Contoh gejala sosial yang sedang marak terjadi sekarang adalah fenomena gangster Hampir
sama dengan perkelahian pelajar, pelaku geng motor juga melibatkan remaja. Mencermati
aksi geng motor sebagai masalah sosial, maka diperlukan upaya yang terpadu dari semua
pihak. Aspek penegakan hukum yang dilakukan oleh Kepolisian bukan satu – satunya cara,
dalam hal ini harus ada upaya pencegahan yang dimulai dari keluarga dan pihak – pihak
terkait harus mengambil peran untuk mengubah geng motor menjadi kelompok yang
memberikan kontribusi positif bagi lingkungannya. Karena Masalah sosial berbeda dengan
masalah individual. Masalah individual dapat diatasi secara individual, tetapi masalah sosial
hanya dapat diatasi melalui rekayasa sosial seperti aksi sosial, kebijakan sosial atau
perencanaan sosial, karena penyebab dan akibatnya bersifat multidimensional dan
menyangkut banyak orang.
Aksi kekerasan dalam bentuk tawuran antar kelompok remaja sudah lama terjadi. Gangster
dapat timbul oleh beberapa factor yaitu :
01. Perhatian
Anak-anak muda secara psikologis ada di fase sedang mencari jati diri. Mereka ingin
dianggap dewasa atau ingin diakui eksistensinya. Nah, untuk memperoleh ini ada yang lewat
kegiatan positif dan kadang lewat tindakan yang mengarah pada aksi kekerasan atau tawuran
dan sebagainya. Satu sisi mereka ini bisa juga kurang perhatian dari orang tua, lantas mencari
perhatian di luar dengan cara-cara yang arahnya bisa jadi problem sosial.
02. Lingkungan
Tak dapat perhatian di lingkungan keluarga bisa memicu remaja menyalurkan atau mencari
perhatian di lingkungan pertemanannya. Mereka bisa bebas bercerita, menyampaikan
keinginan dan keresahannya dengan teman-temannya di tempat tongkrongan.
Jika lingkungan pertemannya positif, tentu mereka bisa menyalurkan energinya ke arah yang
positif. Namun, ketika lingkungan pertemanannya negatif yang tentu bisa berbahaya.
03. Game Konten Kekerasan (Violence)
Ternyata, tawuran dan aksi kekerasan juga disebabkan karena faktor game yang tidak bisa
lepas dari keseharian anak-anak muda. Satu sisi game perang ini bisa berdampak pada aspek
emosi atau mental remaja sehingga terbiasa dengan hal-hal yang sering mereka mainkan di
game.
4. Pelajaran
Selain itu, juga bisa disebabkan karena kurangnya muatan pelajaran keagamaan yang mereka
dapatkan di rumah maupun di sekolah. Nilai agama ini bisa menjadi rem buat remaja dalam
menyalurkan energi mereka.
Bagaimana Solusinya?
1) Di tingkat keluarga, orang tua harus sadar akan pentingnya perhatian dan kasih sayang
kepada anak. Orang tua harus menjadi sumber perhatian sekaligus sebagai tempat curhat
yang nyaman buat anak sehingga terhindar dari potensi salah curhat ke kelompok teman.
Kemudian,
2) Di tataran pendidikan juga perlu koordinasi yang kuat antara orang tua dan guru terkait
perkembangan dan pergaulan atau aktivitas anak. Ini juga bisa membantu dalam mendeteksi
dini arah pergaulan anak. Selain itu, tentu perlu keteladanan dari orang tua dan guru-gurunya
di sekolah.
Selanjutnya di level pemerintah kota, tentu selain langkah penanganan lewat patroli rutin dan
pembinaan misalnya, juga perlu kebijakan atau memperbanyak program positif melibatkan
anak-anak atau remaja. Dalam hal ini, tentu sinergi yang kuat antara pemerintah kota,
keluarga, sekolah dan masyarakat bahkan perguruan tinggi bisa menjadi solusi menekan
angka kekerasan remaja. Tidak hanya upaya penanganan, tetapi juga perlu langkah tepat dan
berkelanjutan dalam aspek pencegahan.