Anda di halaman 1dari 12

KERANGKA ACUAN KERJA

(KAK)

PENYUSUNAN MASTER PLAN DAN DED REST AREA


DESA LUMBAN JULU
KABUPATEN TOBA SAMOSIR

TAHUN ANGGARAN 2018


KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
PENYUSUNAN MASTER PLAN REST AREA LUMBAN JULU
KABUPATEN TOBA SAMOSIR (KSPN DANAU TOBA)
PROVINSI SUMATERA UTARA

I. LATAR BELAKANG

Dengan ditetapkannya Kawasan Danau Toba sebagai salah satu Kawasan Strategis Parawisata Nasional
(KSPN Danau Toba) unggulan di Indonesia khususnya di wilayah barat, maka saat ini baik Pemerintah Pusat,
Provinsi maupun Kabupaten/Kota sekitar Kawasan Danau Toba seakan berpacu dalam merencanakan,
membangun dan meningkatkan pelayanan penunjang kepariwisataan di kawasan ini. Berbagai sarana dan
prasarana mulai di percepat pembangunannya yang semua ini bertujuan agar arus wisatawan yang selalu
meningkat menuju destinasi ini semakin mudah dan lancar.

Untuk menuju Kawasan Danau Toba dapat dicapai melalui transportasi darat khususnya dari arah Provinsi
Sumatera Barat dan Provinsi Riau, sedangkan untuk jalur transportasi udara dapat melalui Bandara
Kualanamu di Kabupaten Deli Serdang. Berjarak kurang lebin 161 Km dengan perjalanan yang cukup padat,
maka perlu alternatif lain yang kiranya dapat lebih memperpendek jarak dan akses menuju kawasan Danau
Toba, untuk itu sejak tahun 2005 Pemerintah telah mengoperasikan Bandara Silangit di Kabupaten Tapanuli
Utara yang berjarak 77,3 Km dari Parapat Kabupaten Simalungun dengan kondisi lalu lintas darat yang cukup
lancar. Saat ini berbagai maskapai penerbangan sudah banyak yang melayani rute penerbangan lansung
menuju bandara Silangit, khususnya dari Jakarta, sehingga para wisatawan tidak perlu lagi ke Kualanamu,
tapi lebih banyak yang ke Danau Toba melalui Bandara Silangit.

Permasalahan yang dirasa saat ini oleh para wisatawan salah satunya adalah kurangnya / tidak adanya
lokasi Rest Area / tempat beristirahat yang representatif dalam artian one stop servis yang bisa memenuhi
kebutuhan istirahat para wisatawan pada sepanjang ruas jalan antara Silangit – Parapat. Selain tempat
beristirahat, juga dibutuhkan untuk pengisian bahan bakar SPBU, tempat bermain anak, shouvenir shop dan
fasilitas penunjang peristirahatan lainnya.

Untuk itu, pemerintah pusat melalui Satuan Kerja Penataan Bangunan dan Lingkungan Sumatera Utara
(Satker PBL) melalui anggaran tahun 2018 ini akan melakukan pekerjaan Penyusunan Master Plan dan DED
Kawasan Rest Area Silangit – Parapat. Setelah melalui koordinasi dengan pemerintah Kabupaten Toba
Samosir (Tobasa) maka telah disepakati lokasi rest area dimaksud berada di Desa Lumban Julu seluas
kurang lebih 6 ha (lahan milik Pemda Tobasa).
Kegiatan Penataan Bangunan dan Lingkungan adalah kegiatan yang bertujuan mengendalikan pemanfaatan
ruang dan menciptakan lingkungan yang tertata, berkelanjutan, berkualitas serta dapat mendorong tingkat
ekonomi dan kehidupan masyarakat. Oleh karenanya pekerjaan penyusunan Master Plan dan DED Rest
Area Lumban Julu, selain sebagai pemenuhan aspek legal-formal, yaitu sebagai produk pengaturan
pemanfaatan ruang serta penataan bangunan dan lingkungan, juga sebagai dokumen panduan/pengendali
pembangunan dalam penyelenggaraan penataan bangunan dan lingkungan kawasan terpilih supaya
memenuhi kriteria perencanaan tata bangunan dan lingkungan yang berkelanjutan meliputi: pemenuhan
persyaratan tata bangunan dan lingkungan, peningkatan kualitas hidup masyarakat melalui perbaikan
kualitas lingkungan dan ruang publik, perwujudan pelindungan lingkungan, serta peningkatan vitalitas
ekonomi lingkungan.

Adapun konsep rest area dimaksud, harus menyesuaikan dengan kondisi alam lingkungan dan berwawasan
identitas dengan menonjolkan kearifan lokal terutama bentuk bentuk arsitektur tradisional setempat.

II. MAKSUD DAN TUJUAN


1. Maksud Kegiatan
Kerangka Acuan Kerja ini merupakan Acuan/Pedoman bagi para Pihak/Pelaksana dalam melaksanakan
kegiatan Penyusunan Master Plan dan DED Rest Area Lumban Julu Kabupaten Toba Samosir
Provinsi Sumatera Utara.

2. Tujuan Kegiatan
Tersedianya suatu kawasan tempat beristirahat bagi para wisatawan dan masyarakat umum pada ruas
jalan Silangit – Parapat guna menunjang parawisata kawasan Danau Toba. Sebagai tempat
beristirahat/Rest Area ini juga akan menyediakan berbagai prasarana pendukung lainnya seperti sarana
ibadah, Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), Perbengkelan, Toilet Umum, ATM, Shouvenis
Shop, Tourist Information, Panggung Budaya dan Lain – lain.

III. SASARAN
Sasaran dari kegiatan ini adalah :
1. Tersusunnya Dokumen Perencanaan Master Plan dan DED Kawasan Rest Area Lumban Julu Kabupaten
Toba Samosir seluas 6 Ha;
2. Tersusunnya Dokumen Pengadaan Pekerjaan Konstruksi;
3. Tersusunnya Dokumen Pengadaan Jasa Konsultansi (Supervisi Penataan Fisik)
IV. LOKASI KEGIATAN
1. Gambar Umum Kawasan
- Lokasi Rest Area Lumban Julu berada pada ruas jalan Silangit – Parapat berjarak 56,3 Km dari Silangit
menuju Parapat. Sedangkan jarak dari Parapat ke Lumban Julu adalah 21 Km. Lahan perencanaan
merupakan lahan milik Pemerintah Kabupaten Toba Samosir (Sertifikat Hak Milik). Lahan ini sebagian
merupakan perkebunan kopi dan sebagian merupakan semak belukar kosong. Dari luas lahan
keseluruhan yang akan direncanakan (6 Ha) untuk fungsi rest area dan fasilitas penunjangnya adalah
kurang lebih 2 Ha sesuai dengan analisa kebutuhan nantinya.
- Peta Orientasi Lokasi Perencanaan terlampir.

2. Batasan Kawasan Perencanaan


Deliniasi batas kawasan adalah sebagai berikut :
Lokasi Kawasan Rest Area Lumban Julu Kabupaten Toba Samosir batas – batas wilayah sebagai
berikut :
- Batas Utara : Kabupaten Asahan dan Kabupaten Simalungun
- Batas Selatan : Danau Toba
- Batas Timur : Danau Toba dan Kecamatan Ajibata
- Batas Barat : Kabupaten Simalungun dan Kecamatan Bonatua Lunasi

V. SUMBER PENDANAAN
1. Biaya Pelaksanaan dibebankan pada DIPA Satuan Kerja Penataan Bangunan dan Lingkungan Provinsi
Sumatera Utara Direktorat Bina Penataan Bangunan Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun Anggaran 2018 sebesar Rp. 800.000.000,- (Delapan
Ratus Juta Rupiah).
2. Pelaksanaan Pekerjaan ini dilakukan secara kontraktual sesuai dengan ketentuan tentang Pengadaan
Seleksi Jasa Konsultansi yang bex`rlaku.

VI. NAMA DAN ORGANISASI PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN


Nama Pengguna Barang dan Jasa kegiatan ini adalah sebagai berikut :
1. Pejabat Pembuat Komitmen : Kegiatan Pelaksanaan Penataan Bangunan dan Lingkungan
Provinsi Sumatera Utara

2. Satuan Kerja : Penataan Bangunan dan Lingkungan Provinsi Sumatera


Utara
VII. REFERENSI HUKUM
Penyusunan Master Plan Rest Area Lumban Julu didasarkan pada :
a. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 45/KPTS/M/2007 tentang Pedoman Teknis Pembangunan
Bangunan Gedung Negara;
b. Undang-Undang Republik Indonesia No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman;
c. Undang-Undang Republik Indonesia No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana;
d. Undang-Undang RI No. 26 Tahun 2007, tentang Penataan Ruang;
e. Undang-Undang RI No. 28 Tahun 2002, tentang Bangunan Gedung;
f. Undang-Undang Republik Indonesia No. 32 Tahun 2009 tentang Lingkungan Hidup;
g. Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah;
h. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan
Ruang;
i. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Nasional;
j. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;
k. Peraturan Menteri PU Nomor 29/PRT/2006 tentang Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan Gedung;
l. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 05/PRT/M/2008 tentang Pedoman Penyediaan dan
Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di KawasanPerkotaan;
m. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 06/PRT/M/2007 tentang Pedoman Umum Rencana Tata
Bangunan dan Lingkungan;
n. Peraturan Menteri PU Nomor 30/PRT/M/2006 tentang Persyaratan Teknis Fasilitas dan Aksesibilitas
pada Bangunan Umum dan Lingkungan;

VIII. LINGKUP DAN TAHAPAN KEGIATAN


1. Lingkup Kegiatan
Lingkup kegiatan terdiri dari uraian kegiatan, batasan kegiatan dan ruang lingkup kegiatan sebagai
berikut :
a. Uraian Kegiatan
Penyusunan Master Plan dan DED Rest Area Lumban Julu Kabupaten Toba Samosir diharapkan
dapat menjadi acuan semua pihak dalam melaksanakan pembangunan fisik. Untuk itu perlu dilakukan
dengan uraian kegiatan yg sistematis dan mengikuti mekanisme kerja yang benar. Antara lain dengan
melakukan survey lapangan dan instansional, menyusun laporan pendahuluan, laporan sementara,
konsep laporan akahir dan laporan akhir. Demikian pula dengan asistensi dan koordinasi melalui
mekanisme FGD, baik di propinsi, Kabupaten Tobasa dan di desa Lumban Julu.
b. Batasan Kegiatan
a) Melaksanakan Review terhadap arahan pemanfaatan ruang pada RTRW Kabupaten Tobasa dan
atau RDTR .
b) Menyusun Master Plan Kawasan seluas 6 Ha dan DED Rest Area seluas 2 Ha sesuai hasil
Perencanaan.
c) Keigatan ini dilaksanakan di Desa Lumban Julu Kabupaten Toba Samosir yang telah disepakati
bersama antara Pemerintah Kabupaten Toba Samosir dengan Direktorat Bina Penataan
Bangunan Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
c. Metode Kegiatan
Secara garis besar pendekatan dan metode pelaksanaan dibagi atas 5 (lima) tahapan yaitu tahap
persiapan, tahap survey, tahap analisis dan perencanaan detail desain, tahap konsep laporan akhir,
serta tahap laporan akhir yang pelaksanaannya dijabarkan sebagai berikut :
a) Tahapan Laporan Pendahuluan
1) Menyusun dan memaparkan Laporan Pendahuluan di kantor PBL Sumut yang dihadiri oleh
Tim Teknis dan SKPD terkait, yang terdiri dari :
- Identifikasi kondisi, issue dan kebutuhan kawasan;
- Studi best practice design lokasi sejenis;
- Identifikasi target survey;
- Perencanaan metode FGD & rencana survey (jadwal survey, identifikasi data yang
diperlukan instansi terkait, format-format dan lain-lain).
2) Keluaran tahapan ini adalah Laporan Pendahuluan, diserahkan selambat-lambatnya 15 (lima
belas hari kalender) sejak SPMK ditandatangani.
b) Tahapan Laporan Antara
- Melakukan survey di lokasi yang telah ditetapkan
- Melakukan koordinasi dengan pihak terkait di lokasi kegiatan (stakeholder terkait )
- Melakukan penyelidikan tanah, mengumpulkan data dan informasi yang dibutuhkan untuk
kegiatan perancangan sesuai kebutuhan;
- Melakukan identifikasi status kepemilikan lahan, pengukuran lapangan lengkap atas kondisi
batas lahan pembangunan, kondisi landsekap, kondisi topografi dan keteknikan lainnya yang
berpengaruh terhadap penyusunan Master Plan dan DED Rest Area Lumban Julu Kabupaten
Toba Samosir
- Melakukan pengumpulan data Standart Harga Bahan dan Upah Kabupaten Toba Samosir di
lokasi perencanaan detail kawasan sebagai dasar penyusunan Rencana Anggaran Biaya
(RAB);
- Membuat pra-konsep Perencanaan Detail Kawasan;
- Keluaran tahap ini adalah berupa buku Laporan Antara, diserahkan selambat-lambatnya 90 (
sembilan puluh ) hari kalender sejak SPMK ditandatangani
c) Tahapan Konsep Laporan Akhir
- Melakukan FGD Pertama di Kabupaten Toba Samosir
- Melakukan analisis tapak dan kawasan sekitar lokasi kegiatan;
- Analisis element, ornament, vegetasi lokal dan hal-hal lain yang diperlukan;
- Membuat konsep-konsep rancangan dan detil desain dengan melibatkan masukan dan
pendapat seluruh stakeholder terkait
- Melakukan pra-rancangan arsitektur fasilitas yang akan dibangun disepakati dengan pihak-
pihak terkait;
- Melakukan klarifikasi terhadap pra-rancangan fasilitas penunjang, utilitas, penghijauan dan
tata ruang luar;
- Melakukan perhitungan dan gambar pra-rancangan struktur;
- Melakukan perhitungan dan gambar pra-rancangan sistem mekanikal dan elektrikal;
- Menyusun garis besar persyaratan teknis/RKS (out line spesification);
- Menyusun Rencana Anggaran Biaya pembangunan (preliminary cost estimate);
- Menyusun kebutuhan gambar kerja lengkap yang akan dikerjakan meliputi : Gambar dan detail
arsitektur, gambar dan detail struktur, gambar dan detail utilitas, gambar dan detail elemen
kawasan seperti lansekap, dan atau fasilitas penunjang terkait lainnya;
- Menyusun spesifikasi bahan/material yang akan didetailkan dari Pra-Rancangan yang sudah
ada;
- Melakukan penyelenggaraan pembahasan dan konsultasi kepada seluruh stakeholder terkait
dengan kegiatan untuk dibahas segala masalah dan persoalan yang timbul selama proses
perancangan;
- Melakukan koordinasi dengan dinas terkait untuk penyusunan Advis Planning dan blok Plan
tapak untuk proses pengurusan IMB (jika diperlukan);
- Melakukan pembahasan Laporan Antara dan FGD Kedua di Kabupaten Tobasa dengan
mengundang narasumber Provinsi, Pakar/Akademisi Perguruan Tinggi setempat yang relevan
dengan kawasan perencanaan, tokoh masyarakat dan SKPD terkait;
d) Tahap Laporan Akhir
- Finalisasi Master Plan dan DED Rest Area Lumban Julu Kabupaten Toba Samosir;
berdasarkan hasil survey, asistensi, analisa konsultan dan FGD terdahulu;
- Rancangan dan detail struktur skala 1:5 beserta uraian konsep perhitungannya;
- Rancangan dan detail utilitas bangunan dan lingkungan, mekanikal elektrikal, beserta uraian
konsep dan perhitungan kontruksi;
- Menyusun perhitungan biaya pembangunan lengkap dan harga satuan pekerjaan
(berdasarkan Harga setempat);
- Melakukan Finalisasi Penyusunan Master Plan dan DED Rest Area Lumban Julu Kabupaten
Toba Samosir yang lengkap, berdasarkan hasil paparan laporan Konsep Laporan Akhir
- Perencanaan yang terdiri dari masterplan dan DED fasilitas prioritas harus disahkan oleh
Kepala Dinas Teknis Kabupaten Tobasa
- CD yang berisi keseluruhan pelaporan (Final Laporan Pendahuluan, Laporan Antara,
Laporan Akhir, Pelaksanaan FGD, Foto-foto hasil Survey, Data-data sekunder dari
kabupaten dan Eksekutif Summary), diserahkan bersamaan dengan laporan akhir.
- Uraian penggunaan bahan bangunan (spesifikasi secara garis besar);
- Penyusunan gambar pelaksanaan termasuk rancangan detail (dokumen pelelangan);
- Menyusun Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS);
- Melakukan pengajuan hasil akhir pekerjaan Master Plan dan DED yang akan ditandatangani
oleh Kepala Dinas Terkait atau Bappeda di Kabupaten Toba Samosir.
- Keluaran dari tahap laporan akhir ini adalkah berupa Buku Laporan Akhir dan diserahkan
selambat-lambatnya 120 ( seratus dua puluh hari ) kalender sejak SPMK ditanda tangani.

IX. KELUARAN
1. Keluaran ( Kualitatif)
Terkendalinya kegiatan Penyusunan Master Plan dan DED Rest Area Lumban Julu Kabupaten Toba
Samosir yang dilakukan Satuan Kerja Penataan Bangunan dan Lingkungan Provinsi Sumatera Utara
Direktorat Bina Penataan Bangunan Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Tahun Anggaran 2018 seperti :
a. Kualitas Pekerjaan sangat baik sesuai ketentuan berlaku;
b. Mekanisme penanganan kegiatan menjadi lebih rapi dan terstruktur baik di pusat maupun di daerah;
c. Percepatan pelaksanaan lebih terpacu termasuk penyerapan anggaran sesuai dengan rencana
progress yang telah disusun;
d. Penyimpangan kegiatan yang tidak sesuai dengan prosedur dapat diminimalisir atau penyimpangan
menjadi berkurang bila dibanding dari kondisi tahun-tahun sebelumnya terutama menyangkut hal teknis
dan administratif;
e. Sasaran kegiatan daerah mengenai tepat fisik, tepat keuangan dan tepat waktu dapat tercapai.
2. Keluaran (kuantitatif)
Keluaran Laporan yang diharapkan dari kegiatan ini adalah bahwa konsultan memberikan laporan terdiri
dari :
a. Laporan Pendahuluan 5 (lima) eksemplar dalam format A4;
b. Laporan Antara 5 (lima) eksemplar dalam format A4;
c. Laporan Akhir 5 (lima) eksemplat dalam format A4;
d. Dokumen Perencanaan Konstruksi (DED) 5 (lima) eksemplar dalam format A3, RAB, AHSP, Rencana
Kerja Syarat (RKS) dan Spesifikasi Teknis 5 (lima) eksemplar dalam format A4;
e. Rancangan Surat Keputusan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tobasa tentang
31pengesahan rencana detail kawasan perencanaan 1 (satu) set, dan
f. CD Dokumentasi 5 (lima) keping.

X. WAKTU PELAKSANAAN
Kegiatan ini dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2018 dalam waktu 4 (empat) bulan kalender terhitung sejak
dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)

. Tabel 1. Matriks Pelaksanaan Kegiatan

BULAN
NO KEGIATAN
1 2 3 4
1. Koordinasi dan Sosialisasi Awal (Kick off) tk Provinsi
dan Kab. Tobasa
2 Pembahasan/ FGD Laporan Pendahuluan (Provinsi)
3. Pelaksanaan Survey Lapangan dan Instansional
4. Pembahasan/ FGD Lap. Antara di Kab. Tobasa
5. Pembahasan / FGD Konsep Laporan Akhir mengundang
narasumber Provinsi dan SKPD terkait.
6. Pembahasan Laporan Akhir di Provinsi mengundang narasumber
Provinsi dan SKPD terkait.
XI. PERSONIL
Kegiatan ini dikategorikan ke dalam jenis kegiatan Jasa Konsultansi yang dilakukan oleh konsultan dan diminta
memberikan layanan jasa tenaga ahli yang dibutuhkan terdiri dari tim kerja serta tenaga pendukungnya.
Dalam pelaksanaan pekerjaan ini dibutuhkan tenaga ahli sebagaimana yang dijelaskan dalam tabel berikut
ini :

Tabel 2. Tabel Kebutuhan Tenaga Ahli


No Tenaga Ahli Jumlah Bulan

1. Team Leader, Arsitektur 1 orang 4

2. Teknik Sipil 1 orang 4

3. Teknik Arsitektur Landscape 1 orang 4

4. Teknik Mekanikal Elektrikal 1 orang 3

5. Teknik Lingkungan 1 orang 3

Adapun kualifikasi tenaga ahli tersebut adalah sebagai berikut :


1. Ahli Arsitektur (Team Leader)
Tenaga ahli yang disyaratkan memiliki latar belakang pendidikan sarjana bidang teknik arsitektur, minimal
S1, lulusan universitas negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah disamakan atau yang telah lulus
ujian Negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi, berpengalaman di bidangnya
sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun. Pengalaman kerja tersebut dibuktikan dengan surat referensi dari
pengguna jasa sebelumnya. Memiliki sertifikasi keahlian sesuai dengan bidang keahlian dikeluarkan oleh
Asosiasi yang telah disahkan oleh LPJK.
2. Ahli Struktur
Tenaga ahli yang disyaratkan memiliki latar belakang pendidikan sarjana bidang teknik Sipil, minimal S1,
lulusan universitas negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah disamakan atau yang telah lulus ujian
Negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi, berpengalaman di bidangnya sekurang-
kurangnya 3 (tiga) tahun, yang dibuktikan dengan surat referensi dari pengguna jasa sebelumnya. Memiliki
sertifikasi keahlian sesuai dengan bidang keahlian dikeluarkan oleh Asosiasi yang telah disahkan oleh
LPJK.
3. Ahli Arsitektur Landscape
Tenaga ahli yang disyaratkan memiliki latar belakang pendidikan sarjana bidang teknik lansekap, minimal
S1, lulusan universitas negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah disamakan atau yang telah lulus
ujian Negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi, berpengalaman di bidangnya
sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun, yang dibuktikan dengan surat referensi dari pengguna jasa
sebelumnya. Memiliki sertifikasi keahlian sesuai dengan bidang keahlian dikeluarkan oleh Asosiasi yang
telah disahkan oleh LPJK.
4. Ahli Mekanikal lektrikal
Tenaga ahli yang disyaratkan memiliki latar belakang pendidikan sarjana bidang teknik Mekanikal
Elektrikal, minimal S1, lulusan universitas negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah disamakan atau
yang telah lulus ujian Negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi, berpengalaman di
bidangnya sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun, yang dibuktikan dengan surat referensi dari pengguna jasa
sebelumnya. Memiliki sertifikasi keahlian sesuai dengan bidang keahlian dikeluarkan oleh Asosiasi yang
telah disahkan oleh LPJK.
5. Ahli Teknik Lingkungan
Tenaga ahli yang disyaratkan memiliki latar belakang pendidikan sarjana bidang teknik lingkungan, minimal
S1, lulusan universitas negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah disamakan atau yang telah lulus
ujian Negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi, berpengalaman di bidangnya
sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun, yang dibuktikan dengan surat referensi dari pengguna jasa
sebelumnya. Memiliki sertifikasi keahlian sesuai dengan bidang keahlian dikeluarkan oleh Asosiasi yang
telah disahkan oleh LPJK.

Selain Tenaga Ahli tersebut, dibutuhkan pula Asisten Tenaga Ahli (Minimal D3) yaitu :
1. Surveyor sejumlah 3 orang dengan pengalaman 2 Tahun, selama 3 bulan;
2. Operator CAD sejumlah 2 orangdengan pengalaman 2 Tahun,selama 4 bulan;
3. Estimator sejumlah 1 orang dengan pengalaman 2 Tahun, selama 4 bulan.

X. PENUTUP
1. Kerangka Acuan Kerja ini merupakan pedoman dasar yang dapat dikembangkan lebih lanjut oleh Konsultan
sepanjang keluaran akhir dapat dihasilkan secara optimal dan sesuai dengan yang diharapkan.
2. Format laporan diupayakan mengikuti standar pelaporan yang representatif, baik jenis kertas, tulisan,
maupun sampul dll, atau minimal mengikuti standar pelaporan Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementrian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang berlaku.

Medan, Mei 2018


Pejabat Pembuat Komitmen
Kegiatan Pelaksanaan
Penataan Bangunan dan Lingkungan
Provinsi Sumatera Utara,

Ir. Ichwanul Ihsan


NIP. 19640110 199402 1 003

Anda mungkin juga menyukai