MATAKULIAH
PENGANTAR SOSIOLOGI (ISIP4110)
TUTOR PEMBIMBING
ASNANI
DISUSUN OLEH
NAMA : FAZZAHRA FARIYAN
NIM : 051390534
KODE KELAS : 186
Jawab :
1. Fenomena tawuran remaja di Indonesia dapat dianalisis menggunakan salah satu dari tiga
perspektif sosiologi, yaitu interaksionisme simbolik, fungsionalisme struktural, atau konflik.
Dalam perspektif fungsionalisme struktural, fenomena tawuran remaja di Indonesia dapat
disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
- Struktur sosial yang tidak seimbang: Ketidakadilan sosial, ketidaksetaraan, dan ketegangan
antar kelompok dapat memicu tawuran remaja.
- Kurangnya fasilitas rekreasi dan pendidikan: Ketidakmampuan masyarakat untuk
menyediakan fasilitas rekreasi dan pendidikan yang memadai bagi remaja dapat
menyebabkan kebosanan dan frustrasi, yang dapat memicu tawuran.
- Tingginya tingkat pengangguran: Ketidakpastian ekonomi dan kurangnya peluang pekerjaan
dapat menciptakan ketegangan di antara kelompok remaja yang bersaing untuk sumber daya
terbatas.
2. Bentuk interaksi sosial yang muncul dalam fenomena tawuran remaja di Indonesia adalah
interaksi sosial yang bersifat konflik. Tawuran remaja terjadi ketika dua kelompok remaja
saling bertemu dan terjadi konflik antara keduanya. Konflik ini dapat dipicu oleh berbagai
faktor, seperti perbedaan suku, agama, atau sekolah, persaingan, atau hasrat untuk
mendominasi atau menunjukkan superioritas atas kelompok lain.
3. Solusi yang tepat dalam menanggulangi fenomena tawuran remaja adalah dengan
melakukan akomodasi dalam interaksi sosial asosiatif. Akomodasi adalah proses penyesuaian
diri antar kelompok yang berbeda untuk mencapai kesepakatan dan menghindari konflik.
Beberapa solusi yang dapat dilakukan antara lain:
- Meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang pentingnya toleransi dan keragaman
budaya di kalangan remaja.
- Meningkatkan akses dan kualitas fasilitas rekreasi dan pendidikan bagi remaja.
- Meningkatkan kesempatan kerja dan pelatihan keterampilan bagi remaja.
- Meningkatkan pengawasan dan peran orang tua dalam mengontrol perilaku remaja.
- Meningkatkan peran sekolah dalam membentuk karakter dan nilai-nilai positif pada remaja.
Dengan melakukan akomodasi dalam interaksi sosial asosiatif, diharapkan dapat mengurangi
konflik dan meningkatkan kerjasama antar kelompok remaja yang berbeda.
Referensi:
https://www.fokussolo.com/pendidikan/66910614493/jawaban-berikan-analisis-anda-
mengenai-penyebab-maraknya-fenomena-tawuran-remaja-di-indonesia
https://readmore.id/fenomena-tawuran-remaja-di-indonesia/
https://id.scribd.com/document/680038521/Tugas1-Pengantar-Sosiologi-Haikal-Malik
https://www.studocu.com/id/document/universitas-terbuka/pengantar-sosiologi/tugas-1-
pengantar-sosiologi/72709944
https://portalkudus.pikiran-rakyat.com/pendidikan/pr-797286715/terjawab-pertanyaan-
berikan-analisis-anda-mengenai-penyebab-maraknya-fenomena-tawuran-remaja-di-
indonesia?page=2
https://brainly.co.id/tugas/54483905