tua,
guru/sekolah, pemerintah termasuk juga aparat kepolisian yang
menangani para pelaku tawuran pelajar tersebut.

Pihak sekolah dan masyarakat sekitar sudah berusaha mencoba


memberantas tawuran antar pelajar agar pelajar lebih fokus untuk belajar
dan tidak merugikan satu sama lainnya. Upaya tersebut sangat di harapkan
dapat menyadarkan para pelajar sekolah untuk tidak melakukan tawuran.
perilaku menyimpang ini diakibatkan karena tingkat perekonomian
lemah yang belum sesuai dengan era Globalisasi sekarang ini. Kasus
tawuran ini sering kali terjadi sering kali dilakukan oleh remaja yang
memiliki perilaku menyimpang dimana tingkat emosional dari pelaku
tersebut tidak dpat dikontrol atau memiliki cacat social/sakit patologis
atau yang di sebut sebagai kenakalan remaja ini terjadi biasanya mulai dari
masalah-maslah sepele sampai hal-hal serius yang menjurus pada tindakan
bentrok.

Menurut Bismar Siregar'mengatakan bahwa kenakalan remaja


(kenakalan anak) disebabkan oleh modernisasi, masyarakat belum siap
menerimanya. Tindakan kejahatan, kekerasan dalam kasus tawuran
perkelahian massa yang terjadi di Kota-kota besar yang kini mulai
merambat terjadi di Desa/perkampungan ini sering dilakukan oleh
masyarakat itu sendiri yang memiliki sikap adanya cacat sosial, kurangnya
intropeksi diri sehingga menimbulkan kemarahan dan berakibat pada
bentrokan, tindakan kriminalitas kasus tawuran tersebut sebagian besar
dilakukan oleh anak-anak remaja yang meiliki periaku menyimpangdan
mengalami masa pubertas.
Bagian kontra

Tawuran adalah tindakan yang dilarang,sebab seringnya hanya


menimbulkan kerugian. Kerugian ini bukan sekedar luka pada pihak yang
terlibat tapi pengrusakan sejumlah fasilitas umum, mengganggu keamanan
warga, mengganggu kegiatan ekonomi hingga ke hilangnya nyawa.
Tawuran adalah tindakan kriminal sehingga wajib dicegah juga wajib
ditindak sesuai hukum yang berlaku.

Tawuran atau bentrokan antarpelajar merupakan salah satu


fenomena negatif yang kerap terjadi di masyarakat. Meskipun kita telah
berupaya sebaik mungkin untuk menurunkan tingkat terjadinya tawuran,
namun nyatanya kejadian ini masih berulang kali terjadi. Tidak jarang
tawuran antarpelajar bahkan mengakibatkan jatuhnya korban, baik luka
maupun jiwa. Tentunya kita tidak menginginkan hal ini. Oleh karena itu,
dibutuhkan tindakan pencegahan dan penindakan yang lebih ampuh untuk
menyelesaikan permasalahan ini.
Kesimpulan

Tawuran bukanlah cara yang tepat untuk menyelesaikan masalah.


Sudah seharusnya pelajar Indonesia menyalurkan semangat dan tenaganya
untuk mengharumkan nama Indonesia dalam segala bidang. Tidak bisa
dipungkiri apabila di dalam pertemanan ada perasaan saling mendukung
dan membela. Tetapi yang perlu diingat bahwa dalam pertemanan juga
harus saling mengingatkan apabila ada yang berbuat salah. Bukannya
malah mendukung teman yang salah, bahkan mengomporinya. Marilah kita
salurkan semangat dan tenaga kita untuk hal-hal yang positif. Paling tidak
untuk menjaga nama baik keluarga dan sekolah.

Pendidikan anti tawuran hanyalah suatu bentuk proses penyadaran


terhadap pelajar agar menjauhi tindakan kekerasan. Gagasan memberikan
penyadaran ini menjadi sangat penting, sebab, tawuran yang terjadi pada
pelajar merupakan sikap yang muncul dari individu itu sendiri karena
faktor-faktor eksternal yang bertentangan dengan prinsip-prinsip yang
tertanam di dalam diri pelajar, seperti gesekan-gesekan yang beraroma
provokatif dan sensitif. Karena secara psikologis, ketika seseorang
melakukan suatu tindakan negatif, misalnya kekerasan, seseorang sedang
hilang kesadarannya karena tidak mampu mengendalikan dirinya sendiri.
Nah, salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengingatkan para
pelajar agar menghindari tindakan kekerasan ialah dengan memberikan
suatu penyadaran, baik bersifat kognitif, afektif, maupun psikomotorik.

Tawuran adalah tindakan yang dilarang,sebab seringnya hanya


menimbulkan kerugian. Kerugian ini bukan sekedar luka pada pihak yang
terlibat tapi pengrusakan sejumlah fasilitas umum, mengganggu keamanan
warga, mengganggu kegiatan ekonomi hingga ke hilangnya nyawa.
Tawuran adalah tindakan kriminal sehingga wajib dicegah juga wajib
ditindak sesuai hukum yang berlaku.

Tawuran atau bentrokan antarpelajar merupakan salah satu


fenomena negatif yang kerap terjadi di masyarakat. Meskipun kita telah
berupaya sebaik mungkin untuk menurunkan tingkat terjadinya tawuran,
namun nyatanya kejadian ini masih berulang kali terjadi. Tidak jarang
tawuran antarpelajar bahkan mengakibatkan jatuhnya korban, baik luka
maupun jiwa. Tentunya kita tidak menginginkan hal ini. Oleh karena itu,
dibutuhkan tindakan pencegahan dan penindakan yang lebih ampuh untuk
menyelesaikan permasalahan ini.

Anda mungkin juga menyukai