Anda di halaman 1dari 1

ANTI TAWURAN

Tidak bisa dipungkiri bahwa pelajar Indonesia memiliki semangat bersaing


yang tinggi, baik secara positif maupun negatif. Hal ini dapat dibuktikan dengan
berita mengenai pelajar yang mengharumkan nama Indonesia diajang-ajang
nasional dan internasional. Tapi, di satu sisi sangat membanggakan, di sisi lain
muncul berita mengenai tawuran antar pelajar. Bukankah sudah seharusnya
pelajar Indonesia menyalurkan semangat dan tenaganya untuk Indonesia, bukan
untuk tawuran?

Menemukan jati diri merupakan salah satu alasan bagi anak-anak muda
untuk mengembangkan potensi dirinya. Sebagai makhluk sosial, tidaklah
mengherankan bila setelah pulang sekolah, para pelajar berkumpul dan berbagi,
sehingga mereka merasa teman lebih dari keluarga. Teman merupakan pilihan
yang dirasa paling dekat setelah keluarga yang kadang tidak mau mengerti dan
terlalu menuntut. Itulah sebabnya, solidaritas dan rasa kekeluargaan antar pelajar
menjadi alasan untuk saling mendukung dan membela sesama.

Pertemanan inilah yang membawa seorang pelajar dapat


mengembangkan potensinya kearah positif atau kearah negatif. Perasaan saling
mendukung ini pula yang dapat menyebabkan tawuran di antara sesama pelajar.
Ketika di dalam kelompok terdapat pelajar yang sedang bermasalah dengan
pelajar sekolah lain, teman-teman harus merasa ingin membantu temannya.
Tetapi, cara yang dipilih bukan dengan cara yang tepat, yaitu tawuran, yang
dianggap dapat menyelesaikan permasalahan dengan tepat.

Tawuran bukanlah cara yang tepat untuk menyelesaikan masalah. Sudah


seharusnya pelajar Indonesia menyalurkan semangat dan tenaganya untuk
mengharumkan nama Indonesia dalam segala bidang. Tidak bisa dipungkiri
apabila di dalam pertemanan ada perasaan paling mendukung dan membela.
Tetapi yang perlu di ingat bahwa dalam pertemanan juga harus saling
mengingatkan apabila ada yang berbuat salah, bahkan mengomporinya. Marilah
kita salurkan semangat dan tenaga kita untuk hal-hal yang positif. Paling tidak
untuk menjaga nama baik keluarga dan sekolah.

Anda mungkin juga menyukai