Anda di halaman 1dari 8

TUGAS 1 PENGANTAR SOSIOLOGI

Nama : Ferdy Adiwijaya

NIM : 051721753

Tugas ke :1

Kode Matkul : ISIP4110

Kelas Matkul : 143

1. Berikan analisis Anda mengenai penyebab maraknya fenomena tawuran remaja di


Indonesia menggunakan salah satu dari tiga perspektif sosiologi (interaksionisme
simbolik/fungsionalisme structural/konflik).
2. Jelaskan bentuk interaksi sosial yang muncul dalam fenomena tawuran remaja di
Indonesia.
3. Uraikan pendapat Anda mengenai solusi yang kiranya tepat dalam menanggulangi
fenomena tawuran remaja. Kaitkan pendapat Anda dengan materi akomodasi
dalam interaksi sosial asosiatif.

JAWABAN

1. Saya akan menguraikan penyebab maraknya tawuran remaja di Indonesia menggunakan


salah satu perspektif dalam sosiologi yaitu interaksionisme simbolik.Maraknya tawuran
yang terjadi di Indonesia yakni mayoritas dilakukan oleh remaja.Mengapa
demikian?karena masa remaja adalah masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa
yang ditandai dengan adanya proses pubertas dan perubahan fisik secara pesat.Masa
remaja ini pun masa dimana emosi bergejolak,memiliki rasa penasaran yang tinggi,sangat
mudah dipengaruhi dan ingin menunjukan eksistensi diri.Masa remaja juga ditandai
dengan banyaknya prilaku agresif yang menyimpang,karena menurut pandangan
masyarakat prilaku agresif yang menyimpang banyak dilakukan oleh kaum remaja yakni
dengan dilakukannya tindakan tawuran antara kelompok remaja.Tawuran ini merupakan
bentuk dari prilaku agresif yang menyimpang.Menurut buss dan perry prilaku agresif
dapat diklasifikasikan menjadi prilaku agresif fisik,verbal dan nonverbal.Tawuran yang
dilakukan oleh kelompok remaja di Indonesia merupakan prilaku agresif secara fisik
dikarenakan tawuran bisa mengakibatkan luka pada fisik yang melakukan tindakan
tawuran.Kemudian saya akan menjelaskan secara pandangan pribadi yakni 2 penyebab
utama tawuran yang dilakukan remaja di Indonesia menggunakan perspektif
interaksionisme simbolik dan teori tipe tindakan sosial yang dikemukakan oleh Max
Weber seperti berikut :
 Lingkungan pergaulan yang salah
Lingkungan pergaulan yang salah,pergaulan yang salah merupakan pergaulan
yang dapat menyebabkan orang-orang yang bergaul di dalamnya memiliki prilaku
yang menyimpang,lingkungan pergaulan ini seperti yang kita semua ketahui yakni
bergaul dengan orang-orang yang sering merokok,meminum minuman
keras,mengonsumsi obat-obatan terlarang dan melakukan kekerasan.Pergaulan
seperti itulah yang menjadi salah satu penyebab terjadinya tawuran remaja di
Indonesia,karena pada dasarnya remaja itu masa dimana kita memiliki rasa
penasaran yang tinggi dan juga mudah dipengaruhi oleh hal-hal yang positif
ataupun negatif.Menurut Max Weber yakni ahli sosiologi yang menjadi salah satu
tokoh di dalam perspektif interaksionisme simbolik mengungkapkan 4 tipe
tindakan sosial.Saya akan menggunakan salah satu dari tipe tindakan sosial yang
diungkapkan oleh Max Weber pada penyebab tawuran yang satu ini.Tipe tindakan
sosial yang dimaksud adalah Traditional Action (Tindakan Sosial Tradisional)
yaitu tindakan yang semata-mata dilakukan karena orang lain melakukannya
tanpa menyadari apa maknanya.Contohnya remaja yang bergaul dengan orang-
orang yang sering keluar di malam hari,maka remaja tersebut akan ikut-ikutan
keluar di malam hari juga tanpa tau alasan mengapa mereka harus keluar di
malam hari,contoh lainnya ketika remaja bergaul dengan orang-orang yang sering
melakukan tawuran,maka remaja tersebut akan ikut-ikutan melakukan tawuran
juga tanpa tau alasan mengapa mereka melakukan tawuran.Kesimpulan saya
berdasarkan tipe tindakan sosial yang telah disebutkan sebelumnya bahwa
ketika remaja memiliki sifat yang mudah terpengaruh dan memiliki rasa
penasaran yang tinggi,maka ketika remaja bergaul dengan orang-orang
yang sering melakukan tindak kekerasan dan tawuran,remaja-remaja
tersebut akan terpengaruh ingin melakukan tawuran juga dikarenakan
adanya rasa penasaran yang tinggi dan mudah untuk dipengaruhi.Maka
dari itu lingkungan pergaulan yang salah menjadi salah satu penyebab
maraknya tawuran remaja di Indoneisa,oleh karena itu remaja yang
melakukan tawuran semata-mata karena rasa penasaran yang tinggi dan
mudah dipengaruhi oleh orang-orang di sekitarnya yang sering melakukan
tawuran juga,maka remaja itu telah melakukan tindakan sosial yang
diungkapkan oleh Max Weber yakni Traditional Action melakukan tindakan
semata-mata karena orang lain melakukannya tanpa menyadari dan
mengetahui maknanya.
 Adanya rasa emosi yang tinggi dalam diri remaja
Masa remaja itu ditandai dengan meluapnya rasa emosi yang tinggi di dalam
diri.Ketika remaja yang mudah terpengaruh,serta rasa penasarannya yang
tinggi,kemudian perasaan emosi yang meluap-luap di dalam dirinya,bisa
menyebabkan melakukan prilaku agresif yang menyimpang dimata masyarakat
yakni tawuran.Berdasarkan tipe tindakan sosial yang diungkapkan Max Weber
dalam perspektif interaksionisme simbolik berkaitan dengan penyebab remaja
Indonesia melakukan tawuran karena adanya rasa emosi yang tinggi,menurut apa
yang saya telah baca hal ini berkaitan dengan salah satu tipe tindakan sosial yang
diungkapkan oleh Max Weber yaitu Affectual Action (Tindakan sosial afektif)
yaitu suatu tindakan yang dilakukan secara spontan karena dorongan
perasaan,tanpa memberikan makna pada tindakan tersebut.Contohnya dalam satu
situasi kita sebut remaja A dan remaja B berteman.Kemudian remaja B
melakukan tawuran,ketika remaja A yang tidak ikut tawuran melihat remaja B
melakukan tawuran dan remaja B itu dilukai oleh lawan tawurannya serta dibuat
jatuh,reaksi yang muncul dari remaja A adalah emosi karena adanya rasa tidak
terima remaja B dibuat jatuh oleh lawan tawurannya,kemudian remaja A akan
membalaskan dendam dengan cara ikut melakukan tawuran padahal remaja A
sebelumnya hanya melihat tawuran itu tanpa mengikutsertakan dirinya.Dapat
disimpulkan bahwa teori yang dikemukakan oleh Max Weber di dalam
perspektif interaksionisme simbolik yakni tipe tindakan sosial Affectual
Action yakni tindakan yang dilakukan secara spontan karena dorongan
perasaan tanpa memberikan makna pada tindakan tersebut,.Sangat masuk
akal dengan penyebab tawuran remaja di Indonesia yang telah saya
sebutkan tadi yakni rasa emosi yang tinggi pada masa remaja.Seperti contoh
yang telah disebutkan tadi remaja A yang tidak terima temannya yaitu
remaja B dilukai dan dijatuhkan oleh lawan tawurannya,yang akhirnya
membuat remaja A yang asalnya tidak ikut tawuran menjadi ikut tawuran
karena rasa emosi yang tinggi melihat remaja B dilukai dan dijatuhkan oleh
lawan tawurannya.

2. Menurut hasil dari pengamatan saya setelah membaca modul ISIP4110 PENGANTAR
SOSIOLOGI tentang interaksi sosial,yang dapat saya temukan adalah interaksi sosial
memiliki dua sifat yakni interaksi sosial asosiatif dan interaksi sosial disosiatif.Interaksi
sosial asosiatif yakni mempersatukan mereka yang berinteraksi,sementara itu interaksi
sosial disosiatif yakni memecah mereka yang berinteraksi.Maka dari itu dapat saya
ketahui bahwasannya fenomena tawuran remaja di Indonesia merupakan suatu interaksi
sosial disosiatif yakni interaksi sosial yang memecah mereka yang berinteraksi.Dalam
interaksi sosial disosiatif ada beberapa bentuk interaksi sosial yakni
persaingan,kontravensi dan konflik.Menurut saya bentuk interaksi sosial yang muncul
dari fenomena tawuran remaja di Indonesia yakni adanya persaingan,kontravensi dan
konflik.
 Fenomena tawuran remaja di Indonesia memunculkan bentuk interaksi sosial
disosiatif PERSAINGAN.
Persaingan merupakan suatu bentuk interaksi sosial dimana tiap-tiap
individu/kelompok saling berusaha mendapatkan
perhatian,penghormatan,pengakuan dan lain sebagainya lebih baik dibandingkan
dengan individu/kelompok lainnya.Tawuran antar remaja di Indonesia
berdasarkan apa yang saya tahu dan pengalaman saya,terjadinya tawuran antar
remaja dikarenakan adanya suatu persaingan yang dimana suatu kelompok remaja
ingin merasa ditakuti dan dihormati oleh kelompok remaja lainnya kemudian
untuk mendapatkan hal tersebut antar kelompok remaja melakukan tindakan
pembuktian siapa yang paling kuat dan siapa yang patut dihormati, hal tersebut
bisa dibilang karena masa remaja itu masa dimana ingin menunjukan eksistensi
diri maka dari itu antar kelompok remaja melakukan TAWURAN.Contohnya
seperti tawuran yang dilakukan oleh kedua supporter futsal di liga pelajar
Jakarta,yakni supporter futsal SMK 3 Perguruan Cikini,Srengseng
Sawah,Jakarta Selatan dengan supporter futsal SMKN 1 Budi
Utomo,Jakarta,setelah saya membaca berita tentang tawuran tersebut
penyebabnya yakni karena antar supporter melontarkan kalimat ejekan
yang membuat kesan seakan-akan tim nya lah yang paling kuat dan adanya
aksi saling melempar botol mineral kemudian akhirnya kedua supporter
turun ke lapangan dan melakukan tawuran,nah berdasarkan contoh
tersebut bisa disimpulkan bahwa dalam tawuran antar supporter futsal
dapat menimbulkan bentuk interaksi sosial disosiatif yakni PERSAINGAN.
 Fenomena tawuran remaja di Indonesia memunculkan bentuk interaksi sosial
disosiatif KONTRAVENSI.
Kontravensi atau pertentangan merupakan suatu bentuk interaksi sosial yang
didasarkan atas sikap tersembunyi dari satu atau dua pihak yang berinteraksi yang
dapat berubah menjadi kebencian.Adanya suatu sikap tersembunyi yang
kemudian sikap tersebut ditunjukan kepada seseorang,setelah itu seseorang yang
melihat sikap tersebut menyimpulkan bahwa sikap itu menyinggung perasaannya
dan pada akhirnya bisa menimbulkan sikap kebencian atau ketidaksukaan dari
orang yang menerima sikap tersembunyi tadi.Contohnya seperti ini saya
membuat suatu situasi dimana ada remaja X dan Y,mereka tidak saling
mengenal namun satu sekolah,pada saat itu remaja X sedang berjalan
kemudian melirik dengan tatapan sinis kepada remaja Y,yang pada
akhirnya menyebabkan remaja Y menyimpulkan bahwa sikap remaja X
menunjukan sikap tersembunyi yang memberikan kesan ketidaksukaannya
terhadap remaja Y,pada akhirnya remaja Y merasa tersinggung dan mulai
muncul rasa kebencian kepada remaja X.Kemungkinan terburuknya yakni
remaja Y membicarakan masalah tersebut kepada teman-temannya yang
membuat teman-teman dari remaja Y merasa benci juga terhadap remaja X
dan bisa menimbulkan suatu tawuran antara teman dari remaja Y dan X.
 Fenomena tawuran remaja di Indonesia memunculkan bentuk interaksi sosial
disosiatif KONFLIK.
Konflik merupakan suatu interaksi sosial yang dimana individu/kelompok
berusaha mencapai tujuannya dengan jalan menentang individu/kelompok lain
dengan berbagai cara seperti ancaman,hujatan,celaan atau tindakan
kekerasan.Sudah bisa dipastikan bahwa fenomena tawuran remaja di Indonesia
akan memunculkan bentuk interaksi sosial disosiatif yakni konflik,karena
fenomena tawuran menunjukan adanya tindakan kekerasan yang dimana tindakan
kekerasan tersebut termasuk ke dalam cara untuk mencapai atau memenuhi tujuan
dengan jalan menentang suatu individu/kelompok.Contohnya saya membuat
satu situasi yakni ada kelompok remaja A dan B mereka hidup
berdampingan dalam satu daerah.Pada daerah tersebut terdapat satu
lapangan untuk bermain bola yang sering digunakan oleh kelompok remaja
A dan B.Pada suatu hari kelompok remaja A dan B akan bermain bola di
lapangan tersebut,maka dari itu terjadilah perebutan lapangan,kemudian
tawuran antara kelompok remaja A dan B tidak bisa
dihindarkan.Kesimpulannya yakni kedua kelompok remaja tersebut ingin
mencapai suatu tujuan yakni bermain bola di lapangan daerahnya,namun
ketika kedua kelompok ingin bermain bola dalam waktu dan tempat yang
bersamaan terjadilah suatu pertikaian yang akhirnya mengakibatkan kedua
kelompok remaja tersebut tawuran,hal tersbutlah yang dinamakan
KONFLIK

3. Interaksi sosial asosiatif merupakan suatu interaksi yang mempersatukan


individu/kelompok yang saling berinteraksi.Menurut pendapat pribadi saya solusi untuk
menanggulangi fenomena tawuran remaja di Indonesia adalah dengan cara meningkatkan
upaya represif.Upaya represif ini merupakan salah satu upaya di dalam menanggulangi
pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban.Upaya represif dilakukan untuk
menanggulangi pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban pada saat atau setelah
pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban itu terjadi.Mengapa saya menyebutkan
solusi tersebut?karena ada kaitannya dengan pengertian dari istilah akomodasi dalam
bentuk interaksi sosial asosiatif.Akomodasi dapat merujuk dalam dua hal yakni merujuk
pada suatu keadaan dan merujuk pada suatu proses.Menurut saya akomodasi yang
merujuk pada suatu proses memiliki kaitan dengan solusi yang saya sebutkan di atas
yakni tentang upaya represif.Akomodasi yang merujuk pada suatu proses memiliki arti
yakni suatu interaksi sosial yang bertujuan untuk meredakan suatu pertentangan,agar
menjadi suatu kestabilan,artinya akomodasi yang merujuk pada suatu proses
menanggulangi pertentangan pada saat pertentangan itu terjadi.Ternyata yang saya
temukan adalah suatu kesamaan antara upaya represif dengan akomodasi yang merujuk
pada suatu proses,kedua hal tersebut sama sama bertujuan menanggulangi pertentangan
pada saat pertentanggan itu terjadi.Solusi yang bisa saya sebutkan yakni agar tawuran
remaja di Indonesia dapat di tanggulangi adalah dengan cara menjatuhkan hukuman
kepada remaja yang melakukan tawuran yang bisa memberi efek jera untuk tidak
mengulangi perbuatannya dan peran aktif masyarakat juga sangat amat berpengaruh
untuk meredakan suatu tawuran yang sedang terjadi maka dari itu masyarakat pun harus
ditingkatkan rasa sadar akan negatifnya tawuran dan rasa keberanian untuk meredakan
tawuran yang dilakukan remaja.

SUMBER REFERENSI :

1.BMP ISIP4110 PENGANTAR SOSIOLOGI (Modul 2/ 2.25 – 2.25) (Modul 3/ 3.22 – 3.26)

2. (Yanizon & Sesriani, 2019)Yanizon, A., & Sesriani, V. (2019). PENYEBAB MUNCULNYA PRILAKU
AGRESIF PADA REMAJA. KOPASTA, 23-36.
https://www.journal.unrika.ac.id/index.php/kopastajournal/article/view/1915/1395
3. PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN. Jakarta: Pusat Kurikulum dan
Perbukuan,Balitbang. KEMENDIKBUD. https://perpustakaanypmhb.web.id/wp-
content/uploads/2021/09/BUKU-PKN-3.pdf

SUMBER CONTOH DARI JAWABAN NOMOR 2

1. https://www.porosjakarta.com/jakarta-selatan/062757743/suporter-futsal-tawuran-di-lanjutan-
liga-pelajar-jakarta

2.Pemikiran Pribadi

Anda mungkin juga menyukai