Anda di halaman 1dari 9

7 Contoh Limbah B3 Rumah Tangga & Cara

Menanganinya Yang Benar. Tidak Boleh


Asal Buang!

3menit
Kamu familiar dengan istilah sampah B3? Ini merujuk pada sampah rumah tangga
berupa Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).  Yuk, kenali contoh limbah B3 rumah
tangga dan cara menanganinya yang benar berikut ini!
Tahukah kamu, kegiatan rumah tangga juga dapat menghasilkan sampah B3, lo.
Sayangnya, tidak semua orang memahami cara untuk menangani jenis limbah satu ini.

Akibatnya, sampah B3 rumah tangga masih bercampur dengan sampah biasa.

Padalah sampah dari bahan yang beracun serta berbahaya harus kamu tangani
dengan langkah khusus..
Untuk lebih jelasnya, berikut contoh limbah B3 dan cara penanganannya yang perlu
kamu ingat.

Apa Itu Limbah B3?


Kepanjangan dari istilah Limbah B3 adalah Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun.

Artinya, limbah tersebut mengandung zat beracun dan berbahaya baik bagi manusia
maupun lingkungan.

Dalam PP No. 18 Tahun 1999 jo PP No. 85 Tahun 1999 bahkan dijelaskan bahwa
kuantitas kecil dari sampah ini saja bisa merusak lingkungan, kesehatan, dan
mengancam kelangsungan makhluk hidup.

Karakteristik utama dari sampah B3 adalah sebagai berikut:

 mudah meledak,
 mudah terbakar,
 bersifat reaktif,
 beracun,
 berbahaya dalam fase padat, cair, maupun gas,
 menyebabkan iritasi,
 bersifat korosif,
 karsiogenik, mutagenik, dan lainnya.
Contoh Limbah B3 dalam Sampah Rumah
Tangga dan Penanganannya
1. Baterai Bekas

Baterai merupakan salah satu contoh sampah B3 rumah tangga.

Benda satu ini mengandung berbagai logam berat seperti merkuri, nikel, timbal,
kadmium, dan lithium.

Oleh sebab itu, kamu harus membuangnya dengan langkah berikut:

 Pisahkan baterai dari sampah lain dan pasang selotip bening pada kedua
ujungnya
 Simpan dalam wadah khusus yang tidak konduktif
 Buang di fasilitas pengolahan limbah B3, kamu bisa menghubungi pemerintah
setempat untuk mencari informasi lokasinya

2. Neon dan Bohlam Bekas

Contoh limbah B3 berikutnya adalah lampu neon dan bohlam bekas.

Tahukah kamu, dalam setiap lampu bohlam setidaknya ada 5 miligram merkuri.

Senyawa tersebut sangat berbahaya bagi metabolisme kita dan dapat berakibat fatal
jika terakumulasi dalam tubuh.

Oleh sebab itu, kamu tidak boleh membuangnya begitu saja ke tempat sampah umum.

Patikan untuk mengumpulkan sampah bohlam dan membuangnya ke fasilitas


pengolahan limbah B3 seperti baterai.
Selain merkuri, lampu neon dan bohlam bisa melukai petugas sampah jika pecah di
dalam kantong sampah.

3. Kaleng Aerosol Kosong

Ada banyak produk rumah tangga yang dikemas dalam bentuk kaleng atau spray.
Misalnya saja obat nyamuk, pewangi ruangan, hairspray, dan lainnya.

Nah, kemasan seperti ini tentu memiliki propellant yang ditekan serta bahan kimia
berbahaya di dalamnya.
Jika terkena panas, kaleng bisa meledak dan melukai siapapun disekitarnya.

Jadi, jangan sekali-kali mencampur kaleng aerosol kosong dalam sampah umum!
Ingat, Tempat Pembuangan Umum di Indonesia masih sering membersihkan sampah
dengan membakarnya.

Bayangkan apa yang akan terjadi jika banyak kaleng aerosol terbakar secara
bersamaan di TPU?

4. Termometer Merkuri

Sumber: dreamstime.com

Di rumah kamu masih menggunakan termometer merkuri?


Jika iya, berhati-hatilah ketika menggunakan dan membuangnya.

Di dalam termometer ini ada sekitar 500 miligram merkuri yang berbahaya bagi tubuh
manusia.

Zat ini bisa merusak syaraf dan harus dijauhkan dari bayi serta anak kecil.
Kalau kamu ingin membuangnya, pastikan memberikannya ke pusat pengelolaan
limbah berbahaya, ya!

5. Wadah Bekas Kosmetik

Sumber: waste360.com

Contoh sampah B3 selanjutnya adalah kosmetik bekas atau kadaluarsa, Sahabat 99.

Tanpa kamu ketahui, beberapa kosmetik bisa jadi mengandung bahan kimia
berbahaya.

Bahan-bahan ini akan terurai dengan mudah jika terkena air, lalu mengontaminasi air
tanah.Bahkan jika wadahnya sudah kosong, kamu harus memisahkannya dan
membawanya ke tempat daur ulang.

Sebagai solusi, gunakan kosmetik yang menyediakan program untuk mendaur ulang
produk mereka.

Agar kamu tidak kebingunan untuk mengolah sampahnya kelak.


6. Botol Bekas Cairan Pembersih

Sumber: raw-bottles.org

Botol bekas cairan pembersih maupun deterjen cair juga termasuk contoh sampah B3


rumah tangga.
Cairan pembersih tentu mengandung banyak bahan kimia yang beracun dan
berbahaya.

Bahan kimia ini umumnya mudah terbakar, maka dari itu kamu dianjurkan untuk
membawanya ke tempat sampah khusus.

Agar tak perlu bolak-balik, atur jadwal setiap 2-3 minggu sekali untuk mengantarkan
limbah B3 rumah tangga.

Selama belum jadwal pembuangan, pastikan sampah-sampah ini tersimpan dengan


aman jauh dari jangkauan anak.
7. Obat Kadaluwarsa

Sumber: earth911.com

Tahukah kamu, obat kadaluarsa juga termasuk limbah B3, lo.


Memang sisa obat di rumah tidak sebanding dengan limbah farmasi di rumah sakit.

Akan tetapi tetap saja pembuangan yang dilakukan sembarangan bisa membahayakan.

Oleh sebab itu, sebaiknya kembalikan obat kadaluarsa ke apotek jika kamu bingung
bagaimana menanganinya.

Pihak apotek tentu lebih memahami cara penanganan obat kadaluwarsa dibandingkan
masyarakat awam.

Atau, kamu bisa melepas label dan bungkusnya kemudian serahkan ke lembaga
kesehatan setempat sesuai dengan prosedur.

Anda mungkin juga menyukai