Anda di halaman 1dari 23

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

REPUBLIK INDONESIA

KEBIJAKAN, REGULASI DAN PROGRAM


PENGURANGAN SAMPAH
Webinar Nasional Plastic Credit: Gagasan Baru Solusi Pengurangan Sampah Plastik?
Kamis, 24 Februari 2022

Sinta Saptarina Sumiarno


Direktur Pengurangan Sampah

Direktorat Jenderal PSLB3


OUTLINE:
1. Tantangan Sampah Plastik
2. Kinerja Pengelolaan Sampah
3. Kerangka Filosofi dan Kebijakan Pengelolaan Sampah
4. Program Kegiatan Pengurangan Sampah
5. Permen LHK P.75/2019 Dasar Hukum Pengurangan Sampah
6. Praktik Nyata Pengurangan Sampah

Direktorat Pengurangan Sampah


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Indeks Perilaku
Ketidakperdulian
Lingkungan Hidup (IPKLH)

Penghematan air
40
%
35 70
30
25
20
60
15
10
50
5
Pengelolaan sampah 0 Pengelolaan energi
40

30

20
Transportasi pribadi
10

0
72% masyarakat kita tidak perduli sampah!
1995 2005 2015 2025 2035
Sumber: Laporan IPKLH Indonesia, BPS 2018

Direktorat Pengurangan Sampah


23/02/22
Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3 Uso Sidik - Direktorat Pengelolaan Sampah KLHK 3
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
1. Terjadi peningkatan sampah plastik di sumber timbulan sampah, dengan sampling area Kec. Rungkut, dari 7,99%
(2017) menjadi 22,83% (2020).
2. Peningkatan sampah plastik juga terjadi di TPA Benowo dari 12,96% (2013) menjadi 22,01% (2020).

Trend Komposisi Sampah (%) di Sumber Trend Komposisi Sampah (%) di TPA Benowo Surabaya
(Kec. Rungkut Kota Surabaya)
Lain-lain
Lain-lain Limbah infeksius
Limbah in feksius Logam
Logam LB3
LB3 Popok
Pop ok Karet
Karet Kaca
Kaca Kain
Kain
Kayu
Kayu
Plastik
Plastik
Kertas
Kertas
Dapat dikomposkan
Dapat dikomposkan
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75

2020 2013
2020 2017

Sumber: Studi Kasus Waste to Energy di Kota Surabaya


Warmadewanthi, Pusat Penelitian Infrastruktur dan Lingkungan Berkelanjutan, Laboratorium
Sampah dan Limbah B3 ITS Surabaya

Direktorat Pengurangan Sampah


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
• Data sampah yang masuk ke aliran sungai dan menuju
Teluk Jakarta dipantau selama pandemi covid-19.
• Selama pandemi covid-19, sampah yang masuk ke sungai
meningkat secara volume namun menurun secara berat.
• Sampah plastik mendominasi jenis sampah yang masuk ke
aliran sungai, 46% menurut volume dan 57% menurut
berat.
• Keberadaan sampah APD di aliran sungai tidak ditemukan
sebelum pandemi covid-19.
• Hasil riset menunjukkan, komposisi sampah APD
berbahan plastik yang dibawa aliran sungai sebesar 15-
16%.
Sumber: Unprecedented plastic-made personal protective equipment (PPE) debris in river outlets into
Jakarta Bay during COVID-19 pandemic
Muhammad Reza Cordova, Marindah Yulia Iswari, Intan Suci Nurhati Etty Riani, dan Nurhasanah
https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S004565352033558X

Direktorat Pengurangan Sampah


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
§ Peningkatan bisnis online store berdampak langsung
terhadap peningkatan jumlah sampah plastik di rumah
tangga akibat meningkatnya pemakaian kemasan,
pembungkus, buble wrap, dan kantong plastik pada saat
pengemasan dan pengantaran barang.
§ Hasil riset Pusat Penelitian Oseanografi (P2O) LIPI 2020
mengenai Dampak PSBB dan WFH terhadap Sampah
Plastik di Jabodetabek yang dilaksanakan pada April-Mei
2020 menunjukkan fakta sebagai berikut:
ü Belanja online berbentuk paket meningkat 62% dan
belanja online berbentuk layanan antar makanan siap
saji naik 47%;
ü Frekuensi belanja online naik dari 1-5 kali/bulan
menjadi 1-10 kali/bulan;
ü 96% paket belanja online dibungkus dengan plastik;

Direktorat Pengurangan Sampah


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
KAPASITAS PENGELOLAAN SAMPAH 2021 INDEKS KINERJA PENGELOLAAN SAMPAH (IKPS) 2020
Kapasitas Pengelolaan Sampah Nasional 2021
Kota Kecil 35,02

Sampah tidak terk elola 65% 49,72


Kota Sedan g

Penanganan sampah 28% Kota Besar 56,03

Kota Metropolitan 57,00


Pengurang an sampah 8%

Nasional 49,44
Timbulan sampah 100%

Target (2024) 71,00


0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%

0,00 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 70,00 80,00


Status (2021) dan Target (2025) Pengelolaan Sampah Nasional
terkelola
Sampah

0%
tidak

26.651.293
65%
an sampah n sampah terkelola
Pengurang Penangana Sampah

14.514.172 100%
35%

11.378.414 70%
28%

3.135.757 30%
8%

0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%

Target State

Direktorat Pengurangan Sampah


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
HIRARKI PENGELOLAAN SAMPAH:
Fondasi Pengelolaan Sampah Berkelanjutan

POLA PIKIR PENGELOLAAN SAMPAH YANG


BENAR:
• HIRARKI PALING ATAS, PALING MULIA
• HIRARKI PALING ATAS, NOL/MINIMUM
DAMPAK
• HIRARKI PALING ATAS PALING MURAH DAN
EFEKTIF
• CEGAH-PILAH-GUNA/DAUR ULANG-OLAH
• HARUS LEBIH BANYAK SAMPAH DICEGAH
DAN DIOLAH DARIPADA DITIMBUN
• DAUR ULANG DAN WTE TIDAK CUKUP JADI
SOLUSI, APALAGI HANYA LANDFILL

Direktorat Pengurangan Sampah


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
2 PRINSIP HUKUM BERLAKU:
Makna Hukum
POLLUTER PAY PRINCIPLE & PUBLIC SERVICE PRINCIPLE
Pengurangan Sampah
Dasar Hukum Kegiatan pengurangan sampah adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan penghasil sampah untuk
mengurangi sampah di sumber timbulnya sampah agar semakin sedikit sampah yang masuk ke dalam
Pengurangan Sampah kegiatan penanganan sampah melalui pembatasan timbulan sampah, pendauran ulang sampah,
Pasal 1 Angka 4 UU 18/2008 mendefinisikan pengelolaan sampah sebagai kegiatan yang sistematis, dan/atau pemanfaatan kembali sampah. Di dalam penjelasan Pasal 11 Ayat (1) PP 81/2012 disebutkan
menyeluruh, dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah. bahwa yang dimaksud dengan pembatasan timbulan sampah adalah upaya meminimalisasi timbulan
Kemudian diperjelas dalam Pasal 19 bahwa pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah yang dilakukan sejak sebelum dihasilkannya suatu produk dan/atau kemasan produk sampai
sampah rumah tangga terdiri atas pengurangan sampah dan penanganan sampah. Sementara itu, dengan saat berakhirnya kegunaan produk dan/atau kemasan produk. Pendauran ulang adalah upaya
Pasal 20 Ayat (1) menambahkan komponen kegiatan pengurangan sampah yang meliputi (1) memanfaatkan sampah menjadi barang yang berguna setelah melalui suatu proses pengolahan
pembatasan timbulan sampah; (2) pendauran ulang sampah; dan (3) pemanfaatan kembali sampah. terlebih dahulu. Pemanfaatan kembali sampah adalah upaya untuk mengguna ulang sampah sesuai
PP 81/2012 Pasal 10 Ayat (1) memperkuat klausul di atas dengan menyatakan bahwa dengan fungsi yang sama atau fungsi yang berbeda dan/atau mengguna ulang bagian dari sampah
penyelenggaraan pengelolaan sampah meliputi (1) pengurangan sampah dan (2) penanganan yang bermanfaat tanpa melalui proses pengolahan terlebih dahulu.
sampah dan ditambahkan dalam Pasal 11 Ayat (1) bahwa pengurangan sampah meliputi (1)
pembatasan timbulan sampah; (2) pendauran ulang sampah; dan/atau (3) pemanfaatan kembali Penanganan Sampah
sampah. Penanganan sampah adalah rangkaian kegiatan yang diselenggarakan oleh pemerintah
kabupaten/kota sebagai wujud dari tugas dan tanggung jawab melayani masyarakat (public service)
Penanganan Sampah untuk menangani sampah yang tidak atau belum terkurangi oleh masyarakat melalui kegiatan
Pasal 1 Angka 4 UU 18/2008 mendefinisikan pengelolaan sampah sebagai kegiatan yang sistematis, pemilahan, pengumpulan, pengangkutan, pengolahan, dan pemrosesan akhir sampah. Di dalam Pasal
menyeluruh, dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah. 22 Ayat (1) UU 18/2008 dan penjelasan Pasal 16 PP 81/2012 dijelaskan bahwa (1) Pemilahan sampah
Kemudian diperjelas dalam Pasal 19 bahwa pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis adalah kegiatan mengelompokkan dan memisahkan sampah sesuai dengan jenis, jumlah, dan/atau
sampah rumah tangga terdiri atas pengurangan sampah dan penanganan sampah. Sementara itu, sifat sampah; (2) Pengumpulan sampah adalah kegiatan pengambilan dan pemindahan sampah dari
Pasal 22 Ayat (1) menambahkan komponen kegiatan penanganan sampah yang meliputi (1) sumber sampah ke tempat penampungan sementara atau dari tempat pengolahan sampah terpadu
pemilahan sampah; (2) pengumpulan sampah; (3) pengangkutan sampah; (4) pengolahan sampah; atau dari sumber sampah ke TPS atau TPS3R; (3) Pengangkutan adalah kegiatan membawa sampah
dan (5) pemrosesan akhir. PP 81/2012 memperkuat klausul di atas dengan merinci kegiatan dari sumber dan/atau tempat penampungan sementara atau dari tempat pengolahan sampah terpadu
penanganan sampah meliputi: (a) Pasal 17 menjelaskan ketentuan mengenai pemilahan sampah; (b) ke tempat pemrosesan akhir atau dari sumber sampah atau TPS menuju TPST atau TPA dengan
Pasal 18 menjelaskan ketentuan mengenai pengumpulan sampah; (c) Pasal 19 menjelaskan menggunakan kendaraan bermotor atau tidak bermotor yang didesain untuk mengangkut sampah; (4)
ketentuan mengenai pengangkutan sampah; (d) Pasal 21 menjelaskan ketentuan mengenai Pengolahan sampah adalah kegiatan mengubah karakteristik, komposisi, dan jumlah sampah; dan (5)
pengolahan sampah; dan (e) Pasal 22, Pasal 23, dan Pasal 24 menjelaskan ketentuan mengenai Pemrosesan akhir sampah adalah kegiatan pengembalian sampah dan/atau residu hasil pengolahan
pemrosesan akhir. sebelumnya ke media lingkungan secara aman.

Direktorat Pengurangan Sampah


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Target & Indikator Pengelolaan Sampah Nasional

1. PENURUNAN WASTE
GENERATION PER CAPITA
2. PENINGKATAN DAUR ULANG &
30% PENGURANGAN GUNA ULANG DI SUMBER
SAMPAH PADA 2025
3. PENURUNAN JUMLAH SAMPAH
YANG MASUK TAHAP
PENANGANAN SAMPAH

PENGURANGAN
SAMPAH LAUT 70%
PADA 2025
1. PENINGKATAN JUMLAH
SAMPAH TEROLAH MENJADI
KOMPOS, BIOGAS, BAHAN
BAKU DAUR ULANG & SUMBER
70% PENANGANAN ENERGI

SAMPAH PADA 2025 2. PENURUNAN JUMLAH SAMPAH


DITIMBUN DI TPA
3. PENURUNAN SAMPAH
TERBUANG KE LINGKUNGAN

PERPRES 83/2018 PENANGANAN


PERPRES 97/2017 JAKSTRANAS SAMPAH LAUT

Direktorat Pengurangan Sampah


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Jalur Ideal vs Jalur Eksisting Pengelolaan Sampah

Direktorat Pengurangan Sampah


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Pengelolaan Sampah Ideal dan Berkelanjutan

UP-STREAM MID-STREAM DOWN-STREAM


• Pembatasan (pelarangan & phase out) PSP Sistem formal penanganan sampah oleh Sistem formal penanganan sampah
• Cukai PSP Pemda atau bermitra dengan bisnis: oleh Pemda atau bermitra dengan
• Zero/less waste lifestyle -> perilaku minim • Pemilahan sampah bisnis:
sampah • Pengumpulan sampah terpilah • End of pipe solution -> sanitary
• Less waste event • Pengangkutan sampah terpilah landfill dengan atau tanpa
• Eco-office, eco-school, eco-pesantren • Pengolahan sampah -> komposting skala methane capture
• Kewajiban produsen -> design for kota/bisnis, anaerobic digestion skala
environment -> recyclable, reusable, kota/bisnis, industri daur ulang, sampah
returnable, refurbishable, refillable, more menjadi sumber energi panas/listrik,
durable, modular system RDF
• Daur ulang di sumber -> komposting,
anaerobic digestion, maggot BSF, eco Kewajiban Produsen:
enzyme, bank sampah, sedekah sampa, • Skema take-back untuk daur ulang dan
upcycle, sampah jadi BBM, sampah jadi guna ulang
bahan bangunan
• Guna ulang di sumber -> food bank, cloth
bank, second-hand market, pakan ternak

Direktorat Pengurangan Sampah


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Direktorat Pengurangan Sampah
Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
§ Produsen pelaku usaha yang memproduksi
barang yang menggunakan kemasan,
mendistribusikan barang yang menggunakan
kemasan dan berasal dari impor, atau menjual
barang dengan menggunakan wadah yang tidak
dapat atau sulit terurai oleh proses alam (PP 81
tahun 2012, Pasal 1 angka 5)
§ Merujuk ketentuan Permen LHK No. P.75/2019
Pasal 3 Ayat (1) Produsen meliputi pelaku
usaha/kegiatan di bidang manufaktur, importir,
ritel, dan jasa makanan/minuman
§ Produsen berkewajiban untuk melaksanakan
pengurangan sampah dengan cara 3R (R1
pembatasan timbulan sampah, R2 pendauran
ulang sampah, R3 pemanfaatan kembali
sampah) melalui pelaksanaan peta jalan
pengurangan sampah periode 2020-2029.
§ Cara 3R yang dimaksud di atas, diatur dalam
ketentuan Pasal 6 dan Pasal 7 Permen LHK No.
P.75/2019 seperti terlihat dalam bagan di
samping.

Direktorat Pengurangan Sampah


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
PHASE OUT 1 JAN 2030 RE-DESIGN
• Kemasan berbahan PVC dan PS • Menggunakan bahan yang dapat
• Kemasan sachet ukuran <50 ml didaur ulang atau diguna ulang
atau <50 gr • Menggunakan bahan hasil daur
• Sedotan plastik dedicated ulang (50% recycled content)
• Kantong belanja plastik • Menghilangkan label dan seal
• Alat makan dan minum sekali plastik
pakai (single-use cutlery) • Menggunakan bahan baku mono
termasuk piring, gelas, sendok, material (monolayer)
garpu, sedotan, dan wadah • Warna kemasan minuman
plastic foam. berbahan PET bening atau kebiru-
biruan (bluish)
• Mengatur minimum size berbagai
PENANDA KEMASAN jenis kemasan
• Dapat dikomposkan (compostable)
EKOLABEL • Dapat didaur ulang (recyclable)
• Dapat diguna ulang (reusable)

Direktorat Pengurangan Sampah


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Gerakan Gaya Hidup Minim Sampah (Cegah, Pilah dan Olah Sampah dari Rumah)

Penerapan Eco Office di seluruh Perkantoran

Gerakan Sedekah Sampah

Penerapan Eco Masjid, Eco Pesantren, Eco Temple

Program Sejuta Bank Sampah & integrasi Proklim Minim Sampah

Penerapan pembatasan plastik sekali pakai pada sektor toko modern, pusat
perbelanjaan, pasar rakyat, restoran, hotel, dan cafe

Penarikan Kembali Sampah Kemasan Paska Pakai oleh Produsen

Peningkatan sistem dan jumlah pengumpulan sampah daur ulang untuk


pemenuhan baku baku industri daur ulang dalam negeri

Peningkatan pemahaman dan kesadaran masyarakat melalui kegiatan


komunikasi, informasi dan edukasi

Direktorat Pengurangan Sampah


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Jumlah Responden: 10,044
orang
Survei dilakukan oleh Direktorat
Pengelolaan Sampah pada 5 - 14
Februari 2016

87,2 % masyarakat setuju dengan


kebijakan kantong plastik berbayar

91,6 % masyarakat bersedia membawa


kantong belanja sendiri dari rumah

77,4% masyarakat menghendaki harga


kantong kresek sebesar Rp. 500-2.000
per lembar

Direktorat Pengurangan Sampah


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Perkembangan Kebijakan Pembatasan Plastik Sekali Pakai di Daerah Pembatasan PSP di Daerah
80
75
72
70
2

60 60
57

50

35
40
38
30

20 21

10
6
0 1
2010 2012 2014 2016 2018 2020 2022 2024 Provinsi Kabupat en Kota

Direktorat Pengelolaan Sampah


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
@aqualestari @octopus.ina

Contoh Upaya Pengurangan Sampah


Produsen Manufaktur melakukan Redesign kemasan,
Penarikan Kembali Sampah Bermitra dengan Start up
Penjemputan Sampah dan melakukan Penjualan Isi Ulang
Tanpa Kemasan Sekali Pakai

Direktorat Pengurangan Sampah


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
20
The Bulkstore and Co Saruga

Contoh Upaya Pengurangan Sampah


Ritel Sebagai Lokasi
Penjualan Curah dan Isi
Ulang Tanpa Kemasan
Sekali Pakai

Farmers Market, Summarecon Mall Serpong

Direktorat Pengurangan Sampah


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
21
Hokben

Chatime Starbucks

Contoh Upaya Pengurangan Sampah Jasa


Makanan dan Minuman melakukan
Pelarangan penggunaan sedotan
plastik, menyediakan opsi bagi
konsumen untuk membawa wadah
sendiri, menarik kembali sampah
wadah minuman
@mcdindonesia

Chatime

Direktorat Pengurangan Sampah


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
DALAM MENGHADAPI PERSOALAN DAN
TANTANGAN SAMPAH PLASTIK, SEBAGAI
SEBUAH GAGASAN BARU, APAKAH PLASTIC
CREDIT BISA JADI SOLUSI ATAU SEKEDAR
FANTASY?

Direktorat Pengurangan Sampah


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
REPUBLIK INDONESIA

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai