Anda di halaman 1dari 3

Assalamualaikum, selamat sore.

Nama : Nur Rahmat Usti

NIM : 050364987

Jurusan :Ilmu Komunikasi

1. Fenomena tawuran antar pelajar di kalangan anak muda sangatlah marak di zaman
saat ini, fenomena tawuran pun adalah tindakan/kegiatan yang menyimpang di dalam
Sosiologi Karena tidak sesuai dengan norma sosial yang menjunjung tinggi ketertiban
umum. Hal itu bisa terjadi karena beberapa penyebab yang bisa kita kaitkan dengan
perspektif Sosiologi yang cenderung yaitu Perspektif Konflik yang akan didapat
bahwa setiap orang memiliki ketidaksamaan yang akan melahirkan alasan alasan
terjadinya fenomena tawuran, antara lain :
- Kontrol diri yang lemah, di usia yang sangat muda, ketidakstabilan emosi pasti
sering melanda para remaja, kontrol diri yang lemah menyebabkan mudah marah,
emosi yang meluap luap hanya dengan masalah sepele antar pribadi, dalam
interaksionisme simbolis, suatu interaksi tersebut dinampakkan dengan raut wajah
yang marah yang menjadi awalan terjadi sebuah fenome tawuran.
- Krisis identitas, seringkali di masa muda, sesorang pasti merasa tidak berguna,
dan merasa ingin membuktikan bahwa dirinya “layak”, “pemenang” didalam
suatu wilayah, hal itulah yang mendorong para pelajar melakukan tawuran sebagai
bentuk ajang mencari pengakuan, perspektif konflik sangatlah berpengaruh disini.
- Pengaruh media, media sebagai alat informasi sangat berperan penting di dalam
kasus ini, di zaman sekarang, para remaja seringkali menggunakan media social,
tanpa adanya pengawasan dari orang tua dalam pemakaian media tersebut,
tentunya banyak sekali unsur unsur negative yang akan ditemukan, contohnya dari
film, banyak sekali film film yang memperlihatkan adegan adegan tawuran dan
membungkusnya se keren mungkin, hal itulah yang membuat para remaja di masa
sekarang ikut terbawa untuk melakukan tawuran.
- Seperti diatas, pengawasan orang tua sangatlah penting di dalam kehidupan anak
di masa muda, Ketika orang tua tidak memberikan pengawasan yang cukup,
remaja cenderung akan melakukan tindakan agresif atau aktivitas kriminal. Tanpa
pengawasan orang dewasa, dikarenakan remaja belum siap secara mental dan
belum siap untuk membuat pilihan yang baik atau untuk mengenali risiko yang
akan terjadi.
- Tempat tinggal/lingkungan, tempat tinggal atau lingkungan seseorang sangatlah
berpengaruh dalam pembawaan di kehidupan masyarakat, apalagi disaat remaja
disitulah proses penerimaan sugesti sugesti akan mudah diterima, jika lingkungan
tempat tinggal penuh dengan suasana negative dan seringkali terjadi banyak
kejahatan, secara tidak langsung hal itu akan berdampak pada anak anak muda
yang ada di dalamnya.
2. Bentuk interaksi social yang terjadi di dalam fenomena tawuran pada kalangan remaja
ialah Interaksi Sosial Disosiatif yaitu pertentangan (konflik), konflik atau
pertengan bisa terjadi biasanya karena adanya perbedaan individu, perbedaan budaya,
perbedaan kepentingan, dan perbedaan sosial, jika dikaitkan dengan fenomena
tawuran, tentunya hal ini berjalan lurus karena tawuran adalah bentuk dari konflik
tersebut, penyelesaian yang terjadi di selesaikan dengan cara kekerasan.
3. Solusi yang berkaitan dengan akomodasi di dalam interaksi social asosiatif adalah
dengan cara yang pastinya berawal dari keluarga, sebagai berikut :
- Orang tua sebagai keluarga inti diharapkan dapat memberikan perhatian,
pemahaman dan motivasi yang lebih kepada remaja. Orang tua juga harus
bersikap terbuka agar anak tidak segan menyatakan keluh kesahnya dan
permasalahan yang dihadapinya maupun saat merasakan kegembiraan, hal itu agar
anak remaja bisa lebih terbuka dalam bercerita, terbuka dalam memahami
permasalahan yang ada, lebih membuka diri dan bisa menyesuaikan diri akan
lingkungan yang baru sebagaimana akomodasi interaksi social.
- Pemerintah, khususnya melalui sekolah harus memberikan layanan di sekolah
yaitu fasilitas untuk keakraban bersama, antar individu, antar kelas, antar sekolah
dan selanjutnya, namun dengan catatan layanan ini juga harus dipantau dan
diawasi agar tidak menjadi alat untuk landasan tawuran yang akan datang.
Layanan ini dapat memberikan para remaja sebuah keakraban yang akan banyak
memberikan dampak positif, yaitu penyesuaian diri yang cepat agar benih benih
konflik tidak terjadi.
- Pemerintah maupun pihak sekolah harus lebih sering menghadirkan sarana saran
tempat untuk para remaja berekspresi dalam melakukan kegiatan kegiatan yang di
minati oleh masing masing remaja tersebut, agar para remaja tersebut lebih focus
untuk pengembangan potensi ptensi yang mereka miliki serta menambah
keakraban dan penyesuaian diri yang baik.

Sumber Referensi : Modul ISIP4110

https://www.liputan6.com/hot/read/5023344/10-penyebab-tawuran-
pelajar-dan-penjelasannya?page=3

https://roboguru.ruangguru.com/question/dilihat-dari-perspektif-
sosiologi-fenomena-tawuran-dapat-dikatakan-menyimpang-karena-
_QU-YEF9Z3JN

https://www.ruangguru.com/blog/apa-saja-bentuk-bentuk-interaksi-
sosial#:~:text=Kalau%20dalam%20kajian%20sosiologi%2C
%20interaksi,asosiatif%2C%20disosiatif%2C%20dan%20akomodatif.

https://www.merdeka.com/sumut/7-penyebab-tawuran-antar-pelajar-
dan-upaya-untuk-mengatasinya-penting-diketahui-kln.html

Anda mungkin juga menyukai