Anda di halaman 1dari 15

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KEGIATAN: PERENCANAAN TATA RUANG SATUAN RUANG STRATEGIS


KASULTANAN DAN KADIPATEN
SUB KEGIATAN: PERENCANAAN PROGRAM/KEGIATAN URUSAN TATA RUANG
TAHUN ANGGARAN 2022
KELUARAN: PENYUSUNAN RDTR DAN KLHS DI SEKITAR KAWASAN OTORITATIF
BADAN OTORITA PENGELOLA (BOP) KAWASAN PARIWISATA BOROBUDUR

1. Latar Belakang

Kawasan Penyangga Badan Otorita Pengelola (BOP) Borobudur merupakan Kawasan


Strategis Kabupaten dari sudut kepentingan sosial budaya. Kawasan Penyangga BOP
Borobudur tersebut memiliki fungsi dan peran penting dalam mendorong pertumbuhan
kawasan dan memberikan efek berganda terhadap wilayah sekitarnya. Oleh karena itu
pertumbuhan pembangunan di sekitar kawasan tersebut perlu diarahkan perkembangannya
untuk mendukung kegiatan pariwisata sesuai potensi yang ada agar berjalan sinergis dan
komprehensif.
Wilayah yang termasuk dalam delineasi Kawasan Penyangga Badan Otorita Pengelola
(BOP) Borobudur yang meliputi Kalurahan Pagerharjo, Ngargosari, Gerbosari, dan Sidoharjo
berada di Kapanewon Samigaluh. Oleh karena proyeksi pertumbuhan pada wilayah-wilayah
tersebut akan mengalami perkembangan yang signifikan, maka perlu disusun Rencana Detail
Tata Ruang (RDTR) dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) di Sekitar Kawasan
Penyangga Badan Otorita Pengelola Kawasan Pariwisata Borobudur.
Sebagai data pendukung untuk penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) dan
Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) di Sekitar Kawasan Penyangga Badan Otorita
Pengelola Kawasan Pariwisata Borobudur, pada tahun 2019 Diektorat Penataan Kawasan
Direktorat Jenderal Penataan Ruang Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN telah
menyusun dokumen kajian RDTR di Sekitar Kawasan Otoritatif Badan Otorita Pengelola
Kawasan Pariwisata Borobudur. Akan tetapi dokumen kajian RDTR tersebut masih menjadi
satu kesatuan antara 3 wilayah yakni Kabupaten Kulon Progo, Kabupaten Purworejo, dan
Kabupaen Magelang sehingga perlu dilakukan penyusunan kembali khusus untuk wilayah
yang masuk Kabupaten Kulon Progo. Diharapkan dengan adanya dokumen RDTR tersebut
dapat menjadi masukan dan acuan sementara Kabupaten Kulon Progo dalam penyusunan
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) di Sekitar
Kawasan Penyangga Badan Otorita Pengelola Kawasan Pariwisata Borobudur.

2. Maksud dan Tujuan


Maksud Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) dan Kajian Lingkungan Hidup
Strategis (KLHS) di Sekitar Kawasan Otoritatif Badan Otorita Pengelolaan (BOP) Kawasan
Pariwisata Borobudur Tahun Anggaran 2022 adalah untuk merumuskan rencana detail tata
ruang kawasan yang sesuai dengan regulasi dan kebijakan baru, sehingga dapat dijadikan
acuan bagi Pemerintah Kabupaten Kulon Progo dalam melaksanakan, mengatur, dan
mengendalikan pembangunan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.

3. Tujuan
Tujaun dari penyusunan RDTR dan KLHS di sekitar Kawasan Otoritatif Badan Otorita
Pengelolaan (BOP) Kawasan Pariwisata Borobudur adalah:
1. Tersusunnya produk RDTR Sekitar Kawasan Otoritatif BOP Pariwisata Borobudur;
2. Tersusunnya produk KLHS Sekitar Kawasan Otoritatif BOP Pariwisata Borobudur;
3. Terlaksananya tahapan proses penyusunan RDTR sesuai Peraturan Menteri Agraria dan
Tata Ruang/BPN Nomor 11 tahun 2021;
4. Terlaksananya tahapan proses penyusunan KLHS sesuai Peraturan Menteri Lingkungan
Hidup dan Kehutanan Nomor P.69/ MENLHK/SETJEN/ KUM.1/12/2017;
5. Terlaksananya proses Rekom Peta Dasar BIG;
6. Terlaksananya proses validasi KLHS.

4. Lokasi Kegiatan
Kawasan RDTR dan KLHS di Sekitar Kawasan Otoritatif BOP Pariwisata Borobudur
secara administratif masuk dalam wilayah Kapanewon Samigaluh Kabupaten Kulon Progo
yang meliputi Kalurahan Pagerharjo, Kalurahan Ngargosari, Kalurahan Gerbosari, dan
Kalurahan Sidoharjo.

5. Sumber Pendanaan
Kegiatan ini dilaksanakan dengan menggunakan jasa konsultansi dengan pagu
anggaran Rp. 374.984.000,00 (Tiga Ratus Tujuh Puluh Empat Juta Sebilan Ratus Delapan
Puluh Empat Ribu Lima Rupiah) yang dibiayai dari Dana Keistimewaan DIY.
6. Nama dan Organisasi Pejabat Pembuat Komitmen
Nama :.
Jabatan : Kepala Bidang Tata Ruang
NIP :
Satuan Kerja : Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Kabupaten Kulon
Progo

7. Data Dasar
Data dasar yang digunakan dalam penyusunan RDTR dan KLHS di sekitar Kawasan
Otoritatif Badan Otoritas Pengelola (BOP) Kawasan Pariwisata Borobudur adalah data primer
dan data sekunder.

8. Studi-studi Terdahulu
Studi terdahulu yang terkait dengan pekerjaan ini adalah:
1. RTRW Kabupaten Kulon Progo 2012-2032;
2. Dokumen Reviu RTRW Kabupaten Kulon Progo 2022-2042;
3. Dokumen kajian RDTR Sekitar Kawasan Otoritatif Badan Otorita Borobudur TA 2019 yang
disusun oleh Direktorat Penataan Kawasan, Direktorat Jenderal Tata Ruang, Kementerian
Agraria dan Tata Ruang/BPN.

9. Referensi Hukum
Dalam melaksanakan kegiatan ini, referensi yang ditetapkan dan dipakai sebagai dasar
pelaksanaan adalah:
1. Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang Cipta Kerja;
2. Undang-Undang Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang Cipta Kerja;
3. Undang-Undang Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 46 tahun 2016 tentang Tata Cara Penyelenggaraan Kajian
Lingkungan Hidup Strategis;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 21 tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang;
6. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.69/
MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2017 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 46
tahun 2016 tentang Tata Cara Penyelenggaraan Kajian Lingkungan Hidup Strategis;
7. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala BPN Nomor 11 tahun 2021 tentang
Tata Cara Penyusunan, Peninjauan Kembali, Revisi, dan Penerbitan Persetujuan
Substansi Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi, Kabupaten, Kota, dan Rencana Detail
Tata Ruang;
8. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/BPN Nomor 14 tahun 2021 tentang Pedoman
Penyusunan Basis Data dan Penyajian Peta Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi,
Kabupaten, dan Kota serta Peta Rencana Detail Tata Ruang Kabupaten/Kota.

10. Lingkup Kegiatan


1. Tahap Persiapan
a. Pemahaman KAK (Kerangka Acuan Kerja): latar belakang, maksud dan tujuan
pekerjaan, standar dokumen, metodologi pelaksanaan pekerjaan, pelaporan, dan hasil
pekerjaan.
b. Pengumpulan dokumen pendukung yang diantaranya adalah Undang-undang terbaru,
peraturan dan kebijakan terbaru, studi literatur, dan kajian yang telah disusun
sebelumnya.
c. Survey Pendahuluan:
 Pengumpulan data primer; wawancara tatap muka (recalling) terhadap target
dengan menggunakan daftar isian atau question, wawancara/diskusi (deep
interview) dengan beberapa informan kunci guna melengkapi dan melakukan
pendalaman informasi yang telah diperoleh sebelumnya.
 Pengumpulan data sekunder; dengan cara mengumpulkan dokumen-dokumen
terkait dengan kondisi eksisting dan rencana pembangunan kedepan.
d. Verifikasi kesesuaian dengan reviu RTRW:
 Pengecekkan lokasi rencana penyusunan RDTR dan KLHS di sekitar Kawasan
Otoritatif BOP Pariwisata Borobudur dengan rencana tata ruang wilayah nasional,
provinsi, dan/atau kabupaten/kota.
 Koordinasi dengan badan perencanaan pembangunan daerah, dinas lingkungan
hidup, dan instansi terkait lainnya.

2. Tahap Pelaksanaan, memuat;


 Penyusunan RDTR
1) Menyusun RDTR, meliputi:
A. Persiapan
Proses persiapan penyusunan RDTR terdiri atas:
a. Pembentukan tim penyusun RDTR kabupaten/kota yang beranggotakan:
a) Pemerintah daerah kabupaten/kota, khususnya dalam lingkup Forum
Penataan Ruang Kabupaten.
b) Tim ahli yang diketuai profeisonal wilayah dan kota yang
bersertifikat, memiliki pengalaman di bidang perencanaan wilayah
dan pernah menyusun RDTR, dengan anggota profesional pada
bidang keahlian yang meliputi perencana wilayah dan kota,
pemetaan (geografi/geodesi), lingkungan, dan hukum.
b. Penyusunan rencana kerja.
B. Penetapan metodologi yang digunakan:
a. Kajian awal data sekunder;
b. Penetapan wilayah perencanaan (WP) RDTR;
c. Persiapan teknis pelaksnaan yang meliputi:
a) Penyimpulan data awal;
b) Penyiapan metodologi pendekatan pelaksanaan pekerjaan;
c) Penyiapan rencana kerja rinci; dan
d) Penyiapan perangkat survey (checklist data).
d. Pemberitaan kepada publik perihal akan dilakukannya penyusunan
RDTR, tim ahli yang terlibat, tahapan penyusunan, dan penjelasan lain
yang diperlukan seperti melalui media masa, brosur, leaflet, media digital
(internet, media sosial, dan lain-lain), dan pertemuan terbuka dengan
masyarakat / kelompok masyarakat.
2) Mengumpulkan Data dan Informasi
Untuk keperluan pengenalan karakteristik WP serta penyusunan rencana struktur
ruang dan rencana pola ruang WP, dilakukan pengumpulan data primer dan data
sekunder.
3) Mengolah Data dan Analisis
4) Merumuskan Konsep RDTR
Perumusan konsepsi RDTR turut memperhatikan rekomendasi penyempurnaan
KRP dalam KLHS serta melibatkan tim penyusun KLHS. Penyusun RDTR dan
penyusun KLHS bersama-sama melakukan Konsultasi Publik yang dituangkan
dalam Berita Acara.
5) Menyusun Rancangan Peraturan tentang RDTR
Konsultasi Publik pada tahapan penyusunan raperkada tentang RDTR minimal
dilakukan 1 (satu) kali yang melibatkan DPRD, perguruan tinggi, pemerintah,
swasta, asosiasi perencana, dan masyarakat, serta dituangkan dalam bentuk
Berita Acara.

 Penyusunan KLHS
1. Menyusun Kerangka Acuan Kerja (KAK).
2. Membuat dan melaksanakan KLHS melalui mekanisme yang meliputi:
a. Pengkajian pengaruh Kebijakan, Rencana, dan/atau Program (KRP)
terhadap kondisi Lingkungan Hidup dan Pembangunan Berkelanjutan,
melalui tahap:
a) Persiapan sumber daya pembuatan dan pelaksanaan KLHS.
b) Identifikasi dan perumusan isu pembangunan berkelanjutan.
Identifikasi dan perumusan isu Pembangunan Berkelanjutan
dilakukan melalui konsultasi publik dengan melibatkan pemangku
kepentingan yang relevan.
c) Identifikasi muatan KRP yang berpotensi menimbulkan pengaruh
terhadap kondisi lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan.
Dilakukan untuk menemukan dan menentukan muatan KRP yang
harus dianalisis untuk mengetahui pengaruhnya terhadap kondisi
Lingkungan Hidup.
d) Analisis pengaruh.
Hasil analisis pengaruh dapat dikonsultasikan dengan pemangku
kepentingan untuk pengayaan dan penajaman hasil.
b. Perumusan alternatif penyempurnaan KRP.
c. Penyusunan rekomendasi perbaikan untuk pengambilan keputusan KRP
yang mengintegrasikan prinsip pembangunan berkelanjutan.
3. Melaksanakan pengintegrasian hasil KLHS ke dalam KRP.
Pokok-pokok pengintegrasian hasil KLHS dituangkan dalam Berita Acara yang
ditandatangani oleh pejabat penyusun KRP dan ketua kelompok kerja KLHS.
Pejabat penyusun KRP adalah bupati.
4. Melaksanakan penjaminan kualitas KLHS.
Penjaminan kualitas KLHS dilaksanakan melalui penilaian mandiri oleh
penyusun KRP. Hasil penjaminan kualitas dituangkan dalam Berita Acara yang
disahkan oleh pejabat penyusun KRP.
5. Melaksanakan pendokumentasian KLHS.

3. Tahap Penyerahan Hasil/Pelaporan, memuat;


Penyerahan hasil dilakukan sebelum habis masa kontrak yang didahului dengan
pemeriksaan hasil pekerjaan.

11. Keluaran

Hasil pelaksanaan pekerjaan Penyusunan RDTR dan KLHS di sekitar Kawasan Otoritatif
Badan Otorita Pengelolaan (BOP) Kawasan Pariwisata Borobudur berupa buku Laporan.

1. Keluaran RDTR terdiri dari:

1) Laporan Pendahuluan
Laporan ini memuat tentang hal-hal yang melatarbelakangi pelaksanaan pekerjaan,
gambaran umum, pendekatan dan metodelogi, serta mekanisme pelaksanaan
pekerjaan. Pada laporan tersebut juga melaporkan mengenai hasil identifikasi
sementara yang didapatkan dari pengamatan/survey langsung di lapangan.
2) Laporan Antara (Buku Fakta dan Analisis)
Laporan Antara ini memuat fakta dan hasil analisis yang terkait pengembangan wilayah
di kawasan perencanaan.
3) Laporan Akhir (Buku Rencana)
Laporan Akhir ini secara umum merupakan hasil pelaporan terhadap rencana dan
peraturan zonasi di kawasan perencanaan, dimana bab ini berisi tentang pendahuluan,
ketentuan, tujuan penataan, rencana struktur ruang, rencana pola ruang, SWP yang
diprioritaskan, pemanfaatan ruang dan peraturan zonasi (zoning text dan zoning map).
4) Executive Summary
Executive summary merupakan laporan ringkas dari kegiatan penyusunan RDTR dan
KLHS di sekitar Kawasan Otoritatif Badan Otorita Pengelolaan (BOP) Kawasan
Pariwisata Borobudur. Executive summary ini secara umum merupakan sebuah hasil
pelaporan terhadap rencana dan peraturan zonasi di kawasan perencanaan, dimana
bab ini menjelaskan tentang pendahuluan, ketentuan, tujuan penataan, rencana struktur
ruang, rencana pola ruang, SWP yang diprioritaskan, pemanfaatan ruang dan peraturan
zonasi.
5) Materi Teknis
Materi teknis disini adalah istilah untuk merangkum hasil penyusunan RDTR yang berisi
Buku Fakta dan Analisa, Buku Rencana, dan Album Peta.
6) Peta Berupa Album Peta
Substansi Peta disesuaikan dengan Peraturan Menteri ATR/Kepala BPN No. 14 tahun
2021 tentang Pedoman Penyusunan Basis Data dan Penyajian Peta Rencana Tata
Ruang Wilayah Provinsi, Kabupaten, dan Kota serta Peta Rencana Detail Tata Ruang
Kabupaten/Kota yang berupa peta dasar, peta tematik, dan peta rencana dalam bentuk
shp, PDF, dan JPEG.
7) Raperkada beserta lampirannya

Berikut adalah rincian hasil akhir yang harus diserahkan dalam bentuk hardcopy maupun
softcopy. Untuk format softcopy diserahkan dalam satu hardisk eksternal.

No. Produk Pekerjaan Type File Jumlah Cetak

Softcopy word dan PDF 2 eksemplar


1. Laporan Pendahuluan
dengan format A4
Softcopy word dan PDF 2 eksemplar
2. Laporan Antara
dengan format A4
Softcopy word PDF 2 eksemplar
3. Laporan Akhir
dengan format A4
Softcopy word dan PDF 2 eksemplar
4. Executive Summary
dengan format A4
Materi Teknis (terdiri dari Buku 2 eksemplar
Fakta dan Analisis, Buku Softcopy word dan PDF
5.
Rencana, dan Album Peta dengan format A4
dengan format A4)
6. Album Peta A3 skala 1:5000 Softcopy (shp, PDF, dan
JPEG)
7. Album Peta A1 skala 1:5000 Softcopy (shp, PDF, dan
JPEG)
8. Peraturan Zonasi beserta Softcopy word dan PDF 2 eksemplar
lampirannya (tabel indikasi dengan format A4
program pemanfaatan ruang
zoning text dan zoning map)
9. Raperkada beserta lampirannya Softcopy word dan PDF 2 eksemplar
No. Produk Pekerjaan Type File Jumlah Cetak

dengan format A4

2. Keluaran KLHS terdiri dari:

1) Laporan Utama KLHS


Laporan Utama KLHS merupakan hasil pelaporan terhadap penyusunan KLHS untuk
KRP yang berpotensi menimbulkan dampak dan/atau resiko Lingkungan Hidup. Dalam
penyusunan laporan tersebut harus mengacu pada sistematika penyusunan KLHS yang
telah disusun oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi DIY (Petunjuk
Teknis Penyusunan dan Validasi KLHS Kabupaten/Kota di DIY).
2) Pendokumentasian KLHS
Pendokumentasian KLHS adalah dokumentasi setiap tahapan kegiatan penyusunan
KLHS yang terdiri dari undangan, notulensi, foto kegiatan FGD dan Konsultasi Publik,
daftar hadir, berita acara, SK Pokja, Surat Perintah Kerja (SPK) dari ketua pokja kepada
TA KLHS, peta-peta tahap proses pengkajian KLHS, draft KRP, dan bukti kompetensi TA
KLHS.
3) Executive Summary
Executive summary merupakan laporan ringkas dari Laporan Utama KLHS RDTR di
Sekitar Kawasan Otoritatif Badan Otorita Pengelolaan (BOP) Kawasan Pariwisata
Borobudur.

Berikut adalah rincian hasil akhir yang harus diserahkan dalam bentuk hardcopy maupun
softcopy.

No. Produk Pekerjaan Type File Jumlah Cetak

Softcopy word dan PDF 6 eksemplar


1. Laporan Utama KLHS
dengan format A4
Softcopy word dan PDF 6 eksemplar
2. Pendokumentasian KLHS
dengan format A4
Executive Summary Softcopy word, dan PDF 4 eksemplar
3.
dengan format A4
12. Peralatan, Material, Personel dan Fasilitas dari Pejabat Pembuat Komitmen
a. Pejabat Pembuat Komitmen memberikan bantuan dan dukungan teknis untuk konsultasi
permasalahan teknis dengan Tim Teknis yang ditunjuk guna kelancaran pekerjaan.
b. Ruang kantor/rapat untuk pembahasan hasil laporan.

13. Peralatan dan Material dari Penyedia Jasa Konsultansi


Tenaga Ahli harus menyediakan:
1. Peralatan penunjang pembuatan laporan dan pengolahan perencanaan (komputer, laptop,
dsb);
2. Sarana dan peralatan komunikasi (telepon, e-mail, jaringan internet) yang dapat dihubungi
dengan mudah;
3. Seluruh fasilitas yang disediakan oleh tenaga ahli bukan atas nama Pejabat Pembuat
Komitmen, melainkan atas nama tenaga ahli (baik sewa muapun milik sendiri).

14. Lingkup Kewenangan Penyedia Jasa


1. Kewajiban Penyedia Jasa
a. Penyedia Jasa berkewajiban dan bertanggungjawab sepenuhnya terhadap
pelaksanaan penyusunan dokumen RDTR dan KLHS di sekitar Kawasan Otoritatif
Badan Otorita Pengelolaan (BOP) Kawasan Pariwisata Borobudur sesuai dengan
ketentuan perjanjian kerjasama yang disepakati.
b. Penyedia Jasa wajib mengikuti ketentuan teknis yang ditentukan sesuai dengan
Kerangka Acuan Kerja (KAK);
c. Penyedia Jasa dalam melaksanakan pekerjaannya dinyatakan berakhir sampai
dengan selesainya semua kewajiban yang harus dipenuhi sesuai dengan perjanjian
pekerjaan yang disepakati;
d. Penyedia Jasa wajib hadir dan menyerahkan hasil perencanaannya dalam forum
diskusi dengan Tim Teknis;
e. Materi diskusi harus sudah sampai ke Tim Teknis paling lambat 2 hari sebelum acara
diskusi dilakukan.

2. Hak Penyedia Jasa


a. Dalam pelaksanaan pekerjaan ini, penyedia jasa berhak meminta bantuan Tim
Teknis dalam mencari data dan informasi yang diperlukan;
b. Setelah pelaksanaan pekerjaan melaksanakan seluruh kewajibannya, maka pihak
pelaksana pekerjaan berhak untuk mendapatkan pembayaran atas hasil
pekerjaannya sejumlah tertentu dengan syarat yang telah ditetapkan dalam kontrak
kerja.

15. Jangka Waktu Penyelesaian Kegiatan


Penyusunan RDTR dan KLHS di sekitar Kawasan Otoritatif Badan Otorita Pengelolaan
(BOP) Kawasan Pariwisata Borobudur ini secara keseluruhan dilaksanakan dalam waktu 7
(tujuh) bulan atau 214 (dua ratus empat belas) hari kalender terhitung sejak dikeluarkannya
Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).

16. Personel
Tenaga ahli yang dibutuhkan dalam Penyusunan RDTR dan KLHS di sekitar Kawasan
Otoritatif Badan Otorita Pengelolaan (BOP) Kawasan Pariwisata Borobudur adalah Tenaga Ahli
Perencanaan Wilayah. Berikut adalah spesifikasi tenaga ahli dan lamanya waktu yang
dibutuhkan.

No. Posisi / Keahlian Kualifikasi Pengalaman Keterangan


1. Team Leader/ Ahli S2 5 tahun untuk S2 Mempunyai sertifikat keahlian
Perencanaan Perencanaan (SKA) dilengkapi dengan
Wilayah dan Kota Wilayah dan referensi kerja dari pengguna
(1 orang) Kota jasa, dan pernah menyusun
RDTR.
2. Tenaga Ahli S1/S2 5 tahun untuk S1 Mempunyai sertifikat keahlian
Perencanaan Perencanaan dan 1 tahun untuk (SKA) dilengkapi dengan
Wilayah dan Kota Wilayah dan S2 referensi kerja dari pengguna
(1 orang) Kota jasa.
3. Tenaga Ahli S1/S2 Geografi/ 5 tahun untuk S1 Dilengkapi dengan referensi
Pemetaan Geodesi dan 1 tahun untuk kerja dari pengguna jasa.
(1 orang) S2
4. Tenaga Ahli S1 Teknik 5 tahun untuk S1 Mempunyai sertifiikat keahlian
Lingkungan Lingkungan/ S2 dan 1 tahun untuk (SKA) ahli lingkungan, dan
(1 orang) Teknik S2 pengalaman dalam
Lingkungan penyusunan dan pelaksanaan
atau Ilmu KLHS dibuktikan dengan
Lingkungan sertifikat pelatihan
penyusunan KLHS.
5. Tenaga Ahli Hukum S1/S2 Hukum 5 tahun untuk S1 Dilengkapi dengan referensi
(1 orang) dan 1 tahun untuk kerja dari pengguna jasa
S2
6. Tenaga Pendukung D3 Pemetaan Dilengkapi dengan referensi
No. Posisi / Keahlian Kualifikasi Pengalaman Keterangan
Surveyor dan sejenisnya kerja dari pengguna jasa
(2 orang)
7. Tenaga Pendukung D3 Administrasi Dilengkapi dengan referensi
Administrasi dan sejenisnya kerja dari pengguna jasa
(1 orang) yang memiliki
skill komputer

Tenaga Ahli seperti yang tercantum pada tabel sebelumnya, memiliki kriteria dan penugasan
sebagai berikut:

Tenaga Ahli Perencanaan Wilayah (sebagai Team Leader)


- Keahlian : Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota
- Kualifikasi : Ahli Madya yang dibuktikan dengan SKA dan pernah menyusun
RDTR
- Pendidikan : S2 Perencanaan Wilayah dan Kota (Planologi)
- Pengalaman : - S2 dengan pengalaman minimal 5 tahun.
- Tugas : - Sebagai team leader dalam pelaksanaan kegiatan,
mengkoordinasikan semua tenaga ahli dan setiap jenis pekerjaan
agar terlaksana secara efektif.
- Mempelajari dan menelaah peraturan perundang-undangan
terkait yang dibutuhkan dalam menyelesaikan pekerjaan.
- Melakukan analisis perkembangan kawasan.
- Bersama tenaga ahli lain menyusun konsep dan rencana
pengembangan.
- Menyusun materi teknis.
Tenaga Ahli Perencana Wilayah
- Keahlian : - Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota
- Kualifikasi : - Ahli Muda yang dibuktikan dengan SKA
- Pendidikan : - S1/S2 Perencanaan Wilayah dan Kota (Planologi)
- Pengalaman : - S1 dengan pengalaman minimal 5 tahun.
- S2 dengan pengalaman minimal 1 tahun.
- Tugas : - Sebagai tenaga ahli dalam pelaksanaan kegiatan penyusunan
RDTR.
- Mempelajari dan menelaah peraturan perundang-undangan
terkait yang dibutuhkan dalam menyelesaikan pekerjaan.
- Melakukan analisis perkembangan kawasan.
- Bersama tenaga ahli lain menyusun konsep dan rencana
pengembangan.
- Menyusun materi teknis.
Tenaga Ahli Pemetaan
- Keahlian : - Ahli Pemetaan
- Kualifikasi : - Ahli Muda
- Pendidikan : - S1 Geografi/ Teknik Geodesi
- Pengalaman : - S1 dengan pengalaman minimal 5 tahun.
- S2 dengan pengalaman minimal 1 tahun.
- Tugas : - Mempelajari dan menelaah peraturan perundang-undagan terkait
yang dibutuhkan dalam menyelesaikan pekerjaan.
- Berkoordinasi dengan tim pemetaan dalam menyusun peta digital
sistem informasi geografis.
- Melakukan pengolahan citra yang dibutuhkan untuk pemutakhiran
informasi terkait.
- Melakukan analisis spasial untuk mendukung TA Perencana
Wilayah dalam merumuskan konsep pengembangan kawasan.
- Menyusun peta dasar, peta tematik, dan peta rencana, serta
album peta sesuai standar yang ditetapkan oleh BIG
- Mendapatkan rekom BIG
Tenaga Ahli Lingkungan
- Keahlian : - Ahli Lingkungan
- Kualifikasi : - Ahli Muda yang dibuktikan dengan SKA dan sertifikat pelatihan
penyusunan KLHS
- Pendidikan : - S1 Teknik Lingkungan
- S2 Teknik Lingkungan/Ilmu Lingkungan
- Pengalaman : - S1 dengan pengalaman minimal 5 tahun, dan berpengalaman
dalam menyusun KLHS
- S2 dengan pengalaman minimal 1 tahun dan berpengalaman
dalam menyusun KLHS
- Tugas : - Menyusun Kerangka Acuan Kerja (KAK).
- Membuat dan melaksanakan KLHS
- Melaksanakan pengintegrasian hasil KLHS ke dalam KRP
- Melaksanakan penjaminan kualitas KLHS
- Melaksanakan pendokumentasian KLHS
Tenaga Ahli Hukum
- Keahlian : - Ahli Hukum
- Kualifikasi : - Ahli Muda
- Pendidikan : - S1/S2 Hukum
- Pengalaman : - S1 dengan pengalaman minimal 5 tahun.
- S2 dengan pengalaman minimal 1 tahun.
- Tugas : - Mempelajari dan menelaah peraturan perundang-undagan terkait
yang dibutuhkan dalam menyelesaikan pekerjaan.
- Menyusun Rancangan Peraturan Bupati RDTR di sekitar
Kawasan Otoritatif Badan Otorita Pengelolaan (BOP) Kawasan
Pariwisata Borobudur
17. Jadwal Tahapan Pelaksanaan Kegiatan

Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 5 Bulan 6 Bulan 7


No. Pekerjaan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Koordinasi Persiapan Kontrak
1
Pekerjaan
2 Kontrak
Pembentukan Tim RDTR dan Pokja
3
KLHS
Survey Lapangan dan Pengumpulan
4
Data
Penyusunan dan Pembahasan
5
Laporan Pendahuluan
FGD I RDTR dan Konsultasi Publik
6
KLHS
Pembuatan Peta dan Asistensi I Peta
7
ke BIG
8 Revisi Peta RDTR BOB
9 Laporan Antara
10 FGD II
11 Assistensi II Peta ke BIG
12 BA Peta Dasar dari BIG
13 Laporan Akhir dan Ranperda
14 Pembahasan Laporan Akhir
Pembahasan Perumusan Alternatif
15
penyempurnaan KRP
16 FGD III
Penyusunan Pendokumentasian
17
KLHS
18 Finalisasi KLHS
Pengiriman KLHS untuk Validasi ke
19
DLH DIY
20 Proses Validasi KLHS

Anda mungkin juga menyukai