Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN HASIL PRAKTIK MANAJEMEN KEPERAWATAN

DI RUANG KENANGA (RUANG PARU)

RS TK. II KARTIKA HUSADA KUBU RAYA

DI SUSUN OLEH :

CHIKA DHENIA PRAMANI .P.L 201121009


CINTIA HANDAYANI 201121010
DANIA ULFA DEANI 201121011
DEVA SEPTIANA 201121012
FAUZI PRATAMA 201121018
FAUZIAH RIZANI PUTRI 201121019
MUHAMMAD RAHUL FIKRI 201121035

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PONTIANAK

JURUSAN SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN PONTIANAK

2023/2024
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTIK MANAJEMEN KEPERAWATAN


DI RUANG KENANGA (PENYAKIT PARU)
RUMAH SAKIT TK II KARTIKA HUSADA
KUBU RAYA

Telah mendapat persetujuan dari Pembimbing Akademik (Clinical


Teacher) dan Pembimbing Klinik (Clinical Instructure)
Telah disetujui pada :
Hari :
Tanggal :

Mengetahui,

Pontianak, May 2023

Pembimbing Klinik / CI Pembimbing Akademik/Dosen


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumah Sakit merupakan sebuah institusi pelayanan kesehatan yang
memberikan pelayanan kepada masyarakat dimana rumah sakit harus mempunyai
suatu standar yang dikenal sebagai akreditasi. Pada Pasal 3 dalam Peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2020 tentang Klasifikasi
dan Perizinan Rumah Sakit, Rumah Sakit yang didirikan oleh Pemerintah Pusat
dan Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 harus berbentuk
Unit Pelaksana Teknis dari instansi yang bertugas di bidang kesehatan, atau
instansi tertentu dengan pengelolaan Badan Layanan Umum atau Badan Layanan
Umum Daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Izin
Mendirikan dan Izin Operasional merupakan perizinan berusaha sektor kesehatan
yang diterbitkan oleh Menteri, gubernur, atau bupati/wali kota berdasarkan
kewenangan masing-masing melalui Lembaga OSS sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan. Operasional di setiap rumah sakitpun sangat
beragam, tergantung dari metode kepemimpinan, infrastruktur dan dukungan
teknologi informasi yang dimiliki. Proses akreditasi dirancang untuk
meningkatkan budaya keselamatan dan budaya kualitas di rumah sakit, sehingga
senantiasa berusaha meningkatkan mutu dan pelayanannya. Melalui proses
akreditasi salah satu manfaatnya rumah sakit dapat meningkatkan kepercayaan
masyarakat bahwa rumah sakit menitikberatkan sasarannya pada keselamatan
pasien dan mutu pelayan (Hidayah, 2014 & Kemenkes RI, 2020).
Peraturan menteri kesehatan republik indonesia nomor 3 tahun 2020
tentang klasifikasi dan perizinan rumah sakit menetapkan dalam BAB II Pasal 5
bahwa Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan
rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Dalam BAB IV Pasal 21 (1) Setiap
Rumah Sakit wajib memiliki izin setelah memenuhi persyaratan. Pasal 23 (1)
Bangunan dan prasarana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (2) harus
memenuhi prinsip keselamatan, kesehatan, kenyamanan, dan keamanan serta
kemudahan. Pasal 24 (1) Sumber daya manusia sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 21 ayat (2) merupakan tenaga tetap yang bekerja secara purna waktu.
(2) Tenaga tetap yang bekerja secara purna waktu sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) diangkat dan ditetapkan oleh pimpinan Rumah Sakit. Pasal 26 (1)
Peralatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (2) meliputi peralatan
medis dan peralatan nonmedis yang memenuhi standar pelayanan, persyaratan
mutu, keamanan, keselamatan, dan laik pakai (Kemenkes RI, 2020).
Rumah sakit sebagai salah satu bentuk organisasi pelayanan kesehatan
yang memberikan pelayanan kesehatan yang komprehensif mencakup aspek
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif bagi seluruh lapisan masyarakat,
sering kali mengalami permasalahan yang menyangkut tentang ketidakpuasan
masyarakat terhadap mutu pelayanan rumah sakit yang dianggap kurang memadai
atau memuaskan. Dalam rangka menjaga dan meningkatkan mutu pelayanan,
maka salah satu aspek yang perlu mendapat perhatian adalah kualitas pelayanan
keperawatan (Hidayah, 2018).
Mempertahankan kesehatan telah menjadi sebuah industri besar yang
melibatkan berbagai aspek upaya kesehatan. Pelayanan kesehatan sudah menjadi
hak yang paling mendasar bagi semua orang dan memberikan pelayanan
kesehatan yang memadai akan membutuhkan upaya perbaikan menyeluruh dari
sistem yang ada. Pelayanan kesehatan yang memadai sangat dipengaruhi oleh
pelayanan keperawatan yang ada didalamnya. Supaya manajemen dapat berjalan
sesuai dengan harapan dan mencapai tujuan organisasi, maka pemahaman tentang
prinsip-prinsip manajemen sangatlah dibutuhkan. Ada tujuh prinsip manajemen
yang harus ketahui, yaitu: Perencanaan (Planning), yang merupakan fungsi dasar
dan pertama dalam manajemen (the first function of management). Semua fungsi
manajemen tergantung dari perencanaan. Perencanaan adalah suatu proses
berpikir atau proses mental untuk membuat keputusan dan peramalan
(forecasting). Penggunaan Waktu Efektif (Effective utilization of time) yang
berhubungan dengan pola pengaturan dan pemanfaatan waktu yang tepat dan
memungkinkan berjalannya roda organisasi dan tercapaianya tujuan organisasi.
Pengambilan keputusan (Decision making), yang merupakan suatu hasil atau
keluaran dari proses mental atau kognitif yang membawa pada pemilihan di
antara beberapa alternatif yang tersedia yang dilakukan oleh seorang pembuat
keputusan. Pengelola/Pemimpin (Manager/Leader), yang bertugas mengatur
manajemen memerlukan keahlian dan tindakan nyata agar para anggota
menjalankan tugas dan wewenang dengan baik. Tujuan sosial (Social goal),
manajemen yang baik harus memiliki tujuan yang jelas dan ditetapkan dalam
bentuk visi, misi dan tujuan organisasi. Pengorganisasian (Organizing), yaitu
pengelompokan sejumlah aktivitas untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
Perubahan (Change), yaitu proses penggantian dari suatu hal dengan yang lainnya
yang berbeda dari sebelumnya. Manajemen Keperawatan lebih ditekankan pada
bagaimana manajer keperawatan (secara struktural) mengatur anggota staf
keperawatan dan sumber daya yang lain untuk dapat menyelesaikan tugas,
sedangkan manajemen asuhan keperawatan digunakan oleh perawat dalam
menyelesaikan masalah pasien atau bisa dikatakan bahwa perawat adalah manajer
asuhan keperawatan (Mugianti, 2018).
Proses manejemen keperawatan sejalan dengan proses keperawatan
sebagai suatu metode pelaksanaan asuhan keperawatan secara profesional,
sehingga diharapkan keduanya dapat saling mendukung, sebagaimana proses
keperawatan, manajemen keperawatan terdiri atas: pengumpulan data, identifikasi
masalah, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi hasil, karena manajemen
keperawatan mempunyai kekhususan terhadap mayoritas tenaga dari pada seorang
pegawai, maka setiap tahapan dalam proses manajemen lebih rumit jika
dibandingkan dengan proses keperawatan. Keberhasilan pelayanan keperawatan
di rumah sakit sangat dipengaruhi oleh manajer keperawatan dalam melaksanakan
peran dan fungsinya.
Perubahan paradigma akreditasi mulai dilakukan pada tahun 2012 ini.
Standar akreditasi berubah menjadi berfokus kepada pasien, yang dikembangkan
dengan mengacu kepada standar dari Joint Commission International (JCI)
ditambah dengan sasaran program Millenium Development Goals (MDGs).
Penambahan Sasaran Program MDGs merupakan bentuk komitmen Komisi
Akreditasi Rumah Sakit (KARS) dalam mensukseskan program-program
pemerintah. Standar akreditasi baru tersebut terdiri dari 4 kelompok, yaitu:
standar pelayanan berfokus pasien, standar manajemen rumah sakit, sasaran
keselamatan pasien, sasaran program MDGs. Perubahan standar perlu pula diikuti
dengan perubahan instrumen akreditasi dan perubahan metode survei. Survei
akreditasi lama lebih fokus ke input atau dokumen-dokumen, sedangkan
akreditasi baru selain input juga proses dan output/outcome yang akan dinilai dan
ditelusuri oleh para surveior. Metode telusur merupakan hal yang penting didalam
survei standar akreditasi baru ini. Baik telusur individu maupun telusur sistem
akan dilakukan oleh para surveior dalam melakukan survei akreditasi. Karena itu
rumah sakit tidak hanya melengkapi dokumen tetapi perlu melakukan persiapan
pelaksanaan survei akreditasi melalui simulasi survei sehingga dapat diketahui
proses kegiatan yang sudah memenuhi standar dan yang belum. Simulasi survei
memang bisa dilakukan sendiri oleh rumah sakit, namun bisa juga dilakukan oleh
pihak luar.
RS Tk. II Kartika Husada merupakan rumah sakit yang berada dibawah
naungan Kesehatan Daerah Militer XII/Tanjungpura yang bertugas melayani
kesehatan seluruh prajurit TNI dan PNS serta melayani masyarakat umum yang
berada di wilayah Kodam XII/Tanjungpura meliputi Provinsi Kalimantan Barat.
Rumah sakit yang terletak di Jalan Adi Sucipto Km. 6,5 Sei Raya
Kabupaten Kubu Raya Provinsi Kalimantan Barat ini telah ditetapkan oleh KARS
(Komisi Akreditasi Rumah Sakit) pada tanggal 14 Februari 2018 sebagai Rumah
Sakit yang terakreditasi Paripurna berdasarkan surat keputusan ketua komisi
akreditasi rumah sakit No. KARS –SERT/1216/II/2018. Adapun visi dari rumah
sakit ini adalah Menjadi rumah sakit pilihan pertama dan kebanggaan bagi prajurit
TNI, PNS KEMHAN dan keluarganya serta masyarakat umum di Wilayah
Kalimantan Barat. Sedangkan misi dari rumah sakit ini adalah memberikan
pelayanan kesehatan kepada prajurit TNI, PNS KEMHAN dan keluarganya serta
masyarakan umum secara koperehensif dengan mengedepankan mutu dan
keselamatan pasien, melaksanakan dukungan kesehatan yang handal,
mewujudkan sdm yang berkualitas.
Ruang Kenanga adalah salah satu ruang perawatan yang ada dalam
lingkup RS Tk. II Kartika Husada, dimana ruangan ini dikhususkan untuk
merawat penderita penyakit paru. Dalam hal itu Ruang Kenanga terdiri dari kelas
1, kelas 2, dan 3. Berdasarkan data yang sudah didapatkan pada rentang 02 May
2023 hingga 12 May 2023, rata-rata penyakit yang sering ditemui ialah penyakit
Tb Paru,
B. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Pelaksanaan praktik Manajemen Keperawatan ini dilaksanakan di Ruang
Kenanga (Penyakit Paru) RS Tk. II Kartika Husada yang berlangsung selama dua
minggu dari tanggal 02-12 Agustus 2022.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah melaksanakan Praktik Klinik Manajemen Keperawatan,
mahasiswa diharapkan dapat menerapkan prinsip-prinsip manajemen
keperawatan serta mampu menganalisis berdasarkan 5M dalam proses
manajemen keperawatan yang meliputi (man, material, method, money, and
marketing).
2. Tujuan Khusus
a. Melaksanakan dan mengevaluasi strategi yang akan dipilih secara efektif
dan efisien agar mencapai pada suatu tujuan.
b. Mengevaluasi kinerja, meninjau, dan mengkaji situasi kemudian
melakukan penyesuaian dan koreksi jika ada sesuatu penyimpangan pada
suatu pelaksanaan strategi.
c. Memperbaharui strategi yang dirumuskan untuk sesuai pada
perkembangan lingkungan eksternal.
d. Meninjau kembali kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman pada
peluang yang ada.
e. Melakukan inovasi atas kegiatan sehingga dapat lebih teratur.
D. Manfaat Penulisan
1. Bagi Pasien dan Keluarga
Adanya program Model Praktik Keperawatan Profesional (MPKP) di RS
Tk. II Kartika Husada diharapkan pasien merasa puas dengan pelayanan yang
diberikan, pasien dan keluarga merasa dihargai, dan merasa sebagai subjek
bukan hanya sebagai objek serta mendapat kenyamanan dalam pemberian
asuhan keperawatan sehingga tercapai kepuasan pasien yang optimal.
2. Bagi Perawat
a. Tercapainya tingkat kepuasan kerja yang optimal.
b. Terbinanya hubungan antara perawat dengan perawat, perawat dengan tim
kesehatan yang lain, dan perawat dengan pasien serta keluarga.
c. Tumbuh dan terbinanya akuntabilitas dan disipplin diri perawat.
d. Meningkatkan profesionalisme keperawatan.
3. Bagi Rumah Sakit
a. Mengetahui masalah yang ada di Ruang Dahlia berkaitan dengan
pelaksanaan asuhan keperawatan profesional.
b. Menganalisis masalah yang ada dengan metode (Strength, Weakness,
Opportunities, and Threats) SWOT serta menyusun rencana strategi.
c. Mempelajari penerapan Model Praktik Keperawatan Profesional (MPKP)
secara optimal.
4. Bagi Mahasiswa
a. Tercapainya pengalaman dalam pengelolaan suatu ruang rawat inap
sehingga dapat memodifikasi metode penugasan yang akan dilaksanakan.
b. Mahasiswa dapat mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan
ancaman pada peluang yang ada di RS Tk. II Kartika Husada Kubu Raya.

E. Cara Pengumpulan Data


Melakukan pengumpulan data di Ruang Kenanga RS Tk. II Kartika Husada
dalam rangka identifikasi masalah dilakukan dengan metode :
1. Observasi
Observasi dilakukan untuk mengumpulkan data kondisi fisik ruangan,
inventaris ruangan, proses pelayanan, dan asuhan keperawatan kepada pasien
secara langsung.
2. Wawancara
Wawancara dilakukan kepada kepala ruang, perawat primer, perawat
pelaksana, pasien, dan keluarga pasien untuk mengumpulkan data tentang
proses pelayanan pasien dan proses dari kegiatan yang dilakukan oleh
perawat.
3. Studi Dokumentasi
Kegiatan dilakukan untuk mengumpulkan data mengenai pasien, ketenagaan,
dokumentasi proses keperawatan, manajemen ruangan, prosedur tetap
tindakan dan inventaris ruangan dengan melihat status pasien dan laporan
administrasi.

F. Peserta Praktik

Mahasiswa Praktik Klinik Manajemen Keperawatan Profesi Ners


Keperawatan Pontianak yang terdiri dari :
1. Chika dhenia pramani putri launuru
2. Cintia handayani
3. Dania ulfa deani
4. Deva septiana
5. Fauzi pratama
6. Fauziah rizani putri
7. Muhammad Rahul fikri

G. Sistematika Penulisan

1. BAB I Pendahuluan
Pada pendahuluan terdiri dari Latar Belakang, Waktu dan Tempat
Pelaksanaan, Tujuan, Manfaat, Cara Pengumpulan Data, Kategori Penilaian,
Peserta Praktik, dan Sistematika Penulisan.
2. BAB II Tinjauan Lahan
Pada tinjauan lahan terdiri dari Gambaran Umum Rumah Sakit dan Ruangan
Tempat Praktik, Hasil Pengkajian Ruang Kenanga, Analisa Data (SWOT),
Identifikasi Masalah (Fish Bone), Prioritas Masalah, dan Rencana Strategis
(POA) Berdasar pada Artikel Internasioal Terindeks SCOPUS dan Nasional
Terindeks SINTA (Evidence Based Management Nursing).
3. BAB III Penutup
Pada penutup terdiri dari Kesimpulan dan Saran.

BAB II
TINJAUAN LAHAN

A. Gambaran Umum Rumah Sakit dan Ruangan Tempat Praktik


Alamat : Jl. Adi Sucipto Km. 6,5 Sungai Raya, Kecamatan Sungai
Raya, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat
Telp : 0561-721391
Fax : 0561-721392
Web : https://www.rskartikahusada.com/
E-mail : rumahsakitkartikahusada@yahoo.com
Kode Pos : 78391
Luas Tanah : 31.798 m2
No. Sertifikat Tanah : NIB. 14.14.07.01.23020
Status Tanah : Tanah Negara
Luas Bangunan : 5.061 m2
Listrik – PLN : 60.000 Watt
Genset : 30.000 Watt (4 Buah Genset Kecil) + 30.000 Watt (1
Buah Genset Besar)
Air : Bak Penampungan Air Sungai atau Hujan Hasil Swadaya
Rumah Sakit

B. Sejarah Singkat Rumah Sakit Tk. II Kartika Husada


Rumah Sakit Tk. II Kartika husada sebelumnya bernama Djawatan
Kesehatan Sub Teritorium (DKT) I/VI yang diserahkan Belanda pada tahun
1950 kepada Pemerintah Republik Indonesia. Pada Tahun 1968 Djawatan
Kesehatan Sub Teritorium I/VI (DKT) berubah nama menjadi Rumkit
Kesdam XII/Tanjungpura. Pada tahun 1985 Kodam XII/Tanjungpura yang
berkedudukan di Pontianak Kalimantan Barat dilikuidasi menjadi Kodam
VI/Tanjungpura yang berkedudukan di Balikpapan Kalimantan Timur
(Kaltim) dan Rumkit Kesdam XII/Tanjungpura berubah nama menjadi Rumah
sakit Tk. III Pontianak berkedudukan di Jalan Jendral Sudirman Nomor 1
Pontianak. Pada tahun 1990 Rumah Sakit Tk. III Pontianak yang beralamat di
Jalan Sudirman Nomor 1 Pontianak dipindahkan kedudukannya ke gedung
yang baru dengan alamat Jalan Adi Sucipto Km. 7 Sei Raya Kabupaten Kubu
Raya, yang diresmikan oleh Wakasad Letnan Jenderal TNI Sahala
Rajagukguk pada tanggal 26 Oktober 1990.
Bertepatan hari ulang tahun di tahun 2007 Kesehatan Angkatan Darat
yang ke-62 sebutan Rumah Sakit Tk. III Pontianak menjadi Rumah Sakit Tk.
III Kartika Husada Pontianak, yang diresmikan oleh Komandan Detasemen
Kesehatan Wilayah 06.04.04 Pontianak Letkol Ckm dr. Dony Hardono. Di
2010 Wilayah Kalimantan dibagi menjadi 2 Kodam (Kodam XII/Tanjungpura
wilayah Kalbar dan Kalteng dan Kodam VI/Mulawarman wilayah Kaltim dan
Kalsel) dan Rumah Sakit Tk. III Kartika Husada Pontianak di Bawah Kesdam
XII/Tanjungpura. Pada akhirnya di tahun 2012 Rumah Sakit Tk. III Kartika
Husada Pontianak, berubah status menjadi RS Tk. II Kartika Husada dengan
dasar: Peraturan Panglima TNI Nomor 8 Tahun 2012 tentang Peningkatan
Status Rumah Sakit Tingkat II di Lingkungan TNI dan Peraturan KASAD No.
Perkasad/8/VI/2012 tentang Penigkatan Status 6 Rumah Sakit dari Tingkat III
menjadi Tingkat II di Jajaran Kodam VI/MLW, IX/UDY, XII/TPR,
XVI/PTM, XVII/CEN dan IM.
Berdasarkan UU RI Nomor 11 Tahun 2011 tentang Badan
Penyelenggaraan Jaminan Sosial pada tanggal 1 Januari 2014 RSKH menjadi
FKTL berubah
sistem pelayanannya menjadi sistem pelayanan Rujukan Berjenjang. Pada
tanggal 14 Februari 2018 oleh KARS (Komisi Akreditasi Rumah Sakit)
menetapkan RSKH terakreditasi Paripurna berdasarkan surat keputusan ketua
komisi akreditasi rumah sakit No. KARS–SERT/1216/II/2018.
Terdapat banyak ruang perawatan di RS Tk. II Kartika Husada salah
satunya adalah Ruang Kenanga yang mana ruangan ini adalah ruangan
penyakit paru. Ruang Kenanga terdiri dari 1 Nurse Station, 1 Ruang Kepala
Ruangan, 1 Ruang Perawat,11Toilet yaitu 1 toilet petugas dan 10 toilet paisen,
Kelas I berisi I bed, Kelas 2 berisi 2 bed, dan Kelas III terdiri dari 3 bed.
C. Moto, Visi, dan Misi
a. Moto RS Tk. II Kartika Husada
R : Respect
S : Senyum, Salam, Sapa, Sentuh, Sembuh
K : Kualitas
H : Humanis
b. Visi Rs Tk. II Kartika Husada
“Menjadi Rumah Sakit pilihan pertama dan kebanggaan bagi Prajurit TNI,
PNS Kemhan dan Keluarga serta masyarakat umum di Wilayah
Kalimantan Barat”
c. Misi RS Tk. II Kartika Husada
1) Memberikan Pelayanan kepada prajurit TNI, PNS Kemhan dan
Keluarganya serta masyarakat umum secara komprehensif dengan
mengedepankan mutu dan keselamatan pasien
2) Melaksanakan dukungan kesehatan yang handal
3) Mewujudkan SDM yang berkualitas

D. Kedudukan, Tugas, dan Fungsi


a. Kedudukan

Gambar 2.2 Kedudukan RS Tk. II Kartika Husada


b. Tugas Pokok RS Tk. II Kartika Husada
1) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan bagi Prajurit TNI, PNS
Kemhan, Purnawirawan dan Keluarganya serta Masyarakat umum.
2) Menyelenggarakan dukungan kesehatan bagi satuan TNI di wilayah
Kodam XII/Tpr, dalam rangka mendukung tugas pokok TNI AD.
c. Fungsi RS Tk. II Kartika Husada
1) Menyelenggarakan pelayanan medis dan keperawatan yang bermutu
dan sesuai standar, meliputi: pemeriksaan, pengobatan, perawatan, dan
pemulihan.
2) Menyelenggarakan pembinaan sarana dan prasarana yang memadai
dalam rangka mendukung tugas pokok RS Tk. II Kartika Husada.
3) Menyelenggarakan pendidikan, pelatihan dan penelitian yang
berkualitas di bidang kesehatan dalam rangka meningkatkan kualitas
SDM dan pengembangan RS Tk. II Kartika Husada.
4) Menyelenggarakan kegiatan lain (meliputi: werving, bakti sosial dan
medical chek up) yang optimal dalam mendukung pelaksanaan tugas
RS Tk. II Kartika Husada.
5) Menyelenggarakan pembinaan keuangan khususnya pola keuangan
BLU yang transparan dan akuntabel dalam mendukung pelaksanaan
tugas RS Tk. II Kartika Husada.
6) Menyelenggarakan pembinaan tertib administrasi dan manajemen
yang efektif dan efisien dalam mendukung pelaksanaan tugas RS Tk.
II Kartika Husada.

1. Jenis-jenis Pelayanan Kesehatan


a. Fasilitas Rawat Jalan

1) Poli Penyakit Dalam 9) Poli Saraf


2) Poli Bedah Umum 10) Poli Gigi
3) Poli Kandungan 11) Poli Fisioterapi
4) Poli Anak 12) Poli VCT
5) Poli Mata 13) Poli TB Dots
6) Poli THT 14) Poli Jantung
7) Poli Orthopedi 15) Poli Vaksin
8) Poli Jiwa 16) Poli Kulit & Kelamin

b. Fasilitas Unit Gawat Darurat (UGD)


c. Fasilitas ruang rawat inap
1) Ruang Flamboyan
2) Ruang Anggrek
3) Ruang Mawar
4) Ruang Melati
5) Ruang Sambiloto
6) Ruang Dahlia
7) Ruang Kenanga
8) Ruang ICU
d. Pelayanan penunjang
1) Radiologi
2) Laboratorium Patologi Klinik
3) CT-Scan
e. Fasilitas Penunjang Perawatan
1) Farmasi
2) Kamar Operasi
3) CSSD
4) Laundry
5) Dapur atau Ruang Gizi
6) Fisioterapi
7) Ambulance
8) Kamar jenazah
9) Hemodialisa
E. Hasil Pengkajian Ruang Kenanga (Paru)
1. Data Umum Ruangan
a. Tenaga dan Pasien (M1 – Man)
1) Struktur Organisasi

Kepala Ruangan
Didin Aryanto,A.Md.Kep

Kepala Tim I  CI  Kepala Tim II


 Ns.Nurika Damayanti,S.Kep Ns.Annisa Rosalita,S,Kep Dewi Apriana,A.Md.Kep

Perawat Pelaksana : Perawat Pelaksana :


M.Rozi Ade Ghozali Amd.Kep
Kamarulloh.A.Md.Kep Nurlisda Apriayanti
Deden Amd.Kep
Suharyadi.A.Md.Kep Siti
Fitia Debora Kansli Rahmawati Amd.Kep
Amd.Kep Ns.Annisa Rosalita.S.Kep
Dyah Utami.Amd.Kep Ns.Muhammad
Nur Azizah.Amd.Kep Robby.S.Kep
Ns.Warisya Miftah
Amanda,S.Kep
2) Tenaga Keperawatan
Jumlah tenaga keperawatan beserta tingkat pendidikannya di Ruang Dahlia RS Tk. II
Kartika Husada adalah sebagai berikut:
Tenaga Non Keperawatan

Tabel 2.2 Tenaga Non Keperawatan di Ruang Kenanga

No. Kualifikasi Jumlah


1. Cleaning Service 2 Orang
Sumber: Ruang Kenanga RS Tk. II Kartika Husada

3) Pembagian dinas

Jumlah dinas tenaga kesehatan keperawatan tanggal 02 – 12 May 2023.

Dina
Libur/
Tenaga s Total
Lepas
Pagi Sore Malam
Karu 5 0 0 6 11
Perawat
3 3 3 2 11
Pelaksana
Total 3 2 2 8 15
Sumber : Ruang Kenanga RS Tk. II Kartika Husada

4) Penganturan Ketenagaan
Jumlah tenaga yang diperlukan tergantung dari jumlah pasien dan tingkat
ketergantungannya. Klasifikasi derajat ketergantungan pasien dibagi menjadi tiga
kelompok, yaitu:
a) Perawatan minimal yang memerlukan waktu 1-2 jam/hari.
b) Perawatan partial yang memerlukan waktu 3-4 jam/hari.
c) Perawatan total care yang memerlukan waktu 5-6 jam/hari
Dalam menentukan tingkat ketergantungan pasien, kelompok menggunakan
klasifikasi dan kriteria tingkat ketergantungan pasien berdasarkan Orem, yaitu teori
self care defici
F. Bangunan Denah Ruang, Sarana, dan Prasarana (M2 – Material)
Penerapan proses praktik profesi manajemen keperawatan mahasiswa
program pendidikan Profesi Ners Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes
Pontianak di Ruang Kenanga. Pengkajian data awal dilakukan tanggal 02-12 May
2023. Adapun data yang didapat adalah sebagai berikut :
1) Ruang Perawatan
Ruang Kenanga tergabung atas ruang kelas I, II dan III yang terdiri dari 28 bed.
a) Ruang Perawatan Kelas I
(1) Ruang perawatan kelas I terdapat dari satu ruangan.
(2) Jumlah bed pada ruang perawatan kelas I ada 1 bed.
(3) Setiap bed diberi nama dengan penomoran, dimulai dari 11.14,11.15 dan
40.1
b) Ruang Perawatan Kelas II
(1) Ruang perawatan kelas II terdapat dari satu ruangan.
(2) Jumlah bed pada ruang perawatan kelas II ada 2 bed.
(3) Setiap bed diberi nama dengan penomoran, dimulai dari nomor 101-
106,203-206 20.8-20.10, 1.13 dan 402
c) Ruang perawatan kelas III
(1) Ruang perawatan kelas III terdapat di dua ruangan.
(2) Jumlah bed pada ruang perawatan kelas III ada 3 bed 11.10-11.12 dan
30.1-30.3 Setiap bed diberikan nama dengan penomoran, dimulai dari
nomor
2) Sarana dan Prasarana
Tabel 2.7 Fasilitas di Ruang Dahlia

Jumlah Jumlah
No Barang Inventaris Kondisi Ket
kebutuhan yang ada
Baik Rusak Ringan Rusak Berat
1 Bantal
2 Alas Kasur
3 Tempat Tidur Pasien
4 Sprei/Laken
5 Sarung Bantal
6 Baju piyama
7 Daster pasien wanita
8 Selimut pasien
9 Horden/screm
10 Tiang Infus
11 Kasur
12 Kursi penunggu pasien
13 Kursi plastic perawat
14 Kulkas 1 1 1
15 AC
16 Kipas angin
17 Lemari besi pasien
18 Lemari plastic Napoli
19 Rak sepatu
20 Tong sampah
21 Kursi panjang penunggu
22 Kasur Perawat
23 Nurse Station
24 Meja Kayu
25 Box file
28 Jam Dinding
30 Komputer
31 Most and Keyboard
32 Printer EPSON
33 Lampu ruangan dahlia
34 Brankar pasien 1 0
35 Bak mandi figer glass 1 0
36 Gayung mandi 11 11
37 Ember besar
38 Helm CODE RED
39 Tabung apar
Tempat cuci tangan di
40
ruangan
41 Botol tempat cuci tangan
ALKES
1 Tensimeter Air Raksa 1 0 0
2 Tensimeter Digital 1 0 0
3 Thermometer Digital 1 0 0
4 Ambu bag dewasa 1 1 1
5 Nebulizer 3 1 1
6 Pen light 1 0 0
7 Accu cek 1 1 1
8 Regulator 23 15 15 2
9 Oximetri 1 0 0
10 Mesin EKG 1 1 1
11 Syering Pump 1 1 1
12 Alat suction 1 1 1
13 Alat Sterilisator 1 0 0
14 Tromol besar 1 0 0
15 Tromol kecil 1 0 0
16 Meja troli mesin EKG 1 1 1
17 Meja troli tindakan 1 0 0

Berdasarkan hasil observasi terhadap sarana dan prasarana di Ruang


Kenanga dapat disimpulkan bahwa fasilitas alat medis dan non medis cukup
memenuhi standar.
(1) Situasi Lingkungan Ruang Dahlia
(a) Pencahayaan pada ruangan cukup baik, keterangan cahaya cukup
untuk membaca
(b) Ventilasi di ruangan perawatan terdapat jendela, dapat dibuka namun
jarang dibuka. Ruangan terpasang 12 buah AC.
(c) Lantai keramik, bersih, dan kering.
(d) Atap rapat, tidak bocor, bagian dalam bersih.
(e) Dinding kuat, tidak retak, bersih.
(f) Dapur cukup bersih, namun menjadi satu ruangan dengan penyapu dan
pengepel.
(g) Sarana air bersih tersedia.
(h) Pembuangan air limbah lancar.
(i) Tempat sampah medis dan non medis terpisah.
(2) Ruang Kenanga memiliki peralatan yang memadai untuk melakukan
tindakan keperawatan pasien.
(3) Ruang Kenanga tersedia daftar nama pasien yang dituliskan dalam buku
TTV dan buku laporan pasien
G. Metode Pemberian Asuhan Keperawatan (M3 – Method)
1) Penerapan Pemberian Asuhan Keperawatan (MAKP)
Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan mulai dari tanggal 02 May
2023 didapatkan data metode asuhan keperawatan yang dilakukan di Ruang
Dahlia saat ini adalah metode tim dan pada pelaksanaanya sudah berjalan
secara optimal dan sesuai dengan prosedur. Dalam metode tim merupakan
pemberian asuhan keperawatan, yaitu seorang perawat profesional memimpin
sekelompok tenaga keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan pada
sekelompok pasien melalui upaya kooperatif dan kolaboratif. Tujuan
pemberian metode tim dalam asuhan keperawatan adalah untuk memberikan
asuhan keperawatan sesuai dengan kebutuhan objektif pasien sehingga pasien
merasa puas. Selain itu, metode tim dapat meningkatkan kerjasama dan
koordinasi perawat dalam melaksanakan tugas, memungkinkan adanya
transfer of knowledge dan transfer of experiences di antara perawat dalam
memberikan asuhan keperawatan dan meningkatkan pengetahuan serta
keterampilan dan motivasi perawat dalam memberikan asuhan keperawatan.
Ketua tim harus dapat membuat keputusan tentang prioritas perencanaan,
supervisi, dan evaluasi asuhan keperawatan. Pelaksanaan konsep tim sangat
tergantung pada filosofi ketua tim, yakni apakah berorientasi pada tugas atau
pada pasien. Metode tim didasarkan pada keyakinan bahwa setiap anggota
kelompok mempunyai kontribusi dalam merencanakan dan memberikan
asuhan keperawatan sehingga timbul motivasi dan rasa tanggung jawab
perawat yang tinggi sehingga diharapkan mutu asuhan keperawatan kepada
pasien meningkat. Metode tim menggunakan pengorganisasian
Polikeperawatan dengan menggunakan tim yang terdiri atas kelompok pasien
dan perawat.
Kelompok ini dipimpin oleh perawat berijazah dan berpengalaman serta
memiliki pengetahuan dalam bidangnya. Pembagian tugas dalam kelompok
dilakukan oleh pimpinan kelompok atau ketua tim. Selain itu ketua tim
bertanggung jawab dalam mengatur anggotanya sebelum tugas dan menerima
laporan kemajuan Polikeperawatan pasien serta membantu anggota tim dalam
menyelesaikan tugas apabila mengalami kesulitan. Pembagian tugas dalam
tim keperawatan dapat didasarkan pada tempat atau kamar pasien, tingkat
penyakit pasien, jenis penyakit pasien, jumlah pasien yang dirawat dan ketua
tim bertugas memberi pengarahan dan menerima laporan kemajuan
Polikeperawatan pasien serta membantu anggota tim dalam menyelesaikan
tugas apabila menjalani kesulitan dan selanjutnya ketua tim melaporkan pada
kepala ruang tentang kemajuan poli atau asuhan keperawatan terhadap pasien.
Metode keperawatan ini mendukung adanya komunikasi yang adekuat
antar perawat. Hal ini juga yang menentukan keberhasilan pelaksanaan
rencana keperawatan secara kontinyu. Dalam pelaksanaan tindakan
keperawatan Ruang Dahlia sudah dilakukan sesuai SOP dan sesuai dengan
keadaan di ruangan yang mementingkan kenyamanan dan keamanan pasien
yang di rawat di ruangan. Dimana tugas ketua tim membuat perencanaan,
membuat penugasan, supervisi dan evaluasi, mengenal atau mengetahui
kondisi pasien dan dapat menilai tingkat kebutuhan pasien, mengembangkan
kemampuan anggota, menyelenggarakan konferensi, menggunakan
komunikasi yang efektif dalam pelaksanaan tindakan keperawatan, dan
membuat discharge planning untuk pasien yang pulang. Sesuai dengan
pengisian kuesioner yang dibagikan yang diisi oleh anggota tim maka
pembagian tugas dan tanggung jawab ketua tim dalam melaksanakan metode
kasus di Ruang Kenanga sudah sesuai, serta tugas anggota tim atau perawat
pelaksana di ruang Kenanga juga sudah sesuai yaitu memberikan asuhan
keperawatan pada pasien yang berada di bawah tanggung jawabnya bagian
yang sama dengan anggota tim dan antar tim dan memberikan laporan.
2) Operan Jaga
Hasil pengumpulan data melalui pengkajian, observasi, dan wawancara
yang dilakukan mulai dari tanggal 02 May 2023 di Ruang Dahlia didapatkan
operan jaga di ruangan dilaksanakan 3 kali sehari yaitu pada shift pagi dari
pukul 07.00-14.00, shift sore dari pukul 14.00-20.00, dan shift malam 20.00-
07.00. Setiap operan jaga dihadiri oleh perawat yang bertugas dan pada shift
pagi ada kepala ruang. Berdasarkan observasi yang kami lakukan di ruangan,
pelaksanaan operan jaga dilakukan sudah seusai dengan teori yaitu data pasien
dengan metode komunikasi SBAR (situation, background, assesment,
recommendation). Situation meliputi nama pasien, usia, diagnosa medis, nama
dokter yang menangani, hari rawat, dan masalah keperawatan. Background
meliputi perkembangan pasien saat ini, seperti kemajuan tingkat kesadaran,
mobilisasi, dan lain-lain. Assesment meliputi keadaan umum, tanda-tanda
vital, kesadaran, hasil laboratorium, serta informasi klinik yang
mendukungevaluasi perkembangan pasien. Recommendation meliputi
intervensi yang perlu dilakukan, seperti terapi dan pemeriksaan penunjang
yang akan dilakukan. Pelaksaan operan jaga dipimpin oleh ketua tim dan
dilakukan secara lisan dan tertulis dengan menggunakan format timbang
terima yang sesuai dengan standar dan buku operan jaga di Ruang Kenanga.
Rencana tindakan keperawatan ke pasien sudah tersampaikan pada shift
berikutnya dan pada tim yang bertanggung jawab. Mekanisme operan jaga
sudah sesuai standar baku, misalnya lebih difokuskan pada planning tindakan
kolaboratif, tetapi tindakan mandiri sudah dilakukan sesuai dengan kebutuhan
pasien.
3) Ronde keperawatan
Berdasarkan hasil wawancara dari Kepala Ruang Kenanga RS Tk. II
Kartika Husada, Ruang Kenanga mendukung dilakukannya kegiatan ronde
keperawatan. Kegiatan ronde keperawatan dilakukan dengan cara
mengelilingi semua pasien yang ada di ruangan sesuai dengan prosedur tetapi
semenjak ada pandemi seperti ini ronde keperawatan di ruangan tidak
dijalankan karena untuk meminimalisir penyebaran kasus covid, sehingga di
ruang kenanga hanya diberlakukan aplusan pada setiap pergantian shift.
4) Supervisi
Hasil wawancara yang dilakukan mulai dari tanggal 02 May 2023 kepada
Kepala Ruang ruangan Kenanga RS Tk. II Kartika Husada menyatakan bahwa
didapatkan sudah ada standar operasional pelaksanaan supervisi, serta
supervisi di rumah sakit Kartika Husada tidak dilakukan di ruangan tetapi ke
seluruh ruangan rumah sakit untuk mengkaji masalah yang didapat pada
ruangan baik itu masalah dalam pemunahan asuhan keperawatan atau dalam
hal sarana dan prasarana sesuai SOP yang ada.
5) Perencanaan pulang
Berdasarkan pengkajian yang dilakukan mulai tanggal 02 May 2023,
didapatkan hasil bahwa perawat di ruang Kenanga mengerti tentang discharge
planning dan bisa mengisi form yang ada dalam discharge planning. Data
menunjukkan perawat mengatakan teknik yang digunakan saat pemberian
discharge planning secara lisan dan tertulis. Bahasa yang digunakan saat
melakukan discharge planning adalah sebagian besar bahasa Indonesia dan
sebagian lainnya menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh pasien.
6) Dokumentasi keperawatan
Berdasarkan pengkajian yang dimulai dari tanggal 02 May 2023 diperoleh
di ruangan Dahlia seluruh perawat menunjukkan bahwa terdapat format
pendokumentasian yang baku. Berdasarkan hasil observasi langsung terhadap
instrumen dokumentasi keperawatan yakni Rekam Medis (RM) pasien sudah
tersedia sarana prasana dokumentasi untuk tenaga kesehatan. Didapatkan hasil
bahwa penggunaan instrumen pengkajian menggunakan format head to toe.
Format diagnosis keperawatan, intervensi, dan implementasi terintegrasi
dalam catatan perkembangan pasien terintegrasi (CPPT). Dari hasil observasi
menunjukkan perawat ruang Dahlia telah mampu mengisi format
pendokumentasian secara benar dan tepat.
H. Pembiayaan (M4 – Money)
Sumber dana keuangan RS Tk. II Kartika Husada berasal dari BLU dan
dana BPJS yang dikelola oleh rumah sakit, sedangkan pembayaran pasien
sebagian besar dari iuran BPJS, KIS, dan pembayaran umum. Biaya perawatan
yang berlaku saat ini sesuai kelas perawatan di Ruang Dahlia terdiri dari kelas I,
II dan III.
Tabel 2.8 Tarif Pelayanan Rawat Inap: Tarif Pelayanan 1 Hari

No. Jenis Pelayanan Kelas I Kelas II Kelas III

1 Sewa Kamar 190.000 140.000 90.000


2 Visit DPJP 90.000 75.000 75.000
3 Visit Dokter Fungsional 90.000 25.000 20.000
4 Konsul 80.000 80.000 80.000
5 Jasa Perawat 50.000 20.000 15.000
6 Tarif Makan (Sudah Per paket Per paket Per paket
Termasuk Tarif Rawat Inap)
Sumber: Sistem Informasi Manajemen RS Tk. II Kartika Husada

Tabel 2.9 Tarif Pelayanan Pertindakan Penunjang


Tarif Paket Tarif Paket
No. Jenis Satuan
Pemeriksaan Lengkap Standar

Pemeriksaan Dokter
1 Dokter Umum Pertindakan 50.000 50.000
2 Dokter Gigi Pertindakan 50.000 50.000
4 PPBPAD Pertindakan 20.000 20.000
Pemeriksaan Laboratorium
5 Darah Lengkap Pertindakan 50.000 50.000
6 Pertindakan 36.000 36.000
GD
7 UrineS Rutin Pertindakan 35.000 35.000
8 SGOT & Pertindakan 57.000 57.000
SGPT
9 Ureum & Pertindakan 64.000 64.000
Creatinin
10 Trigliserida Pertindakan 48.000 48.000
11 HBsAg Pertindakan 52.000 -
12 HIV Pertindakan 52.000 -

Pemeriksaan Penunjang
13 Foto Thorax Pertindakan 70.000 70.000
14 Pertindakan 60.000 66.000
EK
15 USGG Abdomen Pertindakan 175.000
Per
16 Administrasi 35.000 35.000
Kunjunga
n
Jumlah 950.000 671.000
Sumber: Sistem Informasi Manajemen RS Tk. II Kartika Husada

I. Pemasaran (M5 – Marketing)


Pada RS Tk. II Kartika Husada khususnya di Ruang Kenanga rata-rata pasien
yang dirawat inap merupakan pasien yang bertempat tinggal di sekitaran rumah
sakit. Usaha yang dilakukan ruangan untuk meningkatkan mutu pelayanan pasien
yaitu dengan menyediakan buku indikator mutu pasien dimana dari buku
indikator mutu tersebut nanti dapat dievaluasi untuk meningkatkan fasilitas
pelayanan di Ruang Kenanga khususnya meningkatkan pelayanan perawatan
terhadap pasien.
1) Bed Occupancy Rate (BOR) Ruang Kenanga
Penilaian BOR ini menghitung angka rata-rata tempat tidur terisi yang
dihitung bulan April 2023 di Ruang Kenanga RS Tk. II Kartika Husada.

Anda mungkin juga menyukai