A. PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
1. Dasar Pelaksanaan
Tujuan adalah untuk mengoptimalkan fungsi dan manfaat ruang rapat gedung
dan bangunan kantor, khususnya kenyamanan dalam penggunaannya.
3. Penerima manfaat dari kegiatan ini adalah seluruh pegawai pada kantor Balai
Pengelolaan DAS Palu Poso dan mitra kerja (masyarakat) baik secara
langsung maupun tidak langsung.
a . Lokasi Proyek
Lokasi Proyek berada dalam lingkungan perkantoran BPDAS Palu Poso, Jl.
Prof. Moh. Yamin No. 2A Palu Propinsi Sulawesi Tengah.
b. Instansi Pelaksana
6. Bila pekerjaan tersebut telah sesuai tata waktu, jumlah dan spesifikasinya
sebagaimana tertuang dalam SPK, maka akan dibuat Berita Acara Serah
terima barang dan Pihak ke-3 berhak atas pembayaran yang dituangkan
dengan Berita Acara Pembayaran.
b. Standar Teknis
Standar teknis yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan Pemasangan
Interior Ruang Rapat dalam rangka Pemeliharaan Gedung dan Bangunan
Kantor BPDAS Palu Poso, didasarkan pada referensi-referensi sebagai berikut:
➢ Stardar Operasional pemeliharaan Fasilitas Penunjang Bangunan
Pemerintah yang disahkan melalui Kepmen Cipta Karya Tahun 2012.
➢ Algemene voorwaarden voor de uitvoering bij aaneming van openbare
werkenimg Indonesia, yang disahkan dengan keputusan Pemerintah
Hindia Belanda Nomor 9 tanggal 1941 dan Tambahan Lembaran Negara
nomor 14571 (khusus pasal-pasal yang berlaku)
➢ Standar Nasional Indonesia (SNI), Industri Indonesia (Sll) dan standar
internasional lainnya yang ada kaitanya dengan pelaksanaan pekerjaan
ini.
C. LINGKUP KEGIATAN.
BAB I
UMUM
Pasal 1
Uraian Pekerjaan
1.1. Lingkup pekerjaan.
Pekerjaan yang akan dilaksanakan meliputi sebagai berikut :
1.1.1. Pemasangan Interior Ruang Rapat dalam rangka Pemeliharaan Gedung
dan Bangunan Kantor BPDAS Palu Poso Tahun Anggaran 2023 dengan
bentuk dan ukuran seperti yang ditunjukan dokumen Rincian dan
Anggaran Pekerjaan.
1.1.2. Rencana Kerja
- Sebelum memulai dengan pelaksanaan pekerjaan, Pelaksana harus
menyusun rencana kerja secara terperinci termasuk jadwal pelaksanaan
(Time Schedulle) dan diajukan kepada pemberi tugas/Direksi pekerjaan
selambat-lambatnya satu minggu setelah penunjukan pemenang untuk
disetujui.
- Rencana kerja ini akan dipakai oleh pemberi tugas sebagai dasar untuk
menentukan segala sesuatu yang berhubungan dengan kemajuan,
keterlambatan dan perpanjangan waktu pekerjaan yang dilaksanakan
oleh pemborong.
1.1.3. Selain pekerjaan utama yang disebut diatas, maka Kontraktor wajib
melaksanakan pekerjaan lain yang merupakan satu kesatuan yang harus
dilaksanakan untuk mendukung terlaksananya pekerjaan tersebut atas
biaya kontraktor, misalnya :
a. Mobilisasi Material.
b. Mobilisasi Alat.
c. Foto Dokumentasi.
d. Pengurusan Ijin dan Keselamatan Kerja.
1.1.4. Pekerjaan – pekerjaan yang tidak disebutkan satu persatu, tetapi
merupakan satu kesatuan sistem yang tidak bisa dipisahkan.
Pasal 2
Persyaratan Khusus
2.1. Standar – standar yang Berlaku.
Semua pekerjaan dalam kontrak ini harus dilaksanakan dengan
mengikuti dan memenuhi persyaratan-persyaratan teknis yang tertera
dalam Persyaratan Normalisasi Indonesia (NI), Standardisasi Nasional
Indonesia (SNI) dan peraturan-peraturan setempat lainnya yang berlaku atas
jenis-jenis pekerjaan yang bersangkutan yaitu :
2.1.1. SK.SNIS-04-1989-F SK.SNIS-05-1989-F SK.SNIS-06-1989-F Tentang Spesifikasi
Bahan Bangunan.
2.1.2. American Society For Testing & Materials (ASTM)
2.1.3. Standar Industri Indonesia (SII)
2.1.4. AV 1941/SU 41: Algemene Voorwarden Voor De Uitvoering Bij Aanneming
Van Openbare Werken.
2.1.5. American Institute of Steel Construction (AISC)
2.1.6. American Welding Society (AWS)
2.1.7. Petunjuk – petunjuk dari Direksi / Pengawas lapangan Untuk pekerjaan –
pekerjaan yang belum termaksud dalam standar – standar yang disebut
diatas, maupun standar – standar Nasional lainnya maka diberlakukan
standar Internasional yang berlaku atas pekerjaan - pekerjaan tersebut
atau setidak – tidaknya berlaku standar – standar persyaratan teknis dari
Negara – negara asal bahan pekerjaan yang bersangkutan.
2.1.8. Dokumen Lelang berupa Gambar-gambar Rencana Kerja dan Spesifikasi
teknis.
2.1.9. Berita Acara Aanwijzing.
2.1.10. Berita Acara Rapat Lapangan.
2.1.11. Perintah tertulis Direksi Lapangan/Konsultan Pengawas yang disampaikan
pada Buku Harian Lapangan atau Surat Resmi.
2.1.12. Brosur resmi (user manual) dari Produsen yang materialnya digunakan.
2.1.13. Pada prinsipnya semua Material yang akan digunakan harus mendapat
Izin/persetujuan dari Direksi/Konsultan Pengawas. Material yang masuk
tanpa persetujuan Direksi/Konsultan Pengawas adalah tanggung jawab
Kontraktor dan Direksi berhak untuk menolak atau memerintahkan
pembongkaran dan tidak di Progres.
2.1.14. Semua Material yang masuk kedalam area Proyek (digudang &
dilapangan) tidak bisa dikeluarkan dari area proyek tanpa izin dari Direksi
Proyek/Konsultan Pengawas.
2.1.15. Semua Pekerjaan hanya bisa dilaksanakan atas Izin dari Direksi/Konsultan
Pengawas yang diaplikasikan dalam bentuk “Surat Ijin Kerja”. Pekerjaan
yang dilaksanakan tanpa izin dari Direksi/Konsultan Pengawas adalah
tanggung jawab Kontraktor dan tidak akan di Progres.
Pasal 3
Papan Nama Pekerjaan
(tidak di syaratkan)
3.1. Papan Nama Proyek dipasang sesuai dengan petunjuk Direksi dan menjadi
beban Kontraktor dan telah diperhitungkan dalam penawaran Kontraktor.
BAB II
PELAKSANAAN PEKERJAAN
Pasal 1
Pekerjaan Persiapan
4.1. Sebelum Pekerjaan Dimulai.
Kontraktor harus melaksanakan pembersihan diarea lokasi pekerjaan.
Kontraktor juga berkomunikasi dengan para pegawai setempat dan
mendapatkan izin sebelum melakukan pembersihan.
4.2. Selama Pekerjaan Berlangsung.
4.2.1. Kontraktor bertanggung jawab atas kebersihan, kenyamanan, dan
kerapian Job Site selama pekerjaan berlangsung.
4.2.2. Kontraktor harus berupaya sedemikian rupa, sehingga selama masa
pelaksanaan pekerjaan, area-area disekitar pekerjaan tidak
mengalamai kerusakan sedikitpun yang diakibatkan oleh pekerjaan
yang sedang dilaksanakan. Kebersihan dalam arti kata kerapihan
pengaturan material dan peralatan sehingga menunjang mobilisasi
pelaksanaan di Job Site.
Pasal 2
Metode Pelaksanaan
5.1. Metode Pelaksanaan.
Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor yang diwakili Kepala
Pelaksana harus memberikan Rencana tertulis mengenai Metode
Pelaksanaan. Hasil dari presentasi metode pelaksanaan setelah disetujuii
bersama oleh Direksi, merupakan keputusan yang mengikat didalam
pelaksanaan pekerjaan tersebut.
Pekerjaan Pemasangan Interior Ruang Rapat dalam rangka Pemeliharaan
Gedung dan Bangunan Kantor BPDAS Palu Poso dilaksanakan sesuai dengan
standar pelaksanaan pada umumnya.
Pasal 3
Pekerjaan Finishing
Termasuk dalam pekerjaan finishing adalah :
14.1 Menyempurnakan dan merapikan semua pekerjaan yang oleh direksi perlu
pemolesan,
14.2 Area bangunan/obyek harus dibersihkan dari semua sisa sisa bahan
bangunan, sampah dan bahan bahan lainnya yang digunakan selama
pekerjaan berlangsung.
14.3 Kebersihan yang dimaksud dalam pasal ini meliputi :
a. Kebersihan terhadap kotoran-kotoran yang ditimbulkan oleh sisa – sisa
pembuangan berbagai jenis sampah.
b. Kebersihan terhadap jenis kotoran – kotoran yang disebabkan oleh
sampah sisa- sisa bahan cat dll.
BAB III
PENUTUP
Hal- hal yang belum diatur atau terdapat kekurangan didalam Kerangka
Acuan Kerja serta Spesifikasi ini akan diatur dan akan disampaikan kemudian
didalam Berita Acara Penjelasan Pekerjaan.
Demikianlah Dokumen ini dibuat untuk dapat dipelajari dan dipahami
sebagai pedoman didalam penyusunan Rencana Anggaran Biaya serta dapat
dipergunakan seperlunya.
Semuel,S.Hut.
NIP. 19780918 199903 1 001