Anda di halaman 1dari 15

CARA NYAMUK AEGYPTI ATAU AEDES ALBOPICYUS

MENYERANG MANUSIA

Demam berdarah dengue (DBD) disebabkan


oleh serangan virus dengue. Virus ini dibawa oleh nyamuk Aides aegypti atau
Aides albopicyus. Uniknya, nyamuk yang menyerang manusia berkelamin betina.
Sementara jantan-nya lebih suka menghisap cairan yang mengandung gula
seperti bunga atau tetumbuhan. Nyamuk ini memiliki ciri yaitu warna tubuhnya
hitam berbintik putih.
Sementara ukuran tubuhnya lebih kecil dibandingkan jenis nyamuk lainnya. Virus
dengue masuk ke dalam tubuh manusia lewat air liur yang dikeluarkan nyamuk
saat menghisap darah. Fungsi liur berguna untuk mengencerkan darah sehingga
mudah dihisap. Jadi, nyamuk Aedes aegypti hanya belperan sebagai pembawa
(carrier). Menurut dr. Hadi Marjanto Abednego SKM (dalam Kompas, 21 April
1998), virus dengue tergolong self limiting virus atau virus akan mati dengan
sendirinya setelah 7 hari. Bahkan, menurut Prof. Sumarmo, virus sudah tidak lagi
ditemukan dalam tubuh penderita sejak gejala klinis mulai terlihat. Masa inkubasi
virus dengue selama 2 minggu, terhitung sejak penggigitan sampai timbul gejala
klinis. Sekitar 1-2 hari sebelum demam, darah penderita sudah mengandung
virus.

Penderita demam berdarah mengalami


perubahan permeabilitas pada pembuluh darahnya. Oleh sebab itu, cairan dalam
darah akan lebih mudah ke luar menuju jaringan tubuh. Keluarnya cairan dari
dalam darah berakibat pembuluh darah kekurangan cairan dan olcsigen.
Akibatnya, penderita dapat mengalami syok, bahkan meninggal dunia. Pada
penderita demam berdarah, trombosit biasanya mengalami penurunan pada hari
keempat atau kelima sampai 3-4 hari berikutnya.
Trombosit memiliki fungsi panting, yaitu menghentikan pendarahan. Resiko yang
muncul akibat penurunan trombosit tergantung dari tingkat keparahannya. Bila
kadar trombosit kurang dari 60.000 maka risiko terjadinya pendarahan dapat
terjadi. Bila kurang dari 20.000 akan terjadi pendarahan hebat. Sementara bila
kurang dari 5.000 akan terjadi pendarahan otak.
Perlu diketahui bahwa jumlah trombosit normal berkisar 150.000-450.000. Saat
demam menyerang, suhu tubuh menjadi tinggi. Pada masa ini, cairan tubuh akan
mudah hilang. Oleh sebab itu, penderita DBD hendaknya banyak-banyak

mengonsumsi air, terlebih yang mengandung


elektrolit. Kontaminasi air ini sangat penting dilakukan meskipun penderita
enggan melakukannya. Dalam kasus ini, transfusi trombosit belum perlu
dilakukan. Mengapa? Karena dengan terpenuhinya cairan dalam tubuh maka
jumlah trombosit dapat dinaikkan kembali.
Jika mau mendapatkan Info kami selanjutnya silahkan isi data Anda dibawah ini!
Sumber : Berbagai Sumber
Refrensi Admin Cara Alami Pengobatan DBD dengan mengkomsumsi Gold
G danSpirulina.
Aedes aegypti
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa

?
Aedes aegypti

Klasifikasi ilmiah

Kerajaan: Animalia

Filum: Arthropoda

Kelas: Insecta

Ordo: Diptera

Famili: Culicidae

Genus: Aedes

Upagenus: Stegomyia

Spesies: Ae. aegypti


Nama binomial

Aedes aegypti
(Linnaeus, 1762)

Aedes aegypti merupakan jenis nyamuk yang dapat membawa virus dengue penyebab penyakit demam
berdarah. Selain dengue, A. aegypti juga merupakan pembawa virus demam kuning (yellow fever)
dan chikungunya. Penyebaran jenis ini sangat luas, meliputi hampir semua daerah tropis di seluruh dunia.
Sebagai pembawa virus dengue, A. aegypti merupakan pembawa utama (primary vector) dan bersama Aedes
albopictus menciptakan siklus persebaran dengue di desa dan kota. Mengingat keganasan penyakit demam
berdarah, masyarakat harus mampu mengenali dan mengetahui cara-cara mengendalikan jenis ini untuk
membantu mengurangi persebaran penyakit demam berdarah.

Daftar isi

1 Ciri morfologi

2 Perilaku dan siklus hidup

3 Pengendalian vektor

4 Referensi

5 Pranala luar

Ciri morfologi[sunting sumber]

Nyamuk Aedes aegypti dewasa memiliki ukuran sedang dengan tubuh berwarna hitam kecoklatan. Tubuh dan
tungkainya ditutupi sisik dengan gari-garis putih keperakan. Di bagian punggung (dorsal) tubuhnya tampak dua
garis melengkung vertikal di bagian kiri dan kanan yang menjadi ciri dari spesies ini. Sisik-sisik pada tubuh
nyamuk pada umumnya mudah rontok atau terlepas sehingga menyulitkan identifikasi pada nyamuk-nyamuk
tua. Ukuran dan warna nyamuk jenis ini kerap berbeda antar populasi, tergantung dari kondisi lingkungan dan
nutrisi yang diperoleh nyamuk selama perkembangan. Nyamuk jantan dan betina tidak memiliki perbedaan
dalam hal ukuran nyamuk jantan yang umumnya lebih kecil dari betina dan terdapatnya rambut-rambut tebal
pada antena nyamuk jantan. Kedua ciri ini dapat diamati dengan mata telanjang.

Perilaku dan siklus hidup[sunting sumber]


Aedes aegypti bersifat diurnal atau aktif pada pagi hingga siang hari. Penularan penyakit dilakukan oleh
nyamuk betina karena hanya nyamuk betina yang mengisap darah. Hal itu dilakukannya untuk memperoleh
asupan protein yang diperlukannya untuk memproduksi telur. Nyamuk jantan tidak membutuhkan darah, dan
memperoleh energi dari nektar bunga ataupun tumbuhan. Jenis ini menyenangi area yang gelap dan benda-
benda berwarna hitam atau merah. Demam berdarah kerap menyerang anak-anak karena anak-anak
cenderung duduk di dalam kelas selama pagi hingga siang hari dan kaki mereka yang tersembunyi di bawah
meja menjadi sasaran empuk nyamuk jenis ini.

Infeksi virus dalam tubuh nyamuk dapat mengakibatkan perubahan perilaku yang mengarah pada
peningkatan kompetensi vektor, yaitu kemampuan nyamuk menyebarkan virus. Infeksi virus dapat
mengakibatkan nyamuk kurang handal dalam mengisap darah, berulang kali menusukkan proboscis nya,
namun tidak berhasil mengisap darah sehingga nyamuk berpindah dari satu orang ke orang lain. Akibatnya,
risiko penularan virus menjadi semakin besar.

Di Indonesia, nyamuk A. aegypti umumnya memiliki habitat di lingkungan perumahan, di mana terdapat banyak
genangan air bersih dalam bak mandi ataupun tempayan. Oleh karena itu, jenis ini bersifat urban, bertolak
belakang dengan A. albopictus yang cenderung berada di daerah hutan berpohon rimbun (sylvan areas).

Nyamuk A. aegypti, seperti halnya culicines lain, meletakkan telur pada permukaan air bersih secara individual.
Telur berbentuk elips berwarna hitam dan terpisah satu dengan yang lain. Telur menetas dalam 1 sampai 2
hari menjadi larva. Terdapat empat tahapan dalam perkembangan larva yang disebut instar. Perkembangan
dari instar 1 ke instar 4 memerlukan waktu sekitar 5 hari. Setelah mencapai instar ke-4, larva berubah menjadi
pupa di mana larva memasuki masa dorman. Pupa bertahan selama 2 hari sebelum akhirnya nyamuk dewasa
keluar dari pupa. Perkembangan dari telur hingga nyamuk dewasa membutuhkan waktu 7 hingga 8 hari,
namun dapat lebih lama jika kondisi lingkungan tidak mendukung.

Telur Aedes aegypti tahan kekeringan dan dapat bertahan hingga 1 bulan dalam keadaan kering. Jika
terendam air, telur kering dapat menetas menjadi larva. Sebaliknya, larva sangat membutuhkan air yang cukup
untuk perkembangannya. Kondisi larva saat berkembang dapat memengaruhi kondisi nyamuk dewasa yang
dihasilkan. Sebagai contoh, populasi larva yang melebihi ketersediaan makanan akan menghasilkan nyamuk
dewasa yang cenderung lebih rakus dalam mengisap darah. Sebaliknya, lingkungan yang kaya akan nutrisi
menghasilkan nyamuk-nyamuk.

Pengendalian vektor[sunting sumber]

Cara yang hingga saat ini masih dianggap paling tepat untuk mengendalikan penyebaran penyakit demam
berdarah adalah dengan mengendalikan populasi dan penyebaran vektor.
Program yang sering dikampanyekan di Indonesia adalah 3M, yaitu menguras, menutup, dan mengubur.

Menguras bak mandi, untuk memastikan tidak adanya larva nyamuk yang berkembang di dalam air dan
tidak ada telur yang melekat pada dinding bak mandi.

Menutup tempat penampungan air sehingga tidak ada nyamuk yang memiliki akses ke tempat itu untuk
bertelur.
Mengubur barang bekas sehingga tidak dapat menampung air hujan dan dijadikan tempat nyamuk
bertelur.

Beberapa cara alternatif pernah dicoba untuk mengendalikan vektor dengue ini, antara lain mengintroduksi
musuh alamiahnya yaitu larva nyamuk Toxorhyncites sp. Predator larva Aedes sp. ini ternyata kurang efektif
dalam mengurangi penyebaran virus dengue.

Sebuah penelitian melepas Aedes aegypti yang terinfeksi bakteri lalat buah disebut Wolbachia. Bakteri
membuat nyamuk kurang mampu membawa virus demam berdarah sehingga membatasi penularan demam
berdarah jika meluas dalam populasi nyamuk. Pada prinsipnya Wolbachia dapat menyebar secepat nyamuk
jantan yang terinfeksi menghasilkan keturunan dengan Wolbachia menginfeksi wanita.

Penggunaan insektisida yang berlebihan tidak dianjurkan, karena sifatnya yang tidak spesifik sehingga akan
membunuh berbagai jenis serangga lain yang bermanfaat secara ekologis. Penggunaan insektisida juga
akhirnya memunculkan masalah resistensi serangga sehingga mempersulit penanganan di kemudian hari.

Aedes Aegypti : Si Nyamuk Demam Berdarah

Demam berdarah adalah salah satu jenis penyakit yang persebarannya melalui gigitan nyamuk yang membawa virus
dengue. Nyamuk demam berdarah tersebut tak lain adalah Aedes Aegepty, si bintik yang berbahaya. Tak hanya
menyebar virus dengue, rupanya nyamuk ini juga menjadi vector penyakit demam kuning atau yellow fever serta
chikungunya. Nyamuk penyebab demam berdarah ini cenderung hidup di Negara dengan iklim tropis serta sub
tropis terutama dalam kondisi cuara lembab dan hujan.

Mengenali Ciri-ciri Aedes Aegypti

Membedakan nyamuk Aedes Aegepty cukuplah mudah sebab ia memiliki karakter bentuk dan tampilan yang
berbeda dari jenis nyamuk lainnya. Aegypti cenderung berukuran sedang dan memiliki wana kecoklatan. Pada
tungkai kaki ditutupi sisik serta bintik-bintik (yang sebenarnya garis) berwarna putih. Jika Anda jeli, maka pada
bagian punggung Anda akan menjumpai bagian dorsal atau punggung dengan dua garis lengkung secara vertical
tepat di bagian kiri juga kanan. Nyamuk ini juga memiliki sisik pada tubuh, namun sayangnya tak bisa dilihat secara
kasat mata.

Nyamuk ini digolongkan ke dalam kategori diurnal, yang bermakna bahwa ia aktif baik itu malam maupun siang
hari. Menariknya, nyamuk jantan dan betina A. Aegypti ini memiliki pola konsumsi yang berbeda. Nyamuk jantan
sama sekali tidak menghisap darah Anda sebab kebutuhan energinya terpenuhi dengan cara menghisap nektar bunga
atau tumbuhan lain. Justru sang betina-lah yang selama ini berperan sebagai penyebar virus melalui gigitannya
sebab kebutuhan energinya didapatkan melalu konsumsi darah.

Nyamuk demam berdarah menyukai kondisi yang minim cahaya serta tertarik pada wana hitam dan merah.
Sebenarnya tidak semua nyamuk Aedes Aegypti betina bisa menularkan virus dengue. Hanya yang telah terinfeksi
virus dengue saja yang berperan sebagai vector dengue. Uniknya, jika nyamuk telah terjangkiti virus dengue, maka
kemampuannya untuk menghisap darah menjadi berkurang bahkan lebih sering gagal. Hal inilah yang memicu
penyakit demam berdarah cepat menyebar sebab si nyamuk cenderung berpindah-pindah pada target yang satu ke
yang lain. Mengingat gigitan nyamuk yang satu ini tak selalu berhasil menghisap darah.

Pencegahan Nyamuk Demam Berdarah

Program pemerintah yang paling familiar di telinga kita, boleh jadi adalah 3M yakni Menguras, Menutup serta
Mengubur. Program ini ditujukan untuk mengendalikan laju serta pertumbuhan nyamuk demam berdarah.
Langkah taktis yang perlu Anda lakukan cukup sederhana. Mulailah dengan menguras bak kamar mandi secara
berkala agar memangkas siklus jentik-jentik nyamuk Aedes Aegypti. Anda juga bisa menaburkan bubuk pembunuh
nyamuk jika Anda tak menyukai aktifitas menguras bak. Langkah lain yang bisa Anda lakukan adalah menutup
semua tempat penampungan air sebab jika terbuka, akan menjadi surga bagi Aedes Aegypty. Terakhir, buanglah
barang-barang bekas Anda dengan cara dikubur agar tidak berpotensi menadah air dan mengundang jentik nyamuk
yang hidup di dalamnya.

Demam Berdarah Dengue (DBD) August 12, 2010

Posted by chika-chika kelap-kelip in Healthy.

Tags: DBD, dehidrasi, demam pelana kuda, siklus demam berdarah

add a comment

Review tentang DBD:

Demam Berdarah Dengue (baca : Denggi), atau disingkat DBD, atau dalam bahasa Inggris disebut Dengue

Hemorrhagic Fever (DHF), adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang ditularkan melalui gigitan

nyamuk Aedes aegyptibetina.

Virus DBD ini terdiri dari 4 macam dan saling terkait satu sama lain, yaitu tipe DEN-1, DEN-2, DEN-3 dan

DEN-4.

Jika seseorang pernah mengidap DBD karena 1 tipe virus, bukan berarti orang ini menjadi kebal/imun

dengan tipe virus yang lain. Jadi, seseorang bisa terkena DBD hingga 4 kali.

Gejala DBD kadang mirip dengan penyakit lainnya yaitu adanya demam tinggi yang mendadak sekitar 39-

40 derajat Celcius. Demam ini akan turun pada hari ketiga atau keempat dimana penderita akan merasa

lebih baik padahal sebenarnya inilah fase-fase kritis, dan akan muncul kembali pada hari keenam dan

ketujuh.
Pada hari ketiga akan terjadi pengeluaran plasma darah yang ditandai dengan tubuh loyo dan panas tubuh

yang menurun. Inilah kondisi kritis pasien dan jika tidak ditangani secara tepat dapat menyebabkan

kematian karena kondisi tubuh yang semakin menurun serta pendarahan yang semakin hebat. Oleh

karena itu, kenali dengan jelas ciri-ciri DBD sehingga anda dapat memberikan pertolongan yang tepat

kepada penderita.

Namun yang patut diwaspadai adalah bila demam itu diikuti dengan nyeri di bagian belakang mata, nyeri

pada otot dan persendian dan timbul bercak-bercak merah pada kulit. Gejala ini umumnya timbul 4-6

hari setelah terinfeksi oleh virus. Untuk kondisi yang lebih parah, pasien bisa mengalami nyeri perut dan

muntah-muntah. Pada sebagian besar penderita, akan muncul juga pendarahan yang terjadi di gusi, kulit,

hidung dan juga pendarahan besar.

Perlu diingat bahwa sampai saat ini penyakit DBD belum ada obatnya. Vaksin DBD kabarnya pun masih

dalam proses pengembangan. Yang bisa dilakukan hanyalah merawat pasien agar kondisi tubuhnya

jangan terus menurun dengan cara istirahat, minum obat penurun panas (Paracetamol) 3 x sehari selama

badan penderita masih panas dan hentikan bila sudah tidak panas lagi, mengonsumsi makanan yang

bergizi, dan minum sebanyak-banyaknya untuk mengurangi pengentalan darah akibat plasma darah yang

banyak keluar saat terjadi pendarahan.

Berikan pula oralit atau cairan elektrolit untuk mencegah dehidrasi dan jus buah jambu untuk

memperbanyak pembentukan trombosit darah sebagai ganti trombosit darah yang hilang akibat dari

pendarahan atau pecahnya pembuluh darah. Pemberian Vitamin atau multivitamin juga dianjurkan untuk

menambah kuat daya tahan tubuh dan juga menambah nafsu makan.

Makin kuat daya tahan tubuh, makin besar kemungkinan seseorang dapat menghambat perkembangan

virus DBD dalam tubuh.

DBD dapat timbul pada orang yang tinggal di daerah pinggiran terutama yang hidup di daerah kumuh.

Umumnya menyerang anak-anak karena sistim imun pada anak-anak tidaklah sekuat orang dewasa.

Namun virus tersebut tidak akan mempengaruhi orang-orang yang memiliki daya tahan tubuh yang prima
yang akan menghambat perkembangbiakan virus Dengue dalam tubuh.
Oleh karena itu, istirahat yang cukup, makan teratur dan olahraga dapat membantu kita untuk

menghindar dari penyakit. Jangan lupa pula untuk menjaga kebersihan dan menutup semua lubang yang

berair untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk pembawa virus Dengue tersebut.

Sumber:

http://www.aio.co.id/index.php/healthy/detail/6

http://pusatmedis.com/demam-berdarah-dengue_84.htm
Malaria adalah penyakit menular akibat infeksi parasit plasmodium yang ditularkan melalui gigitan
nyamuk malaria yang bernama Anopheles. Nyamuk Anopheles penyebab penyakit malaria ini
banyak terdapat pada daerah dengan iklim sedang khususnya di benua Afrika dan India. Termasuk
juga di Indonesia.

Parasit plasmodium yang ditularkan nyamuk ini menyerang sel darah merah. Sampai saat ini ada
empat jenis plasmodium yang mampu menginfeksi manusia yaitu plasmodium vivax, plasmodium
malariae, plasmodium ovale dan plasmodium falciparum. Plasmodium falciparum merupakan yang
paling berbahaya dan dapat mengancam nyawa.

Setiap tahunnya, sekitar 1,2 juta orang di seluruh dunia meninggal karena penyakit malaria.
Demikian menurut data terbaru yang dimuat dalam jurnal kesehatan Inggris, The Lancet. Angka
yang dilansir itu jauh lebih tinggi dari perkiraan WHO tahun 2010 yakni 655.000.

Banyak yang mengira penyakit malaria sama dengan demam berdarahkarena punya gejala yang
mirip dan sama-sama ditularkan oleh nyamuk. Namun perlu diketahui bahwa keduanya berbeda.
Malaria disebabkan oleh nyamuk anopheles yang membawa parasit plasmodium, sementara
demam berdarah disebabkan oleh nyamuk Aedes Aegypti yang membawa visrus Dengue.

Gejala Penyakit Malaria

Gejala malaria mirip dengan gejala flu biasa. Penderita mengalami demam, menggigil, nyeri otot
persendian dan sakit kepala. Penderita mengalami mual, muntah, batuk dan diare. Gejala khas
malaria adalah adanya siklus menggigil, demam dan berkeringat yang terjadi berulang ulang.
Pengulangan bisa berlangsung tiap hari, dua hari sekali atau tiga hari sekali terggantung jenis
malaria yang menginfeksi. Gejala lain warna kuning pada kulit akibat rusaknya sel darah merah dan
sel hati.
Infeksi awal malaria umumnya memiliki tanda dan gejala sebagai berikut :

Menggigil
Demam tinggi
Berkeringat secara berlebihan seiring menurunnya suhu tubuh
Mengalami ketidaknyamanan dan kegelisahan (malaise)

Tanda dan gejala lain antara lain:

Sakit kepala
Mual
Muntah
Diare

Dalam beberapa kasus, parasit penyebab malaria bisa bertahan dalam tubuh manusia selama
beberapa bulan. Sementara itu, infeksi akibat parasit P. falciparum biasanya lebih serius dan lebih
mengancam nyawa. Sehingga ketika merasakan gejala tersebut, penangan dokter lebih awal sangat
disarankan.

Penyebab, Penularan & Faktor Risiko

Meski memiliki gejala yang hampir mirip, malaria dan demam berdarah disebabkan oleh nyamuk
yang berbeda. Nyamuk penyebab demam berdarah adalah Aedes Aegypti, dan menyerang pada
siang hari. Sementara nyamuk Anopheles penyebab malaria menyerang pada pagi dan sore hari.

Penyebab Malaria

Parasit yang menyebabkan malaria disebut plasmodium. Ada 170 jenis plasmodium, tapi hanya
empat yang menyebabkan malaria pada manusia :

P. falciparum, merupakan jenis yang banyak terdapat di Afrika dan menyebabkan gejala
yang parah.
P. vivax, merupakan jenis yang banyak terdapat di daerah tropis Asia.
P. malariae, banyak terdapat di Afrika dan dapat berdiam di aliran darah tanpa menimbulkan
gejala apapun untuk beberapa tahun.
P. ovale, banyak terdapat di Afrika bagian barat.
Proses Penularan Penyakit Malaria

Penularan parasit plasmodium kepada manusia adalah melalui nyamuk anopheles betina. Ketika
nyamuk menggigit seseorang yang terinfeksi malaria, nyamuk tersebut menyedot parasit yang
disebut gametocytes. Parasit tersebut menyelesaikan siklus pertumbuhannya di dalam tubuh
nyamuk dan kemudian merambat ke kelenjar ludah nyamuk. Pada saat menggigit anda, nyamuk ini
menyuntikan parasit ke aliran darah anda. Menuju hati kemudian melipatgandakan diri.

Bentuk penularan lain yang dapat terjadi dapat berupa penularan dari wanita hamil ke janin. Malaria
juga dapat menular melalui transfusi darah.

Faktor Risiko Terkena Malaria

Mereka yang memiliki imunitas rendah terhadap malaria memiliki risiko yang lebih besar. Hal ini
berlawanan dengan mereka yang tinggal di daerah endemik karena telah memiliki imunitas terhadap
malaria.

Mereka yang berisiko mengalami malaria antara lain:

Anak-anak dan bayi


Pelancong yang datang dari wilayah tanpa malaria
Wanita hamil dan janinnya

Pencegahan dan Cara Pengobatan

Tidak ada vaksin yang efektif untuk melawan malaria. Pada negara-negara endemik cara
pencegahannya adalah dengan menjauhkan nyamuk dari manusia dengan memakai obat nyamuk
atau jaring nyamuk.

Cara Pencegahan

Biasanya pemerintah melakukan foging (pengasapan) di tempat-tempat endemik malaria. Namun


kita juga bisa melakukan pencegahan seperti berikut:

Menghindari gigitan nyamuk dengan memakai baju tertutup


Menggunakan krim anti nyamuk
Memasang kelambu anti nyamuk
Jika Anda akan bepergian ke tempat di mana banyak nyamuk malaria mengancam,
konsultasikan dulu dengan dokter
Jangan keluar rumah setelah senja
Menyemprotkan obat nyamuk di kamar tidur dan isi rumah

Jangan lupa, jaga kesehatan diri dengan makan makanan bergizi dan olahraga teratur untuk
meningkatkan sistem imun dan mencegah serangan penyakit malaria!

Cara Pengobatan

Ada tiga faktor yang harus diperhatikan dalam pengobatan malaria yaitu : jenis plasmodium yang
menginfeksi, keadaan klinis pasien (usia dan kehamilan) dan jenis obat yang cocok untuk
plasmodium penginfeksi. Jenis obat tergantung dari daerah geografis tempat plasmodium tersebut
hidup. Hal tersebut disebabkan adanya plasmodium yang sudah resisten terhadap beberapa obat
pada daerah daerah tertentu.

Malaria ringan dapat diberikan obat oral. Sedangkan malaria berat yang mempunyai gejala klinis
perdarahan harus di observasi di rumah sakit dengan pengobatan intra vena. Penyebab demam
berdarah adalah nyamuk demam berdarah. Nyamuk demam berdarah lebih kita kenal dengan
nama nyamuk aedes aegypti.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, lebih dari 80% dari mereka yang terinfeksi
virus dengue diam-diam akan menularkan penyakit tanpa gejala atau hanya sakit ringan. Namun,
ada risiko 5% dari kematian untuk pasien-pasien yang penyakitnya semakin berkembang dalam
tubuh (mungkin karena tidak dirawat intensif) atau dikenal sebagai dengue shock syndrome (DSS).
Banyak faktor yang mempengaruhi pasien demam berdarah semakin parah.

Penyebab demam berdarah semakin meningkat


Penyebab demam berdarah semakin meningkat dapat disebabkan oleh beberapa faktor predisposisi
antara lain :
Mutasi Nyamuk Aedes Aegypti (nyamuk demam berdarah) Vektor Primer Virus Demam
Berdarah
Virus Dengue mentransmisikan terutama melalui gigitan dari nyamuk Aedes aegypti. Setelah
penularan melalui gigitan nyamuk, virus dengue terinkubasi selama tiga sampai empat belas hari.
Dengue kemudian menyebabkan sakit mirip flu dan nyeri, demam tinggi, kehilangan nafsu makan,
sakit kepala dan ruam. Permeabilitas vaskular dan kegagalan peredaran darah ciri bentuk yang
paling parah pada infeksi dengue. Mutasi yang terjadi semakin meningkatkan faktor
resiko penyebab demam berdarah apalagi mereka yang rentan, yaitu orang yang memiliki daya
tahan tubuh rendah.
Jenis Kelamin, ras dan usia Faktor predisposisi untuk Demam Berdarah Dengue
Berdasarkan data dari Kuba, orang yang berkulit putih mungkin menghadapi resiko lebih besar dari
kulit hitam untuk demam berdarah dengue.Dengan riwayat infeksi dengue sebelumnya berada pada
risiko komplikasi tinggi dari bentuk parah demam berdarah dengue (DBD) dan dengue shock
syndrome (DSS). Bayi dengan perlindungan antibodi ibu mungkin mengalami kondisi demam ringan
dibedakan ketika terinfeksi dengan serotipe yang sama. Namun, antibodi ibu tempat bayi berisiko
lebih besar menyebabkan komplikasi dari infeksi dengan serotipe lain. Usia merupakan faktor risiko
dimana kebanyakan kematian terjadi pada anak di bawah usia 15. Jenis kelamin termasuk faktor
risiko komplikasi parah. Perempuan cenderung untuk memiliki riwayat parah dari demam berdarah
daripada laki-laki.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa penularan virus aedes aegypty adalah penyebab demam
berdarah yang utama sehingga membunuh atau setidaknya menghindari vector utama ini adalah
jalan yang terbaik yang dapat kita tempuh. Program yang digalakkan pemerintah yaitu 3 M adalah
salah satu hal yang bisa kita lakukan untuk membasmi penyakit demam berdarah dengue ini.

Anda mungkin juga menyukai