Anda di halaman 1dari 25

PENYUSUNAN

STUDI KELAYAKAN (FEASIBILITY STUDY)


PUSKESMAS KELURAHAN BUKIT DURI DI JALAN
BUKIT DURI TANJAKAN RT 04 RWO8 NO 15

PUSKESMAS KELURAHAN BUKIT DURI

KECAMATAN TEBET
KOTA ADMINSTRASI JAKARTA SELATAN
DINAS KESEHATAN PROVINSI DKI JAKARTA
TAHUN 2018
DAFTAR ISI

BAB - I PENDAHULUAN
1.1 Umum 1
1.2 Maksud dan Tujuan 2
1.3 Ruang Lingkup 2
1.4 Pengertian 4

BAB - II PERSIAPAN
2.1. Pengumpulan Data Primer 5
2.2. Pengumpulan Data Sekunder 5

BAB - III ANALISIS SITUASI


3.1. Aspek Eksternal 8
3.2. Aspek Internal 10

BAB - IV ANALISIS PERMINTAAN


4.1. Lahan dan Lokasi 11
4.2. Klasifikasi Puskesmas 11

BAB - V ANALISIS KEBUTUHAN 12

BAB - VI ANALISIS KEUANGAN 13

BAB - VII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI KELAYAKAN 14

BAB - VIII PENUTUP 15


BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Umum
Perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 28 Bagian H
ayat (1) telah menegaskan bahwa setiap orang berhak memperoleh pelayanan kesehatan,
kemudian dalam Pasal 34 ayat (3) dinyatakan negara bertanggung jawab atas penyediaan
fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak. Undang Undang
nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan pada pasal 19 menyebutkan bahwa Pemerintah
bertanggung jawab atas ketersediaan segala bentuk upaya kesehatan yang bermutu, aman,
efisien dan terjangkau.
Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Rapublik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat Pasal 2 ayat (1) Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di
Puskesmas bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang memiliki perilaku sehat yang
meliputi kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat; mampu menjangkau pelayanan
kesehatan bermutu hidup dalam lingkungan sehat; dan memiliki derajat kesehatan yang
optimal, baik individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. Pada Pasal 9 ayat (4) Pendirian
Puskesmas harus memenuhi persyaratan lokasi, bangunan, prasarana, peralatan kesehatan,
ketenagaan, kefarmasian dan laboratorium. Pada Pasal 11 ayat (1) Bangunan Puskesmas harus
memenuhi persyaratan yang meliputi: persyaratan administratif, persyaratan keselamatan dan
kesehatan kerja, serta persyaratan teknis bangunan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan; bersifat permanen dan terpisah dengan bangunan lain; dan menyediakan
fungsi, keamanan, kenyamanan, perlindungan keselamatan dan kesehatan serta kemudahan
dalam member pelayanan bagi semua orang termasuk yang berkebutuhan khusus, anak-anak
dan lanjut usia.
Rencana membangun atau mengembangkan suatu Puskesmas akan dilakukan setelah
mengetahui Jenis layanan Kesehatan Puskesmas serta kondisi bangunan Puskesmas yang akan
dilakukan dan disediakan untuk masyarakat sesuai dengan Hasil Kajian Studi Kelayakan
(Feasibility Study).
Dalam mendirikan atau mengembangkan Puskesmas diperlukan suatu proses atau langkah-
langkah yang sistematis dengan melakukan suatu penelitian atau studi yang benar, karena
setiap proses saling berkaitan satu sama lainnya dan dilakukan secara bertahap.
Studi Kelayakan (Feasibility Study) adalah Hasil Analisis dan Penjelasan Kelayakan dari
segala aspek yang akan mendasari pendirian atau pengembangan suatu Puskesmas, terkait
dengan penentuan Rencana Kerja Pelayanan Kesehatan Puskesmas yang baru akan dilakukan
dalam melakukan rencana perbaikan dari bangunan Puskesmas.
Dari kondisi Laju Pertumbuhan Demografi, Pengembangan Pembangunan dan Peningkatan

1
Kehidupan di suatu wilayah, Pola Penyakit dan Epidemiologi dan lain-lain, dapat dipahami
bahwa suatu Puskesmas itu secara relatif akan berada di daerah Urban atau Semi-Urban.
Dimana hal ini pula yang dapat menentukan bahwa Sarana dan Prasarana suatu Puskesmas
akan berbeda sesuai dengan Layanan Kesehatan Puskesmas yang akan diberikannya kepada
masyarakat dimana Puskesmas tersebut berada.

1.2. Maksud dan Tujuan


Pedoman Studi Kelayakan (Feasibility Study) Puskesmas ini dimaksudkan agar dalam
mendirikan atau mengembangkan Puskesmas dapat mendeterminasi fungsi layanan yang tepat
dan terintegrasi sehingga sesuai dengan kebutuhan pelayanan kesehatan yang diinginkan
(health needs), kebudayaan daerah setempat (cultures), kondisi alam daerah setempat
(climate), lahan yang tersedia (;sites) dan kondisi keuangan Puskesmas (budget).
Pedoman Studi Kelayakan (Feasibility Study) Puskesmas ini akan dijadikan dasar acuan
dalam mewujudkan Rencana Pembangunan dan Pengembangan suatu Puskesmas agar baik
dan benar yang akan menjadi acuan bagi pengelola Puskesmas maupun bagi konsultan
perencana sehingga masing-masing pihak dapat memiliki persepsi yang sama. Pedoman ini
akan menjelaskan langkah-langkah atau proses yang perlu dilakukan dalam menyusun suatu
Studi Kelayakan (Feasibility Study) Puskesmas.

1.3. Ruang Lingkup


Ruang Lingkup Studi Kelayakan (Feasibility Study) suatu Puskesmas meliputi pembahasan
Analisis Lingkungan/ Situasi Kecenderungan Aspek Internal dan Eksternal, Analisis
Permintaan terkait Kelayakan dari Aspek-aspek yang dapat mempengaruhinya, Analisis
Kebutuhan dan Analisis Keuangan serta Rekomendasi Kelayakan dari Rencana Pendirian atau
Pengembangan Puskesmas tersebut.

1.4. Pengertian
1.4.1. Puskesmas
adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
1.4.2. Rencana Bisnis/ Rencana Strategi
Sebuah alat manajemen yang digunakan untuk mengelola kondisi saat ini untuk
melakukan proyeksi kondisi pada masa depan, sehingga rencana strategis adalah
sebuah petunjuk yang dapat digunakan organisasi dari kondisi saat ini untuk
menuju tahun-tahun tertentu di masa mendatang. Untuk mencapai strategi ini.
Berbagai teknik analisis bisnis dapat digunakan, termasuk analisis SWOT

2
(Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats).
1.4.3. Zonasi
Membagi wilayah/area, gedung-gedung maupun ruangan-ruangan yang ada di
Puskesmas kedalam area yang memiliki kesamaan sifat dan fungsi kedalam satu
wilayah/area yang berdekatan dan saling berhubungan. Tujuannya adalah untuk
memudahkan kendali pencegahan infeksi nasokomial di Puskesmas, memudahkan
identifikasi serta klasifikasi wilayah/area, gedung, lantai-lantai dan ruangan serta
memudahkan operasional dan pemeliharaan.
1.4.4. Studi Kelayakan
Hasil Analisis dan Penjelasan Kelayakan dari segala aspek yang akan mendasari
pendirian atau pengembangan suatu Puskesmas, terkait dengan penentuan
Rencana Kerja Pelayanan Kesehatan Puskesmas yang baru akan dilakukan
maupun lanjutan dari yang sudah ada dalam melakukan rencana pengembangan
atau peningkatan kelas dari suatu Puskesmas.

3
BAB II
PERSIAPAN

Persiapan pada Penyusunan Studi Kelayakan (Feasibility Study) adalah Tahapan melakukan
Kompilasi Data dari seluruh Data yang didapat dari hasil Pengumpulan Data yang terdiri dari Data Primer
dan Data Sekunder.
2.1. Pengumpulan Data Primer
Pengumpulan Data Primer, dapat dilakukan dengan melalui proses Pengamatan atau Observasi
langsung / Pengamatan atau Observasi Lapangan sehingga akan didapat seluruh Informasi atau Data
secara visual pada wilayah Perencanaan. Pengumpulan Data Primer dapat pula dilakukan dengan
cara Wawancara atau Tanya Jawab kepada Instansi- instansi dan pihak-pihak lain yang berkaitan
dengan pekerjaan penyusunan ini dan atau dengan langsung kepada masyarakat umum selaku salah
satu Pelanggan dari Puskesmas. Sifat wawancara bersifat terbuka artinya pengambilan data tidak
terpatok pada kuesioner namun dapat dikembangkan secara lisan dengan responden.
Secara garis besar Data yang didapat dari Pengumpulan Data Primer adalah :
1. Kondisi Potensi Lahan/ Lokasi.
2. Informasi langsung lainnya yang terkait dengan Kondisi dan Potensi yang ada terkait
dengan Standar/ Pedoman dan Ketentuan yang berlaku serta Sasaran dari Rencana
Pembangunan/ Pengembangan Puskesmas serta informasi keinginan yang ada.

2.2. Pengumpulan Data Sekunder


Pengambilan Data Sekunder, dapat dilakukan dengan mendatangi pula masing-masing Instansi
lainnya yang berkaitan sesuai dengan data yang dibutuhkan dalam pekerjaan penyusunan ini. Jika
pada salah satu Instansi ternyata Data tidak dipunyai, atau sedang dalam proses pembuatan, atau
sedang digunakan untuk keperluan lain maka konsultan dapat mencari pada Instansi lain yang
terkait sesuai dengan kebutuhan data atau mencarinya pada Literatur mengenai Puskesmas.
Untuk melaksanakan pekerjaan ini diperlukan Data Internal/ Data Dalam dari Puskesmas yang ada
dan atau Puskesmas di wilayah sekitarnya, yang terdiri dari :

1. Data Kesehatan pada Puskesmas yang ada, meliputi :


- Angka Kesakitan (Morbiditas), Angka Kematian (Mortalitas)
- Angka Kelahiran
- Angka Pasien Rujukan
- Data Asal Pasien Rawat Jalan
- Jumlah Pasien Rawat Jalan
- Jumlah dan Jenis Pelayanan Kesehatan
- Jumlah dan jenis Tenaga Kesehatan

4
- Jumlah dan Jenis Layanan
Penunjang Medik Puskesmas
- Struktur Organisasi Manajemen Puskesmas

2. Data Lokasi
- Data Kondisi Lahan Puskesmas yang ada dan pengembangannya
- Bentuk dan Luas Lahan
serta Lantai Bangunan yang ada serta rencana perluasannya
- Kondisi Lingkungan menurut ketentuan daerah setempat.
- Batas lokasi lahan sekelilingnya
- Jaringan Listrik, Air Minum, Telkom, Air Kotor/Limbah, Pemadam Kebakaran,
Jaringan Gas dan Pembuangan Sampah
- Data Penggunaan dan ketinggian Bangunan serta Dokumen Perencanaan
Bangunan yang ada (Arsitektur, Struktur, Elektrikal dan Mekanikal Bangunan).

3. Data Finansial/Keuangan
- Data Tarif Perawatan Pelayanan yang ada di Puskesmas
- Cash Flow Puskesmas yang ada Data Kinerja Tahunan Puskesmas Kelurahan yang
ada (capaian Kapitasi)

4. Data Luar/ Data Eksternal Puskesmas dan Lingkungan


a. Data Kesehatan
- Angka Kesehatan (Morbiditas), Penyakit Utama Rawat Jalan di Puskesmas
- Angka Kesakitan (Mortalitas) di Puskesmas
- Jumlah Posyandu, Puskesmas Keliling (Pelayanan Pasar)
- Jumlah dan Jarak merata Puskesmas Keliling (Pelayanan Pasar), KLINIK dengan
Puskesmas di wilayah kerja
- Jumlah KLINIK di wilayah kerja.
- Jarak Antar Puskesmas Klinik di wilayah Kerja
- Jumlah dan Jenis tenaga dokter umum dan Spesialis di wilayah kerja.
- Jumlah tenaga kesehatan lainnya diwilayah kerja
b. Data Keadaan Lingkungan Sekitar
- Jalan Pencapaian dan Kondisinya serta Klasifikasi Jalan Lingkungan berupa Jalan
Utama maupun Jalan Penghubung lainnya.
- Utilitas bangunan sesuai yang ada apakah wilayah ini sudah memiliki jaringan
telepon, listrik, air bersih dan saluran pembuangan serta data kondisinya.
- Kondisi Topografi wilayah perencanaan.
- Rencana peruntukkan tanah di sekitar wilayah perencanaan yang terkait dengan

5
Rencana Tata Ruang Kota yang ada (RTBL, RUTR, RDTR, RTRW).
- Iklim dan cuaca setempat diwilayah ini.
5. Data Kesehatan Kota/ Kabupaten
- Data Tarif Perawatan di Puskesmas lain sekitar lokasi
- Sebaran Puskesmas sekitar wilayah
- Pola penyakit daerah setempat.
6. Data Kebijakan, Pedoman dan Peraturan Pemerintah
- Kebijakan dan pedoman terkait layanan Kesehatan Puskesmas.
- Peruntukan Tanah diwilayah setempat.
- Rencana Detail Tata Ruang.
- Peraturan Teknis yang berlaku setempat , antara lain:
1) Garis Sempadan Bangunan (GSB)
2) Jarak bebas Bangunan
3) Koefisien Lantai Bangunan (KLB)
4) Tinggi maksimal lantai bangunan
5) Koefisien Dasar Bangunan (KDB)
6) Koefisien Daerah Hijau (KDH)
7. Data Demografi
- Luas Wilayah
- Jumlah Penduduk
- Angka Kepadatan
- Laju Pertumbuhan Penduduk
8. Data Sosial Dan Budaya
- Agama
- Peranan Masyarakat
- Suku Bangsa
9. Data Ekonomi
- Mata Pencarian
- Tingkat Pendapatan
- Penghasilan setempat berupa Pendapatan Asli Daerah (;PAD)
- Produk Domestik Regional Bruto (;PDRB) daerah setempat

6
BAB III
ANALISIS SITUASI

Analisis Situasi dalam Studi Kelayakan (Feasibility Study) dilakukan suatu analisis dari seluruh
aspek-aspek baik dari aspek Eksternal sebagai peluang ataupun ancaman maupun aspek Internal yang dapat
menjadi kekuatan ataupun kelemahan sehingga aspek-aspek tersebut dapat menjadikan Kecenderungan suatu
Puskesmas dalam melakukan pembangunan baru atau melakukan pengembangan berupa peningkatan status
layanan Puskesmas tersebut.
Untuk menganalisis aspek Ekternal dan aspek Internal perlu dilakukan proyeksi berupa forcasting, kecuali
data-data yang tidak memungkinkan tetap disajikan dalam bentuk tabel, diagram batang atau pun diagram pie
untuk melihat kecenderungannya.
Aspek-aspek yang dikaji sebagai analisis situasi diharapkan mendapatkan suatu kecenderungan Puskesmas
setelah melakukan segmentasi dan posisioning, aspek-aspek tersebut antara lain:

3.1. Aspek Esternal


Aspek Eksternal yang akan dianalisis guna melihat peluang yang dapat menjadikan Puskesmas
untuk terus berkembang di masa mendatang serta melihat ancaman yang perlu diantisipasi oleh
Puskesmas agar tidak menjadi suatu hambatan di dalam operasional Puskesmas kedepannya.
1. Kebijakan
Melakukan kajian berupa menganalisis kebijakan dan Pedoman serta Peraturan baik kebijakan
dan pedoman yang terkait dengan pendirian atau pengembangan suatu Puskesmas dari berbagai
aspek Ekternal maupun Peraturan - peraturan Daerah setempat dimana lokasi Puskesmas
tersebut berada. Dalam hal ini Berdasarkan Keputusan Gubernur Nomor 1024 Tahun 2014
Tanggal 12 Juni 2014 Ditetapkan Puskesmas Kecamatan Tebet Menjadi RSU Kecamatan Tebet,
Sehingga Puskesmas Kecamatan Tebet perlu untuk mencari lokasi baru untuk sebagai
pengganti lahan yang digunakan RSU Kecamatan Tebet. ( lagi cari sk didirikannya PKM
BukDur)
2. Demografi
Pertumbuhan Demografi suatu wilayah dimana lokasi Puskesmas ini berada dapat merupakan
segmentasi pasar dari layanan kesehatan yang akan diberikan oleh Puskesmas Kelurahan Bukit
Duri.. Untuk melihat kecenderungan demografi perlu diproyeksikan hingga 5 tahun mendatang
dengan dasar data series minimal 3 tahun sebelumnya. Proyeksi demografi yang dimaksud
berupa proyeksi :
a. Jumlah penduduk secara keseluruhan pada wilayah tertentu berdasarkan Kelurahan.
b. Jumlah penduduk secara kesuluruhan pada wilayah tertentu berdasarkan jenis kelamin.

7
c. Jumlah penduduk secara kesuluruhan pada wilayah tertentu berdasarkan usia.
Kemajuan teknologi transportasi sangat berpengaruh pada pertumbuhan penduduk perkotaan
tidak terkecuali Kelurahan Bukit Duri dan dilalui Angkutan Umum Mikrolet 03 yang
menyebabkan banyaknya urbanisasi dan imigrasi disamping pertumbuhan yang disebabkan dari
angka kelahiran dan kematian. Dari hal tersebut di atas penduduk wilayah Kelurahan Bukit
Duri adalah Heterogen yang terdiri banyak suku dan budaya yang berbeda-beda. Berikut adalah
data Jumlah Penduduk, Jumlah Kepala Keluarga dan Luas Wilayah Kelurahan Bukit Duri.
Penduduk Wilayah Kelurahan Bukit Duri

Tahun 2018

NO RW LUAS WILAYAH KET


( M² )
1 01 69,400 Terdiri dari 12 RT
2 02 59,400 Terdiri dari 10 RT
3 03 58,900 Terdiri dari 9 RT
4 04 58,800 Terdiri dari 9 RT
5 05 118,900 Terdiri dari 17 RT
6 06 113,800 Terdiri dari 16 RT
7 07 83,300 Terdiri dari 12 RT
8 08 98,400 Terdiri dari 13 RT
9 09 83,000 Terdiri dari 12 RT
10 010 115,300 Terdiri dari 15 RT
11 011 93,400 Terdiri dari 12 RT
12 012 117,500 Terdiri dari 12RT

Data Kantor Kel. Bukit Duri 2018


Data Kantor Kel. Bukit Duri 2018

Penduduk Luas Kepadatan


No RW ∑ RT ∑ KK WNI WNA (ha) penduduk

♂ ♀ ∑ ♂ ♀ Total
1 01 12 535 1815 1895 3710 3710 6,94 475,6
2 02 10 452 1278 1541 2819 2819 5,94 405,6
3 03 9 304 1222 1274 2496 2496 5,89 356
4 04 9 719 1206 1446 2652 2652 5,89 380
5 05 17 938 1973 2237 4210 4210 11,89 318,8
6 06 16 862 1619 2654 4273 4273 11,38 339,5
7 07 12 732 1417 1778 3195 3195 8,33 334,3
8 08 13 757 1589 1712 3301 2 3303 9,84 293,8
9 09 12 555 461 1126 1587 5 1592 8,3 328,4
10 10 15 863 1378 2233 3611 3611 11,53 278
11 11 12 714 2152 2435 4587 4587 9,34 447,4
12 12 12 859 1350 1655 3005 3005 11,75 325
Jumlah 149 8290 17460 21986 39446 39453 107,02 4282,4

8
Berikut adalah Data Keadaan Puskesmas Kelurahan Buki Duri :
LUAS TANAH 318 M2
LUAS BANGUNAN 398 M2
SUMBER AIR Air Tanah (Jet Pump)
TELP 1 Line , 021 8352556
FAX 1 Line , 021 83709560 ( rusak)
DAYA LISTRIK 23.000 Watt
REHAB TERAKHIR Tahun 2017

3. Geografi
Letak Puskesmas secara Geografis sangat berpengaruh terhadap posisioning suatu Puskesmas.
Posisi lahan Puskesmas terhadap Kondisi Wilayah disebelah Utara, Selatan, Barat dan Timur
beserta Kondisi Sarana Prasarananya baik sarana kesehatan, perumahan, pendidikan,
aksesibilitas dll, yang merupakan penentu posisioning Puskesmas yang akan dibangun maupun
dalam melakukan pengembangan peningkatan layanan kesehatan. Batas – batas Wilayah Bukit
Duri berdasarkan Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 1251tahun 1986 dan nomor 1746
tahun 1987 terdiri dari :
a. Sebelah Utara : Kelurahan Manggarai dan Kali Ciliwung
b. Sebelah Timur : Kelurahan Kampung Melayu dan Kali Ciliwung
c. Sebelah Selatan : Kelurahan Kebon Baru dan Kelurahan Tebet Timur
d. Sebelah Barat : Kelurahan Manggarai Selatan

Sesuai dengan pembagian wilayah Pemerintahan DKI Jakarta. Kotamadya Jakarta Selatan
terbagi dalam 10 (sepuluh) Kecamatan, salah satunya adalah Kecamatan Tebet, di mana terdiri
dari 7 Wilayah Kelurahan terdiri dari:
1. Puskesmas Kelurahan Tebet Timur (Menjadi Puskesmas Kecamatan Tebet sejak 01
April 2015)
2. Puskesmas Kelurahan Tebet Barat
3. Puskesmas Kelurahan Kebon Baru
4. Puskesmas Kelurahan Bukit Duri
5. Puskesmas Kelurahan Manggarai
6. Puskesmas Kelurahan Manggarai Selatan
7. Puskesmas Kelurahan Menteng Dalam

Kelurahan Bukit Duri termasuk salah satu di dalamnya dengan luas wilayah 107,01 Ha. Yang
terdiri dari 12 Rukun Warga dan 149 Rukun Tetangga. Perbatasan Kelurahan Bukit Duri terdiri
dari :
a. Sebelah Utara : Kelurahan Manggarai dan Kali Ciliwung
b. Sebelah Timur : Kelurahan Kampung Melayu dan Kali Ciliwung

9
c. Sebelah Selatan : Kelurahan Kebon Baru dan Kelurahan Tebet Timur
d. Sebelah Barat : Kelurahan Manggarai Selatan

4. Sosial Ekonomi dan Budaya


a. Sosial Ekonomi
Pada kajian ini melihat proyeksi Sosial Ekonomi pada wilayah dimana lokasi Puskesmas
berada dengan memproyeksikan hingga 5 tahun mendatang dengan dasar data series
minimal 3 tahun sebelumnya terkait dengan kondisi perekonomian penduduk dan
perekonomian daerah setempat, berupa proyeksi :
1) Jumlah penduduk secara kesuluruhan pada wilayah tertentu berdasarkan mata
pencaharian
2) Jumlah penduduk secara kesuluruhan pada wilayah tertentu berdasarkan pendidikan
3) Jumlah sarana pendidikan di wilayah tertentu dimana lokasi Puskesmas berada.
4) Laju pertumbuhan ekonomi daerah setempat.
b. Sosial Budaya
Kajian ini melihat proyeksi Sosial Budaya pada wilayah dimana lokasi Puskesmas berada
dengan memproyeksikan hingga 5 tahun mendatang dengan dasar data series minimal 3
tahun sebelumnya terkait, berupa proyeksi Jumlah penduduk secara keseluruhan pada
wilayah tertentu berdasarkan agama, serta kajian terhadap kebiasaan atau budaya wilayah
terkait dengan pola hidup masyarakat sekitar.

5. Sumber Daya Manusia / Ketenagakerjaan Kesehatan


Kajian terhadap ketersediaan SDM / Ketenagakerjaan di bidang kesehatan pada wilayah
dimana Puskesmas tersebut berada merupakan pertimbangan yang harus diperhatikan dalam
membuat suatu layanan kesehatan Puskesmas terutama dikaitkan dengan layanan unggulan.
Ketersediaan Sumber Daya Manusia/ Ketenagakerjaan di Bidang Kesehatan antara lain :

NO JENIS PEGAWAI PNS NON PNS Jumlah

1 Dokter Umum 1 1 2
2 Dokter Gigi 1 0 1
3 Bidan 1 1 2
4 Perawat 0 2 2

5 Perawat Gigi 1 1

6 Ahli Gizi 0 1 1

7 Kesling 1 1

10
8 Apoteker 0 0

9 Ass Apoteker 0 1 1

10 Analis 0 0

11 Radiografer 0 0

12 Administrasi 0 2 2

13 Sopir 0 0

14 Juru Masak/Tata Boga 0 0

15 Satpam 1 1

16 Cleaning Service 2 2

JUMLAH 4 12 16

6. Derajat Kesehatan
Derajat Kesehatan dalam Penyusunan Studi Kelayakan (Feasibility Study) perlu dilakukan
kajian dengan tujuan melihat kecenderungan derajat kesehatan pada wilayah tertentu sehingga
dalam menyiapkan fasilitas kesehatan Puskesmas sesuai dengan kecenderungan di wilayah
dimana lokasi Puskesmas berada.
Kajian derajat kesehatan yang dimaksud adalah sebagai berikut :
a. Angka Kematian
b. Angka Kelahiran
c. Angka Kesakitan
d. Jumlah Sarana Kesehatan di wilayah tertentu
e. Jumlah Tempat Tidur tersedia di wilayah tertentu
f. Indikator Kinerja Puskesmas di wilayah tertentu

3.2. Aspek Internal


Aspek Internal yang akan dianalisis guna melihat kekuatan bagi Puskesmas untuk dapat survive
dalam melaksanakan operasional yang akan mengurangi ancaman yang terjadi, serta melihat
kelemahan yang perlu diantisipasi oleh Puskesmas agar tidak menjadi suatu hambatan di dalam
operasional Puskesmas kedepannya.
1. Sarana Kesehatan
Kajian Sarana Kesehatan di sekitar wilayah jangkauan pelayanan Puskesmas yang akan
dibangun atau pengembangan dimaksud untuk mendapatkan kecenderungan dalam hal pangsa
pasar serta pola penentuan Sistim Tarif di wilayah tertentu.

11
2. Pola Penyakit dan Epidemiologi
Kajian Pola Penyakit di Puskesmas dimaksudkan untuk melihat kecederungan Pola Penyakit
yang banyak terjadi pada Puskesmas tersebut dengan memproyeksikan kencenderungan Pola
Penyakit guna menentukan unggulan Puskesmas.
3. Teknologi
Kajian terhadap Kemajuan Teknologi berupa peralatan kesehatan yang terus menerus
mengalami perkembangan tentunya sangat berpengaruh terhadap Layanan Kesehatan serta
kesiapan SDM Puskesmas.
4. SDM / Ketenaga Kerjaan Puskesmas
Kajian terhadap SDM di Puskesmas dimaksudkan mengkaji kesiapan SDM di Puskesmas
terhadap Jenis Layanan Kesehatan yang akan diberikan kepada masyarakat sesuai dengan
segmentasi dan posisioning dari Puskesmas.
5. Organisasi
Organisasi di Puskesmas tentunya akan berpengaruh terhadap Kegiatan Operasional
Puskesmas yang berdampak kepada Kinerja suatu Puskesmas. Bentuk Organisasi akan
disesuaikan dengan Jenis Layanan dan Klasifikasi Puskesmas.
6. Kinerja dan Keuangan
Kondisi Kinerja Puskesmas dan Kondisi Keuangan Puskesmas berupa Pendapatan dan
Pengeluaran Puskesmas akan dikaji dan diproyeksikan yang diharapkan dapat melihat
kecenderungan dan potensi perkembangan kinerja dan pendapatan Puskesmas dimasa
mendatang sehingga mendapatkan gambaran kekuatan atau kelemahan rencana
pengembangan Puskesmas tersebut.

BAB IV
ANALISIS PERMINTAAN

Analisis Permintaan dalam Penyusunan Studi Kelayakan (Feasibility Study) akan membahas tentang Analisis

12
Posisi Kelayakan Puskesmas dari 5 (lima) aspek. Berdasarkan Analisis Aspek Eksternal dan Aspek Internal
yang telah dilakukan pada Analisis Situasi maka dilakukan analisis yang bertujuan untuk mengidentifikasi
faktor-faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang secara sistematis akan
menjadi pertimbangan tehadap kelayakan pembangunan Puskesmas tersebut. Hasil analisis tersebut
selanjutnya digunakan sebagai acuan untuk menentukan langkah-langkah selanjutnya dalam upaya
memaksimalkan Kekuatan (strength) dan memanfaatkan Peluang (opportunity) serta secara bersamaan
berusaha untuk meminimalkan Kelemahan (weakness) dan mengatasi Ancaman (threat).
Aspek-aspek Kelayakan pada Analisis Permintaan ini akan diuraikan berikut ini.
4.1. Lahan dan Lokasi
Kelayakan lahan dan lokasi tentunya terkait dengan kecenderungan Letak Geografis yang terletak
pada wilayah dimana kondisi wilayah disekitarnya sangat mendukung dari aspek penggunaan lahan,
infrastruktur dan aksesibilitas serta kecenderungan demografi di wilayah dimana Puskesmas berada.
4.2. Klasifikasi Puskesmas
Kelayakan Klasifikasi Kelas Puskesmas akan ditinjau dari kecenderungan data penyakit sehingga
dapat memperoleh gambaran Klasifikasi Kelas Puskesmas sesuai dengan jenis layanannya serta
kesiapan SDM yang dimiliki.
1. Jenis Layanan
Jenis layanan yang akan diberikan kepada masyarakat tentunya akan disesuaikan dengan
klasifikasi kelas Puskesmas yang akan disiapkan. Jenis layanan tersebut berupa pelayanan
medik, penunjang medik, administrasi dan servis.
2. Layanan Unggulan
Dari jenis layanan yang akan diberikan tentunya perlu adanya suatu layanan unggulan yang
akan disiapkan atas dasar kecenderungan pola penyakit yang terjadi di Puskesmas dan di
wilayah tempat Puskesmas tersebut berada.

BAB V
ANALISIS KEBUTUHAN

Analisis kebutuhan merupakan analisis mengenai kebutuhan yang harus disediakan oleh Puskesmas secara
keseluruhan yang disesuaikan berdasar analisis permintaan yang telah dilakukan.
Analisis kebutuhan ini dapat memberikan gambaran mengenai rencana pengembangan dari Puskesmas

13
tersebut dilihat dari aspek :
1. Kebutuhan Lahan
Kebutuhan lahan Puskesmas dapat dihitung berdasarkan Program Ruang Puskesmas serta kebijakan
Pemerintah Daerah setempat mengenai Intensitas Bangunan berupa Koefisien Dasar bangunan (KDB),
Koefisien Lantai bangunan (KLB), Garis Sempadan Bangunan (GSB) dan Koefisien Dasar Bangunan
(KDH), serta Peruntukan Lahan yang mengizinkan digunakan sebagai Lahan yang dapat dibangun
Puskesmas.
2. Kebutuhan Ruang
Kebutuhan Ruang secara keseluruhan dari Puskesmas dapat dihitung disesuaikan dengan Bentuk dan
Klasifikasi Puskesmasnya.
Rencana Kebutuhan ruang untuk operasional Puskesmas Kecamatan Tebet
Tampak Depan Puskesmas Kelurahan Bukit Duri

Kebutuhan tambahan Ruangan Layanan 24 Jam

Kebutuhan Ruang Administrasi Pendaftaran Pasien dan Kasir

14
Rencana perbaikan Gudang Obat

Rencana kebutuhan Ruang Rapat dan Aula pertemuan

15
Bangunan terdiri dari :

Lantai 1 : Ruang Ka. PKM, Loket Pendaftaran, BP Gigi,

Apotik dan Gudang obat, Ruang Tunggu pasien, toilet.

Lantai 2 : Ruang BP Umum, KIA, KB, Ruang Tindakan,

RuangTunggu Pasien, Ruang Imunisasi, toilet

Lantai 3 : Ruang gudang, Dapur, TU , Aula,

Ruang Laboratorium/ Fiksasi, Toilet

DENAH RUANGAN PUSKESMAS KEL. BUKIT DURI

Lt 1
Pagar Tanaman

Tempat Pakir

Loket Pendaftaran

Lket BPJS

R. Tunggu Rencana P Umum1, P

Tindakan dan tuk

pemeriksaan pasien TB

Ruang Ka Puskesamas

Rencana P Umum 2

WC Karyawan/ WC

Umum dan Distabilitas


R Tunggu

WC Pasien/ WC Tangga ke Lt 2

Karyawan
Gudang ATK dll

Rencana R Pojok ASI Poli Gigi

Apotik

16
Lt 2

R Toilet Karyawan
R Toilet Pasien

Tangga

Kesling
P. KIA dan P.
Rencana R. Sterilisasi
KB
R. Tunggu

UKS, R Gizi, Kesling

R. Tindakan Poli Umum

Rencana R Ka Rencana TU

PKM Dan BPJS

Lt 3
Aula
Dapur Gudang
Toilet

TU R .Fixsasi/ Laboratorium

3. Peralatan Medis dan Non Medis


Peralatan Medis dan Non Medis akan disesuaikan dengan Kapasitas dan Jenis Layanan dari Puskesmas
tersebut.

17
4. Sumber Daya Manusia (SDM)
Dalam hal pemenuhan ketenagaan atau Sumber Daya Manusia (SDM) perlu mempertimbangkan/
memperhitungkan tenaga seefisien dan seefektif mungkin agar menjadikan suatu Manajemen
Pengelolaan Puskesmas yang optimal.
5. Organisasi dan Uraian Tugas
Organisasi dan Uraian Tugas akan disusun sesuai dengan Bentuk dan Klasifikasi Puskesmas.
6. Kebutuhan Jenis Layanan Kesehatan
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat,
Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta serta masukan dari masyarakat, maka Pemenuhan Kebutuhan
Jenis-jenis Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Kelurahan Bukit Duri antara lain:

1. PELAYANAN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT (UKM)


a. Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial, meliputi :
i. Pelayanan promosi kesehatan termasuk UKS
ii. Pelayanan kesehatan lingkungan
iii. Pelayanan KIA-KB yang bersifat UKM
iv. Pelayanan gizi yang bersifat UKM
v. Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit
vi. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat
b. Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan meliputi :
i. Pelayanan Kesehatan Jiwa
ii. Pelayanan Kesehatan Gigi Masyarakat
iii. Pelayanan Kesehatan Kerja dan Olahraga
iv. Pelayanan Kesehatan Lansia
v. Pelayanan Kesehatan Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR)
vi. Pelayanan Kesehatan Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak (KTPa)
2. JEJARING PELAYANAN KESEHATAN PUSKESMAS, meliputi :
a. Posyandu
b. Klinik

3. PELAYANAN UPAYA KESEHATAN PERORANGAN (UKP)


a. Poli Gigi
b. Poli tindakan
c. Poli Umum dan MTBS
d. Poli KIA

18
e. Poli Imunisasi
f. Poli KB
g. Konseling Gizi dan Konseling Laktasi
h. Pelayanan Gawat Darurat dan Bencana (tetap ada setiap puskesmas Kelurahan)
i. Loket Pendaftaran
j. Pelayanan Penunjang ( cek Gula Darah, asam urat, cholesterol dan Fiksasi Dahak )
k. Apotek
l. Pembuatan surat keterangan penyebab kematian
m. Pembuatan surat keterangan melapor kematian

BAB VI
ANALISIS KEUANGAN

Analisis Keuangan memberikan gambaran tentang rencana penggunaan sumber anggaran yang dimiliki,
sehingga dapat diketahui tingkat pengembalian biaya yang akan diinvestasikan. Dengan demikian maka

19
pihak pemilik/ investor dapat melihat tingkat keuntungan yang mungkin akan diperoleh.
Adapun aspek keuangan yang akan dianalisis terdiri dari:
1. Rencana Investasi dan Sumber Dana
2. Proyeksi Pendapatan dan Biaya
3. Proyeksi Cash Flow
4. Analisis Keuangan : Break Event Point (BEP), Internal Rate of Return (IRR), dan Net Present Value
(NPV)
Tetap Ada

BAB VII
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI KELAYAKAN

7.1. Kesimpulan
Bagian kesimpulan dari studi kelayakan (feasibility study) akan memberikan perspektif dari 4 sudut

20
pandang, yaitu analisis situasi, analisis permintaan, analisis kebutuhan dan analisis keuangan.
1. Analisis Situasi
Analisis situasi memberikan informasi tentang aspek eksternal dan aspek internal sebagai
suatu kecenderungan Puskesmas. Aspek eksternal terdiri dari Kebijakan, Demografi,
Geografi, Sosial Ekonomi dan Budaya, SDM Kesehatan, Derajat Kesehatan sedangkan aspek
internal terdiri dari Sarana kesehatan, Pola penyakit dan Epidemiologi, Teknologi, SDM
Kesehatan di RS, Organisasi, Kinerja dan keuangan.
2. Analisis Permintaan
Analisis permintaan menggambarkan posisi kelayakan Puskesmas dari berbagai aspek
berdasarkan analisis aspek eksternal dan aspek internal yang telah dilakukan pada analisis
situasi maka dilakukan analisis yang bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang
menjadi kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang secara sistematis akan
menjadi pertimbangan terhadap kelayakan pembangunan Puskesmas Kecamatan Tebet. Hasil
analisis tersebut selanjutnya digunakan sebagai acuan untuk menentukan langkah-langkah
selanjutnya dalam upaya memaksimalkan kekuatan (strength) dan memanfaatkan peluang
(opportunity) serta secara bersamaan berusaha untuk meminimalkan kelemahan (weakness)
dan mengatasi ancaman (threat).
3. Analisis Kebutuhan
Analisis kebutuhan menggambarkan mengenai kebutuhan yang harus disediakan oleh
Puskesmas secara keseluruhan yang disesuaikan berdasar analisis permintaan yang telah
dilakukan.
Analisis kebutuhan ini dapat memberikan gambaran mengenai rencana pengembangan dari
Puskesmas tersebut dilihat dari aspek kebutuhan lahan, kebutuhan ruang, peralatan medis &
non medis, SDM, organisasi & uraian tugas serta Pemenuhan Kebutuhan Jenis-jenis
Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Kecamatan Tebet.

4. Analisis Keuangan
Mengetahui secara keseluruhan analisis keuangan dari segi :
a. Rencana Investasi dan Sumber Dana
b. Proyeksi Pendapatan dan Biaya
c. Proyeksi Cash Flow
d. Analisis Keuangan : BEP, Internal Rate of Return, dan Net Present Value

7.2. Rekomendasi
Memberikan gambaran berupa rekomendasi langkah-langkah yang harus ditempuh berdasarkan
hasil dari 4 analisis dan dapat pula dijadikan rencana strategi dari manajemen Puskesmas
Kecamatan Tebet. Dan berdasarkan analisa tersebut kami memilih Puskesmas Kelurahan Tebet

21
Timur sebagai lokasi sementara untuk operasional Puskesmas Kecamatan Tebet.

BAB VIII

22
PENUTUP

8.1 Pedoman Studi Kelayakan (Feasibility Study) Puskesmas ini diharapkan dapat digunakan sebagai
rujukan oleh pengelola fasilitas pelayanan kesehatan, penyedia jasa perencanaan, Pemerintah Daerah,
dan instansi yang terkait dengan kegiatan pengaturan dan pengendalian penyelenggaraan
pembangunan bangunan fasilitas pelayanan kesehatan, guna menjamin kesehatan penghuni bangunan
dan lingkungan terhadap bahaya penyakit.
8.2 Persyaratan-persyaratan yang lebih spesifik dan atau yang bersifat alternatif, serta penyesuaian
Pedoman Studi Kelayakan (Feasibility Study) Puskesmas ini oleh masing- masing daerah disesuaikan
dengan kondisi daerah.
8.3. Dalam penyusunan Studi Kelayakan (Feasibility Study) Puskesmas dapat berkoordinasi dan
berkonsultansi dengan Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Selatan dan Dinas Kesehatan
Provinsi DKI Jakarta.

Jakarta, Pebruari 2018


Kepala Puskesmas Kelurahan Bukit Duri,
Kecamatan Tebet Kota Administrasi Jakarta
Selatan,

Drg. Sondang Marlina Lumban Gaol


NIP. 196204101990102001

23

Anda mungkin juga menyukai