Anda di halaman 1dari 27

2.

Tolak ukur waktu kadaluarsa


Jika sebuah bahan pangan
maupun pangan olahan, telah
melewati waktu kadaluwarsa,
maka besar kemunglkinan bahan
pangan/ pangan olahan akan
mengalami kerusakan sehingga
akan ditemkan perubahan pada;
warna, bau, rasa, tekstur,
kekentalan. Perubahan tersebut
disebabkan oleh benturan –
benturan fisik , benturan kimia
dan aktifitas organisme. Sebagai
contoh ; susu dan keju terjadi
perubahan setelah makanan
dibuka dari kemasan; daging,
ayam, sapi, ikan dan tahu akan
terjadi perubahan warna,
berlendir, dan bau. Sayur dan
buah – buahan akan terlihat
pertumbuhan jamur dan
berlendir; maknan kering terlihat
perubahan konidis kemasan;
serta makanan kaleng akan
menimbulkan gas, berlendir dan
bau.
Makanan pokok seperti ayam,
daging, dan
telur jika terlalu lama disimpan di
kulkas juga akan mengalami apa
yang disebut kedaluarsa.
Ikan
Biasanya akan mulai rusak jika
lebih dari tiga hari. Sebelum
mulai membusuk, pada
umumnya ikan akan
mengeluarkan bau tidak sedap
yang sangat kuat. Selain itu
perubahan warna, seperti warna
ikan yang terlihat coklat, kusam,
atau sedikit kekuningan.
Daging
daging kebiruan, tercium aroma
yang tidak sedap dan
mengeluarkan banyak lendir.
Ayam
Menyimpan ayam disarankan
jangan lebih dari 48 jam.Hindari
juga membekukan ayam dalam
waktu enam bulan. Sebab, ayam
akan mengeluarkan bau asam
atau bau seperti amoniak,
perubahan warna atau tekstur
yang licin merupakan
indikator ayam sudah rusak.
Susu
Kerusakan produk susu masih
dapat dideteksi dengan
pemantauan visual. Produk susu
segar (umumnya dikemas plastik
atau karton), apabila kadaluarsa,
akan menimbulkan aroma yang
agak masam.Untuk susu segar
yang dikemas plastik, akan
terlihat adanya pemisahan
emulsi dan perubahan warna.
Lemak susu akan mengapung,
terdapat gumpalan-gumpalan
protein, dan akan terlihat
pemisahan air. Susu kadaluarsa
sering juga disebut sebagai susu
basi yang ditandai oleh
kenaikan viskositas (kekentalan)
susu.Secara fisik, kemasan susu
juga akan tampak kembung
karena diproduksinya gas oleh
mikroba-mikroba patogen
sebagai hasil samping
fermentasi. Fermentasi yang
terjadi pada susu segar bukanlah
reaksi yang menguntungkan,
melainkan akan menyebabkan
rasa dan aroma masam yang
dapat menyebabkan diare.
Mikroba yang mungkin merusak
susu adalah Escherichia
coli,Streptococcus dan Staphyloc
occus.
Makanan kaleng
Dari beberapa makanan kaleng
yang berhubungan dengan
bahaya timbulnya keracunan,
ditemukan beberapa kejanggalan
sebagai berikut :
Penggunaan label tidak
berbahasa Indonesia dan tidak
menggunakan huruf latin,
terutama produk impor
Label yang ditempel tidak
menyatu dengan kemasan
Tidak mencantumkan
keterangan komposisi dan berat
bersih
Tidak ada kode barang MD, ML
atau P – IRT dan acuan
kecukupan gizi yang tidak
konsisten dan tidak
mencantumkan waktu
kadaluarsa
Tidak dicantumkan alamat
produsen atau importer bagi
produknya
Makanan kaleng yang sudah
mulai mengalami kerusakan
dapat dilihat dari kondisi kaleng
yang sudah mengalami
penggembungan.Namun ada
juga yang tidak terdeteksi dari
luar, karena kedua ujung kaleng
datar. Kerusakan prosuk
makanan kaleng yang perlu di
waspadai, dapat di kelompokkan
sebagia berikut:
Flat sour, permukaan kaleng
tetap datar tapi produknya sudah
bau asam yang menusuk. Ini
disebabkan aktivitas spora
bakteri tahan panas yang tidak
terhancurkan selama proses
sterilisasi.
Flipper, permukaan kaleng
terlihat datar, namun bila salah
satu ujung kaleng ditekan , ujung
lainnya akan cembung
Springer, salah satu ujung kaleng
sudah cembung. Jika di tekan
akan cembung kearah
berlawanan
Soft swell, kedua ujung kaleng
sudah cembung, namun belum
begitu keras sehingga masih
bisa ditekan sedikit kedalam
Hard swell, kedua ujung
permukaan kaleng cembung dan
begitu keras sehingga tidak bisa
ditekan kedalam oleh ibu jari
Setiap produsen biasanya
memberikan informasi tanggal
produksi dan masa
kadaluarsanya di setiap label
produk makanan yang diedarkan
di pasaran. Infromasi tersebut
memang sudah ketentuan agar
konsumen dapat mengkonsumsi
produk makanan pada saat yang
tepat.
Kiat sehat mengonsumsi
makanan kaleng, paing tidak
harus mempertimbangkan lima
hal berikut :
Jangan mengonsumsi makanan
kaleng yang dicurigai sudah
menunjukkan tanda-tanda
keruskan, seperti kaleng
kembung,
berkarat, penyok dan bocor.
Makanna dalam kaleng
sebiaknya dipanaskan sampai
mendidih seama 10 menit
sampai 15 menit sebelum di
konsumsi
Bacalah label secara seksama
dan perhatikanlah tanggal
kadaluarsa. Demi keamanan,
pilihlah produk yang belum
melampaui tanggal kadaluwarsa.
Makanan kaleng yang sudah
dibuka harus digunakan
secepatnya karena keawetannya
sudah tak sama dengan produk
awalnya.
Bila dicurigai adanya kebusukan,
makanan kaleng tersebut harus
dibuang.
Sebagai informasi dalam memilih
dan membeli suatu produk,
konsumen hendaknya harus
memperhatikan beberapa
informasi penting tentang
referensi apakah suatu produk
berada dalam tenggang waktu
masuk kadaluarsa
atau tidak. Berikut informasi
terkait pertimbangan untuk
terhindar dari makanan
kadaluarsa, sbb:

1.Label.
Pertama kali yang harus dilihat
konsumen sebelum
mengkonsumsi makanan dan
minuman dalam kemasan harus
memperhatikan informasi pada
kemasan atau label produksi
yang harus meliputi nama
produk, daftar bahan yang
digunakan, berat atau isi bersih,
nama dan alamat produsen dan
tanggal kadaluwarsa. Pemberian
label pada makanan kemasan itu
bertujuan agar konsumen
mendapatkan informasi yang
benar dan jelas tentang produk
tersebut.

2.Kemasan dan perubahan fisik.


Produk makanan dengan
kemasan yang sudah rusak tidak
layak menjadi ciri khas
yang mudah dikenali untuk
dikonsumsi Kemungkinan isinya
pun sudah rusak karena telah
terkontaminasi. Untuk itu
perhatikan jika mencium bau
yang tidak sedap, perubahan
warna, bentuk, dan rasa
merupakan tanda-tanda
makanan dalam kemasan telah
rusak.

3.Batas Kadaluwarsa.
Pada setiap label produk
kemasan harus mencantumkan
tanggal “kadaluwarsa/exp.
date/best before”.Artinya,
makanan dan minuman
mempunyai batas akhir yang
aman untuk dapat dikonsumsi
dan dijamin mutunya, dengan
penyimpanan yang sesuai
dengan petunjuk yang diberikan
oleh produsen.Makanan
kadaluwarsa adalah makanan
yang telah lewat tanggal
kadaluwarsa.Makanan dan
minuman yang sudah rusak,
sebelum atau sesudah lewat
tanggal kadaluwarsa dinyatakan
sebagai
bahan berbahaya.

4.Makanan dalam kaleng.


Untuk mengkonsumsi makanan
dan minuman kaleng, pilihlah
kaleng yang baik, tidak penyok,
tidak berkarat dan tidak
cembung.Setelah mengenali ciri
fisik produk dari pengemasannya
yang harus dikenali berikutnya
adalah membaca informasi
produk apakah sudah terdaftar di
Departemen Kesehatan (MD/ ML
DepKes RI No xxxxxx) termasuk
juga harus memerhatikan
tanggal kadaluwarsanya.
Hindarilah membeli produk yang
tidak mencantumkan nama dan
alamat produsen secara jelas,
seperti produk impor yang hanya
bertuliskan bahasa negara
produsen. Tidak lupa juga harus
diperhatikan lagi bahan baku dan
bahan tambahan yang
dipergunakan serta gunakan dan
simpanlah sesuai petunjuk.
2.3 Tanda waktu kadaluarsa
Dunia perdagangan
mengisyaratkan jangka waktu
kadaluwarsa memiliki beberapa
istilah. Istilah-istilah lain yang
sering digunakan adalah :

1. “baik digunakan sebelum”


(best before). “Baik digunkan
sebelum” memiliki makna bahwa
suatu produk pangan sebaiknya
dikonsumsi sebelum tanggal
yang tercantum, karena tanggal
tersebut merupakan batas
optimal produsen dapat menjami
kelayakan produk untuk
dikonsumsi.
2. “Gunakan Sebelum” (use by
atau expired date), “gunakan
sebelum” memiliki makna bahwa
produk pangan harus dikonsumsi
maksimal pada tanggal yang
tercantum.
3. “Batas sebelum penarikan”
(pull date). “Batas sebelum
penarikan” merupakan cara lain
untuk memberikan informasi
mengenai “gunakan sebelum”.
Kalimat “Batas waktu sebelum
penarikan” menandakan tanggal
akhir yang dianjurkan bagi
konsumen untuk membeli produk
tersebut sehingga masih
mempunyai jangka waktu untuk
mengkonsumsinya tanpa produk
tersebut mulai mengalami
kerusakkan.

4. “Tanggal dikemas” (pack


date), “tanggal dikemas”
merupakan informasi yang
berupa tanggal pada saat produk
dikemas, baik pengemasan oleh
produsen maupun oleh
pengecer.

5. “Tanggal masuk toko” (sell by


date), “tanggal masuk toko”
merupakan informasi yang
berupa tanggal pada saat produk
memasuki gudang penyimpanan
di toko atau tempat penjualan.

6. “Tanggal pemanjangan”
(display date), “tanggal
pemanjangan” merupakan
informasi yang berupa tanggal
pada saat produk mulai dipajang
di rak-rak atau display di toko
atau tempat penjualan.

Pencantuman tanggal
kadaluwarsa pada kemasan
makanan amat penting dan wajib
dilakukan oleh produsen atau
pelaku usaha, pencantuman
tersebut harus jelas agar dapat
dibaca oleh konsumen. Karena
apabila tidak ada ataupun tidak
jelas tanggal kadaluwarsa
tersebut akan menimbulkan
kerugian bagi konsumen yang
mengkonsumsi makanan
tersebut. Kerugian tersebut
menyangkur diri konsumen
misalnya saja sakit, cacat
bahkan kematian dan juga
kerugian
materil.

Sumber:
Wulandari, Kusrini dkk, .2012.
Penyehatan Makanan dan
Minuman B. Jakarta.Politeknik
Kesehatan Kementerian
Kesehatan Jakarta II.

Anda mungkin juga menyukai