NIM : 051721753
Tugas ke :1
JAWABAN
2. Menurut hasil dari pengamatan saya setelah membaca modul ISIP4110 PENGANTAR
SOSIOLOGI tentang interaksi sosial,yang dapat saya temukan adalah interaksi sosial
memiliki dua sifat yakni interaksi sosial asosiatif dan interaksi sosial disosiatif.Interaksi
sosial asosiatif yakni mempersatukan mereka yang berinteraksi,sementara itu interaksi
sosial disosiatif yakni memecah mereka yang berinteraksi.Maka dari itu dapat saya
ketahui bahwasannya fenomena tawuran remaja di Indonesia merupakan suatu interaksi
sosial disosiatif yakni interaksi sosial yang memecah mereka yang berinteraksi.Dalam
interaksi sosial disosiatif ada beberapa bentuk interaksi sosial yakni
persaingan,kontravensi dan konflik.Menurut saya bentuk interaksi sosial yang muncul
dari fenomena tawuran remaja di Indonesia yakni adanya persaingan,kontravensi dan
konflik.
Fenomena tawuran remaja di Indonesia memunculkan bentuk interaksi sosial
disosiatif PERSAINGAN.
Persaingan merupakan suatu bentuk interaksi sosial dimana tiap-tiap
individu/kelompok saling berusaha mendapatkan
perhatian,penghormatan,pengakuan dan lain sebagainya lebih baik dibandingkan
dengan individu/kelompok lainnya.Tawuran antar remaja di Indonesia
berdasarkan apa yang saya tahu dan pengalaman saya,terjadinya tawuran antar
remaja dikarenakan adanya suatu persaingan yang dimana suatu kelompok remaja
ingin merasa ditakuti dan dihormati oleh kelompok remaja lainnya kemudian
untuk mendapatkan hal tersebut antar kelompok remaja melakukan tindakan
pembuktian siapa yang paling kuat dan siapa yang patut dihormati, hal tersebut
bisa dibilang karena masa remaja itu masa dimana ingin menunjukan eksistensi
diri maka dari itu antar kelompok remaja melakukan TAWURAN.Contohnya
seperti tawuran yang dilakukan oleh kedua supporter futsal di liga pelajar
Jakarta,yakni supporter futsal SMK 3 Perguruan Cikini,Srengseng
Sawah,Jakarta Selatan dengan supporter futsal SMKN 1 Budi
Utomo,Jakarta,setelah saya membaca berita tentang tawuran tersebut
penyebabnya yakni karena antar supporter melontarkan kalimat ejekan
yang membuat kesan seakan-akan tim nya lah yang paling kuat dan adanya
aksi saling melempar botol mineral kemudian akhirnya kedua supporter
turun ke lapangan dan melakukan tawuran,nah berdasarkan contoh
tersebut bisa disimpulkan bahwa dalam tawuran antar supporter futsal
dapat menimbulkan bentuk interaksi sosial disosiatif yakni PERSAINGAN.
Fenomena tawuran remaja di Indonesia memunculkan bentuk interaksi sosial
disosiatif KONTRAVENSI.
Kontravensi atau pertentangan merupakan suatu bentuk interaksi sosial yang
didasarkan atas sikap tersembunyi dari satu atau dua pihak yang berinteraksi yang
dapat berubah menjadi kebencian.Adanya suatu sikap tersembunyi yang
kemudian sikap tersebut ditunjukan kepada seseorang,setelah itu seseorang yang
melihat sikap tersebut menyimpulkan bahwa sikap itu menyinggung perasaannya
dan pada akhirnya bisa menimbulkan sikap kebencian atau ketidaksukaan dari
orang yang menerima sikap tersembunyi tadi.Contohnya seperti ini saya
membuat suatu situasi dimana ada remaja X dan Y,mereka tidak saling
mengenal namun satu sekolah,pada saat itu remaja X sedang berjalan
kemudian melirik dengan tatapan sinis kepada remaja Y,yang pada
akhirnya menyebabkan remaja Y menyimpulkan bahwa sikap remaja X
menunjukan sikap tersembunyi yang memberikan kesan ketidaksukaannya
terhadap remaja Y,pada akhirnya remaja Y merasa tersinggung dan mulai
muncul rasa kebencian kepada remaja X.Kemungkinan terburuknya yakni
remaja Y membicarakan masalah tersebut kepada teman-temannya yang
membuat teman-teman dari remaja Y merasa benci juga terhadap remaja X
dan bisa menimbulkan suatu tawuran antara teman dari remaja Y dan X.
Fenomena tawuran remaja di Indonesia memunculkan bentuk interaksi sosial
disosiatif KONFLIK.
Konflik merupakan suatu interaksi sosial yang dimana individu/kelompok
berusaha mencapai tujuannya dengan jalan menentang individu/kelompok lain
dengan berbagai cara seperti ancaman,hujatan,celaan atau tindakan
kekerasan.Sudah bisa dipastikan bahwa fenomena tawuran remaja di Indonesia
akan memunculkan bentuk interaksi sosial disosiatif yakni konflik,karena
fenomena tawuran menunjukan adanya tindakan kekerasan yang dimana tindakan
kekerasan tersebut termasuk ke dalam cara untuk mencapai atau memenuhi tujuan
dengan jalan menentang suatu individu/kelompok.Contohnya saya membuat
satu situasi yakni ada kelompok remaja A dan B mereka hidup
berdampingan dalam satu daerah.Pada daerah tersebut terdapat satu
lapangan untuk bermain bola yang sering digunakan oleh kelompok remaja
A dan B.Pada suatu hari kelompok remaja A dan B akan bermain bola di
lapangan tersebut,maka dari itu terjadilah perebutan lapangan,kemudian
tawuran antara kelompok remaja A dan B tidak bisa
dihindarkan.Kesimpulannya yakni kedua kelompok remaja tersebut ingin
mencapai suatu tujuan yakni bermain bola di lapangan daerahnya,namun
ketika kedua kelompok ingin bermain bola dalam waktu dan tempat yang
bersamaan terjadilah suatu pertikaian yang akhirnya mengakibatkan kedua
kelompok remaja tersebut tawuran,hal tersbutlah yang dinamakan
KONFLIK
SUMBER REFERENSI :
1.BMP ISIP4110 PENGANTAR SOSIOLOGI (Modul 2/ 2.25 – 2.25) (Modul 3/ 3.22 – 3.26)
2. (Yanizon & Sesriani, 2019)Yanizon, A., & Sesriani, V. (2019). PENYEBAB MUNCULNYA PRILAKU
AGRESIF PADA REMAJA. KOPASTA, 23-36.
https://www.journal.unrika.ac.id/index.php/kopastajournal/article/view/1915/1395
3. PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN. Jakarta: Pusat Kurikulum dan
Perbukuan,Balitbang. KEMENDIKBUD. https://perpustakaanypmhb.web.id/wp-
content/uploads/2021/09/BUKU-PKN-3.pdf
1. https://www.porosjakarta.com/jakarta-selatan/062757743/suporter-futsal-tawuran-di-lanjutan-
liga-pelajar-jakarta
2.Pemikiran Pribadi