Anda di halaman 1dari 2

ANTI TAWURAN

Menemukan jati diri merupakan salah satu alasan bagi anak-anak muda untuk
mengembangkan potensi dirinya. Sebagai makhluk sosial, tidaklah mengherankan bila
setelah pulang sekolah, para pelajar berkumpul dan berbagi, sehingga mereka merasa teman
lebih dari keluarga. Teman merupakan pilihan yang dirasa paling dekat setelah keluarga
yang kadang tidak mau mengerti dan terlalu menuntut. Itulah sebabnya, solidaritas dan rasa
kekeluargaan antarpelajar menjadi alasan untuk saling mendukung dan membela sesama.
Pertemanan inilah yang membawa seorang pelajar dapat mengembangkan
potensinya ke arah positif atau ke arah negatif. Perasaan saling mendukung ini pulalah yang
dapat menyebabkan tawuran di antara sesama pelajar. Ketika di dalam kelompok terdapat
pelajar yang sedang bermasalah dengan pelajar sekolah lain, teman-teman merasa harus
membantu temannya. Tetapi, cara yang dipilih bukan dengan cara yang tepat, yaitu
tawuran, yang dianggap dapat menyelesaikan permasalahan dengan tepat.
Tawuran bukanlah cara yang tepat untuk menyelesaikan masalah. Sudah seharusnya
pelajar Indonesia menyalurkan semangat dan tenaganya untuk mengharumkan nama
Indonesia dalam segala bidang. Tidak bisa dipungkiri apabila di dalam pertemanan ada
perasaan saling mendukung dan membela. Tetapi yang perlu diingat bahwa dalam
pertemanan juga harus saling mengingatkan apabila ada yang berbuat salah. Bukannya
malah mendukung teman yang salah, bahkan mengomporinya. Marilah kita salurkan
semangat dan tenaga kita untuk hal-hal yang positif. Paling tidak untuk menjaga nama baik
keluarga dan sekolah.
ANTI TAWURAN

Tawuran antar pelajar yang pada umumnya masih remaja sangat merugikan dan
perlu upaya untuk mencari jalan keluar dari masalah ini atau setidaknya mengurangi.
Pihak sekolah dan masyarakat sekitar sudah mencoba memberantas tawuran antar
pelajar supaya pelajar lebih fokus untuk belajar dan tidak merugikan satu sama lain. Upaya
tersebut di harapkan dapat menyadarkan pelajar sekolah untuk tidak tawuran. Tawuran
antar pelajar biasanya karena masalah sepele. Dalam mengatasi masalah kenakalan remaja
ini, pihak kepolisian lebih melakukan tindakan pembinaan terlebih dahulu dibandingkan
melakukan proses pidana.
Solusi terbaik yaitu adanya program mengubah mindset para pelajar dari perilaku
pro-tawuran menjadi perilaku anti-tawuran. Perlu program latihan pengendalian emosi dan
semacamnya. Untuk itu, dibutuhkan pencerahan pencerahan psikologis yang langsung
menyentuh kejiwaan para pelajar.

Anda mungkin juga menyukai