Anda di halaman 1dari 13

Standar Pelayanan Apotek

Alur Pelayanan Resep


Resep Datang

Skrining Resep

Resep BPJS

Resep Non BPJS

Resep Diberi harga

Pasien tidak setuju

Pasien setuju

Diajukan obat alternative dengan jenis, jumlah, jumlah item & harga yang sesuai dengan kemampuan pasien

Pasien tidak setuju

Pasien setuju
Penyiapan/peracikan obat

Penyerahan obat

Pemberian konseling & PIO

Monitoring penggunaan obat

PERHATIKAN!!

TEMPAT PENYIMPANAN OBAT

Disimpan dalam wadah tertutup rapat untuk obat yang mudah

menguap
Disimpan terlindung dari cahaya (tablet, kaplet, sirup)
Disimpan dengan zat pengering/penyerap lembab (kapsul)
Disimpan pada suhu 15-30C (tablet, kaplet, sirup)
Disimpan pada suhu 5-15C (salep mata, krim, ovula, suppositoria,

insulin)
Disimpan di tempat dingin suhu 0-5C (vaccina)

SOP Pelayanan apotek


Prosedur SOP Lemari Pendingin
1. Matikan lemari pendingin sebelum mulai proses pembersihan.
2. Pindahkan semua produk dari lemari pendingin dengan cepat ke dalam dos kosong (atau kotak
tahan panas jika tersedia). Jaga agar jangan sampai ada obat yang kontak langsung dengan
lantai.
3. Jika lemari pendingin cadangan tersedia, maka pindahkan obat ke lemari pendingin cadangan
tersebut, hingga prosedur pembersihan selesai.
4. Setelah lemari pendingin kosong, bersihkan mulai dari bagian dalam dan luar dengan kain
basah untuk menghilangkan kotoran ataupun noda. Gunakan sabun/deterjen jika dibutuhkan.
5. Tutup pintu lemari pendingin dan nyalakan lemari pendingin tersebut.
6. Setelah sekitar setengah jam, periksa bahwa temperatur lemari pendingin berada dalam batas
dengan menggunakan termometer.
7. Pindahkan kembali dengan segera semua produk ke dalam lemari pendingin, pada tempat
yang sudah diatur (ditetapkan) dan dilakukan dengan rapi.
8. Tutup segera pintu lemari pendingin dan isi slip pada lemari pendingin, disertakan waktu,
tanggal, dan paraf/tanda tangan staf yang membersihkan, serta tanda tangan supervisor.
9. Dilakukan pencatatan pada lembar pencatatan khusus untuk pemeliharaan sebagai bukti bahwa
telah dilakukan pembersihan oleh staf.
10. Dilakukan pemeriksaan lemari pendingin yang telah dibersihkan dan ditandatangani oleh
farmasis/supervisor sebagai bukti bahwa telah dilakukan pemeriksaan.

Prosedur SOP Alat Kesehatan


1. Pahami apa yang pasien butuhkan
2. Pahami hal-hal non teknis yg pasien butuhkan mengenai alat yang digunakan
3. Persilahkan pasien memasuki ruangan khusus pelayanan ( Ruangan Farmasis )
4. Persilahkan pasien memasuki ruangan khusus pelayanan ( Ruangan Farmasis )
5. Jika Asisten Apoteker yg menangani pasien ia harus merujuk ke Apoteker untuk ditunjukkan
cara penggunaannya
6. Ambillah dan tunjukkan alat tsb pada pasien
7. Jika pasien baru pertama kali menggunakannya, maka ia memerlukan arahan u/ cara pakainya
8. Pemastian cara penggunaan alat oleh pasien
9. Jelaskan dengan rinci mengenai harga, keamanan penggunaan, garansi alat,dll
10. Bila ada kepastian pembelian, maka buatlah nota penjualan
11. Kemasi dengan baik alat yang dibeli
12. Menawarkan bantuan/informasi apabila suatu saat pasien menemui kesulitan dlm
penggunaan alat tsb

Prosedur SOP Dispensing


1. Menerima resep.
a. Menyapa pelanggan sambil tersenyum.
b. Membuat kontak mata dan menerima resep dalam cara bermartabat.
2. Memeriksa resep.
a. Resep diperiksa legalitasnya & mudah dibaca.
b. Membaca resep dengan benar meliputi nama, indikasi, dosis,kuantitas obat. Konfirmasikan
dengan senior ahli farmasi atau apoteker ,untuk menghindari keraguan.
c. Jika resep ini meragukan , konfirmasikan dengan dokter melalui telepon.
3. Periksa ketersedian stok semua obat-obatan yang akan diberikan
4. Menyimpan obat obatan dalam wadah di depan pelanggan
5. Memberikan informasi yang relevan ke pelanggan, dan menjelaskan instruksi tentang
pemakaian obatnya, penyimpanannya dll
6. Dilanjutkan dengan penagihan setelah konfirmasi dengan pasien atau pelanggan.
7. Sebelum penagihan ,periksalah resep untuk memastikan bahwa obat-obatan yang diserahkan
adalah benar
8. Setelah penagihan petugas mengumpulkan tagihan dan berdasarkan peraturan harus ditanda
tangani oleh seorang apoteker
9. Memberikan tagihan asli kepada pelanggan dan menyimpan copiannya
10. Kemasan obat dimasukan dalam bingkisan disimpan bersama dengan tagihan
11. Setelah pembayaran tagihan,memastikan penyampaian yang benar dan memberikan
bingkisannya ke pelanggan

Prosedur SOP Pelayanan Resep


1. Saat melayani resep, berikan perhatian pada pasien, jangan mencoba melayani 2 resep
sekaligus dalam satu waktu
2. Saat menerima resep, periksa baik-baik kelengkapannya, ketepatannya dan kelegalannya
3. Melangkah menuju rak obat yang dibutuhkan
4. Cek nama, dosis, bentuk dan kekuatan obat yang diresepkan
5. Saat mengambil obat, ambil obat dengan waktu stok barang yang lebih dulu masuk (First In
First Out)
6. Cek kadaluarsanya
7. Letakkan semua obat yang telah diambil pada konter didepan pasien
8. Setelah menerima persetujuan pasien, proses penagihan dilakukan
9. Saat penagihan, tempatkanlah obat di kotak yang telah disediakan untuk penagihan
10. Buat tanda terima untuk pasien yang berisi nama obat, nomor batch, tanggal kadaluarsa dan
harga obatnya
11. Setelah penagihan, letakkan obat di kotak yang tersedia, siap untuk dikemas
12. Pastikan bahwa keduanya,orang yang melayani resep tidak sama dengan orang yang
menyiapkan tagihan serta menandai tagihan (salah satu diantara mereka adalah seorang ahli
farmasi)
13. Kirim obat ke kasir dan serahkan pada pasien setelah mereka membayar tagihannya
14. Setelah selesai melayani resep, stempel resep dengan stempel OBAT TELAH
DISERAHKAN untuk mencegah penyalahgunaan obat
15. Sebelum pasien meninggalkan apotek, jelaskanlah pada pasien mengenai aturan dosisnya,
jenis diet, tindakan pencegahan khusus, dan sampaikan harapan anda akan kesembuhannya.
16. Setelah melayani resep, pastikan tidak ada kotak kosong atau potonan strep yang tertinggal
diatas konter. Kembalikan obat-obat ke raknya masing-masing

Prosedur SOP Pengemasan


1. Setelah obat siap untuk diberikan kepada pasien, berikan bukti pembayaran yang asli kepada
pasien, dan simpan salinan pembayaran obat dari pasien pada suatu kotak yang terpisah.
2. Sementara pengemasan obat dilakukan apoteker memastikan/memverifikasi bahwa obat yang
akan dikemas terdapat pada etalase apotik. lalu obat dimasukkan dalam kotak bersama dengan
bukti pembayaran.
3. Setelah dilakukan verifikasi, kotak obat ditempatkan dalam paper bags atau carry bags.
4. Berhati-hati dalam membawa kotak obat dalam paper bags/caryy bags.
Tutup dan segel tas tersebut.
5. Kotak obat diberikan kepada pasien setelah melihat bukti pembayaran yang asli.
6. Pada tahap berikutnya, cek bahwa kotak obat telah diberikan kepada pasien,dan simpan
Salinan bukti pembayaran.
7. Sementara obat diberikan kepada pasien,diwajibkan memberikan penjelasan mengenai
pemeliharaan dan tempat pemyimpanan yang sesuai.
8. Dalam pengemasan bahan yang harus berada pada lemari pendingin, dapat disediakan
kemasan khusus, sebagai alternatif dalam kemasan diberi potongan es atau kantong plastik/tas
yang berisi kotak obat dibungkus kembali dengan plastik yang telah diisi dengan potongan es.
Hal ini dimaksudkan untuk menjaga atau mempertahankan temperatur.
9. Berhati-hati dalam mengemasi botol-botol obat untuk mencegah kerusakan.
10. Ketika mengemas satu ampul, ampul harus dibungkus dengan kapas lalu dimasukkan dalam
amplop kecil,kemudian ditempatkan dalam kotak obat lalu kotak dimasukkan dalam paper
bags/carry bags untuk mencegah kerusakan.
11. Apabila mendapatkan resep obat-obat dari dokter hewan, kemasan atau kantung-kantung
obat sebaiknya dipisahkan dengan kantung obat untuk penggunaan manusia.

Prosedur SOP Personal Hygiene


1. Ketika memasuki apotek, cucilah tangan dengan sabun atau larutan desinfektan. Cuci kedua
tangan setiap saat karena tangan dapat dengan mudah terkena kotoran seperti debu, dll
2. Setelah makan siang dan masuk kamar kecil, cuci tangan hingga bersih dengan sabun atau
desinfektan.
3. Tidak makan di tempat penyerahan obat atau mengunyah permen karet selama bekerja.
4. Tidak menyeka tangan / wajah pada pakaian.
6. Memelihara kebersihan personal setiap saat (Jaga agar kuku tetap rapi dan bersih)
Tambahan :
Pria : Bercukur rapi dan menjaga rambut tetap pendek.Berpakaian bersih dan rapi
Wanita: Hindari memanjangkan kuku dan mengecat kuku tangan. Rambut panjang diikat
dan harus bersih. Berpakaian bersih dan rapi.

Prosedur SOP Penerimaan Barang Dari PBF


1. Barang tiba APA/karyawan yang ditugaskan periksa :
Kesesuaian barang-surat pesanan
Kondisi barang
Kesesuaian supplier-surat jalannya
2. Barang yang tidak sesuai pesanan/cacat dikembalikan ke supplier
Catat dalam berita acara pengembalian barang (2 rangkap)
Ditandatangani APA/yang bertugas
Disertai stempel apotek dan PBF
3. Memenuhi syaratcatat dalam Berita Acara Penerimaan Barang dan Berita Acara Serah
Terima Barang (2 Rangkap)
4. Masukkan barang dalam ruangan khusus (RUANG KARANTINA) yang terpisah dengan
barang-barang yang telah ada sebelumnya. Lakukan pemeriksaan lebih lanjut : nama obat,
kadar, bentuk sediaan dll.
5. Catat ke dalam stok obat Pindahkan barang ke dalam kamar penyimpanan dan dikelompokkan
sesuai spesifikasi masing-masing
6. Catatan berita acara serah terima barang dalam komputer (bank data)

Prosedur SOP Pemeriksaan Kadaluarsa


1. Pemeriksaan Tanggal Kadaluarsa dilakukan secara berkala (1/2/3 bulan)
2. Selain ketentuan diatas, lakukan pemeriksaan tanggal kadaluarsa saat dispensing
(Penyerahan Obat)
Ketentuan
a. Menunjuk personil yang bertanggung-jawab
b. Pemeriksaan terpusat pada 1 rak
c. Cek masing-masing tgl kadaluarsa dari tiap obat
d. Memeriksa obat yg tanggal kadaluarsanya dekat (1atau 2 bulan)
e. Keluarkan obat yang telah kadaluarsa dan tempatkan terpisah pada rak/lemari (beri label
BARANG KADALUARSA TIDAK UNTUK DIJUAL )
3. Pastikan prosedur ini dilakukan
4. Pindahkan Obat yang hampir kadaluarsa pada rak terpisah untuk mempercepat penggunaannya
pada proses dipensing
5. Membuat daftar dan mencatat tanggal kadaluarsa obat untuk kepentingan pengembalian ke
distributor atau untuk dibuang

Ketentuan Pada Saat Dispensing


1. Pada saat mengerjakan resep, keluarkan obat dari rak sesuai yang diresepkan
2. Periksa dengan benar tanggal kadaluarsanya
3. Periksa kembali tanggal kadaluarsa obat pada saat penagihan
4. Membuat daftar dan mencatat semua tanggal kadaluarsa obat Sistem Komputerisasi
a. Sistem ini dilengkapi program yang dapat mengecek tanggal kadaluarsa
b Tempatkan personel untuk mengecek kadaluarsa obat
c. Cek daftar obat-obat yang mendekati kadaluarsa
d. Ikuti prosedur sebelumnya
e. Selain sistem komputer, perlu pengecekan tanggal kadaluarsa obat secara fisik dan acak.

Prosedur SOP Penerimaan Swamedikasi


1. Menyambut pasien dengan senyuman
2. Mendengarkan permintaan pasien dengan hati-hati: nama, dosis, bentuk sediaan,dll. 3. Jika
obat yang diminta pasien harus dengan resep dokter, JANGAN DIBERIKAN
4. Jika nama atau dosis kurang tepat atau tidak familiar atau jika farmasis ragu maka
dikonsultasikan dengan senior farmasis/kepala farmasis atau JANGAN DIBERIKAN
5. Jika nama dan keterangan lengkap lainnya tentang obat telah diberitahukan, tanya pasien
kondisi apa yang dirasakan pasien karena penyakitnya itu
6. Tanyakan pada pasien apakah obat itu diresepkan oleh dokter atau saran oleh seseorang atau
pasien sendiri telah membaca tentang efek obat tersebut
7. Informasikan pada pasien tentang keterangan efek samping dari obat, obat lain yang dapat
berinteraksi atau kondisi yang dapat menyebabkannya menjadi lebih buruk.
8. Farmasis sebaiknya memberikan obat hanya setelah pasien disadarkan pada semua hasil/efek
obat.

Anda mungkin juga menyukai