Pengertian makanan menurut WHO adalah semua substansi yang diperlukan tubuh, kecuali
air dan obat-obatan dan substansi-substansi yang dipergunakan untuk pengobatan. Makanan
merupakan hal terpenting dalam kehidupan. Makanan juga menjadi sumber energi dalam
tubuh sehingga tubuh bisa bekerja dengan baik. Jika tubuh tidak mempunyai energi yang
cukup, tubuh akan lemas dan malas untuk beraktivitas.
Konsumen perlu jeli dalam memilih makanan konsumsi. Makanan yang dikonsumsi
hendaknya memenuhi syarat bahwa makanan tersebut layak untuk dimakan dan tidak
menimbulkan penyakit, diantaranya :
Makanan dalam kemasan kaleng saat ini sudah banyak diperjual belikan. Marak nya makanan
kaleng disebabkan karena makanan kaleng lebih praktis. Hal ini bisa terjadi karena
masyarakat sekarang ini lebih suka yang praktis. Namun, disamping itu banyak faktor
masalah yang timbul dalam makanan kaleng.
Makanan maupun minuman kaleng umumnya berasal dai bahan segar, namun untuk berbagai
tujuan seperti menambah warna, memperenak aroma, dan untuk pengawetan, produk tersebut
ditambahkan senyawa kimia sintetik tertentu atau sering disebut senyawa additif. Sehingga
seringkali terjadi interaksi yang menyebabkan terkorosinya kaleng oelh produk makanan,
sehingga menimbulkan dampak yang merugikan, diantaranya :
1. Makanan akan tercemar oleh “produk korosi” sehingga berbahaya bagi konsumen.
2. Kaleng yang terkorosi menjadi bocor, sehingga kerusakan menjalar kemana-mana,
terutama saat pengangkutan dan penyimpanan. Kaleng yang bocor juga dapat
menyebabakan masuknya mikrobia-mikrobia dari luar yang mengakibatkan
pembusukan makanan yang ada di dalamnya.
3. Korosi selama jangka waktu tertentu dapat merubah rasa dari produk makanan, warna
serta aroma makanan.
4. Permukaan luar kaleng yang rusak, seperti mengembang atau legok.