Pada hari ini, Rabu tanggal 12 September 2012 di Surabaya, yang bertanda tangan di
bawah ini :
1. Nama
NAMA PSA
DATA PSA
Alamat
DATA PSA
Status
APOTEKER
DATA APA
Alamat
DATA APA
Status
Lembar ke - 1 dari 6
d. Peraturan Menteri Kesehatan No. 1027 Tahun 2004 tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian di Apotek.
e. Peraturan Menteri Kesehatan No. 1332 Tahun 2004 tentang Tata Cara Pendirian
Apotek.
f. Surat Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (selanjutnya
disingakt Badan POM) No. 0.05.3.2522/2003 tentang Cara Distribusi Obat yang
Baik (selanjutnya disingkat CDOB).
g. Peraturan Daerah Kabupaten Gresik No. 11 tentang Ijin Pelayanan Kesehatan.
Pasal 2
HAK DAN KEWAJIBAN
(1) Kewajiban PIHAK PERTAMA :
a. Memberikan wewenang kepada PIHAK KEDUA untuk melakukan pelayanan
kefarmasian dan pengelolaan apotek berdasarkan CDOB dan Good Pharmaceutical
Practice (GPP)
b. Menyediakan biaya operasional apotek, mulai dari proses perijinan, persiapan
pendirian apotek hingga beroperasinya apotek, yang meliputi biaya pengadaan
furniture, pengadaan dan pengelolaan obat, biaya sarana/prasarana, biaya
personil/karyawan, pajak.
c. Mengelola keuangan apotek dan administrasi yang terkait dengan keuangan secara
tertib dan terbuka.
d. Bersama PIHAK KEDUA, secara periodik sesuai dengan kesepakatan,
mengadakan evaluasi dan menyusun anggaran pendapatan dan belanja apotek yang
diperlukan untuk kelancaran pelayanan kefarmasian dan tercapainya pembiayaan
apotek yang rasional.
e. PIHAK PERTAMA bertanggung jawab dalam menutup biaya operasional selama
apotek belum mencapai BEP maksimal sampai 1 tahun apotek beroperasi.
f. PIHAK PERTAMA memberikan perlindungan hokum kepada PIHAK KEDUA
dalam melaksanakan kerja sama dan pengelola Apotek di Apotek Ngasinan.
g. Memberikan penghasilan setiap bulan kepada PIHAK KEDUA.
ii.
Pengelolaan Organisasi
iii.
Pengelolaan Keuangan
iv.
v.
Lembar ke - 3 dari 6
f. Bekerja sama dengan beberapa dokter penulis resep untuk memanfaatkan layanan
Apotek untuk meningkatkan pendapatan apotek serta memasarkan brand image
apotek.
(2) Hak PIHAK KEDUA :
a. Menerima jasa profesi atas pengelolaan apotek, berdasarkan Surat Keputusan
Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia (selanjutnya disingkat IAI) atau surat
keputusan IAI (daerah/cabang) mengenai standar jasa profesi, yaitu :
i.
ii.
iii.
iv.
v.
Pasal 4
PENGHENTIAN / PEMBATALAN KERJA SAMA
(1) Apabila
PIHAK
PERTAMA
atau
PIHAK
KEDUA
berencana
untuk
musyawarah dengan dilandasai oleh kesadaran, tanggungjawab dan moral yang tinggi
sesuai etika profesi dan etika pelayanan di apotek yang berlaku.
(2) Apabila dengan cara musyawarah tidak didapat penyelesaian, maka perselisihan
tersebut akan diselesaikan melalui jalur hukum yang berlaku.
Pasal 7
LAIN-LAIN
(1) Hal-hal mengenai ketentuan ada yang belum tercantum dan/atau tidak cukup diatur
dan dipandang pelu oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA akan diatur dalam
Surat Perjanjian Tambahan (addendum).
(2) Surat Perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) diantaranya dibuat dan di
tandatangani diatas meterai yang cukup serta mempunyai kekauatan hukum yang
sama, masing-masing untuk PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA.
PIHAK PERTAMA
PSA
PIHAK KEDUA
APA
Lembar ke - 6 dari 6