Anda di halaman 1dari 13

KERANGKA ACUAN KERJA

PENYUSUNAN DOKUMEN MASTER PLAN RSUD .................... KELAS B


PROVINSI .................. DI KABUPATEN ............ TAHUN ANGGARAN ..........

I. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 Pasal
28 Bagian H ayat (1) telah menegaskan bahwa setiap orang berhak memperoleh
pelayanan kesehatan, kemudian dalam Pasal 34 ayat (3) dinyatakan negara
bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas
pelayanan umum yang layak. Undang Undang nomor 36 tahun 2009 tentang
Kesehatan pada pasal 19 menyebutkan bahwa Pemerintah bertanggung jawab
atas ketersediaan segala bentuk upaya kesehatan yang bermutu, aman, efisien
dan terjangkau.

Dalam Undang-Undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit pasal 7ayat
(1) menyebutkanRumah Sakit harus memenuhi persyaratan lokasi, bangunan,
prasarana, sumber daya manusia, kefarmasian, dan peralatan. Pada pasal 8 ayat
(1) disebutkan bahwa persyaratan lokasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7
ayat (1) harus memenuhi ketentuan mengenai kesehatan, keselamatan
lingkungan, dan tata ruang, serta sesuai dengan hasil kajian kebutuhan dan
kelayakan penyelenggaraan Rumah Sakit, demikian juga pada ayat (3)
disebutkan bahwa ketentuan mengenai tata ruang sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan peruntukan lokasi yang diatur dalam
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota, Rencana Tata Ruang Kawasan
Perkotaan dan/atau Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan. Kemudiandalam
Bagian Ketiga tentang Bangunan, pasal9 butir (b) menyebutkan bahwa
persyaratan teknis bangunan Rumah Sakit, sesuai dengan fungsi, kenyamanan
dan kemudahan dalam pemberian pelayanan serta perlindungan dan
keselamatan bagi semua orang termasuk penyandang cacat, anak-anak, dan
orang usia lanjut. Hal ini sejalan dengan Undang Undang nomor 28 tahun 2002
tentang Bangunan Gedung dimana pada pasal 7 ayat (3) disebutkan bahwa
persyaratan teknis bangunan gedung meliputi persyaratan tata bangunan dan
persyaratan keandalan bangunan yang meliputi persyaratan keselamatan,
kesehatan, kenyamanan dan kemudahan.
Rencana membangun atau mengembangkan suatu Rumah Sakit akan dilakukan
setelah mengetahui Jenis Layanan Kesehatan Rumah Sakit serta kapasitas
Tempat Tidur (TT) yang akan dilakukan dan disediakan untuk masyarakat sesuai
dengan Hasil Kajian Studi Kelayakan/Feasibility Study.

Rencana ini selanjutnya akan disusun dalam suatu Kajian berupa Penyusunan
Rencana Induk/ Master Plan yang menggambarkan Rencana Pembangunan dan
atau Pengembangan serta Rencana Pentahapan Pelaksanaannya yang dilihat
dari semua aspek secara komprehensif dan berkesinambungan serta utuh
sebagai satu kesatuan Fasilitas Sarana dan Prasarana Rumah Sakit.

Pembangunan Fasilitas Sarana Prasarana Rumah Sakit diperlukan adanya suatu


perencanaan yang terpadu secara keseluruhan dalam jangka waktu maksimal 20
tahun mendatangdan dapat dilakukan pengkajian ulang sesuai kebutuhan,yang
walaupun dilaksanakan secara bertahap perencanaan ini akan menjadi dasar
acuan penyusunan perencanaan detail desain bangunan Rumah Sakit tersebut,
yang selanjutnya akan digunakan dalam pelaksanaan pembangunan konstruksi
fisik guna memperoleh hasil yang maksimal nantinya dalam satu kesatuan yang
terpadu dan berkesinambungan.

Pekerjaan Penyusunan Rencana Induk/ Master Plan adalah salah satu tahapan
atau bagian dari pekerjaan yang dilakukan pada Tahap Awal Pekerjaan
Perencanaan dan Perijinan, yang disusun dengan berdasarkan hasil Studi
Analisis terhadap Kondisi Potensi, Kebijakan dan Batasan yang ada sehingga
dapat dihasilkan suatu perencanaan Rencana Induk/ Master Plan yang
terintegrasi.

Rumah Sakit RSUD ............... Kelas B Provinsi ................ sebagai penunjang


Pemerintah Daerah yang melaksanakan kewenangan dibidang pelayanan
kesehatan, menyelenggarakan dua jenis pelayanan bagi masyarakat yaitu
pelayanan kesehatan dan pelayanan administrasi.

Sehubungan dengan hal di atas, perlu disusun adanya master plan sehingga
tahapan pembangunan dan pengembangan Rumah Sakit lebih jelas, terarah dan
terukur serta mengacu kepada aturan-aturan baku yang terbaru
2. Maksud dan Tujuan
Master Plan Rumah Sakit RSUD .................. Kelas B Provinsi .................. ini
dimaksudkan agar dalam menyusun rencana secara keseluruhan yang
berkesinambungan dan terpadu untuk melaksanakan fungsi sepenuhnya sebagai
Rumah Sakit yang terus berkembang dalam peningkatan layanannya secara
terinci dalam tahapan-tahapan pengadaan sumber daya manusia, pembiayaan,
maupun prasarana dan sarana fisik bangunannyatersusun dalam suatu Rencana
Induk / Master Plan yang lengkap dengan Feasibility Study, Detailed Engineering
Design serta Maket Rumah Sakit.

Master Plan Rumah Sakit RSUD ................... Kelas B Provinsi .................... ini
akan dijadikan dasar acuan dalam mewujudkan Rencana Pembangunan dan
Pengembangan suatu Rumah Sakit agar baik dan benar yang akan menjadi
acuan bagi pengelola rumah sakit maupun bagi konsultan perencana sehingga
masing-masing pihak dapat memiliki persepsi yang sama. Master Plan ini akan
menjelaskan langkah-langkah atau proses yang perlu dilakukan dalam menyusun
suatu Rencana Induk/ Master Plan Rumah Sakit.

3. Sasaran
Terwujudnya Master Plan Rumah Sakit RSUD .................. Kelas B Provinsi
....................., yang akan menjadi pedoman dalam pembangunan dan
pengembangan Rumah Sakit yang berkesinambungan dan terpadu untuk
melaksanakan fungsi sepenuhnya sebagai Rumah Sakit yang terus berkembang
dalam peningkatan layanannya secara terinci dalam tahapan-tahapan pengadaan
sumber daya manusia, pembiayaan, maupun prasarana dan sarana fisik
bangunannya.

4. Dasar Hukum
A. Undang-undang
1) UU No. 44/2009 tentang Rumah Sakit
2) UU No. 28/2002 tentang Bangunan Gedung
3) UU No. 36/2009 tentang Kesehatan

B. Peraturan Menteri/PERMEN dan Keputusan Menteri/KEPMEN


1) PERMENKES No. 340/2010 Tentang Klasifikasi Rumah Sakit
2) PERMENKES No. 2306/2011 Tentang Persyaratan Teknis Prasarana
Instalasi Elektrikal Rumah Sakit
3) PERMENPU No. 45/2007 tentang Pedoman Teknis
4) PERMENPU No. 24/2008 tentang Pedoman Pemeliharaan Bangunan
Gedung.
5) KEPMENKES No. 1014/2008 tentang Standar Pelayanan Radiologi
Diagnostik di Sarana Pelayanan Kesehatan
6) KEPMENKES No. 1197/2004 tentang Standar Pelayanan Farmasi di
Rumah Sakit

C. Pedoman dari Direktorat Jenderal Kementrian Republik Indonesia


1) Pedoman Penyusunan Studi Kelayakan (Feasibility Study) Rumah
Sakit Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik Dan Sarana
Kesehatan Direktorat Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan
RI Tahun 2012
2) Pedoman Penyusunan Rencana Induk (Master Plan) Rumah Sakit
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik Dan Sarana Kesehatan
Direktorat Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Tahun
2012
3) Pedoman Teknis Bangunan Rumah Sakit kelas B Direktorat Bina
Pelayanan Penunjang Medik Dan Sarana Kesehatan Direktorat Bina
Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Tahun 2012
4) Pedoman Teknis Sarana dan Prasarana Rumah Sakit kelas C
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik Dan Sarana Kesehatan
Direktorat Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Tahun
2012
5) Pedoman Teknis Bangunan Rumah Sakit, Ruang Operasi-Direktorat
Bina Pelayanan Penunjang Medik Dan Sarana Kesehatan Direktorat
Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Tahun 2012
6) Pedoman Teknis Bangunan Rumah Sakit, Ruang Perawatan Intensif-
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik Dan Sarana Kesehatan
Direktorat Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Tahun
2012
7) Pedoman Teknis Bangunan Rumah Sakit, Ruang Gawat Darurat-
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik Dan Sarana Kesehatan
Direktorat Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Tahun
2012
8) Pedoman Teknis Bangunan Rumah Sakit, Ruang Rawat Inap-
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik Dan Sarana Kesehatan
Direktorat Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Tahun
2012
9) Pedoman Teknis Bangunan Rumah Sakit, Ruang Rehabilitasi medik-
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik Dan Sarana Kesehatan
Direktorat Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Tahun
2012
10) Pedoman Teknis Bangunan Rumah Sakit, Sistem Instalasi Gas medik
dan Vakum Medik-Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik Dan
Sarana Kesehatan Direktorat Bina Upaya Kesehatan Kementerian
Kesehatan RI Tahun 2012
11) Pedoman Teknis Bangunan Rumah Sakit, Sistem Instalasi Tata Udara-
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik Dan Sarana Kesehatan
Direktorat Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Tahun
2012
12) Pedoman Teknis Bangunan Rumah Sakit, Sarana Keselamatan Jiwa-
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik Dan Sarana Kesehatan
Direktorat Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Tahun
2012
13) Pedoman Teknis Bangunan Rumah Sakit Yang Aman dalam Situasi
darurat dan bencana-Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik Dan
Sarana Kesehatan Direktorat Bina Upaya Kesehatan Kementerian
Kesehatan RI Tahun 2012

5. Nama dan Organisasi Pengguna Barang/Jasa

a. Nama Institusi : ...................................................................................

b. Nama Program : ....................................................................................


c. Nama Pekerjaan : ....................................................................................
d. Lokasi Kegiatan : ....................................................................................
e. Pemberi Tugas : ....................................................................................

f. Sumber Dana : ....................................................................................


6. Sumber Pendanaan
Pagu anggaran untuk pelaksanaan paket pekerjaan ini adalah sebesar
Rp.350,000,000,- (TIGA RATUS LIMA PULUH JUTA RUPIAH) sudah termasuk
segala pengeluaran beserta pajak-pajak, bea materai dan biaya-biaya lainnya
yang harus dibayar oleh penyedia barang/jasa sesuai dengan perundang-
undangan yang berlaku;

II. LINGKUP PEKERJAAN DAN LINGKUP TUGAS


a. LINGKUP PEKERJAAN
Master plan rumah sakit merupakan suatu studi yang dilakukan disuatu tempat
dalam hal ini pada wilayah kerja suatu rumah sakit.

Adapun garis besar dalam pendekatan penyusunan Master Plan Rumah Sakit
adalah sebagai berikut;
 Studi sistem pelayanan kesehatan rumah sakit;
 Studi program fungsi pelayanan rumah sakit umum yang meliputi; sarana
fisik bangunan (eksisting dan pengembangan), sarana fisik peralatan
(eksisting dan pengembangan), dan pengembangan sumber daya manusia
(human resource development).
 Studi pengembangan rumah sakit umum dengen proyeksi jangka waktu yang
sudah ditentukan.
 Merencanakan pentahapan pembangunan dengan mempertimbangkan
fungsi rumah sakit tetap berjalan (tetap beroperasi).

b. LINGKUP TUGAS
Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh Penyedia Jasa pada Tahap
Pekerjaan Pembuatan Rencana Induk/Master Plan Rumah Sakit adalah dengan
tetap berpedoman pada ketentuan yang berlaku yang dapat meliputi pekerjaan-
pekerjaan Perencanaan Lingkungan, Site/Tapak Bangunan dan Perencanaan
Fisik bangunan gedung Rumah Sakit yang terdiri dari :

Pekerjaan Persiapan Pembuatan Rencana Induk/Master Plan, antara lain :


a. mengumpulkan data dan informasi kesehatan dan lokasi, analisa data,
membuat interpretasi secara garis besar terhadap KAK, dan konsultasi
dengan Pemerintah Daerah setempat mengenai peraturan daerah/ perijinan
bangunan Rumah Sakit.

b. Pekerjaan Rencana Induk/Master Plan Rumah Sakit, antara lain menyusun:


 Perumusan Master Program tentang pengembangan pelayanan rumah
sakit, SDM, peralatan medis dan non medis dan lain sebagainya,
 Perumusan Kebutuhan Sarana dan Prasarana rumah sakit,
 Perumusan Program Fungsi yang berkaitan erat dengan pelayanan, untuk
memenuhi kebutuhan ruang untuk pelayanan,
 Perencanaan Fisik Bangunan (Block Plan), beserta uraian konsep:
- Kebutuhan luas bangunan berdasarkan program fungsi dan beban
kerja (untuk rumah sakit dan pendidikan)
- Pengelompokkan ruangan berdasarkan fungsi menjadi blok bangunan;
- Penyusunan blok bangunan menjadi komposisi massa.

c. Rencana Pentahapan Pembangunan/Pengembangan Rumah Sakit secara


keseluruhan yang mencakup :
 Fisik Rumah Sakit;
 Prasarana dan Sarana Rumah Sakit;
 Pembiayaan.

PROSES PENYUSUNAN MASTER PLAN


III. TAHAPAN PEKERJAAN
1. Tahap Persiapan
Penetapan batas wilayah studi, yaitu Rumah Sakit;
a. Mempersiapkan metodologi untuk survai dan analisis, yaitu perencanaan dan
penetapan metodologi yang akan dipergunakan dalam pembahasan/ analisis
nantinya, termasuk studi sosekbud yang menyangkut perilaku, perekonomian
masyarakat, kebutuhan dan kebiasaan serta keinginan masyarakat
pengguna jasa layanan rumah sakit.

b. Mempersiapkan jadual pelaksanaan pekerjaan, yaitu ketepatan waktu


pelaksanaan sesuai dengan tenggang waktu yang diberikan kepada
konsultan serta penetapan keterlibatan tenaga ahli dalam penetapan waktu
tersebut;

c. Mempersiapkan tenaga ahli, yaitu mempersiapkan semua komponen tenaga


ahli yang dibutuhkan sesuai dengan persyaratan yang diminta agar terdapat
kesesuaian antara pekerjaan dengan keahliannya;

2. Tahap Pengumpulan Data Dan Studi


a. Pengumpulan Data Primer
Yang dimaksud data primer adalah data yang dapat diambil/ bersumber
langsung dan rumah sakit. Data tersebut meliputi :
1. Hasil wawancara/diskusi dengan stake holder di rumah sakit;
2. Hasil wawancara/diskusi dengan pasien;
3. Data Pola Penyakit;
4. Data Lokasi;

b. Pengumpulan Data Sekunder


Yang dimaksud data sekunder adalah data yang diperoleh dan sumber luar
atau tidak langsung dari Rumah Sakit.

3. Tahap Studi Literatur


Studi ini dimaksudkan untuk menganalisis kelayakan pengembangan/
pembangunan dan program pengembangan Rumah Sakit, ditinjau dari aspek
peraturan/ kebijakan, standar dan literatur lainnya yang berhubungan dengan
pekerjaan pembuatan Master Plan Rumah Sakit.
4. Tahap analisa :
1. Analisis Situasi;
Merupakan bagian intisari dari master plan yang memuat semua data dasar
termasuk penilaian dan analisis serta asumsi yang digunakan yang terdiri
dari :
 Data Demografi keadaan wilayah;
 Kependudukan,
 Sosio – ekonomi masyarakat, meliputi :
 Tingkat pendidikan;
 Tingkat kesadaran untuk kesehatan;
 Angka ketergantungan;
 Pendapatan daerah dan daya beli masyarakat terhadap jasa pelayanan
kesehatan khususnya serta derajat kesehatan yang menggambarkan
angka dan pola morbiditas.

Hal-hal tersebut sebagai masukan mengenai kebutuhan dan permintaan


masyarakat akan layanan kesehatan yang mencakup ketersediaan fasilitas,
sarana dan sumber daya serta kegiatan layanan lain yang penting bagi
masyarakat dimana Rumah Sakit berada.

2. Analisis Kebijakan Kota/Kabupaten;


3. Analisis Data Kesehatan;
4. Analisis Data Keadaan Lokasi;
5. Analisis Kinerja & Kualitas Pelayanan RS;
6. Analisa terhadap kebutuhan sarana, prasarana dan peralatan medis dan non
medis;
7. Analisa terhadap pembiayaan.

5. Tahap Penyusunan Master Program & Program Fungsi


Merupakan tahap penyusunan program utama pengembangan rumah sakit untuk
jangka waktu tertentu yang tertuang dalam master program. Selanjutnya dari
beberapa program pengembangan yang sudah disusun, dirinci atau didetailkan
dalam bentuk kegiatan-kegiatan per unit/instalasi/bagian dalam rumah sakit.
Rincian detail tersebut tertuang dalam program fungsi.
6. Tahap Pembuatan Site Plan, Block Plan, Program Ruang, Rencana
Arsitektur, Estimasi Biaya & Pentahapan Pembangunan.
Pada tahap dilakukan inventarisir kebutuhan penataan kawasan, block plan dan
kebutuhan ruang sesuai dengan program pelayanan rumah sakit yang akan
dikembangkan. Selanjutnya dibuat rancangan arsitektural, perkiraan biaya
pembangunan serta disusun pentahapan pembangunan berdasar prioritas
pengembangan pelayanan dan kemampuan pembiayaan.

IV. DATA & FASILITAS PENUNJANG


a. Penyediaan oleh Pengguna Jasa
Data dan fasilitas yang disediakan pengguna jasa meliputi;
i. Untuk melaksanakan tugas, Penyedia Jasa harus mencari sendiri data dan
informasi yang dibutuhkan selain dari data dan informasi yang diberikan
oleh Pemberi Tugas dalam pengarahan penugasan ini.
ii. Penyedia Jasa harus memeriksa kebenaran data dan informasi dalam
pelaksanaan pekerjaannya, baik yang berasal dari Pemberi Tugas, maupun
masukan lain dari luar. Kesalahan Master Plan sebagai akibat dari
kesalahan informasi menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa.
iii. Untuk melaksanakan tugas ini Penyedia Jasa harus menyediakan tenaga
yang memenuhi kebutuhan proyek ditinjau dan lingkup (besarnya) proyek
dan tingkat kekomplekan proyek yang terikat selama pelaksanaan.
iv. Dalam hal ini informasi perencanaan memuat hal – hal sebagai berikut :
1. Informasi tentang lahan meliputi :
a. Lokasi
b. Luas
c. Batas-batas
d. Topografi
e. Kondisi tanah
f. Keadaan air tanah
g. Peruntukan tanah
h. Koefisien dasar bangunan
i. Perincian bangunan lahan, kekerasan, penghijauan bangunan
j. Daerah milik jalan (DMJ)

2. Pemakaian Bangunan
a. Fungsi bangunan gedung semaksimal mungkin
b. Manfaat sebagai bangunan kegiatan utama, penunjang dan
pelengkap

3. Kebutuhan Bangunan
a. Program bentuk
b. Keinginan tentang organisasi

4. Informasi lain yang dibutuhkan baik oleh pemakai atau pemberi tugas
maupun instansi terkait
a. Keinginan tentang bentuk – bentuk tertentu baik yang berhubungan
dengan pemakai atau perlengkapan yang akan digunakan dalam
bangunan tersebut.
b. Hal – hal yang berhubungan dengan antisipasi pelaksanaan,
seperti pembongkaran jangan sampai mengganggu aktifitas yang
lain.
c. Keinginan tentang utilitas bangunan

b. Penyediaan oleh Penyedia Jasa


Penyedia Jasa harus menyediakan semua fasilitas/peralatan yang dipergunakan
untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan. Fasilitas dan peralatan tersebut
antara lain:
 Kantor/studio perencanaan sebagai tempat pelaksanaan pekerjaan.
kantor/studio ini dapat berupa milik sendiri atau sewa berikut furniturenya
seperti : alat tulis kantor (tinta, printer, kertas, dll), alat fotocopy, komputer,
LCD proyektor, printer dan plotter, alat komunikasi (telepon dan fax).
 Peralatan transportasi seperti : kendaraan roda 4 dan kendaraan roda 2
 Peralatan survey, pengukuran dan pengumpulan data seperti : theodolite,
kameradigital, water pass, peralatan penyelidikan tanah, dll.

V. Organisasi Pelaksanaan Pekerjaan


Dalam menangani pekerjaan Master Plan Rumah Sakit , penyedia jasa pelaksanaan
pekerjaan harus menyediakan tenaga yang memenuhi ketentuan proyek, baik
ditinjau dari segi kompleksitas lengkap (besaran) proyek maupun tingkat
kompleksitas pekerjaan.

Tenaga-tenaga ahli inti yang dibutuhkan dalam kegiatan pekerjaan Master Plan
Rumah Sakit minimal terdiri dari :
Jumlah
No. Tenaga Ahli Kualifikasi Pengalaman Pendidikan/Jurusan
(Orang)
A. TENAGA AHLI
1 Team Leader S1-Ahli Madya 1 8 tahun Teknik Arsitektur
2 Ahli Arsitektur S1-Ahli Madya 1 6 tahun Teknik Arsitektur
3 Ahli Struktur S1-Ahli Madya 1 6 tahun Teknik Sipil
Ahli Mekanikal
4 S1-Ahli Madya 1 6 tahun Teknik Mesin/Elektro
Elektrikal
5 Ahli Lingkungan S1-Ahli Madya 1 6 tahun Teknik Lingkungan
6 Ahli Manajemen S1 1 5 tahun Manajemen

ASISTEN
B
TENAGA AHLI
Asisten Ahli D3/S1 – Ahli
1 1 2 Tahun Teknik Arsitektur
Arsitektur Muda
Asisten Ahli D3/S1 – Ahli
2 1 2 Tahun Teknik Sipil
Struktur Muda
Asisten Ahli
D3/S1 – Ahli
3 Mekanikal 1 2 Tahun Teknik Mesin/Elektro
Muda
Elektrikal
TENAGA
C
PENDUKUNG
1 Administrasi Administrasi 1 4 D3/S1
2 Operator Cad Operator Cad 1 4 SMK/D1/D3
3 Estimator Teknisi 1 4 SMK/D1/D3
4 Surveyor Teknisi 1 4 SMK/D1/D3
5 Sopir Sopir 1 4 Min. SLTA

VI. Program Kerja


Penyedia jasa Master Plan Rumah Sakit harus segera menyusun program kerja
minimal meliputi :
a. Rencana jadwal kegiatan secara detail
b. Alokasi tenaga yang lengkap (displin dan keahliannya), tenaga-tenaga yang
diusulkan oleh penyedia jasa pekerjaan Master Plan Rumah Sakit harus
mendapat persetujuan dari pengelola proyek.
VII. Waktu Pelaksanaan Pekerjaan
Pelaksanaan Pekerjaan Master Plan Rumah Sakit RSUD …….. Kelas B Provinsi
……….. diselesaikan dalam kurun waktu selama 120 (Seratus Dua Puluh) hari
kalender.

VIII. Keluaran
a. Laporan Pendahuluan, sebanyak 10 eksemplar dijilid dengan soft cover,
diserahkan setelah dilakukan Survey Pengumpulan Data dan Analisis Data yang
terkait;
b. Laporan Antara/Interim Report, sebanyak 10 eksemplar dijilid dengan soft cover,
yang memuat data survey, diserahkan setelah selesai dilakukan Survey
Pengumpulan dan Pengolahan Data kemudian dipresentasikan untuk validasi
data;
c. Laporan Akhir, sebanyak 10 eksemplar dijilid dengan hard cover dan soft copy
dalam CD sebanyak 10 buah, setelah seluruh pekerjaan telah selesai dan
sesuai dengan diskusi dan presentasi;
d. Maket Rumah Sakit .......................... Kelas B Provinsi ................ Kabupaten
.................
e. Gambar Perspektif

IX. Penutup
Kerangka Accuan Kerja ini disusun untuk menjadi pedoman dalam pelaksanaan
pekerjaan Master Plan Rumah Sakit RSUD ........................ Kelas B Provinsi
..........................Tahun Anggaran 2018. Hal-hal yang belum
jelas/dijelaskan/disebutkan dalam KAK ini, bilamana dianggap perlu akan dij elaskan
pada saat penjelasan pekerjaan.

Maluku, Agustus 2018

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

.................................................

NIP. xxxxxxxx xxxxxx x xxx

Anda mungkin juga menyukai