Anda di halaman 1dari 8

Dalam hal ini, disebutkan bahwa studi kelayakan rumah sakit akan dilakukan dengan

mencoba untuk mendiskuksikan berbagai hal kaitannya dengan berbagai aspek


yang mencangkup pemasaran, komersial dan beberapa aspek lainnya yang
menentukan apakah rumah sakit tersebut akan mampu berkembang di masa yang
akan datang.

Di lain sisi, dilakukannya study kelayakan rumah sakit dilakukan demi menelaah
lebih lanjut terkait dengan keuntungan baik dari segi keuangan ataupun juga sosial.

Terkait dengan peraturan diwajibkannya melakukan studi kelayakan rumah sakit,


disebutkan bahwa hal ini ternyata sudah diatur dalam undang-undang No. 44 tahun
2009 pasal 7 ayat 1 yang mana disebutkan bahwa kaitannya dengan feasibility study
rumah sakit ini pada hakikatnya memiliki kaitan erat dengan perizinan dari bangunan
tersebut yang kemudian dikaitkan dengan perihal masalah prasarana, lokasi
bangunan, SDM, peralatan dan juga kefarmasian.

Jika memang dikatakan bahwa rumah sakit tersebut memenuhi beberapa aspek
tersebut, maka rumah sakit tersebut telah memenuhi persyaratan standard yang
harus dipenuhi.

Selanjutnya, untuk aspek yang ditelaah dengan dilakukannya study kelayakan


rumah sakit ini mencangkup perihal masalah health needs yang dalam hal ini
mencangkup pemberian pelayanan yang ditujukan kepada masyarakat yang
disesuaikan dengan aturan pemerintah. Selanjutnya, masalah cultures yang dikenal
sebagai perihal terkait dengan pemenuhan kebudayaan yang berkembang di sekitar
juga menjadi poin tersendiri yang harus dikaji.

Tidak hanya itu saja, bahwa dalam study kelayakan rumah sakit ini, climate yang
merupakan kesesuaian dengan lokasi setempat, site atau kesesuaian wilayah atas
dibangunnya rumah sakit dan budget juga menjadi bahan pengkajian atas
dilakukannya feasibility study rumah sakit.

Sedangkan tahapan dalam melakukan studi kelayakan rumah sakit ini pada
hakikatnya dilakukan dengan berbagai tahapan yang pastinya sangatlah panjang
dan diperlukan suatu analisa yang tepat. Untuk tahapan dalam melakukan study
kelayakan rumah sakit ini mencangkup tahapan persiapan yang mencangkup
kelayakan atas dilakukannya study kelayakan tersebut. selanjutnya adalah tahapan
penelitian yang akan melibatkan teknik penelitian kualitatif ataupun kuantitatif.

Tahapan ketiga adalah tindakan menyusun data yang mana data tersebut akan
dikelompokkan menjadi data primer dan sekunder yang kemudian disesuaikan
dengan tujuan penelitian. Tahap selanjutnya pada study kelayakan rumah sakit
adalah pengolahan data yang nantinya akan disajikan dalam bentuk laporan dan
kualitas laporan ini menentukan hasil telaah anda atas feasibility study rumah sakit.

Sedangkan untuk tahapan terakhir, maka akan dilakukan evaluasi yang akan
melibatkan perbandingan atas data yang telah terkumpul dengan tolok ukur yang
digunakan.
Terkait dengan perihal studi kelayakan rumah sakit ini, maka bisa dikatakan bahwa
tindakan ini dilakukan demi menjaga kelayakan atas rumah sakit yang dikaji dari
berbagai aspek. Sedangkan tahapan dalam melakukan feasibility study ini terbagi
menjadi beberapa tahapan yang pada akhirnya akan membuat kajian tersebut lebih
terarah hingga akhirnya menghasilkan suatu putusan yang diharapkan.

Feasibility Study atau Studi Kelayakan rumah sakit (RS) merupakan salah satu poin
penting sebelum melaksanakan pembangunan rumah sakit merupakan studi yang
mencakup bisnis review, strategis, dan posisi keuangan. Ulasan ini akan memberikan
pasar yang paling potensial dalam jenis usaha, kapasitas tempat tidur, fase
pengembangan dan investasi.
Sifat sebuah RS adalah investasi jangka panjang dengan struktur modal yang besar dan
kompleksitas tersendiri, dalam hal ini perlu dipahami bahwa ada konsekuensi
pergeseran bisnis inti ke arah health service. Hal pertama yang diperlukan adalah
membuat Studi Kelayakan untuk melihat bagaimana prospek kedepan dari RS yang
akan dibangun. Sebagai sebuah Strategic Business Unit (SBU) , tentu diharapkan RS
menjadi salahsatu portofolio yang kuat untuk pengembangan dengan prospek keuangan
yang baik.
Maksud dan tujuan dari pembuatan Studi kelayakan antara lain:
 Melihat kelayakan pengembangan RS kedepan.
 Menganalisa produk yang ditawarkan dan unggulan dari RS dengan melihat pada
kemampuan internal dan perubahan persepsi masyarakat.
 Memprediksi kapasitas kedepan dari RS , baik dari kapasitas pelayanan, kapasitas
fisik, peralatan medis dan SDM nya.
 Mengestimasi besaran investasi, skema pendanaan, prospek keuangan, dan analisa
keuangan secara mendalam didalam sebuah model keuangan.
 Mempersiapkan SDM, Sarana dan Prasarana Rumah Sakit sesuai produk unggulan
dari RS.
 Memperoleh keterpaduan antara rencana pengembangan program pelayanan
kesehatan dengan rencana pengembangan fisik, yang dapat diandalkan baik dalam
jangka panjang, menengah, maupun jangka pendek
 Memperoleh arah pengembangan fisik, sekaligus sebagai kerangka dasar bagi
pengembanganpengembangan bangunan serta infrastruktur di lingkungan Rumah
Sakit.
 Memperoleh dasar bagi pentahapan pengembangan fisik, dikaitkan dengan
pengembangan program pelayanan kesehatan maupun dengan manajemen rumah
sakit secara keseluruhan.
Lingkup pekerjaan pembuatan Studi Kelayakan Usaha RS:
1. Analisa Situasi, yang berisi kajian lingkungan eksternal yang berpengaruh terhadap
rumah sakit. Secara spesifik fase ini dapat diuraikan menjadi tahapan-tahapan yang
lebih mikro, yaitu:
– Dokumen analisa lingkungan jauh yang mengkaji faktor epidemiologis, demografis,
sosial budaya, makro-ekonomi, dan teknologi.
– Dokumen analisa lingkungan dekat yang berisi tentang segmentasi dan profil
pasar, persaingan, perilaku pasien, dan produk subsitusi.
– Dari fase ini dapat diketahui peluang pasar dan arah pengembangan strategi rumah
sakit.
2. Kajian keuangan dari proyek pendirian rumah sakit, termasuk didalamnya adalah
proyeksi kondisi keuangan, pemasukan, serta kebutuhan pengeluaran sesuai dengan
kondisi pasar, analisa kelayakan keuangan serta kesimpulan keuangannya.
Tahapan Pembuatan Feasibility Study
 Tahap analisa prospek lingkungan bisnis
 Lingkungan Demografis.
 Lingkungan Psikografis masyarakat.
 Lingkungan ekonomi dan sosial.
 Aspek Persaingan
 Aspek Kinerja Internal.
 Aspek manajemen dan Organisasi.
 Aspek keuangan.
 Tahap Pengembangan Strategi
 Analisis Visi dan Misi RS.
 Analisis Profil pasar.
 Pengembangan Strategi Korporat dan Unit Bisnis.
Design Indikator Kinerja RS Laporan Feasibility Study Meliputi :
1. Laporan Pendahuluan
2. Laporan Akhir
1.Studi kelayakanRumah sakit adalah awal kegiatan perencanaan pendirian suatu
rumah sakit secara fisik dan non fisik, yang mencakup :\

•Kajian kebutuhan pelayanan rumah sakit

•Kajian kebutuhan sarana/fasilitas dan peralatan medik/non medik, dana serta


tenagayang dibutuhkan untuk pelayanan yang akan diberikan

•Kajian kemampuan pembiayaan

Undang-Undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit dan yaitu Permenkes
No.56/Menkes/Per/I/2014 tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit .
Ketentuan pendirian dan penyelengaraan RS sebagai berikut :

•Setiap Rumah Sakit harus memiliki izin

•Izin Rumah Sakit: izin mendirikan rumah sakit serta izin operasional sementara
dan izin operasional tetap

•Permohonan izin mendirikan dan izin operasional diajukan menurut klasifikasi


rumah sakit.

•Izin mendirikan dan izin operasional Rumah Sakit kelas Adan Rumah Sakit
PMDA/PMDN diberikan oleh Menteri setelah mendapatkan rekomendasi dari
pejabat yang berwenang di bidang kesehatan pada Pemerintah Daerah Provinsi.

Izin mendirikan dan izin operasional Rumah Sakit kelas Bdiberikan oleh
Pemerintah Daerah Provinsi setelah mendapatkan rekomendasi dari pejabat yang
berwenang di bidang kesehatan pada Pemerintah Daerah Kab/Kota.

•Izin mendirikan dan izin operasional Rumah Sakit kelas C dan kelas Diberikan
oleh Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota setelah mendapat rekomendasi dari
pejabat yang berwenang di bidang kesehatan pada Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota.

•Tata cara pemberian izin mendirikan dan izin operasional Rumah Sakit
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Salah satu tujuan dari Pembangunan Nasional adalah pembangunan


sumber daya manusia Indonesia dalam bidang kesehatan, hal ini selaras
dengan visi pembangunan di bidang kesehatan yaitu Indonesia Sehat 2010.
Wacana ini kemudian dikenal dengan Pembangunan Nasional berwawasan
kesehatan yang targetnya adalah meningkatkan kesadaran masyarakat
untuk hidup sehat di lingkungan yang sehat sehingga mampu mewujudkan
sumber daya manusia yang sehat, cerdas, berkualitas dan produktif.
Sebagai konsekuensinya, semua pihak, terutama yang berkaitan langsung
dengan pembangunan kesehatan, perlu berbenah diri dan melakukan
peningkatan yang terus menerus. Pemerintah dalam hal ini juga tidak
pernah bosan memberikan dukungan dan bantuan demi terlaksananya
tujuan bersama tersebut. Berbagai program terus diluncurkan, terutama
yang berkaitan dengan peningkatan lembaga pelayanan kesehatan seperti
Rumah Sakit, dan lembaga kesehatan lainnya. Rumah sakit bersalin, yang
dalam hal ini adalah bagian integral yang tak terpisahkan dari wacana
kesehatan, juga tidak terkecuali, adalah bagian yang mendapat perhatian
serius dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

Untuk mencapai tujuan serta target dan luaran yang diharapkan, maka dalam
penelitian ini dilakukan langkah dan metode sebagai berikut :

1) Melakukan studi literatur terhadap pemahaman tentang kesehatan, sarana


kesehatan, peraturan perundang-undangan tentang kesehatan, rumah sakit,
dan Rumah Sakit Tipe D Pratama, kebijakan Pemerintah Provinsi Bali dan
Pemerintah Kabupaten Buleleng terkait pembangunan bidang kesehatan,
metode perhitungan kelayakan teknis dan ekonomi sebuah rumah sakit, dan
hal-hal yang berkorelasi dengan rencana pembangunan Rumah Sakit Tipe D
Pratama di Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng dari sumber/pustaka
berupa buku-buku dan dokumen tata ruang, serta oleh peneliti terdahulu.

2) Melakukan survey (observasi) lapangan untuk mendapatkan kondisi terkini


tentang sarana, prasarana, dan fasilitas kesehatan di Kabupaten Buleleng serta
lokasi tapak dari rencana pembangunan Rumah Sakit Tipe D Pratama di
Kecamatan Seririt yang selanjutnya dilakukan pengukuran dan dokumentasi
untuk mendapatkan data fisik dan non fisik wilayah penelitian

3) Melakukan interview (wawancara) dengan para stakeholder yaitu pejabat


teknis terkait, pelaku kesehatan, dan masyrakat sekitar lokasi rencana
pembangunan rumah sakit untuk mengetahui kecenderungan perkembangan
kesehatan dan kebutuhan pelayanan kesehatan.

3.3. Teknik Kegiatan Penelitian

1) Penelitian lapangan (field research) merupakan teknik yang akan digunakan


untuk melakukan identifikasi dan dokumentasi. Kunjungan lapangan secara
langsung akan dilakukan sebanyak tiga kali dengan kegiatan pengukuran dan
pemotretan.

2) Kegiatan diskusi dengan para stakeholder di wilayah penelitian untuk


mengetahui segala hal yang terkait dengan pelayanan kesehatan di Kabupaten
Buleleng khususnya di Kecamatan Seririt.

3.4. Tahapan Kegiatan Penelitian

1) Persiapan :

a Membuat program kerja, kerangka pikir dan jadwal kegiatan penelitian.

b Menyusun program survey.

2) Pengumpulan Data :

a Data Primer, dengan melakukan survey ke lapangan dan wawancara untuk


mengumpulkan data lapangan yang mencakup aspek situasi (eksternal dan
internal), aspek permintaan (lahan dan lokasi, klasifikasi rumah sakit, kapasitas
tempat tidur), dan aspek kebutuhan (kebutuhan ruang, kebutuhan lahan,
peralatan medis dan non medis, sumber daya manusia, organisasi dan uraian
tugas) dalam konteks pembangunan bidang kesehatan di Kabupaten Buleleng.

b Data Sekunder, melalui survey ke dinas/instansi terkait dan studi literatur ke


perpustakaan dan ruang baca untuk mencari materi/bahan bacaan yang
berkorelasi langsung maupun tidak langsung dengan judul penelitian.

3) Pengolahan Data :

a Mengumpulkan data kuantitatif dan kualitatif dari sumber data primer


maupun sekunder sebagai bahan analisis.
b Melakukan strukturisasi, klasifikasi, kompilasi, dan tabulasi data merujuk
kepada hasil studi literatur, survey lapangan maupun wawancara yang
dilakukan.

4) Hasil dan Pembahasan :

a. Menguraikan keseluruhan hasil tabulasi data secara terstruktur dan


sistematis, baik data kuantitatif maupun kualitatif yang mendukung penjelasan
kondisi kekinian pembangunan bidang kesehatan di Kabupaten Buleleng.

b. Melakukan studi kelayakan terhadap rencana pembangunan Rumah Sakit


Tipe D Pratama di Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng yang meliputi :

1) Studi kelayakan teknis yaitu tentang lokasi, situasi, block plan, struktur dan
bahan, prasarana dan utilitas, tampilan bangunan, ruang dalam, ruang luar
(landscaping), dan schematic design; dan

2) Studi kelayakan ekonomi meliputi rencana investasi dan sumber dana,


proyeksi pendapatan dan biaya, proyeksi Cash Flow, nilai Break Event Point
(BEP), nilai Internal Rate of Return (IRR), dan nilai Net Present Value (NPV).

c. Merumuskan hasil studi berupa layak atau tidak secara teknis dan ekonomi
rencana pembangunan Rumah Sakit Tipe D Pratama di Kecamatan Seririt,
Kabupaten Buleleng sebagai landasan dalam menentukan langkah selanjutnya.

5) Kesimpulan dan Saran :

a Menarik sebuah kesimpulan berdasarkan rumusan hasil dan pembahasan


tentang kelayakan teknis dan ekonomi rencana pembangunan Rumah Sakit
Tipe D Pratama di Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng sebagai bahan
rujukan dan pedoman bagi pemerintah selaku pemangku kepentingan, guna
melanjutkan pembuatan gambar desain/dokumen perencanaan rumah sakit.

b Mengajukan beberapa opsi sebagai saran dalam menyikapi hasil studi


kelayakan yang telah dirumuskan agar rencana pembangunan Rumah Sakit
Tipe D Pratama di Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng dapat diwujudkan
dan mampu memberikan pelayanan kesehatan yang memadai kepada
masyarakat secara berkelanjutan.
Rumah sakit umum daerah (RSUD) merupakan Rumah Sakit milik Kabupaten
Minahasa Selatan yang dikelola oleh pemerintah Kabupaten tujuan
pembangunan rumah sakit adalah dalam rangka mewujudkan cita-cita dan
harapan dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan bagi penduduk yang
ada di wilayah kabupaten Minahasa Selatan dan sekitarnya. Master plan
adalah strategi pengembangan aset untuk sekurang-kurangnya 10 tahun
kedepan dalam pemberian pelayanan kesehatan secara optimal yang meliputi
identifikasi proyek perencanaan, demografis, trend masa depan, fasilitas yang
ada, modal dan pembiayaan. Master plan atau Rencana induk Rumah Sakit
berisi rencana komprehensif fisik yang akan terus desain detail. Bagian ini
adalah bagian yang sangat penting untuk mensinkronkan apa yang ada dalam
rencana bisnis yang akan diterapkan dalam bangunan fisik. Permasalahan
utama yang biasa dihadapi rumah sakit adalah bahwa mereka tidak memiliki
perencanaan fisik jangka panjang yang baik, termasuk kesiapan terhadap
perubahan tipe rumah sakit atau prediksi terhadap kemungkinan penambahan
program-program yang baru. Sebagai hasilnya, banyak fasilitas lama harus
direlokasi ketika pengembangan fisik dilakukan, semata untuk mengubah
penampilan fisik yang sudah ketinggalan zaman atau karena tidak tersedianya
lagi lahan sesuai kapasitas yang diinginkan. Membangun rumah sakit adalah
spesifik, ada norma-norma fungsional yang harus dipahami terutama untuk
posisi zona medis, diagnostik, dan pengunjung yang sirkuler. Banyak contoh
pembangunan rumah sakit dengan tanpa pembuatan rencana pengembangan
menjadi salah kaprah dan harus segera dibenahi ketika beroperasi. Feasibility
studi atau studi kelayakan rumah sakit merupakan salah satu poin penting
sebelum melaksanakan pembangunan rumah sakit merupakan studi yang
mencakup bisnis review, strategis, dan posisi keuangan. Ulasan ini akan
memberikan pasar yang paling potensial dalam jenis usaha, kapasitas tempat
tidur, fase pengembangan dan investasi. Sifat sebuah rumah sakit adalah
investasi jangka panjang dengan struktur modal yang besar dan kompleksitas
tersendiri, dalam hal ini perlu dipahami bahwa ada konsekuensi pergeseran
bisnis inti ke arah laut service. Hal pertama yang diperlukan adalah membuat
studi kelayakan untuk melihat bagaimana prospek kedepan dari rumah sakit
yang akan dibangun. Sebagai sebuah strategi bisnis unit (SBU), tentu
diharapkan rumah sakit menjadi salah satu portopolio yang kuat untuk
pengembangan dengan prospek prospek keuangan yang baik.

Anda mungkin juga menyukai