Disimpan dalam +adah tertutup rapat untuk obat yang
mudahmenguap
Disimpan
terlindung dari cahaya
tablet, kaplet, sirup
Disimpan dengan .at pengering/penyerap lembab kapsul
Disimpan
pada suhu 15-30C
tablet, kaplet, sirup
Disimpan
pada suhu 5-15C
salep mata, krim, ovula, suppositoria,insulin
Disimpan
di tempat dingin suhu 0-5C
vaina
3.
4.
pembersihan selesai.
. !etelah lemari pendingin kosong, bersihkan mulai dari bagian
dalam dan luar dengan kain basah untuk menghilangkan
kotoran ataupun noda. "unakan sabun#deterjen jika
5.
dibutuhkan.
Tutup pintu lemari pendingin dan nyalakan lemari pendingin
tersebut.&. !etelah sekitar setengah jam, periksa bah'a
temperatur lemari pendingin berada dalam batasdengan
6.
menggunakan termometer.
. Pindahkan kembali dengan segera semua produk ke dalam
lemari pendingin, pada tempatyang sudah diatur
7.
8.
super+isor.
. -ilakukan pencatatan pada lembar pencatatan khusus untuk
pemeliharaan sebagai bukti
9.
Pengadministrasian Obat
-
s is t e n p ot e ke r m e n ga m p ra h ob a t y a n g d ib u t u
h k a n u n t u k p e m a k a i a n p e r h a r i , dicatat ke dalam
ormulir amprahan.
!agian administrasi mempersiapkan amprhan obat yang
diperlukan.
/emudian poteker mengecek obat-obatan yang telah
diambil dan menyesuaikannyadengan ormulir amprahan.
Jika pengecekan sudah selesai, poteker menandatangani
ormulir amprahan.
0icatat pengeluaran obat ke dalam kartu stock.
Pelayanan Resep Obat (Status Pasien)
1.Skrinning Resep (Status Pasien)
Status pasien masuk lalu diperiksa poteker dan
sisten poteker meliputi bentuk sediaan, stabilitas,
jumlah obat, cara dan lama pemberian obat.
0ikaji pertimbangan klinis yaitu apakah ada
e e k s a m p i n g s e p e r t i a l e r g i a t a u gangguan
lambung. !ila ditemukan ada e ek samping seperti
alergi atau gangguan lambung maka perlu dilakukan langkahlangkah2 #elaporkan segera pada dokter 2 #eminta saran
dokter untuk memilih obat anti alergi atau obat
gangguan lambungyang tepat2 #emberi obat anti alergi atau
obat gangguan lambung kepada pasien
#engkonsultasikan ke dokter tentang masalah resep bila
diperlukan
2. Pe ny ia pa n Oba t
#enyiapkan obat sesuai dengan permintaan dalam status
pasien.
#engambil obat dari $adahnya dalam keadaan bersih
#enutup kembali $adah obat setelah pengambilan dan
mengembalikan ke tempat semula.
-
le m b a ra n ke 5 * le m b a ra n h ija u + d is im p a n se b a ga
i a r s i p a p o t e k . S u r a t P e s a n a n narkotika harus sudah
ditandatangani langsung oleh poteker dan di stempel apotek.
Pemesanan obat psikotropika dilakukan den
g a n m e n g g u n a k a n S u r a t P e s a n a n Psikotropik '
rangkap yang telah ditandatangani oleh poteker dan
distempel.
-
2. Tujuan
Standar Pelayanan Kefarmasian di apotek disusun:
2.1.
Sebagai pedoman praktik apoteker dalam menjalankan
profesi.
2.2.
Untuk melindungi masyarakat dari pelayanan yang tidak
profesional
2.3.
3. Pengertian
3.1.
kefarmasian
dan
penyaluran
sediaan
farmasi,
perbekalan
3.3.
kosmetika
3.4.Perbekalan kesehatan adalah semua bahan selain obat dan peralatan
yang diperlukan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan.
3.5.
3.6.
dokter
hewan
kepada
apoteker
untuk
menyediakan
dan
Perlengkapan
dipergunakan
apotek
untuk
adalah
semua
melaksanakan
peralatan
kegiatan
yang
pelayanan
kefarmasian di apotek.
3.8.
3.12.
BAB II
untuk
mendisplai
informasi
bagi
pasien,
termasuk
4. Ruang racikan.
5. Tempat pencucian alat.
Perabotan apotek harus tertata rapi, lengkap dengan rak-rak penyimpanan
obat dan barang-barang lain yang tersusun dengan rapi, terlindung dari
debu,kelembaban dan cahaya yang berlebihan serta diletakkan pada
kondisi ruangan dengan temperatur yang telah ditetapkan.
sesuai
ketentuan
perundangan
yang
berlaku
meliputi:
3.1 Perencanaan.
Dalam membuat perencanaan pengadaan sediaan farmasi perlu
diperhatikan :
a. Pola penyakit.
b. Kemampuan masyarakat.
c. Budaya masyarakat.
3.2 Pengadaan.
Untuk menjamin kualitas pelayanan kefarmasian maka pengadaan
sediaan farmasi harus melalui jalur resmi sesuai peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
3.3 Penyimpanan.
4. Administrasi.
Dalam
menjalankan
pelayanan
kefarmasian
di
apotek,
perlu
4.1.
Administrasi Umum.
4.2.
Administrasi Pelayanan.
Pengarsipan resep, pengarsipan catatan pengobatan pasien,
pengarsipan hasil monitoring penggunaan obat.
BAB II
PELAYANAN
1. Pelayanan Resep
1.1 Skrining Resep
Apoteker melakukan skrining resep meliputi :
1.1.1
Persyaratan Administratif :
Informasi lainnya
1.1.2
Pertimbangan
klinis
adanya
alergi,
efek
memberikan
pertimbangan
dan
alternatif
Penyiapan obat.
1.2.1.
Peracikan.
Merupakan
kegiatan
menyiapkan
menimbang,
1.2.2.
Etiket.
1.2.3.
1.2.4.
Penyerahan Obat.
1.2.5.
Informasi Obat.
1.2.6.
Konseling.
tertentu
seperti
kardiovaskular,
diabetes,
1.2.7.
(medication record).
BAB IV
dilakukan dengan
survei berupa
Untuk menjamin
mutu pelayanan
Tujuan
Ruang lingkup
Hasil
Persyaratan
Proses
bertugas
menyelenggarakan,
mengkoordinasikan,
di
rumah
kefarmasian
di
sakit
bawah
dengan
fasilitas
pimpinan
penyelenggaraan
seorang
farmasis
dan
dan
mengelola
seluruh
aspek
penyediaan
dalam
Kualitasnya
harus
gimana,
parameternya
apa
mengadakan
terapi
obat
yang
optimal
bagi
semua
Mengembangkan
kemampuan
administrasi
dan
kegiatan
pelayanan
profesional
informasi,
dan
edukasi
Mengadakan penelitian
peningkatan metode.
di
bidang
farmasi
dan
farmasi,
pelayanan
farmasi
klinik
serta
pelayanan
farmasi
klinik
yang
Pelayanan
obat
bahan/alat
(TDM)
steril
dan
untuk
mengkaji
keperluan
terdapat
perubahan
seperti
pelayanan,
pola
instansi
harus
terlibat
dalam
perencanaan
farmasi
harus
menyelenggarakan
rapat
pelayanan
farmasi.
Hasil
pertemuan
4.3.
atau
konferensi
dengan
pihak
lain
yang
untuk
melangsungkan
dan
mengawasi
pelayanan
1.7.
1.8.
Ini yg biasa
(konvensional)
O iya, di RS rancangan kita ini, Apt nya ada 20 orang lho. Gaul to?
Padahal, kata Papih, di Sarjito yg tipe A aja Apt nya Cuma 14.
Hahaha. Idealistis boleh donk yaaa
Katanya sih, dulu di PKU udah ada komitmen kayak gitu, tapi akhir2
ini udah enggak lagi. Entah karena faktor dari apotekernya atau
dari kebijakan RS nya sendiri..
SALAH. YANG
SDM
peran
pokok
dalam
manusia.ketepaduan,kebijakan
dan
manajemen
prosuder
sumber
MSDM
daya
adalah
proses
kebutuhan
akan
persiapan
sumber
dilakukan
daya
perencanaan
manusia
dengan
dapat
dilakukan
perkiraan/forecast
akan
adalah
dengan
pekerjaan
yang
melakukan
lowong,
pegawai,
karyawan,
buruh,
manajer,
atau
job
description
dan
juga
spesifikasi
menguasai
pekerjaan
yang
menjadi
tugas
dan
Memberikan
kompensasi
dan
proteksi
pada
yang
diberikan
bermacam-macam
jenisnya
yang
telah
4. PERSONALIA IFRS
Personalia IFRS merupakan salah satu peran, fungsi, tugas
dan tanggung
jawab departemen sumber daya manusia dalam mengelola
bagiannya.
Personalia
IFRS
haruslah
terdiri
dari
tenaga
kefarmasian sebagai penanggung jawab dan tenaga nonkefarmasian sebagai tenaga administrasi dan tenaga pembantu
lain.
Analisis kebutuhan tenaga kerja meliputi
10
kerjanya
di
bagian
apa?
Terbuka
Pendidikan
meningkatkan
kemampuan
berkelanjutan
SDM
dibutuhkan
untuk
dengan
bidang
sesuai
pelayanannya masing-masing.
KUALIFIKASI TENAGA KERJA
1. Kepala Instalasi Farmasi
Kualifikasi: Master Farmasi Rumah Sakit / Farmasi Klinik
2. Wakil Kepala Pengelolaan Perbekalan
Farmasi Kualifikasi: Apoteker
3. Wakil Kepala Pelayanan Farmasi
Klinik Kualifikasi: Master Farmasi
Klinik
11
4. Wakil
Kepala
Pendidikan
Penelitian
dan
steril
b. Tenaga teknis kefarmasian, jumlah 5 orang
c. Pembantu Pelaksana, jumlah 2 orang
6. Bidang-Bidang di bawah Koordinasi Wk. PFK
a. Master Farmasi Klinik, jumlah 2 orang untuk pusat
informasi obat
b. Apoteker, jumlah 20 orang untuk pelayanan farmasi
klinik
c. Tenaga
teknis
kefarmasian,
jumlah
orang
untuk
F. JOB DESCRIPTION
1. Kepala Instalasi Farmasi
a. Orang yang bertanggung jawab atas hasil kerja
satu orang atau lebih dari suatu organisasi
b. Penentu kebijakan
c. Motivator farmasis guna mendapatkan hasil kinerja
yang baik
d. Memonitor perkembangan farmasis
e. Membuat
plan
kerja
untuk
menegmbangkan
12
Subinstalasi
Penerimaan
dan
proses
peminjaman
dan
penerimaan
indent
(pemesanan
ke
sub
farmasi
arahan
dan
melaporkan
13
kepada
indent
pemesanan
ke
sub
farmasi
c. Melakukan
penelitian
kefarmasian
yang
berkaitan
dengan
dan
memperbaiki
sistem/
metode
ditentukan.
Sedangklan
tujuan
utamanya
adalah
14
reward
dan
reward
tersebut
akanmeningkatkan
motivasi kerja.
Berdasarkan literatur luar negeri dan juga pengalaman KARS
di Indonesia, manfaat yang diperoleh RS karena akreditasi
adalah sbb:
Minimalisasi risiko,
Re-energized organization,
farmasi.
Berikut
adalah
skor
bagi
15
bagi
16