Anda di halaman 1dari 2

SYARAT PEMILIHAN MAKANAN OLAHAN PABRIK

Pengertian makanan menurut WHO adalah semua substansi yang diperlukan tubuh, kecuali
air dan obat-obatan dan substansi-substansi yang dipergunakan untuk pengobatan. Makanan
merupakan hal terpenting dalam kehidupan. Makanan juga menjadi sumber energi dalam
tubuh sehingga tubuh bisa bekerja dengan baik. Jika tubuh tidak mempunyai energi yang
cukup, tubuh akan lemas dan malas untuk beraktivitas.

Seiring berjalannya waktu, perusahaan makanan berlomba-lomba membuat makanan yang


bermacam-macam dengan rasa yang bermacam-macam pula, baik itu makanan ringan
maupun makanan berat. Walaupun begitu konsumen harus pintar dalam memilih makanan.
Konsumen harus memperhatikan kandungan makanan, karena makanan saat ini rawan
menggunakan bahan yang kurang sehat, sehingga jika dikonsumsi dalam jumlah yang
banyak bisa menimbulkan penyakit.

Konsumen perlu jeli dalam memilih makanan konsumsi. Makanan yang dikonsumsi
hendaknya memenuhi syarat bahwa makanan tersebut layak untuk dimakan dan tidak
menimbulkan penyakit, diantaranya :

1. Derajat kematangan yang baik


2. Bebas dari pencemaran dalam tahap produksi
3. Bebas dari perubahan fisik, kimia yang tidak dikehendaki, sebagai akibat dari
pengaruh enzym, aktifitas mikroba, hewan pengerat, serangga, parasit dan kerusakan
kerusakan karena tekanan, pemasakan dan pengeringan.

Penyimpanan makanan jadi juga perlu diperhatikan. Menurut PERMENKES RI NO.


1096/MENKES/PER/VI/2011 tentang Higiene Sanitasi Jasaboga bahwa penyimpanan
makanan harus memperhatikan prinsip First in first out (FIFO) dan Frist expired frist out
(FEFO) yaitu makanan yang disimpan terlebih dahulu dan yang mendekati masa kadaluwarsa
dikonsumsi terlebih dahulu. Selain itu, tempat penyimpanan harus terpisah untuk setiap jenis
makanan jadi dan tidak dicampur dengan bahan makanan mentah, tempat makanan juga
harus ditutup secara sempurna tetapi tetap diberi ventilasi yang dapat mengeluarkan uap air,
dan tempat penyimpanan juga harus ditempatkan dalam suhu yang pas.

Makanan dalam kemasan kaleng saat ini sudah banyak diperjual belikan. Marak nya makanan
kaleng disebabkan karena makanan kaleng lebih praktis. Hal ini bisa terjadi karena
masyarakat sekarang ini lebih suka yang praktis. Namun, disamping itu banyak faktor
masalah yang timbul dalam makanan kaleng.

Makanan maupun minuman kaleng umumnya berasal dai bahan segar, namun untuk berbagai
tujuan seperti menambah warna, memperenak aroma, dan untuk pengawetan, produk tersebut
ditambahkan senyawa kimia sintetik tertentu atau sering disebut senyawa additif. Sehingga
seringkali terjadi interaksi yang menyebabkan terkorosinya kaleng oelh produk makanan,
sehingga menimbulkan dampak yang merugikan, diantaranya :

1. Makanan akan tercemar oleh “produk korosi” sehingga berbahaya bagi konsumen.
2. Kaleng yang terkorosi menjadi bocor, sehingga kerusakan menjalar kemana-mana,
terutama saat pengangkutan dan penyimpanan. Kaleng yang bocor juga dapat
menyebabakan masuknya mikrobia-mikrobia dari luar yang mengakibatkan
pembusukan makanan yang ada di dalamnya.
3. Korosi selama jangka waktu tertentu dapat merubah rasa dari produk makanan, warna
serta aroma makanan.
4. Permukaan luar kaleng yang rusak, seperti mengembang atau legok.

Anda mungkin juga menyukai