Anda di halaman 1dari 5

SAYA GENERASI UNGGUL KEBANGGAAN BANGSA INDONESIA

Oleh : Elrefi Luthfia Azzahra

Essai ini saya tulis untuk mengikuti Beasiswa Unggul Masyarakat Berprestasi tahun
2020/2021 Nama saya Elrefi Luthfia Azzahra. Saya berasal dari Purbaratu, Tasikmalaya,
Jawa Barat. Tetapi saat ini saya tinggal berdomisili di Tarudan, Bangunharjo Sewon Bantul
DIY. Saya mahasiswa semester 3 Universitas Negeri Yogyakarta.

Dalam rangka menciptakan generasi unggul bagi Bangsa Indonesia, tentu ada
beberapa hal yang harus di perbaiki baik dalam bidang sosial,ekonomi,politik maupun
pendidikan.Seperti yang kita ketahui adanya sebuah revolusi baru bagi sebuah negara adalah
tujuan utama dari masyarakat Indonesia. Untuk menyongsong sebuah revolusi baru , tentu
perlu adanya pengabdian nyata . Pengabdian nyata dalam hal ini,yaitu sebuah pengabdian
yang dilandasi atas rasa cinta tanah air yang tulus,timbul sebuah keinginan dari dalam diri
untuk membangun tanah air serta adanya kemauan untuk mengabdi kepada negeri tanpa
adanya rasa pamrih atau mengambil keuntungan secara pribadi. Dan yang paling penting,
untuk membangun sebuah revolusi baru masyarakat Indonesia harus bekerja sama saling
bahu membahu dalam melakukan perubahan dan pembangunan.
Dalam hal ini, peran pemuda sangat diharapkan bagi kemajuan bangsa . Pemuda
layaknya pemegang tongkat kemerdekaan, bergeraknya sebuah negara bergantung pada mau
tidaknya pemuda penerus bangsa bergerak.Kita dapat mengutip kalimat sederhana namun
penuh makna yang pernah disampaikan Ir. Soekarno saat berpidato di depan masyarakat
Indonesia “ Beri aku 1000 orangtua niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya, beri aku 10
pemuda niscaya akan kuguncang dunia” . Makna dari kalimat tersebut dapat kita pahami
seberapa pentingnya pengaruh pergerakan pemuda bagi kemajuan bangsa ini. Untuk
memberikan dorongan bagi pemuda agar mau bergerak, perlu diimbangi dengan adanya
pendidikan bermutu baik dalam kualitas maupun kuantitas. Pendidikan Indonesia saat ini
masih tergolong kurang baik. Hal ini sesuai dengan info terkait Survei kemampuan pelajar
yang dirilis oleh Programme for International Student Assessment (PISA), pada Selasa (3/12)
di Paris, menempatkan Indonesia di peringkat ke-72 dari 77 negara.Kemudian pada tahun
2020, Indonesia berada di peringkat ke-58 dunia, dengan reading score 402, math score 371,
dan science score 383. Posisi Indonesia, lebih baik daripada peringkat yang ditempati oleh
negara Albania, Qatar, Panama, Peru, dan Kyrgyztan. Teatapi Indonesia tetap berada pada
peringkat bawah, masih jauh di bawah negara tetangga seperti Malaysia dan Brunei
Darussalam.

Saat ini memang bukan rahasia umum lagi, bahwa pendidikan Indonesia memang
tergolong rendah, hal ini sebenarnya tidak hanya terpacu pada sistem pendidikan yang kurang
baik. Teapi ada beberapa faktor pendukung lainnya yang mampu memengaruhi penurunan
karakter pendidikan bangsa Indonesia menurun seperti kurangnya perhatian lingkungan
sekitar terhadap potensi yang dimiliki pemuda Indonesia. Perlu kita ketahui, banyak kasus
yang terjadi di Indonesia mengenai masalah ini. Contohnya pada tahun 2019 Indonesia dibuat
bangga oleh salah satu pemuda asal Sindangkerta yang menekuni hobi dan bakatnya sehingga
mampu membuat nama Indonesia dilirik oleh beberapa negara yaitu Rahmat Hidayat seorang
disabilitas yang memiliki potensi desainer. Beliau mengakui bahwa pada awalnya sebelum Ia
merintis sebuah usaha ini, seringkali menerima caci dan maki dari lingkungan sekitar.Tetapi
adanya kemauan dari dalam diri Rahmat Hidayat, mampu memberikan dampak positif tidak
hanya bagi dirinya sendiri tetapi bagi keluarga dan bangsa ini.

Dari peristiwa di atas, tidak menutup kemungkinan bahwa sebenarnya setiap manusia
terlahir dengan potensi dalam dirinya masing-masing. Hanya saja tergantung bagaimana
mereka mengelola kemampuannya di kemudian hari. Jika pemuda dan masyarakat Indonesia
memiliki pemikiran maju seperti Rahmat Hidayat yang memiliki keinginan untuk tetap
bangkit tidak memedulikan lingkungan sekitar yang memberi energi negatif, mungkin kasus
insecure yang dialami Rahmat Hidayat di masa lalunya dapat menginspirasi pemuda dan
masyarakat lainnya untuk tetap bangkit dan mau berusaha menggapai mimpi mereka. Dari
kasus Rahmat Hidayat, sebenarnya masih banyak jutaan kasus mengenai potensi-potensi
pemuda yang disia-siakan hanya karena faktor lingkungan yang salah. Oleh karena itu,
sebelum kita menilai suatu permasalahan, lebih baik kita mencari terlebih dahulu akar dari
permasalahan tersebut. Dan untuk solusi dari permasalahan ini, tidak lain adalah perlu adanya
sebuah kerja sama yang kuat antar masyarakat Indonesia guna meciptakan generasi unggul
bagi bangsa ini. Setiap lapisan masyarakat baik dari kalangan atas maupun bawah perlu
memperbaiki karakter dalam diri masing-masing, mengenai bagaimana mereka berbicara
menyampaikan sesuatu agar tidak terjadi kesalahpahaman. Kemudian memahami arti kata
toleransi yang sebenarnya.Dengan adanya kesadaran dalam diri masyarakat Indonesia untuk
memperbaiki diri, maka lambat laun perbaikan karakter bangsa ini akan membaik dan
mampu menciptakan generasi unggul yang akan membawa nama Indonesia jauh lebih baik
lagi.

Saya sebagai generasi muda bangsa telah memahami banyak penafsiran yang
berkaitan dengan bagaimana menjadi sebuah generasi unggul bagi bangsa. Tetapi menrut
saya untuk menjadi generasi unggul kebanggan bangsa cukup dengan kita mengenali terlebih
dahulu diri sendiri. Dalam konteks ini, kita perlu memahami segala sesuatu dari hal terkecil.
Misalnya dengan memahami bagaimana sempurnanya Tuhan menciptakan kita untuk dapat
berdiri berbicara dan mengemukakan pendapat. Memahami bahwa kita terlahir dengan
didampingi kedua malaikat yang sering kita panggil “ orangtua” dan dengan tulusnya kasih
sayang mereka untuk merawat kita, memahami arti sebuah keinginan dari dalam hati untuk
dapat menjadi orang yang bermanfaat bagi diri sendiri, lingkungan, nusa bangsa dan agama.
Ketika kita mampu memahami hal-hal tersebut, kita akan meminimalisir pemikiran kita untuk
dapat terjerumus dalam hal-hal negatif.

Kemudian untuk mengenal diri kita sendiri, kita perlu mengenal arti kata “ passion” .
Menurut saya Passion adalah jati diri tiap orang. Ketika kita sudah mengenal passion, maka
kita akan tahu bagaimana cara kita membawa diri ini agar tidak mudah terpengaruh akan hal-
hal negatif. Kedua yaitu kita perlu menanamkan dalam diri kita untuk bersikap tanggung
jawab dan jujur. Kedua sifat ini akan mengiringi kita akan sebuah kebenaran dan membawa
kita dalam hal-hal positif. Ketiga kita harus menerapkan arti kalimat ini bahwa “ Kegagalan
adalah awal dari sebuah kesuksesan” . Makna dari kalimat tersebut, menegaskan bahwa kita
perlu bangkit dari sebuah kegagalan. Kita harus memiliki “ mindset” bahwa kegagalan
adalah hal biasa yang terjadi di dalam diri seorang pemimpin. Karena sebuah keberhasilan
tergantung pada seberapa jauh kita berusaha dan terus bangkit menghadapi sebuah kegagalan.
Yang terakhir yaitu Do’ a, Do’ a merupakan kunci penting terjaminnya sebuah kesuksesan.
Kita wajib terus menerus mendekatkan diri pada Tuhan. Bagaimana kita mampu mengenali
diri sendiri, kalau kita saja tidak mengenali Tuhan sang Pencipta seluruh alam dan isinya.
Intinya, semakin kita mengenali dan mendekatkan diri pada Tuhan.Maka kita akan semakin
mampu mengenali diri kita dan mampu membawa diri in untuk tetap pada koridor yang
benar. Jika masyarakat Indonesia memiliki keempat point di atas, saya yakin lambat laun
negara Indonesia akan bergerak menciptakan generasi unggul yang kebanggan bangsa
mampu memberikan sebuah revolusi baru bagi negeri ini.
Namun, kenyataannya banyak generasi muda yang kurang mengenali potensi diri
yang dimiliki, mereka fokus pada prospek kerja yang ada. Sehingga mereka menyalah
gunakan arti kata passion dalam diri mereka. Banyak pemuda di Indonesia yang salah dalam
memilih jurusan, maksudnya mereka tidak memilih jurusan sesuai dengan passion. Sehingga
ketika mereka melaksanakan studi di perguruan tinggi, Mereka tidak akan merasakan
kenyamanan dalam diri mereka. Hal ini tentu akan berdampak buruk. Oleh karena itu,
menurut saya prinsip “ Mengenal passion” perlu kita terapkan ketika kita memutuskan
sesuatu. Sedini mungkin kita perlu mengenali passion kita, misalnya dengan kita
berkecimpung dalam dunia komunitas baik skala kecil atau besar, Sebenarnya secara tidak
langsung kita akan melatih diri kita untuk menemukan sebuah passion. Semakin cepat kita
mampu mengenali diri kita, maka akan semakin cepat menjadi generasi unggul yang
membawa revolusi baru bagi bangsa ini.

Saya sendiri dengan mengambil jurusan Pendidikan IPA, Universitas Negeri


Yogyakarta. Saya akan mencoba mengambil peran dalam hal pendidikan. Seperti yang kita
ketahui, dunia pendidikan bangsa ini masih dalam kategori kurang baik. Dan dengan saya
terjun menjadi seorang pendidik yang berfokus pada lingkungan alam. Saya harap saya dapat
membawa peserta didik kelak untuk tidak hanya mengenal alam saja tetapi mampu
berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Dengan cara memberikan pemahaman bahwa mahluk
hidup tidak hanya manusia tetapi kita berdampingan dengan tumbuhan dan hewan. Oleh
karena itu, kita perlu merawat dan menjaga kelestarian alam agar tetap terjaga. Dan untuk
menerapkan hal ini, saya juga akan memberikan pemahaman sosial dengan bagaimana cara
kita berkomunikasi dengan baik. Karena dalam menjaga segala sesuatu baik dalam lingkup
sempit ataupun luas, kita perlu bekerja sama dengan oranglain. Dengan kita memiliki ilmu
untuk bersosialisasi maka akan besar peluang kita untuk mencapai keinginan kita. Saya harap
dengan adanya sebuah konsep pemikiran ini, saya dapat berkontribusi langsung untuk dapat
memberikan energi positif bagi bangsa. Sehingga bangsa ini, mampu menciptakan generasi
unggul membanggakan yang akan memberikan perubahan baru untuk jauh lebih baik.

Saya generasi muda dan saya siap untuk menjadi generasi unggul kebanggaan bangsa
Indonesia. Harapan saya ketika pemuda dan masyarakat telah mengenali dan memahami diri
mereka sendiri, maka hal selanjutnya yang perlu diperhatikan yaitu peran pemerintah untuk
lebih peduli dengan meningkatkan fasilitas untuk mengembangkan potensi yang dimiliki
masyarakatnya. Dengan tetap konsisten untuk memberikan beasiswa terhadap generasi
unggul yang memiliki bakat dan semangat yang tinggi. Karena saya merasa terkadang
pemerintah lalai untuk memberi apresiasi kepada generasi muda. Sehingga generasi muda
merasa tidak dihargai oleh negaranya sendiri. Harapan saya, pemerintah dan masyarakat bisa
bekerja sama untuk membangun negeri ini,tidak hanya dalam bidang pendidikan tetapi dalam
bidang sosial,ekonomi dan politik. Sehingga tidak hanya pemuda yang bergerak dan memiliki
keinginan untuk membawa perubahan baru bagi bangsa tetapi masyarakat dan lembaga
pemerintah ikut andil dalam memajukan negeri ini.

Sedangkan harapan saya untuk generasi muda, menjadi seorang generasi unggul tidak
sekedar menjadi pribadi cerdas yang memiliki kemampuan dalam akademis saja. Tetapi juga
harus cerdas dalam menanamkan sebuah karakter yang baik dalam dirinya. Sehingga tiap
generasi muda wajib memiliki moral yang baik. Agar kedepannya, tidak ada kesenjangan
antara diri kita dan masyarakat. Dalam konteks ini, sebenarnya kita tidak perlu mengenal usia.
Karena usia berapapun sedini apapun kita, ketika kita sudah paham arti cara bersosialisasi
dengan baik, maka kita akan belajar untuk tidak acuh dalam lingkungan sekitar. Sehingga
kita sadar dan mau ikut andil dalam kehidupan bermasyarakat. Dan tentunya kita akan
menjadi generasi unggul kebanggan Indonesia secara nyata.

Saya yakin bahwa saya kalian dan kita adalah tongkat kemerekaan bangsa, generasi
unggul kebanggan negeri ini. Kita mampu bergerak dengan potensi dalam diri kita masing-
masing guna meningkatkan kualitas bangsa ini. Sehingga kita mampu membawa bangsa ini
dalam sebuah revolusi baru untuk bangkit dan menjadi negara maju.

Anda mungkin juga menyukai