Anda di halaman 1dari 3

1.

Berikan analisis Anda mengenai penyebab maraknya fenomena tawuran remaja di


Indonesia menggunakan salah satu dari tiga perspektif sosiologi (interaksionisme
simbolik/fungsionalisme structural/konflik).

Mari kita lihat fenomena tawuran remaja di Indonesia dari perspektif fungsionalisme
struktural dalam sosiologi. Fungsionalisme struktural memandang masyarakat sebagai suatu
sistem yang terdiri dari bagian-bagian yang saling berinteraksi untuk menjaga keseimbangan.
Dalam konteks ini, tawuran remaja bisa dilihat sebagai disfungsi atau gangguan dalam sistem
sosial yang lebih besar.

Struktur Sosial yang Tidak Seimbang: Dalam masyarakat, terdapat struktur sosial yang
mencakup kelas, status, dan peran. Jika struktur ini tidak seimbang atau terdapat
ketidakadilan, remaja mungkin merasa frustrasi dan tidak memiliki akses yang sama terhadap
peluang dan sumber daya. Ini dapat menciptakan ketegangan dan konflik antara kelompok
remaja.

Ketidaksetaraan dan Alienasi: Remaja yang merasa diabaikan atau tidak diakui dalam
struktur sosial dapat merasa alienasi. Tawuran bisa menjadi cara bagi mereka untuk
mengekspresikan ketidakpuasan mereka terhadap ketidaksetaraan dan mencari identitas atau
penerimaan dari kelompok sebaya.

Kurangnya Fasilitas Rekreasi dan Pendidikan: Ketidakmampuan masyarakat untuk


menyediakan fasilitas rekreasi dan pendidikan yang memadai bagi remaja dapat
menyebabkan kebosanan dan frustrasi. Tawuran bisa menjadi saluran untuk mengatasi
kebosanan atau mencari kepuasan instan.

Tingginya Tingkat Pengangguran: Jika ada tingkat pengangguran yang tinggi di kalangan
remaja, hal ini dapat meningkatkan peluang terjadinya tawuran. Ketidakpastian ekonomi dan
kurangnya peluang pekerjaan dapat menciptakan ketegangan di antara kelompok remaja yang
bersaing untuk sumber daya terbatas.

Dalam pandangan fungsionalisme struktural, solusi untuk mengatasi maraknya tawuran


remaja mungkin melibatkan perbaikan struktur sosial, peningkatan akses terhadap pendidikan
dan pekerjaan, serta upaya untuk mengurangi ketidaksetaraan dalam masyarakat. Dengan
memahami akar penyebabnya dari sudut pandang ini, langkah-langkah pencegahan dapat
lebih efektif dilakukan.

2. Jelaskan bentuk interaksi sosial yang muncul dalam fenomena tawuran remaja di
Indonesia.

Tawuran antar pelajar merupakan salah satu bentuk interaksi sosial yang bersifat ➡
DISOSISTIF.

Disosiatif merupakan interaksi sosial yang terjadi dalam masyarakat tetapi lebih merujuk kepada
pertentangan atau konflik.

Bentuk Interaksi Sosial Disosiatif

1. Persaingan atau Kompetisi


Persaingan adalah proses sosial ketika individu atau kelompok berusaha mengalahkannya pihak
lain untuk meraih keuntungan tanpa menggunakan ancaman atau kekerasan. Persaingan dapat
terjadi di lingkup sekolah hingga pekerjaan. Contoh, siswa bersaing dengan teman-teman
sekolah untuk meraih prestasi.

Dalam kasus yang lebih luas, persaingan dapat muncul dalam aspek yang lebih jauh, seperti
persaingan ekonomi, persaingan budaya, persaingan kedudukan dan peran, bahkan juga ras.

2. Kerjasama (cooperation)
Kerjasama adalah bentuk utama dari proses interaksi sosial, karena pada dasarnya,interaksi sosial
yang dilakukan oleh seseorang bertujuan untuk memenuhi kepentingan atau kebutuhan bersama.
Sebagai contoh dalam kegiatan ekonomi, kita dapat mengamati berbagai kegiatan produksi,
konsumsi, dan distribusi. Koperasi Sekolah, PT, dan CV, merupakan contoh kerjasama dalam
interaksi asosiatif.
3. Kontravensi
Meskipun terasa asing, tapi bisa dipastikan kamu pernah melakukan kontravensi. Kontravensi
merupakan suatu perasaan tidak suka yang disembunyikan.

4. Konflik
Konflik yaitu interaksi sosial yang terjadi akibat dari adanya perpecahan. Konflik dapat terjadi
karena adanya berbagai perbedaan yang mempengaruhinya kehidupan sosial, misalnya
perbedaan budaya, ras, hingga sifat.Konflik juga terjadi pada setiap orang dan kelompok
memiliki kepentingan yang berbeda-beda. Contoh konflik misalnya terjadinya perbedaan
pendapat antarindividu yang merusak hubungan pertemanan. Salah satu cara mengatasi konflik
adalah kedua belah pihak yang mengalami konflik saling menguranginya ketegangan untuk
mencari pemecahan masalah.
5. Asimilasi
Asimilasi adalah usaha-usaha untuk meredakannya perbedaan antarindividu atau antar kelompok
guna mencapai satu kesepakatan berdasarkan kepentingan dan tujuan-tujuan bersama. Suatu
kondisi ini dapat terjadi dimana suatu pembauran dua kebudayaan yang disertai dengan
hilangnya ciri khas kebudayaan asli dan menghasilkan kebudayaan baru.

3. Uraikan pendapat Anda mengenai solusi yang kiranya tepat dalam menanggulangi
fenomena tawuran remaja. Kaitkan pendapat Anda dengan materi akomodasi dalam
interaksi sosial asosiatif.

kasus tauran dari kenakalan remaja tersebut dapat memperoleh berbagai penyelesaian. Solusi
tersebut dapat berupa pembinaan pada remaja agar mereka dapat memahami apa

yang harus dilakukan ketika sedang melewati masa pubertas, memberikan wejangan dan
motivasi untuk bertingkah laku baik, menanamkan dasar agama yang kuat, membangun
hubungan yang baik antar orang tua dan anak, memberi peringatan pada remaja untuk
memilih teman dan lingkungan yang baik, menegaskan orang tua agar dapat memberikan
pengawasan atau perhatian yang lebih pada anaknya, dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai