Makanan adalah setiap benda padat atau cair yang apabila ditelan akan memberi suplai energikepada tubuh
untuk pertumbuhan atau berfungsinya tubuh. Sedangkan pengertian Higieneadalah upaya kesehatan dengan
cara upaya memelihara dan melindungi subjeknya. Sanitasiadalah usaha-usaha pengawasan yang ditujukan
terhadap faktor lingkungan yang dapatmerupakan mata rantai penularan penyakit.Berdasarkan pengertian
diatas, maka sanitasi makanan adalah suatu upaya pencegahan yangmenitik beratkan kegiatan dan tindakan
yang perlu untuk dapat membebaskan makanan danminuman dari segala bahaya yang dapat mengganggu
kesehatan mulai dari sebelum makananitu diproduksi, selama dalam proses pengolahan, penyimpanan,
pengangkutan, penjualansampai saat dimana makanan dan minuman itu dikonsumsi oleh masyarakat.
Pengertian lainmenyebutkan bahwa higiene sanitasi makanan adalah upaya untuk mengendalikan
faktor makanan, orang, tempat, dan perlengkapannya yang dapat atau mungkin dapat
menimbulkan penyakit atau gangguan kesehatan.Prinsip higiene dan sanitasi makanan adalah
pengendalian terhadap empat faktor penyehatanmakanan yaitu faktor tempat/bangunan, peralatan, orang, dan
bahan makanan. Penyehatanmakanan adalah upaya untuk mengendalikan empat faktor yaitu tempat, orang,
alat, danmakanan yang dapat atau mungkin dapat menimbulkan gangguan kesehatan atau
keracunanmakanan. Untuk mengetahui faktor tersebut dapat menimbulkan penyakit atau keracunanmakanan,
perlu dilakukan analisis terhadap rangkaian kegiatan 6 (enam) prinsip higiene dansanitasi makanan. Prinsip
higiene sanitasi makanan yang diperlukan untuk mengendalikankontaminasi makanan, antara lain pemilihan
bahan baku makanan, penyimpanan bahanmakanan, pengolahan makanan, pengangkutan
makanan, penyimpanan makanan, serta penyajian makanan.
Pemilihan bahan baku makanan :
Perlindungan terhadap bahan baku dari bahaya-bahaya bahan kimia atau pertumbuhan
mikroorganisme patogen dan pembentukan toksin selamatransportasi dan penyimpanan bahan baku
mutlak diperhatikan. Bahan-bahan yang dimakandalam keadaan mentah harus diangkut dan disimpan
terpisah dari bahan baku lain dan bahan- bahan yang bukan bahan pangan. Bahan pangan
harus dikirim sedemikian rupa sehinggamencegah pertumbuhan mikroorganisme patogen atau
pembentukan toksin dengan mengatur lamanya waktu pengiriman, suhu dan aktifitas air (
water aktivity=Aw
) bahan baku.
Penyimpanan bahan makanan :
Kerusakan bahan makan dapat terjadi karena tercemar bakteri, karena alam dan perlakuan manusia,
adanya enzim dalam makanan yang diperlukandalam proses pematangan seperti pada buah-buahan
dan kerusakan mekanis seperti gesekan,tekanan, benturan dan lain-lain. Untuk mencegah terjadinya kerusakan
dapat dikendalikandengan pencegahan pencemaran bakteri. Sifat dan karakteristik bakteri seperti sifat
hidupnya,daya tahan panas, faktor lingkungan hidup, kebutuhan oksigen dan
berdasarkan pertumbuhannya. Terdapat empat cara penyimpanan makanan sesuai
dengan suhu yangdipersyaratkan, yaitu penyimpanan sejuk (
cooling
), penyimpanan dingin (
chilling
), penyimpanan dingin sekali (
freezing
), penyimpanan beku (
frozen
).
Pengolahan makanan
: Pengolahan makanan adalah proses pengubahan bentuk dari bahanmentah menjadi makanan yang siap
santap. Pengolahan makanan yang baik adalah yangmengikuti kaidah dan prinsip-prinsip
hygiene
dan sanitasi.
Usaha sanitasi pada penyedia makanan dan minuman (seperti Rumah Makan) mempunyai hubungan yang erat
dalam peningkatan dan pemeliharaan kebersihan makanan dan minuman.
Food hygiene menitikberatkan pada makanan yang mudah membusuk, seperti: daging, ikan, susu, telur,
makanan dalam kaleng, dan minuman yang mengandung CO2.
Adapun sanitasi makanan memiliki 6 prinsip utama sanitasi makanan dimana penting dalam pengelolaan
makanan minuman, yaitu :
PRINSIP 1 : Cara Pemilihan Bahan Makanan
Semua bahan makanan disimpan dengan baik sehingga tidak terjadi kontaminasi/pencemaran.
Sumber :
htapi://www.puskel.com/10-poin-pokok-sanitasi-makanan-dan-bahan-pangan/
Pemilihan bahan baku makanan : Perlindungan terhadap bahan baku dari bahaya-bahaya bahan kimia atau
pertumbuhan mikroorganisme patogen dan pembentukan toksin selama transportasi dan penyimpanan bahan
baku mutlak diperhatikan. Bahan-bahan yang dimakan dalam keadaan mentah harus diangkut dan disimpan
terpisah dari bahan baku lain dan bahan-bahan yang bukan bahan pangan. Bahan pangan harus dikirim
sedemikian rupa sehingga mencegah pertumbuhan mikroorganisme patogen atau pembentukan toksin dengan
mengatur lamanya waktu pengiriman, suhu dan aktifitas air (water aktivity=Aw) bahan baku.
Penyimpanan bahan makanan : Kerusakan bahan makan dapat terjadi karena tercemar bakteri, karena alam
dan perlakuan manusia, adanya enzim dalam makanan yang diperlukan dalam proses pematangan seperti pada
buah-buahan dan kerusakan mekanis seperti gesekan, tekanan, benturan dan lain-lain. Untuk mencegah
terjadinya kerusakan dapat dikendalikan dengan pencegahan pencemaran bakteri. Sifat dan karakteristik bakteri
seperti sifat hidupnya, daya tahan panas, faktor lingkungan hidup, kebutuhan oksigen dan berdasarkan
pertumbuhannya. Terdapat empat cara penyimpanan makanan sesuai dengan suhu yang dipersyaratkan, yaitu
penyimpanan sejuk (cooling), penyimpanan dingin (chilling), penyimpanan dingin sekali (freezing), penyimpanan
beku (frozen).
Pengolahan makanan : Pengolahan makanan adalah proses pengubahan bentuk dari bahan mentah menjadi
makanan yang siap santap. Pengolahan makanan yang baik adalah yang mengikuti kaidah dan prinsip-
prinsip hygiene dan sanitasi.
Pengangkutan makanan : Pengangkutan makanan yang sehat akan sangat berperan dalam mencegah
terjadinya pencemaran makanan. Pencemaran pada makanan masak lebih tinggi risikonya daripada
pencemaran bahan makanan. Oleh karena itu titik berat pengendalian yang perlu diperhatikan adalah pada
makanan masak.
Penyimpanan makanan : Bakteri akan tumbuh dan berkembang dalam makanan yang berada dalam suasana
yang cocok untuk hidupnya sehingga jumlahnya menjadi banyak. Suasana yang cocok untuk pertumbuhan
bakteri di antaranya suasana makanan banyak protein dan banyak air (moisture), pH normal (6,8-7,5), suhu
optimum (10-60C). Bahaya terbesar dalam makanan masak adalah adanya mikroorganisme patogen dalam
makanan akibat terkontaminasinya makanan sewaktu proses pengolahan makanan maupun kontaminasi silang
melalui wadah maupun penjamah. makanan, kemudian dibiarkan dingin pada suhu ruangan. Kondisi optimum
mikroorganisme patogen dalam makanan siap saji ini akan mengakibatkan mikroorganisme berlipat ganda dalam
jangka waktu antara 1-2 jam.
Faktor risiko kejadian foodborne diseases yaitu pada proses pembersihan alat makan kontak dengan makanan.
Faktor risiko juga dapat disebabkan oleh temperatur dan waktu penyimpanan tidak baik,
rendahnya personal hygiene, dan alat makan yang tercemar.
Penyajian makanan : Makanan yang disajikan adalah makanan yang siap santap/laik santap. Laik santap dapat
dinyatakan bilamana telah dilakukan uji organoleptik dan uji biologis. Dalam prinsip penyajian makanan wadah
untuk setiap jenis makanan ditempatkan dalam wadah terpisah, dan diusahakan tertutup. Tujuannya agar
makanan tidak terkontaminasi silang, bila satu makanan tercemar yang lain dapat diselamatkan, serta
memperpanjang masa saji makanan sesuai dengan tingkat kerawanan pangan.
DAFTAR PUSTAKA
Higiene dan sanitasi yang tercakup dalam cara pengolahan pangan yang baik adalah
komponen yang tidak dapat diabaikan dalam penyelenggaraan makanan banyak. Kesadaran
konsumen yang semakin meningkat akan keterkaitan antara makanan dengan kesehatan, serta
pengaruhnya makanan terhadap penyembuhan, menuntut makanan yang bermutu dan aman
untuk dikonsumsi. Dengan demikian pelatihan atau pendidikan secara berkala terhadap
petugas pengolahan makanan di rumah sakit sangat diperlukan dalam rangka meningkatkan
mutu pelayanan dengan tujuan untuk kepuasan konsumen atau pelanggan. Selain materi yang
bersifat pembekalan kognitif, pelatihan juga dikemas dalam bentuk praktikum langsung
untuk pengembangan resep. Pelatihan ini diharapkan tidak hanya memberikan tambahan
pengetahuan tetapi dapat memberikan perubahan perilaku khususnya dalam meningkatkan
praktek hygiene dan sanitasi pengolahan makanan, ketrampilan dalam pengembangan resep
serta dapat memberikan pelayanan yang prima