1. Latar Belakang
3. Tujuan
Tujaun dari penyusunan RDTR dan KLHS di sekitar Kawasan Otoritatif Badan Otorita
Pengelolaan (BOP) Kawasan Pariwisata Borobudur adalah:
1. Tersusunnya produk RDTR Sekitar Kawasan Otoritatif BOP Pariwisata Borobudur;
2. Tersusunnya produk KLHS Sekitar Kawasan Otoritatif BOP Pariwisata Borobudur;
3. Terlaksananya tahapan proses penyusunan RDTR sesuai Peraturan Menteri Agraria dan
Tata Ruang/BPN Nomor 11 tahun 2021;
4. Terlaksananya tahapan proses penyusunan KLHS sesuai Peraturan Menteri Lingkungan
Hidup dan Kehutanan Nomor P.69/ MENLHK/SETJEN/ KUM.1/12/2017;
5. Terlaksananya proses Rekom Peta Dasar BIG;
6. Terlaksananya proses validasi KLHS.
4. Lokasi Kegiatan
Kawasan RDTR dan KLHS di Sekitar Kawasan Otoritatif BOP Pariwisata Borobudur
secara administratif masuk dalam wilayah Kapanewon Samigaluh Kabupaten Kulon Progo
yang meliputi Kalurahan Pagerharjo, Kalurahan Ngargosari, Kalurahan Gerbosari, dan
Kalurahan Sidoharjo.
5. Sumber Pendanaan
Kegiatan ini dilaksanakan dengan menggunakan jasa konsultansi dengan pagu
anggaran Rp. 374.984.000,00 (Tiga Ratus Tujuh Puluh Empat Juta Sebilan Ratus Delapan
Puluh Empat Ribu Lima Rupiah) yang dibiayai dari Dana Keistimewaan DIY.
6. Nama dan Organisasi Pejabat Pembuat Komitmen
Nama :.
Jabatan : Kepala Bidang Tata Ruang
NIP :
Satuan Kerja : Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Kabupaten Kulon
Progo
7. Data Dasar
Data dasar yang digunakan dalam penyusunan RDTR dan KLHS di sekitar Kawasan
Otoritatif Badan Otoritas Pengelola (BOP) Kawasan Pariwisata Borobudur adalah data primer
dan data sekunder.
8. Studi-studi Terdahulu
Studi terdahulu yang terkait dengan pekerjaan ini adalah:
1. RTRW Kabupaten Kulon Progo 2012-2032;
2. Dokumen Reviu RTRW Kabupaten Kulon Progo 2022-2042;
3. Dokumen kajian RDTR Sekitar Kawasan Otoritatif Badan Otorita Borobudur TA 2019 yang
disusun oleh Direktorat Penataan Kawasan, Direktorat Jenderal Tata Ruang, Kementerian
Agraria dan Tata Ruang/BPN.
9. Referensi Hukum
Dalam melaksanakan kegiatan ini, referensi yang ditetapkan dan dipakai sebagai dasar
pelaksanaan adalah:
1. Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang Cipta Kerja;
2. Undang-Undang Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang Cipta Kerja;
3. Undang-Undang Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 46 tahun 2016 tentang Tata Cara Penyelenggaraan Kajian
Lingkungan Hidup Strategis;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 21 tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang;
6. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.69/
MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2017 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 46
tahun 2016 tentang Tata Cara Penyelenggaraan Kajian Lingkungan Hidup Strategis;
7. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala BPN Nomor 11 tahun 2021 tentang
Tata Cara Penyusunan, Peninjauan Kembali, Revisi, dan Penerbitan Persetujuan
Substansi Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi, Kabupaten, Kota, dan Rencana Detail
Tata Ruang;
8. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/BPN Nomor 14 tahun 2021 tentang Pedoman
Penyusunan Basis Data dan Penyajian Peta Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi,
Kabupaten, dan Kota serta Peta Rencana Detail Tata Ruang Kabupaten/Kota.
Penyusunan KLHS
1. Menyusun Kerangka Acuan Kerja (KAK).
2. Membuat dan melaksanakan KLHS melalui mekanisme yang meliputi:
a. Pengkajian pengaruh Kebijakan, Rencana, dan/atau Program (KRP)
terhadap kondisi Lingkungan Hidup dan Pembangunan Berkelanjutan,
melalui tahap:
a) Persiapan sumber daya pembuatan dan pelaksanaan KLHS.
b) Identifikasi dan perumusan isu pembangunan berkelanjutan.
Identifikasi dan perumusan isu Pembangunan Berkelanjutan
dilakukan melalui konsultasi publik dengan melibatkan pemangku
kepentingan yang relevan.
c) Identifikasi muatan KRP yang berpotensi menimbulkan pengaruh
terhadap kondisi lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan.
Dilakukan untuk menemukan dan menentukan muatan KRP yang
harus dianalisis untuk mengetahui pengaruhnya terhadap kondisi
Lingkungan Hidup.
d) Analisis pengaruh.
Hasil analisis pengaruh dapat dikonsultasikan dengan pemangku
kepentingan untuk pengayaan dan penajaman hasil.
b. Perumusan alternatif penyempurnaan KRP.
c. Penyusunan rekomendasi perbaikan untuk pengambilan keputusan KRP
yang mengintegrasikan prinsip pembangunan berkelanjutan.
3. Melaksanakan pengintegrasian hasil KLHS ke dalam KRP.
Pokok-pokok pengintegrasian hasil KLHS dituangkan dalam Berita Acara yang
ditandatangani oleh pejabat penyusun KRP dan ketua kelompok kerja KLHS.
Pejabat penyusun KRP adalah bupati.
4. Melaksanakan penjaminan kualitas KLHS.
Penjaminan kualitas KLHS dilaksanakan melalui penilaian mandiri oleh
penyusun KRP. Hasil penjaminan kualitas dituangkan dalam Berita Acara yang
disahkan oleh pejabat penyusun KRP.
5. Melaksanakan pendokumentasian KLHS.
11. Keluaran
Hasil pelaksanaan pekerjaan Penyusunan RDTR dan KLHS di sekitar Kawasan Otoritatif
Badan Otorita Pengelolaan (BOP) Kawasan Pariwisata Borobudur berupa buku Laporan.
1) Laporan Pendahuluan
Laporan ini memuat tentang hal-hal yang melatarbelakangi pelaksanaan pekerjaan,
gambaran umum, pendekatan dan metodelogi, serta mekanisme pelaksanaan
pekerjaan. Pada laporan tersebut juga melaporkan mengenai hasil identifikasi
sementara yang didapatkan dari pengamatan/survey langsung di lapangan.
2) Laporan Antara (Buku Fakta dan Analisis)
Laporan Antara ini memuat fakta dan hasil analisis yang terkait pengembangan wilayah
di kawasan perencanaan.
3) Laporan Akhir (Buku Rencana)
Laporan Akhir ini secara umum merupakan hasil pelaporan terhadap rencana dan
peraturan zonasi di kawasan perencanaan, dimana bab ini berisi tentang pendahuluan,
ketentuan, tujuan penataan, rencana struktur ruang, rencana pola ruang, SWP yang
diprioritaskan, pemanfaatan ruang dan peraturan zonasi (zoning text dan zoning map).
4) Executive Summary
Executive summary merupakan laporan ringkas dari kegiatan penyusunan RDTR dan
KLHS di sekitar Kawasan Otoritatif Badan Otorita Pengelolaan (BOP) Kawasan
Pariwisata Borobudur. Executive summary ini secara umum merupakan sebuah hasil
pelaporan terhadap rencana dan peraturan zonasi di kawasan perencanaan, dimana
bab ini menjelaskan tentang pendahuluan, ketentuan, tujuan penataan, rencana struktur
ruang, rencana pola ruang, SWP yang diprioritaskan, pemanfaatan ruang dan peraturan
zonasi.
5) Materi Teknis
Materi teknis disini adalah istilah untuk merangkum hasil penyusunan RDTR yang berisi
Buku Fakta dan Analisa, Buku Rencana, dan Album Peta.
6) Peta Berupa Album Peta
Substansi Peta disesuaikan dengan Peraturan Menteri ATR/Kepala BPN No. 14 tahun
2021 tentang Pedoman Penyusunan Basis Data dan Penyajian Peta Rencana Tata
Ruang Wilayah Provinsi, Kabupaten, dan Kota serta Peta Rencana Detail Tata Ruang
Kabupaten/Kota yang berupa peta dasar, peta tematik, dan peta rencana dalam bentuk
shp, PDF, dan JPEG.
7) Raperkada beserta lampirannya
Berikut adalah rincian hasil akhir yang harus diserahkan dalam bentuk hardcopy maupun
softcopy. Untuk format softcopy diserahkan dalam satu hardisk eksternal.
dengan format A4
Berikut adalah rincian hasil akhir yang harus diserahkan dalam bentuk hardcopy maupun
softcopy.
16. Personel
Tenaga ahli yang dibutuhkan dalam Penyusunan RDTR dan KLHS di sekitar Kawasan
Otoritatif Badan Otorita Pengelolaan (BOP) Kawasan Pariwisata Borobudur adalah Tenaga Ahli
Perencanaan Wilayah. Berikut adalah spesifikasi tenaga ahli dan lamanya waktu yang
dibutuhkan.
Tenaga Ahli seperti yang tercantum pada tabel sebelumnya, memiliki kriteria dan penugasan
sebagai berikut: