PENDAHULUAN
yang bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
masyarakat lebih sadar, mau dan mampu melakukan hidup sehat sebagai prasyarat
maka masyarakat harus dibekali dengan pengetahuan tentang cara-cara hidup sehat.
kesehatan untuk mencapai kemampuan hidup sehat secara mandiri dengan upaya
peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang optimal, serta peningkatan sumber daya
Melalui perubahan RSIA Sayang Bunda menjadi Rumah Sakit Umum Sayang Bunda
sarana dan prasarana Sumber Daya Manusia dan Tegnologi peralatan medis sesuai dengan
ketentuan dan peraturan yang standart sehingga dapat memberikan pelayanan yang
profesional dan aman. Pada Akhirnya diharapkan RSU Sayang Bunda dapat memberikan
pelayanan yang maximal kepada seluruh masyarakat denga memanfaatkan tegnologi yang
setelah mengetahui jenis layanan kesehatan rumah sakit serta kapasitas tempat tidur (TT)
yang akan dilakukan dan disediakan untuk masyarakat sesuai dengan hasil kajian studi
Dalam mendirikan atau mengembangkan rumah sakit diperlukan suatu proses atau
langkah-langkah yang sistematis dengan melakukan suatu penelitian atau studi yang benar,
karena setiap proses saling berkaitan satu sama lainnya dan dilakukan secara bertahap.
Studi kelayakan (Feasibility Study) adalah hasil analisis dan penjelasan kelayakan
dalam segala aspek yang mendasari pendirian atau pengembangan suatu rumah sakit,
terkait dengan penentuan rencana kerja pelayanan kesehatan rumah sakit yang baru akan
dilakukan maupun lanjutan dari yang sudah ada dalam melakukan rencana pengembangan
peningkatan kehidupan disuatu wilayah, pola penyakit dan epidemiologi, dll, dapat
dipahami bahwa suatu rumah sakit itu secara relatif akan berada di daerah urban atau semi-
urban. Dimana hal ini pula yang dapat menentukan bahwa sarana dan prasarana suatu
rumah sakit akan berbeda sesuai dengan layanan kesehatan rumah sakit yang akan di
I.2.1. Maksud
Untuk mengkaji bagaimana kondisi rumah sakit, baik fisik, sumber daya manusia,
dalam upaya untuk mengelola rumah sakit sehingga rumah sakit dapat bertahan dan
hal ini adalah pembangunan dan pengembangan Rumah Sakit Umum Sayang Bunda di
Kota Makassar. Terdapat beberapa aspek yang perlu dikaji untuk menentukan apakah
I.2.2. Tujuan
2. Menganalisa produk yang ditawarkan dan keunggulan dari rumah sakit dengan
3. Memprediksi kapasitas kedepan dari rumah sakit, baik dari kapasitas pelayanan,
rumah sakit.
1. Identifikasi persiapan atau kompilasi data dari RSU Sayang yang mencakup
sakit, data lokasi rumah sakit, data finansial atau keuangan, data eksternal
rumah sakit dan lingkungan, data kesehatan kota, data kebijakan, pedoman,
peraturan pemerintah, data demografi, data sosial budaya, dan data ekonomi.
kesehatan, pola penyakit di rumah sakit, teknologi, SDM, organisasi, kinerja, dan
keuangan)
3. Analisa permintaan atau kelayakan yang terdiri dari aspek lokasi, klasifikasi kelas
rumah sakit, kapasitas tempat tidur, jenis layanan, dan produk unggulan
lahan, kebutuhan ruang, peralatan medis, dan non medis, SDM, organisasi, dan
uraian tugas.
5. Analisa keuangan yang mencakup rencana investasi dan sumber daya proyeksi
pendapatan dan biaya, proyeksi cash flow, analisis keuangan, BEP, Internal Rate
I.2.4. Pengertian
1. Rumah sakit
pelayanan kesehatan pada semua bidang dan jnis penyakit perorangan untuk
3. Studi Kelayakan
Studi Kelayakan adalah hasil analisa dan penjelasan kelayakan dari segala aspek
yang akan mendasari pendirian atau pembangunan suatu rumah sakit, terkait
dengan penentuan rencana kerja pelayanan kesehatan rumah sakit yang baru
akan dilakukan maupun lanjutan dari yang sudah ada dalam melakukan rencana
Sebuah alat manajemen yang digunakan untuk mengelola kondisi saat ini untuk
adalah sebuah petunjuk dapat digunakan organisasi saat ini untuk menuju tahun
tertentu dimasa mendatang. Untuk mencapai strategi ini, berbagai teknik analisis
Izin mendirikan rumah sakit adalah izin yang diberikan oleh pejabat yang
mendirikan bangunan atau mengubah fungsi bangunan yang telah ada untuk
Peraturan Menteri.
6. Izin operasional
Izin operasional adalah izin yang diberikan oleh pejabat yang berwenang sesuai
Rumah sakit umum dan rumah sakit khusus diklasifikasikan berdasarkan fasilitas
akreditasi yang berwenang kepada rumah sakit gigi dan mulut yang telah
9. Registrasi
10. Zonasi
di rumah sakit ke dalam area yang memiliki kesamaan sifat dan fungsi ke dalam
Persiapan pada penyusunan studi kelayakan (Feasibility Study) adalah tahapan melakukan
kompilasi data dari seluruh data yang didapat dari hasil pengumpulan data yang terdiri dari
Pengumpulan data primer, dapat dilakukan dengan melalui proses pengamatan atau
observasi langsung / pengamatan atau observasi lapangan sehingga akan didapat seluruh
informasi atau data secara visual pada wilayah perencanaan. Pengumpulan data primer
dapat pula dilakukan dengan cara wawancara atau Tanya jawab kepada instansi-instansi dan
pihak-pihak lain yang berkaitan dengan pekerjaan penyusunan ini atau dengan langsung
kepada masyarakat umum selaku salah satu pelanggan dari rumah sakit. Wawancara
bersifat terbuka artinya pengambilan data tidak terpatok pada kuesioner namun dapat
Secara garis besar pengumpulan data primer RSU Sayang Bunda sebagai berikut :
Lokasi Rumah Sakit Umum Sayang Bunda berlokasi di Jalan Hertasning No. 52,
Kelurahan Tidung Kecamatan Rappocini Kota Makassar. Rumah sakit ini direncanakan
akan dikembangkan.
Kondisi lingkungan objek pada saat dilakukan survey adalah daerah aman dan
cukup ramai karena sepanjang jalan ini adalah kawasan perumahan, dan perdagangan.
Kegunaan lahan eksisting sebelum pengembangan rumah sakit ini adalah Rumah
secara terpadu dan berkualitas sesuai tuntutan masyarakat. (Arwati dkk, 2016).
Lokasi rumah sakit ini mempunyai aksesibilitas yang cukup tinggi (mudah dijangkau).
Objek ini terletak dilokasi yang strategis, karena terletak pada kawasan padat di Kota
Makassar yang diapit oleh jalan umum besar dan ramai dikunjungi dan dilalui oleh
pengguna jalan yaitu berada di Jalan hertasning yang merupakan kawasan padat oleh
berbagai perumahan dan kegiatan perdagangan. Jalan tersebut mudah dijangkau dan
dan pedoman serta peraturan, Menteri Kesehatan Republik Indonesia akan menjadi
sehingga keberadaan Rumah Sakit Umum Sayang Bunda akan turut memberikan
Dengan dibangunnya Rumah Sakit Umum Sayang Bunda dengan harapan kita
pelayanan yang lebih mudah dan dekat untuk dapat diakses. Apalagi bila terjadi
kondisi darurat yang tidak diharapkan. Dengan demikian keinginan masyarakat dapat
jual tanah daerah sepanjang Jalan Hertasning No 52 Kelurahan Tidung Kec Rappocini,
Kota Makassar yang dari tahun ketahun mengalami peningkatan. Berdasarkan hasil
survey serta Nilai Jual Objek Pajak (NJOP), maka nilai riil harga jual tanah kawasan ini
sebersar Rp 24.000.000,- Per meter. Oleh karena itu, maka perkembangan propertinya
harus disesuaikan dengan nilai lahannya agar diperoleh pengembalian investasi yang
optimal.
melanggar batas / ketentuan) dengan regulasi Suku Dinas Tata Kota Makassar.
Pengumpulan data sekunder memerlukan data internal / data dari dalam rumah sakit
yang ada dan atau rumah sakit di wilayah sekitarnya yang terdiri dari :
Pengumpulan data sekunder dilakukan pada instansi lain yang ada disekitar lokasi
Tabel 2.1
Angka Kunjungan Pasien Rawat Inap
RSIA Bahagia
Berdasarkan data yang telah diberikan oleh rumah sakit Ibu dan Anak
kasus angka kesakitan yang masih tergolong tinggi. Ini menunjukkan bahwa
diwilayah ini masih sangat diharapkan untuk menangani kasus yang terbilang
tinggi ini.
Tabel 2.3
Jumlah Pasien Rawat Inap
RSIA Budi Mulya
Tabel 2.4
Data Kunjungan Pasien Rawat Jalan
RSIA Bahagia
Bulan Poliklinik
Jumlah
Umum Obgyn Gigi Anak
Januari 15 111 16 111 268
Februari 13 101 12 79 336
Maret 12 115 22 105 351
Pada tabel diatas menunjukkan jumlah pasien rawat jalan atau pasien
poliklinik pada berbagai macam poliklinik yang berada pada Rumah Sakit Ibu
dan Anak Bahagia cukup banyak sehingga pelayanan yang diberikan kadang
prima pada pasien yang akan melakukan pengobatan rawat jalan atau
pemeriksaan berkala.
Tabel 2.5
Angka Kelahiran
RSIA Bahagia
Laki-laki Perempuan
Januari 6 3 9
Februari 7 4 11
Maret 7 5 12
April 5 8 13
Mei 16 15 31
Juni 13 13 26
Juli 26 15 41
Tabel 2.6
Jumlah Hari Rawat
RSIA Sayang Bunda 2018
Dari tabel diatas menunjukkan jumlah hari rawat pada pasien rawat inap dan
Tabel 2.7
Jumlah dan Jenis Pelayanan Kesehatan
RSIA Sayang Bunda
Tabel diatas menunjukkan unit pada Rumah Sakit Ibu dan Anak Sayang Bunda
masih sangat minim untuk melayani beberapa kasus kesakitan dan kematian
2.3.1 Data Kondisi Lahan Rumah Sakit Umum Yang Ada Dan Pengembangannya
Lokasi RSU Sayang Bunda di daerah yang cukup ramai dengan aksesibilitas yang
cukup tinggi. Terletak di lokasi strategis di Jalan Hertasning No. 52, Kelurahan Tidung
RSU Sayang Bunda akan dikembangkan dengan pengadaan dan penambahan jenis
A. Bentuk Dan Luas Lahan Serta Lantai Bangunan Yang Ada Serta Rencana
Berdiri di atas tanah seluas 1500 m2. Terdiri dari dua bangunan, yaitu
bangunan depan lantai satu untuk poliklinik, bangunan kedua terdiri dari tiga lantai
untuk perawatan yang dilengkapi dengan lift dengan seluas bangunan 2000 m 2.
ruangan sbb:
- Lantai 2 & 3 terdiri dari Rg Rawat Inap Kelas VVIP.VIP Kelas 1,2,3,
Rg Yayasan.
Limbah Berbahaya.
Halaman depan, dan samping sisi Kanan sebagai lahan parkir dengan full
Rumah sakit dapat diakses melalui satu pintu masuk dan satu pintu keluar
kamar operasi, kamar pemulihan, dan kamar bayi yang dilengkapi peralatan sesuai
standar.
Apotik dan UGD terletak di samping kiri depan bangunan yang sangat mudah
Ruang tunggu yang nyaman dan asri dengan mobile yang indah ditampilkan
pendingin udara (AC), kulkas, tempat tidur, lemari pakaian, meja rias, sofa, televisi,
dispenser, yang ditata sesuai dengan kelas dan tiap kamar dilengkapi dengan toilet,
1. Jaringan Listrik
RSU Sayang Bunda menggunakan energi listrik yang bersumber dari PLN dengan
kapasitas 41500 KVA dan Genset 150 VA, lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
berikut :
Tabel 2.8
Energi Listrik yang Digunakan di RSU Sayang Bunda
Tahun 2018
Kapasitas Pemakaian /
Jenis Energi Sumber
Terpasang Bulan
Listrik PLN 400 KVA ± 400.000 VA PLN
Listrik Genset 50 VA Temporer Genset
2. Air Minum
Penggunaan air di RSU Sayang Bunda bersumber dari PDAM, Air tanah, dan
depot air minum (air galon) rincian penggunaannya dilihat pada berikut ini.
Tabel 2.9
Penggunaan Air pada RSU Sayang Bunda
Tahun 2018
Sumber Kapasitas
PDAM Air Depot Air
No Jenis Pemakaian Penggunaan
Tanah Minum
(m3/hari)
1 IGD √ 0,5
2 Rawat Jalan √ 1
3 Rawat Inap √ 0,5
4 Kamar Operasi √ 0,5
5 Air Minum √ 1
Sumber : RSU Sayang Bunda
Bunda bersumber dari PDAM dengan kapasitas pemakaian air 3,5 m 3 per hari.
3. Telkom
4. Air Kotor/Limbah
Limbah cair dari operasional ruang operasi atau persalinan berupa air bilasan,
darah, dan sebagainya. Selain itu, terdapat juga limbah yang dihasilkan dari oli-
oli bekas yang terbuang selama operasional genset. Teknik/ metode pengelolaan
a) Saluran air dilengkapi filter untuk menyaring material yang terikut dengan
b) Limbah cair dari ruang operasi dan persalinan dialirkan melalui jaringan
bekas dan minyak pelumas masuk ke dalam air tanah dan badan air dilakukan
a) Saluran air dari ruang genset menuju ke saluran umum harus dilengkapi oil
catcher.
Menyalurkan oli bekas yang dikumpulkan kepada pengusaha oli bekas yang
5. Pemadam Kebakaran
pencegah kebakaran atau alat penunjang keselamatan seperti pada tabel berikut
Tabel 2.10
Alat Penunjang Keselamatan RSU Sayang Bunda
Tahun 2018
6. Jaringan Gas
RSU Sayang Bunda mempunyai jaringan gas medik, untuk sementara dalam
7. Pembuangan Sampah
a) Pendekatan Teknologi
mengumpulkan sampah
limbah medis ke dalam kantong plastik khusus yang berbeda warna atau
khusus
b) Pendekatan institusional
Bunda berdasarkan jenis pelayanan yang terbagi menjadi Tarif Rawat Jalan dan Tarif
Rawat Inap.
A. Data Kesehatan
kesehatan masyarakat.
sebagai berikut :
Tabel 2.11
Pola 10 Penyakit Utama di Kota Makassar
Tahun 2018
Bagian Atas (ISPA) menjadi penyakit yang paling banyak diderita oleh
dan tempat tertentu yang diakibatkan oleh keadaan tertentu, dapat berupa
Angka kematian kasar di Kota Makassar dapat dilihat pada gambar berikut:
Tabel 2.12
Jumlah Kematian dan Angka Kematian Kasar
Di Kota Makassar Tahun 2015-2018
Makassar, jumlah kematian untuk semua golongan umur (<1 tahun - >45
tahun) yang terjadi pada tahun 2017 sebanyak 2.706 kematian dari
1.369.606 jiwa menurun dari tahun 2016 sebanyak 3.059 kematian dari
1.352.136 jiwa. Tahun 2015 terdapat 3.008 kematian dari 1.352.136 jiwa
untuk semua golongan umur. Ini berarti pada tahun 2017 dari 1.000
penduduk).
Tabel 2.13
10 Jenis Penyakit Penyebab Utama Kematian
Di Kota Makassar Tahun 2018
jumlah kematian 844 orang. Angka ini meningkat dari Tahun 2016 dimana
Keliling
jumlah dan jenis fasilitas pelayanan kesehatan yang ada dKota Makassar
Tabel 2.14
Keadaan Sarana Kesehatan Kota Makassar
Tahun 2018
terdapat 5 kegiatan utama (KIA, KB, Gizi, Imunisasi, dan Penanganan diare)
yang dilakukan dari, oleh, untuk, dan bersma masyarakat. Berdasarkan tabel
diatas, dapat dilihat jumlah posyandu Tahun 2018 sebanyak 979 unit.
sakit publik di Indonesia berjumlah 2.406 unit yang terdiri atas Rumah Sakit
Umum (RSU) berjumlah 1.855 unit dan Rumah Sakit Khusus (RSK) berjumlah
non profit. Berbeda dengan rumah sakit publik, rumah sakit privat dikelola
oleh BUMN dan swasta (perorangan, perusahaan, dan swasta lainnya) pada
Tahun 2018 sebanyak 807 unit yang terdiri dari 545 unit RSU dan 262 unit
RSK.
dan khusus) di Sulawesi Selatan cenderung relatif stabil. Data terinci pada
Tabel 2.15
Perkembangan Jumlah Rumah Sakit (Umum dan Khusus) Menurut
Kepemilikan /Pengelola di Sulawesi Selatan
Tahun 2014-2018
Pengelola /
No 2014 2015 2016 2017 2018
Kepemilikan
1 Kementerian 1 2 2 2 2
Kesehatan
2 Pemerintah 38 38 37 37 37
Prov/Kab/Kota
Jumlah rumah sakit menurut kepemilikan di Kota Makassar dapat dilihat pada
tabel berikut :
Tabel 2.16
Jumlah Rumah Sakit Menurut Kepemilikian
Kota Makassar Tahun 2018
PEMILIKAN/PENGELOLA
Fasilitas Pem.
Pem. TNI BUM
Kesehatan Kemenkes Kab/Kot Swasta Jumlah
Prov /Polri N
a
Rumah Sakit 1 3 1 3 - 10 18
Umum
Rumah Sakit - 3 - - - - 3
Khusus
Sumber : Profil Kesehatan Kota Makassar
Rumah Sakit yang berada di sekitar wilayah RSU Sayang Bunda adalah Rumah
Sakit Umum Luramay dan RSU Grestelina , kedua rumah sakit memiliki
berbeda.
Tabel 2.17
Rumah Sakit dan Jumlah Tempat Tidur Kota Makassar
Tahun 2018
Jumlah Tempat
No. Nama Rumah Sakit
Tidur
1 RS Dr. Wahidin Sudirohusodo 741
2 RS Ibnu Sina 175
3 RSUD Labuang Baji 396
4 Rumah Sakit Bhayangkara 270
5 Rumah Sakit Pelamonia 409
6 Rumah Sakit Akademis 206
Rumah Sakit Dadi (Jiwa) 450
7
Rumah Sakit Dadi (Umum) 110
8 Rumah Sakit Haji 204
9 Rumah Sakit Stella Maris 225
10 Rumah Sakit Hikmah 56
11 Rumah Sakit Islam Faisal 110
12 Rumah Sakit Grestelina 113
13 RSU Luramay 55
14 Rumah Sakit Daya 80
15 RS Jala Ammari 46
16 RS Mitra Husada 34
Sumber: Profil Kesehatan Kota Makassar, 2018
Jumlah tenaga medis di Kota Makassar dapat dilihat pada Tabel dibawah :
Tabel 2.18
Rasio /100.000
Jenis Tenaga Medis Jumlah
Penduduk
Dokter Spesialis 27 1.97
Dokter Gigi Spesialis - -
Dokter Umum 147 10.73
Dokter Gigi 80 5.84
Sumber : Profil Kesehatan Kota Makassar
Makassar Tahun 2017 yaitu 10.73 dokter per 100.000 penduduk sementara
rasio ideal dokter terhadap penduduk adalah 1:2500 artinya satu orang
dokter melayani 2500 penduduk. Jika ingin mencapai rasio ideal dengan
dokter umum dengan kata lain masih kurang 401 dokter umum
Untuk wilayah kerja Kecamatan Rappocini di mana lokasi RSU Sayang Bunda
Tabel 2.19
Jumlah dan Jenis Tenaga Kesehatan Lain
Kota MakassarTahun 2018
jenis tenaga kesehatan yang paling besar jumlahnya di Kota Makassar yaitu
perawat.
Kondisi jalan di wilayah sekitar rumah sakit sudah cukup memadai. RSU
Sayang Bunda dapat diakses melalui Jalan Minasa Upa merupakan kawasan
Rumah sakit dengan bangunan yang ada dilengkapi dengan utilitas bangunan
yang memadai. Lokasi rumah sakit dilalui oleh jaringan listrik PLN, jaringan air
pembuangan yang ada dengan kondisi yang baik. Rumah sakit dilengkapi
dengan sarana pembuangan air limbah dan pengumpulan sampah medis dan
berbahaya.
perluasan lahan, lahan ini dapat digunakan untuk kebutuhan ruangan yang
lintang selatan. Luas wilayah Kota Makassar tercatat 175,77 km persegi yang
meliputi 14 kecamatan.
Curah tahunan rata-rata 337 mm, dimana curah hujan tertinggi dicapai pada
Bulan Januari dengan rata-rata 660 mm/bulan dan terendah pada Bulan
Agustus berkisar 14,4 mm/bulan dengan jumlah hari hujan berkisar 149 hari
Tabel 2.20
Daftar Rumah Sakit di Makassar Tahun 2018
Rumah Sakit yang paling dekat dengan RSU Sayang Bunda adalah Rumah
Sakit Umum Luramay dan RSU Grestelina Adapun pelayanan kesehatan lainnya
yang berada di sekitar wilayah RSU Sayang Bunda yaitu Puskesmas Kassi-kassi yang
Tabel 2.21
Pola 10 Penyakit Utama di Kota Makassar
Tahun 2018
Dalam proses pengembangan rumah sakit, harus melihat atau sesuai dengan
pemerintah. Agar rumah sakit yang ingin dikembangkan sesuai dengan standar-
(SJSN)
sakit.
rumah sakit.
Kesehatan
14. Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 12 Tahun 2013 Tentang Jaminan
Kesehatan
15. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.56 Tahun 2014 tentang
16. Peraturan Pemerintah No.65 Tahun 2005 tentang pedoman penyusunan dan
telah dibuat oleh pemerintah dan yang telah ada sebelumnya harus
diperhatikan dan diikuti oleh pihak RSU Sayang Bunda dalam proses
pengembangan yang akan dilakukan oleh Rumah Sakit. Sehingga bila RSU
untuk Rumah Sakit maka RSU Sayang Bunda dapat menjadi Rumah Sakit yang
pasiennya juga dapat nyaman dan merasa aman ketika berobat di Rumah Sakit
karena sudah sesuai dengan standar dan kebijakan-kebijakan yang telah ada.
Secara garis besar ada dua fungsi ruang yang digunakan dalam Rumah
Sakit Umum Sayang Bunda, yang utama adalah ruangan berkaitan dengan
RSU Sayang Bunda ini menyediakan fasilitas rawat inap untuk pasien.
RSU Sayang Bunda maka diharapkan rumah sakit ini mampu memberikan
Kota Makassar terletak antara 119°24’17’38” Bujur Timur dan 5°8’6’19” Lintang
Selatan. Luas wilayah Kota Makassar tercatat 175,77 km persegi yang meliputi 14
kecamatan.
RSU Sayang Bunda terletak di Jalan Hertasning No. 52, Kelurahan Kecamatan Kota
Makassar
B. Jumlah Penduduk
Penduduk merupakan potensi yang sangat besar dalam suatu proses membangun
penduduk Kota Makassar Tahun 2018 sebanyak 1.408.072 jiwa yang terdiri dari
Tabel 2.22
Jumlah penduduk Kota Makassar per Kecamatan
Tahun 2014 s/d 2018
Rappocini yang merupakan wilayah RSU Sayang Bunda sebanyak 156.665 jiwa dan
C. Angka Kepadatan
Angka kepadatan penduduk di Kota Makassar Tahun 2017 sebesar 222.820 jiwa/km 2
jiwa/km2
Tabel 2.23
Penyebaran dan kepadatan penduduk kota Makassar
Tahun 2018
Luas
Jumlah Kepadatan
No Kecamatan Wilayah
penduduk penduduk
(km²)
1 Mariso 1.82 57.790 31.752
2 Mamajang 2.25 60.236 26.772
3 Tamalate 20.21 183.039 9.057
4 Rappocini 9.23 158.325 17.153
5 Makassar 2.52 83.550 33.155
6 Ujung pandang 2.63 27.802 10.571
7 Wajo 1.95 30.258 15.205
Persebaran penduduk di kota Makassar tidak merata hal tersebut disebabkan oleh
Tabel 2.24
Kepadatan Penduduk Kota Makassar per Kecamatan
Tahun 2018
penduduk sebesar 1.408.072 jiwa dan luas wilayah 175,770 km² didapatkan angka
Tabel 2.25
Jumlah dan laju pertumbuhan penduduk kota Makassar
Tahun 2018
Jumlah penduduk
Tahun Laju pertumbuhan
Kota Makassar
2013 1.339.374 1,65
2014 1.352.136 1,65
2015 1.369.606 1,78
2016 1.408.072 1,65
2017 1.408.072 1,68
Sumber : BPS Kota Makassar
Indonesia.
Dari Tabel diatas terlihat dari Tahun 2014-2018 laju pertumbuhan penduduk
di kota Makassar cukup stabil. Dengan laju pertumbuhan sebesar ini, sudah pasti
ada di masyarakat.
A. Agama
gereja, 3 pura hindu, 26 wihara Buddha, dan 5 klenteng. Mayoritas penduduk kota
Makassar beragama islam. Hal ini tergambar dengan banyaknya jumlah masjid
B. Peran Masyarakat
yang mudah di akses oleh masyarakat baik dari jarak maupun biaya.
C. Suku Bangsa
Penduduk Kecamatan Rappocini pada umumnya adalah warga Negara Indonesia dari
A. Mata Pencaharian
jasa kemasyarakatan, sosial, dan perorangan. Sebagai kota dengan aktifitas ekonomi
Selain itu, penduduk Kota Makassar juga ada yang bekerja di pemerintah
pejabat Negara dan PNS, pegawai swasta , Retail, Buruh, BUMN, Nelayan, Guru, TNI
dan Polri
B. Tingkat Pendapatan
sumber daya yang dimiliki, serta kemampuan daerah untuk mengembangkan potensi
yang dimiliki.
yang di definisikan sebagai keseluruhan nilai tambah barang dan jasa yang dihasilkan
dalam waktu 1 tahun di wilayah tersebut. Berdasarkan data yang diperoleh dari BPS
kota Makassar, hasil perhitungan PDRB Kota Makassar atas dasar harga berlaku
meningkat dari tahun ke tahun sebelumnya dalam kurun waktu 8 tahun terakhir
yakni sebesar Rp.26.068.221,49 miliar rupiah. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
abel berikut:
Tabel 2.26
Perkembangan PDRB Kota Makassar & SulSel
Atas Dasar Harga Berlaku 2014– 2018
% PDRB
PDRB
PDRB SULSEL MAKASSAR
Tahun Kota Makassar
(Juta Rp) Terhadap
(Juta Rp)
PDRB SULSEL
2014 117.767.611,22 37.007.451,94 31,42
2015 137.389.880,00 43.428.149,82 32.33
2016 159.154.030,00 50.202.400,52 31.86
2017 184.783.060,00 58.802.550,00 31.82
Sumber : BPS Kota Makassar
Tabel 2.27
Perkembangan dan Pertumbuhan Ekonomi Kota Makassar
Tahun 2014-2018
pembangunan di Kota Makassar dalam kurun satu dasawarsa belakangan ini terus
mengalami peningkatan yang sangat pesat. Berbagai sarana dan prasarana yang
BAB III
ANALISIS SITUASI
Analisa situasi dalam studi kelayakan dilakukan suatu analisis dari seluruh aspek-
aspek, baik aspek eksternal sebagai peluang ataupun ancaman dan aspek internal yang
Dalam kebijakan pengembangan suatu rumah sakit selain analisis situasi, akan
Aspek eksternal yang akan dianalisis guna melihat peluang yang dapat menjadikan
rumah sakit dapat terus berkembang dimasa mendatang, serta melihat ancaman yang perlu
diantisipasi oleh rumah sakit agar tidak menjadi suatu masalah atau hambatan dalam
3.1.1 Kebijakan
menjelaskan tentang rumah sakit dengan maksud mengatur pelayanan kesehatan yang
merupakan hak setiap orang yang dijamin dalam Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 yang harus diwujudkan dengan upaya peningkatan
rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan karakteristik
kemajuan teknologi, dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang harus tetap
mampu meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu dan terjangkau oleh masyarakat
agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya, serta usaha dalam rangka
peningkatan mutu dan jangkauan pelayanan rumah sakit, peraturan hak dan kewajiban
secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan
rawat darurat.
dengan tujuan :
Pada BAB III pasal 4 UU No. 44 Tahun 2009 menjelaskan fungsi rumah sakit, yaitu
kesehatan yang paripurna tingkat dua dan tiga sesuai kebutuhan medis
(SJSN)
Sakit
Kedokteran
Kesehatan
14) Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 12 Tahun 2013 tentang Jaminan
Kesehatan
15) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 56 Tahun 2014 tentang
16) Peraturan Pemerintah No. 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan
17) Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 333 Tahun 1999
19) Surat Keputusan Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) No.
20) Kode Etik Rumah Sakit Indonesia (KODERSI), yang memuat rangkuman nilai-
Kebijakan-kebijakan yang telah dibuat oleh pemerintah dan yang telah ada
sebelumnya harus diperhatikan dan diikuti oleh pihak RSU Sayang Bunda dalam
proses pengembangan yang akan dilakukan oleh rumah sakit, sehingga bila RSU
rumah sakit, maka RSU Sayang Bunda dapat menjadi rumah sakit berstandar dan
dan aman ketika berobat di rumah sakit karena telah sesuai dengan kebijakan
yang ada.
berikut :
pengadilan
Akta Notaris
NPWP
a) Akta notaris
d) Izin lokasi berupa Surat Izin Tempat Usaha (SITU) oleh kepala daerah
setempat
Tahun 2010.
3.1.2. Geografis
Geografis kota Makassar dapat kita lihat dari beberapa segi, seperti letak geografis,
1. Letak Geografis
geografis Kota Makassar terletak di pesisir pantai barat bagian selatan Provinsi
Sulawesi Selatan yang berada di titik koordinat 119°18’.30, 18” sampai 119° 13’
31, 03” Bujur Timur, dan 5° 00’ 30, 18” sampai dengan 5°14’6,6,49” Lintang
Selatan. Secara topografis, ketinggian Kota Makassar berkisar 0,5 – 10 meter dari
permukaan laut.
Kota Makassar.
2. Batas Wilayah
3. Luas Wilayah
lalu lintas dari arah selatan dan utara dalam provinsi di Sulawesi, dari wilayah
kawasan barat ke wilayah kawasan timur Indonesia dan dari wilayah utara ke
wilayah selatan Indonesia. Kota Makassar merupakan daerah pantai yang datar
dengan kemiringan 0-5° kearah barat, diapit dua muara sungai yakni sungai tallo
yang bermuara di bagian utara kota dan sungai jeneberang yang bermuara di
selatan kota. Luas wilayah kota Makassar seluruhnya berjumlah kurang lebih
175.77 km² daratan dan termasuk 11 pulau di selat Makassar ditambah luas
Tabel 3.1
Administrasi Kota Makassar Tahun 2017
dimana lokasi RSU Sayang Bunda memiliki luas 9.23 Km² dengan 10
3.1.3.Demografi
dapat menjadi segmentasi pasar dari layanan kesehatan yang akan diberikan oleh
Keterangan :
= Angka Konstanta
Tabel 3.2
Proyeksi Penduduk Kota Makassar berdasar Kecamatan
Tahun 2012 – 2034
Data hasil proyeksi penduduk terlihat persentase penduduk Kota Makassar setiap
Tabel 3.3
Proyeksi Penduduk Kota Makassar
Berdasarkan Jenis Kelamin
JENIS KELAMIN
TAHUN JUMLAH
LAKI-LAKI PEREMPUAN
2013 676,744 692,862 1,369,606
2014 695,955 712,117 1,408,072
2024 761,966 783,022 1,544,988
2034 837,779 860,900 1,698,679
Sumber : Hasil Analisis 2017
sebanyak 695.955 jiwa dan proyeksi penduduk jenis kelamin laki-laki pada Tahun
2014 berjumlah 712.117 jiwa dan proyeksi penduduk jenis kelamin perempuan pada
Tabel 3.4
Proyeksi Penduduk Berdasar Kelompok Umur
Di Kota Makassar Tahun 2012 – 2034
Kelompok Tahun
2013 2014 2019 2024 2034
Umur (Tahun)
0–4 131,232 124,664 130,018 135,601 147,499
5–9 130,710 144,133 150,313 156,758 170,489
10 – 14 121,580 140,419 146,387 152,608 165,855
15 – 19 145,203 132,811 141,318 150,309 170,249
20 – 24 172,883 154,734 162,248 170,126 187,050
25 -29 133,542 119,251 125,040 131,110 144,148
30 -34 112,492 135,007 141,561 148,434 163,196
35 – 39 99,585 124,502 130,541 136,873 150,474
40 – 44 88,507 86,378 90,573 94,973 104,424
45 – 49 69,284 62,762 65,811 69,009 75,878
50 – 54 51,909 61,381 64,357 67,477 74,180
55 – 59 37,939 44,563 46,730 49,002 53,884
60 – 64 28,788 29,331 30,754 32,245 35,450
65 > 45,955 48,116 50,451 52,899 58,158
Jumlah 1,369,609 1,408,052 1,476,102 1,547,424 1,700,934
Sumber : Hasil Analisis Tahun 2017
proyeksi jumlah penduduk pada umur 20-24 tahun yang terbanyak menyusul pada
umur 5-9 tahun. dari proyeksi jumlah penduduk dapat dijdikan asumsi bahwa
permasalahan kesehatan berada pada umur 20-24 tahun dan umur 5-9 tahun.
pada usia sekolah, tenaga kerja dan usia yang produktif. Sedangkan usia tidak produktif
3.1.4.Sosial Budaya
1. Agama
Penduduk kota Makassar adalah masyarakat yang majemuk dilihat dari aspek
agama dan keyakinan mereka. Situasi penduduk menurut penduduk agama dan
keyakinan terdiri dari agama islam, protestan, katolik, hindu dan budha.
2. Pendidikan
sumber daya manusia (SDM) yang handal. Hal ini disebabkan karena banyak
yang beranggapan bahwa bangsa yang mempunyai SDM yang handal dan
Dalam kaitan ini, salah satu komponen yang berkaitan langsung dengan
peningkatan SDM adalah pendidikan. Karena itu kualitas SDM selalu diupayakan
amandemennya.
merupakan gabungan dari dua indikator pendidikan yaitu angka melek huruf dan
diantaranya : angka melek huruf, angka rata-rata lama sekolah, APM, APK,APS.
Sarana pendidikan dari sekolah dasar sampai lanjutan tingkat atas (SLTA/SMU)
yang telah paham akan pentingnya menjaga dan memelihara kesehatannya dan
3. Peran Masyarakat
kesehatan yang mudah di akses oleh masyarakat baik dari jarak maupun biaya.
4. Suku Bangsa
bangsa yang ada di provensi Sulawesi selatan terdiri dari suku bugis, Makassar,
mandar, toraja, dan suku bangsa pendatang yang terdiri dari Bali, Jawa,
ekonomi 6.5 persen pada tahun 2011, dan 6,23 persen pada tahun 2012,
pertumbuhan ekonomi 2013 berada dibawah 6 persen. Pada Tahun 2014 Ekonomi
Indonesia tumbuh 5,02 persen melambat dibanding tahun 2013 sebesar 5,58 persen.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2015 sebesar 4,79 persen Ini adalah kali
pertama ekonomi Indonesia berada di bawah 5 persen sejak 2009, angka ini
1. Mata Pencarian
dan jasa kemasyarakatan, sosial, dan perorangan. Sebagai kota dengan aktifitas
ekonomi sangat padat dimana didominasi oleh sektor perdagangan dan jasa.
Selain itu, penduduk Kota Makassar juga ada yang bekerja di pemerintah pejabat
Negara dan PNS, pegawai swasta, Retail, Buruh, BUMN, Nelayan, Guru, TNI dan
Polri.
2. Tingkat Pendapatan
yang dimiliki.
daerah yang di definisikan sebagai keseluruhan nilai tambah barang dan jasa
yang dihasilkan dalam waktu 1 tahun di wilayah tersebut. Berdasarkan data yang
diperoleh dari BPS kota Makassar, hasil perhitungan PDRB Kota Makassar atas
dasar harga berlaku meningkat dari tahun ke tahun sebelumnya dalam kurun
Tabel 3.5
Perkembangan PDRB Kota Makassar & SulSel
Atas Dasar Harga Berlaku 2015 – 2018
% PDRB
PDRB
PDRB SULSEL MAKASSAR
Tahun Kota Makassar
(Juta Rp) Terhadap
(Juta Rp)
PDRB SULSEL
2014 117.767.611,22 37.007.451,94 31,42
2015 137.389.880,00 43.428.149,82 32.33
2016 159.154.030,00 50.202.400,52 31.86
2017 184.783.060,00 58.802.550,00 31.82
Sumber : BPS Kota Makassar
Tabel 3.6
Perkembangan dan Pertumbuhan Ekonomi
Kota MakassarTahun 2015-2018
terus mengalami peningkatan yang sangat pesat. Berbagai sarana dan prasarana
PDRB. Sehingga pengembangan Rumah Sakit Umum ini dapat dimanfaatkan oleh
3.1.6 Ketenagakerjaan
didukung dengan sumber daya kesehatan yang sesuai kebutuhan. Salah satu sumber
daya kesehatan yang strategis adalah sumber daya manusia kesehatan. Tersedianya
terdistribusi secara ideal dan bermutu, serta termabfaatkan secara berhasil guna,
Berdasarkan data BPS 2010 tentang tenaga kerja, Tahun 2009 pencari kerja
yang tercatat pada Dinas Tenaga Kerja Kota Makassar sebanyak 5.884 orang yang
pendidikan sarjana yang menempati peringkat pertama yaitu sekitar 41,13% disusul
Tabel 3.7
Jumlah Pencari Kerja yang Terdaftar Dirinci Menurut
Tingkat Pendidikan dan Jenis Kelamin di Kota Makassar
berikut:
Metode ini menggunakan metode ratio penduduk yakni rasio tenaga kesehatan
Data minimal yang diperlukan adalah jenis tugas dan uraian pekerjaan, hasil
tertinggal.
pemerintah daerah.
Berikut ini standar target ratio kebutuhan SDMK tahun 2014, 2019, dan 2025
yaitu :
Tabel 3.8
Standar target ratio kebutuhan SDMK
Tahun 2014, 2019 dan 2025
(Kepmenko Bidang Kesra No 54. Tahun 2013)
peraturan perundang-undangan.
rumah sakit
Tabel 3.9
Kebutuhan Tenaga Untuk Rumah Sakit Umum Tipe C
kepercayaan hanya kepada tenaga medis professional, beberapa tenaga dokter dan
63 Rumah Sakit Umum Sayang Bunda
tenaga kesehatan lainnya di perlukan untuk memenuhi kebutuhan pelayanan
Prediksi jumlah penduduk kota Makassar pada tahun 2019 sebanyak 1.426.453 jiwa
dan tahun 2024 bsebanyak 1.1548.156 jiwa, maka jumlah kebutuhan tenaga sebagai
berikut:
Tabel 3.10
Jumlah Kebutuhan Tenaga Kesehatan Berdasarkan Jenis
di Kota Makassar tahun 2019 dan 2025
Tabel 3.12
Jumlah Tenaga Kesehatan Dinas Kesehatan dan Puskesmas
Tahun 2014
DINKES PUSKESMAS
No Jenis Tenaga
2013 2014 2012 2013 2014
1 Tenaga Medis
- Dokter Spesialis 27 27 5 5 4
- Dokter Umum 131 147 115 113 130
- Doker Gigi 107 80 69 61 70
2 Kesehatan Masyarakat 109 137 78 72 85
1. Angka Kematian
Tabel 3.13
Angka Kematian Kota Makassar
Tahun 2015-2017
Tabel diatas menunjukkan bahwa, jumlah kematian untuk semua golongan umur
yang terjadi pada Tahun 2017 sebanyak 2.706 kematian dari 1.369.606 jiwa
menurun dari Tahun 2016 sebanyak 3.059 kematian dari 1.352.136 jiwa. Ini
berarti pada tahun 2015 dari 1.000 penduduk Kota Makassar terjadi 2 kematian
2. Angka Kesakitan
berikut :
Tabel 3.14
Pola 10 Penyakit Utama di Kota Makassar
Tahun 2017
Atas (ISPA) menjadi penyakit yang paling banyak diderita oleh masyarakat di
Kota Makassar dan penyakit pulpa dan jaringan periapikal yang merupakan
penyakit yang berkaitan dengan kesehatan gigi dan mulut berada diurutan
kesehatan yaitu sarana kesehatan dan sumber daya manusia. Jumlah sarana
kesehatan Tahun 2017 di Kota Makassar tercatat 21 unit rumah sakit, 2 unit rumah
Tabel 3.15
Keadaan Sarana Kesehatan Kota Makassar
Tahun 2017
Sarana pelayanan persalinan di Kota Makassar semakin banyak, hal ini menjadi tantangan
bagi RSU Sayang Bunda untuk memberikan pelayanan yang bermutu kepada masyarakat.
Analisis aspek internal guna melihat kekuatan bagi rumah sakit untuk dapat bertahan
dalam melaksanakan operasional dan mengurangi ancaman yang terjadi, sera melihat
kelemahan yang perlu diantisipasi oleh rumah sakit agar tidak menjadi suatu hambatan
2. Resepsionis
4. Ruang Radiologi
5. Ruang IGD
6. Ruang OK
8. Aula Pertemuan
13. Toilet
2. Alat Radiologi
3. Alat Labtekgi
4. Instrument dasar
5. Instrument Bedah
6. Sterilisator
yang menjadi unggulan pelayanan yang terlihat dari hasil pelayanan yang diberikan
3.2.3 Teknologi
Undang-Undang No.36 Tahun 2009 Bab I, Pasal 1, Ayat 5, disebutkan alat kesehan
adalah Instrumen, apparatus, mesin dan/atau implant yang tidak mengandung obat
penyakit, merawat orang sakit, memulihkan kesehatan pada manusia dan / atau
terjangkau.
Teknologi dan produk teknologi (UU No.36 Tahun 2009) Pasal 42, teknologi
mencakup segala metode dan alat yang digunakan untuk mencegah terjadinya
Sayang Bunda menggunakan mesin teknologi dan alat operasional medis yang
perizinan rumah sakit disebutkan bahwa untuk rumah sakit khusus kelas C
a) Pelayanan kefarmasian
b) Pelayanan radiologi
c) Rekam medik
yang dimaksud tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam
Struktur organisasi Rumah Sakit Umum Sayang Bunda dengan sasaran sebagai
berikut:
1. Unsur Pimpinan
a) Administrasi
c) Keuangan
d) Komite medis
f) Komite keperawatan
3. Unsur Pelaksana
Dari hasil analis struktur organisasi RSU Sayang Bunda yang ada sekarang sudah
Walaupun demikian untuk lebih lengkap agar struktur organisasi RSU Sayang Bunda,
maka harus menyesuaikan dengan PERMENKES No.56 Tahun 2014 yang disebutkan
undangan
2. Pelayanan kefarmasian
3. Pelayanan keperawatan
1) Rawat jalan
2) Rawat inap
3) Kamar Operasi
4) IGD
2) Gizi
3) Sterilisasi
4) Rekam medis
6) Farmasi
1) Laundry
3) Pengelolaan limbah
1) Pemasaran
2) Diklat
3) Jaminan kesehatan
1) Administrasi umum
2) Kepegawaian
3) Keuangan
Kinerja dari suatu rumah sakit dipengaruhi oleh berbagai hal antara lain : jumlah
kunjungan, tarif rumah sakit, biaya operasional dan pemeliharaan, jasa medis dan
tenaga lain.
Tabel 3.22
Proyeksi pendapatan
RSU Sayang Bunda Tahun 2020-2024
Tahun Pendapatan
2020 2.698.423.585
2021 3.253.187.123
2022 3.807.950.661
2024 4.362.714.199
2024 4.917.477.737
Sumber : RSU Sayang Bunda
Dengan analisis keuangan tersebut dapat memberikan gambaran kinerja rumah sakit
dengan demikian dari data tersebut RSU Sayang Bunda dapat bertahan dalam
Analisis permintaan dalam penyusunan studi kelayakan RSU Sayang Bunda akan
membahas analisis posisi kelayakan rumah sakit dari 5 (lima) aspek. Aspek Eksternal dan
Aspek Internal yang telah dilakukan pada analisis situasi, maka dilakukan analisis yang
bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan serta
peluang dan ancaman yang secara sistematis akan menjadi pertimbangan terhadap
Dari hasil analisis tersebut selanjutnya digunakan sebagai acuan untuk menentukan
Kondisi lingkungan objek pada saat dilakukan survey adalah daerah aman dan
cukup ramai karena sepanjang jalan ini banyak ditemukan perumahan dan perdagangan.
Baik jalan maupun fasilitas penerangan memiliki kondisi yang baik dan cukup
terpelihara.
pengembangan RSU Sayang Bunda berupa aspek penggunaan lahan, infrastruktur dan
aksebilitas disekitar rumah sakit. Dimana ketersediaan lokasi merupakan sumber daya
Lokasi RSU Sayang Bunda ini mempunyai aksesibilitas yang cukup tinggi (mudah
dijangkau). Objek ini terletak di lokasi yang strategis, pada kelas jalan arteri sekunder
Mengingat daerah ini merupakan daerah yang sangat berkembang, maka harga
jual tanah daerah sepanjang JLHertasning ini cenderung dari tahun ke tahun mengalami
peningkatan. Berdasarkan hasil Survey serta Nilai Jual Riil, maka harga jual tanah di
kawasan ini sebesar Rp35.000.000 per m2 Oleh karena itu maka pengembangan
Kelayakan klasifikasi kelas rumah sakit akan di tinjau dari kecenderungan data
penyakit atau jenis penyakit yang diberikan sehingga dapat diperoleh gambaran,
klasifikasi kelas rumah sakit, sesuai dengan jenis serta kesiapan SDM yang dimiliki RSU
Sayang Bunda yang semua bidang jenis penyakit dari jenis layanan yang diberikan,
Dari hasil analisis situasi yang telah dibahas sebelumnya, maka baik dari aspek
internal dan aspek eksternal diketahui proyeksi penduduk potensi untuk dapat
digarap/dilayani.
Rumah Sakit Umum kelas C harus menyediakan ≥ 100 buah tempat tidur.
B. Jenis Layanan
Jenis layanan yang diberikan kepada masyarakat disesuaikan dengan jenis Rumah
Sakit Umum Sayang Bunda sebagai rumah sakit umum yaitu Rumah Sakit Umum
dengan klasifikasi C.
(dua puluh empat) jam dan 7 (tujuh) hari sehingga dengan melakukan pemeriksaan
standar yang ada sehingga dari data yang ada masih memerlukan tambahan tenaga
Standar
No Jenis Pelayanan RSU Sayang Bunda
Kelas C
1 Pelayanan Medik Umum + +
Pelayanan Gawat Darurat + +
2
Pelayanan Medik Dasar + +
3 Pelayanan spesialis penunjang + +
medik
4 Keperawatan dan kebidanan + +
5 Pelayanan penunjang klinik + +
6 Pelayanan penunjang non klinik + +
Dari analisis tersebut diatas terlihat bahwa RSU Sayang Bunda mempunyai
dan Ancaman (Threats) dalam suatu proyek. Keempat faktor itulah yang membentuk
akronim SWOT. Proses ini melibatkan penentuan tujuan spesifikasi dari spekulasi bisnis
atau proyek dan identifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan tidak
Analisa SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai
keuntungan dari peluang yang ada, bagaimana mengatasi kelemahan yang mencegah
menghadapi ancaman yang ada dan terakhir adalah bagaimana mengatasi kelemahan
yang mampu membuat ancaman menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman
pembanguanan RSU Sayang Bunda ini jadi dilaksanakan. Hal-hal kelebihan ataupun
kekurangan yang berpotensi datang dari internal disebut dengan Strength dan
Weakness. Sedangkan yang berpotensi dari lingkungan atau Eksternal biasa disebut
dapat dilakukan analisa SWOT untuk menilai faktor-faktor yang memiliki pengaruh
terhadap pengembangan RSU Sayang Bunda. Faktor yang menjadi keunggulan harus
dapat dioptimalkan, sedangkan faktor yang menjadi kelemahan tampak harus dapat
dieliminasi sehingga tidak memberikan pengaruh buruk. Hasil analisis SWOT akan
Tabel 4.2
Analisis SWOT
Strengths Weakness
1 Dokter dan tenaga ahli medis yang 1 Lahan terbatas untuk
memadai pengembangan
2 Tersedianya anggaran pengembangan 2 Kinerja yang belum optimal
3 Fasilitas dan pelayanan spesialis 3 Pemanfaatan teknologi belum
lengkap optimal
4 Kemudahan akses dari jalan utama 4 Pelayanan penunjang masih belum
lengkap
Opportunity Threats
1 Terdapat di daerah pemukiman padat 1
2 Pangsa pasar luas 2 Tarif perawatan RS sejenis lain
79 Rumah Sakit Umum Sayang Bunda
relative lebih murah
3 Kemampuan masyarakat sekitar 3 Masih banyak warga yang pergi ke
menengah ke atas klinik
4 Adanya pertumbuhan jumlah 4 Tuntutan mutu pelayanan
penduduk
5 Status rumah sakit sebagai Rumah 5 Inflasi akan mempengaruhi
Sakit Umum pengeluaran Rumah Sakit Umum
6 Satu-satunya rumah sakit umum
dikelurahan gunung sari
Dari analisis SWOT yang telah dibuat sebelumnya, dirancang sejumlah strategi atas
Tabel 4.3
Strategi SWOT
Berdasarkan anilisis SWOT yang telah dilakukan sebelumnya, strategi yang bias
warga Makassar.
rutin
Berdasarkan analisa aspek pasar dan pemasaran yang telah dilakukan, ditinjau dari
distribusi, promosi dan analisa SWOT, maka dapat disimpulkan bahwa rencana
Dalam studi kelayakan, kajian kebutuhan pada dasarnya untuk mengestimasi berupa besar
kebutuhan antara lain kebutuhan lahan, ruang, peralatan, dan sumber daya manusia serta
organisasi dan uraian tugas. Kajian tersebut untuk rencana pengembangan RSU Sayang
dan sumber daya manusia dalam pelayanan dengan mutu yang cukup memadai. Untuk itu
Rumah Sakit Umum Sayang Bunda harus mengembangkan bangunan, sarana dan prasarana
Diperlukan peralatan medik yang lebih baik, serta peralatan non medis
Dibutuhkan ruang poli sesuai dengan jumlah poli yang dapat disiapkan dengan
Unit rawat inap membutuhkan ruang peraawatan yang cukup dan dilengkapi dengan
kegiatan pelayanan masing-masing unit, Hight Care Unit, Gizi, Sterilisasi, Rekam
Kebutuhan dan sarana dan prasarana, serta sumber daya manusia di tingkatkan
Untuk itu berikut penjelasan yang lebih rinci dari analisis kebutuhan dalam
bangunan seperti koefisien dasar bangunan, koefisien lantai bangunan dan garis
sempadan.
sebagai berikut :
c. Kenyamanan
pembagian area atau zonasi rumah sakit. Pembagian zonasi berdasrkan tingkat risiko
b) Area dengan risiko sedang, yaitu ruang rawat inap non penyakit menular,
rawat jalan
radiologi
d) Area dengan risiko sangat tinggi, yaitu ruang bedah dan UGD
a) Area publik yaitu area yang mempunyai akses langsung dengan lingkungan
b) Area semi publik, yaitu area yang menerima tidak berhubungan langsung
c) Area privat, yaitu area yang dibatasi bagi pengunjung rumah sakit, umumnya
a) Zona pelayanan medik dan perawatan yang terdiri dari : instalasi rawat jalan,
rehabilitasi medik.
b) Zona penunjang dan operasional yang terdiri dari instalasi farmasi, radiologi,
Lokasi memiliki lahan yang persegi panjang dengan kontur yang sejajar dan terletak
pada daerah strategis yang dapat mengembangkan proyek ini. Selain itu, bila dilihat traffic
analisis daerah sepanjang Jl. Hertasning selalu padat akan aktivitas masyarakat sehingga
mampu meningkatkan potensi pasar dan ekonomi yang dimiliki lokasi tersebut.
Secara garis besar ada dua fungsi ruang yang digunakan dalam RSU Sayang Bunda ini.
Yang utama adalah ruang yang berkaitan dengan pelayanan poliklinik yang sangat
menunjang. Selain itu, rumah sakit umum ini juga menyediakan fasilitas rawat inap
untuk pasien dengan tingkat pelayanan kesehatan yang tinggi. Untuk lengkapnya,
seluruh fasilitas yang tersedia di RSU Sayang Bunda dapat dilihat pada analisa
kelayakan.
Rumah Sakit Umum Sayang Bunda berupaya melakukan inovasi terbaru untuk
memberikan layanan terbaik kepada seluruh pasien. Dengan penataan ruang disertai
teknologi yang dikembangkan oleh RSU Sayang Bunda maka diharapkan mutu rumah
Untuk menghitung kebutuhan luas lantai dapat digunakan untuk rumah sakit umum
Tabel 5.1
Kebutuhan Ruang Minimal
Luas ruangan yang dibutuhkan tergantung berapa jumlah tempat tidur yang
kebutuhan ruang untuk administrasi adalah (50 - 100) x 3 m 2 = 150 m2 – 300 m2,
Konsep desain ruangan yang direncanakan RSU Sayang Bunda adalah rumah sakit yang
merasa seperti di rumah sakit. Dengan target kenyamanan, maka desain ruangannya
dibuat ceria sesuai dengan peruntukkan nya, misalnya di Rawat Inap dibuat interior
Fasilitas pada pelayanan rawat inap disesuaikan dengan kelasnya. Adapun fasilitas
yang digunakan adalah fasilitas dengan kualitas baik agar pasien nyaman dan betah di
rumah sakit.
kenyamanan dari pasien dan keluarganya. Pemilihan warna penutup dinding yang
terang membuat ruangan terlihat lebih luas dan lebih bersih. Pada ruang operasi,
penutup lantai merupakan lapisan vinyl yang lebih steril dibandingkan dengan
menghindari kebocoran dari atas. Cat yang digunakan pada sebagian besar daerah
rumah sakit adalah cat anti bakteri (terutama daerah steril seperti ruang operasi).
Secara umum peralatan yang ada di RSU Sayang Bunda masih belum memadai
oleh karena yang ada saat ini masih kurang dari segi kuantitas dan kualitas.
bukanlah suatu kegiatan yang berdiri sendiri, akan tetapi merupakan kegiatan yang tak
Semua peralatan medis diupayakan dapat berfungsi dengan baik disertai dengan
dilakukan setiap selesai digunakan dan dapat dilakukan pemeliharaan rutin dalam
berencana.
Salah satu faktor kebutuhan pelayanan di rumah sakit adalah tersedianya sumber
daya manusia yang handal. Sumber daya manusia merupakan modal bagi gerak roda
kegiatan pelayanan dengan komposisi dan jumlah yang sesuai dengan standar.
tipe C adalah acuan jumlah dan jenis tenaga kesehatan yang ada di RSU Sayang Bunda.
kerja agar dapat beroperasi dengan baik. Didalamnya, terdapat pihak-pihak yang
terkait dan mendukung pelaksanaan proyek agar tercapai sasaran dari proyek
tersebut.
g. Membina aparatur RSU Sayang Bunda agar berdaya guna dan berhasil guna.
2. Direktur
b. Melakukan pengujian serta penilaian atas hasil laporan berkala atau sewaktu-
4. Administrasi
Bunda.
a. Kepala IPRS
administrasi.
hidran.
kelancaran pengopersiannya.
sakit
IPRS
6. Keuangan
7. Komite Medis
rumah sakit
d. Membuat pedoman dan menangani masalah etik yang muncul dalam rumah
sakit
9. Komite Keperawatan
tenaga keperawatan
l. Melakukan pembinaan etik dan disiplin dalam masalah etik dan kehidupan
keperawatan.
Dalam bab ini RSU Sayang Bunda akan memberikan gambaran tentang penggunaan
sumber anggaran yang dimiliki, sehingga dapat diketahui tingkat pengembalian biaya yang
diinvestasikan dan untuk mengetahui seberapa besar pendapatan yang diperoleh dan biaya
yang dikeluarkan untuk membiayai operasional RSU Sayang Bunda dengan memberi
gambaran akan proyeksi pendapatan dan biaya dari struktur laba rugi dan struktur aliran kas
Dengan demikian maka pihak pemilik atau investor dapat melihat tingkat keuntungan
yang mungkin akan diperoleh RSU Sayang Bunda. Adapun asumsi keuangan yang digunakan
dalam penyusunan studi kelayakan (feasibility study) RSU Sayang Bunda adalah sebagai
berikut :
dan peralatan kantor 25% dan kendaraan serta umur ekonomis peralatan 10 tahun dan
5. Lokasi RSU Sayang Bunda sangat strategis karena berada di tengah Kota Makassar yaitu
Dari kesepuluh asumsi tersebut di atas digunakan sebagai dasar dalam penyusunan
rencana investasi, proyeksi pendapatan dan biaya (laba rugi), dan proyeksi cash flow serta
2. Proyeksi Cashflow
Berdasarkan proyeksi pendapatan dan biaya dalam struktur laba rugi maka
Dalam proyeksi pendapatan pada tahun pertama sampai tahun kedua terjadi
kenaikan sampai dengan 17%. Hal ini sangat dipengaruhi oleh minat dan
Sayang Bunda demi dipengaruhi oleh fasilitas yang dimiliki oleh RSU Sayang Bunda
dan diikuti oleh pelayanan yang ramah dari segenap dokter, perawat dan seluruh
obat dan biaya administrasi umum terjadi kenaikan di tahun pertama sampai tahun
oleh beberapa variable temasuk kenaikan harga bahan bakar minyak sehingga
rutin setahun sebesar Rp. 409.599.800,- pada tahun pertama yang didalamnya
merupakan biaya operasional Yankes, biaya dukungan personel, biaya investasi dan
Selain itu dalam biaya administrasi dan umum terdapat juga biaya
penyusutan alat-alat medis peralatan rumah sakit Rp. 25.250.000,-, biaya penyusutan
peralatan kantor Rp. 5.000.000,- biaya penyusutan gedung Rp. 275.000.000,-, biaya
penyusutan kendaraan Rp. 54.200.000,- dan biaya lain-lain sebesar Rp. 16.644.000,-
komponen penerimaan arus kas masuk yaitu pendapatan sebesar Rp. 2.482.826.800,-
ditahun pertama. Dari tahun pertama hingga tahun kedua terdapat kenaikan
Dalam proyeksi arus kas pengeluaran di tahun pertama harga pokok pembelian
BHP dan obat sebesar Rp. 1.745.000.000,- akan naik ditahun kedua sebesar 5% dan
tahun kelima naik sebesar 10% juga hal ini sangat dipengaruhi oleh kenaikan harga
bahan baku obat oleh industri farmasi. Biaya administrasi umum di tahun pertama
sebesar Rp. 2.620.487.100,- dan terjadi kenaikan di setiap tahun sebesar 5%.
1. Break Event Point (BEP) adalah titik impas di mana keadaan jumlah pendapatan
dan biaya sama atau seimbang tidak terdapat keuntungan ataupun kerugian.
BEP ini digunakan untuk menganalisis proyeksi sejauh mana banyaknya jumlah
unit yang diproduksi atau seberapa besar pendapatan yang harus diterima untuk
Tabel 23
BEP Per Pasien = BiayaTetap / (Harga per pasien – Biaya variabel per
pasien)
Konstribusi Margin = Harga Jual Per pasien – Biaya Variabel per pasien
No Description Nilai
A BiayaTetap per bulan :
Pengeluaran Rutin 14.014.167,-
Listrik, PDAM, SMP 8.968.167,-
Gaji, Bonus, THR 40.046.667,-
Biaya Pemeliharaan 1.119.667,-
Biaya Perlengkapan RS 1.516.250,-
Biaya Perlengkapan Kantor 800.583,-
Biaya Lain-lain 1.387.000,-
Biaya Penyust. Alat Medis 8.937.500,-
Biaya Penyust. Peralatan
Kantor 416.666,-
Hal ini menunjukkan bahwa RSU Sayang Bunda secara dalam beroperasi
pada kondisi BEP yaitu laba sama dengan nol, RSU Sayang Bunda harus dapat
melayani 88 orang pasien per bulannya dengan harga jual kepada pasien sebesar
Namun dengan melihat pencapaian pendapatan pada tahun pertama masih di atas
nilai BEP sebesar Rp. 2.482.826.800,- dan dapat melayani pasien per bulan
sebanyak 88 orang pasien sehingga berdasarkan analisa BEP RSU Sayang Bunda
sangat layak untuk beroperasi karena pendapatan diatas dari nilai BEP.
Tabel 24
Diketahui
Sehingga diperoleh IRR sebesar 9,38 % per tahun sehingga investasi yang
Net Present Value RSU Sayang Bunda diperoleh dengan perhitungan sebagai
berikut:
Tabel 25
positif maka investasi RSU Sayang Bunda masih dapat membiayai investasi
sebesar Rp. 253.400.000,- dan Net Present Value dengan discount factor 30%
Net Present Value 6.389.929.946,- investasi juga masih menunjukkan nilai positif
Dengan melihat hasil dari analisis keuangan di atas, maka dapat disimpulkan
BAB VII
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI KELAYAKAN
7.1 KESIMPULAN
Berdasarkan uraian dan analisa studi kelayakan yang telah dijabarkan pada bab-bab
1. Dari segi hukum, RSU Sayang Bunda memiliki dasar hukum yang kuat dan telah
2. Segi pasar, diketahui pasar yang begitu besar terhadap kebutuhan kesehatan secara
keseluruhan baru dikelola oleh sebagian kecil Rumah Sakit yang bergerak khusus RSU
umum tipe C. Sehingga peluang untuk RSU Sayang Bunda ini mampu menjalankan
4. Segi lokasi, lokasi tempat RSU Sayang Bunda ini berdiri di daerah yang merupakan
5. Segi produk / jasa, RSU Sayang Bunda menyediakan fasilitas kesehatan yang optimal
6. Segi manajemen SDM, mempekerjakan tenaga medis yang ahli dibidangnya dengan
gaji yang ditawarkan telah sesuai dengan latar belakang, pengalaman dan budget
perusahaan.
7. Segi teknologi, RSU Sayang Bunda menggunakan alat-alat medis dengan teknologi
8. Segi promosi dan service yang ditawarkan, RSU Sayang Bunda menawarkan
10. Segi penilaian investasi, berdasrkan parameter penilaian investasi, RSU Sayang
7.2 REKOMENDASI
1. Berdasarkan analisa aspek pasar dan pemasaran yang telah dilakukan, ditinjau dari
2. Berdasarkan analisa dari aspek manajemen dan sumber daya manusia. Ditinjau dari
analysis dan job description, dapat ditarik kesimpulan bahwa RSU Sayang Bunda ini
layak dan dapat diteruskan untuk dianalisa berdasarkan aspek hukum dan legalitas.
3. Berdasarkan pertimbangan pada aspek teknis dan teknologi diatas, ditinjau dari sisi
deskripsi produk, mesin, dan teknologi yang digunakan, lokasi, lay out RS serta
desain dari RS itu sendiri, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pengembangan RSU
4. Berdasarkan analisis pada aspek hukum dan legalitas, ditinjau dari sisi badan hukum
organisasi, AD/ART perusahaan, jenis perizinan maka RSU Sayang Bunda ini
dikatakan layak.
BAB VIII
PENUTUP
Feasibility study adalah untuk menentukan kelayakan suatu proyek dalam hal ini
untuk mengetahui tingkat kelayakan pengembangan RSU Sayang Bunda di Kota Makassar.
Dalam prosesnya terdapat beberapa aspek yang dinilai diantaranya aspek pasar dan
pemasaran, aspek teknis teknologis, aspek manajemen dan organisasi, aspek hukum dan
Dari analisa pada masing-masing aspek kemudian diketahui bahwa RSU Sayang
daya manusia yang handal. Sumber daya manusia merupakan modal bagi gerak roda
kegiatan pelayanan dengan komposisi dan jumlah yang sesuai dengan standar.
tipe C.