Anda di halaman 1dari 5

DINAS KESEHATAN, PENGENDALIAN PENDUDUK

DAN KELUARGA BERENCANA


Jalan Pahlawan No. 42 Telpon (0321) 321752 Fax. (0321) 395738
MOJOKERTO

LAPORAN HASILPERJALANAN DINAS


Nomor:
TENTANG
PELATIHAN AKREDITASI/REAKREDITASI PUSKESMAS

I. PENDAHULUAN
Untuk meningkatkan pelayanan kesehatan dasar khususnya kepada masyarakat,
dilakukan berbagai upaya peningkatan mutu dan kinerja antara lain dengan
pembakuan dan pengembangan sistem manajemen mutu dan upaya perbaikan kinerja
yang berkesinambungan baik pelayanan klinis, maupun manajerial puskesmas.
Akreditasi puskesmas merupakan salah satu mekanisme regulasi yang bertujuan
untuk mendorong upaya peningkatan mutu dan kinerja pelayanan di fasilitas
pelayanan yang dilakukan oleh Lembaga independent yang diberikan kewenangan
oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Selain itu untuk memenuhi
persyaratan puskesmas dan fasilitas kesehatan tingkat pertama lainnya yang akan
bekerja sama dengan BPJS dipersyaratkan lulus akreditasi sesuai dengan Keputusan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Permenkes no 71 tahun 2013 tentang
pelayanan kesehatan pada jaminan kesehatan nasional dalam pelaksanaan akreditasi
dilakukan penilaian denagn menggunakan standar akreditasi yang ditetapkan oleh
Kementerian Kesehatan Republic Indonesia. Agar puskesmas dapat memenuhi
standar akreditasi dibutuhkan maka diperlukan pelatihan mengenai standart
akreditasi yang baru. Sehingga puskesmas dapat memahami standart akreditasi yang
ada sehingga dapat membangun sistem pelayanan yang didukung oleh tata Kelola
yang baik dan kepemimpinan yang mempunyai komitmen yang tinggi untuk
menyediakan pelayanan yang bermutu, aman dan terjangkau bagi masyarakat secara
berkesinambungan. Untuk itu, perlu terlebih dahulu dilakukan pelatihan
akreditasi/reakreditasi puskesmas.
2
II. ISI LAPORAN
Akreditasi menurut Kepmenkes 432/2016 tentang Komisi Akreditasi FKTP
adalah Pengakuan oleh lembaga independen penyelenggara Akreditasi terhadap hasil
penilaian pemenuhan standar pelayanan untuk peningkatan mutu pelayanan secara
berkesinambungan.
Dasar pelaksanaan akreditasi puskesmas:
 Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Jaminan Kesehatan
Nasional (JKN);
 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 tahun 2013 tentang Pelayanan
Kesehatan Pada Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) ;
 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 27 Tahun 2019 tentang Perubahan
Kedua atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 Tahun 2015 tentang
Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktik Mandiri Dokter dan
Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi
Tujuan Akreditasi puskesmas:
1. Patient Centered Care;
2. Peningkatan Akses ;
3. Quality;
4. Safety.
Manajemen di puskesmas dibagi menjadi dua yakni manajemen puskesmas dan
manajemen mutu. Sistem manajemen puskesmas diketuai oleh kepala puskesmas
sedangkan sistem manajemen mutu berada di bawah kepala puskesmas dan diketuai
oleh PJ Mutu. Selain PJ mutu juga ada PJ lain dalam struktur organisasi puskesmas
yakni, PJ UKM, PJ UKP Laboratoirum dan Farmasi, PJ ADMEN. PJ Mutu dibantu
oleh tim teknis mutu yakni tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi, Keselamatan
Pasien Puskesmas, keselamatan dan kesehatan kerja, penanganan keluhandan
peningkatan kepuasan ,masyarakat dan juga managemen resiko. Selain tim teknis pj
mutu juga dibantu oleh pj yang lain yakni Koordinator UKM, Koordinator UKP,
LABORATORIUM dan FARMASI, Koordinator ADMEN.
Untuk tim teknis mutu ada pelaporan yang harus diselesaikan yakni
1. PPI: Laporan Surveilans HAIS, Laporan ICRA, Laporan Audit PPI
2. KPP: Laporan Rekapitulasi Insidens (KTD, KNC, KTC), Laporan
Identifikasi Indikator Sasaran Keselamatan Pasien
3. K3: Laporan HRA, Laporan Kasus Pajanan, Laporan Safety Patrol,
Laporan Audit SMK3
4. PKPKM : Laporan Evaluasi Kepuasan Masyarakat
5. Audit internal : Laporan Hasil Audit Internal
Mutu adalah keseluruhan ciri atau karakteristik produk atau jasa dalam tujuannya
untuk memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan. Ruang lingkup mutu meliputi
akses, keefektifan, efisiensi, keamanan, kelanjutan pelayanan, kompetensi, dan
hubungan lainnya. Hirarki mutu adalah Seluruh aktifitas kegiatan fungsi manajemen
dari kebijakan, tugas dan tanggungjawab yang dituangkan dalam bentuk perencanaan
(quality palanning), kendali mutu (quality control), jaminan mutu (quality assurance)
dan peningkatan mutu (quality improvement) serta kendali biaya (cost containment)
dalam suatu sistem mutu. Hal tersebut dapat diwujudkan melalui dengan inspeksi,
quality control, quality assurance, total quality management.
Total quality management meliputi 5 struktur komponen utama dalam TQM yakni
pelanggan, kepentingan institusi, sistem mutu, peningkatan kualitas yang
berkesinambungan, dan instrument mutu. Peningkatan kualitas yang
berkesinambungan dapat dilakukan dengan menggunakan metode Plan, DO, Check,
Action meliputi mengukur, memonitor, mengendalikan, memelihara, dan
menyempurnakan.
Sedangkan perencanaan pelayanan UKM Puskesmas disusun secara terpadu
berbasis wilayah kerja Puskesmas dengan melibatkan lintas program dan lintas sector
sesuai dengan analisis kebutuhan masyarakat, data hasil penilaian kinerja Puskesmas
termasuk memperhatikan hasil pelaksanaan Program Indonesia Sehat dengan
Pendekatan Keluarga (PIS PK) dan capaian target Standar Pelayanan Minimal (SPM)
daerah Kabupaten/Kota.
Perencanaan pelayanan UKM Puskesmas memuat kegiatan pemberdayaan
masyarakat untuk mengatasi permasalahan kesehatan dan meningkatkan perilaku
hidup bersih dan sehat, dimana proses kegiatan Pemberdayaan Masyarakat dilakukan
oleh masyarakat sendiri dengan difasilitasi oleh Puskesmas. Rencana Pelaksanaan
Kegiatan (RPK) pelayanan UKM terintegrasi lintas program dan mengacu pada
Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Puskesmas.
PJ UKM, koordinator pelayanan dan pelaksana kegiatan UKM memastikan
kemudahan akses sasaran dan masyarakat terhadap pelaksanaan pelayanan UKM.
Penjadwalan pelaksanaan pelayanan UKM Puskesmas disepakati bersama dengan
memperhatikan masukan sasaran, masyarakat, kelompok masyarakat, lintas program
dan lintas sektor yang dilaksanakan tepat waktu sesuai dengan rencana. PJ UKM,
koordinator pelayanan dan pelaksana kegiatan UKM memastikan akses sasaran dan
masyarakat terhadap informasi, kegiatan UKM, dan akses untuk menyampaikan
umpan balik dan keluhan. Penggerakan dan Pelaksanaan Pelayanan UKM dilakukan
dan dikoordinasikan dengan melibatkan lintas program dan lintas sektor terkait. PJ
UKM , koordinator pelayanan dan pelaksana kegiatan UKM Puskesmas bertanggung
jawab terhadap pencapaian tujuan, pencapaian kinerja, pelaksanaan kegiatan UKM,
dan penggunaan sumber daya
Kepala Puskesmas dan PJ UKM melakukan upaya perbaikan terhadap hasil
penilaian capaian kinerja pelayanan UKM. Penilaian kinerja terhadap
penyelenggaraan pelayanan UKM dilaksanakan secara periodik untuk menunjukan
akuntabilitas dalam pengelolaan pelayanan UKM.
III. PENUTUP
Demikian laporan ini dibuat semoga laporan tersebu agar dapat ditindak lanjuti dan
bermanfaat.

Ditetapkan di : Mojokerto
Pada tanggal : 16 Juni 2022

Pelapor,

dr. Sakinah MZ dr. Nur Hidayah


NIP. 19891102 201903 2 012 NIP. 19931006 201903 2 019

drg. Pramadita Suryaningastuti dr. Wahyu Tri Kusprasetypo


NIP. 19950114 202203 2 006 NIP. 19930504 202203 1 004

Umi Chabibah, S. Kep. Ns Evi Fitriana, A,Md. Kep


NIP. 19810122 200903 2 007 NIP. 19890608 201101 2 006

Indi Luluk Chaulah, A.Md. Keb Hartina Tiara Kusuma, A.Md. Kes
NIP. 19891114 201503 2 005 NIP. 19970416 201903 2 003

Mochamad Arif H. A.Md. Kep Dicky Mulyono, A.Md. Kep


NIP. 19940609 201903 1 010 NIP. 19930713 201903 1 012
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai