Anda di halaman 1dari 14

Analisis Kelayakan Bisnis Pada Rumah Sakit

KELOMPOK 2:

Wahyuningtyas Parameswari (3119002)

Leny Febriyanti (3119013)

Nanin Diah Nurwati (3119022)

Jefri Alexandra (3119028)

PRODI ADMINISTRASI BISNIS


FAKULTAS BISNIS DAN BAHASA
UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL ULUM
JOMBANG
2021/2022
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut Kasmir & Jakfar (2012 ; 6),Kelayakan artinya penelitian yang


dilakukan secara mendalam untuk menentukan apakah usaha yang akan
dijalankan akan memberikan manfaat yang lebih besar dibandingkan dengan
biaya yang akan dikeluarkan. Sedangkan bisnis adalah usaha yang dijalankan
yang tujuan utamanya untuk memperoleh keuntungan. Dengan demikian,
dapat disimpulkan bahwa pengertian Studi Kelayakan Bisnis adalah sutu
kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang suatu usaha atau bisnis
yang akan dijalankan,dalam rangka menentukan layak atau tidak usaha
tersebut dijalankan.

Husein Umar (Sunyoto 2014;2), studi kelayakan bisnis merupakan


penelitian terhadap rencana bisnis yang tidak hanya menganalisis layak atau
tidaknya bisnis dibangun, tetapi juga saat dioperasionalkan secara rutin dalam
rangka pencapaian keuntungan yang maksimal untuk waktu yang tidak
ditentukan . Studi Kelayakan biasanya digolongkan menjadi dua bagian yang
berdasarkan pada orientasi yang diharapkan oleh satu perusahaan yaitu
berdasarkan orientasi laba dan orientasi tidak pada laba (social).
Kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan yang optimal dari rumah sakit
terus mengalami peningkatan. Rumah sakit memiliki peran untuk melakukan
perbaikan dalam pelayanannya seperti pengembangan gedung rumah skit dan
penambahan alat – alat medis. Semakin berkembangnya teknologi tentu
peralatan medis yang digunakan dalam sebuah rumah skit semakin canggih
dan praktis.
Studi Kelayakan rumah sakit (RS) merupakan salah satu hal penting
sebelum melaksanakan pembangunan rumah sakit merupakan studi yang
mencakup tinjauan bisnis, strategi dan posisi keuangan. Ulasan ini akan
memberikan pasar yang paling potensial dalam jenis usaha, kapasitas tempat
tidur, fase pengembangan dan investasi.
Sifat rumah sakit adalah jangka panjang dengan modal yang besar dan
rumit, dalam hal ini perlu dipahami bahwa ada konsekuensi perubahan bisnis
inti arah layanan kesehatan. Hal pertama yang diperlukan adalah membuat
Studi Kelayakan untuk melihat bagaimana prospek ke depan dari rumah sakit
yang akan dibagun.Sebagai Strategi Business Unit (SBU), tentunya
diharapkan rumah sakit menjadi salah satu portofolio yang kuat untuk
pengembangan dengan prospek keuangan yang baik.
Maksud dari tujuan pembuatan studi kelayakan antara lain:
 Melihat pengembangan rumah sakit kedepan.
 Menganalisa produk yang ditawarkan dan unggulan dari rumah
sakit dengan melihat pada kemampuan internal dan perubahan
persepsi masyarakat.
 Memprediksi kapasitas ke depan dari rumah sakit, baik dari
kapasitas pelayanan, kapasitas fisik, peralatan medis dan SDM
nya.
 Mengestimasi besaran investasi, skema keuangan, prospek
keuangan, dan analisis keuangan secara mendalam dalam sebuah
model keuangan.
 Keunggulan SDM, sarana dan prasarana rumah sakit sesuai
produk unggulan dari rumah sakit.
 Memperoleh keterpaduan antara rencana pengembangan program
pelayanan kesehatan dengan rencana pengembangan fisik, yang
dapat dindalkan baik dalam jangka panjang, menengah, maupun
jangka pendek.
 Memperoleh arah pengembangan fisik, sekaligus sebagai
kerangka dasar bagi pengembangan bangunan serta infrastruktur
di lingkungan rumah sakit.
 Memperoleh dasar bagi pentahapan pengembangan fisik, dengan
pengembangan program pelayanan kesehatan maupun dengan
manajemen rumah sakit secara keseluruhan.
1.2 Rumusan Masalah
Apa saja aspek – aspek yang dibutuhkan untung menguji kelayakan
bisnis pada rumah sakit ?
1.3 Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui aspek aspek – aspek yang dibutuhkan untung
menguji kelayakan bisnis pada rumah sakit.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Analisis Kelayakan
Bisnis.
2. Memberikan tambahan ilmu pengetahuan sehingga dapat dijadikan
sebagai bahan referensi khususnyamengenai analisis terhadap
aspek – aspek yang ada pada rumah sakit.
BAB III
ANALISIS KELAYAKAN BISNIS

3.1 Analisis Aspek Hukum

Tujuan dari aspek hukum adalah untuk meneliti keabsahan, kesempurnaan,


dan keaslian dari dokumen - dokumen yang dimiliki. Secara umum dokumen -
dokumen yang akan diteliti sehubungan dengan aspek hukum ini sebagai berikut
(Kasmir dan Jakfar, 2012) : Badan Hukum, Bukti Diri, Tanda Daftar Perusahaan,
NPWP, Izin Perusahaan.

Tujuan dari aspek hukum adalah menganalisis legalitas usaha yang


dijalankan, menganalisis ketepatan bentuk badan hukum dengan ide bisnis yang
akandilaksanakan, menganalisis kemampuan bisnis yang akan diusulkan dalam
memenuhi persyaratan perizinan. Aspek hukum mengkaji ketentuan hukum yang
harus dipenuhi sebelum menjalankan usaha. Ketentuan hukum untuk jenis usaha
berbeda-beda, tergantung pada kompleksitas bisnis tersebut. Adanya otonomi
daerah menyebabkan ketentuan hukum dan perizinan antara daerah yang satu
dengan daerah yang lain berbeda-beda. Oleh karena itu, pemahaman mengenai
ketentuan hukum dan perizinan investasi untuk setiap daerah merupakan hal yang
sangat penting untuk melakukan analisis kelayakan aspek hukum.

status badan hukum Perseroan Terbatas (PT) merupakan bentuk badan


hukumyang sesuai dengan Rumah Sakit. Lebih dipilihnya PT
sebagaibentuk perusahaan dibandingkan dengan bentuk yang lain ini
dikarenakan oleh duahal, pertama, PT merupakan asosiasi modal, dan kedua,
PT merupakan badan hukumyang mandiri. Sebagai asosiasi modal maka ada
kemudahan bagi pemegang saham PTuntuk mengalihkan sahamnya kepada
orang lain, sedangkan sebagai badan hukum
yang mandiri berdasarkan Pasal 3 ayat (1) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995,
Tentang Perseroan Terbatas (UUPT) menentukan bahwa pertanggung
jawaban pemegang saham PT hanya terbatas pada nilai saham yang dimiliki
dalam PT. Secara ekonomis, unsur pertanggung
jawaban terbatas dari pemegang saham PT tersebut merupakan faktor yang
penting sebagai umpan pendorong bagi kesediaan para calon
penanam modal untuk menanamkan modalnya dalam PT. Pendapat senada 
jugadisampaikan oleh Kenny Wiston (pengarang buku “Piercing Corporate Veil“,
JurnalHukumBisnis, Vol. 15, Tahun 2001), “generally, people prefer to choose li
mitedliability company as a corporate body for their new established company
since theyconfide that shareholders have not personally hold responsibilities for
the company’sfinancial loss, except what are stated in their nominal shares.”

Kemampuan Memenuhi Perizinan

Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan


pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan
rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik atau Online Single


Submission yang selanjutnya disingkat OSS adalah perizinan berusaha yang
diterbitkan oleh lembaga OSS untuk dan atas nama menteri, gubernur, atau
bupati/wali kota kepada pemilik dan pengelola Rumah Sakit melalui sistem
elektronik yang terintegrasi.

Izin Mendirikan Rumah Sakit yang selanjutnya disebut Izin Mendirikan


adalah izin usaha yang diterbitkan oleh Lembaga OSS untuk dan atas nama
menteri, gubernur, atau bupati/wali kota setelah pemilik Rumah Sakit melakukan
pendaftaran sampai sebelum pelaksanaan pelayanan kesehatan dengan memenuhi
persyaratan dan/atau komitmen.

Rumah Sakit dapat didirikan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah,


atau swasta. Rumah Sakit yang didirikan oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Daerah sebagaimana harus berbentuk Unit Pelaksana Teknis dari Instansi yang
bertugas di bidang kesehatan, Instansi tertentu dengan pengelolaan Badan
Layanan Umum atau Badan Layanan Umum Daerah sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

3.2 Analisis Aspek Lingkungan

Aspek lingkungan mengkaji Analisis mengenai dampak lingkungan


(AMDAL) adalah kajian mengenai dampak besar dalama kegiatan yang
direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan
keputusan tentang penyelenggaraan usaha di Indonesia. AMDAL ini dibuat saat
perencanaan suatu proyek yang diperkirakan akan memberikan pengaruh terhadap
lingkungan hidup di sekitarnya (Umar, 2001).

Dampak lingkungan adalah perubahan lingkungan yang disebabkan oleh


suatu kegiatan (pembangunan), yang ditimbulkan oleh proses alamiah atau
pun yangdilakukan oleh manusia. Dampak yang terjadi dapat bersifat positif
maupun negatif.
Pembangunan adalah suatu jenis kegiatan yang bertujuan meningkatkankesejahter
aan hidup  rakyat dengan pendaya gunaan sumber alam, yang padakenyataanya
disamping menghasilkan hal-hal yang positif juga mengahasilkan dampaknegatif
terhadap lingkungan.

Kegunaan AMDAL

Aspek Teknis:

- Untuk menghindari & meminimalisasi dampak lingkungan sehingga


terwujudpembangunan yang berkelanjutan
- Survei, prakiraan, dan evaluasi dampak berupa polusi, gangguan
keanekaragaman ekosistem, hubungan manusia alam dan lingkungan
global (nin emisi, efek rumah kaca dll).

Alat Komunikasi:

- Untuk mendapatkan consensus dengan masyarakat (terkena dampak),


akuntabilitas pemrakarsa dan pemerintah, dan keterlibatan masyarakat
dalam pembangunan.

AMDAL merupakan alat pengelolaan lingkungan hidup untuk:

Menghindari dampak:

- apakah proyek dibutuhkan?


- Apakah proyek harus dilaksanakan saat ini?
- Apakah ada alternative lokasi?

Meminimalisasi dampak:

- Mengurangi skala, besaran, ukuran


- Apakah ada alternatif untuk proses, desain, bahan baku, bahan bantu?

Melakukan mitigasi/kompensasi dampak:

- Memberikan kompensasi atau ganti rugi terhadap lingkungan yang rusak

Manfaat AMDAL:

- Sebagai “environmental safe guard”


- Pengembangan wilayah
- Sebagai pedoman pengelolaan lingkungan
- Pemenuhan persyaratan utang
- Rekomendasi dalam proses perijinan

Meningkatnya intensitas persaingan pada industry rumah sakit, beberapa


melakukan inovasi terbaru untuk memberikan layanan terbaik kepada seluruh
pasien. Dengan penataan ruang dosertai teknologi yang dikembangkan oleh
Rumah Sakit maka diharapkan mutu Rumah Sakit dimata masyarakat lebih
memudahkan dalam pelayanan kesehatan.

3.3 Analisis Aspek Teknis dan Teknologi

Aspek teknis membahas tentang lokasi proyek, luas produksi, lay out pabrik dan
pemilahan jenis teknologi dan equipment (Husnan dan Muhamad, 2000).

Mesin dan Teknologi yang digunakan

Dalam mendukung pelaksanaan pelayanan medis kepada masyarakat, Rumah


Sakit menggunakan mesin-mesin dan alat-alat operasional medis yang diproduksi
dengan menggunakan teknologi terkini. Alat-alat yang digunakan antarannya
adalah:

1. Hospital Electrical Bed


Tempat tidur khusus yang dirancang untuk penggunaan pada rumah sakit
(terutama rawat inap) dengan keterangan sebagai berikut:
- Konstruksi : : Steel Square Pipes & Sheets
- Finishing  :  Powder Coating
- Mattress Deck : ABS (Plastik Ringan&Kuat)
- Back, Knee Raise : Adjustable by Electric Actuator DC 24 V
- Dimension : 2000Lx900Wx1000H mm
- Castor/Roda  : 4", 2 buah dilengkapi pengunci
- Side Guard : Alumunium
- Head & Foot Panels : ABS (Plastik Kuat)
- Tinggi Bed  : 60 cm
- Complement : Infusion Stand
2. Mobil Ambulance
Mobil ambulance ini sangat berguna untuk menjemput pasien yang gawat
dari rumah untuk mendapatkan pelayanan pre-hospital oleh dokter dan
perawat yang kompeten. Di dalam ambulance itu sendiri tersedia peralatan
yang lengkap untuk menopang kesehatan dan keselamatan pasien.
3. Auto steam Sterilizer
Alat sterilizer ini berguna untuk mensterilisasi alat-alat medis yang telah
digunakan hingga siap digunakan kembali. Contoh alat-alat yang dapat
disterilisasi adalah aneka gunting, dll. Alat ini dilengkapi juga keterangan
suhu pemanasan, tekanan dan records of the cycle’s time.
4. Dental Chair Unit
Peralatan khusus dokter gigi ini berguna dalam hal perawatan
kesehatan gigi
dan mulut dari pasien. Dilengkapi dengan menggunakan p
eralatan
  Y a n g modern dan lengkap seperti kursi pasien, lampu periksa, tempat
kumur yang terhubung secara elektrik.
5. EKG/ECG
Elektro Cardio Graph, alat ini digunakan untuk mengetahui dengan
jelas perilaku dari jantung untuk kemudian dianalisa oleh dokter ahli. Alat
ini disambungkan denga tubuh dengan menggunakan elektroda. Hasil dari
alat ini dapat ditampilkan melalui monitor atau dapat pula di print
langsung.
6. Wheelchair Kursi Roda
Kursi roda dengan kenyamanan maksimal bagi penggunanya.
Sandaran punggung dapat diatur untuk menyesuaikan posisi yang
diinginkan sampai dengan posisi tidur horizontal. Tersedia sandaran
kepala untuk kenyamanan maksimal pada posisi tidur horizontal.
7. Body Thermometer
Digunakan untuk mengukur suhu badan dengan tingkat akurasi
yang tinggi. Tampilan layar digital memudahkan pembacaan alat oleh
siapapun.
8. Timbangan Bayi Digital
Timbangan bayi digital ini digunakan mengetahui berat bayi secara
akurat, serta mengetahui tumbuh kembang bayi dengan baik. Dengan
kapasitas berat maksimum sebesar 20 kg, alat timbang digital ini mampu
digunakan hingga anak bisa berdiri ditimbang tanpa pan seperti timbangan
pada umumnya.
9. Timbangan dan Tinggi Badan
Timbangan berat badan dan tinggi badan dalam satu produk.
Sangat sesuai untuk diunakan di klinik atau pusat kebugaran. Penunjuk
beart badan berupa mekanisme putaran jarum.
10. Tensimeter
Digunakan untuk mengukur tekanan darah dengan model air raksa.
11. Lampu Kepala
Merupakan lampu standar yang digunakan dikepala, memudahkan
dokter untuk melakukan pemeriksaan kepada pasien denga kebebasan
bergerak pada kedua tangan.
12. Incubator
Merupakan alat khusus untuk tempat perawatan bayi tidak sehat,
dilengkapi dengan alat pengatur suhu yang member kenyamanan pada bayi
dan membantu kesembuhannya.
13. Peralatan Medis Lainnya, seperti:
 Resusitasi
 Dental Tools
 Table Top Centrifuge
 Baby Tray
 Stetoskop dll.

3.4 Analisis Aspek Manajemen dan Sumber Daya Perusahaan

Manajemen Sumber Daya Manusia adalah ilmu dan seni mengatur


hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu
terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat (Hasibuan, 2010).
Fungsi - fungsi manajemen dapat diuraikan sebagai berikut (Kasmir dan Jakfar
(2012) : Perencanaan (Planning), Pengorganisasian (Organizing), Pelaksanaan
(Actuating) dan Pengawasan (Leading).

Pihak-pihak yang terkibat dalam proyek rumah sakit:

- Owner / Equity Investor (pemilik proyek)


- Pemerintah
- Lender/Bank
- Insurance Company
- Manajemen RS
- Costumer/pasien
- Kontraktor utama
- Subkontraktor
- Konsultan
- Supplier medis
- Perusahaan asuransi kesehatan
- Dokter tamu
- Supplier farmasi
Setiap pihak dalam proyek rumah sakit ini memiliki tugas, hak dan kewajiban
atas perannya didalam proyek.

Penjadwalan proyek:

Untuk melakukan evaluasi penjadwalan pada suatu proyek, maka harus


diketahui terlebih dahulu masalah yang dihadapi serta data yang akan diolah.
Pada proyek pengembangan Rumah Sakit contohnya rumah sakit A gedung
VVIP, masalah yang dihadapi kontraktor pelaksana antara lain adalah
faktor cuaca, kurangnya stok material non struktur, dan pelaksanaan kegiatan
di lapangan yang terhambat karna adanya pembongkaran gedung lama
yang membutuhkan waktu lebih lama dari perkiraan. Hal ini menuntut
kontraktor untuk melakukan penjadwalan ulang agar pelaksanaan kegiatan
berjalan dengan baik.

Menetapkan unit kerja dan katagori SDM

Langkah ini bertujuan untuk memperoleh unit kerja dan kategori SDM
yang bertanggung jawab dalam menyelenggarakan kegiatan pelayanan
kesehatan peorangan pada pasien, keluarga dan masyarakat dalam dan di luar
Rumah Sakit.
Data dan informasi yang dibutuhkan untuk penetapan unit kerja dan
kategori SDM adalah sebagai berikut:
1. Bagan Struktur Organisasi Rumah Sakit dan uraian tugas pokok dan
fungsi masing-masing unit dan sub-unit kerja.
2. Keputusan Direktur RS tentang pembentukan unit kerja struktural dan
fungsional, misalnya: Komite Medik, Komite Pengendalian Mutu RS.
Bidang/Bagian Informasi.
3. Data pegawai berdasarkan pendidikan yang yang bekerja pada tiap unit
kerja di RS.
4. PP 32 tahun 1996 tentang SDM Kesehatan.
5. Peraturan perundang-undangan berkaitan dengan jabatan fungsional
SDM kesehatan.
6. Standar profesi, standar pelayanan dan standar operasional prosedur
(SOP) pada tiap unit kerja RS.
7. Menyusun standar beban kerja
Standar beban kerja merupakan volume/kuantatitas beban kerja selama 1
tahun per kategori SDM.
Struktur Organisasi Perusahaan:
Dalam menjalankan operasionalnya, Rumah Sakit membutuhkan tenaga
kerja agar dapat beroperasi dengan baik. Didalamnya, terdapat pihak-pihak yang
terkait dan mendukung pelaksanaan proyek agar tercapai sasaran dari proyek
tersebut.
Job Description:
Peran dan tanggung jawab dari amsing-masing personel digambarkan sebagai
berikut:
1. Direktur Rumah Sakit (D. RS)
2. Staff Ahli (SA)
3. Departemen Medis (D.M)
4. Departemen Keperawatan
5. Departemen SDM dan Umum
6. Departemen Keuangan
7. Departemen Sitem Informasi
3.5 Analisis Keuangan

Tujuan menganalisis aspek finansial dari analisis kelayakan usaha adalah


untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang
diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapat, seperti
ketersediaan dana, biaya modal, kemampuan usaha untuk membayar kembali dana
tersebut dalam jangka waktu yang telah ditentukan dan menilai apakah usaha akan
dapat dikembangkan terus (Umar, 2001)
Aspek keuangan merupakan faktor yang menentukan dalam melakukan
studi kelayakan artinya walaupun aspek-aspek yang lain mendukung namun kalau
tidak tersedia dana hanya sia-sia belaka. Aspek keuangan berkaitan dengan
bagaimana menentukan kebutuhan jumlah dana dan sekaligus pengalokasiannya
serta mencari sumber dana yang bersangkutan dengan cara efisien, sehingga
memberikan tingkat keuntungan yang menjanjikan bagi investor. Investor dalam
menentukan jumlah dana dan pengalokasian dana, harus dapat menentukan berapa
besar seharusnya dana yang ditanamkan kedalam proyek investasi dan
mengalokasikan secara tepat ke dalam aktiva tetap dan modal kerja, sehingga
dapat mengestimasikan proyek aliran kas dari proyek yang diusulkan. Sementara
itu mencari sumber dana, investor harus dapat menentukan tingkat biaya modal
(cost of capital) yang paling rendah sehingga dapat ditutup dengan tingkat
pengembalian yang diharapkan (expected rate of return) dari proyek investasi
yang diusulkan.
Dalam aspek keuangan yang ditinjau adalah aspek-aspek saja yang
mempengaruhi kegiatan finansial proyek rumah sakit. Aspek-aspek yang
diperlukan adalah:

- Jadwal rencana proyek


- Asumsi ekonomi yang digunakan
- Struktur pendanaan
- Asumsi konsumen

Data-data tersebut nantinya akan diperlukan untuk analisa keuangan,


sedangkan dalam analisa keuangan yang akan menentukan apakah proyek ini
layak atau tidak ditinjau dari sisi ekonomi.

Biaya Operasioanl:

Biaya operasional adalah sejumlah biaya yang harus dikeluarkan supaya


proses produksi atau kegiatan perusahaan dapat bergerak secara terus menerus.
Dengan demikian, tentu bisa kita katakan, bahwa semua perusahaan pasti akan
mengeluarkan biaya ini.

Biaya Variabel Biaya Tetap


Biaya Obat Unit/Farmasi Gaji Karyawan Tetap
Biaya Jasa Medis & Insentif Kesejahteraan Karyawan
Biaya Bahan & Alat Medis Unit Listerik/Air
Biaya Makan Pasien Pos/Telkom
Transportasi/Angkutan
Tenaga Ahli & Diklat
Kontrak Labour, dll.
DAFTAR PUSTAKA

Muhamad Haris Maknun, dkk. 2017. Analaisis Kelayakan Pembukaan Cabang


Laboratorium Klinik Kesehatan Patra Medica Di Kabupaten Boyolali.
Journal Teknoin, Volume 23 No. 2.

Ni Ketut Adi Arwati, dkk. 2016. Studi Kelayakan pengembangan investasi pada
rumah sakit gigi dan mulut. Journal dan bisnis, volume 5 No 6.

http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum?
PMk_No_30_Th_2019_ttg_Klasifikasi_dan_Perizinan_Rumah_Sakit.pdf

Studi Kelayakan RSIA Healthy | PDF (scribd.com)

Weka Indra Dharmawan, dkk. 2017. Evaluasi penjadwalan proyek pengembnagan


rumah sakit mitra husada pringsewu. Journal media komunikasi teknik
sipil, volume 23 no.1.

http://elsye.staff.umy.ac.id/perhitungan-tenaga-keperawatan/

Anda mungkin juga menyukai