OLEH
NIM : 050761027
(ISIP4110)
UNIVERSITAS TERBUKA
2023
Pertanyaan :
Jawaban :
1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), tawuran adalah perkelahian massal
atau perkelahian yang dilakukan secara beramai-ramai. Pendapat lain mengatakan
tawuran adalah satu di antara kegiatan interaksi manusia yang saling merugikan,
karena satu pihak dengan pihak yang lain berusaha saling menyakiti secara fisik baik
dengan atau tanpa alat bantu. Kasus tawuran remaja ini marak terjadi di Indonesia.
Berikut penyebab maraknya fenomena tawuran remaja di Indonesia menurut salah
satu perspektif sosiologi, Simbolik Interaksionisme :
Kontrol diri yang lemah
Kontrol diri merujuk pada ketidakstabilan emosi pada individu, emosi ini
meliputi mudah marah, frustasi, dan kurang peka terhadap lingkungan sosial.
Ketika menghadapi masalah, mereka cenderung melarikan diri atau
menghindarinya, bahkan lebih suka menyalahkan orang lain. Kalau pun
mereka berani menghadapi, biasanya akan memlih menggunakan cara yang
paling instan untuk memecahkan permasalahannya.
Kurangnya Pengawasan Orang Tua
Orang tua memiliki peranan yang sangat penting dalam mencegah kenakalan
remaja. Ketika orang tua tidak memberikan pengawasan dan perhatian yang
memadai, remaja cenderung akan melakukan perilaku agresif atau aktivitas
kriminal. Orang tua yang tidak perhatian dengan perkembangan lingkungan
anak akan membuat para remaja cenderung berteman dengan orang yang salah
lalu melakukan hal-hal yang tidak diizinkan oleh orang tua, sehingga pada
akhirnya memberikan dampak yang tidak diinginkan.
Tekanan Teman Sebaya
Selain orang tua, teman sebaya juga merupakan agen sosialisasi yang punya
peranan penting dalam terjadinya aksi tawuran. Hal ini karena, anak-anak
lebih cenderung terlibat dalam perilaku berisiko atau kekerasan ketika mereka
bertindak sebagai sebuah kelompok. Tak hanya itu, remaja lebih cenderung
menjadi kasar atau agresif saat mereka merasa tertekan. Mereka juga mungkin
melakukan kekerasan untuk mempertahankan tempat mereka dalam grup.
Tekanan teman sebaya dapat membuat remaja terlibat dalam perilaku
pengambilan risiko.
2. Masa remaja adalah masa pencarian jati diri yang masih banyak melakukan
kesalahan. Beberapa bentuk interaksi sosial yang muncul dalam fenomena tawuran
remaja di Indonesia diantaranya adalah sebagai berikut :
Pendidikan adalah salah satu kunci yang dapat digunakan untuk meningkatkan
materi akomodasi. Dengan memberikan akses pendidikan berkualitas dan
merata, remaja memiliki kesempatan untuk meningkatkan keterampilan dan
peluang mereka di masa depan. Hal ini dapat mengurangi ketidaksetaraan
ekonomi dan meningkatkan interaksi sosial positif dalam komunitas.
Sumber :