Anda di halaman 1dari 41

Profil

2017
RSUD Sultan
Imanuddin
Pangkalan Bun

Jalan Sutan Syahrir 17 Pangkalan Bun


Telp. 0532-21404, Faks.0532-23581
http://rsudpbun.wordpress.com
email : rsudpbun@gmail.com
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
1. Sejarah berdirinya rumah sakit.
Rumah Sakit Umum Daerah Sultan Imanuddin Pangkalan Bun
sebelumnya disebut RSUPangkalan Bun, didirikan sejak jaman
penjajahan Belanda dan berlokasi di Kelurahan Raja yang sekarang
dikenal sebagai Puskesmas Arut Selatan Jalan Pangeran Antasari No.
176. Pada tahun 1979, rumah sakit ini diperluas dan dipindahkan ke
kota, di lokasi yang sekarang Jalan Sutan
Syahrir Nomor 17. Pada tanggal 18 Maret
1992,RSU Pangkalan Bun diresmikan dengan
sebutan RSUD Sultan Imanuddin oleh Menteri
Kesehatan R.I. Adyatma, MPH. Nama Sultan
Imanuddin sendiri adalah salah nama salah
seorang Sultan yang memerintah Kotawaringin
dan memindahkan Pusat Kerajaan dari
Kotawaringin Lama ke Pangkalan Bun.

2. Analisis situasi.
Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit,
menyebutkan bahwa rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan
bagi masyarakat dengan karakteristik tersendiri yang dipengaruhi oleh
perkembangan ilmu pengetahuan kesehatan, kemajuan teknologi dan
kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang harus tetap mampu
meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu dan terjangkau oleh
masyarakat agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Sebagai institusi, rumah sakit selalu dituntut untuk menjalankan
misinya sebagai institusi pelayanan sosial yang mengutamakan
pelayanan kepada masyarakat. Pada masa depan, tantangan utama yang
akan mempengaruhi dunia rumah sakit di Indonesia adalah globalisasi.
Rumah Sakit milik pemerintah khususnya Rumah Sakit Umum

2
Daerahdalam melaksanakan fungsinya sebagai rumah sakit pemerintah
menghadapi berbagai tantangan :
1. Kesehatan adalah hak asasi manusia dan merupakan investasi
jangka panjang;
2. RSUD mempunyai kewajiban untuk melayani penduduk miskin
(public goods) yang setelah terjadi krisis jumlahnya semakin
banyak;
3. RSUD diharapkan lebih responsif dan proaktif terhadap tuntutan
segmen masyarakat yang mampu (private goods) dengan
pelayanan bermutu;
4. RSUD semakin bersaing dengan rumah sakit lain dalam (a)
menangkap potensi pasar, dan (b) memperebutkan sumber daya
manusia, yaitu dokter, perawat, dan tenaga manajerial;
5. RSUD berhadapan dengan perkembangan teknologi kedokteran
dan teknologi manajemen modern seperti IT dan digitalisasi;
6. RSUD harus menghadapi (a) inflasi ekonomi dan (b) inflasi input
kesehatan seperti obat dan bahan medis, makanan, dan sarana
umum seperti listrik, air, dan telekomunikasi;
7. Di beberapa tempat, RSUD juga sudah menghadapi tantangan
global, yaitu dengan masuknya investor asing dalam industri
rumah sakit setempat atau marketing yang agresif dari rumah
sakit di daerah yang berdekatan;
8. RSUD merupakan salah satu organisasi padat karya, profesi,
fungsi, teknologi dan modal.

Tantangan-tantangan tersebut di atas makin hari makin besar


intensitasnya. Apabila RSUD tidak bisa mengatasinya, suatu saat RSUD
bisa terlikuiditas atau bertahan dalam wujud morat-marit
berkepanjangan. Adalah suatu ironi bahwa investasi pemerintah dan
rakyat yang begitu besar dalam membangun jaringan pelayanan rumah
sakit di tingkat kabupaten/kota akhirnya hanya mendapat peran
marginal dalam sistem pelayanan kesehatan nasional.

Selain tantangan-tantangan di atas, RSUD juga menghadapi


kendala-kendala internal yang mengekang untuk bisa leluasa

3
menghadapi tantangan tersebut. Kendala Pertama adalah – khususnya
semasa RSUD belum diberikan wewenang yang lebih besar – sangat
banyak peraturan-peraturan yang membatasi keleluasaan manajemen
RSUD untuk melakukan terobosan dalam memecahkan masalahnya.
Misalnya, manajemen RSUD tidak mempunyai wewenang untuk
melakukan kontrak harga dengan supplier obat/bahan atau untuk
melakukan hiringandfiring dalam manajemen SDM, atau melakukan kerja
sama dengan investor swasta, khususnya untuk mengadakan barang
modal yang mahal. Namun seiring dengan perubahan manajemen RSUD
yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
Daerah (PPK-BLUD) maka RSUD telah diberikan fleksibilitas dalam
pengelolaannya.

Kedua, RSUD juga menghadapi masalah kurangnya tenaga


spesialis yang merupakan masalah kronis dalam industri rumah sakit di
Indonesia. Terjadilah persaingan antara RSUD dengan RS swasta
memperebutkan spesialis dan bahkan juga paramedis.

Kendala Ketiga, adalah kenyataan bahwa wewenang menentukan


tarif ada pada legislatif (yaitu melalui perda), yang tidak luput dari
pertimbangan-pertimbangan politis dan tidak jarang mengenyampingkan
pertimbangan ekonomis. Di beberapa tempat, ada perda tarif yang sudah
bertahun-tahun tidak berubah besarannya, padahal di hadapan RSUD
tersebut ada peluang untuk menangkap potensi pasar. Kendala Keempat,
menyangkut sistem pembiayaan RSUD. Anggaran RSUD tidak
mencerminkan keseimbangan antara (a) anggaran investasi, (b) anggaran
operasional, dan (c) anggaran pemeliharaan. Dalam bahasa akuntansi
dan pembiayaan suatu fungsi produksi, apapun kegiatan produksi
tersebut, selalu diperlukan keseimbangan antara biaya investasi, biaya
operasional, dan biaya pemeliharaan. Ketidakseimbangan mata anggaran
inilah yang menjadi salah satu sebab banyaknya fungsi-fungsi produksi
dalam sistem pelayanan kesehatan pemerintah yang tidak bisa efektif.

Rumah Sakit Umum Daerah Sultan Imanuddin Pangkalan Bun


sebagai lembaga usaha nirlaba (non-profit) yang berfungsi
menyelenggarakan pelayanan kesehatan dan pusat rujukan pelayanan

4
kesehatan,harus tetap memperhatikan standar mutu pelayanan
profesional, sehingga diharapkan tetap dipercaya oleh masyarakat serta
mampu menarik pelanggan.

Tuntutan kualitas pelayanan kesehatan di RSUD Sultan


Imanuddin Pangkalan Bun merupakan kebutuhan mendesak yang perlu
disikapi dan didukung dengan kemampuan petugas pelayanan serta
dukungan peralatan yang memadai,hal ini merupakan unsur prioritas
dalam meningkatkan kinerja rumah sakit. Posisi wilayah Kota Pangkalan
Bun sebagai pusat rujukan pelayanan kesehatan di wilayah Kalimantan
Tengah bagian barat, merupakan posisi strategis sekaligus memerlukan
tantangan kesiapan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap
pelayanan Rumah Sakit yang memadai.

Efisiensi merupakan alasan aktual lainnya yang merupakan


aspek yang harus dioptimalkan dengan mengedepankan pelayanan yang
memuaskan, karena di sisi lain akan mendatangkan income bagi daerah,
khususnya untuk pelayanan yang bersifat perorangan (private good)
dengan tetap berupaya melakukan perbaikan kualitas pelayanan untuk
fungsi sosial Rumah Sakit terutama bagi pasien kurang mampu.

Oleh karena itu, RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun


memerlukan pengelolaan yang strategik dan bermutu, optimalisasi
sumber daya kesehatan yang ada, menggalang kemitraan dan
meningkatkan kerjasama lintas sektor.

B. Visi, Misi, Motto


1.Visi, Misi dan Motto.
Berdasarkan kondisi masyarakat Kabupaten Kotawaringin Barat
saat ini, permasalahan dan tantangan yang dihadapi di masa depan,
serta dengan memperhitungkan faktor strategis dan potensi yang dimiliki
oleh masyarakat, pemangku kepentingan, serta Pemerintah Daerah,
maka dalam pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan untuk
periode 2017-2022, dicanangkan Visi Pembangunan Kabupaten
Kotawaringin Barat sebagai berikut:

5
”GERAKAN MEMBANGUN KOTAWARINGIN BARAT MENUJU
KEJAYAAN DENGAN KERJA NYATA DAN IKHLAS”
Visi ini berorientasi pada kata IKHLAS yaitu :
I : IPTEK DAN INFRASTRUKTUR
K : KETAQWAAN
H : HARMONIS
L : LANGGENG
A : AMAN
S : SEJAHTERA
Visi ini diwujudkan dengan pemerintahan yang bermoral NURANI,yaitu :
N : NASIONALIS
U : UNGGUL
R : RELIGIUS
A : AMANAH
N : NYATA
I : INSPIRATIF

Dengan mengacu pada visi Kepala Daerah Kotawaringin Barat,


maka ditetapkan Visi RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun yaitu
Rumah Sakit Mandiri dengan Pelayanan Prima.

Untuk mewujudkan visi tersebut, ditetapkan Misi yang akan


dilaksanakan oleh seluruh jajaran di RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan
Bun yaitu :
a. Mewujudkan pengelolaan rumah sakit yang profesional dengan
prinsip sosial ekonomi secara efektif dan efisien serta mampu
berdaya saing;
b. Meningkatkan kualitas sumberdaya rumah sakit yang profesional,
produktif dan berkomitmen sesuai dengan perkembangan ilmu
kedokteran/kesehatan;
c. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan kepada semua lapisan
masyarakat secara cepat, tepat, nyaman dan terjangkau dengan
dilandasi etika profesi;

6
d. Mewujudkan pelayanan yang proaktif dan perluasan jangkauan
pelayanan kepada masyarakat.

Dalam bekerja RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun


mempunyai Moto “Pelayanan yang Memuaskan adalah Tekad Kami”.
2. Tujuan :
Tujuan RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun adalah :
a. Mengembangkan pusat sistem informasi dan manajemen rumah
sakit;
b. Mengembangkan sistem rujukan dengan biaya yang terjangkau
oleh seluruh lapisan masyarakat ;
c. Meningkatkan efisien manajemen rumah sakit;
d. Meningkatkan pengetahuan karyawan melalui pendidikan dan
pelatihan;
e. Meningkatkan kinerja karyawan melalui audit dan evaluasi;
f. Meningkatkan kepuasan pelanggan (customer) internal dan
eksternal;
g. Meningkatkan jenis layanan melalui pusat unggulan;
h. Meningkatkan layanan baru non tradisional.
3. Sasaran :

Adapun sasaran RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun adalah :


a. Tersedianya sistem informasi dan manajemen rumah sakit yang
lengkap, cepat, akurat dan dapat dipertanggungjawabkan;
b. Meningkatnya jumlah rujukan pasien ke RSUD Sultan
Imanuddin dari sarana kesehatan lain baik dari dalam maupun
luar wilayah dan menurunnya jumlah pasien yang dirujuk ke
rumah sakit lain;
c. Terlaksananya efisiensi pengelolaan rumah sakit melalui
pengendalian biaya (cost containment);
d. Meningkatnya karyawan rumah sakit yang mengikuti tugas
belajar dan izin belajar;
e. Meningkatnya karyawan rumah sakit yang mengikuti pelatihan;
f. Dilaksanakannya kegiatan audit medis dan evaluasi kinerja
karyawan;

7
g. Tersedianya dokumen standar pelayanan;
h. Tersedianya teknologi kedokteran dan obat-obatan di rumah
sakit;
i. Dilakukan pengembangan layanan lama;
j. Dilakukannya optimalisasi pelayanan;
k. Meningkatnya pemeliharaan sarana dan prasarana;
l. Meningkatnya kepuasan pelanggan eksternal dan internal;
m. Tersedianya pusat unggulan trauma, stroke, penyakit jantung,
ginjal, malaria tumbuh kembang anak dan mata;
n. Tersedianya layanan baru.

8
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT

1. Nama Rumah Sakit : RSUD Sultan Imanuddin


Pangkalan Bun
2. Jenis Rumah Sakit : Umum
3. Kelas Rumah Sakit : B
4. Alamat : Jalan Sutan Syahrir No. 17
Pangkalan Bun
Telepon : 0532-21404
Faks. : 0532-23581
E-mail : rsudpbun@gmail.com
Website : https://rssi.kotawaringinbaratkab.go.id/
5. Status Kepemilikan : Pemerintah Kabupaten
Kotawaringin Barat
6. Nama Direktur : drg. Akhmad Faozan.
7. SK Badan Penanaman Modal Daerah
dan Perizinan Provinsi Kal-Teng : 570/01/PK/XII/BPMDP/2015
8. Nomor Registrasi RS (Kode RS) : 6201012
9. No. & tanggal izin operasional RS : 570/I/10-Kes/DPMPTSP-2017
10. Surat izin dikeluarkan oleh : Kepala Dinas Penanaman Modal
dan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu Provinsi Kalteng
11. Luas Lahan : 53.426,87m2
12. Luas Bangunan : 13.333,70m2
13. Kapasitas Tempat Tidur RS : 233 TT
14. Standar Kualitas Pelayanan RS :
a. Status Akreditasi &masa berlaku : Akreditasi Paripurna diperoleh
pada 22 Desember 2017, dengan
masa berlaku sampai dengan 20
November 2020
b. ISO dan masa berlaku : -

9
15. Unit / Instalasi Pelaksana Fungsional
a. Pelayanan Instalasi Gawat Darurat : 24 jam.
b. Pelayanan Rawat Jalan :
• Klinik Kebidanan dan Kandungan;
• Klinik Kesehatan Anak;
• Klinik Penyakit Dalam;
• Klinik Bedah;
• Klinik Mata;
• Klinik Saraf;
• Klinik Paru
• Klinik Gigi dan Mulut;
• Klinik THT;
• Klinik Umum;
• Klinik Psikologi;
• Klinik Gizi;
• Klinik Rehabilitasi Medik;
• Klinik VCT;
• Klinik KIA-KB;
• Klinik Imunisasi;
• Klinik Kulit dan Kelamin;
• Klinik Tumbuh Kembang Balita;
• Unit Elektro Kardiografi;
• Pojok laktasi;
• Medical Check Up.
• Pojok DOTS
• Hemodialisa

c. Pelayanan Rawat Inap :


• Ruang Perawatan Kebidanan dan Kandungan;
• Ruang Perawatan Anak;
• Ruang Perawatan VIP;
• Ruang Perawatan Bedah;
• Ruang Perawatan Perinatologi;

10
• Ruang Perawatan Penyakit Dalam (Penyakit dalam Pria dan
Penyakit dalam Wanita);
• Ruang Perawatan ICU/ICCU;
• Ruang Perawatan Keluarga Miskin /Kelas III.

d. Pelayanan Penunjang Medis :


• Bedah sentral : 24 jam;
• Anestesi dan Reanimasi : 24 jam;
• Laboratorium Patologi Klinik : 24 jam;
• Radiodiagnostik;
• Rehabilitasi Medik;
• Rekam Medis : pelayanan dokumen rekam medis, resume medis,
visum et repertum;
• Farmasi : 24 jam dengan pelayanan obat generik sesuai
formularium;
• Gizi : 24 jam, pelayanan makan pasien dan konsultasi gizi;
• Gas Medis : 24 jam.
Bank Darah 24 Jam

e. Pelayanan Penunjang Non Medis :


• Laundri;
• Pemulasaran Jenazah : 24 jam;
• Ambulans : 24 jam, dengan pelayanan mobil jenazah dan
ambulans 118;
• Perpustakaan konvensional;
• Elektromedik;
• Sentra Administrasi dan Sistem Informasi Manajemen Rumah
Sakit (SIMRS) : 24 jam.

f. Pelayanan Sarana Prasarana:


• Pemeliharaan Sarana Prasarana Rumah Sakit;

11
• Telah dibuat dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan
Upaya Pemeliharaan Lingkungan (UPL) serta telah dilaksanakan
sesuai yang tertera dalam dokumen tersebut.
• Pengelolaan Limbah :
Pengelolaan limbah padat menggunakan insinerator sedangkan
limbah cair melalui instalasi pengelolaan limbah cair.
• Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) : melalui leaflet, brosur,
poster, banner, TV internal dan penyuluhan langsung.
• Penerangan :
1. PLN.
2. Genset dengan kekuatan 150 KV dan 500 KV sebanyak 4 unit.
• Penyehatan Air : tersedianya air bersih dari PDAM dan sumur
bor/gali dengan kuantitas cukup dan kontinuitas (tersedia dalam
24 jam), serta tersedianya jaringan air minum.

16. Struktur Organisasi RSUD :


Rumah Sakit Umum Daerah Sultan Imanuddin Pangkalan Bun
adalah unsur pelaksana Lembaga Teknis Daerah sebagai pendukung
Pemerintah Daerah Kabupaten, yang dipimpin oleh seorang kepala
dengan sebutan Direktur yang berkedudukan dibawah dan
bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah, membawahi
1 (satu) Kepala Bagian Tata Usaha, 3 (tiga) Kepala Bidang, 3 (tiga) Kepala
Sub Bagian, 6 (enam) Kepala Seksi dan Kelompok Jabatan Fungsional:
Komite Medik, Staf Medik Fungsional, Komite Keperawatan, Komite
Tenaga Kesehatan Lainnya dan Satuan Pemeriksaan Internal. Secara
rinci sebagai berikut :
a. Direktur
b. Bagian Tata Usaha, terdiri atas :
1) Subbagian Umum, Kepegawaian dan Perlengkapan;
2) Subbagian Keuangan; dan
3) Subbagian Perencanaan dan Pengendalian Program
c. Bidang Sarana dan Prasarana, terdiri atas :
1) Seksi Pemeliharaan Sarana dan Prasarana; dan

12
2) Seksi Logistik dan Perbekalan
d. Bidang Pelayanan Medik, terdiri atas :
1) Seksi Pelayanan Rawat Jalan; dan
2) Seksi Pelayanan Rawat Inap
e. Bidang Penunjang Pelayanan, terdiri atas :
1) Seksi Penunjang Pelayanan Medik; dan
2) Seksi Penunjang Pelayanan Non Medik
Kelompok Jabatan Fungsional: Komite Medik, Staf Medik Fungsional,
Komite Keperawatan, Komite Tenaga Kesehatan Lainnya dan Satuan
Pemeriksaan Internal.

17. Susunan pejabat RSUD :

Direktur : drg. Akhmad Faozan.(Plt)


Bagian Tata Usaha : Mulyati, SKM.
Kepala Subbagian UKP : Rakhmad Sucahyo, SKM, M.Kes.
Kepala Subbagian Keuangan : Rohani, SKM.
Kepala Subbag Perenc.&Pengend Prog. : Suriani, S.E.
Kepala Bidang Sarana dan Prasarana : Kardianto, ST.
Kepala Seksi Pemeliharaan Sarpras : I Ketut Djabal WR, SKM, M.Si.
Kepala Seksi Logistik dan Perbekalan : Urip Santoso, S.H, M.H.
Kepala Bidang Pelayanan Medik : drg. Akhmad Faozan
Kepala Seksi Pelayanan Rawat Jalan : Hardino, S.Kep.
Kepala Seksi Pelayanan Rawat Inap : Aimandinata, S.Kep.
Kepala Bidang Penunjang : Sarifah Normalawati, SKM.
Kepala Seksi Penunj. Pelayanan Medik : Gusti M Syahriansyah, S.Kep.
Kepala Seksi Penunj. Pel. Non Medik : Edi Sudargo, S.H.

18. Tingkat Efektivitas Pengelolaan Rumah Sakit.

Tabel 1. Jumlah Pasien RSUD Sultan Imanudin Pangkalan Bun


Tahun 2017

No Uraian Jumlah (orang) %


Jenis Kelamin :
1. a. Laki-Laki 51.814 49,24 %
b. Perempuan 53.415 50,76 %
Jenis Kunjungan :
2.P a. Pasien Baru 19.527 18,56 %
b. Pasien Lama 85.702 81,44 %

13
No Uraian Jumlah (orang) %
Cara Membayar :
a. Umum 39.309 37,63 %
3. b. BPJS Kesehatan 54.823 52,58 %
c. Perusahaan 10.201 9,76 %
d. Jamkesda/Kobar Sehat 125 0,12 %

Berdasarkan jenis kelamin diperoleh informasi bahwa pasien yang


berkunjung ke RSUD yang berjenis kelamin laki-laki 51.814 orang
(49,24%) lebih sedikit dibandingkan dengan perempuan 53.415 orang
(50,76%), sedangkan berdasarkan jenis kunjungan terbanyak dari pasien
lama, 85.702 orang (81,44%). Berdasarkan cara membayar tahun 2017
terbanyak adalah pasien BPJS Kesehatan 52,58 orang (52,58%) dan yang
paling sedikit dari pasien Jamkesda/Kobar Sehat yaitu 125 orang(0,12%).

Tabel 2 : Jumlah Pasien Menurut Instalasi Tahun 2014 s.d 2017

Instalasi/Tahun 2014 2015 2016 2017


Rawat Darurat 12.214 15.621 16.100 15.875
Rawat Jalan 61.833 65.553 68.414 74.024
Rawat Inap 14.973 15.907 15.783 15.330
RSUD 89.020 97.081 100.297 105.229

Pada tahun 2017 jumlah kunjungan pasien sebanyak 105.229


orang, dibandingkan tahun 2016 sebanyak 100.297 orang, sehingga
mengalami peningkatan kunjungan sebesar 4,92%. Menurut Instalasi
yang mendapatkan pelayanan Kesehatan Pasien Paling banyak berasal
dari kunjungan rawat jalan sebanyak 74.024 0rang dan yang paling
sedikit yang mendapat pelayanan rawat inap sebanyak 15.330 0rang.
Terlihat adanya kecendrungan kenaikan jumlah kunjungan Pasien yang
berobat ke RSUD, yang berakibat beban kerja pegawai menjadi
meningkat. Sehingga salah satu strategi yang dapat ditempuh yaitu
dilakukan penambahan tenaga sesuai kualifikasi, agar pelayanan
terhadap pasien tidak terganggu.

14
Tabel 3. Kunjungan Rumah Sakit Berdasarkan Golongan Umur
RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun 2017

UMUR PASIEN TOTAL %


<= 28Hr 3.205 3,04
29 hr - <1Th 2.606 2,48
1 – 4 Th 6.874 6,53
5 – 14 Th 8.290 7,87
15 – 24 Th 11.243 10,68
25 – 44 Th 37.280 35,40
45 – 64 Th 29.490 28,01
>65 Th 6.241 5,92
TOTAL 105.299 100

Pasien yang berkunjung berdasarkan golongan umur, paling


banyak berusia 25-44 tahun, 37.280 orang (35,40%) dan yang paling
sedikit berusia 29 hr - <1 tahun, 2.606 anak (2,48%).

Tabel 4. Kunjungan Rumah Sakit Berdasarkan Cara Masuk


RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun 2017

CARA MASUK TOTAL %


Datang Sendiri 64.581 61,37
Dukun Terlatih 9 0,01
Kasus Polisi 45 0,04
Kunjungan Rumah 6 0,01
Rujukan Dr/Dr.Gigi 92 0,08
Rujukan Dr/Spesialis 8.271 8,87
Rujukan Paramedik 19.774 17,8
Rujukan Puskesmas 11.121 10,56
Rujukan RSU/RSK/RB 1.330 1,26
TOTAL 105.229 100

Berdasarkan cara masuk diperoleh informasi bahwa pasien yang


berobat ke RSUD, masuk dengan ’Datang Sendiri’ menempati urutan
pertama dengan jumlah 64.581 orang (61,37%), dan kunjungan paling
sedikit ‘Kunjungan Rumah’, dengan jumlah 6 orang (0,01%).

15
Tabel 5. Alokasi Tempat Tidur Rumah Sakit Per-Kelas dan Ruang
PerawatanRSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun
Tahun 2017

Kelas Perawatan
Nama
No
Ruangan VIP I II III
Tanpa
Kelas
Isolasi Jml

1 Ulin (VIP) 8 - 6 - - - 8

2 Ramin (VIP) 8 - - - - - 8
Bengkirai
3 - 8 6 18 5 1 38
(Obsgyn)
4 Perinatologi - - - 19 1 20

5 Meranti (Bedah) - 6 10 14 - 1 31

6 Lanan (Anak) - 8 10 19 - 1 38
Sindur (Peny.
7 - 8 10 14 - 1 33
Dalam Pria)
Akasia (Peny.
8 - 6 10 14 - 1 31
Dalam Wanita)
9 ICU/ICCU - - - 11 - 11

10 Rawat Gabung 15 15
16 36 46 79 50 6 233
JUMLAH
7% 15% 20% 34% 21% 3% 100%

Alokasi tempat tidur RSUD tersebar di 9 ruang perawatan, yang


dibagi berdasarkan kelas perawatan (8 kelas). Alokasi terbanyak di kelas
perawatan III, 79 buah (34%) dan yang sedikit di kelas perawatan ‘Ruang
Isolasi’, 6 buah (3%). Sesuai Permenkes No. 56 Tahun 2014 tentang
Klasifikasi & Perizinan Rumah Sakit, tempat tidur kelas III minimal
sebesar 30% dan untuk ruang insentif minimal sebesar 5% dengan
demikian jumlah tempat tidur RSUD sesuai standar. Hal ini
menunjukkan bahwa RSUD sangat care terhadap pelayanan terhadap
orang yang tidak mampu sehingga menyediakan porsi tempat tidur yang
lebih banyak dari kelas perawatan yang lain.

16
19. Tingkat Efisiensi dan Mutu Pengelolaan Rumah Sakit Tahun 2013 s.d.
2017.

Tingkat keberhasilan atau gambaran tentang keadaan pelayanan


di rumah sakit dapat dinilai dari berbagai segi, yaitu (1) Tingkat
Pemanfaatan sarana pelayanan; (2) Mutu Pelayanan; (3) Tingkat
Efisiensi Pelayanan. Untuk mengetahui tingkat pemanfaatan, mutu dan
efisiensi pelayanan rumah sakit, diperlukan berbagai indikator. Selain
itu agar informasi yang ada dapat bermakna harus ada nilai parameter
yang akan dipakai sebagai nilai banding antara fakta dengan standar
yang diinginkan. Indikator yang dipakai untuk menilai suatu rumah
sakit, yang paling sering dipergunakan di antaranya adalah :
a. Bed Occupancy Rate (BOR);
b. Average Length of Stay (Av LOS);
c. Bed Turn Over (BTO);
d. Turn Over Interval (TOI);
e. Net Death Rate (NDR);
f. Gross Death Rate (GDR).

Tabel 6. Indikator Mutu Pelayanan Rumah Sakit


RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun Tahun 2013– 2017

Tahun/ BOR Av LOS TOI BTO GDR NDR


Indikator (%) (hari) (hari) (kali) (%) (%)
2013 52,53 2,72 2,46 70,50 2,50 1,05
2014 72,66 3,49 1,31 75,94 3,15 1,65
2015 77,00 3,54 1,06 79,34 3,48 1,44
2016 77,27 3,45 1,04 80,29 3,50 2,33
2017 73,74 3,46 1,23 77,66 36,86 17,02

Bed Occupancy Rate (BOR), yaitu persentase pemakaian tempat


tidur pada satu satuan waktu tertentu, standar ideal : 60-85%. Tahun
2017 sebesar 73,74 %, hal ini menunjukkan tingkat pemanfaatan tempat
tidur pasien masih ideal, dengan jumlah pasien rawat inap sebanyak
15.330 orang.

17
Average Length of Stay (AvLOS), yaitu rata-rata lama perawatan
seseorang, standar ideal : 6 – 9 hari. Tahun 2017 sebesar 3,46 hari,
rata-rata lama perawatan pasien waktunya lebih singkat dikarenakan
jumlah tempat tidur pasien terbatas dibandingkan dengan banyaknya
jumlah pasien yang dirawat inap.
Bed Turn Over (BTO), yaitu frekuensi pemakaian tempat tidur
dalam satu tahun. Idealnya selama satu tahun, satu tempat tidur rata-
rata dipakai : 40-50 kali. Tahun 2017 sebesar 77,66 kali, hal ini
dikarenakan meningkatnya pasien rawat inap.
Turn Over Internal (TOI), yaitu rata-rata hari tempat tidur tidak
ditempati dari saat terisi ke saat terisi berikutnya. Idealnya tempat tidur
kosong 1 – 3 hari. Tahun 2017 sebesar 1,23 hari.
Net Death Rate (NDR), yaitu angka kematian > 48 jam setelah
dirawat untuk tiap-tiap 1000 orang penderita keluar, angka yang masih
dapat ditolerir adalah kurang dari 25 per 1000. Tahun 2017 sebesar
17,02 permil (2,33%),artinya angka kematian bersih di rumah sakit
berkategori baik karena terletak dalam range angka ideal.
Gross Death Rate (GDR), yaitu angka kematian umum untuk
tiap-tiap 1000 penderita keluar, nilai GDR seyogyanya tidak lebih dari 45
per 1000 penderita keluar. Tahun 2017 sebesar 36,86 permil (35%),
berkategori cukup baik karena terletak dalam range angka ideal,hal ini
dikarenakan antara lain karena semakin baiknya mutu pelayanan di
RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun.

18
BAB III
KETENAGAAN

1. Jumlah Tenaga RSUD

Tenaga RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun pada Tahun 2017


keseluruhan berjumlah 500 orang. Apabila dikelompokkan berdasarkan
status tenaga, dengan rincian sbb : PNS, 307 orang (61,4%); Kontrak,
178 orang (35,8%); Tenaga Kerja Sukarela/Mitra,4 orang (0,8%) Tenaga
sukarela ( TKS ) 10 Orang (2%) dan PTT sebanyak 1 orang (0,2%).

Tabel. 7. Ketenagaan RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun


Per 31 Desember 2017

Jumlah
No. Jenis Tenaga %
(Orang)
1. Keperawatan 162 32,4
2. Juru 72 14,4
3. Kebidanan 36 7,2
4. Keteknisan Elektromedik 3 0,6
5. Dokter Spesialis 27 5,4
6. Kefarmasian 15 3
7. Radiografer 6 0,6
8. Dokter Umum 10 2
9. Nutrisionis 4 0,8
10. Fisioterafi 6 1,2
11. Dokter Gigi 1 0,2
12. Dokter Gigi Spesialis 2 0,4
13. Tenaga Kesehatan Lainya 1 0,2
14. Terafi Ukupasi 1 0,2
15 Apoteker 4 0,8
16 Analis Kesehatan 17 3,4
17 Bank Darah 2 0,4
18 Pejabat Struktural 13 2,6
19 Perawat Gigi 1 0,2
20 Informatika Kesehatan 9 1,8
21 Pranata Anestesi 5 1
22 Pranata Jamuan 3 0,6
23 Staf Penunjang Administrasi 86 17,2
24 Staf Penunjang Perencanaan 4 0,8
25 Staf Penunjang Teknologi 9 1,8
26 Teknisi Tranfusi Darah 1 0,2
Total 500 100

19
BAB IV

KINERJA KEUANGAN RUMAH SAKIT

A. Laporan Pendapatan

1. Berdasarkan unit pendapatan.

Tabel 8. Pendapatan RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun


Tahun 2017

Realisasi
No. Uraian Pendapatan
(Rp)
1. Rawat Darurat (IGD) 426.909.262,00
2. Rawat Inap 13.241.450.086,00
3. Poli Rawat Jalan 976.000.559,00
4. Instalasi Bedah Sentral (ODC) 260.612.807,00
5. Instalasi Laboratorium 864.173.190,00
6. Instalasi Radiologi 482.277.201,00
7. Instalasi Rehabilitasi Medik 101.368.013,00
8. BPJS 37.426.128.156,00
9. PKL Sapras 2.640.000,00
10. EKG 17.590.000,00
11. USG 88.720.000,00
12. Perawatan Jenazah 98.145.000,00
13. Ambulance 59.311.000,00
14. Farmasi 7.721.834.413,64
15 Bunga Rek dan Jasa Giro 127.668.503,00
16. Laundry 25.084.000,00
17. Hemodealisa 3.098.500,00
18. Sewa gedung 19.200.000,00
19. Pembuatan Surat Keterangan 179.641.509,00
20. Oksigen 35.563.500,00
21. Klinik VCT 9.022.220,00
22. Retur Pembelian 23.980.848,00
Total Jumlah Realisasi 62.581.107.484,64
Target Pendapatan 75.000.000.000

Tahun 2017 Target pendapatan RSUD berjumlah 75.000.000.000.


dan Realisasi Pendapatan Sebesar Rp.62.581.107.484,64 (83,44%).
Penerimaan terbanyak berasal dari pelayanan BPJS Kesehatan
Rp.37.426.128.156, yang paling sedikit berasal dari Pkl sapras

20
Rp.2.640.000. Walaupun pendapatan RSUD tahun 2017 menurun atau
sebesar 83,44% dari target pendapatan tetapi jika jumlah piutang pada
tahun 2017 sebesar Rp. 16.527.460.060 dibayarkan, maka pendapatan
RSUD akan melebihi dari target pendapatan.

2. Piutang RSUD per jaminan layanan.

Tabel 9. Piutang RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun


Tahun 2017

% dari
No. Jenis Pembiayaan Jumlah (Rp)
Total
1 Perusahaan 1.849.609.964 11,19
2 BPJS Kesehatan 10.154.420.309 61,44
3 Kobar Sehat 3.491.748.908 21,13
4 Pasien Umum 854.915.162 5,17
5 Depnakertrans 5.428.195 0,03
6 In health 2.620.273 0,02
7 Jampersal 7.899.980 0,05
8 Farmasi (Retur dan Bon Kry) 160.817.268 0,97
Jumlah 16.527.460.060,00 100

3. Perkembangan Pertumbuhan Pendapatan (Sales Growth Rate).

Tabel 10. Perkembangan Pertumbuhan Pendapatan RSUD

No Tahun Jumlah Pendapatan SGR (%)

1 2012 25.212.004.248 22,81


2 2013 38.015.130.532 51
3 2014 53.154.663.321 39,8
4 2015 63.256.230.897 19
5 2016 74.241.438.924 17,37
6 2017 62.581.107.484,64 (15,71)
Keterangan :
SGR = Pendapatan tahun ini – pendapatan tahun sebelumnya
Pendapatan tahun sebelumnya

Memperhatikan jumlah pendapatan dari tahun 2012 s.d. 2016


terlihat terjadi kecenderungan peningkatan. Tetapi pendapatan pada
tahun 2017 menurun dari tahun sebelumnya, hal ini dikarenakan belum
terbayarnya klaim tagihan BPJS kesehatan dan meningkatnya pasien

21
JKN (BPJS Kesehatan) dengan klaim pembayaran berdasarkan tarif INA
CBGS yang relatif lebih rendah dari tarif Perda. Pendapatan pada Tahun
2017 sebesar Rp.62.581.107.484,64 dan pada tahun 2016 berjumlah
Rp.74.241.438.924, sehingga terjadi penurunan sebesar 15,71% dari
tahun sebelumnya.

B. Laporan dan Perkembangan Subsidi Dana

Tabel 11. Anggaran RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun


Bersumber APBN Tahun 2013-2017

Dana Alokasi
Keterangan
Dana Tugas Khusus ( Dak Kes
No Tahun (Digunakan untuk
Pembantuan (Rp) Rujukan dan
apa)
Pratama) ( RP )
ICU/ICCU dan
1. 2013 19.500.000.000 -
Perawat Kelas III
2. 2014 20.000.000.000 2.527.770.000 Alat-Alat Kesehatan
Pembelian Alat-alat
3. 2015 18.000.000.000 372.557.209
kesehatan
Pembangunan RS
4. 2016 - 39.488.902.000 dan pembelian alat-
alat kesehatan.
Pembangunan
gedung IGD dan
5 2017 - 47.201.338.000
Pembelian Alat
Kesehatan

Pada tahun 2017 RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun


mendapat alokasi pendanaan yang berasal dari Dana Alokasi Khusus
(DAK)Kes Rujukan & Pratama APBN, sebesar Rp.47.201.338.000,- yang
diperuntukkan untuk Penyelesaian pembangunan gedung IGD tahap-2
dan pengadaan Alat-alat Kesehatan.

C. Laporan Realisasi Anggaran

1. Catatan atas laporan keuangan (CaLK).

Tabel 12. Belanja Langsung dan Tidak Langsung


RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun Tahun 2017

No Uraian Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) %


Belanja Tidak
1. 24.896.116.000,- 24.602.589.837 98,82
Langsung

22
Belanja
2. 134.322.034.000 119.759.041.011 89,16
Langsung

Jumlah 159.218.150.000 144.361.630.848 90,67

Realisasi anggaran pada tahun 2017 sebesar


Rp.144.361.630.848,- (90,67%) dari total anggaran yang diperoleh
sebesar Rp.159.218.150.000,-. Penyerapan terbanyak berasal dari
belanja tidak langsung sebesar 98,82 % sedangkan dari belanja langsung
sebesar 89,16 %. Hal ini disebabkan karena tidak tercapainya
pendapatan BLUD.

2. Anggaran Belanja RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun.

Tabel 13. Anggaran RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun


Tahun 2014 s.d. 2017

No Uraian Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 2017


1. DAU 19.533.986.600 22.658.9l9.000 27.072.860.000 31.585.212.000
DAK (Kes
2. 2.527.770.000 372.557.209 39.488.092.000 47.201.338.000
Rujukan Pratama
3. PAD 52.909.500.000 63.550.000.000 75.750.000.000 75.000.0000.000
DBH (Dana Bagi
4. 2.258.814.000 0 0
Hasil) SDA
5. SILPA 7.243.058.400 10.700.000.000 3.500.000.000

6. DBH Propinsi 100.000.000 2.098.743.000 3.000.000.000


Pendapatan
7. 1.500.000.000 0 68.000.000
Hibah
8 DID 2.431.600.000
Silpa
9 3.000.000.000
Khusus PAD
Jumlah 86.073.129.000 99.380.219.209 148.878.952.000 159.218.150.000

Terlihat adanya kecenderungan peningkatan anggaran dari tahun


2014 s.d. Tahun 2017.
Pada Tahun 2017 peningkatan anggaran sebesar 6,5 % apabila
dibandingkan dengan jumlah anggaran tahun 2016.

23
BAB V
KINERJA PELAYANAN RUMAH SAKIT

A. Pelayanan Gawat Darurat

1. Kunjungan Instalasi Gawat Darurat (IGD)

Tabel 14. Kegiatan Kunjungan di Instalasi Gawat Darurat


Tahun 2017
Kunjungan Tindak lanjut Mati
Jenis
No. Non Sebelum
Pelayanan Rujukan Jumlah Dirawat Dirujuk Pulang
Rujukan Dirawat
1. Bedah 814 2.496 3.310 1.324 1.975 8
2. Non Bedah 1.700 5.083 6.783 4.681 2 2.032 25
3. Kebidanan 1.494 1.154 2.648 2.547 - 97 2
Jumlah 4.008 8.733 12.741 8.552 2 4.104 35

Kunjungan pasien di Instalasi Gawat Darurat Tahun 2017, terdiri


dari ‘Non Rujukan’ 8.733 kasus (68,54%) dan ‘Rujukan’4.008 kasus
(31,46%). Kunjungan paling banyak ‘non bedah’, 6.783 kasus (53,24%),
kemudian ‘bedah’, 3.310 kasus (25,98%) dan ‘kebidanan’, 2.648 kasus
(20,78%).

Tabel .... Kegiatan Kunjungan di Instalasi Gawat Darurat


Tahun 2013 s.d. 2017
Jenis 2013 2014 2015 2016 2017
No.
Pelayanan
1. Bedah
2. Non Bedah
3. Kebidanan
Jumlah

B. Pelayanan Rawat Jalan


1. Jumlah kunjungan rawat jalan
Tabel 15. Kegiatan Pelayanan Rawat Jalan
Tahun 2017

Jenis Pelayanan
No. 2014 2015 2016 2017
Rawat Jalan
1 Penyakit Dalam 12.016 12.102 12.490 11.875
2 Bedah 7.049 6.628 7.208 7.712
3 Kesehatan Anak

24
Jenis Pelayanan
No. 2014 2015 2016 2017
Rawat Jalan
a. Neonatal - - -
b. Lain - Lain 6.255 6.740 5.755 5.214
4 Obstetri & Ginekologi
a. Ibu Hamil - 2.089 2.006 2.694
b. Lain - Lain 6.740 2.200 2.237 1.623
5 Keluarga Berencana/KIA 373 306 159 73
6 Bedah Saraf - - -
7 Saraf 3.007 4.251 4.967 6.840
8 Jiwa 320 524 536 650
a. Napza - - 143 75
9 THT 2.629 2.731 2.662 2.182
10 Mata 4.128 4.206 4.556 5.400
11 Gigi & Mulut 1.482 1.574 1.558 1.699
12 Kardiologi - - -
13 Radiologi 8.516 6.373 6.416 6.647
14 Bedah Orthopedi - 1.241 1.108 -
15 Paru - Paru - - 216 2.974
16 Kusta - - - -
17 Klinik Umum 1.484 1.585 1.768 2.052
18 Rawat Darurat 14.549 15.562 15.725 11.456
19 Rehabilitasi Medik 6.113 5.078 5.308 7.744
20 Akupungtur Medik - - - -
21 Konsultasi Gizi 56 46 44 77
22 Day Care - - - -
Lain – Lain (Laboratorium,
23 Klinik VCT, Psikologi) & 9.711 8.942 11.024 13.840
Klinik Kulit dan Kelamin
TOTAL 85.695 82.180 87.294 90.827

Jumlah kunjungan pasien


rawat jalan tahun 2017 paling
banyak ‘Lain-lain (Laboratorium
Klinik VCT, Psikologi’, 13.840
kasus (15,24%), kemudian
‘Penyakit Dalam’ 11,875 kasus
(13,07) dan kelompok ‘Rawat
Darurat’, 11.456 kasus (12,61%),
sedangkan kegiatan rawat jalan yang paling sedikit adalah ‘klinik KIA dan
KB’ sejumlah 73 kasus (0,08%).

25
Tabel 16. Kegiatan Pelayanan Kesehatan Gigi
Tahun 2014–2017
Tahun
No. Jenis Tindakan
2014 2015 2016 2017
1. Tumpatan Gigi Tetap 180 189 197 206
2. Tumpatan Gigi Sulung 8 1 1 2
3. Pengobatan Pulpa 1106 114 146 148
4. Pencabutan Gigi Tetap 460 515 520 581
5. Pencabutan Gigi Sulung 111 143 157 153
6. Pengobatan Periodontal 41 63 69 79
7. Pengobatan Abses 38 66 62 77
8. Pembersihan Karang Gigi 0 2 0 -
9. Prothese Lengkap 0 0 0 -
10. Prothese sebagian 0 0 0 -
11. Prothese Cekat 0 0 0 -
12. Orthodonti 0 0 0 0
13. Bedah Mulut 42 21 4 0
JUMLAH TINDAKAN 963 1.114 1.156 1.246

Kegiatan pelayanan
kesehatan gigi setiap tahunnya
meningkat, Pada tahun 2017,
kegiatan pelayanan kesehatan
gigi sebanyak 1.246 tindakan,
paling banyak adalah
‘pencabutan gigi tetap’ 581
tindakan (46,63%), dan
tindakan yang paling sedikit adalah ‘tumpatan gigi sulung’ 2 tindakan
(0,16%). Terjadi peningkatan kunjungan pelayanan tindakan kesehatan
gigi sebesar 7,23% dibandingkan tahun 2017.

2. 10 penyakit terbanyak rawat jalan Tahun 2017.

Tabel 17. 10 Besar Penyakit Terbanyak Rawat Jalan


Tahun 2017

JUMLAH
No. GOLONGAN SEBAB-SEBAB SAKIT
PASIEN
1 Infeksi saluran napas bagian atas akut lainya 1.538
2 Nyeri Punggung bawah 1.968
3 Pneumonia 1.206

26
JUMLAH
No. GOLONGAN SEBAB-SEBAB SAKIT
PASIEN
4 Gangguan Refraksi dano oakomodasi 1.062
5 Gangguan diskus servikal dan interverbal lainnya 2.059
6 Penyakit Pulpa dan pariapikal 933
7 Koyungtivitis dan gangguan lain konyuntiva 893
8 Penyakit kulit dan jaringan subkutan lainnya 1.052
9 Diabetes Melitus tidak bergantung insullin 1.427
10 Gangguan daya liat 659

C. Pelayanan Rawat Inap


1. Kegiatan pelayanan rawat inap

Tabel 18. Kegiatan Pelayanan Rawat Inap


Tahun 2017

Pasien
Pasien Jumlah Jumlah
Keluar Mati
No. Ruang Perawatan Keluar Lama Hari
Hidup < 48 jam > 48 jam Dirawat Perawatan

1. Peny. Dalam 4.687 109 157 21.173 19.817


2. Bedah 2.974 17 32 9.312 7.819
3. Kes. Anak 1.759 6 5 5.151 4.988
4. Obstetri 2.197 - - 5.514 5.207
5. ICU 196 22 28 767 747
6. Perinatologi 2.295 26 15 5.400 5.910
7. VIP (Ulin & Ramin) 1.076 3 25 4.375 3.625

2. 10 penyakit terbanyak rawat inap Tahun 2017.

Tabel 19. 10 Besar Penyakit Terbanyak Rawat Inap


Tahun 2017

JUMLAH
No. GOLONGAN SEBAB-SEBAB SAKIT
PASIEN
1 Pneumonia 802

2 Hipertensi Esensial ( Primer ) 684

3 Diabetes melitus tidak bergantung insulin 606


4 Penyakit sistem kemih lainnya 514

27
5 Anemia lainnya 505

6 Dispesia 487
7 Septisemia 459

8 Cidera YDT Lainnya YTT dan daerah badan mutipel 413

9 Penyakit Hipertensi lainnya 322

10 Infeksi saluran napas bagian atas akut lainnya 295

D. Pelayanan Bedah

Tabel 20. Kegiatan Pelayanan Pembedahan


Tahun 2011 – 2017

Khusus Besar Sedang Kecil Rata-2


No Th. Jml. Kegiatan
Jum % Jum % Jum % Jum % per Hari

1. 2011 153 7,4 988 42,3 557 26 391 18 2.090 6


2. 2012 406 15,9 979 38,5 557 21,9 605 23,8 2.547 6
3. 2013 464 15,4 1.196 39,7 627 20,8 724 24,1 3,011 9
4. 2014 585 16 1.663 45 719 20 692 19 3.659 10
5 2015 787 20,2 1.718 44 722 18,5 676 17,3 3.903 11
6 2016 684 17,6 1.757 43,1 1.038 25,46 598 15,3 4.077 11
7 2017 767 19,82 1.622 41,91 966 24,96 515 13,31 3.870 11

Kegiatan operasi tahun 2017 sebanyak 3.870 kasus, kegiatan


operasi terbanyak adalah ‘operasi besar’ 1.622 kasus (41,91%), urutan
berikutnya ‘operasi sedang’ 966 kasus (24,96%), ‘operasi khusus’ 767
kasus (19,82%) dan yang paling sedikit adalah ‘operasi kecil’ 515 kasus
(13,31%). Pada tahun 2017 kegiatan operasi menurun sebesar 5,07%
dibandingkan kegiatan operasi tahun 2016.

E. Pelayanan Persalinan dan Perinatologi

Tabel 21. Kegiatan Pelayanan Persalinan Tahun 2017


RUJUKAN
NON RUJUKAN
N JENIS MEDIS NON MEDIS
O KEGIATAN Rmh Faskes Jml. Jml. Jml. Jml. Jml. Jml. Jml. Jml. Jml.
Bidan Pusk
Sakit Lain Hidup Mati Total hidup Mati Total Hidup Mati Total

28
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Persalinan
1
Normal
9 9 34 65 117 - 117 - - - 258 - 258
Sectio
2
caesaria
93 35 191 401 720 - 720 - - - 160 - 160
Pers dg
3
komplikasi
56 27 133 186 402 - 402 - - - 218 - 218
Perd sbl
3.1
Persalinan
1 1 - - 2 - 2 - - - - - -
Perd sdh
3.2
Persalinan
6 5 13 5 29 - 29 - - - 7 - 7
Pre
3.3
Eclampsi
11 3 `16 17 47 - 47 - - - 17 - 17

3.4 Eclampsi 1 - - - 1 - 1 - - - 1 - 1

3.5 Infeksi - - 1 - 1 - 1 - - - - - -

3.6 Lain - Lain 37 18 103 164 322 - 322 - - - 193 - 193

4 Abortus 20 3 61 156 240 - 240 - - - 101 - 101


Imunisasi
5
TT1

TT2

99 Total 234 101 536 994 1881 0 1881 0 0 0 955 0 955

Tabel 22. Kegiatan Pelayanan PerinatologiTahun 2017

NON
RUJUKAN
RUJUKAN
NO JENIS KEGIATAN MEDIS NON MEDIS Dirujuk
Jml
Faskes Jml. Jumlah Mati
RS Bidan Pusk Mati Mati Total
Lain Total Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 Bayi Lahir Hidup 25 214 71 93 - 412 - 42 - 1.105 3
1.1 ≥ 2500 gram 16 145 48 80 - 298 935 3
1.2 < 2500 gram 9 69 23 13 - 114 170 -
2 Kematian Perinatal 2 20 7 9 38 38
2.1 Kelahiran Mati 2 1 4 9 16 16 - - 6 6
Mati Neonatal < 7
2.2
Hari
19 3 - 22 22 2 2 26 26
Sebab Kematian
3
Perinatal
3.1 Asphyxia - 3 - - 3 3 - - 1 1
3.2 Trauma Kelahiran - - 1 - 1 1 - - - -
3.3 BBLR - 13 1 - 14 14 1 1 21 21
Tetanus
3.4
Neonatorum
- - - - - - - - - -
Kelainan
3.5
Congenital
- 1 - - 1 1 - - 2 2
3.6 ISPA - - - - - - - - - -
3.7 Sepsis - 2 1 - 3 3 - - 2 2
3.8 Lain - Lain - - - - - - 1 1 - -

29
NON
RUJUKAN
RUJUKAN
NO JENIS KEGIATAN MEDIS NON MEDIS Dirujuk
Jml
Faskes Jml. Jumlah Mati
RS Bidan Pusk Mati Mati Total
Lain Total Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Total 54 487 159 204 98 922 4 46 58 2268 6

Pada tahun 2017 persalinan Sectio Caesaria sebanyak 880 kasus;


92,14% kasus adalah rujukan, baik dari puskesmas maupun Rumah
Bersalin. Perawatan bayi baru lahir dengan berat <2500 gr sebanyak 114
kasus; 40,14% adalah kasus rujukan. Kematian Neonatal sebanyak 22
kasus; yang berasal dari rujukan 22 bayi (45,83%) dan non rujukan 26
bayi (54,17%).

F. Pelayanan Intensif

Tabel 23. Kegiatan Pelayanan Intensif


Tahun 2017
Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan
No. Uraian Jumlah
I II III IV
Jumlah pasien
1 65 59 56 64 244
dirawat
Jumlah pasien
2 17 9 12 12 50
meninggal
Jumlah pasien
3 3 - 2 - 1.535
dirujuk
TOTAL 1.829

Pada tahun 2017 kegiatan pelayanan intensif (ICU) sebanyak


1.829 kasus, ‘jumlah pasien yang dirawat’ 244orang, ‘jumlah pasien yang
meninggal’ 50 orang dan ‘jumlah pasien yang dirujuk’1.535 orang.

G. Pelayanan Radiologi

Tabel 24. Kegiatan Pelayanan Radiologi


Tahun 2013- 2017
Tahun
No. Kegiatan
2013 2014 2015 2016 2017
A. RADIOLOGI
1. Radiodiagnostik 12.155 9.777 10.110 9.718 10.487
2. Radiotherapi - - - -
3. Kedokteran Nuklir - - - -
4. Imaging/Pencitraan 2.692 2.257 1.635 1.607

30
PELAYANAN
B.
KHUSUS
Elektro Kardiografi
1. 1.770 1.422 1.184 3.107 2.751
(EKG)
Jumlah 16.617 13.456 12.929 14.432 13.238

Pada tahun 2017 pelayanan radiologi sebanyak 13.238 kegiatan.


Kegiatan terbanyak adalah kegiatan ’radiodiagnostik’ 10.487 (79,22%),
dan kegiatan paling sedikit adalah ’ Elektro Kardiografi (EKG)’ 2.751
(20,78%).

H. Pelayanan Laboratorium

Tabel 25. Kegiatan Pelayanan Laboratorium


Tahun 2012 – 2016
Sederhana Sedang Canggih Rata-2
Pemeri
No Tahu
Jumla Jumlah ksaan
. n % Jumlah % Jumlah % per
h
Hari
1. 2012 7.232 5,9 90.262 73,63 25.102 20,47 122.596 336
2. 2013 5.120 4,5 49.276 43,1 60.057 52,5 114.453 314
3. 2014 3.751 3,58 15.242 14,55 85.752 81,87 104.745 287
4. 2015 4.158 4 13.233 12,74 86479 83,26 103.870 285
5. 2016 4.002 3,63 15.169 13,78 90.931 82,59 110.102 301
6 2017 19.734 15,84 14.722 11.81 90.150 72,34 124.606 341
Catatan :
Sederhana : manual
Sedang : semi automatic
Canggih : full automatic

Pada tahun 2017 kegiatan pelayanan laboratorium sebanyak


124.606 pemeriksaan.Pemeriksaan terbanyak adalah pemeriksaan
dengan kategori‘Canggih’ sebanyak 90.150 (72,34 %), pemeriksaan
‘Sederhana (manual)’ 19.734 (15,84%) dan yang paling sedikit adalah
pemeriksaan ‘Sedang’ (semi automatic) 14.722 (11,81%).

I. Pelayanan Rehabilitasi Medik

Tabel 26. Kegiatan Pelayanan Rehabilitasi Medik


Tahun 2013– 2017
Tahun
No. Jenis Tindakan
2013 2014 2015 2016 2017

31
Tahun
No. Jenis Tindakan
2013 2014 2015 2016 2017
1. Medis - - - - -
2. Fisioterapi :
a. Latihan Fisik 2.778 2.474 6.490 5.320 1.716
b. Aktinoterapi 2.622 2.937 4.960 3.970 1.131
c. Elektroterapi 3.319 3.428 4.649 3.926 804
d. Hidroterapi - - - -
e. Traksi
111 141 223 46 18
Lumbal&Cervical
f. Lain-Lain/Inhalasi 1.170 1.022 699 449 61
3. Okupasiterapi - - - -
4. Terapi Wicara - - - -
5. Psikologi 664 823 - - 179
6. Sosial Medis - - - -
Jumlah 10.664 10.825 17.021 13.711 3.909

Pada tahun 2017, kegiatan Pelayanan Rehabilitasi Medik


terbanyak adalah ‘Latihan Fisik’ sebesar 1.716 (43,89%), urutan
berikutnya ‘Aktinoterapi’ sebesar 1.131 (28,94%) dan yang paling sedikit
adalah tindakan ‘Traksi Lumbal & Inhalasi’ sebesar 18 (0,46%). Pada
tahun 2017 Kegiatan Pelayanan Rehabilitasi Medik jauh menurun
dibandingkan tahun sebelumnya.

J. Pelayanan Farmasi

Tabel 27 : Kegiatan Pengadaan Obat


Tahun 2016-2017

Jumlah Item Jumlah Item Obat


Jumlah Obat Yang Formularium Yang
Thn Golongan Obat
Item Obat Tersedia Di Tersedia Di
Rumah Sakit Rumah Sakit
1 2 3 4 5
Obat Generik
(Formularium + Non 420 245 245
Formularium)
Obat Non Generik
2016 847 360 360
Formularium

Obat Non Generik Non


Formularium

TOTAL 2016 1.267 605 605


Obat Generik
2017 (Formularium + Non 331 231 231
Formularium)

32
Jumlah Item Jumlah Item Obat
Jumlah Obat Yang Formularium Yang
Thn Golongan Obat
Item Obat Tersedia Di Tersedia Di
Rumah Sakit Rumah Sakit

Obat Non Generik


987 263 263
Formularium

Obat Non Generik Non


- - -
Formularium

TOTAL 2017 1.318 494 494

Kebutuhan obat-obatan (generik dan non generik) formularium


pada tahun 2017 sebanyak 1.318 item, atau terpenuhi ketersediaan obat
sesuai dengan Formularium. Terjadi peningkatan ketersediaan obat
sebesar 4,02% dari tahun 2016.

Tabel 28. Kegiatan Penulisan dan Pelayanan Resep


Tahun 2017

RAWAT RAWAT
NO GOLONGAN OBAT IGD
JALAN INAP
1 2 3 4 5
Obat Generik
1 (Formularium + Non 72.072 136.112 488.734
Formularium)
Obat Non Generik
2 43.046 24.228 79.645
Formularium

Obat Non Generik Non


3 - - -
Formularium

TOTAL 115.118 160.340 568.379

Pada tahun 2017,kegiatan penulisan dan pelayanan resep ’obat


generik’ (82,59%) dan ’obat non generik formularium’ (17,41%). Pelayanan
resep terbanyak pada ’pelayanan rawat inap’ (67,37%), ’UGD’ (19%) dan
yang paling sedikit pelayanan ’rawat jalan’(13,64%).

K. Pelayanan Gizi
Tabel 29. Pemberian Makan Pasien Berdasarkan Jenis Makanan
Tahun 2017
Jumlah
No. Uraian Jumlah Pasien dilayani Porsi (3 x
makan)

33
Nasi
Bubur Saring Cair Jumlah
Biasa
Pasien
1 19.728 24.062 446 1.565 45.801 137.403
Dilayani
Rata-Rata
2 1.644 2.005 37 130 3.817 11.450
per Bulan
Rata-Rata
3 54 65,92 1,22 4,28 125,48 376,44
per Hari

Jumlah pasien yang mendapatkan pelayanan gizi pada tahun


2017 sebanyak 45.801 orang. Rata-rata per bulan pasien yang dilayani
sebanyak 3.817 orang dan Rata-rata Perhari 125,48. Pemberian makan
pasien berdasarkan jenis makanan terbanyak adalah ‘bubur’ sebanyak
24.062 porsi (52,53%), kemudian ’nasi biasa’ 19.728 porsi (43,07%) dan
paling sedikit adalah ’saring’ 446 porsi (0,97%).

Tabel 30. Pemberian Makan Pasien Berdasarkan Kelas Perawatan


Tahun 2017

Jumlah Pasien dilayani Jumlah


No. Uraian Jumlah porsi (3x
VIP I II III makan)

Pasien
1 Dilayani
4.166 9.205 12.064 20.201 45.636 136.908

Rata-Rata
2 per Bulan
347 767 1.005 1.684 3.803 11.409
Rata-Rata
3 per Hari
11,41 25,22 33,05 55,35 125 375,09

Pemberian makan pasien berdasarkan kelas perawatan pada


tahun 2017 yang paling banyak adalah pasien ‘kelas III’ sebanyak 20.201
porsi (44,26%), kemudian ‘kelas II’ 12.064 porsi (26,43%) dan paling
sedikit ‘kelas Vip’ sebesar 4.166 porsi (9,13%). Hal ini menunjukkan
bahwa pasien yang paling banyak dilayani di RSUD Sultan Imanuddin
adalah pasien golongan kurang mampu (kelas III).

L. Pelayanan Keluarga Miskin


Tabel 31. Kegiatan Pelayanan Keluarga Miskin
Tahun 2013 – 2017

34
No. Uraian 2013 2014 2015 2016 2017
Pasien Jamkesmas/
1 3.479 2.404 4.432 6.775 7.228
BPJS PBI
Pasien Jamkesda/
2 1.214 2.697 4.565 3.379 125
BPJS Kobar Sehat
TOTAL 4.693 5.101 8.997 10.13 7.353

Kegiatan pelayanan keluarga miskin bagi pasien Pasien


Jamkesmas/BPJS Kesehatan PBI dan Pasien Jamkesda/BPJS Kesehatan
Kobar Sehat pada tahun 2017 sebanyak 7.353 orang. Kunjungan
terbanyak adalah pasien dari BPJS Penerima Bantuan Iuran ‘(PBI)’ yaitu
sebanyak 7.228 (98,3%), dan Pasien BPJS Kobar Sehat sebanyak 125
orang (11,7%).

M. Pelayanan Rekam Medik


Tabel 32. Kegiatan Pelayanan Rekam Medik
Tahun 2013 - 2017
No. Uraian 2013 2014 2015 2016 2017
1 Pembuatan resume medis 527 392 381 409 483
Pembuatan surat Visum
2 109 98 111 111 66
et Repertum
3 Pembuatan surat KK4 109 99 124 117 85

Jumlah 691 589 616 637 634

Pada tahun 2017 Kegiatan Pelayanan Rekam Medik terbanyak


adalah ‘pembuatan resume medik’ sebanyak 483 buah (76,18%), dan
yang paling sedikit adalah ‘pembuatan surat Visum et Repertum’
sebanyak 66 buah (10,41%).

N. Pelayanan Limbah

Tabel 33. Kegiatan Pelayanan Limbah Cair


Tahun 2017

Hasil
Semester Semester Jumlah
No. Uraian sesuai %
I II pemeriksaan
baku mutu
Pemeriksaan
1 6 kali 6 kali 12 kali 12 kali 100
BOD
Pemeriksaan
2 6 kali 6 kali 12 kali 11 kali 91,67
COD

35
Pemeriksaan
3 6 kali 6 kali 12 kali 12 kali 100
TSS
Pemeriksaan
4 6 kali 6 kali 12 kali 12 kali 100
pH
TOTAL 24 kali 24 kali 48 kali 36 kali 97,92

Pada tahun 2017 pemeriksaan limbah cair rumah sakit dilakukan


setiap bulan (satu semester 6 kali) oleh Labkesda, dari hasil pemeriksaan
BOD,TSS dan pH sudah mencapai nilai maksimal 100%, naik signifikan
dari tahun sebelumnya. Sedangkan untuk pemeriksaan TSS hasil
pemeriksaan mencapai 91,67% juga mengalami kenaikan signifikan dari
tahun sebelumnya.

O. Pelayanan Administrasi Manajemen


Tabel 34. Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan
Tahun 2013 s.d. 2017

No. Tenaga yang Dilatih 2013 2014 2015 2016 2017


Rumah Sakit Sendiri
1.
(In House Training) :
a. Dokter 6 3 10 6 34
b. Tenaga Kesehatan Lain 393 336 25 170 96
c. Tenaga Non Kesehatan 16 - 10 36 12
Rumah Sakit/Instansi
2.
Lain (In Service Training):
a. Dokter 18 18 5 13 19
b. Tenaga Kesehatan Lain 8 24 35 29 32
c. Tenaga Non Kesehatan 6 23 5 18 18
JUMLAH 447 404 90 272 211

Tabel 35. Kegiatan Kepegawaian


Tahun 2013 s.d. 2017

No. Uraian 2013 2014 2015 2016 2017


Pembuatan surat
1 225 243 279 287 286
keterangan cuti
Pembuatan surat
2 269 355 347 458 409
keterangan izin
Pengurusan kenaikan gaji
3 107 190 114 190 134
berkala
Pengurusan kenaikan
4 181 92 106 63 53
pangkat
Jumlah 782 880 846 998 882

36
Kegiatan kepegawaian meliputi pembuatan surat keterangan cuti,
surat keterangan izin, pengurusan kenaikan gaji berkala dan kenaikan
pangkat pada tahun 2017sebanyak 882 buah. Kegiatan terbanyak adalah
‘pembuatan surat keterangan izin’ sebanyak 409 (46,37%) urutan
berikutnya ‘pembuatan surat keterangan cuti’ 286 (32,43%),‘pengurusan
kenaikan gaji berkala’ 134 (15,19%) dan ‘pengurusan kenaikan pangkat’
53 (6,01%).

Tabel 36. Kegiatan Administrasi Umum


Tahun 2013 s.d. 2017
No. Uraian 2013 2014 2015 2016 2017
Pembuatan surat
1. 1.459 1.605 1.503 1.752 2.166
keterangan kesehatan
2. Pembuatan surat rujukan 1.069 1.517 1.574 1.606 1.543
Pembuatan surat
3. 332 360 288 270 415
keterangan mata
Pembuatan surat
4. 130 186 199 210 203
keterangan kematian
Pembuatan surat
5. 679 127 148 138 72
keterangan psikologi
6. Surat Masuk 1.111 1.200 1.315 978
7. Surat Keluar 2.226 2.337 4.011 3.210
Surat Keterangan
8. 4.382 3.976 4.718 5.139
Sakit/Dokter
9. Pemeriksaan Narkoba 578 498 527 1.304
Jumlah 3.669 12.092 11.723 14.547 15.030

Pada tahun 2017 kegiatan administrasi umum yang meliputi


pembuatan surat keterangan kesehatan, surat rujukan, surat keterangan
mata, surat keterangan kematian, surat keterangan psikologi,
disposisi/penerimaan surat masuk, surat keluar, surat keterangan
sakit/dokter dan pemeriksaan narkobasebanyak 15.030 buah. Yang
terbanyak yaitu pembuatan surat keterangan sakit/dokter sebanyak
5.139 (34,19%)’ dan yang paling sedikit adalah pembutatan surat
keterangan psikologi sebanyak 72 (0,48%).

P. Pelayanan Ambulans
Tabel 37. Kegiatan Pelayanan Mobil Ambulans
Tahun 2012 s.d. 2017

37
Pelayanan
Tahun Dalam Luar
Jemput Antar Jumlah Jumlah
Kota Kota
2012 104 343 447 301 146 447
2013 120 425 545 369 180 545
2014 67 383 450 294 156 450
2015 57 236 293 189 104 293
2016 40 257 297 175 122 297
2017 47 246 293 146 147 293
Kegiatan Pelayanan Ambulans pada tahun 2017sebanyak 293 kali
mengantar dan menjemput, turun 1,36% dibandingkan tahun 2016. Pada
tahun 2017 pelayanan ambulans untuk ’dalam kota’ sebanyak 146 kali
(49,83%), da untuk ‘luar kota’ sebanyak 147 kali (50,17%)

Tabel 38. Kegiatan Pelayanan Mobil Jenazah


Tahun 2012 s.d. 2017

Pelayanan
Tahun Dalam Luar
Jemput Antar Jumlah Jumlah
Kota Kota
2012 3 306 309 145 164 306
2013 10 319 329 174 155 329
2014 12 315 327 156 171 327
2015 2 293 295 164 131 295
2016 5 356 361 219 142 361
2017 3 311 314 195 119 314

Penggunaan mobil jenazah pada tahun 2017 sebanyak 314 kali


mengantar dan menjemput, turun 14,97% dibandingkan tahun 2016.
Pelayanan mobil jenazah untuk ‘luar kota’ sebanyak 119 kali (37,89%)
lebih sedikit dibandingkan penggunaan‘dalam kota’ sebanyak 195 kali
(62,11%).

Q. Pelayanan Jenazah
Tabel 39. Kegiatan Pelayanan Jenazah
Tahun 2012 s.d. 2017

38
Jenazah
Pelayanan Jenazah menurut Jenis Tindakan
Dilayani
Tahun
Visum Visum
L P Jml. Perawatan Konservasi Pengawetan
Luar Dalam
2012 174 70 244 22 0 127 21 84
2013 153 80 233 22 0 141 14 106
2014 142 63 205 19 0 119 68 71
2015 182 77 259 24 0 150 121 102
2016 190 112 302 25 0 202 185 136
2017 193 111 304 19 0 183 327 132

Pada tahun 2017 jenazah yang dilayani berjumlah 304 orang, naik
sebesar 0,66% dari tahun 2016 yang berjumlah 302 orang.

R. Pelayanan Laundri
Tabel 40. Kegiatan Laundri
Tahun 2015 s.d. 2017

2015 2016 2017


No Uraian Sat
Jml. Rerata Jml. Rerata Jml. Rerata

Jenis linen
1 bh 30 30 30 30 29 29
masuk
Jenis linen
2 kotor bh 246.292 20.524 303.908 25.325 272.783 22.732
masuk
Jumlah
linen
3 bh 246.292 20.524 303.908 25.325 272.783 22.732
bersih
keluar

4 Berat linen kg 62.125 5.177 75.157 6.263 77.024 6.418

Volume linen yang dicuci pada tahun 2017 Rata-rata yang dicuci
per bulan pada tahun 2017 berjumlah 22.783 buah dengan berat rata-
rata per bulan 6.418 kg, sedangkan tahun 2016 berjumlah 25.325 buah
dengan berat rata-rata per bulan 6.263 kg. Jumlah linen kotor yang
masuk sama dengan jumlah linen bersih yang keluar, dengan demikian
tidak ada kejadian linen yang hilang dalam pelayanan laundri.

S. Survey Tingkat Kepuasan Pelanggan

Tabel 41. Survei Tingkat Kepuasan Pelanggan RSUD Sultan


Imanuddin Pangkalan Bun Tahun 2013 s.d.2017

39
Kriteria
Unsur Kualitas Harapan IKM Mutu
No Skor CSI
Penilaian Pelayanan Konsumen (%) Pelayanan
(Kinerja)

Persyaratan Sangat
U1 3.29 3.54 11.66 82.29 A
Pelayanan Baik

Prosedur Sangat
U2 3.28 3.53 11.58 82.03 A
Pelayanan Baik

Waktu
U3 3.23 3.57 11.53 80.71 B Baik
Pelayan

Biaya/tarif Sangat
U4 3.33 3.59 11.96 83.29 A
Pelayanan Baik

Produk
Sangat
U5 Spesifikasi 3.27 3.56 11.65 81.86 A
Baik
Pelayanan

Kompetensi
Sangat
U6 Pelaksana 3.29 3.60 11.82 82.17 A
Baik
Pelayanan

Perilaku
Sangat
U7 Pelaksana 3.31 3.60 11.93 82.79 A
Baik
Pelayanan

Kejelasan
U8 3.23 3.58 11.55 80.73 B Baik
Petugas

Penanganan
Pengaduan,
U9 3.15 3.57 11.19 78.64 B Baik
Saran dan
Masukan

Keamanan
dan
U1 Sangat
Kenyamanan 3.36 3.71 12.47 83.95 A
0 Baik
Sarana dan
Prasarana

U1 Maklumat
3.19 3.58 11.42 79.8 B Baik
1 Pelayanan

Sangat
Indeks Kepuasan Masyarakat Tahun 2017 81,67 A
Baik

Indeks Kepuasan Masyarakat Tahun 2016 74,58 B Baik

Indeks Kepuasan Masyarakat Tahun 2015 75,56 B Baik

40
Unsur penilaian yang memiliki tingkat kepuasan terhadap pelayanan
RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun yang paling tinggi terdapat pada :
1) Keamanan dan kenyamanan sarana dan prasarana (83,95%); 2)
Biaya/tarif pelayanan (83,29%); 3) Perilaku pelaksana pelayanan (82,79%);
4) Persyaratan pelayanan (82,29%); 5) Kompetensi pelaksana (82,17%); 6)
Prosedur pelayanan (82,03%); dan 7) Produk/spesifikasi jasa pelayanan
(81,86%).

Sedangkan tingkat kepuasan masyarakat yang paling rendah


terdapat pada : 1) Penanganan pengaduan, saran dan masukan (78,64%);
2) Maklumat pelayanan (79,8%); 3) Waktu pelayanan (80,71%); dan 4)
Kejelasan petugas (80,73%). Unsur-unsur penilaian tersebut harus
mendapat perhatian untuk dilakukan perbaikan. Hal ini disebabkan masih
ada gap antara kualitas pelayanan dan harapan konsumen, meskipun
masyarakat memberikan penilaian kualitas pelayanan yang tinggi terhadap
unsur-unsur pelayanan tersebut.

Secara keseluruhan, kepuasan masyarakat terhadap pelayanan


RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun pada tahun 2017 sebesar 81,67%
dengan mutu pelayanan A dan kinerja pelayanan Sangat Baik.

Pangkalan Bun, 16 Januari 2018

Plt. Direktur Rumah Sakit Umum Daerah


Sultan Imanuddin Pangkalan Bun,

ttd

drg. AKHMAD FAOZAN


NIP. 19650208 199903 1 003

41

Anda mungkin juga menyukai