Latar belakang : Keselamatan Pasien merupakan isu global dan nasional bagi
rumah sakit, komponen penting dari mutu layanan kesehatan, prinsip dasar
dari pelayanan pasien dan komponen kritis dari manajemen mutu , keselamatan
pasien keselamatan pasien keselamatan pekerja atau petugas kesehatan,
keselamatan bangunan dan peralatan di rumah sakit, keselamatan lingkungan
(green productivity) dan keselamatan bisnis rumah sakit. Tujuan :
Diketahuinya Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Perawat Dengan
Pelaksanaan Keselamatan Pasien Di Masa Pandemi Covid 19 Di Instalasi
Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Prof.Dr.H.M. Anwar Makkatutu
Bantaeng 2021. Metode penelitian : Penelitian ini menggunakan metode
penelitian dengan pendekatan cross sectional study (studi potong lintang)
penelitian ini dilakukan dari Bulan 04 Oktober – 16 Oktober 2021. Sampel :
Jumlah sampel sebanyak 63 perawat Di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit
Umum Daerah Prof.Dr.H.M. Anwar Makkatutu Bantaeng 2021. Hasil
penelitian : ada hubungan bermakna antara pengetahuan perawat terhadap
penerapan keselamatan pasien (p= 0,010<0,05). Selain itu juga dari hasil
analisis chi square hubungan bermakna antara sikap perawat terhadap
penerapan keselamatan pasien (p= 0,008 < 0,05). Kesimpulan : Ada
hubungan Pengetahuan Dan Sikap Perawat Dengan Penerapan Keselamatan
Pasien Di Masa Pandemi Covid-19 Pada Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit
Umum Daerah Prof.Dr.H.M. Anwar Makkatutu Bantaeng 2021.
iii
iv
KATA PENGANTAR
Segala puji serta syukur kepada Allah swt. karena atas kuasa-
sempurna. Oleh karena itu, penulis dengan rendah hati menerima kritik
kedua orang tua saya yang penuh kasih, La Ode Bahari serta Ibu Asma,
v
1. Bapak Dr. H. Alimuddin, SH.,MH., M. Kn selaku ketua Baserta
3. Bapak Prof. DR. dr. Ali Aspa Mappahya selaku rector Universitas
Megarezky Makassar
4. Ibu Prof Dr Prof. Dr. Asnah Marzuki, M.Si., Apt selaku dekan
2017
vi
11. Bapak Direktur RSUD Prof.Dr.H.M. Anwar Makkatutu Bantaeng
serta seluruh staf pegawai rumah sakit yang telah memberikan izin
penelitian
Penulis
vii
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan..................................................................................... i
Lembar Persetujuan ..................................................................................... ii
Abstrak ......................................................................................................... iii
Kata Pengantar............................................................................................. iv
Daftar Isi ...................................................................................................... vii
Daftar Table ................................................................................................. ix
Daftar Gambar ............................................................................................ xi
Daftar Singkatan ........................................................................................ xii
Daftar Lampiran .......................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Rumuan Masalah ............................................................................ 13
C. Tujuan Penelitian ............................................................................ 14
D. Manfaat Penelitian .......................................................................... 14
E. Penelitian Terkait ............................................................................ 15
viii
BAB III METODE PENELITIAN
A. Kesimpulan...................................................................................... 90
B. Saran ................................................................................................ 90
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Distribusi Karakteristik Umur Pada Perawat Di Instalasi Rawat Inap
Di Rumah Sakit Umum Daerah Prof. Dr. H. M. Anwar Makkatutu
Bantaeng. ............................................................................ 77
x
Tabel 4.7 Distribusi Analisis Pengetahuan Tentang Keselamatan Kerja Pada
Perawat Di Instalasi Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah
Prof. Dr. H. M. Anwar Makkatutu Bantaeng. ......................80
Tabel 4.8 Distribusi Analisis Sikap Tentang Sasaran Keselamatan Penderita
Pada Perawat Di Instalasi Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum
Daerah Prof. Dr. H. M. Anwar Makkatutu Bantaeng. .........80
Tabel 4.9 Distribusi Analisis Observasi Penerapan Standar Keselamatan
Penderita Pada Perawat Di Instalasi Rawat Inap Di Rumah Sakit
Umum Daerah Prof. Dr. H. M. Anwar Makkatutu Bantaeng.81
Tabel 4.10 Distribusi Analisis Hubungan Pengetahuan Dengan Sikap Tentang
Sasaran Keselamatan Penderita Pada Perawat Di Instalasi Rawat
Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Prof. Dr. H. M. Anwar
Makkatutu Bantaeng. .............................................................82
Tabel 4.11 Distribusi Analisis Hubungan Pengetahuan Dengan Observasi
Penerapan Standar Keselamatan Penderita Pada Perawat Di
Instalasi Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Prof. Dr. H.
M. Anwar Makkatutu Bantaeng. ...........................................83
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR SINGKATAN
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuosioner
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
rumah sakit membutuhkan staf yang baik di samping lingkungan kerja yang
baik.
Pasien serta kepingan pokok dari manajemen mutu. Ada lima isu utama
keselamatan kerja rumah sakit. Kelima aspek keselamatan ini sangat pokok
di setiap rumah sakit. Harus diakui bahwa rumah sakit dapat beroperasi
prioritas tertinggi serta terkait dengan masalah kualitas serta citra rumah
1
Menurut Joint Commission Internasional (JCI) serta world Health
yang timbul akibat perawatan. Berbagai hal dapat merugikan pasien, seperti
2019, seserta gkan angka kejadian nosokomial masih tinggi serta rendah.
2
2020) Kejadian tidak diharapkan (KTD) sebanyak 2 kejadian pada tahun
2019, serta angka kejadian nosokomial masih tinggi serta rendah. Pada
setelah kota Wuhan di China pada Desember 2019. Jumlah kasus Covid-19
dari waktu ke waktu, serta di Indonesia, per 1 Juli 2020, terdapat 57.770
Data di rumah sakit salah satu negara ASEAN pada tahun 2016
3
kepuasan pasien rawat inap di Indonesia ≥ 90% (Permenkes RI No. 741,
2008).
selama tahun 2017, MSW Dalam hal ini 97 laporan ICP yang disampaikan
64,9% KTC, 8, 2% CTD serta Sentinel 0%, rata-rata laju waktu ICP hanya
88% Ada 36 laporan insiden pada April 2018 serta hanya 81% dari semua
melapor kepada tim KPRS, penyajian laporan ICP yang tepat waktu pada
tahun 2017 serta pertengahan tahun 2018 berbeda. Data kejadian yang
muncul dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nazir 34. 75 Tahun 2014, yaitu
4
administrasi, investigasi, perawatan, komunikasi serta pembayaran. Ini
tergantung pada penelitian). Seserta gkan insiden yang kedua Insiden terkait
2.769 kejadian serta untuk negara Indonesia dalam rentang waktu 2006-
dengan 83% KTD tersebut dapat dicegah, serta dengan angka kematian
sebesar 421 juta dengan sekitar 42,7 juta penderita mengalami KTD (WHO,
5
keselamatan pasien sehingga menjadi semakin pokok dalam aspek
nilai p<0,05. Demikian pula, Ki-square tidak memiliki nilai p = 0,033, yang
tidak sama dengan 0,05. Menurut definisi yang diterapkan, jika nilai p =
0,05, maka ada hubungan antara variabel bebas serta variabel terikat.
Sampai ditolak secara definitif, ini berarti ada hubungan pokok antara
tangan yang lebih kaku untuk tindakan khusus untuk kelainan menular atau
semakin baik sikap perawat maka semakin baik perilaku perawat terhadap
keselamatan pasien, serta sikap pasien. perawat akan lebih baik daripada
6
gagal. akan meningkatkan frustrasi perawat. Jack Amidos Pardede, Agnes
jeruk, dimana keselamatan Pasien cukup baik 1 orang (1,3%) serta baik
sebanyak 40 jeruk (50%). Statistik budidaya perairan dengan Chi Sheshi air
dapat diartikan bahwa nilai p-value < 0,05 Ha diterima serta Ho ditolak.
sebanyak 14021 pasien, 2019 sebanyak 15688 pasien, 2020 rawat inap
(Kepingan Rekam Medis Rumah Sakit Umum Daerah Prof. Dr. H.M.
covid-19 ialah;
7
Tabel 2.1 Jumlah Pasien Positif Covid-19
2021).
8
Jenis Keteranga
No Insiden Frekuensi Ruangan
Insiden n
1 Kejadian Kesalahan Perawatan Seruni
2 Kali Ktc
Pemberian Obat Lt.4
Kekosongan Stok Perawatan Marina
1 Kali Ktc
Obat Di Apotik Lt.6
Tulisan Dokter Tidak Perawatan Seruni
1 Kali Kpc
Dapat Dibaca Lt.4 Maret
Penderita Jatuh Dari Perawatan Seruni
1 Kali Kpc
Tempat Tidur Lt.4
Total 5 insiden
9
Obat Pada Resep
Pasien
8. Resep Tertukar
Dengan Nama 1 Kali Poli Kulit Lt.2 Knc
Penderita Yang
Sama Mei
9. Kesalahan Identitas 1 Kali Poli Kulit Lt.2 Knc
Pasien
10. Penderita Tertimpa 1 Kali Rpk. Kardiologi Ktd
Alat Fisioterapi
11. Penderita Jatuh 2 Kali Rpk. Kardiologi Ktc
Perawat terbagi menjadi 2 tim perawat shift, 2 katim 1 karu ,di lantai
(Kepala ruangan perawatan marina Rumah Sakit Umum Daerah Prof. Dr.
Jenis
No Insiden Frekuensi Ruangan Keterangan
Insiden
10
1 1. Jatuh dari 1 Kali Rpk.Kardiologi Ktc Februari
tempat tidur
2. Jatuh dikamar Perawatan
1 Kali Ktd Februari
mandi Lamalaka Lt.5
3. Kesalahan
nomor etiket 1 Kali Icu Knc April
pada kantong
darah
1. Kesalahan
Penulisan Instalasi Rawat
1 Kali Knc Februari
Aturan Pakai Inap
Obat
1 Perawatan
2. CS Menganti 1 Kali Ktc Februari
Cairan Infus Lamalaka Lt.5
1. Penderita
Jatuh Depan Instalasi Rawat
1 Kali Knc Oktober
Pintu Kamar Inap L
Mandi
Kepingan Kantor Mutu Rumah Sakit Umum Daerah Prof. Dr. H.M. Anwar
Makkatutu Bantaeng 2021.
bahawa sistem pelaporan nya terhambat karna perawat takut melapor (takut
Terjadi Tetapi Tidak Di Laporkan (data dari petugas mutu Rumah Sakit
11
B. Rumusan masalah
berikut:
C. Tujuan Penelitian
Tujuan Umum
Diketahuinya :
Tujuan Khusus
Diketahuinya :
D. Manfaat penelitian
1 Manfaat Institusi
12
Di harapkan dapat berguna sebagai salah satu
2 Manfaat Ilmiah
3 Bagi peneliti
sakit.
13
E. Penelitian Terkait
1. Jek Amidos Pardede1, Pengetahuan Serta Sikap Ada Hubungan Yang Signifikan Antara
gnes Silvina Marbun, Dengan Tindakan Perawat Pengetahuan Serta Sikap Dengan
Muhammad Zikri. Tentang Patient Safety Vol 3, Tindakan Perawat Tentang Patient
No. 2, Juli 2020 Safety
2. Ns. Nining Sriningsih, S. Pengetahuan Penerapan Hasil Penelitian Ada Hubungan
Kep., M. Kep1Enserta g Keselamatan Penderita Pengetahuan Dengan Penerapan
Marlina (Patient Safety) Pada Petugas Keselamatan Penderita Pada Petugas
Kesehatan Kesehatan, Dengan Hasil, P Value
Sebesar 0,013 < 0,05 Maka Dapat
Disimpulkan Bahwa Ada Hubungan
Pengetahuan Dengan Penerapa
Keselamatan Penderita Pada Petugas
Kesehatan
3. Widiasari, Hanny Kepuasan Penderita Terhadap Hasil Penelitian Didapatkan Ada
Handiyani, Enie Penerapan Keselamatan Hubungan Penerapan Keselamatan
Novieastari Penderita Di Rumah Sakit Penderita Dengan Kepuasan Penderita
2019 (P= 0,001; OR=1,216; Α= 0,05).
Karakteristik Penderita Berupa Umur,
Jenis Kelamin, Pendidikan, Pekerjaan,
Serta Kelas Rawat Tidak Berhubungan
Dengan Kepuasan Penderita (P= 0,331;
0,818; 0,949; 1,000; Serta 0,382; Α=
0,05).
4. Heri Setia Budi1, Leni Literatur Review: Penelitian Yang Direview Semuanya
Wijaya Pengetahuan Perawat Merupakan Perawat Serta Penderita
Terhadap Pelaksanaan Resiko Jatuh (100%) Serta Penelitian
Program Manajemen Dilakukan Di Indonesia, Hasil Analisis
Penderita Dengan Resiko Penulis Terhadap Hasil Penelitian Pada
Jatuh Jurnal Yang Direview Disimpulkan
Volume 12, Nomor 2, Bahwa Ada Hubungan Pengetahuan
Desember 2020 Perawat Terhadap Pelaksanaan Program
Manajemen Penderita Dengan Resiko
Jatuh
5. Gatot Soeryo Koesoemo, Hubungan Antara Penelitian Ini Menunjukan Sebanyak 47
Nunuk Nugrohowati, Pengetahuan Serta Sikap (85,5%) Perawat Memiliki Pengetahuan
Muhammad Fiki Fauzan Terhadap Lama Bekerja Baik,30 (54,5%) Perawat Memiliki
Perawatdalam Penerapan Sikap Baik.Hasil Analisis Bivariat
Sasaran Keselamatan Pasien Dengan Fisher’s Exact Test
14
Di Ruang Rawat Inap Rumah Menunjukkan Bahwa Tidak Terdapat
Sakit Aulia Jakarta Selatan Hubungan Antara Pengetahuan (P =
2018 0,446) Serta Sikap (P = 0,765) Terhadap
Lama Bekerja Perawat Dalam Penerapan
Sasaran Keselamatan Pasien
6. Devi Darliana Hubungan Pengetahuan . Hasil Penelitian Menunjukkan Terdapat
Perawat Dengan Upaya Hubungan Pengetahuan Perawat Dengan
Penerapan Patient Safety Di Upaya Penerapan Patient Safety Dengan
Ruang Rawat Inap Rumah P-Value 0,001. Diharapkan Kepada
Sakit Umum Daerah Dr. Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Zainoel
Zainoel Abidin Banda Aceh Abidin Banda Aceh Untuk Senantiasa
Meningkatkan Serta Memberi
Kesempatan Kepada Perawat Untuk
Mengikuti Seminar Serta Pelatihan
Yang Dapat Meningkatkan Pengetahuan
Perawat Dalam Penerapan Patient Safety
15
BAB II
TINJAUAN UMUM
perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan
dan instalasi gawat darurat (Abdullah, 2018). Rumah sakit sebagai salah satu
2014:
b. Rumah Sakit Umum adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan
18
c. Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan
pelayanan utama pada satu aspek atau satu jenis kelainan definit
pelayanan kesehatan,
19
c. Meningkatkan mutu serta mempertahankan standar
Standar untuk mencegah hal itu terjadi lagi, Anda tidak akan
20
Untuk menjalankan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal
fungsionalnya:
21
1. Menyediakan serta menyelenggarakan :
a. Pelayanan medik
c. Pelayanan perawat
d. Pelayanan rehabilitas
tenaga paramedik
sosial”.
22
adalah tiga dimensi yang berkesinambungan. Staf pengembangan
Sakit:
pelayanan kesehatan.
a. Jenis
23
jenis penyakit. Rumah sakit swasta adalah rumah sakit yang
24
Pada rumah sakit kelas B mempunyai pelayanan
terdaftar.
serta anak).
medis dasar.
terdaftar.
medis dasar.
25
B. Tinjauan Umum Tentang Keselamatan Pasien
26
Pasien berdasarkan pengetahuan yang memadai, maka perilaku
11).
27
Insiden Keselamatan Pasien yang selanjutnya disebut Insiden,
2017).
28
Standarnya adalah rumah sakit mengembangkan pendekatan
29
keterkaitan hasil penelitian penting, seperti hasil studi sitoklinik,
30
organisasi lokal serta internasional. Rumah sakit memiliki sistem
sakit.
31
dapat menyebabkan efek samping yang tidak diinginkan. obat yang
berlebihan.
Pasien yang tepat. Salah lokasi, salah praktik, salah Pasien dalam
32
di rumah sakit. Kesalahan disebabkan oleh komunikasi yang buruk
33
c) Mengintegrasikan aktivitas pengelolaan risiko
bermasalah.
insiden.
Pasien.
pelayanan.
34
Menurut Pmk Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2017
a. Hak pasien;
keselamatan pasien.
1. Bahaya
2. Keselamatan Pasien
35
pengamanan pelayanan rumah sakit (Depkes-RI, 2008). Hal ini
(KTD).
36
Event) dengan pengetahuan yang mutakhir. Cedera dapat
(KKP-RS, 2008).
37
Keselamatan Pasien di rumah sakit merupakan salah satu cara
serta masyarakat;
sakit;
38
Jakarta Convention Center. Disamping itu Komite Akreditasi
39
langkah menuju keselamatan pasien” meliputi: Pemimpin
keselamatan pasien.
40
7. Tujuh Langkah Menuju Keselamatan Pasien
sakit.
potensi masalah.
ke CCPRS.
41
g. Mencegah cedera melalui implementasi sistem keselamatan
sistem pelaporan.
6 tingkatan. :
1. Tahu (Know)
2. Memahami (Comprehension)
42
harus dapat mengintepretasikan secara benar tentang objek yang
diketahui tersebut.
3. Aplikasi (Aplication)
4. Analisis (Analysis)
5. Sintesis (Synthesis)
6. Evaluasi (Evaluation)
43
Penilaian adalah tentang kemampuan seseorang untuk
sistem yang menjaga rumah sakit tetap aman bagi pasien. Risiko
eksternal.
44
Faktor eksternal ini menjadi faktor pokok yang menambah
Faktor perilaku ditentukan oleh tiga faktor utama antara lain yaitu faktor
atau kegiatan, seperti bangunan serta struktur atau bangunan yang tidak
keselamatan pasien.
45
kemampuan untuk memicu perilaku, bukan tindakan atau tindakan.
1. Tingkatan sikap
tingkatan yakni :
a. Menerima (receiving)
b. Merespon (responding)
c. Menghargai (valuing)
masalah.
46
perbuatan yang nyata diperlukan faktor pendukung atau suatu
beberapa tingkatan :
a. Persepsi (perception)
tingkatan pertama.
c. Mekanisme (mechanism)
d. Adaptasi (adaptation)
47
Sistem pendukung pencegahan penyebaran kelainan melalui
Rosita, 2020).
48
inilah Gita dibangkitkan oleh kecemasan. Hal ini dirasakan oleh
Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) per tanggal 30 Agustus 2020
genap ada 100 Dokter yang meninggal dunia akibat Covid-19. IDI
49
keahlian atau menjadi ahli dalam bekerja. Singkatnya, pekerjaan
2. Hak Perawat
berhak :
50
a. Memperoleh perlindungan hukum dalam pelaksanaan
hukum.
serta masyarakat.
3. Kewajiban Perawat
51
b. Memberikan penyuluhan, pendidikan serta promosi
kesehatan.
kesehatan lainnya.
peraturan UU.
52
d. Dokumentasikan asuhan keperawatan sesuai dengan standar.
pemerintah.
G. Kerangka Teori
Peningkatan Komunikasi
efektif Karakteristik
Individu Penerapan patient safety
berdasarkan PMK. No 11
Peningkatan Keamanan
tahun 2017 Tentang
Obat resiko Tinggi
Keselamatan Penderita
Pengetahuan rumah Sakit
Rumah Sakit membuat
pendekatan untuk kepastian
tepat lokasi, tepat prosedur Penerapan keselamatan
serta tepat penderita operasi penderita berdasarkan
International Patient Safety
Goals
Pengurangan risiko infeksi
terkait pelayanan kesehatan Sikap
Pengurangan risiko
penderita jatuh
53
H. Kerangka Konsep
PENGATAHUAN
(Notoatmodjo, 2014) PENERAPAN
SISTEM
KESELAMATAN
SIKAP PASIEN
(Notoatmodjo, 2014)
: Variabel Independent
: Variabel Dependent
Gambar 2.2: Kerangka Konsep
1) Variabel independen
54
NO Variabel Definisi teori Definisi Alat dan Cara Ukur Kriteria Nomor
Independen Oporasional objektif kuesioner
55
5. Sintesis responde
(Synthesis) n
6. Evaluasi memiliki
(Evaluation) nilai , ≥
20
2. Sikap Newcomb salah Sikap adalah salah Kuisioner Kuesioner • Buruk : 1-15
Perawat seorang ahli psikologi satu bentuk sebanyak 15 Jika
dalam sosial, mengatakan kesiapan kita pertanyaan dengan presenta
melaksanak bahwa sikap itu untuk mejalankan skala pengukuran se total
an sasran merupakan kesiapan suatu pekerjaan di menggunakan skala jawaban
keselaatan atau ketersediaan rumah sakit likkert. responde
pasien untuk bertindak, serta a. Skor tertinggi n
bukan merupakan (15 x4) = 60 memiliki
pelaaksanaan motif b. Skor terendah nilai <
tertentu. (15x1) = 15 36
c. Interval • Baik :
(60-15)/2 = 24 Jika
d. Range standar presenta
56
60-24 = 36 se total
jawaban
responde
n
memiliki
nilai , ≥
36
NO Variabel Definisi teori Definisi Alat dan Cara Ukur Kriteria Nomor
Oporasional objektif kuesione
r
57
pandemic sebagaimana serta memberikan menggunakan skala responde
covid 19 dimaksud pada ayat pelayanan yang gutman. n
(2) huruf a meliputi bermutu tinggi a. Skor tertinggi memiliki
standar: sesuai dengan (21 x1) = 21 nilai <
1) Hak pasien; SOP yang berlaku b. Skor terendah 20
2) pendidikan bagi di rumah sakit (21x0) = 0 • Baik :
penderita serta c. Interval Jika
keluarga; (21-0)/2 = 10 presenta
3) Keselamatan d. Range standar se total
penderita dalam 21-10=10 jawaban
kesinambungan responde
pelayanan; n
4) Penggunaan memiliki
metode nilai , ≥
peningkatan 20
kinerja untuk
melakukan
evaluasi serta
peningkatan
58
keselamatan
pasien;
5) Peran
kepemimpinan
dalam
meningkatkan
keselamatan
pasien;
6) Pendidikan bagi
staf tentang
keselamatan
pasien; serta
7) Komunikasi
merupakan kunci
bagi staf untuk
mencapai
keselamatan
Tabel 3 pasien
Definisi Operasional dan Kriteria Objektif
59
2) Variabel Dependen
J. Hipotesis Penelitian
Bantaeng 2021.
Bantaeng 2021.
60
b. Ada Hubungan antara sikap perawat terhadap penerapan
Bantaeng 2021.
61
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
1. Populasi
62
2. Sampel
dapat dilakukan oleh peneliti dengan populasi kecil atau kecil, dengan
kesalahan kecil, dengan kata lain jika populasi tersebut merupakan model
hal pengambilan sampel, jika kasusnya kurang dari 100 sebaiknya diambil
banyak kasus dapat diambil antara 10% serta 15%. atau masukkan 20% -
a. Perawat
sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai dengan 500.
Pengambilan sampel pada Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah
perawatan yaitu:
63
Tabel 4 Jumlah Sampel Perawat Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah
Prof.Dr.H.M. Anwar Makkatutu Bantaeng Tahun 2021
Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer serta data sekunder,
yaitu:
1. Data Primer
64
Daerah Prof. dr. H. Anwar Makkatutu Bantaeng, dimana informasi
tersedia..
2. Data Sekunder
1. Pengolahan Data
kemudian dicetak.
2. Analisis Data
65
a. Analisis univariate
b. Analisis Bivariat
uji Chi-square (𝑥 2 ).
dependen.
66
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Kabupaten Bantaeng.
Pada tahun 1921, Rumah Sakit Umum Daerah Prof. dr. H.M. Anwar
67
Bantaeng berganti nama menjadi Rumah Sakit Umum Daerah Prof. dr.
Kedokteran UNHAS.
Menteri Kesehatan Kesehatan. Pada tahun 2009, guru besar RSUD. dr.
68
bekerjasama dengan Departemen Oftalmologi Fakultas Kedokteran
penuh.
1. Visi
Sulawesi Selatan”.
2. Misi
Untuk mencapai visi rumah sakit, maka diperlukan misi yang harus
kendali biaya
69
c. Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia (SDM)
3. Motto
Integritas Moral”.
Komisi Nakes.
Ruang Nipas.
medis.
70
g. Lantai 7: Ruang perawatan Eremerasa kelas 1, ruang administrasi
Bissappu VVIP.
Bantaeng
a. Tenaga Medis :
2) Biserta : 52 Orang
d. S1 Kesehatan Masyarakat :
71
2) Promkes : 5 Orang
3) Epidemiologi : 3 Orang
4) Kesker : 3 Orang
5) Kesling : 12 Orang
6) Gizi : 1 Orang
e. Tenaga Kefarmasian :
1) Apoteker : 14 Orang
2) Farmasi : 6 Orang
Makkatutu Bantaeng
72
3) Poliklnik Spesialis Kebiserta an serta Kandungan
g. Pelayanan Perinatologi
1) Laboratorium
2) Radiologi
3) Farmasi
4) Anastesi
5) Fisioterapi
6) UTDRS
7) Gas Medis
73
j. Pelayanan Penunjang Non Medis
1) Rekam Medik
2) Gizi
3) IPSRS
4) Kesehatan Lingkungan
5) Kemanana RS
6) Laundry
7) CSSD
8) Ambulance
9) Kamar Jenazah
B. Hasil Penelitian
74
1. Karakteristik Umum
22 – 32 40 63,5
33 – 40 23 36,5
Total 63 100
presentase (36,5%).
Laki-laki 0 0
Perempuan 63 100
Total 63 100
75
Tabel 4.3 Distribusi Karakteristik Pendidikan Pada Perawat
Di Instalasi Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Prof.
Dr. H. M. Anwar Makkatutu Bantaeng.
Pendidikan n %
Total 63 100
Pernah 56 88,9
Tidak pernah 7 11,1
Total 63 100
76
jumlah perawat yang tidak mengikuti pelatihan keselamatan
Status kepegawaian n %
PNS 26 41,3
Honorer 29 46,0
Bakti/Magang 8 12,7
Total 63 100
Masa Kerja n %
77
Berdasarkan table 4.6 distribusi masa kerja perawat diatas 5
(44,4%).
2. Analisis univariat
Pengetahuan n %
Baik 38 60,3
Buruk 25 39,7
Total 63 100
(39,7%).
Sikap n %
Baik 33 52,4
Buruk 30 47,6
Total 63 100
78
Berdasarkan Tabel 4.8 sekepingan besar respon keselamatan
Penerapan KP N %
Baik 41 65,1
Buruk 22 34,9
Total 63 100
3. Analisis Bivariat
79
Berdasarkan Tabel 4.10, terdapat hubungan yang signifikan antara
(78,9%) untuk perawat terlatih serta hingga 8 (21,1%) untuk perawat junior.
0,010. Artinya nilai tersebut baik lebih rendah dari alpha (5%), sehingga
baik serta hingga 6 (18,2)% keselamatan pasien rendah. sakit) .14 orang
80
16 orang terpapar (53,3%) dengan karakteristik lemah dalam penerapan
keselamatan pasien.
0,008. Artinya nilai atau lebih kecil dari alpha (5%), sehingga dapat
C. Pembahasan
tahun (63,5%), serta antara 33-40 tahun (36,5%) menjadi 23 orang. Hasil
penelitian ini sesuai dengan keadaan saat ini, artinya 60% perawat berada
2010).
Hasil penelitian ini sejalan dengan keyakinan bahwa gender perawat lebih
menarik bagi wanita, karena perawat telah muncul sebagai perawat dalam
(S1) serta 20 orang (31,7%) %), Diploma 3 (D3) dengan pengajaran hingga
19 orang (30, 2%, Level 2 (S2) sebagai 1 person in exposure (1,6%) Hasil
penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya, dimana lebih dari 60%
81
Jumlah perawat yang mengikuti pelatihan keselamatan penderita
(46%) serta provisi, status PNS sebanyak 26 orang serta provisi (41,3%)
jeruk di wajah (55,6%) serta 28 jeruk (44,4%) ukuran, kurang lebih 5 jeruk.
kehidupan sehari-hari. Namun, itu tidak berarti jika Anda tidak bisa
mendapatkan suara yang tepat, Anda tidak ingin kecewa, hanya berinvestasi
82
Hubungan sifat positif dalam Penerapan keselamatan pasien, dalam
klasifikasi serta definisi sifat positif serta penggunaan sifat positif Pasiasaran
pesien. antara alpha serta 5% (5%) menunjukkan bahwa ada hubungan yang
perawat. Pemahaman yang baik terkait dengan program cuci tangan bagi
perawat yang bekerja sama dengan Drs. Manajemen Rumah Sakit. Pirngadi
penderita (patient safety) di ruang rawat inap (p = 0,014) Rumah Sakit Liun
83
Keselamatan pasien adalah operasi atau proses dalam rumah sakit
rumah sakit baik bila pelayanannya baik untuk keselamatan pasien (Lestari,
dkk, 2012).
Menurut artikel Mitchell dalam Hughes (2008), perawat adalah kunci untuk
D. Keterbatasan Penelitian
karena perawat memiliki jam kerja yang berbeda, sehingga sulit untuk
84
menemukannya dengan cepat serta penelitian ini dilakukan pada masa
pandemic covid-19.
85
BAB V
A. Kesimpulan
B. Saran
1. Manfaat Institusi
kajian serta bahan acuan atau pedoman bagi institusi khususnya di aspek
kesehatan.
2. Manfaat Ilmiah
3. Bagi peneliti
tatacara penulisan karya ilmiah yang baik serta benar sesuai ketentuan
86
menerapkan ilmu yang didapat. Serta lebih mendalami dengan
87
DAFTAR PUSTAKA
Kasus.
288–297.
(September).
Penderita Di Igd Rsud Mgr Gabriel Manek, Svd Atambua Nusa Tenggara
Timur.
88
Penderita Covid-19 Di Rumah Sakit, 4(2), 224–231.
117–127.
Pardede, J. A., Marbun, A. S., & Zikri, M. (2020). Pengetahuan Serta Sikap
Sakit Dengan.
Sriningsih, N. N., Kep, S., Marlina, M. K. E., Sriningsih, N. N., Kep, S., Kep,
Https://Doi.Org/10.37048/Kesehatan.V9i1.120
89
UU Republik Indonesia. (2009). Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah
Sakit.
Widiyanti, T., Kedokteran, F., Malahayati, U., Kecamatan, H., Panserta , T.,
2(2), 108–118.
90
Rsu Tangerang.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK2651/
Remaja Rosdakarya.
Utara, Meserta .
91
Lampiran 1 kuesioner
KUISIONER PENELITIAN
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TERHADAP
Petunjuk
2. Pilih salah satu jawaban yang paling sesuai dengan kondisi anda dengan
I. Identitas Responden
1. Nama :
2. Umur :
3. Jenis Kelamin :
4. Pendidikan :
D3 Keperawatan
S1 Keperawatan
S2 Keperawatan
5. Lama Kerja :
Nomer
responden:…………
( diisi oleh
peneliti)
92
A. Kuesioner Pengetahuan tentang Keselamatan Pasien
Kuesioner Pengetahuan tentang Keselamatan Penderita Berikanlah
Petunjuk
93
pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan kejadian tidak
diharapkan
d. Menciptakan keadaan aman pada pasien
3. Maksud dari ketepatan identifikasi penderita dalam keselamatan
pasien adalah ?
a. Sebagai tanda pasien yang akan menerima pengobatan
b. Untuk menganalisa untuk menyesuaikan jenis pengobatan
c. Tindakan untuk menghindari resiko salah pasien
d. Untuk menganalisa pasien sebagai individu yang akan
menerima pelayanan pengobatan serta untuk kesesuaian
pengobatan
4. Kesalahan identifikasi pasien dapat terjadi pada keadaan?
a. Penderita dalam keadaan tidak sadar terbius atau tersedasi
b. Penderita tidak sadar tapi memakai gelang identitas yang benar
c. Penderita sadar serta memakai gelang identitas yang benar
d. Penderita yang baru pertama kali berobat
5. Bagaimana cara melakukan penandaan identitas pasien?
a. Gelang identitas : nama, alamat
b. Gelang identitas : nama, tanggal lahir
c. Gelang identitas : nama, nomor registrasi, tanggal lahir.
d. Gelang identitas : nomer registrasi saja
6. Apakah tujuan dilakukannya komunikasi yang efektif pada
pelayanan keperawatan?
a. Untuk mempercepat penyembuhan
b. Untuk mendapatkan informasi
c. Untuk mengurangi kesalahan serta menghasilkan peningkatan
keselamatan pasien
d. Mengurangi resiko infeksi
7. Yang termasuk cara berkomunikasi dalam prosedur untuk perintah
lisan di rumah sakit antara lain :
a. Mencatat perintah secara lengkap kemudian di read back
b. Hanya mencatat yang di pahami
94
c. Di limpahkan pada teman dinas
d. Tidak mencatatat perintah serta tidak di read back
8. Bagaimana cara komunikasi efektif antar petugas kesehatan ?
a. Perawat yang menerima perintah mendengarkan serta langsung
menjalankan perintah
b. Perawat penerima perintah mencatat serta menjalankan
perintah
c. Melimpahkan perintah kepada petugas yang lebih berkompeten
agar resiko terjadi kekeliruan bisa di minimalisir
d. Perawat penerima perintah mencatat serta mengkonfirmasi
ulang apakah sudah akurat sebelum memberikan tindakan /
pengobatan
9. Apa yang termasuk obat yang perlu diwaspadai ?
a. Obat-oabat yang terlihat mirip serta kedengaran mirip
b. Obat yang membuat alergi salah satu pasien
c. Obat-obat yang pemberiannya pada malam hari
d. Obat yang dibawa penderita dari rumah
10. Ada berapakah prinsip pemberian obat pada pasien?
a. 5 c. 8
b. 6 d. 10
11. Apa upaya yang dilakukan untuk meningkatkan keamanan
terhadap obat yang perlu diwaspadai ?
a. Membuang obat obat yang perlu diwaspadai
b. Semua obat yang perlu di waspadai di RS di simpan di kamar
pasien
c. Pemberian label khusus pada obat-obatan yang perlu di
waspadai
d. Selalu melakukan pengecekan terhadap obat obat yang perlu
diwaspadai
12. Untuk mencegah resiko infeksi pada penderita terkait pelayanan
penderita yaitu ?
a. Melakukan hand hygiene ( cuci tangan )
95
b. Pemberian antibiotik untuk mencegah infeksi
c. Memilih penderita berdasarkan jenis panyakit tampa melihat
prioritas
d. Memakai APD agar tidak tertular penyakit
13. Di bawah ini yang termasuk dalam 5 momen cuci tangan adalah ?
a. Sebelum serta setelah identifikasi pasien
b. Sebelum serta setelah kontak dengan pasien
c. Sebelum serta setelah mendokumentasikan identitas pasien
d. Sebelum serta setelah menulis status pasien
14. Kapan di lakukan cuci tangan (hand hygiene) ?
a. Sebelum serta sesudah kontak dengan pasien
b. Sebelum serta sesudah melakukan tindakan aseptic
c. Sebelum serta sesudah terkena cairan tubuh pasien
d. A, b ,c benar
15. Apa saja yang perlu di kaji dari penderita seputar pengurangan
resiko jatuh ?
a. Umur serta jenis kelamin
b. Riwayat kelainan serta pengobatan
c. Riwayat jatuh, konsumsi alkohol serta obat, gaya berjalan serta
keseimbangan, alat bantu berjalan
d. Penderita sadar atau tidak
16. Kapan dilakukan pengkajian resiko jatuh ?
a. Saat penderita sudah berada di kamar rawat inap
b. Saat pengkajian awal pertama kali di lakukan di UGD
c. Saat penderita mengalami jatuh dari tempat tidur
d. Sebelum penderita dipindah tempat
17. Bagaimana penanganan terhadap penderita bila di tentukan
penderita tersebut termasuk dalam penderita resiko jatuh?
a. Penderita dipindahkan ke kamar lain
b. Penderita di beri tanda berupa gelang resiko jatuh
c. Penderita diberi ruang khusus
d. Dimasukkan di ruang isolasi
96
18. Siapa yang memberi tanda lokasi yang akan di operasi pada
penderita ?
a. Perawat UGD yang menangani pertama kali
b. Dokter jaga UGD saat penderita tiba
c. Operator serta Perawat di ruangan rawat inap
d. Petugas radiologi
19. Maksud dari proses verifikasi preoperatif adalah ?
a. Melakukan informed consent
b. Meminta persetujuan keluarga pasien
c. Melakukan laporan ke keluarga pasien
d. Memastikan lokasi, prosedur serta penderita yang benar
20. Dalam memastikan lokasi pembedahan, apa yang di gunakan pada
saat serah terima perawat sebelum operasi ?
a. Lembaran cheklist serta status pasien
b. Hanya informed consent
c. Hanya advis dokter
d. Obat-obatan
97
II. Kuesioner Sikap Terhadap Penerapan Keselamatan Pasien Berikan
Tanda (√) Pada Pilihan Anda Di Kolom Yang Tersedia
No Pernyataan SS S TS STS
98
No Pernyataan SS S TS STS
Dilakukan
No PERTANYAAN
Ya Tidak
99
Peningkatan Keamanan Obat Yang Perlu di
Waspadai
100
Lampiran 2 Table Analisis
Frequencies
Notes
Comments
Filter <none>
Weight <none>
/ORDER=ANALYSIS.
101
Statistics
Pelatihan
Keselamatan Status
Umur Jenis Kelamin Pasien Pendidikan Kepegawaian
N Valid 63 63 63 63 63
Missing 0 0 0 0 0
Statistics
N Valid 63 63 63 63
Missing 0 0 0 0
Frequency Table
Umur
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Jenis Kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
102
Pelatihan Keselamatan Pasien
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Pendidikan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Status Kepegawaian
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
103
Masa Kerja
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
CROSSTABS
/TABLES=v1 v2 BY v3
/FORMAT=AVALUE TABLES
/STATISTICS=CHISQ
/CELLS=COUNT ROW
/COUNT ROUND CELL.
Crosstabs
Cases
Pengetahuan Terhadap
penerapan Keselamatan 63 100.0% 0 0.0% 63 100.0%
pasien *
Sikap Terhadap Penerapan
63 100.0% 0 0.0% 63 100.0%
Keselamatan Pasien *
104
Pengetahuan Terhadap Penerapan Keselamatan Pasien
Crosstab
Buruk Count 11 14 25
% within Pengetahuan
Terhadap Penerapan 44.0% 56.0% 100.0%
Keselamatan Pasien
Total Count 41 22 63
% within Pengetahuan
Terhadap Keselamatan 65.1% 34.9% 100.0%
Keselamatan Pasien
Chi-Square Tests
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 8.73.
b. Computed only for a 2x2 table
105
Sikap Terhadap Penerapan Keselamatan Pasien
Crosstab
Buruk Count 14 16 30
Chi-Square Tests
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 10.48.
b. Computed only for a 2x2 table
FREQUENCIES VARIABLES=v1 v2 v3
/ORDER=ANALYSIS.
106
Frequencies
Statistics
Pengetahuan
Terhadap Sikap Terhadap
Penerapan Penerapan Penerapan
Keselamatan Keselamatan Keselamatan
Pasien Pasien Pasien
N Valid 63 63 63
Missing 0 0 0
Frequency Table
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
107
Lampiran 3 Surat Rekomendasi Penelitian
108
Lampiran 4 Surat Keterangan Selesai Penelitian
109
Lampiran 5 Daftar Riwayat Hidup
Nim : 173145261037
Agama : Islam
Orang Tua :
Riwayat Pendidikan :
a. SD : SD 1 WAHA
b. SMP : SMPN 2 WANGI-WANGI
c. SMK : SMK NEGERI 1 WANGI-WANGI RUJUKAN
110
Awal masuk sd di SD 1 Waha pada tahun 2005-2011, kemudian masuk
smp di SMPN 2 Wangi-wangi dari tahun 2011-2014 kemudan lanjut smk
di SMK Negeri 1 Wangi-wangi rujukan dari tahun 2014-2017.
Kesan Disaat Kuliah : Saya senang mengenal orang baru serta belajar banyak
tentang hal baru yang membuat saya mengetahui banyak
hal serta membuat saya jauh lebih baik dari sebelumnya.
111
Lampiran 6 Dokumentasi Penelitian
112