Anda di halaman 1dari 17

TAWURAN ANTAR REMAJA.

Perilaku Menyimpang Yang Terjadi Di Masyarakat

Makalah ini dibuat sebagai tugas akhir portofolio Mata Pelajaran Sosiologi

Semester Genap Tahun Pelajaran 2021/2022

Disusun oleh :

Nama : FANIA AULIA INDRAWAN

Kelas : X IPS 5

NIS : 212210131

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT

SMA NEGERI 1 DRAMAGA

KABUPATEN BOGOR

TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah SWT karena atas taufik dan rahmat-

Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam senantiasa kita

sanjungkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat,

serta semua umatnya hingga kini. Dan Semoga kita termasuk dari golongan yang

kelak mendapatkan syafaatnya.Dalam kesempatan ini, kami ingin mengucapkan

terima kasih kepada semua pihak yang telah berkenan membantu pada tahap

penyusunan hingga selesainya makalah ini. Harapan kami semoga makalah yang

telah tersusun ini dapat bermanfaat sebagai salah satu rujukan maupun pedoman

bagi para pembaca, menambah wawasan serta pengalaman, sehingga nantinya

saya dapat memperbaiki bentuk ataupun isi makalah ini menjadi lebih baik lagi.

Kami sadar bahwa kami ini tentunya tidak lepas dari banyaknya kekurangan, baik

dari aspek kualitas maupun kuantitas dari bahan penelitian yang dipaparkan.

Semua ini murni didasari oleh keterbatasan yang dimiliki kami. Oleh sebab itu,

kami membutuhkan kritik dan saran kepada segenap pembaca yang bersifat

membangun untuk lebih meningkatkan kualitas di kemudian hari

Makalah Sosiologi | 2
DAFTAR ISI

Kata pengantar....................................................................................................................

Daftar isi..............................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................................

A. LATAR BELAKANG............................................................................................

B. MAKSUD DAN TUJUAN.....................................................................................

C. TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................

D. RUMUSAN MASALAH .......................................................................................

E. METODELOGI PENELITIAN

BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................................

BAB III PENUTUP............................................................................................................

A. SIMPULAN...................................................................................................................

B. SARAN .........................................................................................................................

Makalah Sosiologi | 3
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Tawuran antar pelajar merupakan fenomena sosial yang sering dan biasa atau

lumrah terjadi di Indonesia, Tawuran sudah tidak lagi menjadi pemberitaan yang

asing lagi ditelinga kita. Banyaknya tawuran antar pelajar yang terjadi di kota-

kota besar di Indonesia merupakan sebuah fenomena yang menarik untuk di bahas

bahkan tawuran sudah seperti menjadi kegiatan rutin dari pelajar yang menginjak

usia remaja..Para pelajar remaja yang sering melakukan aksi tawuran tersebut

lebih senang melakukan perkelahian di luar sekolah dari pada masuk kelas pada

kegiatan belajar mengajar. Tawuran tersebut telah menjadi kegiatan yang turun

temurun pada sekolah tersebut sehingga ada yang berpendapat bahwa tawuran

sudah membudaya atau sudah menjadi tradisi pada sekolah tertentu.

Kualitas pendidikan di Indonesia saat ini sangat memprihatinkan. Hal ini terbukti

dengan peristiwa-peristiwa tawuran para pelajar yang saat ini sedang maraknya

terjadi. Perilaku pelajar yang anarkis berasal dari banyak faktor yang

mempengaruhi baik faktor internal ataupun eksternal. Tawuran pelajar bukan

hanya mengakibatkan kerugian harta benda atau korban cedera tetapi bisa sampai

merenggut nyawa orang lain, Di mata mereka nyawa tidak ada harganya, bahkan

mereka merasa bangga jika berhasil membunuh pelajar sekolah lain yang mereka

anggap musuh mereka. Kekerasan dianggap sebagai solusi yang paling tepat

untuk menyelesaikan suatu masalah tanpa memikirkan akibat-akibat buruk yang

Makalah Sosiologi | 4
ditimbulkan. Tawuran antar pelajar semakin menjadi semenjak terciptanya geng-

geng, perilaku anarki ini selalu dipertontonkan di tengah-tengah masyarakat,

mereka sudah tidak merasa kalau perbuatan mereka itu sangat tidak terpuji dan

mengganggu ketenangan masyarakat, sebaliknya mereka merasa bangga jika

masyarakat itu takut dengan geng atau kelompoknya, padahal seorang pelajar

seharusnya tidak melakukan tindakan yang tidak terpuji seperti itu

Hal ini seolah menjadi bukti nyata bahwa seorang yang terpelajar pun leluasa

melakukan hal-hal yang bersifat anarkis, premanis, dan rimbanis. Tentu saja

perilaku buruk ini tidak hanya merugikan orang yang terlibat dalam perkelahian

atau tawuran itu sendiri tetapi juga merugikan orang lain yang tidak terlibat secara

langsung.

B. MAKSUD DAN TUJUAN

Makalah ini bertujuan untuk mempengaruhi masyarakat untuk tidak melakukan

Aksi Tawuran Antar Remaja dan lebih memperhatikan masa depan kita sebagai

penerus generasi Bangsa Indonesia yang baik dan pintar, juga sebagai tugas akhir

portofolio Mata Pelajaran Sosiologi.

C. TINJAUAN PUSTAKA

Akhir-akhir ini banyak Tawuran yang sering dilakukan pada sekelompok remaja

terutama oleh para pelajar yang selalu menjadi pemberitaan dan pembicaraan

banyak media dan masyarakat, Sebagai contoh yang bisa saya kemukakan sebagai

bukti terjadinya tawuran yang dilakukan oleh para remaja beberapa waktu lalu.

Makalah Sosiologi | 5
Tawuran antar siswa di Jakarta Selatan, menyebabkan seorang siswa tewas. Tidak

hanya pelajar tingkat sekolah menengah saja yang terlibat tawuran, di Makasar, Aksi

tawuran antar mahasiswa yang memakan korban jiwa maka dari itu aksi Tawuran sudah

termasuk ke bagian tindakan Perilaku Menyimpang.

perilaku menyimpang adalah perilaku yang tidak sesuai dengan nilai kesusilaan

atau kepatutan. Menurut James W. Vander Zanden, perilaku menyimpang adalah

perilaku yang dianggap sebagian besar orang sebagai hal tercela dan di luar batas

toleransi. menurut dari buku Sosiologi Komunitas Menyimpan karangan Suardi,

Dwi J. Narwoko mendefinisikan perilaku menyimpang sebagai perilaku warga

masyarakat yang dianggap tidak sesuai kebiasaan, tata aturan, atau norma sosial

yang berlaku.

Salah satu usaha dari individu atau masyarakat untuk mencegah terjadi nya

perilaku menyimpang yaitu Pengendalian Sosial contoh nya seperti Hukum

merupakan alat pengendalian sosial yang paling efektif dalam mengatasi perilaku

menyimpang warga masyarakat hal tersebut dikarenakan hukum bersifat memaksa

dan Menanamkan nilai-nilai Agama dan nilai budi pekerti. Penuh perhatian dalam

keluarga, Menanamkan kedisiplinan dan rasa kekeluargaan.

D. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana cara menanggulangi tawuran antar pelajar?

2. Apa akibat dari tawuran?

3. Apa penyebab adanya tawuran?

Makalah Sosiologi | 6
E. METODOLOGI PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif data yang

digunakan adalah data sekunder yang dikumpulkan dari

informasi,buku,jurnal.Penelitian ini disusun berdasarkan gagasan penulis dengan

didukung oleh data sekunder yang dijadikan dasar dalam penelitian.

Makalah Sosiologi | 7
BAB II

PEMBAHASAN

DEFINISI.

1.1 Dalam kamus bahasa Indonesia “tawuran” dapat diartikan sebagai perkelahian

yang meliputi banyak orang. Sedangkan “pelajar” Tawuran merupakan salah satu

bentuk kenakalan remaja, yaitu kecenderungan remaja untuk melakukan tindakan

yang melanggar aturan yang dapat mengakibatkan kerugian dan kerusakan baik

terhadap dirinya sendiri maupun orang lain yang umumnya dilakukan remaja di

bawah umur 17 tahun. Aspek kecenderungan kenakalan remaja terdiri dari (1)

aspek perilaku yang melanggar aturan atau status, (2) perilaku yang

membahayakan diri sendiri dan orang lain adalah seorang anak remaja atau

disebut pelajar Dan “kelompok” adalah sekumpulan orang yang mengidentifikasi

satu sama lain dan merasa bahwa mereka saling memiliki. Suatu kelompok ketika

dua atau lebih orang berinteraksi selama lebih dari beberapa saat, saling

mempengaruhi satu sama lain melalui beberapa cara maka dari itu tawuran adalah

perkelahian yang dilakukan oleh sekelompok orang yang mana perkelahian

tersebut dilakukan oleh seorang pelajar

A. Secara psikologis, perkelahian yang melibatkan pelajar usia remaja

digolongkan sebagai salah satu bentuk kenakalan remaja (juvenile deliquency).

Kenakalan remaja, dalam hal perkelahian, dapat digolongkan ke dalam 2 jenis

delinkuensi yaitu situasional dan sistematik.

Makalah Sosiologi | 8
B. Delinkuensi situasional, perkelahian terjadi karena adanya situasi yang

“mengharuskan” mereka untuk berkelahi. Keharusan itu biasanya muncul akibat

adanya kebutuhan untuk memecahkan masalah secara cepat. Delinkuensi

sistematik, para remaja yang terlibat perkelahian itu berada di dalam suatu

organisasi tertentu atau geng. Di sini ada aturan, norma dan kebiasaan tertentu

yang harus diikuti anggotanya, termasuk berkelahi. Sebagai anggota, tumbuh

kebanggaan apabila dapat melakukan apa yang diharapkan oleh kelompoknya.

Seperti yang kita ketahui bahwa pada masa remaja seorang remaja akan

cenderung membuat sebuah geng yang mana dari pembentukan geng inilah para

remaja bebas melakukan apa saja tanpa adanya peraturan-peraturan yang harus

dipatuhi karena ia berada dilingkup kelompok teman sebayanya. (3) perilaku yang

mengakibatkan korban materi, dan (4) perilaku yang mengakibatkan korban fisik.

Dari konflik ini dapat kita analisis dengan teori konflik Ibn Khaldun, ia membaginya

menjadi tiga perspektif. Perspektif psikologis yag merupakan dasar sentimen dan

ide yang membangun hubungan sosial diantara berbagai kelompok manusia

(keluarga, suku, dan lainnya). Fenomena politik yang berhubungan dengan

perjuangan memperebutkan kekuasaan dan kedaulatan yang melahirkan

imperium, dinasti, dan negara. Fenomena ekonomi yang berhubungan dengan

pemenuhan kebutuhan ekonomi baik pada tingkat individu, keluarga, masyarakat

maupun keluarga. Dengan teori ini kita dapat berpacu bahwa tawuran dapat terjadi

karena hubungan kelurga yang kurang dan lebih memilih untuk berhungan dengan

teman yang dapat membuatnya lebih nyaman sehingga timbullah rasa solidaritas

Makalah Sosiologi | 9
pada dirinya tehadap kelompoknya dan kemudian adanya keinginan penguasaan

wilayah yang diperjuangkan dengan melakukan kekerasan antar pelajar sekolah.

1.2 Penyebab terjadinya Tawuran.

A. Tawuran antar pelajar bisa terjadi antar pelajar sesama satu sekolah, ini

biasanya dipicu permasalahan kelompok, cenderung akibat pola berkelompok

yang menyebabkan pengkelompokkan berdasarkan hal-hal tertentu. Misalnya,

kelompok anak-anak nakal, kelompok kutu buku, kelompok anak-anak kantin,

pengkelompokan tersebut lebih akrab dengan sebutan Gank. Namun, ada juga

tawuran antar pelajar yang terjadi antara dua kelompok.

Contoh kasus dalam tawuran antar pelajar dapat disebabkan oleh banyak faktor,

beberapa contoh di antaranya, yaitu:

1. Tawuran antar pelajar bisa terjadi karena ketersinggungan salah satu

kawan, yang di tanggapi dengan rasa setiakawan yang berlebihan.

2. Permasalahan yang sudah mengakar dalam artian ada sejarah yang

menyebabkan pelajar-pelajar dua sekolah saling bermusuhan.

3. Jiwa premanisme yang tumbuh dalam jiwa pelajar.Untuk mengkaji lebih

jauh permasalahan tawuran antar pelajar.

B. Faktor Faktor Penyebab Tawuran.

Berikut ini adalah faktor-faktor yang menyebabkan tawuran pelajar, diantaranya :

a. Faktor Internal

Makalah Sosiologi | 10
Faktor internal ini terjadi didalam diri individu itu sendiri yang

berlangsung melalui proses internalisasi diri yang keliru dalam

menyelesaikan permasalahan disekitarnya dan semua pengaruh yang

datang dari luar. Remaja yang melakukan perkelahian biasanya tidak

mampu melakukan adaptasi dengan lingkungan yang kompleks.

Maksudnya, ia tidak dapat menyesuaikan diri dengan keanekaragaman

pandangan, ekonomi, budaya dan berbagai keberagaman lainnya yang

semakin lama semakin bermacam-macam. Para remaja yang mengalami

hal ini akan lebih tergesa-gesa dalam memecahkan segala masalahnya

tanpa berpikir terlebih dahulu apakah akibat yang akan ditimbulkan.

Selain itu, ketidakstabilan emosi para remaja juga memiliki andil dalam

terjadinya perkelahian. Mereka biasanya mudah friustasi, tidak mudah

mengendalikan diri, tidak peka terhadap orang-orang disekitarnya.

Seorang remaja biasanya membutuhkan pengakuan kehadiran dirinya

ditengah-tengah orang-orang sekelilingnya.

b. Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah faktor yang datang dari luar individu, yaitu :

1. Faktor Keluarga

Keluarga adalah tempat dimana pendidikan pertama dari orangtua

diterapkan. Jika seorang anak terbiasa melihat kekerasan yang

dilakukan di dalam keluarganya maka setelah ia tumbuh menjadi

remaja maka ia akan terbiasa melakukan kekerasan karena inilah

kebiasaan yang datang dari keluarganya. Selain itu ketidak

harmonisan keluarga juga bisa menjadi penyebab kekerasan yang

Makalah Sosiologi | 11
dilakukan oleh pelajar. Suasana keluarga yang menimbulkan rasa

tidak aman dan tidak menyenangkan serta hubungan keluarga yang

kurang baik dapat menimbulkan bahaya psikologis bagi setiap usia

terutama pada masa remaja.

Menurut Hirschi (Mussen dkk, 1994). Berdasarkan hasil penelitian

ditemukan bahwa salah satu penyebab kenakalan remaja dikarenakan

tidak berfungsinya orang tua sebagai figure teladan yang baik bagi

anak (hawari, 1997).

2. Faktor Sekolah

Sekolah tidak hanya untuk menjadikan para siswa pandai secara

akademik namun juga pandai secara akhlaknya. Sekolah merupakan

wadah untuk para siswa mengembangkan diri menjadi lebih baik.

Namun sekolah juga bisa menjadi wadah untuk siswa menjadi tidak

baik, hal ini dikarenakan hilangnya kualitas pengajaran yang

bermutu. Contohnya disekolah tidak jarang ditemukan ada seorang

guru yang tidak memiliki cukup kesabaran dalam mendidik anak

muruidnya akhirnya guru tersebut menunjukkan kemarahannya

melalui kekerasan. Hal ini bisa saja ditiru oleh para siswanya. Lalu

disinilah peran guru dituntut untuk menjadi seorang pendidik yang

memiliki kepribadian yang baik.

3. Faktor Lingkungan

Lingkungan rumah dan lingkungan sekolah dapat mempengaruhi

perilaku remaja. Seorang remaja yang tinggal dilingkungan rumah

yang tidak baik akan menjadikan remaja tersebut ikut menjadi tidak

Makalah Sosiologi | 12
baik. Kekerasan yang sering remaja lihat akan membentuk pola

kekerasan dipikiran para remaja. Hal ini membuat remaja bereaksi

anarkis. Tidak adanya kegiatan yang dilakukan untuk mengisi waktu

senggang oleh para pelajar di sekitar rumahnya juga bisa

mengakibatkan tawuran

1.3 Dampak dan Akibat Tawuran.

1. Kerusakan tempat tawuran/material

Dalam kerusakan di tempat mereka melakukan aksi tersebut kebanyakan

dari para pelaku tawuran tidak mau bertanggung jawab atas kerusakan yang

mereka timbulkan. Biasanya mereka hanya lari setelah puas melakukan tawuran.

Contohnya pecahnya kaca pada mobil, perusakan fasilitas umum, pembakaran ban

ataupun kendaraan bermotor, dsb.

2. Rusaknya citra baik sekolah

Pencitraan yang baik yang telah dibangun oleh para perangkat sekolah, baik

itu kepala sekolah, jajaran guru dan karyawan, serta prestasi yang diraih oleh

murid yang lain akan pudar dan sirna apabila murid-murid yang lain masih

mempertahankan tradisi tawuran. Akibatnya di tahun ajaran berikutnya, peminat

calon murid baru akan berkurang.

3. Adanya korban jiwa

Tawuran antar pelajar selain merugikan secara material juga mengakibatkan

adanya korban jiwa. Misalnya tawuran antar pelajar yang menggunakan senjata

Makalah Sosiologi | 13
tajam seperti batu, celurit, dan senjata tajam lainnya menyebabkan adanya korban

luka baik korban luka ringan maupun berat, dan bisa juga ada korban meninggal.

4. Dampak psikis

Contohnya keresahan masyarakat dan traumatis. Keresahan masyarakat ini

akan menimbulkan rasa tidak percaya terhadap generasi muda yang seharusnya

menjadi agen perubahan bangsa. Selain keresahan itu, traumatis bisa dialami oleh

masyarakat yang ada di lokasi saat terjadi tawuran. Masyarakat akan menjadi

takut dan tidak berani lagi berhadapan dengan kelompok pelajar. Yang paling

dikhawatirkan oleh para pendidik adalah berkurangnya penghargaan siswa

terhadap toleransi, perdamaian dan nilai-nilai hidup orang lain. Para pelajar itu

belajar bahwa kekerasan adalah cara yang paling efektif untuk memecahkan

masalah mereka, dan karenanya memilih untuk melakukan apa saja agar

tujuannya tercapai. Akibat yang terakhir ini jelas memiliki konsekuensi jangka

panjang terhadap kelangsungan hidup bermasyarakat di Indonesia.

1.4 . Cara menanggulangi tawuran antar pelajar.

Dalam usaha mengatasi tawuran pelajar, baik pencegahan

maupun penanggulangan pasca kejadian. Hal-hal yang dapat dilakukan antara

lain:

a. Memfasilitasi para pelajar untuk baik dilingkungan rumah atau di

lingkungan sekolah untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat

diwaktu luangnya. Contohnya : membentuk ikatan remaja masjid atau

Makalah Sosiologi | 14
karangtaruna dan membuat acara-acara yang bermanfaat, mewajibkan

setiap siswa mengikuti organisasi atau ekstrakulikuler disekolahnya.

b. Memberikan bentuk kegiatan dan pendidikan yang relevan dengan

kebutuhan remaja zaman sekarang serta kaitannya dengan perkembangan

bakat dan potensi remaja.

c. Memberikan pendidikan etika dan moral untuk para pelajar. b.

d. Menghadirkan seorang figur yang baik untuk dicontoh oleh para pelajar

seperti hadir nya seorang orangtua, dan teman sebaya yang dapat

mengarahkan para pelajar untuk selalu bersikap baik

e. Memberikan perhatian yang lebih untuk para remaja yang sejatinya sedang

mencari jati diri.

Makalah Sosiologi | 15
BAB III

PENUTUP

A. SIMPULAN

Salah satu penyimpangan sosial yang sering terjadi di lingkungan masyarakat

adalah Tawuran pelajar, Namun bisa dikatakan bahwa kenakalan remaja seperti

halnya tawuran pelajar tidak bisa dikatakan bahwa semua aspek pendorong

berasal dari internal mereka saja, faktor lingkungan dimana mereka berada juga

mempunyai andil besar dalam memicu seorang pelajar mencari pelampiasan

negatif. sebaiknya masyarakat yang meliputi keluarga, sekolah, dan masyarakat

sadar betapa pentingnya mereka menjaga kestabilan remaja dengan memberi

ruang yang cukup kepada mereka untuk berekspresi. Dengan hal-hal tersebut

diharapkan masyarakat bisa meminimalisasi potensi-potensi yang ada guna

menimbulkan remaja yang kreatif, aktif, produktif dan berpotensi menjadi

generasi penerus yang baik Dampak tawuran pelajar tidak hanya berimbas pada

pribadinya juga berimbas pada masyarakat serta proses belajar mengajar di

sekolahnya baik .

B. SARAN

Untuk menyikapi berbagai fenomena kenakalan remaja khususnya tawuran pelajar

yang telah disampaikan diatas penulis memberikan beberapa saran sebagai

berikut:

Makalah Sosiologi | 16
Sedari sekarang masyarakat harus sadar akan pentingnya peran mereka dalam

membentuk lingkungan yang kondusif. Keluarga sebagai elemen dasar sebuah

bangunan pendidikan agar lebih aktif dalam memperhatikan anak-anaknya,

Adanya penanaman etika dan moral baik dalam lingkup keluarga, sekolah maupun

lingkungan sekitarnya, Begitupun dalam mencari teman sepermainan. Masyarakat

sekitar pun harus bisa membantu para remaja dalam mengembangkan potensinya

dengan cara mengakui keberadaanya. keluarga dan sekolah mesti menyadari akan

perannya sebagai suatu lembaga pendidik seharusnya memperhatikan potensi-

potensi dasar peserta didik untuk lebih meningkatkan daya kreativitas mereka.

Makalah Sosiologi | 17

Anda mungkin juga menyukai