Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Makanan adalah kebutuhan pokok manusia yang dibutuhkan setiap saat dan memerlukan
pengelolaan yang baik dan benar agar bermanfaat bagi tubuh. Menurut WHO adalah Semua
subtansi yang dibutuhkan oleh tubuh tidak termasuk air, obat2an dan subtansi lain yang
digunakan untuk penyembuhan.
Makanan kadaluarsa memang tidak layak lagi kita konsumsi, untuk itu pemerintah selalu
melakukan pengawasan dengan ketat untuk jenis-jenis makanan yang telah lewat kadaluarsanya
dan langsung menariknya dari peredaran kios-kios. Namun,selama ini Pemerintah Papua tidak
pernah melakukan pemeriksaan makanan yang ada di supermarket, toko maupun di kios-kios
kecil.
Dari hasil pemeriksaan, menemukan makanan dan minuman kemasan yang tak layak
edar itu juga ditemukan makanan maupun minuman kemasan yang kondisinya dalam keadaan
penyok maupun berkarat namun masih tetap dijual kepada masyarakat konsumen di daerah ini.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud makanan kadaluarsa?
2. Apa istilah-istilah produk, zat kimia yang terkandung serta efek yang diakibatkannya?
3. Bagaimana Penanganannya dan Tips aman membeli produk makanan?
C. Tujuan
1. Mengetahui tentang makanan kadaluarsa
2. Mengetahui istilah-istilah, zat kimia yang terdapat serta efeknya
3. Penanganan dan Tips aman membeli Produk

BAB II
PEMBAHASAN
A. Makanan Kadaluarsa

Menurut BPOM, makanan dinyatakan mengalami kerusakan (telah kadaluarsa) jika telah
terjadi perubahan perubahan yang tidak dikehendaki dari sifat asalnya. Kerusakan pada
makanan dapat terjadi karena kerusakan fisik, kimia atau enzimatis. Misalnya kerusakan pada
susu yang ditandai dengan pembentukan gas, penggumpalan, lendir, tengik dan perubahan rasa.
Penggumpalan dan pembentukan lendir serta asam pada susu disebabkan oleh bakteri. Bakteri
juga menjadi penyebab rusaknya makanan kaleng yang dapat ditandai dengan bau busuk dan
warna hitam ketika dibuka. Rusaknya makanan kaleng juga dapat diperhatikan, apakah kaleng
menggembung atau tidak. Biasanya jika sudah lewat tanggal kadaluarsa, bakteri mengakibatkan
terbentuknya gas pada makanan kaleng sehingga kaleng menggembung.
Sebagai informasi dalam memilih dan membeli suatu produk, konsumen hendaknya
harus memperhatikan beberapa informasi penting tentang referensi apakah suatu produk berada
dalam tenggang waktu masuk kadaluarsa atau tidak. Berikut informasi terkait pertimbangan
untuk terhindar dari makanan kadaluarsa, sbb:
1. Label.
Pertama kali yang harus dilihat konsumen sebelum mengkonsumsi makanan dan
minuman dalam kemasan harus memperhatikan informasi pada kemasan atau label produksi
yang harus meliputi nama produk, daftar bahan yang digunakan, berat atau isi bersih, nama dan
alamat produsen dan tanggal kadaluwarsa. Pemberian label pada makanan kemasan itu bertujuan
agar konsumen mendapatkan informasi yang benar dan jelas tentang produk tersebut.
2. Kemasan dan perubahan fisik.
Produk makanan dengan kemasan yang sudah rusak tidak layak menjadi ciri khas yang
mudah dikenali untuk dikonsumsi Kemungkinan isinya pun sudah rusak karena telah
terkontaminasi. Untuk itu perhatikan jika mencium bau yang tidak sedap, perubahan warna,
bentuk, dan rasa merupakan tanda-tanda makanan dalam kemasan telah rusak.

3. Batas Kadaluwarsa.
Pada setiap label produk kemasan harus mencantumkan tanggal kadaluwarsa/exp.
date/best before. Artinya, makanan dan minuman mempunyai batas akhir yang aman untuk

dapat dikonsumsi dan dijamin mutunya, dengan penyimpanan yang sesuai dengan petunjuk yang
diberikan oleh produsen. Makanan kadaluwarsa adalah makanan yang telah lewat tanggal
kadaluwarsa. Makanan dan minuman yang sudah rusak, sebelum atau sesudah lewat tanggal
kadaluwarsa dinyatakan sebagai bahan berbahaya.
4. Makanan dalam kaleng.
Untuk mengkonsumsi makanan dan minuman kaleng, pilihlah kaleng yang baik, tidak
penyok, tidak berkarat dan tidak cembung. Setelah mengenali ciri fisik produk dari
pengemasannya yang harus dikenali berikutnya adalah membaca informasi produk apakah sudah
terdaftar di Departemen Kesehatan (MD/ ML DepKes RI No xxxxxx) termasuk juga harus
memerhatikan tanggal kadaluwarsanya. Hindarilah membeli produk yang tidak mencantumkan
nama dan alamat produsen secara jelas, seperti produk impor yang hanya bertuliskan bahasa
negara produsen. Tidak lupa juga harus diperhatikan lagi bahan baku dan bahan tambahan yang
dipergunakan serta gunakan dan simpanlah sesuai petunjuk.
Berikut istilah-istilah yang biasanya tertera pada label produk makanan, dan perlu
diperhatikan diantaranya:
1. Baik digunakan sebelum (best before) menunjukkan batas suatu produk masih terjamin
kualitasnya. Kualitas dan kandungan nutrisinya akan turun setelah tanggal tersebut terlewati,
namun belum tentu membahayakan kesehatan selama kemasan masih utuh.
2. Gunakan sebelum (use by atau expired date) digunakan untuk produk yang menyebabkan resiko
kesehatan secara langsung ketika sudah melewati tanggal yang tercantum. Biasanya
dicantumkan pada produk-produk yang mudah rusak dalam penyimpanan jangka panjang
misalnya daging dan beberapa jenis keju.
3. Batas sebelum penarikan (pull date) adalah tanggal terakhir yang dianjurkan bagi konsumen
untuk membeli produk tersebut sehingga masih punya jangka waktu untuk mengkonsumsi tanpa
mulai mengalami kerusakan.
4. Tanggal dikemas (pack date) merupakan informasi mengenai tanggal pada saat produsk
dikemas, baik pengemasan oleh produsen maupun pengecer.
5. Tanggal masuk toko (sell by date) adalah tanggal pada saat produk memasuki gudang
penyimpanan di toko atau tempat penjualan lainnya.
6. Tanggal pemajangan (display date) menunjukkan tanggal pada saat produk mulai dipajang di
rak-rak atau display toko atau tempat penjualan lainnya.
B. Zat kimia yang terkandung serta efek yang ditimbulkan

Kerusakan-kerusakan yang dapat terjadi pada produk makanan dan berpotensi


menimbulkan keracunan. Kerusakan produk dalam kaleng memang sukar terlihat, tetapi dapat
terdeteksi dengan adanya kerusakan pada badan kaleng itu sendiri. Penyimpangan pada kaleng
misalnya adalah berkarat. Kaleng yang berkarat dapat menandakan waktu penyimpanan yang
lama, selain itu kondisi penyimpanannya juga mungkin tidak sesuai, misalnya udara yang terlalu
lembab.
Kaleng yang berkarat pada bagian luarnya mungkin juga telah berkarat pada bagian
dalamnya. Karat atau biasa disebut korosimerupakan reaksi oksidasi besi (Fe) yang melepaskan
besi oksida (FeO2). Besi oksida dapat bereaksi dengan bahan yang dikemas dalam kaleng.
Reaksi umumnya menghasilkan perubahan warna pada pangan.
C. Penanganan dan Tips Aman Membeli Produk Makanan
Beberapa tips yang perlu diperhatikan dalam membeli dan mengkonsumsi produk
makanan :
1. Bacalah label pada kemasan. Makanan harus terdaftar di badan POM dengan register 2
2.

digit kode huruf diikuti digit kode angka yang telah ditentukan.
Pilihkan produk yang belum melampaui tanggal kadaluarsa. Jangan terkecoh dengan

harga murah dengan kualitas yang tidak terjamin.


3. Jangan mengkonsumsi produk makanan yang menunjukkan tanda-tanda kerusakan seperti
kaleng menggembung, berkarat, penyok, bocor.
4. Sebaiknya produk makanan kaleng dipanaskan sampai mendididh selama 10 menit sampai
15 menit.
5. Jika produk makanan sudah dibuka, harus langsung dikonsumsi.
6. Bila terjadi tanda-tanda kebusukan, seperti berwana hitam dan berbau, segera dibuang.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Menurut BPOM, makanan dinyatakan mengalami kerusakan (telah kadaluarsa) jika telah
terjadi perubahan perubahan yang tidak dikehendaki dari sifat asalnya. Kerusakan pada
makanan dapat terjadi karena kerusakan fisik, kimia atau enzimatis. Misalnya kerusakan pada
susu yang ditandai dengan pembentukan gas, penggumpalan, lendir, tengik dan perubahan rasa.
Biasanya jika sudah lewat tanggal kadaluarsa, bakteri mengakibatkan terbentuknya gas pada
makanan kaleng sehingga kaleng menggembung.

Beberapa tips yang perlu diperhatikan dalam membeli dan mengkonsumsi produk
makanan : Bacalah label pada kemasan. Pilihkan produk yang belum melampaui tanggal
kadaluarsa. Jangan terkecoh dengan harga murah dengan kualitas yang tidak terjamin. Jangan
mengkonsumsi produk makanan yang menunjukkan tanda-tanda kerusakan seperti kaleng
menggembung, berkarat, penyok, bocor.
B. Saran
Dengarn melihat dari berbagai kasus diatas saya menghimbau kepada seluruh masyarakat
bahwa, banyak makanan dan minuman yang beredar supermarket maupun di kio-kios selama ini
kadaluarsa oleh karena itu, masyarakat harus teliti baik-baik sebelum membeli.
Masyarakat harus proaktif dengan melaporkan produk makanan yang ditemukan sudah
kadaluarsa ke pihak berwenang seperti BPOM atau kepolisian guna menghindari peredaran
makanan kadaluarsa lebih luas.

DAFTAR PUSTAKA
http://www.nabire.net/peredaran-makanan-minuman-kadaluarsa-yang-bebas-di-papua/
http://www.bbc.co.uk/indonesia/majalah/2013/08/130806_bisnis_fonterra_selandiabaru.shtml

Anda mungkin juga menyukai