Email: Ilhammusonnif1921@gmail.com
A. PENDAHULUAN
Kenakalan anak muda umumnya dicoba oleh remaja- remaja yang kandas
dalam menempuh proses- proses pertumbuhan jiwanya, baik pada dikala anak
muda ataupun pada masa kanak- kanaknya. Masa kanak- kanak serta masa anak
muda berlangsung begitu pendek, dengan pertumbuhan raga, psikis, serta emosi
yang begitu kilat. Secara psikologis, kenakalan anak muda ialah bentuk dari
konflik- konflik yang tidak terselesaikan dengan baik pada masa anak- anak
ataupun anak muda para pelakunya. Kerapkali mengalami kalau terdapat trauma
dalam masa lalunya, perlakuan agresif serta tidak mengasyikkan dari
lingkungannya, ataupun trauma terhadap keadaan lingkungannya, semacam
keadaan ekonomi yang buatnya merasa rendah diri.
Perihal yang relevan buat menguasai wujud sikap tersebut, merupakan kenapa
seorang melaksanakan penyimpangan, sebaliknya dia ketahui apa yang dicoba
melanggar ketentuan. Perihal ini diakibatkan sebab pada dasarnya tiap manusia
tentu hadapi dorongan buat melanggar pada suasana tertentu, namun kenapa pada
mayoritas orang tidak jadi realitas yang berwujud penyimpangan, karena orang
dikira wajar umumnya bisa menahan diri dari dorongan- dorongan buat
menyimpang.
Pada dasarnya kenakalan anak muda menunjuk pada sesuatu wujud sikap anak
muda yang tidak cocok dengan norma- norma yang hidup di dalam masyarakatnya.
Sebagian pakar berkata:
a. Kartini Kartono( 1988: 93) berkata anak muda yang bandel itu diucap
pula selaku anak cacat sosial. Mereka mengidap cacat mental diakibatkan
oleh pengaruh sosial yang terdapat ditengah warga, sehingga sikap
mereka dinilai oleh warga selaku sesuatu kelainan serta
diucap" kenakalan".
Sebutan keberfungsian sosial mengacu pada cara- cara yang dipakai oleh
orang hendak kolektivitas, semacam keluarga dalam bertingkah laku supaya bisa
melakukan tugas- tugas kehidupannya dan bisa penuhi kebutuhannya. Pula bisa
dimaksud selaku kegiatan- kegiatan yang dikira berarti serta pokok untuk
penampilan sebagian peranan sosial tertentu yang wajib dilaksanakan oleh tiap
orang selaku konsekuensi dari keanggotaannya dalam warga. Penampilan dikira
efisien diantarannya bila sesuatu keluarga sanggup melakukan tugas- tugasnya,
bagi( Achlis, 1992) keberfungsian sosial merupakan keahlian seorang dalam
melakukan tugas serta peranannya sepanjang berhubungan dalam suasana social
tertentu berbentuk terdapatnya rintangan serta hambatan dalam mewujudkan
nilai dirinya menggapai kebutuhan hidupnya.
Perilaku 'nakal' remaja bisa disebabkan oleh faktor dari remaja itu sendiri
(internal) maupun faktor dari luar (eksternal).
Faktor internal:
1. Krisis identitas
Faktor eksternal:
1. Keluarga
Kenakalan remaja, merupakan salah si anak? atau orang tua? Karena ternyata
banyak orang tua yang tidak dapat berperan sebagai orang tua yang seharusnya.
Mereka hanya menyediakan materi dan sarana serta fasilitas bagi si anak tanpa
memikirkan kebutuhan batinnya. Orang tua juga sering menuntut banyak hal tetapi
lupa untuk memberikan contoh yang baik bagi si anak. Sebenarnya kita melupakan
sesuatu ketika berbicara masalah kenakalan remaja, yaitu hukum kausalitas. Sebab,
dari kenakalan seorang remaja selalu dikristalkan menuju faktor eksternal
lingkungan yang jarang memperhatikan faktor terdekat dari lingkungan remaja
tersebut dalam hal ini orang. Orang selalu menilai bahwa banyak kasus kenakalan
remaja terjadi karena lingkungan pergaulan yang kurang baik, seperti pengaruh
teman yang tidak benar, pengaruh media massa, sampai pada lemahnya iman
seseorang.
1. Kegagalan mencapai identitas peran dan lemahnya kontrol diri bisa dicegah
atau diatasi dengan prinsip keteladanan. Remaja harus bisa mendapatkan
sebanyak mungkin figur orang-orang dewasa yang telah melampaui masa
remajanya dengan baik juga mereka yang berhasil memperbaiki diri setelah
sebelumnya gagal pada tahap ini.
2. Adanya motivasi dari keluarga, guru, teman sebaya untuk melakukan point
pertama.
4. Remaja pandai memilih teman dan lingkungan yang baik serta orangtua
memberi arahan dengan siapa dan di komunitas mana remaja harus bergaul.
8. Membentuk suasana sekolah yang kondusif, nyaman buat remaja agar dapat
berkembang sesuai dengan tahap perkembangan remaja.
http://www.ubb.ac.id/menulengkap.php?judul=Kenakalan%20Remaja%20Ata
u%20Kenakalan% 20Orang%20Tua&&nomorurut artikel=72