Disusun oleh :
BobiHananda (1820353882)
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SETIA BUDI
SURAKARTA
2018
BAB I
PENDAHULUAN
Pemusnahan obat merupakan kegiatan penyelesaian terhadap obat-obatan yang tidak terpakai
karena kadaluarsa, rusak, ataupun mutunya sudah tidak memenuhi standar. Tujuan dilakukan
pemusnahan ini ialah untuk melindungi masyarakat dari bahaya yang disebabkan oleh
penggunaan obat atau perbekalan kesehatan yang tidak memenuhi persyaratan mutu keamanan
dan kemanfaatan, selain itu pemusnahan juga bertujuan untuk menghindari pembiayaan seperti
biaya penyimpanan, pemeliharaan, penjagaan atas obat atau perbekalan kesehatan lainya yang
sudah tidak layak untuk dipelihara.Pemusnahan obat yang tepat dapat meningkatkan efisiensi
dan efektifitas kinerja, terutama dalam hal biaya penyimpanan, pemeliharaan, penjagaan atas
obat. Salah satu bagian di dalam organisasi yaitu sistem yang baik dan sesuai dengan prosedur
yang ada, maka terwujudlah peningkatan efisiensi dan kelancaran kinerja. Selain itu pemusnahan
obat juga bertujuan untuk menjaga keselamatan kerja dan menghindarkan diri dari pengotoran
lingkungan. Secara umum, obat-obatan kadaluarsa bukan merupakan ancaman serius bagi
kesehatan masyarakat ataupun lingkungan. Pembuangan yang tidak layak dapat berbahaya jika
kemudian menimbulkan kontaminasi pada sumber air setempat. Obat-obatan kadaluarsa dapat
diambil pemulung atau anak-anak jika tempat pembuangan tidak diamankancurian dari timbunan
obat-obatan tak terpakai atau saat pemilahan dapat berakibat dijualnya atau disalahgunakannya
obat-obatan kadaluarsa. Sebagian besar obat-obatan yang telah melampaui batas waktu
penggunaannya akan berkurang efektivitasnya dan sebagian kecil menimbulkan reaksi yang
tidak diinginkan. Terdapat beberapa kelompok obat-obatan kadaluarsa atau tindakan
penghancuran obat-obatan yang tidak baik yang dapat menimbulkan risiko bagi kesehatan
masyarakat. Resiko kesehatan yang terutama adalah sebagai berikut:
1. Kontaminasi air minum harus dihindari. Area penimbunan sampah harus ditempatkan secara
khusus dan dibangun sehingga dapat meminimalisir kemungkinan terjadinya perembesan yang
dapat memasuki lapisan air tanah, air permukaan ataupun sistem air minum.
2. Antibiotik, anti keganasan dan disinfektan yang tidak dapat mengalami bio-degradasi tidak
boleh dibuang ke saluran pembuangan air karena dapat membunuh bakteri yang diperlukan
untuk memproses limbah. Anti keganasan tidak boleh dibuang ke dalam air karena akan merusak
kehidupan air atau mengkontaminasi air minum. Demikian juga dinsinfektan dalam jumlah
banyak tidak boleh dibuang ke saluran pembuangan air atau sumber air tanpa pengenceran.
3. Pembakaran obat-obatan dengan suhu rendah atau di wadah terbuka dapat menjadi penyebab
terlepasnya bahan-bahan pencemar beracun ke udara. Idealnya tindakan tersebut harus dihindari.
4. Pemilahan dan pembuangan secara tidak tepat dan tidak aman dapat mengakibatkan obat-
obatan yang telah kadaluarsa dijual kembali ke masyarakat. Pemulungan di tempat penimbunan
sampah yang tidak terlindungi merupakan hal bisa berakibat buruk.
5. Bila lokasi pembuangan yang baik dan tenaga terlatih untuk mengawasi pembuangan tidak
dimiliki, obat-obatan tak terpakai tidak akan menimbulkan bahaya bila disimpan secara aman
dalam keadaaan kering. Jika disimpan dalam kemasan aslinya risiko kehilangan dapat terjadi dan
untuk menghindari hal tersebut sebaiknya disimpan dalam tong dan obat-obatan tersebut
diimobilisasi.
Kemungkinan pengembalian obat-obatan yang tidak terpakai pada produsen dalam rangka
pembuangan yang aman harus diusahakan bila mungkin; terutama obat-obatan yang
menimbulkan masalah dalam pembuangan, seperti anti keganasan. Untuk sumbangan yang tanpa
diminta atau tidak diinginkan, terutama yang telah melampaui atau dekat batas waktu
kadaluarsanya dapat dikembalikan ke penyumbang. Saat ini tidak terdapat konvensi internasional
yang mengatur pemindahan produk farmasi secara lintas batas. Namun demikian, obat-obatan
yang rusak atau kadaluarsa dianggap sebagai limbah yang berbahaya sehingga jika dipindahkan
melintasi perbatasan harus mengikuti Konvensi Basel mengenai Pengiriman Lintas Batas Bahan-
bahan Berbahaya. Hal tersebut meliputi prosedur tertulis untuk mendapatkan ijin melintasi
perbatasan internasional sepanjang rute transit sebelum pelaksanaan. Prosedur tersebut
memerlukan waktu hingga beberapa bulan untuk menyelesaikannya.
2. Penimbunan
Penimbunan berarti penempatan limbah langsung ke lahan penimbunan sampah tanpa perlakuan
atau persiapan sebelumnya. Penimbunan merupakan metode yang tertua dan paling sering
dipergunakan dalam pembuangan limbah padat. Terdapat tiga macam cara penimbunan yaitu:
Pembuangan sederhana barangkali merupakan metoda pembuangan yang paling sering dilakukan
di negara berkembang. Pembuangan sampah yang tidak diolah ke tempat penimbunan sampah
terbuka secara sederhana dan tanpa pengendalian merupakan langkah yang tidak ramah
lingkungan dan harus dihindari. Pembuangan limbah farmasi tanpa pengelolaan ke tempat
tersebut tidak disarankan kecuali bila tidak ada pilihan lain. Sebaiknya limbah tersebut dibuang
setelah diimobilisasi dengan enkapsulasi atau inersiasi. Sebagai cara terakhir, bila upaya
imobilisasi limbah farmasi tidak memungkinkan, limbah yang tidak diolah harus ditutupi segera
dengan sampah rumah tangga dalam jumlah yang besar untuk menghindari pemulungan. Harus
diperhatikan bahwa pembuangan ke tempat penimbunan sampah yang terbuka tanpa
pengendalian dan tanpa isolasi yang cukup terhadap lapisan air tanah atau sumber air lainnya
dapat menimbulkan polusi, dengan risiko terburuk adalah kontaminasi air minum.
b. Penimbunan berteknologi
Tempat pembuangan seperti ini menerapkan beberapa cara yang dapat melindungi terjadinya
kehilangan bahan-bahan kimia ke dalam lapisan air tanah. Penyimpanan obat-obatan secara
langsung merupakan pilihan kedua setelah pembuangan limbah farmasi yang telah diimobilisasi
ke tempat penimbunan sampah.
Lokasi penimbunan sampah yang dibangun dan dioperasikan secara tepat merupakan cara
pembuangan sampah rumah tangga yang relatif aman, juga bagi limbah farmasi. Prioritas utama
adalah perlindungan lapisan air tanah. Tempat penguburan yang memadai harus memiliki saluran
pengeluaran yang terisolasi dari sumber air dan berada di atas lapisan air tanah. Setiap harinya
limbah padat dipadatkan dan ditutupi dengan tanah untuk menjamin kebersihan. Istilah
“penimbunan sampah yang aman” menunjukkan bahwa lokasi tersebut dipilih, dibangun dan
dikelola secara memadai. Pengembangan lokasi penimbunan sampah tanpa pengendalian agar
memenuhi standar yang benar harus difikirkan.
1.Obat-obatan: 65%
2.Kapur: 15%
3.Semen: 15%
Beberapa obat-obatan cair seperti sirup dan cairan intravena dapat dilarutkan ke dalam air dan
dibuang ke saluran pembuangan air sedikit demi sedikit selama periode tertentu tanpa
memberikan dampak serius terhadap kesehatan masyarakat atau lingkungan. Air yang mengalir
dengan deras dapat juga dipergunakan untuk membilas sejumlah kecil obat-obatan atau anti
septik cair yang telah diencerkan dengan baik. Pada keadaan dimana terjadi kerusakan saluran
pembuangan air, mungkin dibutuhkan bantuan dari ahli hidrogeologi atau ahli teknologi
kesehatan.
Obat-obatan tidak boleh dihancurkan dengan cara pembakaran bersuhu rendah dalam wadah
terbuka karena polutan beracun dapat dilepaskan ke udara. Kemasan kertas dan karton jika tidak
hendak didaur-ulang dapat dibakar. Plastik polivinil klorida (PVC) tidak boleh dibakar.
Meskipun pembakaran limbah farmasi bukan merupakan metoda pembuangan yang disarankan,
pada kenyataannya hal tersebut seringkali dilakukan. Sangat dianjurkan bahwa pembuangan
limbah farmasi dengan cara ini hanya untuk jumlah yang sangat sedikit.
Banyak negara yang tidak memiliki insinerator dua ruang bersuhu tinggi yang dapat menangani
komponen halogen lebih dari 1%. Insinerator tersebut memenuhi standar pengendalian emisi
yang ketat seperti yang diterbitkan oleh Uni Eropa. Namun biasanya hanya pembakaran dan
insinerator bersuhu sedang yang tersedia. Pada keadaan darurat pihak berwenang dapat
mempertimbangkan penggunaan insinerator dua ruang yang bekerja pada suhu minimal 850oC
dengan waktu retensi pembakaran sedikitnya dua detik pada ruang kedua untuk mengelola obat-
obatan berbentuk padat. Banyak insinerator pengelolaan limbah kota yang lebih lama merupakan
incinerator suhu sedang dan penggunaan fasilitas tersebut disarankan sebagai langkah sementara,
daripada penggunakan pilihan yang kurang aman seperti pembuangan ke tempat pembuangan
yang tidak memadai. Pada keadaan ini disarankan bahwa limbah farmasi dicampur dengan
limbah rumah tangga dalam jumlah yang besar (sekitar 1:1000). Insinerator tersebut tidak
dirancang untuk membakar komponen halogen secara aman. Sebagian besar obat-obatan
mengandung halogen dalam konsentrasi yang sangat rendah sehingga kandungan halogen yang
terdapat dalam gas hasil pembakaran dapat diabaikan.
Industri-industri yang mempergunakan teknologi dengan suhu tinggi seperti tempat pembakaran
semen, stasiun tenaga panas bumi yang berbahan bakar batu bara atau tempat pengecoran
biasanya memiliki tempat pembakaran yang bekerja pada suhu yang jauh lebih tinggi dari
850oC, memiliki waktu retensi pembakaran yang lebih lama dan mengeluarkan gas buangan
melalui cerobong yang tinggi. Banyak negara yang tidak memiliki fasilitas pembuangan limbah
kimia yang mahal dan canggih sehingga penggunaan alat pembakaran industri dapat menjadi
pilihan yang dapat terlaksana dan murah. Pembakaran semen merupakan yang paling memadai
untuk pembuangan obat-obatan kadaluarsa, limbah kimia, minyak bekas, ban karet, dan lain
sebagainya. Beberapa karakteristik pembakaran semen menjadikannya cocok untuk pembuangan
obat-obatan. Selama proses pembakaran, bahan baku semen mencapai suhu 1450oC sementara
gas pembakaran mencapai suhu 2000oC. Pada suhu setinggi ini waktu tinggal gas hanya
beberapa detik. Pada keadaan ini semua komponen organik limbah akan hancur secara efektif.
Beberapa hasil pembakaran yang beracun atau berbahaya terserap oleh produk kerak semen atau
dikeluarkan oleh pertukaran panas. Produsen semen di banyak negara sangat tertarik akan
penggunakan bahan bakar alternatif karena dapat mengurangi biaya bahan bakar tanpa pengaruh
buruk bagi kualitas semen. Dengan dijalankannya mekanisme pengendalian dampak lingkungan
yang memadai, dampak bagi lingkungan sekitar akan semakin kecil. Sebaiknya dilakukan
pembicaraan dengan perusahaan semen dan institusi lingkungan yang terkait untuk mengatur
agar limbah dapat dibuang dengan mempergunakan alat pembakaran semen. Obat-obatan harus
dimasukkan ke dalam tungku dengan penambahan bahan bakar dalam jumlah kecil secukupnya.
Terdapat aturan sederhana bahwa bahan bakar yang dimasukkan dalam tungku untuk setiap
pembakaran bahan farmasi tidak melebihi 5%. Pembakaran semen biasanya menghasilkan 1500
hingga 8000 ton semen per hari, karena itu sangat banyak obat-obatan yang dapat disingkirkan
dalam waktu singkat. Untuk menghindari penyumbatan mekanisme penyaluran bahan bakar,
sebaiknya kemasan dibuka atau dilakukan penggilingan obat-obatan terlebih dahulu.
9. Dekomposisi kimiawi
Jika tidak terdapat insinerator yang memadai, dekomposisi kimiawi sesuai rekomendasi
produsen dapat dipergunakan dan diikuti oleh penimbunan. Metoda ini tidak disarankan bila
tidak terdapat ahli kimia. Inaktivasi kimiawi berat dan lama, dan persediaan bahan kimia yang
diperlukan untuk pengolahan harus tersedia sepanjang waktu. Metoda ini mungkin praktis untuk
menyingkirkan sejumlah kecil obat-obatan anti keganasan. Namun untuk jumlah yang besar,
contohnya lebih dari 50 kg obat-obatan anti keganasan, dekomposisi kimiawi tidak praktis
karena jumlah yang kecil saja memerlukan perlakuan berulang.
BAB II
PEMBAHASAN KASUS
KASUS 5
Obat Kadaluwarsa
Ditimbang
Pasal 40
A. PemusnahanNarkotika, Psikotropika,
danPrekursorFarmasidilakukandengantahapansebagaiberikut:
a) penanggungjawabfasilitasproduksi/fasilitasdistribusi/fasilitaspelayanankefarmasian/pimpi
nanlembaga/dokterpraktikperoranganmenyampaikansuratpemberitahuandanpermohonans
aksikepada:
1. KementerianKesehatandanBadanPengawasObatdanMakanan,
bagiInstalasiFarmasiPemerintahPusat;
2. DinasKesehatanProvinsidan/atauBalaiBesar/BalaiPengawasObatdanMakanansetempat,
bagiImportir, IndustriFarmasi, PBF, LembagaIlmuPengetahuan,
atauInstalasiFarmasiPemerintahProvinsi; atau
3. DinasKesehatanKabupaten/Kota
dan/atauBalaiBesar/BalaiPengawasObatdanMakanansetempat, bagiApotek,
InstalasiFarmasiRumahSakit, InstalasiFarmasiKlinik,
InstalasiFarmasiPemerintahKabupaten/Kota, Dokter, atauTokoObat.
b) KementerianKesehatan, BadanPengawasObatdanMakanan, DinasKesehatanProvinsi,
BalaiBesar/BalaiPengawasObatdanMakanansetempat,
danDinasKesehatanKabupaten/Kota menetapkanpetugas di
lingkungannyamenjadisaksipemusnahansesuaidengansuratpermohonansebagaisaksi.
c) Pemusnahandisaksikanolehpetugas yang telahditetapkansebagaimanadimaksudpadahuruf
b.
d) Narkotika, PsikotropikadanPrekursorFarmasidalambentukbahanbaku, produkantara,
danprodukruahanharusdilakukansampling untukkepentinganpengujianolehpetugas yang
berwenangsebelumdilakukanpemusnahan. Narkotika,
PsikotropikadanPrekursorFarmasidalambentukobatjadiharusdilakukanpemastiankebenara
nsecaraorganoleptisolehsaksisebelumdilakukanpemusnahan.
BERITA ACARA PEMUSNAHAN RESEP
Dengandisaksikanoleh :
1. Nama : Ayu Sri Lestari
NIP : 01.02.56
Jabatan : TTK
2. Nama : Bobi Hananda
NIP : 12.10.12
Jabatan : TTK
TelahmelakukanpemusnahanReseppadaApotek kami, yang
telahmelewatibataswaktupenyimpananselama 5 (lima) tahun, yaitu :
Fakturpembeliandaritahun 2010 sampaidengantahunJanuari 2017 Seberat 8 kg.
Resepdaritahun 2006 sampaidengantahun 2016 Seberat 20 kg.
ResepNarkotikdaritahun2006 sampaidengantahun 2016 Seberat 7 kg.
ResepPsikotropikadaritahun2006 sampaidengantahun 2016 Seberat 10 kg
Tempatdilakukanpemusnahan :Apotek
Demikianlahberita acara ini kami buatsesungguhnyadenganpenuhtanggungjawab.
Berita acara inidibuatrangkap 4 (empat) dandikirimkepada :
1.KepalaDinasKesehatanKabupaten / Kota
2.KepalaBalaiPemeriksaanObatdanMakanan
3.KepalaDinasKesehatanProvinsi
4.Arsip di Apotek
Surakarta, 19 Februari 2018
Saksi-saksi yang membuatberita acara
1 Ayu Sri Lestari Astrid PrayaniS.Farm., Apt.
NIP. 01.02.56 NO.SIPA. 12/108/IV/2017
2 BobiHananda
NIP. 12.10.12
BERITA ACARA PEMUSNAHAN OBAT NON- NARKOTIKA/PSIKOTROPIKA
KADALUWARSA/RUSAK
PadahariiniSenintanggal 19 bulanFebruaritahun 2018
sesuaidenganPeraturanMenteriKesehatanRepublik Indonesia Nomor 73 Tahun 2016
tentangStandarPelayananKefarmasian di Apotek , kami yang bertandatangan di bawahini :
Nama ApotekerPengelolaApotek : Astrid PrayaniS.Farm., Apt.
Nomor SIPA : 12/108/IV/2017
Nama Apotek : APOTEK GEMILANG
AlamatApotek : JL.Mojosongo No 4, Kelurahan JEBRES, Solo
Dengandisaksikanoleh :
1. Nama : Ayu Sri Lestari
NIP : 01.02.56
Jabatan : TTK
2. Nama : Bobi Hananda
NIP : 12.10.12
Jabatan : TTK
TelahmelakukanpemusnahanObatsebagaimanatercantumdalamdaftarterlampir.
Tempatdilakukanpemusnahan :tempatpembuangansampah yangjauhdaripemukiman
Demikianlahberita acara ini kami buatsesungguhnyadenganpenuhtanggungjawab.
Berita acara inidibuatrangkap 4 (empat) dandikirimkepada :
1.KepalaDinasKesehatanKabupaten / Kota
2.KepalaBalaiPemeriksaanObatdanMakanan
3.KepalaDinasKesehatanProvinsi
4.Arsip di Apotek
Surakarta, 19 Februari 2018
Saksi-saksi yang membuatberita acara
1 Ayu Sri Lestari Astrid PrayaniS.Farm., Apt.
NIP. 01.02.56 NO.SIPA. 12/108/IV/2017
2 BobiHananda
NIP. 12.10.12
DAFTAR OBAT YANG DIMUSNAHKAN
2 BobiHananda
NIP. 12.10.12
BERITA ACARA PEMUSNAHAN OBAT NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA,
PREKURSOR KADALUWARSA/RUSAK
PadahariiniSenintanggal 19 bulanFebruaritahun 2018
sesuaidenganPeraturanMenteriKesehatanRepublik Indonesia Nomor 73 Tahun 2016
tentangStandarPelayananKefarmasian di Apotek , kami yang bertandatangan di bawahini :
Nama ApotekerPengelolaApotek : Astrid PrayaniS.Farm., Apt.
Nomor SIPA : 12/108/IV/2017
Nama Apotek : APOTEK GEMILANG
AlamatApotek : JL.Mojosongo No 4, Kelurahan JEBRES, Solo
Dengandisaksikanoleh :
1. Nama : Cici Dwi HHP
NIP : 192.19101.09
Jabatan : Wakil Kepala Dinkes
2. Nama : Ayu Sri Lestari
NIP : 01.02.56
Jabatan : Wakil Kepala BPOM
3. Nama : Bobi Hananda
NIP : 12.10.12
Jabatan : TTK
TelahmelakukanpemusnahanObatsebagaimanatercantumdalamdaftarterlampir.
Tempatdilakukanpemusnahan :Tempatpembuanganjauhdaripemukiman
Demikianlahberita acara ini kami buatsesungguhnyadenganpenuhtanggungjawab.
Berita acara inidibuatrangkap 4 (empat) dandikirimkepada :
1.KepalaDinasKesehatanKabupaten / Kota
2.KepalaBalaiPemeriksaanObatdanMakanan
3.KepalaDinasKesehatanProvinsi
4.Arsip di Apotek
Surakarta, 19 Februari 2018
Saksi-saksi yang membuatberita acara
1. Cici Dwi HHP Astrid Prayani S.Farm., Apt.
NIP. 192.19101.0901.02.56 NO.SIPA. 12/108/IV/2017
3. Bobi Hananda
NIP. 12.10.12
DAFTAR OBAT YANG DIMUSNAHKAN
3. Bobi Hananda
NIP. 12.10.12
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dalam memusnahkan berkas (resep, faktur) maupun obat (obat biasa, narkotika,
psikotropika dan prekursor) mempunyai alur pemusnahan sesuai dengan undang-undang
Permenkes tahun