Anda di halaman 1dari 15

GERMAN INTERNATIONAL COOPERATION DALAM THE URBAN

NEXUS PROJECT TERHADAP PEMBANGUNAN PERKOTAAN


PEKANBARU 2014-2016

Oleh:
Safitri Andani
(safitriandani95@gmail.com)
Pembimbing : Indra Pahlawan, S.IP, MA.
Bibliografi : 11 Jurnal, 11 Buku, 1 Wawancara, 28 Website

Jurusan Ilmu Hubungan Internasional


Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Riau

Kampus Bina Widya Jl. HR. Soebrantas Km. 12,5 Simp. Baru Pekanbaru
28294
Telp/Fax. 0761-63277

Abstract
This research is about a contemporery issue in international relations
study which gives description and analyse about cooperation between
pekanbaru cities and GIZ (german international cooperation) on The Urban
Nexus Project concerning on urban issues of pekanbaru in 2014 until 2016. GIZ
support this program through a Memorandum of understanding (MoU) in
cooperation to manage waste water and solid waste implementation pilot
project Pekanbaru.
This research was develeoped based on he framework of Neo-realism
perspectives that is supported by the theory of international cooperation by
Kalevi Jaakko Holsti, as well as the level of analysis using the nation-state
group. The methods that used in this research is qualitatibe research with data
collection obtained from interview, books, journals, articles, internet and other
media.
The government of Pekanbaru city has commited to implement the
cooperation with German international cooperation (GIZ) on The Urban Nexus
Project. This project help the government on handling urban issues of
Pekanbaru, such in managing solid waste and sanitation (wastewater) the
Pekanbaru city.
Keywords: Theory of International cooperation, The Urban Nexus Project,
nation state group
I.PPendahuluan yaitu Gesellschaft Für Internationale
Zusammenarbeit atau German
Penelitian ini merupakan studi International Cooperation. Kota
mengenai program kerjasama yang Pekanbaru merupakan Pilot Project
bernama The Urban Nexus Project antara terpilih dalam implementasi urban nexus
Indonesia dengan Pemerintah Federal Indonesia bersama kota Tanjung pinang.
Jerman melalui organisasi pelaksana

JOM FISIP Vol. 4 No2 -Oktober 2017 Page 1


Pertambahan jumlah penduduk Pekanbaru The Urban Nexus Project
meningkat sebanyak 3,57% dari 964.558 memberikan solusi atas berbagai macam
jiwa menjadi 999.031 jiwa, dan pada tahun permasalahan sebuah perkotaan dengan
2016 mencapai angka 1.005.014 jiwa menanggapi kebutuhan penting dalam
penduduk1. Berkembangnya arus berbagai kebijakan dan mekanisme
globalisasi memicu pertumbuhan perwujudannya dengan sebuah pendekatan
pemukiman kumuh yang tumbuh di untuk menghadapi pemikiran statis dalam
Pekanbaru seperti yang terdapat pada sektor penting perkotaan. Urban Nexus
tepian Sungai Siak yang luas daerah aliran ditujukan untuk mengelola keterkaitan
sungainya (DAS) sebesar 65.653,84 ha sumberdaya perkotaan penting seperti air,
beserta dengan masalah-masalah yang energi, dan makanan serta mencakup
tumbuh seperti sanitasi dan sampah yang kebijakan daerah seperti penggunaan
juga menjadi masalah perkotaan di kota lahan, inklusi sosial, manajemen limbah
lainnya. Rendahnya kesadaran masyarakat serta transportasi guna mencapai
akan perlunya pengelolaan sanitasi, pemakaian sumber daya yang efektif dan
terbatasnya penyelenggaraan efisien di perkotaan.
pengembangan sistem air limbah berbasis
masyarakat menjadi faktor dari Penulis menggambarkan kerangka
permasalahan di kota tersebut. pemikiran bahwa isu limbah bagi sebuah
perkotaan merupakan ancaman dan
Indonesia dan Jerman telah bekerja merupakan sebuah sumberdaya bagi
sama sejak tahun 1975 melalui sebuah perkotaan disetiap negara yang
Kementerian Federal Kerjasama bahkan mempengaruhi keamanan
Ekonomi dan Pembangunan (BMZ). lingkungan Internasional. Kemudian
Terdapat 16 proyek GIZ sedang berjalan negara permasalahan mereka, melakukan
di Indonesia dari berbagai sektor di 3 usaha untuk mengatasinya yaitu salah
prioritas area, mitra kerjasama GIZ satunya dengan melakukan kerjasama.
dengan Indonesia melalui BAPENAS
(Badan Perencanaan Pembangunan Kerangka Teori
Nasional) termasuk The Urban Nexus
Project. Penulis mengkaji penelitian ini
The Urban Nexus Project menggunakan perspektif Neorealisme
belangsung sejak kunjungan GIZ yang berasumsi bahwa negara merupakan
terhadap Kota Pekanbaru pada 2014 dan aktor yang dominan akan tetapi tidak
menghasilkan MoU (Memorandum of mengenyampingkan peran dari aktor-aktor
Understanding) antara proyek wilayah non negara sehingga fungsi negara
GIZ (The Urban Nexus Project) dengan menjadi lebih berkurang. Perskpektif ini
Kepala Badan Perencanaan lahir dengan menjawab kritikan-kritikan
Pembangunan Nasional (BAPPENAS) terhadap pemikiran realisme dimana
Indonesia pada tanggal 11 Maret 2015. pemikir realis beranggapan bahwa negara
The Urban Nexus Project merupakan merupakan aktor tunggal dan kajian yag
salah satu program dari Deutsche dibahas oleh kaum realis adalah di bidang
Gesellschaft für Internationale keamanan (high politic). Berbeda dengan
Zusammenarbeit dengan pendekatan Realisme, neoliberalisme mengkaji isu-isu
dalam desain solusi Pembangunan Kota yang termasuk dalam bagian low-politic,
Berkelanjutan. seperti isu kebudayaan, lingkungan dan
lain sebagainya. Kenneth Waltz dalam
Jackson dan Sorensen menyatakan bahwa
pada dasarnya hubungan internasional
1 adalah struktur anarki yang tersebar
Badan Pusat Statistik 2014dan 2016

JOM FISIP Vol. 4 No2 -Oktober 2017 Page 2


diantara negara. Negara merupakan kunci Teori Kerjasama
dalam Hubungan internasional tetapi
negara bukan selalu sebagai aktor utama Menurut Sargent dalam Santosa4
hingga mereka perlu bekerjasama2 kerjasama merupakan usaha terkoordinasi
diantara anggota kelompok atau
masyarakat yang diarahkan untuk
Penulis menggunakan tingkat mencapai tujuan bersama. Santosa
analisis menurut Partrick Morgan, yang berasumsi bahwa kerjasama adalah suatu
menerangkan bahwa ada lima tingkat bentuk interaksi sosial dimana tujuan
analisa yaitu:3 Tingkat analisis individu, anggota kelompok yang satu berkaitan
Tingkat analisis kelompok individu dengan yang lainnya atau tujuan kelompok
Tingkat analisis negara-bangsa, Tingkat secara keseluruhan sehingga seseorang
analisis kelompok negara bangsa, dan individu hanya dapat mencapai tujuan
Tingkat analisis sistem internasional. apabila individu lain juga mencapai
Tingkat analisa yang digunakan tujuannya.
dalam penelitian ini adalah tingkat analisis Teori kerjasama berkaitan dengan
kelompok negara bangsa yang judul penelitian ini karena aktor dalam
memfokuskan negara sebagai pemain penelitian ini adalah Negara sebagai
utama dalam hubungan internasional. pembuat kesepakatan terkoordinasi dengan
Tingkat analisis ini juga meliputi bangsa GIZ sebagai kelomok yang diarahkan
(nation), dan pemerintah (government). untuk mencapai tujuan bersama, tujuan
Negara memiliki perananan penting dalam pemkot pekanbaru berkaitan dengan tujuan
proyek tersebut meski dalam organisasi GIZ secara keseluruhan
pelaksanaannya melibatkan banyak aktor sehingga tujuan bersama dapat tercapai.
non-negara, tetapi negara tetap menjadi Robert Keohane dan Joseph Nye
aktor utama sebagai pembuat keputusan berpendapat bahwa hubungan antar negara
kesepakatan dalam pelaksanaan proyek barat dicorakkan oleh interdepedensi
tersebut. kompeks dan berujung pada negara
Negara memegang peranan penting tersebut akan membentuk institusi-institusi
dalam implementasi proyek Urban Nexus internasional untuk menghadapi masalah-
terhadap pembangunan perkotaan masalah bersama5. Institusi-institusi
Pekanbaru berperilaku sebagai pembentuk memajukan kerjasama lintas batas-batas
kesepakatan dalam proyek tersebut. internasional dengan menyediakan
Adapun yang menjadi objek dalam informasi dan mengurangi biaya. Institusi-
penelitian ini yaitu Pemkot Pekanbaru institusi itu dapat berupa organisasi
selaku pilot project dalam The urban internasional formal atau dapat berupa
Nexus project di Indonesia. serangkaian persetujuan yang cukup
formal yang menghadapi aktivitas-
Penulis menggunakan 2 teori yaitu teori aktivitas atau isu-isu bersama.
kerjasama dan teori kerjasama
internasional. Teori Kerjasama Internasional

Kerjasama Internasional adalah


kesepakatan antar dua negara atau lebih
untuk menjalin suatu hubungan timbal
2
Robert Jackson & Georg Sorensen. Pengantar balik untuk mencapai tujuan atau
Studi Hubungan Internasional. Hal 110
3 4
Patrick Morgan. Theories and Approaches to 1992
5
International Politics: What are We Think?(New Robert Jakson dan Georg Sorensen, Pengantar
Brunswick: Transaction, 1982) seperti dikutip Studi hubunagn Internasional, Yogyakarta: Pustaka
o u D}Zš Œ D •[K X Z o ðñX Pelajar, 2005 hal 63-64

JOM FISIP Vol. 4 No2 -Oktober 2017 Page 3


kepentingan nasional negara tersebut, ada pengumpulan, penelitian ini terdiri dari
beberapa pandangan tentang teori kumpulan data dari wawancara,
kerjasama internasional menurut Kalevi observasi, dokumen dan Forum Group
Jaakko Holsti yaitu : disccussion serta dengan menggunakan
1. Kerjasama internasional merupakan data sekunder dan primer6. Menurut
pandangan bahwa dua atau lebih Bogdan dan Taylor, metodologi kualitatif
kepentingan, nilai atau tujuan saling prosedur penelitian yang menghasilkan
bertemu dan dapat menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis
sesuatu, di promosikan atau dipenuhi atau lisan dari orang-orang dan perilaku
oleh semua pihak sekaligus. yang diamati.7
2. Kerjasama internasional adalah
pandangan atau harapan dari suatu Selanjutnya, tulisan ini akan
negara bahwa kebijakan yang dikembangkan melalui teknik
diputuskan oleh suatu negara lainnya mengumpulkan dan mengkompilasi data
akan membantu negara tersebut dengan riset kepustakaan (library
untuk mencapai kepentingan dan research). Metode ini mengasumsikan
nilai-nilainya. bahwa setiap kumpulan informasi yang
3. Kerjasama internasional merupakan sahih dapat digunakan menelaah secara
persetujuan atau masalah-masalah sistematis. Dengan demikian, data-data
antara dua negara atau lebih dalam yang digunakan adalah data-data primer
rangka memanfaatkan persamaan dan sekunder sebagai pendukung untuk
atau benturan kepentingan. kepentingan analisis yang bersumber dari
4. Kerjasama internasional adalah dokumentasi dan publikasi.
transaksi antar negara untuk
memenuhi persetujuan mereka. Bentuk data-data tersebut dapat
Penelitian ini menggunakan teori ditemui dari berbagai literatur, baik buku-
kerjasama internasional sebab suatu negara buku, jurnal-jurnal, dokumen-dokumen,
tidak dapat berdiri sendiri dan akan penerbitan surat kabar, berbagai database
membutuhkan negara lain untuk dan internet yang dianggap relevan dengan
memenuhi atau mencapai suatu kebutuhan permasalahan yang diteliti. Dengan
yang dikarenakan keterbatasan suatu pertimbangan bahwa sumber tersebut
negara dalam sesuatu hal. Maka diperlukan mencerminkan isu kerjasama German
kerjasama internasional untuk memenuhi International Cooperation dan pemerintah
kebutuhan negara. kota Pekanbaru sebagai Sub-state yang
Pekanbaru dan Tanjungpinang sebagai dapat menjadi referensi yang sangat baik
µVXE-VWDWH¶ PHPLOLNL NHWHUEDWDVDQ GDODP untuk membantu melakukan analisis
hal sarana dan prasarana, teknologi, ilmu pembangunan perkotaan Pekanbaru
pengetahuan serta experience dan melalui program The Urban Nexus
pendanaan dalam mengatasi permasalahan Project.
perkotaan seperti pengelolaan limbah
padat dan cair sehingga mendorong II. ISI
Pemerintah kota tersebut untuk melakukan Hubungan bilateral Indonesia-Jerman telah
kerjasama dengan Jernan melalui GIZ terjalin sejak diresmikannya hubungan
dalam The Urban Nexus Project.
6
Pupu Saeful Rahmat dalam Jurnal Penelitian
Penulisan penelitian ini Kualitatif. Diakses dalam file:///D://Jurnal-
menggunakan metode kualitatif yang Penelitian-Kualitatif.pdf pada 3 desember 2016
secara fundamental bergantung dalam volume 5 nomor 9 januari-juni 2009
7
pengamatan yang berhubungan dengan Bogdan dan Taylor.Dalam Lexy J. Moleong. 1991.
kasus yang diteliti. Jika ditinjau dari Metode Penelitian Kualitatif. Remaja
Rosdakarya: Bandung., hal. 26

JOM FISIP Vol. 4 No2 -Oktober 2017 Page 4


diplomatik antara Indonesia dan Jerman Proyek Kerjasama Jerman di
pada tahun 1952 . Hubungan diplomatik Indonesia
dimulai dengan didirikannya kantor
perwakilan tetap Indonesia di Bonn Program kerja GIZ (Deutsche
Jerman beserta dengan konsulat yang Gesselschaft fur Internationale
diresmikan pada tahun yang sama. Dalam Zussammenarbeit) yang berjalan di
menjalin hubungan diplomatik, Indonesia indonesia antara lain :
dan Jerman mengalami dinamika
1. Energising development (EnDev)
berdasarkan beberapa faktor dari dalam
Indonesia
maupun luar negeri, mengalami
peningkatan dalam mencapai kepentingan Energising Development (EnDev)
nasional masing-masing melalui hubungan Indonesia merupakan bagian dari
bilateral ini. program GIZ yaitu program global untuk
mendukung ketersediaan akses energi.
Setiap negara diseluruh dunia
EnDev Indonesia khusus menangani
memiliki karakteristik masing-masing
kelistrikan desa melalui jaringan mini
yang berbeda, termasuk maju atau
energi terbarukan yang pengoperasian,
tidaknya sebuah negara tentu memiliki
perawatan dan pengelolaannya dilakukan
kekurangan dan kelebihan masing-
langsung oleh masyarakat. Infrastruktur
masing yang membedakannya dengan
jaringan mini/lokal umumnya didanai
negara lain. Setiap negara menempuh
oleh Pemerintah Republik Indonesia
cara sendiri untuk menutupi kekurangan
melalui berbagai Kementerian dan
negara termasuk dengan melakukan
Pemerintahan setempat.
kerjasama. Indonesia sebagai negara
yang kaya akan bahan baku menarik Sejak 2006, EnDev telah
perhatian negara yang memiliki teknologi memberikan dukungan dengan
maju seperti Jerman untuk metodologi yang ramping dan tepat guna
mengembangkan ilmu dan teknologi untuk melengkapi pihak pemerintah,
maju milik mereka guna memperluas swasta dan masyarakat dalam inisiatif
kerjasama di berbagai bidang dan pelistrikan desa yang pemanfaatannya
mencapai kepentingannya. melalui energi dari alam yaitu sungai dan
panel surya. Mitra kerjasama GIZ dalam
Lebih dari 250 perusahaan Jerman
pengimplementasian EnDev Indonesia
berdiri di Indonesia, Pemerintah Jerman
adalah Direktorat Jenderal Energi Baru
mengkoordinasikan perkembangan
dan Terbarukan (DJ-EBTKE) melalui
kerjasama dan mengimplementasikan
Kementrian Energi Dan Sumber Daya
kerjasama melalui organisasi-organisasi
Mineral (ESDM).
`yang dimiliki negara Jerman yaitu
organisasi pelaksana seperti GIZ, KfW 2. GITEWS (German-Indonesian
(Entwicklungsbank/Kreditanstalt für Tsunami Early Warning System)
Wiederaufbau), GFZ (Deutsche
GeoForschungsZentrum), DEG GITEWS merupakan salah satu
(Deutsche Investitions- und proyek GIZ yang bergerak dalam bidang
Entwicklungsgesellschaft),PTB teknologi dan ilmu pengetahuan dalam
(Physikalisch-Technische Bundesanstalt), hal Sistem Peringatan Dini Tsunami
Badan Federal Geosains dan Sumber Indonesia. Berdasarkan latar belakang
Daya Alam BGR (Bundesanstalt für negara Indonesia yang minim akan
Geowissenschaften und Rohstoffe) dan sarana dan prasarana dalam bidang
lainnya. bencana Gempa Bumi dan Tsunami serta
dengan terjadinya Tsunami besar 2004
dibentuklah InaTEWS yaitu Indonesian

JOM FISIP Vol. 4 No2 -Oktober 2017 Page 5


Tsunami Early Warning System yang Pemerintah Republik Federal Jerman
bergerak pada teknologi dan pengetahuan melalui Kementrian Pendayagunaan
Sistem Peringatan Dini Tsunami Aparatur Negara dan Reformasi
Indonesia. Birokrasi Indonesia sebagai mitra utama
kerjasama program kerja ini . Banyak
GITEWS berakhir pada tahun 2011 mitra pendukung seperti Kemenkeu,
dilanjutkan program kerjasama Kemendag, Lembaga Administrasi
lanjutannya yaitu PROTECTS (Projects Negara , BAPPENAS dan lainnya beserta
for Training, Education, and Consulting pemerintah daerah Tingkat Provinsi,
for Tsunami Early Waning System) yang Kabupaten/Kota, APEKSI (Asosiasi
berakhir hingga 2014. Program kerja Pemerintah Kota Seluruh Indonesia), dan
proyek ini berjalan pada saat GIZ masih Organisasi-organisasi Masyarakat Sipil.
dalam bentukan organisasi awal Jerman
yaitu GTZ (Deutsche Gesellschaft fuer Transforming Administration
Technische Zusammenarbeit). Strengthening Innovation
(TRANSFORMASI) dilatar belakangi
3. FORCLIME (Forests and Climate oleh minimnya kapasitas kerja dari
Change Programme) administasi publik yang ada di Indonesia
yang memberikan dampak serius seperti
Proyek ini merupakan program
terhambatnya Pembangunan Sosial dan
kerjasama yang bergerak dalam area
Ekonomi Negara. Pegawai Negeri Sipil
menyelamatkan lingkungan yaitu
Indonesia terkenal dengan minimnya
kerusakan hutan di Indonesia yang
skill serta dengan produktivitas
bekerjasama dengan Kementrian
pelayanan publik dan profesionalitas
Kehutanan (Kemenhut) Republik
yang minim. Dapat ditemui di beberapa
Indonesia. Kerjasama ini di
dan banyak Struktur Pemerintahan dan
latarbelakangi oleh luasnya tutupan hutan
Administrasi Indonesia tidak memiliki
yang dimiliki Indonesia hingga saat ini
kompetensi yang jelas, ditambah dengan
seperti hutan tropis indonesia yang
perebutan kekuasaan politik akan
menempati posisi terluas ketiga didunia .
menghasilkan konlfik serta peraturan
Tutupan Hutan yang luas akan
perundang-undangan.
memberikan dampak positif bagi negara
yang memilikinya yaitu tidak perlu Kerjasama German International
membuka hutan untuk kebutuhan Cooperation dalam Konteks
pertanian, infrastruktur dan pemukiman Permasalahan Perkotaan Indonesia
karena keseimbangan alam masih terjaga.
4. TRANSFORMASI (Transforming 1. Sustainable Urban Transport
Administration Strengthening Improvement Project (SUTIP)
Innovation)
Sustainable Urban Transport
TRANSFORMASI merupakan Improvement Project merupakan salah satu
Program Kerjasama pemerintah proyek kerjasama Indonesia dan Jerman
Indonesia dan Jerman untuk mendukung untuk pengurangan emisi transportasi
pemerintah Indonesia dalam melakukan perkotaan. Partner resmi kerjasama GIZ
reformasi birokrasi. Program ini di SUTIP (Sustainable Urban Transport
implementasikan untuk mendukung Improvement Project) terhadap Indonesia
tercapainya administrasi publik Indonesia adalah Bappenas dengan mengembangkan
yang lebih efektif, efisien, akuntabel dan metodologi dan langkah teknis untuk
berorientasi pada masyarakat atas mempercepat implementasi sustanable
kerjasama Pemerintah Republik transport (transportasi berorintasi pada
Indonesia dengan GIZ GmbH atas nama

JOM FISIP Vol. 4 No2 -Oktober 2017 Page 6


keseimbangan aspek lingkungan, sosial India berkontribusi langsung dalam
dan ekonomi) di perkotaan. penghasilan GDP negara, bergantung
terhadap penggunaan air tanah sebagai
Program kerja ini dilatar belakangi suplai irigasi pertanian dengan
oleh permasalahan kota-kota besar keterbatasan kapasitas yang
Indonesia terkait dengan transportasi yang ketersediaannya telah berkurang signifikan
menimbulkan kemacetan, kenaikan jumlah dalam beberapa tahun terakhir serta
kecelakan, polusi udara dan suara, ditambah dengan listrik yang disubsidi
tingginya tigkat emisi gas rumah kaca serta untuk petani sehingga sehingga berdampak
lemahnya kapasitas kelembagaan dan terhadap lingkungan dan perekonomian
kerangka hukum yang secara keseluruhan negara.
permasalahan ini membuat perkotaan
Indonesia menjadi kurang layak untuk Konsumsi Energi dan Air yang
ditinggali (tidak liveable). tidak ramah lingkungan akan mengancam
keamanan pangan dan tempat tinggal. 3
Sustainable Urban Transport komponen Air Energi dan Pertanian
Improvement Project bertujuan merupakan sektor yang berada di bawah
perencanaan terhadap perkotaan Indonesia wewenang pemerintah negara India yang
dan pelaksanaan atau implementasi skema masing-masing komponen dipegang oleh
transportasi perkotaan yang cocok dengan pemerintahan yang berbeda. The Urban
lingkungan, hemat energi dan ramah iklim Nexus Project Nashik terletak di
berdasarkan beberapa indikator terkait Makhmalabad sebelah barat utara wilayah
kebijakan, perencanaan pembangunan Maharashtra yang berkontribusi penuh
transportasi minimal untuk 3 kota untuk perekonomian melalui suplai sayur
indonesia, konsep BRT (bus rapid transit), dan buahnya ke Mumbai yang di juluki
permintaan pengelolaan transportasi di ³%DFN <DUG RI 0XPEDL´ \DQJ NRPRGLWL
satu kota, dan tenaga ahli di Dishub, suplainya mencapai keseluruh dunia.
Bappenas dan beberapa kota di bidang Maharashtra bergantung pada konsumsi air
transportasi perkotaan yang berkelanjutan dan energi yang tinggi untuk melanjutkan
untuk sesi latihan proyek. pertanian Nashik. Ditambah dengan
penggunaan lahan untuk pertanian telah
Pilot Project Urban Nexus Di Negara
habis digunakan untuk tujuan residensial,
Lain
yang mengurangi ketersediaan tanah untuk
1. Nashik, India produksi pertanian.

Kerjasama Pembangunan Jerman 2. Dar es Salaam-Kinondoni, Tanzania


melalui organisasi German International
Dar es Salaam merupakan sebuah
Cooperation (GIZ) dan Nashik Municipal
kota yang memiliki seperangkat ekologi,
Corporation (NMC) atau perusahaan
sosial, ekonomi, politik serta sistem
daerah Nashik bersama
institusi dan administrasi yang rumit
mengimplementasikan fokus pengelolaan
dengan proses desetralisasi pembangunan
dan optimalisasi pemanfaatan air tanah dan
untuk membentuk sebuah perencanaan dan
energi untuk membatasi dampak dari
proyek yang terintegritas telah memiliki
eksploitasi sumberdaya berlebihan yang
sebuah langkah yang baik dalam
dilakukan petani untuk produksi makanan
memajukan perencanaan perkotaan.
lokal. Inovasi yang di implementasikan
Pengelolaan perkotaan Dar es Salaam
oleh The Urban Nexus merupakan inovasi
sangat membutuhkan inovasi penting
pegelolaan sumberdaya serta terhadap
terhadap perencanaan perkotaan
bentuk lembaga/institusi dan masyarakat.
mengingat kurangnya sungai beserta
Nashik sebagai salah satu pertanian utama

JOM FISIP Vol. 4 No2 -Oktober 2017 Page 7


alirannya dan masih sering terjadinya Dalam menangani Komponen Air
banjir. Bersih Perkotaan, Pekanbaru memiliki
Perusahaan Daerah Untuk Air Minum
The Urban Nexus (PDAM) yang bergerak dalam distribusi
mengimplementasikan perencanaan air bersih bagi masyarakat umum yang
pembangunan infrastruktur dan layanan menghasilkan sebanyak 2.302.977 m3 air
untuk menyoroti efisiensitas dan . Sedangkan pelayanan kebersihan kota
penghematan biaya untuk keterkaitan Air, yang dikelola oleh Dinas Kebersihan dan
Energi, Pertanian Perkotaan dan nutrisi, Pertamanan Pekanbaru beserta dengan 2
limbah, Kesehatan dan Pendidikan untuk TPA (Tempat Pembuangan Akhir) utama
meningkatkan produktivitas dan kualitas yang terletak di Kecamatan Rumbai.
hidup populasi Dar es Salaam melalui Curah hujan kota Pekanbaru yang
implementasi project di sekolah Tandale tergolong dalam klasifikasi sedang
Elimu dan Hekima . Sekolah dasar ini membutuhkan sistem drainase perkotaan
terdiri dari siswa yang memiliki wali atau yang baik agar tidak timbul genangan
orang tua dengan penhasilan rendah dan yang memperburuk infrastruktur bagian
merupakan siswa piatu. jalan.
Gambaran Umum Kota Pekanbaru Drainase kota Pekanbaru dinilai
Perluasan perkotaan dan letak telah cukup memadai meski jauh dari
strategis Kota Pekanbaru memicu kesempurnaan yang memiliki sumber
pertambahan penduduk melalui Migrasi masalah khusus sehingga perlu
atau Urbanisasi serta pertambahan dikembangkan demi kenyamanan
penduduk alamiah dari kelahiran penduduk. Komponen sanitasi atau
sehingga peningkatan Penduduk Kota limbah cair domestik kawasan kota
Pekanbaru tahun 2013 mencapai angka Pekanbaru saat ini umumnya masih
999.031 jiwa terus mengalami kenaikan menggunakan tangki septic tank dengan
pada tahun 2015 yaitu sebanyak bidang resapan, sedangkan air limbah
1.038.118 jiwa. Pekanbaru merupakan rumah tangga disalurkan melalui saluran
kota jasa yang memiliki fasilitas air yang ada sehingga menyebabkan
penunjang perkotaan yang masih harus pencemaran air tanah, badan air dan
dibenahi menuju kesempurnaan layaknya lingkungan tanah yang terkontaminasi
kota besar bersama dengan dukungan dengan air limbah. Terkait hal tersebut
oleh perusahaan-perusahaan besar yang Pekanbaru telah membangun Unit
terdapat di dalamnya. Pengolahan Air Limbah (UPAL).
Berbagai Penelitian mengenai Permasalahan Perkotaan Pekanbaru
Pengaruh Infrastruktur Terhadap Pekanbaru memiliki permasalahan
Perekonomian memberikan hasil perkotaan yang lazim di alami oleh kota-
pengaruh positif dan signifikan terhadap kota lain di berbagai negara diantara lain
pendapatan perkapita masyarakat : dari aspek pendidikan yaitu seperti
Indonesia sehingga membantu kurangnya tenaga pendidik dan
pertumbuhan ekonomi wilayah . Prasetyo kependidikan dan belum meratanya
dan Firdaus menyimpulkan bahwa kualitas pendidik pada seluruh wilayah
pertumbuhan ekonomi Indonesia daerah perkotaan, dari aspek sarana
dipengaruhi oleh ketersediaan rekreasi, pengelolaan limbah, lahan
infrastruktur atau fasilitas perkotaan yang terbuka hijau, banjir, kemacetan lalu
baik diantaranya elektrifikasi, jalan lintas, fasilitas pedagang kaki lima, tata
beraspal dan air bersih (pemukiman). ruang perkotaan dan pemukiman

JOM FISIP Vol. 4 No2 -Oktober 2017 Page 8


(penataan kawasan lingkungan, air bersih Urban Nexus adalah proyek
dan sanitasi lingkungan). kerjasama yang di buat oleh GIZ yang
bekerja dalam bidang perkotaan yang
Sanitasi sebagai salah satu jenis dinamai The Urban Nexus Project. The
Non Physical Infrastructure merupakan Urban Nexus fokus terhadap keamanan
kebutuhan dasar manusia yang harus suplai air dan sistem sanitasi, kemanan
tersedia dan merupakan tangung jawab dan efisiensi energi, penggunaan lahan
manusia yang meliputi pelayanan air dan keamanan pangan. Titik awal Urban
limbah, persampahan, drainase, Nexus Project adalah pemerintah lokal
kesehatan dan kebersihan. Permasalahan wilayah bersama dengan badan
utama perkotaan yang menjadi kebiasaan perencanaan dan administrasi daerah
dalam pembangunan perkotaan yang selanjutnya dikoordinasikan dengan
pekanbaru adalah permasalahan level menengah yaitu wilayah perkotaan
pengelolaan limbah, sanitasi dan drainase serta di level atas bersama kementrian
. Ketiga permasalahan ini merupakan dan badan nasional lainnya yang
permasalahan yang selalu hadir dalam mendukung keterkaitan dengan
agenda daerah dan bahkan menjadi fokus konferensi internasional seperti Rio +20,
utama dalam pembangunan perkotaan Sustainable Development Goals (SDG)
Pekanbaru dewasa ini. dan HABITAT III debate PBB.
Sanitasi dan Pengelolaan Sampah Urban Nexus memberikan
Indonesia cukup buruk dan tertinggal perspektif atau pemikiran baru beserta
dibanding pembangunan lainnya tindakan untuk institusi, pembuatan
sehingga berdampak buruk mulai dari peraturan dan masyarakat besar. Dalam
penurunan kualitas lingkungan tempat mengimplementasikan kerjasama ini,
tinggal, tercemarnya sumber air bagi Urban Nexus memiliki pendekatan yang
masyarakat, peningkatan jumlah di alamatkan pada permasalahan krusial
penyakit, efektivitas kinerja sebuah perkotaan seperti penggunaan lahan,
daerah sehingga berujung ke ekonomi. sosial, pengelolaan transportasi dan
Solusi untuk hal itu, Pemerintah limbah agar tercapainya penggunaan
Republik Indonesia memiliki upaya siklus sumber daya yang efektif dan
untuk memperbaiki kapasitas dan efisien di perkotaan. Implementasi
kualitas fasilitas dan infrastruktur sanitasi berupa memberikan solusi metodologi
yang mengarah pada dicanangkannya integrasi pemerintahan, strategi
Program Nasional Percepatan pembangunan perkotaan yang telah ada
Pembangunan Sanitasi Pemukiman untuk menyatukan koordinasi antara
(PPSP). Percepatan Pembangunan keduanya.
Sanitasi Pemukiman (PPSP) adalah
program nasional yang diresmikan pada Solusi yang diberikan oleh Urban
tahun 2009 oleh Wakil Presiden Budiono Nexus melibatkan sebuah perangkat dari
dalam deklarasi yang dkelurakan pada langkah-langkah koordinasi seputar
Konferensi Sanitasi Nasional (KSN) II teknologi, peraturan, perencanaan,
demi tercapainya sanitasi pemukiman pembiayaan, bentuk bisnis, rancangan
yang komprehensif dan terintegrasi serta institusi dan komunikasi sebagai sebuah
melibatkan baik pihak pemerintah ³SHUDQJNDW VROXVL´ 8UEDQ 1H[XV PHOLKDW
maupun non-pemerintah. peluang untuk keterkaitan dalam
perkotaan dan wilayah metropolitan di
The Urban Nexus Project dalam skala yang berbeda dari pembangunan
Pembangunan Perkotaan Pekanbaru lingkungan dan infrastruktur, keterkaitan
rantai pasokan wilayah dan siklus sumber
daya dan peraturan dan cara kerja

JOM FISIP Vol. 4 No2 -Oktober 2017 Page 9


pemerintah lokal, daerah, dan lembaga salah satu permasalahan dalam perkotaan
nasional. Pekanbaru Dewasa ini. Rencana
Pebangunan Jangka Menengah Daerah
Kota Pekanbaru terpilih sebagai merupakan penjabaran dari Visi, Misi,
pilot project Urban Nexus Indonesia dan Program Kepala Daerah yang
dengan partner kerjasama ICLEI sebagai penyusunannya berpedoman pada
partner implementasi dan UNESCAP Rencana Pembangunan Jangka Panjang
sebagai partner ekonomi GIZ. Pertemuan Daerah dan memperhatikan Rencana
pertama diadakan pada 7 Mei 2014 dan Pembangunan Jangka Menengah
tinjauan lokasi oleh Tim Bappenas dan Nasional (RPJMN) . RPJMD berisi arah
GIZ pada 8 Mei 2014 dengan melibatkan kebijakan keuangan, strategi
pihak Bappenas dan Dinas Teknis PUPR pembangunan, kebijakan umum dan
sebagai level nasional, Bappeda tingkat rencana-rencana kerja daerah dalam
Provinsi serta Bappeda Kota Pekanbaru kerangka regulasi dan kerangka
sendiri. Pekanbaru terpilih sebagai salah pendanaan yang bersifat infikatif.
satu pilot project dari 4 kota usulan se-
Indonesia yakni Yogyakarta, Solo, Komitmen Pekanbaru dalam
Tanjungpinang dan Solo karena penilaian kerjasama The Urban Nexus Project
tim Urban Nexus GIZ dan pimpinan Ruth dilatarbelakangi oleh beberapa
Erlbeck sendiri menyatakan respon kepentingan yang merupakan antara lain
enthusiastic dan komitmen atas kota :
Pekanbaru dalam perwujudan project
Urban Nexus di Pekanbaru. a. Relativitas The Urban
Nexus Project dengan Program Nasional
Urban Nexus menawarkan solusi Yaitu Target Universal Access Yang
terhadap permasalahan limbah dan Tercantum dalam RPJMN 2015-2019
sanitasi Pekanbaru terhadap kurangnya
akses sanitasi layak dan pengelolaan RPJMN (Rencana Pembangunan
limbah yang masih menggunakan cara Jangka Menengah Nasional) merupakan
lama dalam pengelolaannya. Urban sebuah agenda nasional berisi strategi
Nexus membantu negara-negara dalam kebijakan menjadi acuan pemerintah,
menyelesaikan berbagai permasalahan masyarakat dan dunia usaha Indonesia
perkotaan dengan membawa misi yaitu dalam mewujudkan cita-cita tujuan
mendukung teknologi yang berasal dari nasional secara sinergis, koordinatif dan
perusahaan negara Jerman sendiri dengan saling melengkapi dalam jangka waktu 5
menawarkan technical assistant dan tahun setelah penetapan. RPJMN
financing schemes bila diperlukan dalam merupakan sasaran pembangunan
mengidentifikasi permasalahan nasional yang menjadi bahan
lingkungan di sebuah perkotaan beserta pertimbangan bagi pemerintah daerah
dengan solusinya. dalam menyesuakan rencana
pembangunan daerahnya masing-masing.
Kurangnya infrastruktur dalam
pengelolaan sanitasi dan infrastruktur Target Universal Access
TPA serta pengelolaan sampah merupakan agenda nasional yang
berwawasan lingkungan merupakan merancang target 100-0-100 (100% air
permasalahan pembangunan daerah yang minum, 0% pemukiman kumuh, 100%
tercantum jelas dalam RPJPD (Rencana sanitasi layak) tertuang dalam RPJMN
Pembngunan Jangka Panjang Daerah) 2015-2019. Pemerintah merancang terget
Kota Pekanbaru dalam susunan RPJMD pencapaian akses sanitasi layak 100%
(Rencana Pembangunan Jangka pada tahun 2019 untuk seluruh
Menengah Daerah) yang merupakan masyarakat Indonesia agar memiliki

JOM FISIP Vol. 4 No2 -Oktober 2017 Page 10


akses sanitasi dan air bersih yang layak. Technology yang merupakan teknologi
Tantangan besar dalam mencapai target pemilah limbah yang terdapat di tempat
akses sanitasi pada 2019 yaitu layanan pembuangan akhir sampah (TPA) Muara
sebesar 120 juta jiwa yang 53%nya Fajar Rumbai Pekanbaru yang telah
berada di perkotaan selebihnya di menganut system sanitary landfill namun
pedesaan . Upaya pemerintah daerah masih membutuhkan berbagai perbaikan
seperti Pemerintah Kota Pekanbaru menuju standar sanitary landfill
dalam memenuhi tantangan target sesungguhnya. Maximum Yield
Universal Access di kota Pekanbaru yaitu Technology merupakan sebuah teknologi
dengan menjalankan program pemerintah terbarukan yang dapat memilah sampah
nasional dengan salah satu cara yaitu menjadi 3 bagian sehingga dapat
mendukung program kerjasama yang mewujudkan program 5R (reduce, reuse,
sejalan dengan agenda nasional seperti recycle) yang merupakan salah satu arah
dalam kerjasama The Urban Nexus pembangunan kota Pekanbaru
Project yang fokus terhadap salah satu berdasarkan Misi daerah pekanbaru
permasalahan perkotaan Pekanbaru yaitu didalam RPJPD 2005-2025 sehingga
dalam mengelola limbah dan sanitasi (air sampah yang telah melebihi kapasitas
limbah) TPA Muara Fajar I dapat berkurang dan
dimanfaatkan kembali.
Salah satu implementasi kerjasama
yang akan diwujudkan dalam The Urban Pemanfaatan dan pengurangan
Nexus Project Pekanbaru yaitu dengan limbah tercantum dalam Visi Kota
menerapkan Vacuum Sewerage System Pekanbaru berdasarkan Perda Kota
yang merupakan implementasi teknologi Pekanbaru Nomor 1 tahun 2011 yaitu :
pengolahan air limbah (sanitasi) yang
diwujudkan di daerah Kampung Bandar ³7HUZXMXGQ\D NRWD
Pekanbaru. pekanbaru sebagai pusat perdagangan
dan jasa, pendidikan serta pusat
Implementasi teknologi ini sejalan kebudayaan melayu, menuju masyarakat
dengan target dalam agenda nasional VHMDKWHUD EHUODQGDVNDQ LPDQ GDQ WDTZD ´
Universal Access dalam RPJMN 2015-
2019 dalam pengelolaan air limbah Dan tercantum dalam Misi Kota
dengan teknologi terbarukan demi Pekanbaru poin ke-4 yaitu :
mewujudkan pemukiman layak huni dan
³0HQLQJNDWNDQ
berkelanjutan dengan mencegah
infrastruktur daerah baik prasarana jalan,
pencemaran lingkungan. Implementasi
air bersih, energi listrik, penanganan
The Urban Nexus Project adalah salah
limbah yang sesuai dengan kebutuhan
satu program yang mendukung
daerah terutama infrastruktur pada
terwujudnya agenda nasional 100-0-100
kawasan industri, pariwisata serta daerah
dimana dengan terwujudnya program ini
SLQJJLUDQ NRWD ´
akan dapat membantu pemerintah daerah
dalam menyelesaikan agenda nasional di Visi Kota Pekanbaru yang
kota Pekanbaru. tercantum dalam Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2005-
b. Korelasi The Urban Nexus
2025 yang salah satunya dengan
Project dalam Visi Misi Daerah mewujudkan masyarakat sejahtera yang
Salah satu implementasi program memiliki arti sebagai cita-cita
The Urban Nexus Project dengan pilot pembangunan dari aspek pelaksanaan
project Pekanbaru adalah dengan kegiatan pembangunan, perekonomian,
implementasi Maximum Yield pendidikan, dan mencukupi kebutuhan

JOM FISIP Vol. 4 No2 -Oktober 2017 Page 11


dasar masyarakat yang meliputi pakaian, internasional yang menimbulkan dampak
makanan, kesehatan serta memelihara dari perubahan-perubahan iklim yang
keserasian dengan lingkungan perkotaan berubah pesat, tidak hanya terjadi di satu
dengan mewujudkan suasana kota asri atau dua negara saja, perubahan ini dapat
dan rileks bagi warga kota termasuk dirasakan belahan dunia manapun dengan
dnegan lingkungan yang lestari dengan intensitas yang berbeda.
tingkat pencemaran terkontrol menjadi
sangat penting yang turut mempengaruhi Padatnya penduduk perkotaan
suasana kehidupan masyarakat menghasilkan berbagai dampak buruk
terhadap lingkungan sehingga
Kedua bentuk implementasi permasalahan dalam perkotaan dewasa
kerjasama teknologi The Urban Nexus ini menjadi permasalahan yang terdapat
Project terhadap pembangunan dalam isu internasional akibat timbulnya
Pekanbaru yakni Maximum Yield berbagai dampak buruk yang terjadi tidak
Technology dan Vacuum Sewerage hanya di satu negara melainkan diseluruh
System dapat membantu Pemerintah negara dengan intensitas masing-masing
Kota Pekanbaru untuk mencapai cita-cita yang berbeda. Kesadaran akan
daerah dalam mewujudkan pengelolaan pentingnya lingkungan membuat seluruh
limbah dan sanitasi (limbah cair) yang negara-negara memiliki Agenda regional
berwawasan lingkungan sehingga dan global dalam fokus terhadap
terwujudnya kerjasama Pekanbaru dalam permasalahan lingkungan seperti
The Urban Nexus Project akan Sustainable Development Goals yang
memberikan efek positif pemerintah kota merupakan komitmen negara-negara
dalam mewujudkan Visi dan Misi Kota didunia dibawah naungan United Nation.
Pekanbaru. Mewujudkan cita-cita
pembangunan daerah merupakan tugas Indonesia merupakan negara yang
pemerintah dan seluruh pemangku memiliki penduduk terpadat ke empat
kepentingan yang manfaat sebesar- dunia, memiliki permasalahan-
besarnya adalah untuk mencapai permasalahan ditiap kota yang
kepentingan daerah. diantaranya yaitu pengelolaan sanitasi
dan limbah yang kurang maksimal
Dalam mengidentifikasi masing- dewasa ini ditiap perkotaannya.
masing permasalahan perkotaan The Kerjasama The Urban Nexus Project
Urban Nexus Project memberikan kajian- merupakan salah satu langkah preventif
kajian dan bantuan teknis dengan dalam membangun sistem pengelolaan
menawarkan beberapa teknologi inovatif limbah yang baik guna menghindari
dan renewable dalam hal pengelolaan permasalahan-permasalahan limbah
permasalahan limbah dan sanitasi yaitu lainnya.
Maximum Yield Technology dan
Vacuum Sewerage System yang Sebagai negara yang telah
merupakan implementasi fisik dari mengembangkan teknologi terbaik dalam
kerjasama kota Pekanbaru dengan Urban pengelolaan limbah, Jerman melalui
Nexus. organisasi federal pemerintahannya
bekerjasama dengan Pekanbaru untuk
III. Simpulan mengatasi permasalahan perkotaan
melalui proyek urban nexus yang
Kepadatan penduduk diseluruh menghasilkan MoU kerjasama pada
dunia memiliki perhatian serius dan tanggal 11 Maret 2015 yang
menjadi pembahasan dalam dunia dilatarbelakangi oleh pertumbuhan
internasional dewasa ini. Pencemaran kepadatan penduduk yang meningkat
lingkungan sehingga menjadi masalah dimana terdapat peningkatan volume

JOM FISIP Vol. 4 No2 -Oktober 2017 Page 12


limbah padat dan cair yang pengesahan dan penetapan teknologi
membutuhkan sistem suplai dan efisiensi yang diterapkan dalam implementasi The
energi, penggunaan lahan dan food Urban Nexus Project oleh Kementerian
security yang telah dihadapi masyarakat PUPR dan Sektoral yang merupakan
Asia dewasa ini. Proyek kerjasama ini permasalahan utama selain permasalahan
akan diimplementasikan di dua daerah krusial yaitu pembiayaan atau anggaran
percontohan yaitu Pekanbaru dan dalam mewujudkan implementasi
Tanjungpinang yang melibatkan berbagai proyek.
pihak di Indonesia, Jerman maupun
lembaga internasional lainnya. IV. Rekomendasi

Kota Pekanbaru merupakan daerah Penulis menyadari adanya


percontohan The Urban Nexus Project kekurangan dalam penulisan skripsi ini.
yang memiliki hambatan dalam Penulis berharap agar adanya penulisan
mewujudkan salah satu cabang skripsi yang mengembangkan dan
infrastruktur fisik perkotaan dengan baik menyempurnakan pembahasan tentang
yaitu pengelolaan sanitasi dan limbah. pembangunan perkotaan Pekanbaru
Rendahnya sarana-prasarana perkotaan dalam program kerja The Urban Nexus
serta kesadaran yang dimiliki masyarakat Project dalam isu optimalisasi
merupakan sebab dari permasalahan sumberdaya perkotaan.
sanitasi dan limbah yang dirasakan
Limbah merupakan sumber daya
penghuni kota pekanbaru dewasa ini.
yang akan menimbulkan masalah bagi
Dalam pertemuan yang menghasilkan
suatu lingkungan perkotaan sehingga
MoU tersebut, pihak Urban nexus
merupakan pekerjaan rumah bagi
menyatakan siap membantu
pemerintah dan masyarakat. Disisi lain,
permasalahan perkotaan Pekanbaru
limbah dapat berubah menjadi sangat
karena melihat respon pihak perkotaan
berguna apabila dapat memanfaatkannya
yang entusiastic serta berkomitmennya
dengan baik, termasuk bagi pemerintah
kota Pekanbaru dalam menanggapi dan
dan masyarakat dengan berbagai macam
menerima kerjasama ini.
cara dalam masa yang modern ini.
Kerjasama Pekanbaru dalam
Menjaga lingkungan dengan
implementasi The urban nexus project di
memanfaatkan limbah dengan
kota Pekanbaru dilatarbelakangi oleh
menerapkan berbagai teknologi
beberapa pilot project Urban Nexus yang
merupakan pilihan yang harus menjadi
telah berhasil diimplementasikan
pertimbangan bagi seluruh aspek dalam
diberbagai negara, serta implementasi
sebuah negara. Pekanbaru diharapkan
proyek ini relativ sejalan dengan program
mampu mewujudkan lingkungan lestari
pemerintah nasional yaitu universal
dan asri dengan salah satu jalan dengan
access 100-0-100 (100% akses air
mewujudkan implementasi teknologi
minum, 0% pemukiman kumuh, 100%
terbaru dalam program The Urban Nexus
sanitasi) dan program daerah JALITA
Project.
(jalan, litrik, telekomunikasi, air bersih)
serta dengan Visi Misi Kota Pekanbaru. V. Referensi
Perwujudan kerjasama kota Pekanbaru
dengan Urban Nexus memiliki benturan Carlsnaes, Walter, Thomas Risse,
berbagai hambatan dan kendala seperti Beth A. Simmons, Handbook of
masalah kelembagaan untuk International Relations, edisi Bahasa
mewujudkan implementasi kerjasama Indonesia, Handbook Hubungan
pengelolaan sanitasi dan limbah di kota
Internasional, diterjemahkan oleh Imam
Pekanbaru yang mencakup permasalahan

JOM FISIP Vol. 4 No2 -Oktober 2017 Page 13


Baehaqie, Penerbit Nusa Media, Bandung,
2013. IISD (International Institute For
Sustainable Development). Water Energy
David, F. L. (1997). Economic Food Security : What Are The Potential
Nationalism : from Friedrich List to Contribution of The Mining Industry.
Robert Reich. London : British https://www.iisd.org/sites/default/files/pub
International Studies Association. lications/water-energy-food-security-
mining-industry.pdf
Felix Dodds, Jamie Bartram. The
Water, Food, Energy and Climate Nexus:
Challenges and an agenda for action. Kjell Nilsson et al. 2014. Strategies
Dalam Ebook For Sustainable Urban Development And
Papp, Daniel S., Contemporary Urban Rural Linkages. dalam European
International Relations, 5th ed, Allyn & Journal Of Spatial Development.
Bacon, Boston. 1997. http://www.nordregio.se/Global/EJ
Adesoji david. 2011. Sustainable SD/Research%20briefings/article4.pdf
Urbanization : Issues And Challenges For
Effective Urban Governance In Nigeria. Michael Ndwiga and Leonard
Journal Of Sustainable Development Vol. Ngaithe. 2016. The Effect Of
4, No. 2016 Individualized Consideration And
http://www.ccsenet.org/journal/ind
Intellectual Stimulation On Organizational
ex.php/jsd/article/viewFile/13190/9101
Performance Of Commercial State Owned
Antonio Estache and Grégoire Enterprises In Kenya. On journal of
Garsous. 2012. the impact of infrastructure economics and sustainable development.
on growth in developing countries. On Volume 7 number 20 2016.
journal of economic growth.
Novi Maryaningsih Oki
Hermansyah Myrnawati Savitri. Pengaruh
BMZ (bundesministerium fur Infrastruktur Terhadap Pertumbuhan
wirtschaftlichr zusammenarbeit und Ekonomi Indonesia.
entwicklung), Operationalizing The Urban
http://www.bi.go.id/id/publikasi/jurnaleko
Nexus : Towards Resource Efficient And
nomi/Documents/Pengaruh%20Infrastrukt
Integrated Citied And Metropolitan ur%20Terhadap%20Pertumbuhan%20Eko
Regions. nomi%20Indonesia.pdf pada 6 april 2017
http://www.iclei.org/fileadmin/PUBLICA
TIONS/Papers/Urban_NEXUS_Publicatio Sriyanto. 2007. Kondisi
n_ICLEI-GIZ_2014_web.pdf Lingkungan Hidup Di Jawa Tengan Dan
Prospek Pembangunan Ke Depan. Jurnal
Ertawati., Ilza, M., Nofrizal. 2015. geografi. Volume 4 nomor 2 juli 2007.
Sistim pengolahan limbah TPA Muara Halaman 107-113.
Fajar dan Pengauh terhadap kualitas air
tanah di sekitarnya Dalam jurnal ilmu
lingkungan. Volume 8 no.1 2015. 6WUDXE 6 ³,QIUDVWUXFWXUH DQG
Halaman 83-93. growth in developing countries: recent
http://ejournal.unri.ac.id/index.php/ DGYDQFHV DQG UHVHDUFK FKDOOHQJHV´ 3ROLF\
JIL/article/view/2763/pdf Research Working Paper 4460, World

JOM FISIP Vol. 4 No2 -Oktober 2017 Page 14


Bank, Washington DC .
http://documents.worldbank.org/curated/en
/349701468138569134/pdf/wps4460.pdf

WRI (world researc institude).


Hutan-hutan indonesia : apa yang
dipertaruhkan
https://www.wri.org/sites/default/files/pdf/
indoforest_chap1_id.pdf

Ucok Heriyadi Ridwan Dan Sri


Rum Giyarsih. 2012. Kualitas Lingkungan
Permukiman Masyarakat Suku Bajo Di
Daerah Yang Berkarakter Pinggiran Kota
Dan Daerah Berkarakter Pedesaan Di
Kabupaten Muna. Dalam Jurnal
Pembangunan Wilayah Dan Kota. Volume
8 nomor 2 juni 2012, halaman 118-125.

JOM FISIP Vol. 4 No2 -Oktober 2017 Page 15

Anda mungkin juga menyukai