Anda di halaman 1dari 10

TAWURAN ANTARPELAJAR DI INDONESIA

oleh
Dwi Novian
19/20676/BP

1. Pendahuluan

1.1 Latar belakang

Indonesia mempunyai ragam agama, adat, suku, bahasa dan budaya. Oleh

karena itu tak heran indonesia disebut negara yang multikulturalisme. Untuk

mempertahankan negara seperti Indonesia ini, sangatlah sulit karena rentan sekali

terjadinya konflik. Maka untuk mempersatukannya, perlu lah memupuk rasa

persatuan antar warga, namun hal ini pun akan berdampak buruk apabila terjadinya

kubu-kubu antar warga. Hal ini berkaitan dengan realita salah satu kenakalan

remaja saat ini seperti tawuran antar pelajar (Hanafiah, 2016).

Tawuran sering terjadi dan dilakukan oleh sekelompok remaja sudah

bukan hal yang biasa, hal ini sudah sering kita dengar bahkan tidak asing lagi bagi

telinga kita. apalagi di sekolah menengah kejuruan (SMK) atau sering disebut

dengan STM. Biasanya tawuran ini dilakukan secara turun temurun yang dilakukan

antar sekolah. Gejala sosial yang seperti ini sudah sangat jelas melanggar norma

dan nilai dalam masyarakat. Tawuran ini terjadi akibat konflik antar satu sekolah,

entah karena perasaan solidaritas antar siswa atau hal lainnya. (Hanafiah, 2016).

Tawuran antar pelajar ini sangatlah menganggu ketertiban dan keamanan

lingkungan sekitarnya. Saat ini tawuran tidak hanya terjadi disekolah atau

lingkungan sekitarnya tetapi tawuran saat ini melakukan aksinya dijalanan dan

menggunakan alat bantu (senjata tajam). Yang dapat menimbulkan kerugian yang
serius yang dapat mengakibatkan korban yang tidak bersalah dan dapat merusaka

benda-benda yag ada disekitar (Hanafiah, 2016).

Dalam kamus bahasa Indonesia “tawuran”dapat diartikan sebagai

perkelahian yang meliputi banyak orang. Sedangkan “pelajar” adalah seorang

manusia yang belajar. Dan “kelompok” adalah sekumpulan orang yang

mengindetifikasi satu sama lain dan merasa bahwa mereka saling memiliki. Suatu

kelompok ketika dua atau lebih orang berinteraksi selama lebih dari beberapa saat,

saling mempengaruhi satu sama lain melalui beberapa cara, dan memikirkan diri

mereka sebagai “kita”. Sehingga pengertian tawuran pelajar adalah perkelahian

yang dilakukan oleh sekelompok orang yang mana perkelahian tersebut dilakukan

oleh orang yang sedang belajar. ().

Secara psikologis, perkelahian yang melibatkan pelajar usia remaja

digolongkan sebagai salah satu bentuk kenakalan remaja (Hanafiah, 2016).

1.2 Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, rumusan

dalam makalah ini adalah sebagai berikut.

(1) Mengapa tawuran dapat terjadi? Commented [dn1]: 2.1

(2) Apa dampak yang ditimbulkan dari tawuran tersebut? Commented [dn2]: 2.2

(3) Apa faktor terjadinya tawuran?

(4) Bagaimana upaya untuk mengatasi tawuran tersebut Commented [dn3]: 2.3

1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penulisan makalah ini

adalah:

(1) Untuk mengetahui dan memahami penyebab tawuran


(2) Untuk mengetahui dan memahami dampak yang ditimbulkan dari

tawuran tersebut

(3) Untuk mengetahui dan memahami faktor terjadinya tawuran

(4) Untuk mengetahui dan memahami upaya untuk mengatasi tawuran

Tersebut

2. Definisi Kenakalan Remaja Commented [dn4]: JUDUL SAMAKAN DENGAN JUDUL


MAKALAH
Dalam kamus bahasa Indonesia “tawuran”dapat diartikan sebagai

perkelahian yang meliputi banyak orang. Sedangkan “pelajar” adalah seorang

manusia yang belajar. Dan “kelompok” adalah sekumpulan orang yang

mengindetifikasi satu sama lain dan merasa bahwa mereka saling memiliki. Suatu

kelompok ketika dua atau lebih orang berinteraksi selama lebih dari beberapa saat,

saling mempengaruhi satu sama lain melalui beberapa cara, dan memikirkan diri

mereka sebagai “kita”. Sehingga pengertian tawuran pelajar adalah perkelahian

yang dilakukan oleh sekelompok orang yang mana perkelahian tersebut dilakukan

oleh orang yang sedang belajar.

Secara psikologis, perkelahian yang melibatkan pelajar usia remaja

digolongkan

sebagai salah satu bentuk kenakalan remaja (juvenile deliquency).

2.1 Pembahasan Kenakalan Remaja

2.1.1 Penyebab Terjadinya Tawuran

Tawuran antar pelajar bisa terjadi antar pelajar sesama satu sekolah, ini

biasanya dipicu permasalahan kelompok, cenderung akibat pola berkelompok yang

menyebabkan pengkelompokkan berdasarkan hal-hal tertentu. Misalnya, kelompok


anak-anak nakal, kelompok kutu buku, kelompok anak-anak kantin,

pengkelompokan tersebut lebih akrab dengan sebutan Gank. Namun, ada juga

tawuran antar pelajar yang terjadi antara dua kelompok.

Contoh kasus dalam tawuran antar pelajar dapat disebabkan oleh banyak faktor,

beberapa contoh di antaranya, yaitu:

 Tawuran antar pelajar bisa terjadi karena ketersinggungan salah satu

kawan, yang di tanggapi dengan rasa setiakawan yang berlebihan.

 Permasalahan yang sudah mengakar dalam artian ada sejarah yang

menyebabkan pelajar-pelajar dua sekolah saling bermusuhan.

 Jiwa premanisme yang tumbuh dalam jiwa pelajar.Untuk mengkaji lebih

jauh permasalahan tawuran antar pelajar.

Tawuran Antar Pelajar Akibat Rasa Setia Kawan Yang Berlebihan

Rasa setia kawan atau lebih dikenal dengan sebutan rasa solidartas adalah

hal yang lumrah atau biasa kita temukan dalam kehidupan, misalkan dalam

persahabatan rasa setiakawan akan menjadi alasan mengapa persahabatan bisa

menjadi kuat. Ia bisa menjadi indah ketika ditempatkan dalam porsi yang pas dan

seimbang.

Namun, rasa setia kawan yang berlebihan akan menyebabkan hal yang

buruk, salah satunya adalah mengakibatkan tawuran antar pelajar. Mungkin dari

kita pernah mendengar tawuran antar pelajar yang dipicu karena ketersingguhan

seorang siswa yang tersenggol oleh pelajar sekolah lain saat berpapasan di terminal,

atau masalah kompleks lainnya. Misalkan, permasalahan pribadi, rebutan

perempuan, dipalak dan lain sebagainya. ( Intan Cahya Oktaviana, 2014 )


2..2 Dampak tawuran

Adapun dampak dari tawuran yang dia rasakan antara lain adalah dampak

positif dan negative

 Dampak positif

o Merasa puas apabila mengalahkan lawan pada saat itu

o Diri dan komunitas dikatakan paling kuat, paling tangguh, paling kompak

,dan paling disegani oleh pihak lawan apabila lawan telah dikalahkan

o Baik itu nama sendiri dan komunitas terkenal oleh pihak lawan apabila telah

mengalahan lawan tersebut.

o Bebas bergerak dan tidak terkekang apabila lawannya telah di kalahkan

o Tidak ada yang melecehkan lagi

 Dampak negatif

o Kalau ketahuan dari pihak sekolah otomatis kena sanksi yang sangat berat

(contohnya di tampar,di pusap, di telanjangi dan di jemur 1 hari)

o Di marahi masyarakat karena mungkin meresahkan masyarakat merasa di

resahkan

o Di tangkap polisi

o Apabila ketahuan oleh orang tua di asingkan dari keluarga dan menjadi

gelandangan

o Dan yang paling fatal bisa menyebabkan korban jiwa ( Inti Pesan, 2016 ).

2.3. Faktor Terjadinya Tawuran Antar Pelajar

Faktor penyebab terjadinya tawuran antar pelajar dibagimenjadi dua, yaitu

: faktor internal dan eksternal.


a. Faktor Intenal

o Ingin menonjolkan kebenaran diri sendiri baik dihadapan temen sesekolah

dan ataupun dimata STM menjadi lawan.

o Ingin membalaskan rasa sakit hati, kepada orang yang melecehkan

o Tidak mau direndahkan oleh teman-teman

o Memanfaatkan waktu untuk mencari pengalaman, baik sifat positif

maupun negatif (tawuran) karena menurutnya tidak akan tau benar jika

tidak mengenal salah.

b. Faktor Ekstern

o Bujukan teman

o Dipicu sekolah lain

o Seragam sekolah dipakai sekolah lain

o Seragam sekolahnya ditempel pantat, dikaki dan sepatu

o Sekolah lain menantang untuk ketemuan disuatu tempat

o Diskomunikasi antar sekolah dan orang tua

o Lewat lagu-lagu ( Inti Pesan, 2016 )

2.4 . Upaya Mengatasi Tawuran Antar Pelajar


 Dengan memandang masa remaja merupakan periode storm and drang period

(topan dan badai) dimana gejala emosi dan tekanan jiwa, sehingga perilaku

mereka mudah menyimpang. Maka pelajar sendiri perlu mengisi waktu

luangnya dengan kegiatan yang lebih bermanfaat, Seperti Mengikuti kegiatan

kursus, berolahraga, mengikuti kegiatan ekstrakulikuler, dll.

 Lingkungan keluarga juga dapat melakukan pencegahan terjadinya tawuran,

dengan cara:

o Mengasuh anak dengan baik.


 Penuh kasih sayang

 Penanaman disiplin yang baik

 Ajarkan membedakan yang baik dan buruk

 Mengembangkan kemandirian, memberi kebebasan bertanggung jawab

 Mengembangkan harga diri anak, menghargai jika berbuat baik atau

mencapai prestasi tertentu.

 Ciptakan suasana yang hangat dan bersahabat: Hal ini membuat anak rindu

untuk pulang ke rumah.

 Meluangkan waktu untuk kebersamaan Orang tua menjadi contoh yang

baik dengan tidak menunjukan perilaku agresif, seperti: memukul,

menghina dan mencemooh.

 Memperkuat kehidupan beragama Yang diutamakan bukan hanya ritual

keagamaan, melainkan memperkuat nilai moral yang terkandung dalam

agama dan menerapkannya dalam kehidupan sehari - hari.

 Melakukan pembatasan dalam menonton adegan film yang terdapat

tindakan kekerasannya dan melakukan pemilahan permainan video game

yang cocok dengan usianya.

 Orang tua menciptakan suasana demokratis dalam keluarga, sehingga anak

memiliki keterampilan social yang baik. Karena kegagalan remaja dalam

menguasai keterampilan sosial akan menyebabkan ia sulit meyesuaikan

diri dengan lingkungan sekitar. Sehingga timbul rasa rendah diri,

dikucilkan dari pergaulan, cenderung berperilaku normatif (misalnya,

asosial ataupun anti-sosial).Bahkan lebih ekstrem biasa menyebabkan


terjadinya gangguan jiwa, kenakalan remaja, tindakan kriminal, tindakan

kekerasan, dsb.

 Sekolah juga memiliki peran dalam mengatasi pencegahan tawuran,

diantaranya:

o Menyelenggarakan kurikulum Pendidikan yang baik adalah yang bisa

Mengembangkan secara seimbang tiga potensi, yaitu berpikir, berestetika,

dan berkeyakinan kepada Tuhan.

o Pendirian suatu sekolah baru perlu dipersyaratkan adanya ruang untuk

kegiatan olahraga, karena tempat tersebut perlu untuk penyaluran

agresivitas remaja.

o Sekolah yang siswanya terlibat tawuran perlu menjalin komunikasi dan

koordinasi yang terpadu untuk bersama-sama mengembangkan pola

penanggulangan dan penanganan kasus. Ada baiknya diadakan

pertandingan atau acara kesenian bersama di antara sekolah-sekolah yang

secara "tradisional bermusuhan" itu. ( inti Pesan, 2016 ).

3. Kesimpulan

Tawuran adalah perkelahian secara massal yang dilakukan sekelompok

pelajar antar kelompok pelajar lainnya. Tawuran termasuk salah satu gejala sosial

pada kenakalan remaja. Gejala sosial yang seperti ini sudah sangat jelas melanggar

norma dan nilai dalam masyarakat. Tawuran ini terjadi akibat konflik antar satu

sekolah, entah karena perasaan solidaritas antar siswa dan sebagainya. Tawuran

antar pelajar merupakan gejala sosial yang serius yang dapat mengakibatkan korban
yang tidak bersalah dan dapat merusaka benda-benda yag ada disekitar. Dan

tawuran antar pelajar ini terjadi turun temurun pada sekolah tersebut.

4. Gambar

Gambar 1 ……
DAFTAR PUSTAKA

( Intan Cahya Oktaviana, 2014 ). Tawuran Antar Pelajar

( Ramdan Awaludin, 2012 ). Kumpulan Makalah

(Hanafiah, 2016 ). Makalah tawuran antar pelajar

( Inti Pesan, 2016 ). Faktor, Dampak , dan Sulusi mengatasi tawuran antar pelajar

Anda mungkin juga menyukai