Tawuran merupakan suatu perkelahian atau tindak kekerasan yang dilakukan oleh
sekelompok atau serumpun masyarakat. Kata tawuran bagi masyarakat indonesia sudah tidak
asing lagi di telinga, pada umumnya tawuran diamati sebagai suatu tindakan yang tidak
dibenarkan. Tawuran antar pelajar maupun antar remaja, semakin marak semenjak lahirnya
Anak anak muda sudah tidak merasa bahwa perbuatan tawuran sangat tidak terpuji dan
dapat menganggu ketenangan dalam masyarakat. Sebaliknya mereka merasa takut terhadap geng
Biasanya tawuran terjadi akibat masalah yang sangat sepele, seperti saling ejek maupun
memperebutkan seorang wanita. Pemicu lain biasanya adanya rasa dendam, remaja yang masih
labil tingkat emosinya menanggapi masalah tersebut sebagai sebuah tantangan. Dengan rasa
kesetiakawanan dan solidaritas yang tinggi para siswa akan membalas perlakuan yang
Meski begitu, tak sedikit anak-anak muda yang ingin menunjukkan eksistensi dengan
mengikuti ajang perkelahian ini.Anak-anak tersebut sedang mencari jati diri dimana melihat
tawuran sebagai ajang 'gagah-gagahan'. Mereka dengan bangga dan berwajah 'digarang-
garangkan' menyatroni satu sama lain. Mereka inilah yang perlu pembinaan tak hanya dari
keluarga namun dari sistem yang ada di masyarakat. Ketika sebuah tawuran terjadi, warga
menjadi resah dan para aparat keamanan akan sibuk. Penyebab hal ini dimungkinkan adalah
mungkin pemicu tawuran yang juga sebagai ajang pelampiasan emosi dan balas dendam.
Kekerasan dalam bentuk apa pun tidak dapat dibenarkan, termasuk tawuran. Tawuran
hanya akan merugikan banyak pihak. Baik itu pelaku tawuran, sekolah, orang tua, bahkan
lingkungan yang menjadi ajang tawuran. Tawuran tidak memberi manfaat apa-apa. Sebaliknya,
pelajar dari perilaku pro-tawuran menjadi perilaku anti-tawuran. Para siswa tersebut perlu untuk
mengetahui program latihan dari pengendalian emosi dan semacamnya. Untuk itu, dibutuhkan
sebuah bentuk pencerahan pencerahan psikologis yang langsung menyentuh kejiwaan dari para
pelajar.