Anda di halaman 1dari 22

Aedes aegypti

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Belum Diperiksa
Langsung ke: navigasi, cari
?
Aedes aegypti

Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Arthropoda
Kelas: Insecta
Ordo: Diptera
Famili: Culicidae
Genus: Aedes
Upagenus: Stegomyia
Spesies: Ae. aegypti
Nama binomial
Aedes aegypti
(Linnaeus, 1762)

Aedes aegypti merupakan jenis nyamuk yang dapat membawa virus dengue penyebab penyakit
demam berdarah. Selain dengue, A. aegypti juga merupakan pembawa virus demam kuning
(yellow fever) dan chikungunya. Penyebaran jenis ini sangat luas, meliputi hampir semua daerah
tropis di seluruh dunia. Sebagai pembawa virus dengue, A. aegypti merupakan pembawa utama
(primary vector) dan bersama Aedes albopictus menciptakan siklus persebaran dengue di desa
dan kota. Mengingat keganasan penyakit demam berdarah, masyarakat harus mampu mengenali
dan mengetahui cara-cara mengendalikan jenis ini untuk membantu mengurangi persebaran
penyakit demam berdarah.

Daftar isi
 1 Ciri morfologi
 2 Perilaku dan siklus hidup
 3 Pengendalian vektor
 4 Referensi

 5 Pranala luar
Ciri morfologi
Nyamuk Aedes aegypti dewasa memiliki ukuran sedang dengan tubuh berwarna hitam
kecoklatan. Tubuh dan tungkainya ditutupi sisik dengan gari-garis putih keperakan. Di bagian
punggung (dorsal) tubuhnya tampak dua garis melengkung vertikal di bagian kiri dan kanan
yang menjadi ciri dari spesies ini. Sisik-sisik pada tubuh nyamuk pada umumnya mudah rontok
atau terlepas sehingga menyulitkan identifikasi pada nyamuk-nyamuk tua. Ukuran dan warna
nyamuk jenis ini kerap berbeda antar populasi, tergantung dari kondisi lingkungan dan nutrisi
yang diperoleh nyamuk selama perkembangan. Nyamuk jantan dan betina tidak memiliki
perbedaan dalam hal ukuran nyamuk jantan yang umumnya lebih kecil dari betina dan
terdapatnya rambut-rambut tebal pada antena nyamuk jantan. Kedua ciri ini dapat diamati
dengan mata telanjang.

Perilaku dan siklus hidup


Aedes aegypti bersifat diurnal atau aktif pada pagi hingga siang hari. Penularan penyakit
dilakukan oleh nyamuk betina karena hanya nyamuk betina yang mengisap darah. Hal itu
dilakukannya untuk memperoleh asupan protein yang diperlukannya untuk memproduksi telur.
Nyamuk jantan tidak membutuhkan darah, dan memperoleh energi dari nektar bunga ataupun
tumbuhan. Jenis ini menyenangi area yang gelap dan benda-benda berwarna hitam atau merah.
Demam berdarah kerap menyerang anak-anak karena anak-anak cenderung duduk di dalam kelas
selama pagi hingga siang hari dan kaki mereka yang tersembunyi di bawah meja menjadi sasaran
empuk nyamuk jenis ini.

Infeksi virus dalam tubuh nyamuk dapat mengakibatkan perubahan perilaku yang mengarah pada
peningkatan kompetensi vektor, yaitu kemampuan nyamuk menyebarkan virus. Infeksi virus
dapat mengakibatkan nyamuk kurang handal dalam mengisap darah, berulang kali menusukkan
proboscis nya, namun tidak berhasil mengisap darah sehingga nyamuk berpindah dari satu orang
ke orang lain. Akibatnya, risiko penularan virus menjadi semakin besar.

Di Indonesia, nyamuk A. aegypti umumnya memiliki habitat di lingkungan perumahan, di mana


terdapat banyak genangan air bersih dalam bak mandi ataupun tempayan. Oleh karena itu, jenis
ini bersifat urban, bertolak belakang dengan A. albopictus yang cenderung berada di daerah
hutan berpohon rimbun (sylvan areas).

Nyamuk A. aegypti, seperti halnya culicines lain, meletakkan telur pada permukaan air bersih
secara individual. Telur berbentuk elips berwarna hitam dan terpisah satu dengan yang lain. Telur
menetas dalam 1 sampai 2 hari menjadi larva. Terdapat empat tahapan dalam perkembangan
larva yang disebut instar. Perkembangan dari instar 1 ke instar 4 memerlukan waktu sekitar 5
hari. Setelah mencapai instar ke-4, larva berubah menjadi pupa di mana larva memasuki masa
dorman. Pupa bertahan selama 2 hari sebelum akhirnya nyamuk dewasa keluar dari pupa.
Perkembangan dari telur hingga nyamuk dewasa membutuhkan waktu 7 hingga 8 hari, namun
dapat lebih lama jika kondisi lingkungan tidak mendukung.
Telur Aedes aegypti tahan kekeringan dan dapat bertahan hingga 1 bulan dalam keadaan kering.
Jika terendam air, telur kering dapat menetas menjadi larva. Sebaliknya, larva sangat
membutuhkan air yang cukup untuk perkembangannya. Kondisi larva saat berkembang dapat
memengaruhi kondisi nyamuk dewasa yang dihasilkan. Sebagai contoh, populasi larva yang
melebihi ketersediaan makanan akan menghasilkan nyamuk dewasa yang cenderung lebih rakus
dalam mengisap darah. Sebaliknya, lingkungan yang kaya akan nutrisi menghasilkan nyamuk-
nyamuk.

Pengendalian vektor
Cara yang hingga saat ini masih dianggap paling tepat untuk mengendalikan penyebaran
penyakit demam berdarah adalah dengan mengendalikan populasi dan penyebaran vektor.
Program yang sering dikampanyekan di Indonesia adalah 3M, yaitu menguras, menutup, dan
mengubur.

 Menguras bak mandi, untuk memastikan tidak adanya larva nyamuk yang berkembang di
dalam air dan tidak ada telur yang melekat pada dinding bak mandi.
 Menutup tempat penampungan air sehingga tidak ada nyamuk yang memiliki akses ke
tempat itu untuk bertelur.
 Mengubur barang bekas sehingga tidak dapat menampung air hujan dan dijadikan tempat
nyamuk bertelur.

Beberapa cara alternatif pernah dicoba untuk mengendalikan vektor dengue ini, antara lain
mengintroduksi musuh alamiahnya yaitu larva nyamuk Toxorhyncites sp. Predator larva Aedes
sp. ini ternyata kurang efektif dalam mengurangi penyebaran virus dengue.

Sebuah penelitian melepas Aedes aegypti yang terinfeksi bakteri lalat buah disebut Wolbachia.
Bakteri membuat nyamuk kurang mampu membawa virus demam berdarah sehingga membatasi
penularan demam berdarah jika meluas dalam populasi nyamuk. Pada prinsipnya Wolbachia
dapat menyebar secepat nyamuk jantan yang terinfeksi menghasilkan keturunan dengan
Wolbachia menginfeksi wanita.

Penggunaan insektisida yang berlebihan tidak dianjurkan, karena sifatnya yang tidak spesifik
sehingga akan membunuh berbagai jenis serangga lain yang bermanfaat secara ekologis.
Penggunaan insektisida juga akhirnya memunculkan masalah resistensi serangga sehingga
mempersulit penanganan di kemudian hari.

http://id.wikipedia.org/wiki/Aedes_aegypt

macam- macam nyamuk


MACAM-MACAM JENIS NYAMUK
1. Nyamuk Aedes aegypti
Aedes aegypti merupakan jenis nyamuk yang dapat
membawa virus dengue penyebab penyakit demam
berdarah. Selain dengue, A. aegypti juga merupakan
pembawa virus demam kuning (yellow fever) dan
chikungunya. Penyebaran jenis ini sangat luas, meliputi
hampir semua daerah tropis di seluruh dunia. Sebagai
pembawa virus dengue, A. aegypti merupakan pembawa
utama (primary vector) dan bersama Aedes albopictus
menciptakan siklus persebaran dengue di desa dan kota.
Mengingat keganasan penyakit demam berdarah,
masyarakat harus mampu mengenali dan mengetahui
cara-cara mengendalikan jenis ini untuk membantu
mengurangi persebaran penyakit demam berdarah.

2. Morfologi nyamuk aedes aegypti

Ciri-ciri jentik Aedes aegypti


1. Bentuk siphon besar dan pendek yang terdapat pada
abdomen terakhir
2. Bentuk comb seperti sisir
3. Pada bagian thoraks terdapat stroot spine
Ciri-ciri nyamuk Aedes aegypti
1. Bentuk tubuh kecil dan dibagian abdomen terdapat
bintik-bintik serta berwarna hitam.
2. Tidak membentuk sudut 90º
3. Penyebaran penyakitnya yaitu pagi atau sore
4. Hidup di air bersih serta ditempat-tempat lain yaitu
kaleng-kaleng bekas yang bisa menampung air hujan
5. Penularan penyakit dengan cara membagi diri.
6. Menyebabkan penyakit DBD.
a.Telur aedes aegypti

Telur Aedes Aegypti diletakkan pada bagian yang


berdekatan dengan permukaan air atau menempel pada
permukaan benda yang terapung. Jentik nyamuk Aedes
Aegypti memiliki rambut abdomen dan pada stadium ini
jentik membentuk sudut dan terdapat alat untuk
menghisap oksigen
b. larva Aedes aegepty

Larva Aedes aegepty membentuk sudut dan terdapat alat


untuk menghisap oksigen.Probosis Aedes lebih panjang
daripada nyamuk lainnya. Pupa merupakan stadium
terakhir dari nyamuk yang berada di dalam air. Pada
stadium ini tidak memerlukan makanan dan terjadi
pembentukan sayap sehingga dapat terbang. Stadium
kepompong memakan waktu lebih kurang satu sampai dua
hari. Pada fase ini nyamuk membutuhkan waktu 2-5 hari
untuk menjadi nyamuk.
c.pupa nyamuk aedes aegypti

pupa tidak akan makan apapun dan akan keluar dari larva
menjadi nyamuk yang dapat terbang dan keluar dari air.
Stadium pupa pada nyamuk Aedes berada dibawah
permukaan air dengan melingkarkan badannya. Ekor pupa
agak lurus dengan kepala melingkar dan menempel
dibadannya namun tidak bertemu dengan ekorCiri
morfologi yang khas yaitu memiliki tabung atau terompet
pernafasan yang berbentuk segitiga. Setelah berumur 1 – 2
hari, pupa menjadi nyamuk dewasa (jantan atau betina).
Pada pupa terdapat kantong udara yang terletak diantara
bakal sayap nyamuk dewasa dan terpasangsayap pengayuh
yang saling menutupi sehingga memungkinkan pupa
untuk Ekor pupa agak lurus dengan kepala melingkar dan
menempel dibadannya namun tidak bertemu dengan ekor.

d. Nyamuk Dewasa
Nyamuk Aedes aegypti jantan hanya manghisap cairan

tumbuh-tumbuhan atau sari bunga untuk keperluan

hidupnya, sedangkan yang betina menghisap darah.

Nyamuk betina lebih menyukai darah manusia daripada

darah binatang. Darah diperlukan untuk pemasakan telur

agar jika dibuahi oleh sperma nyamuk jantan, telur yang

dihasilkan dapat menetas. Setelah berkopulasi, nyamuk

betina menghisap darah dan tiga hari kemudian akan

bertelur sebanyak kurang lebih 100 butir. Nyamuk akan

menghisap darah setelah 24 jam kemudian dan siap

bertelur lagi. Setelah menghisap darah, nyamuk ini

beristirahat di dalam atau kadang-kadang di luar rumah


berdekatan dengan tempat perkembangbiakannya.

Tempat hinggap yang disenangi adalah benda-benda

tergantung seperti kelambu, pakaian, tumbuh-tumbuhan,

di tempat ini nyamuk menunggu proses pemasakan telur.

.Perilaku menggigit nyamuk aedes aegypti

Nyamuk betina lebih menyukai darah manusia

(anthropophilic) daripada darah binatang dan nyamuk

jantan hanya tertarik pada cairan mengandung gula

seperti pada bunga. Aedes aegypti biasanya menggigit

nyamuk ini memiliki kebiasaan menghisap darah pada jam

08.00-12.00 WIB dan sore hari antara 15.00-17.00 WIB

(Lestari dkk, 2011). Malam harinya lebih suka

bersembunyi di sela-sela pakaian yang tergantung atau

gorden, terutama di ruang gelap atau lembab. Mereka

mempunyai kebiasaan menggigit berulang kali. Nyamuk


ini memang tidak suka air kotor seperti air got atau

lumpur kotor tapi hidup di dalam dan di sekitar rumah

Tempat istirahat nyamuk aedes aegypti

Pada malam hari setelah menggigit dan selama menunggu

waktu pematangan telur, nyamuk Aedes aegypti (betina

maupun jantan) beristirahat di dalam rumah pada benda-

benda yang tergantung seperti pakaian gelap yang

bergelantungan di ruangan yang tidak terang, kelambu,

kopiah, dan pada tempat-tempat gelap, lembab dan sedikit

angin. di dalam rumah.

Tempat perkembangbiakan nyamuk Ae. aegypti

Tempat perkembangbiakan tersebut berupa:

1) Tempat penampungan air (TPA) yaitu tempat

menampung air guna keperluan sehari-hari seperti drum,

tempayan, bak mandi, bak WC dan ember.


2) Bukan tempat penampungan air (non TPA) yaitu

tempat-tempat yang biasa digunakan untuk menampung

air tetapi bukan untuk keperluan sehari-hari seperti

tempat minum hewan piaraan, kaleng bekas, ban bekas,

botol, pecahan gelas, vas bunga dan perangkap semut.

3) Tempat penampungan air alami (TPA alami) seperti

lubang pohon, lubang batu, pelepah daun, tempurung

kelapa, kulit kerang, pangkal pohon pisang dan potongan

bambu.

2. Nyamuk Culex quinquefasciatus (Say)


Seekor nyamuk betina mampu meletakan 100-400 butir
telur. Setiap spesies nyamuk mempunyai kebiasaan yang
berbeda-beda. Nyamuk Culex sp meletakan telurnya diatas
permukaan air secara bergelombolan dan bersatu
membentuk rakit sehingga mampu untuk mengapung.
Setelah kontak dengan air, telur akan menetas dalam
waktu 2-3 hari. Pertumbuhan dan perkembangan larva
dipengaruhi oleh faktor temperature, tempat perindukan
dan ada tidaknya hewan predator. Pada kondisi optimum
waktu yang dibutuhkan mulai dari penetasan sampai
dewasa kurang lebih 5 hari.
Pupa merupakan stadium terakhir dari nyamuk yang
berada di dalam air, pada stadium ini tidak memerlukan
makanan dan terjadi pembentukan sayap hingga dapat
terbang, stadium kepompong memakan waktu lebih
kurang satu sampai dua hari. Pada fase ini nyamuk
membutuhkan 2-5 hari untuk menjadi nyamuk, dan
selama fase ini pupa tidak akan makan apapun dan akan
keluar dari larva menjadi nyamuk yang dapat terbang dan
keluar dari air.

a. Ciri-ciri Morfologi
Ciri-ciri jentik nyamuk Culex
1. Bentuk siphon langsing dan kecil yang terdapat pada
abdomen terakhir.
2. Bentuk comb tidak beraturan.
3. Jentik nyamuk culex membentuk sudut di tumbuhan
air(menggantung
Ciri-ciri nyamuk Culex
1. Palpi lebih pendek dari pada probocis.
2. Bentuk sayap simetris.
3. Berkembang biak di tempat kotor atau di rawa-
rawa .
4. Penularan penyakit dengan cara membesarkan
tubuhnya.
5. Menyebabkan penyakit filariasis
6. Warna tubuhnya coklat kehitaman

a.telur nyamuk culex

Telur Culex diletakkan di atas permukaan air dan saling


berlekatan sehingga membentuk rakit (raft). Pada stadium
jentik membentuk sudut dan terdapat alat untuk
menghisap oksigen seperti nyamuk Aedes aegepty, akan
tetapi pada Culex alat penghisap lebih panjang dan tidak
begitu menempel di permukaan. Pupa Culex berada
dibawah permukaan air dan menggantung dengan
melingkarkan tubuhnya sehingga kepala hampir bertemu
dengan ekor pupa.

b.larva nyamuk culex

Pertumbuhan dan perkembangan larva dipengaruhi oleh


faktor temperature, tempat perindukan dan ada tidaknya
hewan predator. Pada kondisi optimum waktu yang
dibutuhkan mulai dari penetasan sampai dewasa kurang
lebih 5 hari.

c.pupa culex
Pupa merupakan stadium terakhir dari nyamuk yang
berada di dalam air, pada stadium ini tidak memerlukan
makanan dan terjadi pembentukan sayap hingga dapat
terbang, stadium kepompong memakan waktu lebih
kurang satu sampai dua hari. Pada fase ini nyamuk
membutuhkan 2-5 hari untuk menjadi nyamuk, dan
selama fase ini pupa tidak akan makan apapun dan akan
keluar dari larva menjadi nyamuk yang dapat terbang dan
keluar dari air
d.nyamuk culex

Culex atau quinquefasciatus memiliki tubuh berwarna


kecokelatan, probosis berwarna gelap tetapi kebanyakan
dilengkapi dengan sisik berwarna lebih pucat pada bagian
bawah, scutum berwarna kecoklatan dan terdapat warna
emas dan keperakan di sekitar sisiknya. Sayap berwarna
gelap, kaki belakang memiliki femur yang berwarna lebih
pucat, seluruh kaki berwarna gelap kecuali pada bagian
persendian. Nyamuk C. quinquefasciatus bisa hidup baik
di dalam maupun luar ruangan
Perilaku mengigit nyamuk culex
Nyamuk C. quinquefasciatus bisa hidup baik di dalam
maupun luar ruangan. Spesies ini sering ditemukan di
dalam rumah dan nyamuk betina merupakan nyamuk
yang aktif pada malam hari. Nyamuk ini lebih menyukai
menggigit manusia setelah matahari terbenam.

3. Nyamuk Anopheles
Nyamuk Anopheles meletakkan telurnya dipermukaan air
satu per satu atau bergerombolan tetapi saling lepas dan
mempunyai alat pengapung. Nyamuk Anopheles memiliki
ciri-ciri yaitu Menggigit di waktu malam hari di dalam dan
di luar rumah. Sesudah menghisap darah, nyamuk
beristirahat pada dinding dalam meja rumah yang gelap,
lembap, di bawah meja, di tempat tidur, atau di bawah dan
di belakang lemari
Ciri-ciri morfologi nyamuk anopheles
1. Bentuk tubuh kecil dan pendek
2. Antara palpi dan proboscis sama panjang
3. Menyebabkan penyakit malaria
4. Pada saat hinggap membentu sudut 90º
5. Warna tubunya coklat kehitam
6. Bentuk sayap simetris
7. Berkembang biak di air kotor atau tumpukan sampah

a. Telur nyamuk anopheles


Setiap bertelur setiap nyamuk dewasa mampu
menghasilkan 50-200 buah telur. Telur langsung
diletakkan di air dan terpisah (tidak bergabung menjadi
satu). Telur ini menetas dalam 2-3 hari (pada daerah
beriklim dingin bisa menetas dalam 2-3 minggu).

b. Larva nyamuk anopheles

Larva terbagi dalam 4 instar , dan salah satu ciri khas yang
membedakan dengan larva nyamuk yang lain adalah posisi
larva saat istirahat adalah sejajar di dengan permukaan
perairan, karena mereka tidak mempunyai siphon (alat
bantu pernafasan). Lama hidup kurang lebih 7 hari, dan
hidup dengan memakan algae,bakteri dan
mikroorganisme lainnya yang terdapat dipermukaan .
c. Pupa nyamuk anopheles
Bentuk fase pupa adalah seperti koma, dan setelah
beberapa hari pada bagian dorsal terbelah sebagai tempat
keluar nyamuk dewas
d.nyamuk dewasa

Nyamuk dewasa mempunyai proboscis yang berfungsi


untuk menghisap darah atau makanan lainnya (misal,
nektar atau cairan lainnya sebagai sumber gula). Nyamuk
jantan bisa hidup sampai dengan seminggu, sedangkan
nyamuk betina bisa mencapai sebulan. Perkawinan terjadi
setelah beberapa hari setelah menetas dan kebanyakan
perkawinan terjadi disekitar rawa (breeding place). Untuk
membantu pematangan telur, nyamuk menghisap darah,
dan beristirahat sebelum bertelur. Salah satu ciri khas dari
nyamuk anopheles adalah pada saat posisi istirahat
menungging.

perilaku menggigit nyamuk anopheles


Nyamuk Anopheles mempunyai aktivitas menggigit pada
permulaan malam, sesudah matahari terbenam sampai
dengan matahari terbit.

perilaku warga terhadap penyakit DBD


Semua penyakit yang dibawa oleh nyamuk dapat
dicegah dengan cara menjaga agar tidak digigit nyamuk
untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk. Untuk
mengurangi bahaya gigitan nyamuk:
1. Kenakan pakaian yang benar-benar tertutup mulai
dari tangan, kaki, kepala, dan leher (celana panjang dan
baju lengan panjang, serta penutup kepala).
2. Gunakan obat nyamuk bakar dan ramuan anti
serangga seperti serai, minyak neem (nimba), atau daun
kemangi.Ramuan antiserangga terutama penting untuk
anak-anak karena dapat mencegah gigitan nyamuk, meski
tindakan pencegahan lainnya tidak dilakukan.
Program yang sering dikampanyekan di Indonesia adalah
3M, yaitu menguras, menutup, dan mengubur.
 Menguras bak mandi, untuk memastikan tidak

adanya larva nyamuk yang berkembang di dalam air


dan tidak ada telur yang melekat pada dinding bak
mandi.
 Menutup tempat penampungan air sehingga tidak ada
nyamuk yang memiliki akses ke tempat itu untuk
bertelur.
 Mengubur barang bekas sehingga tidak dapat
menampung air hujan dan dijadikan tempat nyamuk
bertelur.

tanaman serai (pengusir atau mengendalikan serangga


seperti nyamuk aedes aegypti ), selain itu mencegah
gigitan nyamuk dapat menggunakan Daun zodia, tanaman
ini biasa digunakan untuk menghalau serangga, khususnya
nyamuk apabila hendak pergi ke hutan, yaitu dengan cara
menggosokkan daunnya ke kulit

* Nyamuk Anopheles

Sering orang mengenalnya sebagai salah satu


jenis nyamuk yang menyebabkan penyakit malaria. “Nyamuk malaria banyak terdapat di rawa-
rawa, saluran-saluran air, dan permukaan air yang terekspos sinar matahari. Ia bertelur di
permukaan air.”
Nyamuk ini hinggap dengan posisi menukik atau membentuk sudut. Sering hinggap di dinding
rumah atau kandang. Warnanya bermacam-macam, ada yang hitam, ada pula yang kakinya
berbercak-bercak putih. Waktu menggigit biasanya dilakukan malam hari.
Banyak jenis nyamuk Anopheles yang bisa menyebabkan penyakit malaria. Ada Anopheles
sundaicus yang banyak terdapat di air payau, seperti di Kepulauan Seribu. Nyamuk ini
berkembang biak di lingkungan yang banyak ditumbuhi ganggang. Ia akan meletakkan telurnya
di ganggang hijau yang banyak reniknya, sehingga begitu menetas, jentiknya langsung mendapat
makanan renik yang hidup di antara ganggang tersebut.
Ada lagi Anopheles maculatus dan Anopheles balabacensis yang banyak terdapat di perbukitan,
seperti di Bukit Manoreh, Yogyakarta. Biasanya nyamuk ini bertelur di mata air, di air rembesan,
atau di sungai yang tak deras airnya, seperti di antara bebatuan sungai. Ada lagi Anopheles
aconitus yang banyak hidup di daerah pesawahan atau saluran-saluran air yang ada rumputnya.
Selain yang sudah disebutkan, masih banyak lagi jenis Anopheles lainnya. Menurut Soeroto ada
sekitar 70 jenis nyamuk ini.
Penyakit malaria yang ditimbulkan pun jenisnya bermacam-macam, tergantung jenis parasitnya.
Semisal, ada malaria falsiparum, vivak, ovale, dan malariae. Selain itu, nyamuk Anopheles bisa
juga menyebabkan penyakit kaki gajah.
* Nyamuk Aedes aegypti

Nyamuk inilah yang menyebabkan penyakit


demam berdarah. Pada tubuhnya tampak bercak hitam-putih. Bila dilihat dengan kaca pembesar,
di sisi kanan-kiri punggungnya tampak gambar dua buah arit berwarna putih. Paling sering
hinggap di baju-baju yang menggantung dan berada di tempat-tempat gelap, seperti di bawah
tempat tidur. Selain juga suka bertelur di air yang bersih, seperti di tempayan, bak mandi, vas
bunga, dan lainnya. Ia bertelur dan menetas di dinding bejana air. Telur atau jentik nyamuknya
bisa bertahan selama 2-3 bulan.
Nyamuk ini menggigit di pagi dan sore hari, antara pukul 08.00 – 12.00 dan 15.00 – 17.00. Bila
nyamuk ini sudah menggigit orang atau binatang, pada hari ketiga nyamuk tersebut akan
bertelur, dan dua hari kemudian menetas. Setelah 8 hari, jentik tersebut sudah jadi nyamuk.
Selama itu, 2 hari sekali nyamuk bertelur, sehingga si betina akan mencari darah lagi. Jadi, kalau
nyamuk itu menggigit seorang penderita demam berdarah, maka kurang lebih dalam 10 hari
nyamuk tersebut sudah infektif atau mengandung virus demam berdarah. Bila menggigit orang,
virusnya akan masuk ke tubuh orang yang digigit. Virus demam berdarah akan ada selama
nyamuk itu hidup. Karena setiap 2 hari sekali dia menggigit, maka virusnya bisa masuk ke orang
lain lagi. Demikian terus penyebarannya.
Menurut Soeroto, paling jauh nyamuk ini terbang dalam radius kurang lebih 50-100 meter ke
kanan-kiri sekitar rumah. Jadi telur nyamuk demam berdarah bisa berada sekitar itu. “Oleh
karena itu, bila sudah ada kasus demam berdarah di sekitar rumah kita, segeralah dilakukan
pengasapan. Maksudnya, untuk membunuh nyamuk yang mengandung virus/nyamuk yang
infektif, supaya tak ada penularan demam berdarah.”
* Nyamuk Aedes albopictus

Spesies ini juga bisa menularkan demam


berdarah. Nyamuk ini biasanya banyak terdapat di kebun atau di halaman rumah. Cirinya hampir
sama dengan Aedes aegypti, yaitu bercak-bercak putih di badan. Bila dilihat dengan kaca
pembesar tampak di median punggungnya ada garis putih.
Waktu menggigitnya pun sama dengan Aedes aegypti, yaitu di pagi dan sore hari. Bertelurnya di
air tergenang, misalnya pada kaleng-kaleng bekas yang menampung air hujan di halaman rumah.
Pada musim penghujan, nyamuk ini banyak terdapat di kebun atau halaman rumah karena di situ
terdapat banyak tempat yang terisi air.

* Nyamuk Culex fatiqans

Nyamuk rumah ini menggigit di malam hari.


Hinggapnya di mana saja, entah itu di pakaian yang tergantung maupun di dinding rumah. Warna
nyamuknya bermacam-macam, ada yang hitam, ada juga yang cokelat. Telurnya mengelompok,
seperti membentuk rakit. Jentiknya menggantung di air. Ciri nyamuk ini, saat hinggap posisi
tubuhnya tidak menukik tapi mendatar.
Ia lebih banyak ditemui di air keruh atau tempat yang banyak mengandung material organik atau
bahan makanan, seperti di got. Meski begitu, dia juga suka berada di air yang jernih.
Nyamuk ini bisa menjadi perantara penyakit kaki gajah atau filariasis. Penyakit ini penyebabnya
adalah cacing Wuchereria bancrofti yang berada dalam darah seorang penderita. Bila nyamuk
mengisap darah penderita yang mengandung bibit filariasis, maka cacing dari penderita tersebut
bisa terbawa dan ditularkan pada orang lain lewat gigitannya. “Dulu di Jakarta banyak dijumpai
penyakit ini, tapi sekarang sudah berkurang,” ujar peneliti yang pernah mendapat Meritorious
Honour Award (1993) dari pemerintah Amerika Serikat, karena menemukan teknik pembiakan in
vitro cacing filarial penyebab kaki gajah.

BEBERAPA HAL YANG HARUS KAMU KETAHUI TENTANG NYAMUK :

 Nyamuk itu sebenarnya bukan gigit tapi menghisap.


 Jenis nyamuk itu ada lebih dari 2500 jenis. Kebanyakan bergerak aktif pada waktu dini
dan malam hari.Tapi ada juga jenis nyamuk yang menghisap ditengah hari.
 Bukan cuma manusia aja yang suka tempat gelap, tapi nyamuk juga suka tempat gelap,
seperti dipohon, rumputan.
 Nyamuk lebih suka menghisap darah manusia yang memakai baju warna terang daripada
yang warnanya gelap.
 Bukan cuma manusia juga yang punya selera, tapi nyamuk juga. Ada nyamuk yang suka
darah manusia, kerbau, burung, kura-kura dsb.
 Nyamuk bisa kawin di udara dalam 15 detik.
 Nyamuk jantan adalah pemakan sayuran alias vegetarian. Kenapa nyamuk betina
enggak?? Soalnya dalam darah itu terdapat protein yang mereka butuhkan untuk
menghasilkan telur.
 Nyamuk mendeteksi manusia lewat helaan nafas kita, terutama waktu kita tidur dan
olahraga.
 Nyamuk juga merupakan salah satu distributor penyakit buat manusia. Contoh : malaria.
 Goresan dikulit akibat gigitan nyamuk merupakan reaksi alergi terhadap liur nyamuk
yang disuntikkan ke tubuh kita guna mencegah pembekuan darah.

Sumber : http://www.kaskus.us/showthread.php?t=2942637

Anda mungkin juga menyukai