Nim : 1584205063 Kelas : 6B Biologi MK : Mikrobiologi Pangan (UTS)
1. Sebutkan dan jelaskan cara memproduksi makanan dengan produk kaleng !
Memproduksi makanan kaleng yang baik ada nya pedoman yang menjelaskan bagaimana memproduksi makanan agar aman ,bermutu dan layak di konsumsi, yang berisi penjelasan mengenai persyaratan minimum yang harus dipenuhi pada seluruh rantai makanan, mulai dari bahan baku, sampai produk akhir . a. Label pangan, setiap keterangan mengenai makanan yang berbentuk gambar, tulisan, kombinasi keduanya atau bentuk lain yang disertakan pada pangan. Baik yang dimasukkan, ditempel atau merupakan bagian kemasan pangan. Dalam label pangan terdapat sejumlah informasi pangan olahan. Misalnya, nama produk, daftar bahan, berat bersih, dan sebagainya. b. Nama Pangan Olahan, nama pangan terdiri dari nama jenis yang merupakan keterangan identitas pangan. Kedua, nama dagang yang terdiri dari nama, gambar, kata, huruf atau kombinasinya. c. Daftar Bahan dan Berat/ Isi Bersih, daftar bahan atau komposisi berurutan dimulai dari jumlah terbanyak. Lalu berat bersih atau isi bersih, yaitu jumlah pangan olahan yang ada di dalam kemasan biasanya memiliki satuan gram atau mililiter. d. Nama dan Alamat Produsen, coba lihat pada kemasan, makanan yang baik akan tertera nama dan alamat produsen atau importir pada kemasan. e. Nomor Pendaftaran Pangan, lihat nomor pendaftaran yang dikeluarkan oleh Badan POM, yang terdiri dari 12 digit angka. Atau nomor pendaftaran Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota, terdiri dari 15 digit angka. f. Kode Produksi dan Keterangan Kedaluwarsa, g. Sebelum membeli, perhatikan keterangan kedaluwarsa. Biasanya tertulis "baik digunakan sebelum: tanggal, bulan, tahun" atau hanya "bulan, tahun" saja. h. Petunjuk Penggunaan atau Penyimpanan, coba cari pada kemasan makanan kalimat "kocok dahulu atau shake before opening". Atau kalimat misalnya, "1 sendok takar peres = 4.4g = 22kkal, 100 ml larutan normal = 3 sendok takar peres bubuk + 90 ml air = 66 kkal." i. Cara Penyimpanan, ada beberapa makanan yang diharuskan disimpan di tempat tertentu. Contohnya, disimpan beku, terhindar dari cahaya, disimpan di tempat sejuk di dan kering, atau setelah dibuka segera ditutup rapat dan simpan di kulkas dengan suhu di bawah 18 derajat Celsius, baik dikonsumsi dalam waktu empat hari. j. Saran Penyajian, biasanya berupa gambar atau keterangan k. Peruntukan, peruntukan ini biasanya terdapat pada susu atau makanan untuk kondisi tertentu. Misalnya susu untuk usia terterntu. Contohnya, formula bayi untuk usia 0-6 bulan. l. Logo, logo halal biasanya sebagai bukti makanan bebas dari kandungan olahan babi. Selain itu ada logo keterangan pangan organik dan logo keterangan pangan yang sudah diiradiasi. Tapi logo tersebut sangat jarang di Indonesia, hanya 1-2 prodak saja, sebab pangan yang sudah diiradiasi adalah teknik pengawetan makanan dengan radio aktif. m. Gambar, gambar bukan hanya pajangan dan pemanis kemasan. Gambar harus menunjukkan keadaan sebenarnya, tidak boleh menyesatkan. Gambar buah, daging, ikan atau bahan pangan lainnya dicantumkan apabila pangan mengandung bahan tersebut. n. Peringatan, peringatan biasanya menjelaskan bahwa pangan mengandung olahan babi.
2. Sebutkan dan jelaskan apa yang mempengaruhi mikroorganisme dapat
merusak makanan ! Kelompok mikroorganisme yang dapat menjadi penyebab kerusakan makanan, yaitu: a. Bakteri, contoh bakteri yang dapat menyebabkan kerusakan bahan pangan diantaranya adalah: o Pseudomonas cocovenenans penghasil asam bongkrek pada tempe bongkrek. o Clostridium botulinun penghasil toksin pada makanan dan minuman kaleng. o Erwinia, Bacillus & Enterobacter aerogenes menyebabkan pelendiran pada susu. o Alcaligens viscolactis & Enterobacter aerogenes menyebabkan pelendiran pada susu. b. Jamur, contoh jamur yang menyebabkan kerusakan bahan pangan antara lain adalah: o Aspergillus flavus dan Apergillus parasitivus yang mampu memproduksi mikotoksin o Penicillum martenssi memproduksi aflaktoksin. o Aspergillus achraceus dan Aspergillus melleus memproduksi asam penisilat. o Mucor sering menyebabkan kerusakan makanan, misalnya terjadinya pembusukan pada roti c. Khamir, merupakan jenis mikroorganisme yang tumbuh pada bahan pangan di mana bakteri dan jamur tidak dapat tumbuh. Contoh khamir yang bermanfaat dan dan juga dapat menyebabkan kerusakan jika tumbuh pada waktu dan media yang salah adalah dari jenis Saccharomycetes. Kerusakan Mikrobiologis Pada umumnya kerusakan mikrobiologis tidak hanya terjadi pada bahan mentah, tetapi juga pada bahan setengah jadi maupun pada bahan hasil olahan. Kerusakan ini sangat merugikan dan kadang-kadang berbahaya bagi kesehatan karena racun yang diproduksi, penularan serta penjalaran kerusakan yang cepat. Bahan yang telah rusak oleh mikroba juga dapat menjadi sumber kontaminasi yang berbahaya bagi bahan lain yang masih sehat atau segar. Penyebab kerusakan mikrobiologis adalah bermacam- macam mikroba seperti kapang, khamir dan bakteri. Cara perusakannya dengan menghidrolisa atau mendegradasi makromolekul yang menyusun bahan tersebut menjadi fraksi-fraksi yang lebih kecil. Mikroba-mokroba tersebut mempunyai daya rusak yang tinggi karena dapat menyebabkan degradasi komponen bahan pangan sehingga bersifat toksin dan berbahaya untuk kesehatan. Bahan pangan yang telah terkontaminasi mikroba akan menjadi sumber kontaminasi bagi bahan pangan yang masih bagus. Karena itu cara satu-satunya adalah bahan pangan terkontaminasi harus segera di musnahkan agar mikroba-mikroba tersebut tidak berkembang biak dan menulari bahan pangan lainnya. Kerusakan Mekanis Kerusakan mekanis disebabkan adanya benturan-benturan mekanis. Kerusakan ini terjadi pada : benturan antar bahan, waktu dipanen dengan alat, selama pengangkutan (tertindih atau tertekan) maupun terjatuh, sehingga mengalami bentuk atau cacat berupa memar, tersobek atau terpotong. Bahan pangan yang diangkut secara 'bulk transportation', bagian bawahnya akan tertindih dan tertekan oleh bagian atas sehingga memar. Jika goncangan selama pengangkutan semakin kuat, maka kerusakan mekanis akan terjadi semakin hebat. Kerusakan mekanis juga dapat disebabkan karena bahan jatuh dari tangan atau alat pengangkutan, sehingga terbentur dengan benda-benda keras seperti batu atau tanah, yang dapat mengalami pememaran dan kerusakan. Kerusakan Fisik Kerusakan fisik ini disebabkan karena perlakuan-perlakuan fisik. Misalnya terjadinya “case hardening” karena penyimpanan dalam gudang basah menyebabkan bahan seperti tepung kering dapat menyerap air sehingga terjadi pengerasan atau membatu. Dalam pendinginan terjadi kerusakan dingin (chilling injuries) atau kerusakan beku (freezing injuries) dan “freezer burn” pada bahan yang dibekukan. Sel-sel tenunan pada suhu pembekuan akan menjadi kristal es dan menyerap air dari sel sekitarnya. Akibat dehidrasi ini, ikatan sulfihidril (–SH) dari protein akan berubah menjadi ikatan disulfida (–S–S–), sehingga fungsi protein secara fisiologis hilang, fungsi enzim juga hilang, sehingga metabolisme berhenti dan sel rusak kemudian membusuk. Pada umumnya kerusakan fisik terjadi bersama-sama dengan bentuk kerusakan lainnya. Kerusakan fisik juga terjadi akibat adanya: Insekta, parasit atau tikus yang menyebabkan bahan pangan berlubang dan memiliki bekas gigitan Suhu tinggi akan menimbulkan memar pada bahan pangan dan teksturnya menjadi lembek Kelembaban relatif rendah dapat menyebabkan kehilangan air Kalau kehilangan air dari dalam produk yang telah dipanen jumlahnya relatif masih kecil mungkin tidak akan menyebabkan kerugian atau dapat ditolelir, tetapi apabila kehilangan air tersebut jumlahnya banyak akan menyebabkan hasil panen yang diperoleh menjadi layu dan bahkan dapat menyebabkan produk hortikultura menjadi mengkerut. Udara/oksigen Sinar matahari Kerusakan Biologis Yang dimaksud dengan kerusakan biologis yaitu kerusakan yang disebabkan karena kerusakan fisiologis, serangga dan binatang pengerat (rodentia). Kerusakan fisiologis meliputi kerusakan yang disebabkan oleh reaksi-reaksi metabolisme dalam bahan atau oleh enzim-enzim yang terdapat didalam bahan itu sendiri secara alami sehingga terjadi autolisis dan berakhir dengan kerusakan serta pembusukan. Contohnya daging akan membusuk oleh proses autolisis, karena itu daging mudah rusak dan busuk bila disimpan pada suhu kamar. Keadaan serupa juga dialami pada beberapa buah-buahan. Kerusakan Kimia Kerusakan kimia dapat terjadi karena beberapa hal, diantaranya “coating” atau enamel, yaitu terjadinya noda hitam FeS pada makanan kaleng karena terjadinya reaksi lapisan dalam kaleng dengan H–S– yang diproduksi oleh makanan tersebut. Adanya perubahan pH menyebabkan suatu jenis pigmen mengalami perubahan warna, demikian pula protein akan mengalami denaturasi dan penggumpalan. Reaksi browning dapat terjadi secara enzimatis maupun non-enzimatis. Browning nonenzimatis merupakan kerusakan kimia yang mana dapat menimbulkan warna coklat yang tidak diinginkan.
3. Sebutkan bakteri-bakteri yang menguntungkan dan merugikan dalam
mikropangan ! a. Bakteri Menguntungkan Escherichia coli, membusukkan makanan di usus besar & menghasilkan vitamin K2.Rhizobium & Azotobacter: menyuburkan tanah. Lactobacillus casei, untuk pembuatan keju. Acetobacter, untuk mengubah alkohol menjadi asam cuka. Acetobacter xylinum, digunakan dlm proses pembuatan nata de coco yg terbuat dari air kelapa. Lactobacillus bulgaricus, digunakan dlm proses pembuatan susu asam (yoghurt). Psedomonas denitrificans, dapat menghasilkan vitamin B12. Pediococcus cerevisiae, berperan dlm mengolah daging menjadi sosis. b. Bakteri Merugikan Bakteri perusak makanan Beberapa spesies pengurai tumbuh di dalam makanan. Mereka mengubah makanan dan mengeluarkan hasil metabolisme yang berupa toksin (racun). Racun tersebut berbahaya bagi kesehatan manusia. Contohnya: Clostridium botulinum, menghasilkan racun botulinin, seringkali terdapat pada makanan kalengan Pseudomonas cocovenenans, menghasilkan asam bongkrek, terdapat pada tempe bongkrek. Leuconostoc mesenteroides, penyebab pelendiran makanan.
4. Sebutkan beberapa proses fermentasi pada mikropangan !
a. Proses Fermentasi Pada Tempe Cara Kerja : Cucilah tampah, ayakan, kipas dan cukil yang akan digunakan, kemudian dikeringkan. Bersihkan kacang kedelai dari bahan-bahan lain yang tercampur, kemudian cuci hingga bersih. Rendam kacang kedelai yang telah dicuci bersih selama 12-18 jam dengan air dingin biasa (proses hidrasi agar biji kedelai menyerap air sebanyak mungkin). Lepaskan kulit biji kedelai yang telah lunak, kemudian cuci atau bilas dengan menggunakan air bersih. Kukus / rebus biji kedelai tersebut sampai empuk. Setelah biji kedelai terasa empuk, tuangkan biji-biji tersebut pada tampah yang telah dibersihkan, lalu diangin-angin dengan kipas/ kipas angin sambil diaduk-aduk hingga biji-biji tersebut terasa hangat. Taburkan ragi tempe yang telah disiapkan sedikit demi sedikit sambil diaduk-aduk supaya merata (1,5 gram ragitempeuntuk 2 kg kedelai). 8. Siapkan kantong plastik. Bila kantong plastik yang digunakan sebagai pembungkus, berilah lubang-lubang kecil pada kantong tersebut dengan menggunakan lidi atau garpu. Masukan kedelai yang telah diberi ragi temp ke dalam pembungkusnya, atur ketebalannya sesuai dengan selera Proses fermentasi. kacang kedelai ini pada suhu kamar selama satu atau dua hari atau hingga seluruh permukaan kacang kedelai tertutupi jamur.
b. Proses Fermentasi Pada Kecap
Bahan Untuk Membuat Kecap Manis 1 Kg kedelai hitam kualitas baik. 800 gram garam yang telah dilarutkan dengan 4 liter air 3 gram jamur tempe 1 1/2 liter air bersih 6 Kg gula merah 2 lembar daun salam 1 lembar daun jeruk 1 batang serai 1 sdt pokak yang telah dihaluskan 1/4 potong laos yang sudah dihaluskan Langkah Langkah Membuat Kecap Anda Siapkan 1 kg kedelai untuk pembuatan kecap dan anda dapat memilih kedelai dengan kualitas terbaik untuk dapat menghasilkan kecap dengan kualitas terbaik juga. Cucilah kedelai yang sudah anda siapkan sampai bersih, kemudian anda rendam selama 1x24 jam. ini bertujuan kedelainya agar menjadi lunak dan kulit arinya mudah untuk terlepas. Selanjutnya anda rebus kedelai samapi mendidih. Hal ini juga bertujuan untuk kulit ari kedelai mudah untuk terlepas. Setelah itu anda dapat membilas kedelai dengan menggunakan air bersih sambil diremas-remas dan pastikanlah semua kulit kedelai sudah terlepas. Selanjutnya tiriskanl kedelai di tempat yang berpenampang lebar sampai kedelai benar-benar dingin. Dan tentunya kedelai sudah benar-benar dingin sempurna agar setiap jamur tempe yang kita sudah tebarkan tidak mati. Berikutnya anda taburkanlah jamur tempe ke kedelai yang sedang ditiriskan dan juga sambil anda aduk hingga jamur tempe sudah tercampur rata ke seluruh kedelai. Selanjutnya anda dapat menyimpan kedelai yang sudah di campur jamur tempe ke ruangan yang bersuhu 25-30 derajat Celcius. Anda dapat Lakukan penyimpanan ini selama 3 hingga 5 hari. Setelah kedelai yang sudah anda simpan sudah ditumbuhi jamur tempe, anda dapat menambahkan larutan garam sebanyak 800 gram yang telah dicampur dengan 4 liter air bersih. Kemudian anda diamkan adonan kecap ini selama 3-4 minggu pada suhu ruangan 25- 30 derajat Celcius. Setelah anda diamkan adonan kecap tadi selama 3-4 minggu (maksimal 2 bulan), kemudian anda dapat tuangkan air bersih. Rebuslah campuran ini hingga mendidih lalu lakukan penyaringan dengan menggunakan kain penyaring. 10.kemudian rebuslah kembali hasil penyaringan adonan kecap tadi dan tambahkan bumbu dari nomor 5 sampai dengan nomor sepuluh. Lakukanlah adukan perlahan agar gula merah mencair dan bahan- bahan lain juga tercampur dengan merata. Untuk penambahan gula merah itu tergantung dari kebutuhan anda , anda dapat menambahkan sesuai selera anda . Jika anda ingin membuat kecap manis anda membutuhkan 2 kg gula merah untuk setiap liter sari adonan kecap yang sudah direbus kembali pada langkah nomor Jadi jika anda sudah merebus 2 liter sari adonan kecap berarti anda juga membutuhkan 4 kg gula merah dan berlaku untuk kelipatannya. Sedangkan jika anda menginginkan membuat kecap asin anda membutuhkan hanya 2,5 ons gula merah di setiap liter sari adonan kecap yang telah direbus kembali. Berlaku kelipatannya. Proses perebusan adonan kecap dihentikan jika adonan kecap telah mendidih dan sudah tidak ada buih lagi. Lalu saring dengan menggunakan kain saringan. Kecap telah siap untuk di konsumsi dan dinikmati sebagai bahan tambahan masakan anda
5. Sebutkan dan jelaskan bagaimana mengetahui produk kalengan itu bagus !
a. Perhatikan Bentuk Kaleng Kualitas isi bahan makanan kaleng bisa dilihat dari bentuk kalengnya. Jaminan kualitas makanan bisa dilihat pertama kali dari bentuk kaleng yang mulus dan rapi. Artinya tidak penyok, menggelembung ataupun karatan. Semakin sempurna bentuk kaleng maka semakin baik juga kualitas makannya. b. Perhatikan Tutup Kaleng Masih Bagus dan Tertutup Rapat Benda yang perlu diperhatikan yaitu tutupnya. Perhatikan tutupnya rapat dan masih bersegel jangan sampai terdapat lubang sekecil apapun pada kaleng tersebut. c. Periksa Tanggal Kadaluarsa Tanggal kadaluarsa pada makanan kaleng sangat penting. Lihat dan perhatikan tanggal pada kemasan kaleng, jika buram atau tidak jelas maka jangan dibeli dan beralihlah memilih makanan kaleng yang lain. Batas akhir kadaluarsa pada makanan kaleng 3 bulan sebelum kadaluarsanya. Selain tanggal kadaluarsa, perhatikan komposisi bahan. Apakah tertulis bahan yang mencurigakan misalnya takaran bahan pengawet yang terlalu tinggi. Label BPPOM dan MUI juga jadi hal penting yang perlu dipertimbangkan. d. Uji Organ Oleptik Dengan melihat tanda tanda kerusakan seperti perubahan terkstur atau kekenyalan,kekentalan,warna bau,pembentukan lendir dll e. Uji fisik Untuk melihat perubahan perubahan fisik yang terjadi karena kerusakan oleh mikroba maupun oleh reaksi kimia, misalnya perbuhan Ph, kekentalan, tekstur, indeks, repraktif,dll f. Uji kimia Untuk menganalisis senyawa senyawa kimia sebagai hasil pemecahan komponen pangan oleh mikroba,atau hasil dari hasil reaksi kimia. g. Uji mikrobiologis Dapat dilakukan dengan metode hitungan cawan, Mpn, dan mikroskopis.