Anda di halaman 1dari 4

LEMBAR JAWABAN TUGAS 1

PENGANTAR SOSIOLOGI

Nama : FINA AYU LESTARI

NIM : 050398994

Prodi : 72/Ilmu Komunikasi

Semester : 1 (satu)

Mata Kuliah : MKWU4108/BAHASA INDONESIA

UPBJJ : 20/Bandar Lampung

UNIVERSITAS TERBUKA

Jalan Pondok Cabe Raya, Pondok Cabe Udik, Kecamatan Ciputat

Kota Tangerang Selatan, Banten, 15418


Tugas 1 Pengantar Sosiologi

1. Berikan analisis Anda mengenai penyebab maraknya fenomena tawuran remaja di


Indonesia menggunakan salah satu dari tiga perspektif sosiologi (interaksionisme
simbolik/fungsionalisme structural/konflik).

Jawaban :
Saya akan menganalisis fenomena tawuran di indonesia dari perspektif fungsionalisme
struktural dalam sosiologi. Tetapi sebelumnya saya akan membahas apa itu fungsionalisme
struktural?
fungsionalisme struktural adalah sebuah teori sosiologi yang diciptakan oleh Talcott Parsons
struktur sosial dalam menentukan dan mempertahankan tatanan sosial. Fungsionalisme
struktural memandang masyarakat sebagai suatu sistem yang terdiri dari bagian-bagian yang
saling berinteraksi untuk menjaga keseimbangan.

Dalam konteks ini, tawuran remaja bisa dilihat sebagai disfungsi atau gangguan dalam sistem
sosial yang lebih besar. Beberapa penyebab diantarnya :
 Ketidakseimbangan Struktur Sosial
Ini merupakan salah satu faktor penyebab tawuran remaja, Ketidaksetaraan dalam
distribusi sumber daya dan kesempatan dapat memicu ketegangan sosial. Ketika
sekelompok remaja merasa terpinggirkan atau tidak memiliki akses yang sama ke
sumber daya, ini dapat menghasilkan ketegangan yang mendorong mereka terlibat
dalam tawuran.
 Pengangguran
Tingginya tingkat pengangguran di kalangan remaja juga sangat berpengaruh. Ketika
remaja tidak memiliki kesempatan kerja atau kegiatan produktif lainnya, mereka
mungkin cenderung mencari pengakuan atau melampiaskannya dalam tawuran.
Pengangguran remaja menciptakan ketidakstabilan sosial yang dapat memicu perilaku
negatif.
 Alienasi
Alienasi adalah perasaan ketidakberdayaan dan memisahkan diri dari masyarakat.
Remaja yang merasa alienasi mungkin lebih rentan terlibat dalam tawuran. Mereka
mencari identitas dan pengakuan di antara kelompok-kelompok yang mungkin
memberikan mereka rasa komunitas yang hilang di masyarakat lebih luas.
2. Jelaskan bentuk interaksi sosial yang muncul dalam fenomena tawuran remaja di
Indonesia.

Jawaban :
beberapa bentuk interaksi sosial yang muncul dalam fenomena tawuran remaja di Indonesia:
1. Konflik antarindividu
Tawuran remaja sering kali melibatkan fisik antara dua kelompok remaja atau
individu. Interaksi ini ditandai dengan adanya kekerasan fisik, seperti pukulan,
tendangan, atau penggunaan senjata tajam.
2. Pertarungan kelompok
Tawuran remaja biasanya melibatkan kelompok-kelompok remaja yang saling
berhadapan. Interaksi ini mencakup koordinasi dan strategi kelompok dalam melawan
kelompok lawan.
3. Pengaruh kelompok sebaya
Hal ini sangat sering kita lihat dipicu oleh pengaruh kelompok sebaya atau teman
sebaya. Remaja cenderung terpengaruh oleh norma dan nilai-nilai kelompoknya, yang
dapat mempengaruhi perilaku mereka dalam situasi konflik.
4. Polarisasi sosial
Tawuran remaja dapat memperkuat polarisasi sosial antara kelompok-kelompok
remaja. Hal ini dapat menghasilkan perpecahan dan konflik yang lebih besar dalam
masyarakat.
5. Efek domino
efek domino adalah di mana konflik antara dua kelompok remaja dapat
mempengaruhi kelompok-kelompok lainnya untuk terlibat dalam tawuran serupa. Ini
dapat menyebabkan penyebaran konflik dan meningkatkan risiko kekerasan.
6. Dampak psikologis
Tawuran remaja dapat memiliki dampak psikologis yang signifikan pada individu
yang terlibat. Hal ini dapat menciptakan trauma, kecemasan, dan depresi.

fenomena tawuran remaja tidak dapat diselesaikan hanya dengan mengatasi bentuk interaksi
sosial yang muncul. Diperlukan pendekatan, melibatkan pendidikan, dukungan sosial, dan
upaya pencegahan untuk mengatasi akar permasalahan dan mencegah terjadinya tawuran
remaja di Indonesia.
3. Uraikan pendapat Anda mengenai solusi yang kiranya tepat dalam menanggulangi
fenomena tawuran remaja. Kaitkan pendapat Anda dengan materi akomodasi
dalam interaksi sosial asosiatif.

Jawaban :
Salah satu solusi yang dapat diterapkan adalah melalui pendekatan akomodasi dalam
interaksi sosial asosiatif. Akomodasi dalam interaksi sosial asosiatif adalah proses saling
mengakui dan menghormati perbedaan antara individu atau kelompok dalam suatu interaksi
sosial. Solusi ini dapat diterapkan dalam konteks tawuran remaja dengan cara :
 Meningkatkan pendidikan dan kesadaran remaja tentang pentingnya menghormati
perbedaan dan menyelesaikan konflik secara damai. Hal ini dapat dilakukan melalui
program pendidikan di sekolah, seminar, atau kampanye sosial yang mengedukasi
remaja tentang pentingnya akomodasi dalam interaksi sosial.
 Membentuk kelompok remaja yang bertujuan untuk mempromosikan nilai-nilai
akomodasi dan mengatasi konflik secara damai. Dengan mengadakan kegiatan sosial,
diskusi, atau pelatihan keterampilan komunikasi yang memperkuat pemahaman
tentang pentingnya akomodasi dalam interaksi sosial.
 Orang tua dan guru memiliki peran penting dalam membentuk sikap dan perilaku
remaja.
 menegakkan hukum secara tegas terhadap pelaku tawuran remaja. Hal ini dapat
memberikan efek jera dan memberikan sanksi yang sesuai dengan tindakan mereka.
Namun, penegakan hukum juga harus diimbangi dengan upaya rehabilitasi agar
remaja dapat belajar dari kesalahan mereka dan kembali menjadi anggota masyarakat
yang produktif.
Dengan menerapkan solusi-solusi di atas, diharapkan fenomena tawuran remaja dapat
diminimalisir. Pendekatan akomodasi dalam interaksi sosial asosiatif dapat membantu remaja
memahami pentingnya menghormati perbedaan, menyelesaikan konflik secara damai, dan
membangun hubungan yang harmonis dalam masyarakat.

REFERENSI :
https://id.wikipedia.org/wiki/Fungsionalisme_struktural

https://media.neliti.com/media/publications/80303-ID-none.pdf

https://journal.ubpkarawang.ac.id/index.php/ProsidingKNPP/article/download/1652/1271/

Anda mungkin juga menyukai