Anda di halaman 1dari 11

RISET TAWURAN ANTAR PELAJAR

Di Susun Oleh :

1.FAJAR NANDA NUGROHO (13)

2.FATAN RIFQI PRATAMA (15)

SMK NEGERI 2 SUKOHARJO

TAHUN PELAJARAN 2023/2024


KATA PENGANTAR

Bismillahirohmannirohim

Puji syukur atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik
dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaika makalah tentang “Riset tawaran antar pelajar”. Dan
kami berterima kasih kepada Ibu Yuliati,S.Pd,M.Si. selaku Guru mata Pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam dan Sosial yang telah memberikan tugas kepada kami.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai fakta sosial di sekitar kita khususnya tentang tawuran antar pelajar.
Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa didalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh
dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran, dan usulan demi
perbaikan makalah yang telah kami buat dimasa yang akan datang, mengingat tidak ada yang
sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya Laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang lain.
Kesalahan katakata yang kurang berkenan dan kami memohon dengan kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan dimasa depan.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................... i

DAFTAR ISI.................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang.......................................................... 1

B. Tujuan Penelitian...................................................... 2

C. Rumusan Masalah....................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN

D. Devinisi......................................................................... 4

E. Penyebab Terjadinya Tawuran.................................... 5

F. Faktor Terjadinya Tawuran Antar Pelajar .................. 6

BAB III PENUTUP

G. Kesimpulan................................................................... 7

H. Saran............................................................................. 8
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Indonesia mempunyai ragam agama, adat, suku, bahasa dan budaya oleh karena itu tak
heran indonesia disebut negara yang multikulturalisme. Untuk mempertahankan negara seperti
Indonesia ini sangatlah sulit karena rentan sekali terjadinya konflik.Maka untuk
mempersatukannya perlu lah memupuk rasa persatuan antar warga, namun hal ini pun akan
berdampak buruk apabila terjadinya kubu-kubu antar warga. Simmel mengatakan bahwa
semakin kuat hubungan dalam kelompok, potensi tindak permusuhan juga makin menigkat. Hal
ini berkaitan dengan realita salah satu kenakalan remaja saat ini seperti tawuran antar pelajar.

Tawuran sering terjadi dan dilakukan oleh sekelompok remaja sudah bukan hal yang biasa,
hal ini sudah sering kita dengar bahkan tidak asing lagi bagi telinga kita. apalagi di sekolah
menengah kejuruan (SMK) atau sering disebut dengan STM. Biasanya tawuran ini dilakukan
secara turun temurun yang dilakukan antar sekolah. Gejala sosial yang seperti ini sudah sangat
jelas melanggar norma dan nilai dalam masyarakat. Tawuran ini terjadi akibat konflik antar satu
sekolah, entah karena perasaan solidaritas antar siswa dan sebagainya..

Tawuran antar pelajar ini sangatlah menganggu ketertiban dan keamanan lingkungan
sekitarnya. Saat ini tawuran tidak hanya terjadi disekolah atau lingkungan sekitarnya tetapi
tawuran saat ini melakukan aksinya dijalanan dan menggunakan alat-alat bantu ( senjata tajam).
Yang dapat menimbulkan kerugian yang serius yang dapat mengakibatkan korban yang tidak
bersalah dan dapat merusaka benda-benda yag ada disekitar
B. Tujuan penelitian

1. Untuk mengetahui dan memahami apa itu tawuran

2. Untuk mengetahui dan memahami penyebab tawuran

3. Untuk mengetahui dan memahami faktor terjadinya tawuran

4. Untuk mengetahui dan memahami dampak yang ditimbulkan dari tawuran tersebut

5. Untuk mengetahui dan memahami upaya untuk mengatasi tawuran tersebut

C. Rumusan masalah

1. Apa itu tawuran?

2. Mengapa tawuran dapat terjadi?

3. Apa faktor terjadinya tawuran?

4. Apa dampak yang ditimbulkan dari tawuran tersebut?

5. Bagaimana upaya untuk mengatasi tawuran tersebut


BAB IIPEMABAHASAN

D. Definisi

Dalam kamus bahasa Indonesia “tawuran”dapat diartikan sebagai perkelahian yang meliputi
banyak orang. Sedangkan “pelajar” adalah seorang manusia yang belajar. Dan “kelompok”
adalah sekumpulan orang yang mengindetifikasi satu sama lain dan merasa bahwa mereka
saling memiliki. Suatu kelompok ketika dua atau lebih orang berinteraksi selama lebih dari
beberapa saat, saling mempengaruhi satu sama lain melalui beberapa cara, dan memikirkan diri
mereka sebagai “kita”. Sehingga pengertian tawuran pelajar adalah perkelahian yang dilakukan
oleh sekelompok orang yang mana perkelahian tersebut dilakukan oleh orang yang sedang
belajar.

Secara psikologis, perkelahian yang melibatkan pelajar usia remaja digolongkan sebagai
salah satu bentuk kenakalan remaja (juvenile deliquency). Kenakalan remaja, dalam hal
perkelahian, dapat digolongkan ke dalam 2 jenis delikuensi yaitu situasional dan sistematik.

a. Delikuensi situasional, perkelahian terjadi karena adanya situasi yang “mengharuskan”


mereka untuk berkelahi. Keharusan itu biasanya muncul akibat adanya kebutuhan untuk
memecahkan masalah secara cepat.

b. Delikuensi sistematik, para remaja yang terlibat perkelahian itu berada di dalam suatu
organisasi tertentu atau geng. Di sini ada aturan, norma dan kebiasaan tertentu yang harus
diikuti angotanya, termasuk berkelahi. Sebagai anggota, tumbuh kebanggaan apabila dapat
melakukan apa yang diharapkan oleh kelompoknya. Seperti yang kita ketahui bahwa pada masa
remaja seorang remaja akan cenderung membuat sebuah geng yang mana dari pembentukan
geng inilah para remaja bebas melakukan apa saja tanpa adanya peraturan-peraturan yang
harus dipatuhi karena ia berada dilingkup kelompok teman sebayanya Tawuran merupakan
salah satu bentuk kenakalan remaja, yaitu kecenderungan remaja untuk melakukan tindakan
yang melanggar aturan yang dapat mengakibatkan kerugian dan kerusakan baik terhadap
dirinya sendiri maupun orang lain yang umumnya dilakukan remaja di bawah umur 17 tahun.
Aspek kecenderungan kenakalan remaja terdiri dari (1) aspek perilaku yang melanggar aturan
atau status, (2) perilaku yang membahayakan diri sendiri dan orang lain, (3) perilaku yang
mengakibatkan korban materi dan (4) perilaku yang mengakibatkan korban fisik.
E. Penyebab terjadinya tawuran

Tawuran antar pelajar bisa terjadi antar pelajar sesama satu sekolah, ini biasanya dipicu
permasalahan kelompok, cenderung akibat pola berkelompok yang menyebabkan
pengkelompokkan berdasarkan hal-hal tertentu. Misalnya, kelompok anak-anak nakal, kelompok
kutu buku, kelompok anak-anak kantin, pengkelompokan tersebut lebih akrab dengan sebutan
Gank. Namun, ada juga tawuran antar pelajar yang terjadi antara dua kelompok. Contoh kasus
dalam tawuran antar pelajar dapat disebabkan oleh banyak faktor, beberapa contoh di
antaranya, yaitu:

1. Tawuran antar pelajar bisa terjadi karena ketersinggungan salah satu kawan, yang di tanggapi
dengan rasa setiakawan yang berlebihan.

2. Permasalahan yang sudah mengakar dalam artian ada sejarah yang menyebabkan pelajar
pelajar dua sekolah saling bermusuhan.

3. Jiwa premanisme yang tumbuh dalam jiwa pelajar.Untuk mengkaji lebih jauh permasalahan
tawuran antar pelajar.

Tawuran Antar Pelajar Akibat Rasa Setia Kawan Yang Berlebihan

Rasa setia kawan atau lebih dikenal dengan sebutan rasa solidartas adalah hal yang lumrah
atau biasa kita temukan dalam kehidupan, misalkan dalam persahabatan rasa setiakawan akan
menjadi alasan mengapa persahabatan bisa menjadi kuat. Ia bisa menjadi indah ketika
ditempatkan dalam porsi yang pas dan seimbang.

Namun, rasa setia kawan yang berlebihan akan menyebabkan hal yang buruk, salah
satunya adalah mengakibatkan tawuran antar pelajar. Mungkin dari kita pernah mendengar
tawuran antar pelajar yang dipicu karena ketersingguhan seorang siswa yang tersenggol oleh
pelajar sekolah lain saat berpapasan di terminal, atau masalah kompleks lainnya. Misalkan,
permasalahan pribadi, rebutan perempuan, dipalak dan lain sebagainya.
F. Faktor terjadinya tawuran antar pelajar

Faktor penyebab terjadinya tawuran antar pelajar dibagimenjadi dua, yaitu : faktor internal dan

eksternal.

1. Faktor intenal

a. Ingin menonjolkan kebenaran diri sendiri baik dihadapan temen sesekolah dan ataupun
dimata STM menjadi lawan.

b. Ingin membalaskan rasa sakit hati, kepada orang yang melecehkan

c. Tidak mau direndahkan oleh teman-teman

d. Memanfaatkan waktu untuk mencari pengalaman, baik sifat positif maupun negatif (tawuran)
karena menurutnya tidak akan tau benar jika tidak mengenal salah.

2. Faktor ekstern

a. Bujukan teman

b. Dipicu sekolah lain

c. Seragam sekolah dipakai sekolah lain

d. Seragam sekolahnya ditempel pantat, dikaki dan sepatu

e. Sekolah lain menantang untuk ketemuan disuatu tempat

f. Diskomunikasi antar sekolah dan orang tua

g. Lewat lagu-lagu

D. Dampak tawuran

Adapun dampak dari tawuran yang dia rasakan antara lain adalah dampak positif dan negative

1. Dampak positif

a. Merasa puas apabila mengalahkan lawan pada saat itu


b. Diri dan komunitas dikatakan paling kuat, paling tangguh,paling kompak ,dan paling disegani
oleh pihak lawan apabila lawan telah dikalahkan

c. Baik itu nama sendiri dan komunitas terkenal oleh pihak lawan apabila telah mengalahan
lawan tersebut.

d. Bebas bergerak dan tidak terkekang apabila lawannya telah di kalahkan

e. Tidak ada yang melecehkan lagi

2. Dampak negatif

a. Kalau ketahuan dari pihak sekolah otomatis kena sanksi yang sangat berat (contohnya di
tampar,di pusap, di telanjangi dan di jemur 1 hari)

b. Di marahi masyarakat karena mungkin meresahkan masyarakat merasa di resahkan

c. Di tangkap polisi

d. Apabila ketahuan oleh orang tua di asingkan dari keluarga dan menjadi gelandangan

e. Dan yang paling patal bisa menyebabkan korban jiwa

E. Upaya mengatasi tawuran

1. Dengan memandang masa remaja merupakan periode storm and drang period (topan dan
badai) dimana gejala emosi dan tekanan jiwa, sehingga perilaku mereka mudah menyimpang.
Maka pelajar sendiri perlu mengisi waktu luangnya dengan kegiatan yang lebih bermanfaat,
Seperti Mengikuti kegiatan kursus, berolahraga, mengikuti kegiatan ekstrakulikuler, dll.

2. Lingkungan keluarga juga dapat melakukan pencegahan terjadinya tawuran, dengan cara:

a. Mengasuh anak dengan baik.

1) Penuh kasih sayang

2) Penanaman disiplin yang baik

3) Ajarkan membedakan yang baik dan buruk


4) Mengembangkan kemandirian, memberi kebebasan bertanggung jawab

5) Mengembangkan harga diri anak, menghargai jika berbuat baik atau mencapai prestasi
tertentu.

b. Ciptakan suasana yang hangat dan bersahabat: Hal ini membuat anak rindu untuk pulang ke
rumah.

c. Meluangkan waktu untuk kebersamaan Orang tua menjadi contoh yang baik dengan tidak
menunjukan perilaku agresif, seperti: memukul, menghina dan mencemooh.

d. Memperkuat kehidupan beragama Yang diutamakan bukan hanya ritual keagamaan,


melainkan memperkuat nilai moral yang terkandung dalam agama dan menerapkannya dalam
kehidupan sehari - hari.

e. Melakukan pembatasan dalam menonton adegan film yang terdapat tindakan kekerasannya
dan melakukan pemilahan permainan video game yang cocok dengan usianya.

f. Orang tua menciptakan suasana demokratis dalam keluarga, sehingga anak memiliki

keterampilan social yang baik. Karena kegagalan remaja dalam menguasai keterampilan sosial
akan menyebabkan ia sulit meyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar. Sehingga timbul rasa
rendah diri, dikucilkan dari pergaulan, cenderung berperilaku normatif (misalnya, asosial
ataupun anti-sosial).Bahkan lebih ekstrem biasa menyebabkan terjadinya gangguan jiwa,
kenakalan remaja, tindakan kriminal, tindakan kekerasan, dsb.

3. Sekolah juga memiliki peran dalam mengatasi pencegahan tawuran, diantaranya:

a. Menyelenggarakan kurikulum Pendidikan yang baik adalah yang bisa Mengembangkan


secara seimbang tiga potensi, yaitu berpikir, berestetika, dan berkeyakinan kepada Tuhan.

b. Pendirian suatu sekolah baru perlu dipersyaratkan adanya ruang untuk kegiatan olahraga,
karena tempat tersebut perlu untuk penyaluran agresivitas remaja.

c. Sekolah yang siswanya terlibat tawuran perlu menjalin komunikasi dan koordinasi yang
terpadu
BAB III PENUTUP

G. Kesimpulan

Tawuran adalah perkelahian secara massal yang dilakukan sekelompok pelajar antar kelompok
pelajar lainnya. Tawuran termasuk salah satu gejala sosial pada kenakalan remaja. Gejala sosial
yang seperti ini sudah sangat jelas melanggar norma dan nilai dalam masyarakat. Tawuran ini
terjadi akibat konflik antar satu sekolah, entah karena perasaan solidaritas antar siswa dan
sebagainya. Tawuran antar pelajar merupakan gejala sosial yang serius yang dapat
mengakibatkan korban yang tidak bersalah dan dapat merusaka benda-benda yag ada disekitar.
Dan tawuran antar pelajar ini terjadi turun temurun pada sekolah tersebut.

H. Saran

Kami menyarankan untuk para pembaca untuk mencari informasi lebih banyak lagi agar
menambah pengetahuan dan wawasan tentang tawuran antar pelajar. Karena dalam tawuran
pelajar sangat tidak baik bagi generasi bangsa, lebih tepatnya merugikan diri sendiri dan orang
lain. Dampak yang terjadinya tawuran antar pelajar pun akan mengakibatkan korban jiwa dan
merusak fasilitas-fasilitas yang ada disekitarnya.

Anda mungkin juga menyukai