Anda di halaman 1dari 10

NAMA : Siti Hasrianti Ashari

NIM : 173145261037
TUGAS INDIVIDU : Study Kelayakan Proyek

Studi kelayakan rumah sakit

Studi Kelayakan (Feasibility Study) adalah Hasil Analisis dan Penjelasan


Kelayakan dari segala aspek yang akan mendasari pendirian atau pengembangan suatu
Rumah Sakit, terkait dengan penentuan Rencana Kerja Pelayanan Kesehatan Rumah
Sakit yang baru akan dilakukan maupun lanjutan dari yang sudah ada dalam melakukan
rencana pengembangan atau peningkatan kelas dari suatu Rumah Sakit.

Dari kondisi Laju Pertumbuhan Demografi, Pengembangan Pembangunan dan


Peningkatan Kehidupan di suatu wilayah, Pola Penyakit dan Epidemiologi, dan lain-lain,
dapat dipahami bahwa suatu Rumah Sakit itu secara relatif akan berada di daerah Urban
atau Semi-Urban. Dimana hal ini pula yang dapat menentukan bahwa Sarana dan
Prasarana suatu Rumah Sakit akan berbeda sesuai dengan Layanan Kesehatan Rumah
Sakit yang akan diberikannya kepada masyarakat dimana Rumah Sakit tersebut berada.

Maksud dan Tujuan Pedoman Studi Kelayakan (Feasibility Study) Rumah Sakit ini
dimaksudkan agar dalam mendirikan atau mengembangkan rumah sakit dapat
mendeterminasi fungsi layanan yang tepat dan terintegrasi sehingga sesuai dengan
kebutuhan pelayanan kesehatan yang diinginkan (;health needs), kebudayaan daerah
setempat (;cultures), kondisi alam daerah setempat (;climate), lahan yang tersedia (;sites)
dan kondisi keuangan manajemen RS (;budget).

Pedoman Studi Kelayakan (Feasibility Study) Rumah Sakit ini akan dijadikan
dasar acuan dalam mewujudkan Rencana Pembangunan dan Pengembangan suatu
Rumah Sakit agar baik dan benar yang akan menjadi acuan bagi pengelola rumah sakit
maupun bagi konsultan perencana sehingga masing-masing pihak dapat memiliki
persepsi yang sama. Pedoman ini akan menjelaskan langkah-langkah atau proses yang
perlu dilakukan dalam menyusun suatu Studi Kelayakan (Feasibility Study) Rumah Sakit.
Hasil Analisis dan Penjelasan Kelayakan dari segala aspek yang akan mendasari
pendirian atau pengembangan suatu Rumah Sakit, terkait dengan penentuan Rencana
Kerja Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit yang baru akan dilakukan maupun lanjutan dari
yang sudah ada dalam melakukan rencana pengembangan atau peningkatan kelas dari
suatu Rumah Sakit.

fesibility Study (FS) atau Study kelayakan jika dalam penyebutan bahasa


Indonesia, merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam proses sebelum
pembangunan sebuah rumah sakit. FS juga merupakan salah satu syarat mutlak legalitas
untuk pendirian rumah sakit. FS merupakan sebuah tolok ukur untuk pemegang modal
atau pemilik dalam arah pembangunanya. FS merupakan study yang mencakup bisnis
review, strategis, dan posisi keuangan.

Ulasan ini akan memberikan pasar yang paling potensial dalam jenis
usaha,kapasitas tempat tidur, fase pengembangan dan investasi.
Seperti yang kita ketahui Rumah Sakit merupakan sebuah investasi jangka panjang
dengan struktur modal yang besar dan mempunyai kompleksitas tersendiri.

Analisis Situasi dalam Studi Kelayakan (Feasibility Study) dilakukan suatu analisis
dari seluruh aspek-aspek baik dari aspek Eksternal sebagai peluang ataupun ancaman
maupun aspek Internal yang dapat menjadi kekuatan ataupun kelemahan sehingga
aspek-aspek tersebut dapat menjadikan Kecenderungan suatu Rumah Sakit dalam
melakukan pembangunan baru atau melakukan pengembangan berupa peningkatan
status layanan Rumah Sakit tersebut.

Untuk menganalisis aspek Ekternal dan aspek Internal perlu dilakukan proyeksi
berupa forcasting, kecuali data-data yang tidak memungkinkan tetap disajikan dalam
bentuk tabel, diagram batang atau pun diagram pie untuk melihat kecenderungannya.
Aspek-aspek yang dikaji sebagai analisis situasi diharapkan mendapatkan suatu
kecenderungan Rumah Sakit setelah melakukan segmentasi dan posisioning, aspek-
aspek tersebut antara lain:

a. Aspek Esternal
Aspek Eksternal yang akan dianalisis guna melihat peluang yang dapat menjadikan
Rumah Sakit untuk terus berkembang di masa mendatang serta melihat ancaman
yang perlu diantisipasi oleh Rumah Sakit agar tidak menjadi suatu hambatan di dalam
operasional Rumah Sakit kedepannya antara lain :
Kebijakan, Demografi, Geografi, Sosial Ekonomi dan Budaya, Sumber Daya Manusia/
Ketenaga Kerjaan Kesehatan, Derajat Kesehatan,
b. Aspek Internal
Aspek Internal yang akan dianalisis guna melihat kekuatan bagi Rumah Sakit untuk
dapat survive dalam melaksanakan operasional yang akan mengurangi ancaman
yang terjadi, serta melihat kelemahan yang perlu diantisipasi oleh Rumah Sakit agar
tidak menjadi suatu hambatan di dalam operasional Rumah Sakit kedepannya antara
lain : Sarana Kesehatan, Pola Penyakit dan Epidemiologi, Teknologi, SDM/ Ketenaga
Kerjaan Rumah Sakit, Organisasi, Kinerja dan Keuangan.

Analisis Permintaan dalam Penyusunan Studi Kelayakan (Feasibility Study) akan


membahas tentang Analisis Posisi Kelayakan Rumah Sakit dari 5 (lima) aspek.
Berdasarkan Analisis Aspek Eksternal dan Aspek Internal yang telah dilakukan pada
Analisis Situasi maka dilakukan analisis yang bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-
faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang secara
sistematis akan menjadi pertimbangan tehadap kelayakan pembangunan Rumah Sakit
tersebut.

Hasil analisis tersebut selanjutnya digunakan sebagai acuan untuk menentukan


langkah-langkah selanjutnya dalam upaya memaksimalkan Kekuatan (strength) dan
memanfaatkan Peluang (opportunity) serta secara bersamaan berusaha untuk
meminimalkan Kelemahan (weakness) dan mengatasi Ancaman (threat). Aspek-aspek
Kelayakan pada Analisis Permintaan ini akan diuraikan berikut ini : Lahan dan Lokasi,
Klasifikasi Kelas RS.

Analisis kebutuhan merupakan analisis mengenai kebutuhan yang harus disediakan


oleh Rumah Sakit secara keseluruhan yang disesuaikan berdasar analisis permintaan
yang telah dilakukan. Analisis kebutuhan ini dapat memberikan gambaran mengenai
rencana pengembangan dari Rumah Sakit tersebut dilihat dari aspek: Kebutuhan Lahan,
Kebutuhan Ruang, Peralatan Medis dan Non Medis, Sumber Daya Manusia (SDM),
Organisasi dan Uraian Tugas.

Analisis Keuangan memberikan gambaran tentang rencana penggunaan sumber


anggaran yang dimiliki, sehingga dapat diketahui tingkat pengembalian biaya yang akan
diinvestasikan. Dengan demikian maka pihak pemilik/ investor dapat melihat tingkat
keuntungan yang mungkin akan diperoleh. Adapun aspek keuangan yang akan dianalisis
terdiri dari:

1. Rencana Investasi dan Sumber Dana


2. Proyeksi Pendapatan dan Biaya
3. Proyeksi Cash Flow
4. Analisis Keuangan : Break Event Point (BEP), Internal Rate of Return (IRR), dan Net
Present Value (NPV).

Kesimpulan Bagian kesimpulan dari studi kelayakan (;feasibility study) akan


memberikan perspektif dari 4 sudut pandang, yaitu analisis situasi, analisis permintaan,
analisis kebutuhan dan analisis keuangan.

1. Analisis Situasi Analisis situasi memberikan informasi tentang aspek eksternal dan
aspek internal sebagai suatu kecenderungan Rumah Sakit. Aspek eksternal terdiri
dari Kebijakan, Demografi, Geografi, Sosial Ekonomi dan Budaya, SDM Kesehatan,
Derajat Kesehatan sedangkan aspek internal terdiri dari Sarana kesehatan, Pola
penyakit dan Epidemiologi, Teknologi, SDM Kesehatan di RS, Organisasi, Kinerja
dan keuangan
2. Analisis Permintaan Analisis permintaan menggambarkan posisi kelayakan rumah
sakit dari berbagai aspek berdasarkan analisis aspek eksternal dan aspek internal
yang telah dilakukan pada analisis situasi maka dilakukan analisis yang bertujuan
untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan serta
peluang dan ancaman yang secara sistematis akan menjadi pertimbangan tehadap
kelayakan pembangunan Rumah Sakit tersebut. Hasil analisis tersebut selanjutnya
digunakan sebagai acuan untuk menentukan langkah-langkah selanjutnya dalam
upaya memaksimalkan kekuatan (strength) dan memanfaatkan peluang
(opportunity) serta secara bersamaan berusaha untuk meminimalkan kelemahan
(weakness) dan mengatasi ancaman (threat).
3. Analisis Kebutuhan Analisis kebutuhan menggambarkan mengenai kebutuhan yang
harus disediakan oleh Rumah Sakit secara keseluruhan yang disesuaikan berdasar
analisis permintaan yang telah dilakukan. Analisis kebutuhan ini dapat memberikan
gambaran mengenai rencana pengembangan dari rumah sakit tersebut dilihat dari
aspek kebutuhan lahan, kebutuhan ruang, peralatan medis & non medis, SDM,
organisasi & uraian tugas.
4. Analisis Keuangan Mengetahui secara keseluruhan analisis keuangan dari segi : a.
Rencana Investasi dan Sumber Dana b. Proyeksi Pendapatan dan Biaya c. Proyeksi
Cash Flow d. Analisis Keuangan : BEP, Internal Rate of Return, dan Net Present
Value

Studi Kelayakan (Feasibility Study) Rumah Sakit ini diharapkan dapat digunakan
sebagai rujukan oleh pengelola fasilitas pelayanan kesehatan, penyedia jasa
perencanaan, Pemerintah Daerah, dan instansi yang terkait dengan kegiatan pengaturan
dan pengendalian penyelenggaraan pembangunan bangunan fasilitas pelayanan
kesehatan, guna menjamin kesehatan penghuni bangunan dan lingkungan terhadap
bahaya penyakit.

Persyaratan-persyaratan yang lebih spesifik dan atau yang bersifat alternatif, serta
penyesuaian Pedoman Studi Kelayakan (Feasibility Study) Rumah Sakit ini oleh
masingmasing daerah disesuaikan dengan kondisi daerah.

Menurut Husnan & Suwarsono (2000), studi kelayakan proyek merupakan penelitian
tentang dapat atau tidaknya suatu proyek investasi dilaksanakan dengan berhasil. Pada
umumnya suatu studi kelayakan menyangkut 3 aspek, yaitu :

a. Manfaat ekonomis proyek tersebut bagi proyek itu sendiri (sering juga disebut
manfaat financial) yang berarti apakah proyek itu cukup menguntungkan atau tidak
apabila dibandingkan dengan resiko proyek tersebut.
b. Manfaat proyek tersebut bagi negara tempat proyek itu dilaksanakan (sering
disebut manfaat nasional). Yang menunjukkan manfaat proyek tersebut bagi
ekonomi makro suatu negara.
c. Manfaat sosial proyek tersebut bagi masyarakat sekitar proyek tersebut. Banyak
manfaat yang bisa diperoleh dari kegiatan investasi. Diantaranya adalah
penyerapan tenaga kerja, peningkatan output yang dihasilkan, penghematan
devisa ataupun penambahan devisa dan lain sebagainya. Jika kegiatan investasi
meningkat maka kegiatan ekonomi pun ikut terpacu pula, dan disini kita
menggunakan pengertian proyek investasi sebagai suatu rencana untuk
menginvestasikan macam-macam sumber daya yang bisa dinilai secara cukup.

Penentuan manfaat suatu proyek diklasifikasikan menjadi dua kategori ( Kodoatie,


2005) yaitu :
a. Manfaat langsung (tangible benefit) : adalah manfaat yang langsung dapat
diperoleh dari pembangunan proyek dan dapat diukur dalam bentuk nilai uang.
b. Manfaat Tidak langsung (Intangible benefit): adalah suatu manfaat yang secara
tidak langsung bisa dinikmati oleh masyarakat, tetapi rupanya sulit untuk dinilai
dalam bentuk uang. Contohnya : adanya perbaikan lingkungan, terciptanya
distribusi pendapatan.

Studi kelayakan proyek merupakan suatu studi untuk menilai proyek yang akan
dikerjakan di masa mendatang. Penilaian disini tidak lain adalah untuk memberikan
rekomendasi apakah sebaiknya proyek yang bersangkutan layak dikerjakan atau
sebaiknya ditunda dulu. Mengingat di masa mendatang penuh dengan ketidakpastian,
maka studi yang dilakukan tentunya akan melibatkan berbagai aspek dan membutuhkan
pertimbangan-pertimbangan tertentu untuk memutuskannya. Sedangkan tingkat
keberhasilannya dipengaruhi oleh 2 faktor, yaitu :

a. Kemampuan sumber daya internal (kecakapan managemen, kualitas pelayanan,


produk yang dijual, kualitas karyawan.
b. Lingkungan eksternal yang tidak dapat dipastikan (pertunbuhan pasar, pesaing,
pemasok, perubahan peraturan).

Feasibility Study atau Studi Kelayakan rumah sakit (RS) merupakan salah satu poin
penting sebelum melaksanakan pembangunan rumah sakit merupakan studi yang
mencakup bisnis review, strategis, dan posisi keuangan. Ulasan ini akan memberikan
pasar yang paling potensial dalam jenis usaha, kapasitas tempat tidur, fase
pengembangan dan investasi.

Sifat sebuah RS adalah investasi jangka panjang dengan struktur modal yang besar
dan kompleksitas tersendiri, dalam hal ini perlu dipahami bahwa ada konsekuensi
pergeseran bisnis inti ke arah health service. Hal pertama yang diperlukan adalah
membuat Studi Kelayakan untuk melihat bagaimana prospek kedepan dari RS yang akan
dibangun. Sebagai sebuah Strategic Business Unit (SBU), tentu diharapkan RS menjadi
salahsatu portofolio yang kuat untuk pengembangan dengan prospek keuangan yang
baik.
Studi kelayakan proyek (dalam hal ini spesifikasi proyek adalah Rumah Sakit) menurut
Umar (2005), merupakan penelitian tentang dapat tidaknya suatu proyek (biasanya
merupakan proyek investasi) dilaksanakan dengan berhasil (menganalisis layak atau tidak
layak bisnis dibangun),tetapi juga saat dioperasikan secara rutin dalam rangka
pencapaian keuntungan yang maksimal untuk waktu yang tidak ditentukan.

Pengertian keberhasilan ini mungkin bisa ditafsirkan agak berbeda-beda. Ada yang
menafsirkan dalam artian yang lebih terbatas, ada juga yang mengartikan dalam artian
yang luas. Artinya yang lebih terbatas, terutama dipergunakan oleh pihak swasta yang
lebih berminat tentang manfaat ekonomis suatu investasi. Sedangkan dari pihak
pemerintah, atau lembaga non profit, pengertian menguntungkan bisa dalam arti yang
lebih relatif. Mungkin dipertimbangkan berbagai faktor seperti manfaat bagi masyarakat
luas yang bisa berwujud penyerapan tenaga kerja, pemanfaatan sumber daya yang
melimpah di tempat tersebut dan sebagainya. Bisa juga dikaitkan dengan, misalnya
penghematan devisa atau pun penambahan devisa yang diperlukan oleh pemerintah.

Dalam proses melakukan feasibility study, paling tidak ada beberapa aspek yang
harus diperhatikan yakni : aspek hukum, sosial-ekonomi dan budaya, aspek pasar dan
pemasaran, aspek teknis dan teknologi, aspek manajemen, dan aspek keuangan.
(Suratman, 2000 : 6)

Studi Kelayakan (Feasibility Study) Rumah Sakit digunakan sebagai rujukan oleh
pengelola fasilitas pelayanan kesehatan, penyedia jasa perencanaan, Pemerintah
Daerah, dan instansi yang terkait dengan kegiatan pengaturan dan pengendalian
penyelenggaraan pembangunan bangunan fasilitas pelayanan kesehatan, guna menjamin
kesehatan penghuni bangunan dan lingkungan terhadap bahaya penyakit.

Studi Kelayakan (Feasibility Study) merupakan Hasil Analisis dan Penjelasan


Kelayakan dari berbagai aspek yang akan mendasari pendirian atau pengembangan
suatu Rumah Sakit. Hal ini terkait dengan penentuan Rencana Kerja Pelayanan
Kesehatan Rumah Sakit yang baru akan dibangun maupun lanjutan dari yang sudah ada
dalam melakukan rencana pengembangan atau peningkatan kelas dari suatu Rumah
Sakit.
Ditinjau dari kondisi Laju Pertumbuhan Demografi, Pengembangan Pembangunan
dan Peningkatan Kehidupan di suatu wilayah, Pola Penyakit dan Epidemiologi, dan
sebagainya, dapat dipahami bahwa suatu Rumah Sakit itu secara relatif akan berada di
daerah Urban atau Semi-Urban.

Dimana hal ini pula yang dapat menentukan bahwa Sarana dan Prasarana suatu
Rumah Sakit akan berbeda sesuai dengan Layanan Kesehatan Rumah Sakit yang akan
diberikannya kepada masyarakat dimana Rumah Sakit tersebut berada.

Dalam Undang-Undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit pasal 7 ayat (1)
menyebutkan Rumah Sakit harus memenuhi persyaratan lokasi, bangunan, prasarana,
sumber daya manusia, kefarmasian, dan peralatan. Rencana membangun atau
mengembangkan suatu Rumah Sakit akan dilakukan setelah mengetahui Jenis layanan
Kesehatan Rumah Sakit serta kapasitas Tempat Tidur (TT) yang akan dilakukan dan
disediakan untuk masyarakat sesuai dengan Hasil Kajian Studi Kelayakan (Feasibility
Study)

Maksud pembuatan Studi Kelayakan RS.

Pedoman Studi Kelayakan (Feasibility Study) Rumah Sakit ini dimaksudkan


agar dalam mendirikan atau mengembangkan rumah sakit dengan memberikan
fungsi/ layanan yang tepat dan terintegrasi yang sesuai dengan :

1. Kebutuhan pelayanan kesehatan yang diinginkan (health needs),


2. Kebudayaan daerah setempat (cultures),
3. Kondisi alam daerah setempat (climate),
4. Lahan yang tersedia (sites)
5. Kondisi keuangan manajemen RS (budget).
Tujuan pembuatan Studi Kelayakan RS

1. Menjadi dasar acuan dalam mewujudkan Rencana Pembangunan dan


Pengembangan suatu Rumah Sakit agar baik dan benar
2. Menjadi acuan bagi pengelola rumah sakit maupun bagi konsultan perencana
sehingga masing-masing pihak dapat memiliki persepsi yang sama.
3. Menjadi pemenuhan salah satu persyaratan pengurusan Ijin Mendirikan Rumah
sakit.
4. Menerjemahkan perencanaan ke dalam perencanaan detil, medis dasar dan
medis spesialistik yaitu:
6. Menerjemahkan perencanaan ke dalam perencanaan detail jangka pendek,
jangka menegah, dan jangka panjang
7. Penyusunan rencana bisnis dalam beberapa tahun kedepan
8. Menuangkan konsep-konsep yang akan diterapkan pada rumah sakit
9. Menyusun dan mendetailkan planning ke dalam perencanaan keuangan dalam
jangka panjang
10. Membumikan konsep planning ke dalam kerangka balanced scorecard sebagai
suatu cara pandang atau perspektif dalam menetapkan strategi di rumah sakit
11. Menyusun Studi Kelayakan (Feasibility Study) secara tepat, berpandangan jauh
ke depan (visioner), berbasis fakta dan data (evidence based), berbasis analisis
pasar dan kajian internal secara bottom up serta melibatkan berbagai
stakeholder.
Ruang Lingkup Studi Kelayakan RS Meliputi pembahasan :

1. Analisis Lingkungan/ Situasi Kecenderungan Aspek Internal dan Eksternal,


2. Analisis Permintaan terkait Kelayakan dari Aspek-aspek yang dapat
mempengaruhinya,
3. Analisis Kebutuhan dan Analisis Keuangan
4. Rekomendasi Kelayakan dari Rencana Pendirian atau Pengembangan Rumah
Sakit tersebut.

Anda mungkin juga menyukai