Anda di halaman 1dari 14

Kerangka Acuan Kerja (KAK)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)


PEKERJAAN PENGAWASAN REHABILITASI MUSHOLAH

A. PENDAHULUAN
1. Pengertian
a. Nama Kegiatan / Pekerjaan
Nama Kegiatan Pemeliharaan/Rehabilitasi Gedung Kantor dan Bangunan
Lainnya, Pekerjaan Pengawasan Rehabilitasi Musholah pada Badan
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kab. Banggai Kepulauan Tahun
Anggaran 2022.

b. Pemberi Tugas
Yang Bertindak sebagai Pemberi Tugas adalah Pemerintah Daerah Kabupaten
Banggai Kepulauan yang dalam hal ini diwakili oleh Badan Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah.

c. Pengelola Kegiatan
Bertiandak sebagai Pengelola Kegiatan adalah Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK) atau Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) beserta unsur teknis
dan administrasi yang ditunjuk.

d. Konsultan Pengawas.
Konsultan Pengawas adalah Konsultan Pengawas yang telah ditetapkan
sebagai dan Pengawas Pada Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset.

2. Latar Belakang
Peningkatan prasarana gedung perkantoran dan fasilitas penunjang lainnya
sangat diperlukan sejalan dengan semakin pesatnya pertumbuhan sosial
ekonomi pada hampir seluruh wilayah di Indonesia.
Perkembangan sarana dan prasarana di perkotaan merupakan bagian dari
perkembangan perkotaan secara keseluruhan yang dipengaruhi oleh
perkembangan berbagai faktor seperti ekonomi, sosial, budaya, teknologi dan
keadaan alam. Dengan semakin tingginya tingkat perkembangan/pertumbuhan
permukiman kota, maka tingkat pemenuhan akan kebutuhan fisik maupun non
fisik kota akan semakin meningkat. Pembangunan sarana dan prasarana disuatu
tempat (biasanya) sebagai pioneer/pemicu aktivitas yang akan diikuti
pergerakan aktivitas penunjang lain kearahnya.

Kegiatan Pemeliharaan Barang Milik Daerah Penunjang Urusan Pemerintahan 1


Daerah
Kerangka Acuan Kerja (KAK)

Pengalokasian guna lahan di perkotaan akan mengarah ke lokasi yang dapat


memberikan keuntungan tertinggi, sehingga lahan– lahan yang memiliki tingkat
kestrategisan dan potensi yang lebih besar akan lebih berpeluang mengalami
proses perubahan pemanfaatan lahan.
Untuk mencapai kondisi tersebut, serta mengoptimalkan ketersediaan
prasarana dan sarana yang ada, maka diperlukan Pengawasan teknis untuk
mendukung berbagai macam aktivitas yang berlangsung di lingkungan
pemerintah Daerah Kabupaten Banggai Kepulauan.

Pemerintah Kabupaten Banggai Kepulauan, melalui Badan Pengelolaan


Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Banggai Kepulauan memberikan bantuan
fasilitasi berupa Bantuan Teknis Pengawasan untuk mengatasi permasalahan
yang terjadi dan guna meningkatkan Sumber daya manusia terutama
dilingkungan Pemerintah Daerah kabupaten banggai Kepulauan.
Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk pekerjaan pengawasan diharapkan dapat
menjadi acuan bagi penyedia jasa pengawasan teknis sehingga mampu
mendorong perwujudan karya pengawasan yang sesuai dengan kepentingan
pengguna jasa.

3. Maksud dan Tujuan


Kerangka Acuan Kerja (KAK) dimaksudkan sebagai petunjuk bagi Konsultan
Pengawas dalam melakukan pekerjaan pengawasan yang memuat masukan,
azas, kriteria, keluaran dan proses yang harus dipenuhi dan diperhatikan serta
diinterpretasikan kedalam pelaksanaan tugas pengawasan Pekerjaan Rehabilitasi
Musholah sehingga dalam penugasan ini diharapkan pengawas dapat
melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan baik untuk menghasilkan
keluaran yang memadai sesuai spesifikasi dan standar teknis yang tercantum
dalam KAK ini.

Berdasarkan maksud tersebut diatas, maka tujuan yang ingin dicapai, adalah
tersedianya dokumen pengawasan Pekerjaan Rehabilitasi Musholah yang dapat
dijadikan pedoman dalam proses penyelenggaraan pembangunannya (dokumen
pengadaan/pelaksanaan konstruksi) berdasarkan ketentuan teknis dan
administrasi yang dipersyaratkan.

4. LINGKUP KEGIATAN
Adapun lingkup kegiatan pengawasan ini akan mencakup Pekerjaan pengawasan
Pekerjaan Rehabilitasi Musholah yang dapat memenuhi persyaratan teknis
bangunan yang mencakup :

Kegiatan Pemeliharaan Barang Milik Daerah Penunjang Urusan Pemerintahan 2


Daerah
Kerangka Acuan Kerja (KAK)

1. Persyaratan Tata Bangunan/arsitektur dan Lingkungan;


2. Persyaratan Bahan Bangunan;
3. Persyaratan Struktur Bangunan;
4. Persyaratan utilitas Bangunan;
5. Persyaratan Sarana Keselamatan;

B. DASAR PELAKSANAAN PEKERJAAN


Pelaksanaan pengawasan Pekerjaan Rehabilitasi Musholah pada Badan Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Banggai Kepulauan, mengacu pada
ketentuan-ketentuan sebagai berikut :

1. Undang-undang nomor 18 Tahun 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konsultasi


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 54 tambahan
lembaran Negara RI No. 3833);

2. Undang-undang nomor 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung (Lembaran


Negara Republik Indonesia tahun 2002 nomor 134 tambahan Lembaran Negara
RI No. 4247);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 29 tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa


Konstruksi (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 200 nomor 64
tambahan Lembaran Negara RI No. 3956);

4. Peraturan pemerintah nomor 36 tahun 2005 tentang peraturan pelaksanaan


UU nomor 28 tahun 2002 tentang bangunan gedung (Lembaran Negara
Republik Indonesia tahun 2005 nomor 83 tambahan Lembaran Negara RI No.
4532);

5. Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 42 tahun 2002 tentang pedoman


pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN);

6. Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 54 tahun 2010 tentang pedoman


pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;

7. Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 70 tahun 2012 tentang Perubahan


Kedua atas Keputusan Presiden RI No. 54 tahun 2010 tentang Pedoman
Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;

Kegiatan Pemeliharaan Barang Milik Daerah Penunjang Urusan Pemerintahan 3


Daerah
Kerangka Acuan Kerja (KAK)

8. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 45/Kpts/M/2007 tanggal 21 Agustus


2002 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Negara;

9. Keputusan Menteri Negara Pekerjaan Umum nomor 10/KPTS/2000 tentang


Ketentuan Teknis Pengamanan Terhadap Bahaya Kebakaran pada Bangunan
Gedung Dan Lingkungan;

10. Keputusan Menteri Negara Pekerjaan nomor 11/KPTS/2000 tentang Ketentuan


Teknis Manajemen Penanggulangan Kebakaran diperkotaan;

11. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum nomor 30/PRT/M/2006 tentang Pedoman


Teknis Aksesibilitas dan Fasilitas Pada Bangunan Gedung dan Lingkungan;

12. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum nomor 06/PRT/M/2007 tentang Pedoman


Umum Penyusunan RTBL;

13. Peraturan Daerah Setempat Tentang Bangunan Gedung;

C. LINGKUP TUGAS PENGAWASAN


Untuk pengawasan Pekerjaan Rehabilitasi Musholah pada Badan Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah Kab. Banggai Kepulauan, Pengawasan harus mengikuti
proses dan lingkup tugas yang harus dilaksanakan dengan berpedoman pada
ketentuan yang berlaku, khususnya pedoman teknis pembangunan bangunan
gedung Negara, keputusan menteri Kimpraswil Nomor : 45/KPRT/M/2007 tanggal 27
Desember 2007, yang dapat meliputi tugas-tugas pengawasan yang terdiri dari :

1. Persiapan atau penyusunan konsep pengawasan, seperti mengumpulkan data


dan informasi lapangan yang ada termasuk melakukan pengukuran site plan, dan
membuat interpretasi secara garis besar terhadap KAK, program kerja
pengawasan, konsep pengawasan, sketsa gagasan, dan konsultasi pemerintah
daerah setempat mengenai peraturan daerah/perizinan bangunan.

2. Penyusunan Konsepsi Laporan Pengawasan Pekerjaan Rehabilitasi Musholah


pada Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah, termasuk program
bangunan dan lingkungan serta didetailkan kedalam program ruang setiap
bangunan gedung yang di lakukan pengawasan. Termasuk di dalamnya adalah
aksebilitas bagi penyandang cacat. Khusus bangunan bertingkat agar juga
menyusun konsepsi transportasi horizontal dan vertical dengan mengacu kepada
Kepmen PU No. 441/1998 tentang Persyaratan Teknis Bangunan Gedung.

Kegiatan Pemeliharaan Barang Milik Daerah Penunjang Urusan Pemerintahan 4


Daerah
Kerangka Acuan Kerja (KAK)

3. Penyusunan pengembangan Pengawasan, antara lain membuat :


a. Membuat Laporan Kemajuan Pekerjaan
b. Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS).
c. Membuat Time Skedul
d. Voto Visual.
e. Asbuldrawing.

4. Mengadakan pengawasan berkala selama pelaksanaan konstruksi fisik dan


melaksanakan kegiatan seperti :
a. Melakukan penyesuaian gambar dan spesifikasi teknis pelaksanaan bila ada
perubahan.
b. Memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan yang timbul selama
masa pelaksanaan konstruksi.
c. Memberikan saran-saran, pertimbangan dan rekomendasi tentang
penggunaan bahan.
d. Membuat laporan akhir pengawasan berkala.

5. Menyusun buku petunjuk penggunaan bangunan beserta peralatannnya dan


petunjuk perawatannya termasuk petunjuk yang menyangkut peralatan dan
perlengkapan mekanikakal elektrikal bangunan.

D. TANGGUNG JAWAB PENGAWASAN


Pengawas bertanggung jawab secara frofesional atas jasa pengawasan yang
dilakukan sesuai ketentuan dan kode etik profesi yang berlaku.
Secara umum tanggung jawab Pengawasan adalah minimal sebagai berikut :
1. Hasil karya pengawasan yang dihasilkan harus memenuhi persyaratan standar
hasil karya pengawasan yang berlaku.
2. Hasil karya pengawasan yang dihasilkan harus telah harus mengakomodasi
batasan-batasan yang telah diberikan oleh Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan
(PPTK) atau Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) termasuk melalaui KAK ini, seperti
dari segi pembiayaan, waktu penyelesaian pekerjaan dan mutu bangunan yang
akan diwujudkan.
3. Hasil karya pengawasan yang dihasilkan harus telah memenuhi peraturan,
standar, dan pedoman teknis bangunan gedung yang berlaku untuk bangunan
gedung pada umumnya dan yang khusus untuk Bangunan Gedung Negara.

Kegiatan Pemeliharaan Barang Milik Daerah Penunjang Urusan Pemerintahan 5


Daerah
Kerangka Acuan Kerja (KAK)

E. KRITERIA PENGAWASAN
- Kriteria Umum
Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh Konsultan Pengawas harus
memperhatikan criteria umum bangunan disesuaikan berdasarkan fungsi dan
kompleksitas bangunan, yaitu :

1. Persyaratan Peruntukan dan Intensitas


a. Menjamin bangunan gedung didirikan berdasarkan ketentuan tata ruang
dan tata bangunan yang ditetapkan didaerah yang bersangkutan,
b. Menjamin bangunan dimanfaatkan sesuai dengan fungsinya.
c. Menjamin keselamatan pengguna, masyarakat dan llingkungan
d. Sesuai dengan prinsip-prinsip anggaran belanja Negara yaitu :
 Hemat, tidak mewah, efesien, dan sesuai dengan kebutuhan teknis
yang disyaratkan.
 Terarah dan terkendali sesuai dengan Pengawasan, program/kegiatan
serta fungsi Pekerjaan Rehabilitasi Musholah.
 Semaksimal mungkin menggunakan hasil produksi dalam negeri
dengan memperhatikan kemampuan/potensi nasional. Maka dalam
Pengawasan Pekerjaan Rehabilitasi Musholah ini Konsultan Pengawas
dapat menterjemakannya kedalam tugas Pengawasan ini.

2. Persyaratan Arsitektur dan Lingkungan :


a. Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang didirikan berdasarkan
karakteristik lingkungan, ketentuan wujud bangunan, dan budaya daerah,
sehingga seimbang, serasi dan selaras dengan lingkungannya.
b. Menjamin terwujudnya tata ruang hijau yang dapat memberikan
keseimbangan dan keserasian bangunan terhadap lingkungannnya.
c. Menjamin bangunan gedung dibangun dan dimanfaatkan dengan tidak
menimbulkan dampak negative terhadap lingkungan.

3. Persyaratan Struktur Bangunan :


a. Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang didirikan berdasarkan
karakteristik Persyaratan Struktur Bangunan.

Kegiatan Pemeliharaan Barang Milik Daerah Penunjang Urusan Pemerintahan 6


Daerah
Kerangka Acuan Kerja (KAK)

b. Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang dapat mendukung beban


yang timbul akibat penggunaan sesuai fungsinya, akibat perilaku alam dan
akibat perilaku manusia.
c. Menjamin keselamatan manusia dari kemungkinan kecelakaan atau luka
yang disebabkan oleh kegagalan struktur bangunan .
d. Menjamin kepentingan manusia dari kehilangan atau kerusakan benda
yang disebabkan oleh perilaku struktur.
e. Menjamin perlindungan properti lainnya dari kerusakan fisik yang
disebabkan oleh kegagalan struktur.

4. Persyaratan Ketahanan Terhadap Kebakaran :


a. Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang dapat mendukung beban
yang timbul akibat perilaku alam dan manusia.
b. Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang dibangun sedemikian rupa
sehingga mampu secara structural stabil selama kebakaran, sehingga :
cukup waktu bagi penghuni melakukan evakuasi secara aman, cukup
waktu bagi pasukan pemadam kebakaran memasuki lokasi untuk
memadamkan api serta dapat menghindari kerusakan pada properti
lainnya.

5. Persyaratan Sarana Jalan Masuk dan Keluar


a. Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang mempunyai akses yang
layak, aman dan nyaman kedalam bangunan dan fasilitas serta layanan
didaamnya.
b. Menjamin terwujudnya upaya melindungi penghuni dari kesakitan atau
luka saat evakuasi pada keadaan darurat.
c. Menjamin tersedianya aksebilitas bagi penyandang cacat, khususnya
untuk bangunan fasilitas umum dan sosial.

6. Persyaratan Transportasi Dalam Gedung :


a. Menjamin tersediannya sarana transportiasi yang layak, aman dan nyaman
didalam bangunan gedung.
b. Menjamin tersedianya aksebilitas bagi penyandang cacat, khususnya
untuk bangunan fasilitas umum dan sosial.

7. Persyaratan Percahayaan Darurat, Tanda arah Keluar, dan Sistem Peringatan Bahaya :
a. Menjamin tersedianya pertandaan dini yang informatif di dalam bangunan
gedung apabila terjadi keadaan darurat.
b. Menjamin penghuni melakukan evakuasi secara mudah dan aman, apabila terjadi
dalam keadaan darurat.

Kegiatan Pemeliharaan Barang Milik Daerah Penunjang Urusan Pemerintahan 7


Daerah
Kerangka Acuan Kerja (KAK)

8. Persyaratan Instalasi Listrik, Penangkal Petir dan Komunikasi:


a. Menjamin terpasangnya instalasi listrik secara cukup dan aman dalam
menunjang terselenggaranya kegiatan di dalam bangunan gedung sesuai
fungsinya.
b. Menjamin terwujudnya keamanan bangunan gedung dan penghuninya dari
bahaya akibat petir.
c. Menjamin tersedianya sarana komunikasi yang memadai dalam enunjang
terselenggaranya kegiatan di dalam bangunan gegung sesuai dengan fungsinya.

9. Persyaratan Instalasi Gas


a. Menjamin terpasangnya instalasi gas secara aman dalam menunjang
terselenggaranya kegiatan didalam bangunan gedung sesuai fungsinya.
b. Menjamin terpenuhinya pemakaian gas yang aman dan cukup.
c. Menjamin upaya beroperasinya perlahan dan perlengkapan gas secara baik.

10. Persyaratan Sanitasi dalam Bangunan


a. Menjamin tersedianya secara sanitasi yang memadai dalam menunjang
teselenggaraannya kegiatan di dalam bangunan gedung sesuai dengan
fungsinya.
b. Menjamin terwujudnya kebersihan, kesehatan dan memberikan kenyamanan
bagi penghuni bangunan dan lingkungan.
c. Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapansanitasi secara baik.

11. Persyaratan Ventilasi dan Pengkondisian Udara


a. Menjamin terpenuhnya kebutuhan udara yang cukup, baik alami maupun buatan
dalam menunjang terselenggaranya kegiatan dalam bangunan gedung sesuai
dengan fungsinya.
b. Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan tata udara secara
baik.

12. Persyaratan Pencahayaan


a. Menjamin terpenuhnya kebutuhan pencahayaan yang cukup, baik alami maupun
buatan dalam menunjang terselenggaranya kegiatan dalam bangunan gedung
sesuai dengan fungsinya
b. Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan pencahayaan
secara baik.

13. Persyaratan Kebisingan dan Getaran


a. Menjamin terwujudnya kehidupan yang nyaman dari gangguan suara dan
getaran yang tidak diinginkan.

Kegiatan Pemeliharaan Barang Milik Daerah Penunjang Urusan Pemerintahan 8


Daerah
Kerangka Acuan Kerja (KAK)

b. Menjamin adanya kepastian bahwa setiap usaha atau kegiatan yang


menimbulkan dampak negative suara dan getaran perlu melakukan upaya
pengendalian pencemaran dan atau mencegah perusakan lingkungan.

- Kriteria Khusus
Kriteria khusus dimaksudkan untuk memberikan syarat-syarat yang khusus,
spesifik berkaitan dengan bangunan gedung yang akan direncanakan, baik dari
segi fungsi khusus bangunan, segi teknis lainnya, misalnya :
1. Dikatkan dengan upaya pelestarian atau konservasi bangunan yang ada (jika
ada)
2. Kesatuan pengawasan bangunan dengan lingkungan yang ada disekitar,
seperti dalam rangka implementasi penataan bangunan dan lingkungan.
3. Solusi dan batasan-batasan kontekstual, seperti factor sosial budaya
setempat, geografi klimatologi, dan lain-lain.

F. AZAS-AZAS
Selain dari kriteria di atas, didalam melaksanakan tugasnya pengawas hendaknya
memperhatikan azas-azas bangunan gedung Negara sebagai berikut :

1. Bangunan gedung Negara hendaknya fungsional, efesien, menarik tetapi tidak


berlebihan .
2. Kreatifitas desain hendaknya tidak ditekankan pada kelatahan gaya dan
kemewahan material, tetapi pada kemampuan mengadakan sublimasi antara
fungsi teknis dan fungsi social bangunan, terutama bagi bangunan sarana
pendidikan kepada masyarakat dengan batasan tidak mengganggu produktifitas
kerja, biaya infestasi dan pemeliharaan bangunan sepanjang umurnya hendaknya
diusahakan serendah mungkin desain bangunan dapat sedemikian rupa sehingga
bangunan dapat dilaksanakan dalam waktu yang pendek dan dapat
dimanfaatkan secepatnya.
3. Bangunan gedung Negara hendaknya dapat meningkatkan kualitas lingkungan,
dan menjadi acuan tata bangunan dan lingkungan disekitarnya.

G. MASUKAN (INPUT)
1. Informasi
Untuk melaksanakan tugasnya pengawasan harus mencari informasi yang
dibutuhkan selain dari informasi yang diberikan oleh Penjabat Pembuat
Komitmen (PPK) termasuk melalui KAK ini.

Kegiatan Pemeliharaan Barang Milik Daerah Penunjang Urusan Pemerintahan 9


Daerah
Kerangka Acuan Kerja (KAK)

Pengawasan harus memeriksa kebenaran informasi yang digunakan dalam


pelaksanakan tugasnya, baik yang berasal dari Pejabat Pembuat Komitmen,
maupun yang dicari sendiri. Kesalahan/kelalaian pekerjaan pengawasan sebagai
akibat dari kesalahan informasi menjadi tanggung jawab Pengawas.
Dalam hal ini informasi yang diperlukan dan harus diperoleh untuk bahan
Pengawasan diantaranya mengenai hal-hal sebagai berikut :
a. Informasi tentang lahan, meliputi :
 Kondisi fisik lokasi seperti: luasan, batas-batas, dan topografi
 Kondisi tanah (hasil soil test)
 Keadaan air tanah
 Peruntukan tanah
 Koefesien dasar bangunan
 Koefesien lantai bangunan
 Perincian penggunaan lahan, perkerasan, penghijauan dan lain-lain
b. Pemakain Bangunan:
 Struktur organisasi
 Jumlah porsonil-porsonil sekarang & proyeksi pembangunan untuk 5 tahun
mendatang
 Kegiatan utama, penunjang, pelengkap
 Perlengkapan / peralatan khusus, jenis, berat dan dimensinya

c. Kebutuhan Bangunan :
 Program ruang
 Keinginan tentang organisasi / pemanfaatan ruang
 Keinginan tentang kemungkinan perubahan fungsi ruang/bangunan

d. Keinginan tentang utilitas bangunan seperti:


 Air bersih (Kebutuhan sekarang dan proyeksi mendatang, sumber air,
jaringan dan kapasitasnya)
 Air hujan dan air buangan (Letak saluran kota, cara pembuangan keluar
tapak)
 Tata Udara/AC (bila dipersyaratkan) termasuk jumlah beban, pembagian
beban dan system yang diinginkan.
 Penanggulangan bahaya kebakaran : seperti detector (jenis, type), file
alarm (jenis) dan peralatan pemadam kebakaran (jenis, kemampuan)
 Pengaman dari bahaya pencurian dan perusakan seperti alarm (jenis, type),
sistem yang dipilih.

e. Jaringan Listrik seperti:

Kegiatan Pemeliharaan Barang Milik Daerah Penunjang Urusan Pemerintahan 10


Daerah
Kerangka Acuan Kerja (KAK)

 Kebutuhan daya
 Sumber daya dan spesifikasinya
 Cadangan apabila dibutuhkan (kapasitas dan spesifikasi)

f. Jaringan komunikasi (telepon, telex, radio, spesifikasi)


 Kebutuhan titik pembicaraan
 Sistem yang dipilih
 Dan lain-lain sesuai keperluannya

2. Tenaga Ahli Dan Tenaga Penduduk


Untuk melaksanakan pekerjaan ini, Pengawas harus menyediakan tenaga
yang memenuhi kebutuhan, baik ditinjau dari segi lingkup pekerjaan maupun
tingkat kompleksitas pekerjaan. Konsultan Pengawasan yang dibutuhkan dalam
kegiatan pengawasan harus memenuhi kualifikasi yang terdiri dari :

a. Tenaga Ahli
 Site Engineering
Site Engineering adalah seorang sarjana lulusan perguruan tinggi dengan
kualifikasi pendidikan S1 Teknik Sipil/Arsitektur yang telah mempunyai
pengalaman profesional selama minimal 3 (tiga) tahun dibidangnya.
* Inspector
Inspector adalah seorang yang ditugaskan untuk mengawasi
pelaksanaan pekerjaan dilapangan dan seorang Sarjana lulusan
Perguruan tinggi dengan kualifikasi pendidikan S1 Teknik Sipil yang telah
mempunyai pengalaman professional selama minimal 2 (dua) tahun
dibidangnya.

b. Tenaga Pendukung
 Administrasi/Operator Komputer
Untuk menunjang pelaksanaan pekerjaan Pengawasan ini, maka dibutuhkan
beberapa tenaga penunjang yang terdiri dari:
 1 (satu) Orang tenaga Administrasi minimal lulusan SMA/sederajat yang
sudah berpengalaman dibidangnya selama minimal 2 (dua) tahun

H. KELUARAN (OUTPUT)
Keluaran yang dihasilkan oleh Pengawasan barupa laporan sekurang-kurangnya meliputi hal-
hal sebagai berikut:

Kegiatan Pemeliharaan Barang Milik Daerah Penunjang Urusan Pemerintahan 11


Daerah
Kerangka Acuan Kerja (KAK)

a. Laporan Kemajuan Pekerjaan.


b. Time Skedul
c. Data Visual

I. PROSES DAN JANGKA WAKTU PENGAWASAN


Dalam proses pengawasan untuk menghasilkan keluaran-keluaran yang diminta,
pengawas harus menyusun jadwal pertemuan berkala dengan pejabat Pembuat
Komitmen. Dalam pertemuan berkala tersebut ditentukan produk awal, produk
antara dan produk pokok yang harus dihasilkan pengawas sesuai dengan rencana
keluaran yang ditetapkan dalam KAK ini.

Dalam pelaksanaan tugas, pengawas harus selalu memperhitungkan bahwa waktu


pelaksanaan pekerjaan adalah mengikat.

Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan pengawasan ini ditetapkan selama adalah 37


(Tiga Puluh Tujuh) hari kalender.

J. BIAYA PENGAWASAN
Jumlah biaya yang dialokasikan untuk pekerjaan pelaksanaan ini adalah
Rp. 3.850.000,- (Tiga Juta Delapan Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah). Sumber dan
pekerjaan pengawasan ini berasal dari APBD Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah Kab. Banggai Kepulauan Tahun Anggaran 2022.

K. PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini dibuat untuk menjadi bahan acuan bagi
konsultan dalam melaksanakan pekerjaan pengawasan ini

Salakan, 23 November 2022


Dibuat oleh,
Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK)

Kegiatan Pemeliharaan Barang Milik Daerah Penunjang Urusan Pemerintahan 12


Daerah
STEVAN MOIDADY, SE.,M.Si
Nip. 19701001 199903 1 009
Kerangka Acuan Kerja (KAK)

Salakan, Desember 2013

Kegiatan Pemeliharaan Barang Milik Daerah Penunjang Urusan Pemerintahan 13


Daerah
Kerangka Acuan Kerja (KAK)

Kegiatan Pemeliharaan Barang Milik Daerah Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah 14

Anda mungkin juga menyukai