Anda di halaman 1dari 3

Mengenali Ciri-Ciri Nyamuk Aedes Aegypti Penyebab DBD

Penting untuk mengenali ciri-ciri nyamuk Aedes aegypti yang dapat menyebabkan
penyakit demam berdarah (DBD). Nyamuk ini mudah diketahui dari corak khas di sekitar
tubuhnya.

Nyamuk Aedes aegypti yang sudah terinfeksi virus dengue, dapat menularkan virus tersebut
ketika menggigit manusia, yang kemudian menjadi penyebab penyakit demam berdarah.
Nyamuk Aedes aegypti betina yang lebih sering menggigit manusia karena membutuhkan darah
untuk memproduksi telur.

Bentuk dan Corak Khas

Ciri-ciri nyamuk Aedes aegypti di antaranya memiliki bentuk relatif kecil. Ciri khas pada
nyamuk ini yaitu adanya corak loreng-loreng putih dan hitam pada kaki dan bagian tubuh
lainnya.
Nyamuk Aedes aegypti lebih suka tinggal di tempat yang dapat menampung air dan berwarna
gelap yang terletak di tempat yang teduh. Lokasi favorit untuk memproduksi telur yaitu di
tangkai pohon, lubang pohon dan tempat penampungan air yang tidak tertutup.

Siang hari merupakan waktu nyamuk Aedes aegypti aktif mengigit manusia. Umumnya nyamuk
Aedes aegypti mulai beraktivitas sekitar dua jam setelah matahari terbit dan beberapa jam
sebelum matahari terbenam. Walau demikian, bukan tidak mungkin nyamuk Aedes aegypti
mengigit di malam hari, khususnya di tempat yang berpenerangan baik.

Gigitan nyamuk Aedes aegypti sering tidak disadari, karena nyamuk ini menghampiri dari
belakang dan menggigit di bagian siku atau pergelangan kaki. Selain manusia, nyamuk Aedes
aegypti juga mengigit hewan peliharaan, khususnya mamalia.

Siklus Hidup Nyamuk Aedes Aegypti

Aedes aegypti memiliki siklus hidup kompleks ditandai dari perubahan bentuk, habitat, dan
fungsi. Siklus hidup nyamuk Aedes aegypti menghabiskan kurang-lebih 8-10 hari pada suhu
ruangan dan bergantung pada makanan yang didapat.

Fase perkembangan nyamuk Aedes aegypti dibagi menjadi fase akuatik yaitu larva dan pupa.
Fase kedua adalah fase terestrial yaitu telur dan nyamuk dewasa.

Berikut ini merupakan siklus hidup nyamuk Aedes aegypti selengkapnya :

Telur

Nyamuk Aedes aegypti betina meletakkan telur-telur di dalam tempat atau wadah berisi air.
Kemudian, telur-telur menetaskan larva ketika telur terendam air akibat hujan atau sumber air
lainnya.

Larva

Pada hari berikutnya, larva memakan mikroorganisme dan makhluk organik berukuran kecil.
Lalu larva meluruhkan kulit-kulit sebanyak tiga kali hingga ke tahap berikutnya. Dengan tenaga
dan ukuran saat ini, larva akan bermetamorfosis ke tahapan berikutnya.

Pupa

Fase berikut larva berubah menjadi pupa. Pupa tidak memerlukan asupan makanan, tapi
bentuknya akan berubah-ubah sebelum menjadi nyamuk dewasa.

Nyamuk dewasa

Fase berikutnya, pupa akan pecah dan keluarlah nyamuk dewasa yang muncul ke permukaan air.

Menyebarkan Penyakit Lain


Selama ini, nyamuk Aedes Aegypti identik dengan penyakit DBD. Padahal tidak hanya itu,
nyamuk Aedes Aegypti juga dapat menyebarkan virus lain yang mengakibatkan penyakit :

 Demam Kuning. Penyakit demam kuning akibat serangan virus dengue banyak
ditemukan di Afrika dan daerah tropis seperti Amerika tengah dan Selatan.
 Chikungunya. Nyamuk Aedes aegypti diduga sebagai penyebab epidemi chikungunya di
India, benua Afrika, dan beberapa negara Asia Tenggara.
 Virus Zika. Aedes aegypti berperan penting di dalam menyebarkan virus zika yang
berbahaya dari nyamuk ke manusia.

Langkah penting untuk mencegah penularan penyakit melalui nyamuk Aedes aegypti yaitu
membasmi habitat atau sarangnya sejak dini. Cara membasmi nyamuk Aedes aegypti, misalnya
selalu menjaga kebersihan tempat penampungan air dan membuang sampah botol atau wadah-
wadah yang dapat menampung air yang sudah tidak digunakan. Penting untuk melakukan ini
bersama-sama masyarakat di lingkungan sekitar tempat tinggal Anda.

Anda mungkin juga menyukai