NIM : P07133122056
Prodi : D3 Sanitasi
Kelas : 2/A
A. Jenis Limbah B3
1. Baterai Bekas
2. Lampu TL dan Bohlam
3. Kaleng Aerosol Kosong
4. Thermometer Merkuri
5. Wadah Bekas Kosmetik, Skincare, dan Cairan Pembersih
6. Obat Kadaluarsa
7. Barang Elektronik Bekas
1. Pisahkan baterai dari sampah lain dan pasang selotip bening pada kedua ujungnya
2. Simpan dalam wadah khusus yang tidak konduktif
3. Buang di fasilitas pengolahan limbah B3 yang sudah disediakan oleh pemerintah atau
lingkungan pemerintahan
4. Thermometer Merkuri
1. Bersihkan Sisa Produk di kemasan dengan mencuci dengan air bersih sampai sisa
produknya tidak ada, keringkan, dan bisa kamu jemur juga di bawah sinar matahari.
Jangan biarkan wadah bekas lembab atau masih basah karena tempat yang lembab
bisa memicu munculnya bakteri atau jamur.
2. Pisahkan sesuai dengan jenis produknya dan kandungan yang digunakan. Ada yang
kaca, plastik, atau yang model saset biasa, kamu bisa pisahkan dalam kardus atau box
besar sesuai dengan jenis wadah yang gunakan.
3. Simpan dalam wadah khusus yang tidak mudah pecah dan diberikan informasi di
plastik sampah agar petugas kebersihan berhati-hati
4. Buang di fasilitas pengolahan limbah B3 yang sudah disediakan oleh pemerintah atau
lingkungan pemerintahan
5. Jangan membuangnya begitu saja ke tempat sampah umum, namun buang ke fasilitas
pengolahan limbah B3
6. Kembalikan Produk Kosong ke Brand Offline Store menerima wadah kosong bekas
produk yang dibeli sebelumnya. Kumpulkan dalam sebuah box atau tas tertentu dari
wadah produk yang dibeli dari brand tertentu. Pastikan dalam wadah sudah kosong,
dalam keadaan bersih, dan kering.
6. Obat Kadaluarsa
1. Baca label obat terlebih dahulu dan jika ada petunjuk pembuangan khusus yang
tertempel, maka ikuti petunjuknya.
2. Pisahkan obat yang sudah kedaluarsa dari kemasan atau plastik obat.
3. Jangan menghancurkan obat berbentuk tablet atau kapsul, tetapi campur obat
kedaluwarsa dengan tanah, kotoran kucing, ampas kopi atau zat lain yang menyerap
obat.
4. Tempatkan obat yang hendak dibuang dalam kantong plastik tertutup untuk mencegah
anak kecil, binatang peliharaan atau orang lain mengorek dari sampah
5. Buang obat dalam tempat sampah.
6. Jika membuang obat yang diresepkan dokter, coret semua informasi yang ada di label
botol atau plastik obat.
7. Hapus informasi dari label resep obat untuk membantu menjaga privasi dan
melindungi informasi tentang kesehatan pribadi
8. Buang di fasilitas pengolahan limbah B3 yang sudah disediakan oleh pemerintah atau
lingkungan pemerintahan
9. Jangan membuangnya begitu saja ke tempat sampah umum, namun buang ke fasilitas
pengolahan limbah B3
1. Kumpulkan sampah elektronik yang sudah tidak bisa digunakan pada suatu tempat,
jangan langsung dibuang ke tempat sampah hingga bercampur dengan sampah rumah
tangga.
2. Memilah sampah menurut jenis-jenis elektronik
3. Memisahkan jenis elektronik yang sekiranya masih bisa direparasi, sehingga
pengelolaannya adalah membuat alat elektronik menjadi bermanfaat kembali.
4. Buang di fasilitas pengolahan limbah B3 yang sudah disediakan oleh pemerintah atau
lingkungan pemerintahan
5. Jangan membuangnya begitu saja ke tempat sampah umum, namun buang ke fasilitas
pengolahan limbah B3
Pengelolaan limbah dengan cara kimiawi dilakukan untuk menghilangkan partikel yang sulit
mengendap, logam berat, senyawa fosfor, dan zat organik beracun. Cara ini dilakukan dengan
bantuan bahan kimia tertentu tergantung jenis dan kadar limbahnya. Pengolahan limbah B3
dengan bahan kimia umumnya dilakukan menggunakan metode stabilisasi/ solidifikasi.
Metode ini adalah proses mengubah bentuk fisik dan atau senyawa kimia dengan menambah
bahan pengikat atau zat pereaksi tertentu. Penambahan zat tersebut bertujuan untuk
memperkecil kelarutan, pergerakan, dan penyebaran racun limbah sebelum dibuang. Contoh
bahan yang digunakan untuk proses stabilisasi/ solidifikasi yaitu semen, kapur, dan bahan
termoplastik.
2. Pengelolaan dengan Cara Fisik
Pengelolaan limbah B3 dengan cara fisik ini dilakukan dengan penyisihan bahan tersuspensi
berukuran besar dan mudah mengendap atau mengapung. Metode ini biasanya digunakan
untuk menyisihkan bahan yang mengapung seperti minyak dan lemak. Cara ini juga digunakan
untuk menyisihkan bahan tersuspensi atau pemekatan lumpur endapan dengan memberikan
aliran udara ke atas.
Cara pengelolaan limbah B3 lainnya yaitu menggunakan cara biologi. Metode ini dikenal juga
dengan istilah bioremediasi dan fitoremediasi. Bioremediasi adalah pengelolaan limbah
menggunakan bakteri atau mikroorganisme lain untuk mengurai limbah B3. Sementara
fitoremediasi adalah pengelolaan limbah menggunakan tumbuhan untuk mengabsorbsi dan
mengakumulasi bahan beracun dari tanah. Kedua cara tersebut memiliki manfaat yang sama
yakni untuk mengatasi pencemaran lingkungan akibat limbah B3 dengan biaya yang relatif
lebih murah dibandingkan metode kimia dan fisik. Bamun cara ini memiliki kekurangan karena
membutuhkan waktu yang cukup lama untuk membersihkan limbah dalam jumlah besar.