TAWURAN ANTAR PELAJAR DAN UPAYA UNTUK MENGATASINYA
Dalam menjalani kehidupan sehari-hari, kita akan senantiasa menemui berbagai
konflik atau permasalahan yang keberadaannya menimbulkan keresahan. Konflik atau permasalahan tersebut dapat terjadi di berbagai bidang kehidupan salah satunya pendidikan. Dewasa ini, dunia pendidikan menghadapi beberapa masalah yang cukup komplek sehingga membutuhkan perhatian lebih. Masalah yang dimaksudkan disini antara lain adalah meliputi kurikulum pendidikan, institusi pendidikan, maupun masalah kesiswaan seperti menurunnya tata krama sosial dan moral serta etika yang menjadi penyebab munculnya berbagai perilaku negatif siswa. Hal ini dibuktikan dengan maraknya penyimpangan norma kehidupan sosial yang dilakukan oleh siswa yang umumnya masih berusia remaja. Selain itu, menurunnya moral serta etika dari para siswa ini juga mengakibatkan mereka untuk tidak segan melakukan hal-hal yang bertentangan dengan tata tertib sebagaimana telah ditetapkan baik oleh pihak sekolah maupun pemerintahan. Bahkan lebih dari itu, sekarang ini telah sering ditemui siswa- siswa yang menjadi pelaku tindakan kriminal seperti pencurian, penyalahgunaan obat terlarang, hingga pembunuhan. Perbuatan melanggar ketentuan hukum, moral, maupun sosial yang dilakukan oleh para siswa kalangan remaja ini disebut juga dengan istilah kenakalan remaja. Fenomena kenakalan remaja bukan lagi menjadi masalah yang asing dalam lingkungan masyarakat. Pasalnya, kehidupan remaja pada masa kini terlihat memprihatinkan dengan maraknya kenakalan remaja yang dilakukan oleh para siswa. Salah satu bentuk kenakalan remaja yang tidak henti mendapatkan perhatian dari khalayak masyarakat adalah terkait dengan tindakan tawuran antara kalangan pelajar. Di Indonesia sendiri, peristiwa tawuran antar pelajar bahkan dikatakan telah membudaya pada kalangan remaja hingga menjadi topik pembicaraan yang tidak mengejutkan. Dalam praktiknya, tawuran pelajar terjadi akibat beberapa hal yang melatarbelakangi misalnya karena alasan balas dendam atau karena emosi yang berlebihan. Meskipun demikian, apapun alasannya, tindakan tawuran antar pelajar ini tidak dapat dibenarkan dan harus secepatnya dihilangkan agar tidak tumbuh berkembang menjadi budaya negatif di kalangan remaja. Sebab, tindakan tawuran hanya akan mendatangkan dampak yang merugikan tidak hanya bagi pelaku namun masyarakat lainnya yang tidak terlibat juga beresiko menerima dampak dari tawuran tersebut. Beberapa dampak negatif yang hadir akibat terjadinya tawuran antar pelajar antara lain seperti rusaknya fasilitas umum di beberapa tempat yang menjadi lokasi berlangsungnya tawuran. Kemudian, pelaku tawuran yang biasanya masih menggunakan seragam sekolah ketika menjalankan aksinya akan berdampak pada menurunnya citra baik sekolah. Tidak hanya sampai disitu, tawuran antar pelajar juga dapat menimbulkan dampak terburuk yaitu adanya korban jiwa baik korban luka rengan maupun berat, hingga korban yang merenggut nyawa atau meninggal. Disisi lain, tawuran juga akan mendatangkan dampak jangka panjang yang berupa keresahan, traumatik, ataupun dampak psikis lainnya yang dapat menyerang pelaku maupun masyarakat sebagai saksi terjadinya tawuran tersebut. Melihat banyaknya dampak negatif yang ditimbulkan oleh tindakan tawuran, maka diperlukan upaya atau solusi untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Upaya tersebut tidak hanya dilakukan oleh pihak sekolah saja, namun juga melibatkan semua pihak meliputi siswa, keluarga siswa serta masyarakat yang ada disekitar mereka. Beberapa upaya yang dapat diterapkan untuk mencegah terjadinya tawuran antara lain adalah dengan mengisi waktu luang dengan kegiatan yang lebih bermanfaat seperti olahraga, belajar, maupun kegiatan lainnya yang dapat mengembangkan bakat dan minat siswa. Selain itu, siswa juga harus mampu dalam menentukan lingkungan pertemanan yang baik dan sekiranya tidak akan membawa pengaruh buruk bagi dirinya. Kemudian untuk keluarga siswa, pencegahan dapat dilakukan dengan senantiasa menciptakan suasana rumah yang hangat, memberikan kasih sayang, meluangkan waktu bersama, serta melakukan pengawasan terhadap kegiatan yang dilakukan remaja dengan tetap memperhatikan batasan-batasan tertentu. Sedangkan untuk pihak sekolah, maka upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan memberikan sosialisasi dan pembelajaran kurikulum pendidikan mengenai bahaya melakukan tawuran. Apabila dari semua pihak utamanya siswa telah tumbuh kesadaran, maka diharapkan tindakan kenakalan remaja seperti tawuran antar pelajar ini dapat diminimalisir. Selain itu, resiko kerugian akiba tawuran antar pelajar juga dapat dihindari. Oleh karena itu, sebagai seorang pelajar seharusnya lebih paham bahwa mereka adalah generasi penerus bangsa yang nantinya akan menjadi seorang pemimpin. Untuk itu, segala kegiatan yang mencerminkan perilaku buruk harus segera dihilangkan dan mulai untuk menumbuhkan kembali nilai-nilai luhur dengan cara meningkatkan tata krama, sopan santun, moral serta etika yang baik.