OLEH :
i
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia dan rahmat-
Nya, penulis dapat menyusun Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Penanganan Obat Rusak
dan Kedaluwarsa di Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan Kota Kupang” dengan lancar. Penulis
juga ingin mengucapkan terima kasih bagi seluruh pihak yang telah membantu dalam
pembuatan Karya Tulis Ini dan berbagai sumber yang telah dipakai sebagai data dan fakta
pada Karya Tulis Ini.
Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini diajukan sebagai syarat kenaikan pangkat.
Penulis menyadari bahwa Karya Tulis ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan menuju
kesempurnaan Karya Tulis ini. Akhir kata, penulis berharap Karya Tulis ini dapat bermanfaat
bagi kita semua.
Kupang 2020
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini dapat
dirumuskan sebagai berikut:
1) Berapa banyak jumlah obat kedaluwarsa yang dihasilkan di Instalasi Farmasi Dinas
Kesehatan Kota Kupang?
2) Bagaimanakah penanganan obat rusak atau obat kedaluwarsa di Instalasi Farmasi
Dinas Kesehatan Kota Kupang?
3) Apakah penanganan obat rusak atau kedaluwarsa sudah sesuai dengan standar
prosedur?
2. Bagi Kesehatan
Merupakan sumbangan pemikiran untuk Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan Kota
Kupang dalam penanganan obat rusak dan obat kedaluwarsa agar memperhatikan
tanggal kedaluwarsa dan kondisi obat.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
publik dan perbekalan kesehatan di daerah kepulauan, tanda- tanda kedaluwarsa obat
tergantung dari bentuk sediannya. Berikut adalah tanda- tanda kedaluwarsa obat
a. Tablet
Yaitu apabila terjadi perubahan pada warna, bau dan rasa, timbul bintik– bintik
noda, lubang-lubang, pecah, retak, terdapat benda asing, menjadi bubuk dan
lembab.
b. Tablet Salut
Yaitu apabila terjadi perubahan salutan seperti pecah, basah, lengket satu dengan
lainnya dan terjadi perubahan warna.
c. Kapsul
Yaitu apabila cangkang kapsul menjadi lembek, terbuka sehingga isinya keluar,
melekat satu sama lain, dapat juga melekat dengan kemasan
d. Puyer
Yaitu pabila terjadi perubahan warna, timbul bau, timbul noda bintik-bintik,
lembab sampai mencair
e. Salep/Krim/Lotion/Cairan
Apabila terjadi perubahan warna, bau, timbul endapan atau kekeruhan, mengental,
timbul gas, memisah menjadi 2 (dua) bagian, mengeras, sampai pada kemasan
atau wadah menjadi rusak rusak (Dirjen Binfar Alkes, 2008).
5
b) Obat yang kedaluwarsa berubah menjadi beracun yang menimbulkan bahaya baru.
Menghindari obat yang sudah kedaluwarsa diperlukan bagi obat-obat yang kurang
stabil, terutama dalam bentuk sirup, hormon, antibiotik. Meskipun terdapat tanggal
kedaluwarsa dalam kemasan obat , kita tidak boleh menjadikan patokan dari tanggal
kedaluwarsa yang tercetak pada kemasan obat. Karena penampilan fisik obat yang
berubah, baik warna (timbul bintik atau noda), rasa dan bau obat yang lain dari
biasanya merupakan peringatan pada kita agar tidak mengkonsumsi obat tersebut.
Kerusakan obat dapat saja terjadi walau tanggal kedaluwarsa belum terlewati.
11
BAB III
METODE PENELITIAN
12
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
13
Kupang. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Instalasi Farmasi pada
Dinas Kesehatan Kota Kupang menyelenggarakan fungsi:
1. Penyusunan program pengelolaan instalasi farmasi;
2. Pencatatan, monitoring, evaluasi dan pelaporan pengelolaan obat-obatan, alat
kesehatan dan perbekalan farmasi;
3. Penerimaan, penyimpanan, pemeliharaan dan pendistribusian obat-obatan alat
kesehatan dan perbekalan farmasi;
4. Pelaksanaan administrasi ketatausahaan yang meliputi urusan umum,
perlengkapan, keuangan, kepegawaian dan pelaporan;
5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya UPT Instalasi Farmasi melayani 11
Puskesmas se-kota Kupang. Selain puskesmas, Instalasi Farmasi Kota Kupang juga
melayani sarana kesehatan lainnya yang ada di Kota Kupang seperti Rumah Sakit Umum
(milik pemerintah maupun swasta), dan Klinik khusus untuk obat-obat program. Untuk
memenuhi kebutuhan obat dan bahan habis pakai di Puskesmas dalam melaksanakan
pelayanaan kesehatan dasar, UPT Instalasi Farmasi Menerima obat dan bahan habis
pakai dari berbagai sumber yaitu: DAK (Dana Alokasi Khusus) / DAU (Dana Alokasi
Umum), dan Buffer Stok. Ketersediaan obat dan bahan habis pakai yang diterima dari
berbagai sumber tersebut diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan
dasar yang dilakukan di Puskesmas.
4.2 Data Jumlah Obat Kedaluwarsa di Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan Kota
Kupang
Obat menjadi salah satu perbekalan farmasi vital yang harus ada di rumah sakit
maupun puskesmas. Rumah sakit dan puskesmas menyediakan obat-obatan yang
dibutuhkan pasien guna meningkatkan derajat kesehatannya. Tidak semua obat yang
tersedia dapat segera didistribusikan kepada pasien. Obat-obatan yang belum
didistribusikan disimpan untuk sementara bahkan sampai melewati waktu
kedaluwarsanya. Data jumlah obat yang kedaluwarsa di Instalasi Farmasi Dinas
Kesehatan Kota Kupang tahun 2018 adalah sebagai berikut :
14
Tabel 1. Daftar 15 Jenis Obat Rusak atau Kedaluwarsa Terbanyak Periode 2016 s/d 2018
SUMBER TAHUN TANGGAL NO.
NO NAMA OBAT SATUAN JUMLAH KET
DANA PENGADAAN KEDALUWARSA BATCH/REG
OBAT
1 Antasida doen Tablet DAK 2014 257.600 April 2017 T5549168 Expire Date
2 Asam askorbat 50 mg Tablet DAK 2014 237.000 Juni 2017 O70021BI Expire Date
3 Darplex Cure Program 2015 857 Agustus 2017 SQ1508804 Expire Date
4 Kotrimoksasol 480 mg botol DAK 2014 50.000 Oktober 2018 1610195 Expire Date
5 Mineral Mix Sachet Program 2016 1,000 Maret 2017 1503028 Expire Date
6 Primaquin 15 mg Tablet Program 2015 17.554 September 2017 75386002 Expire Date
7 Primaquin 15 mg Tablet Program 2016 15.600 September 2017 75386002 Expire Date
8 Retinol 200.000 IU Kapsul Program 2013 3.650 Februari 2015 022247W Expire Date
9 Taburia Sachet Program 2015 17.795 Januari 2017 G150713B Expire Date
10 Thiamin 50 mg Vial DAK 2016 132.000 Agustus 2018 080016 Expire Date
VAKSIN
1 Vaksin Campak Vial Program 2014 69 Mei 2016 2531414 Expire Date
2 Vaksin DPT HB/HIB Vial Program 2016 113 April 2018 5040316 Expire Date
3 Vaksin HB0 Vial Program 2016 89 Agustus 2018 3653916 Expire Date
4 Vaksin TD Vial Program 2014 191 Juni 2016 0412513 Expire Date
5 Vaksin TT Vial Program 2015 70 Juli 2017 Expire Date
15
Dari data di atas, maka dapat dilihat bahwa obat yang kedaluwarsa di Instalasi
Farmasi Dinas Kesehatan Kota Kupang tahun 2018 terdiri dari beberapa bentuk sediaan
yaitu, sediaan tablet, injeksi, kapsul dan sirup. Sediaan tablet yang kedaluwarsa terdiri
dari 6 macam produk, pada sediaan injeksi terdapat 6 produk, kapsul 1 macam produk,
dan sirup juga 1 macam produk. Sehingga, dapat dilihat bahwa produk dalam sediaan
tablet yang paling banyak kedaluwarsa dengan dana terbesar berasal dari DAK. Adapun
beberapa faktor yang menyebakan terjadinya kedaluwarsa terhadap obat-obatan tersebut
antara lain,
1. Belum adanya standar penyediaan dan pemilahan obat dan perbekalan kesehatan
oleh Pusat, propinsi maupun Kabupaten/kota khususnya obat –obat program.
2. Trend Penyakit pada setiap tahun tidak menentu sehingga mempengaruhi dalam
penggunaan obat.
3. Obat-obat yang tidak selalu dibutuhkan tetapi harus disiapkan ( Anti Bisa Ular,
Anti Tetanus dll)
Untuk menjawab permasalahan di atas maka Pemerintah Daerah melalui Dokumen
Pelaksanaan Anggaran (DPA) Dinas Kesehatan Kota Kupang menyediakan anggaran
untuk program obat dan perbekalan kesehatan pada tahun 2018 melaksanakan
pemusnahan obat dan perbekalan kesehatan yang kedaluwarsa.
4.3 Prosedur Pemusnahan Obat Rusak dan Kedaluwarsa di Instalasi Farmasi Dinas
Kesehatan Kota Kupang
Pemusnahan obat kedaluwarsa (Expire Date) dan obat yang ditarik izin edarnya yang
dilaksanakan oleh Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan Kota Kupang mengacu kepada
ketentuan dan prosedur yang sudah ditetapkan didalam Undang-Undang No. 36 tahun
2009 tentang Kesehatan dan Peraturan Pemerintah RI Nomor 72 Tahun 1998.
Menjelaskan bahwa obat rusak atau kedaluwarsa (Expire Date) adalah batas waktu
maksimal diperbolehkannya obat tersebut untuk dikonsumsi karena masih memenuhi
spesifikasi yang ditetapkan. Umumnya masa kedaluwarsa obat 2-3 tahun sejak obat
dikemas, melebihi waktu yang telah ditentukan maka secara fisik dan kimiawi
kandungan obat tersebut mengalami perubahan dan sangat berbahaya apabila masih
digunakan pada manusia.
Mekanisme penanganan obat rusak atau kedaluwarsa diadakan oleh Dinas Kesehatan
Kota Kupang dan bantuan dari pihak-pihak lain kemudian dikelola oleh Instalasi
16
Farmasi Dinas Kesehatan Kota Kupang. Petugas Gudang Farmasi selalu
melakukan (check and recheck) keberadaan obat tersebut, dan apabila mendapatkan obat
sudah kedaluwarsa ataupun rusak maka dipisahkan dan diletakkan pada tempat khusus
kemudian dilakukan prosedur pemusnahan tersebut.
4.4 Teknik Pemusnahan Obat Rusak atau Kedaluwarsa di Instalasi Farmasi Dinas
Kesehatan Kota Kupang
Pada hari Jumat tanggal 8 November 2018 pemusnahan obat ini dilakukan berkaitan
karena produk-produk tersebut telah rusak dan kedaluwarsa. Kegiatan pemusnahan
dilakukan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Alak Dinas Kebersihan Kota Kupang.
Pemusnahan obat tersebut juga disaksikan oleh perwakilan dari Dinas Kesehatan Kota
Kupang, Balai POM Kupang, Polresta Kupang, Dinas Lingkungan Hidup dan
Kebersihan Kota Kupang, Kejaksaan Negeri Kupang, Inspektorat Kota Kupang dan
Badan Keuangan Daerah Kota Kupang.
Adapun langkah-langkah pemusnahan obat di Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan Kota
Kupang sebagai berikut:
a. Mengumpulkan dan mendata obat yang rusak dan kedaluwarsa yang ada di
Puskesmas dan Pustu serta Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan Kota Kupang;
b. Obat yang rusak dan kedaluwarsa di paking dan disimpan pada ruangan khusus;
c. Kepala Instalasi Farmasi Kota Kupang membuat laporan obat yang akan
dimusnahkan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang;
d. Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang membuat telaah staf kepada Walikota Kupang
untuk mendapatkan persetujuan Walikota Kupang;
e. Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang membentuk Tim Pemusnahan Obat;
f. Panitia Pemusnahan obat memeriksa dan meneliti dokumen obat yang rusak dan
kedaluwarsa;
g. Panitia membuat berita acara pemeriksaan obat rusak dan kedaluwarsa;
h. Panitia pemusnahan obat melaksanakan pemusnahan obat di Tempat Pembuangan
Akhir dengan cara :
➢ Ditanam
Obat rusak dan kedaluwarsa sebelum dimasukan ke dalam lubang yang telah
disiapkan, terlebih dahulu digiling sampai hancur dengan menggunakan
eksavator.
17
➢ Dibakar
Obat rusak dan kedaluwarsa dibakar sampai terbakar dan hangus.
➢ Ditimbun
Hasil sisa pembakaran ditimbun dengan tanah meggunakan eksavator.
➢ Pemusnahan vaksin diperlakukan secara khusus yaitu dimusnahkan dengan cara
dibakar di dalam Insenerator.
i. Tim Pemusnahan Obat membuat Berita Acara Pemusnahan Obat
j. Kepala Instalasi Farmasi membuat laporan pelaksanaan kegiatan pemusnahan obat
kepada Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang
18
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1) Jenis dan jumlah obat rusak dan kedaluwarsa adalah sebagai berikut :
Obat yang kedaluwarsa di Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan Kota Kupang tahun
2018 terdiri dari beberapa bentuk sediaan yaitu, sediaan tablet, injeksi, kapsul dan
sirup. Sediaan tablet yang kedaluwarsa terdiri dari 6 macam produk, pada sediaan
injeksi terdapat 6 produk, kapsul 1 macam produk, dan sirup juga 1 macam
produk. Sehingga, dapat dilihat bahwa produk dalam sediaan tablet yang paling
banyak kedaluwarsa dengan dana terbesar berasal dari DAK.
2) Penanganan obat rusak atau obat kedaluwarsa di Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan
Kota Kupang adalah sebagai berikut:
a. Mengumpulkan dan mendata obat yang rusak dan kedaluwarsa yang ada di
Puskesmas dan Pustu serta Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan Kota Kupang;
b. Obat yang rusak dan kedaluwarsa di paking dan disimpan pada ruangan khusus;
c. Kepala Instalasi Farmasi Kota Kupang membuat laporan obat yang akan
dimusnahkan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang;
d. Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang membuat telaah staf kepada Walikota
Kupang untuk mendapatkan persetujuan Walikota Kupang;
e. Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang membentuk Tim Pemusnahan Obat;
f. Panitia Pemusnahan obat memeriksa dan meneliti dokumen obat yang rusak dan
kedaluwarsa;
g. Panitia membuat berita acara pemeriksaan obat rusak dan kedaluwarsa;
h. Panitia pemusnahan obat melaksanakan pemusnahan obat di Tempat Pembuangan
Akhir dengan cara :
➢ Ditanam
Obat rusak dan kedaluwarsa sebelum dimasukan ke dalam lubang yang telah
disiapkan, terlebih dahulu digiling sampai hancur dengan menggunakan
eksavator.
➢ Dibakar
Obat rusak dan kedaluwarsa dibakar sampai terbakar dan hangus.
19
➢ Ditimbun
Hasil sisa pembakaran ditimbun dengan tanah meggunakan eksavator.
➢ Pemusnahan vaksin diperlakukan secara khusus yaitu dimusnahkan dengan
cara dibakar di dalam Insenerator.
i. Tim Pemusnahan Obat membuat Berita Acara Pemusnahan Obat
j. Kepala Instalasi Farmasi membuat laporan pelaksanaan kegiatan pemusnahan obat
kepada Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang
3) Penanganan obat rusak atau kedaluwarsa di Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan Kota
Kupang telah sesuai dengan prosedur yang ditetapkan oleh BPOM RI dan DEPKES
RI.
5.2 Saran-saran
1) Lebih memperhatikan proses perencanaan kebutuhan obat dalam rangka
meminimalisir obat yang kedaluwarsa
2) Penanganan obat kedaluwarsa tetap merujuk pada aturan terkait pengelolaan bahan
berbahaya dan beracun (B3)
20
DAFTAR PUSTAKA
RS. Adjidarmo. 2009. Prosedur Penanganan Obat Rusak dan Kedaluwarsa. Rangkasbitung.
21
LAMPIRAN
22