DISUSUN OLEH :
OKTAVIA NUR ADRIANI
202221027A
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, yang telah
memberikan kesehatan dan kesempatan, sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan Field Trip Proyek Pembangunan Tower Terampil Site 1B Hunian
Pekerja Konstruksi di IKN dalam memenuhi tugas mata kuliah Field Trip.
Laporan Kegiatan Field Trip ini dimaksudkan untuk mengaplikasikan teori
yang telah diperoleh selama di kelas dan untuk mengetahui praktek dari teori
tersebut dalam rekayasa teknik sipil di lapangan.
Penulis menyadari laporan Field Trip ini masih terdapat kekurangan. Untuk
itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
menyempurnakan laporan ini.
i
DAFTAR ISI
COVER …………………………………………………………………….
KATA PENGANTAR …………………...………………………………… i
DAFTAR ISI ………………………………………….…………………… ii
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ………………………………………………. 1
1.2. Tujuan Field Trip …………………………………………….. 2
1.3. Manfaat Field Trip …………………………………………… 2
II. TINJAUAN PROYEK
2.1. Jenis Proyek …………………………………………………. 3
2.2. Lokasi Proyek ………………………………………………... 4
2.3. Jenis Pekerjaan ……………………………………………… 6
III. TINJAUAN MANAJEMEN
3.1. Struktur Organisasi ………………………………………….. 7
3.2. Tugas Dan Tanggung Jawab Personil ……………………. 9
IV. TINJAUAN PERALATAN KONSTRUKDI
4.1. Peralatan yang digunakan ………………………………….. 13
4.2. Fungsi atau Kegunaaan Peralatan ………………………… 14
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan …………………………………………………… 18
5.2. Saran …………………………………………………………. 18
LAMPIRAN ………………………………………………………………... 19
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Dari hasil kajian yang telah dilakukan dan mengacu pada harapan masyarakat
Kab. Kutai Kartanegara agar terpenuhi penyediaan air. Hal ini erat kaitannya
dengan upaya untuk memanfaatkan sumber daya air dari sungai yang ada di
daerah tersebut, sehingga bisa didayagunakan untuk kepentingan masyarakat
setempat, dengan jalan membuat atau membangun sistem jaringan Jaringan
Irigasi.
Salah satu sungai yang ada di Kab. Kutai Kartanegara cukup Potensial dalam
Penyediaan Dan Pengembangan Prasarana Pertanian. Untuk
1
Tahun anggaran 2022 terlebih dahulu dilakukan pekerjaan studi dan detail desain
Pembangunan Rehabilitasi Dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi Usaha Tani Kab.
Kutai Kartanegara dengan Pembangunan Prasarana Pertanian dari sekitar nya.
2
BAB II
TINJAU PROYEK
1. Jenis Proyek
Hunian Pekerja Konstruksi atau HPK di Ibu Kota Nusantara (IKN) merupakan
hunian yang di peruntukkan bagi pekerja proyek di Kawasan inti pusat
pemerintahan dan sekitarnya.
Wilayah Kecamatan Sebulu terdiri dari 20 desa, dan seperti pada umumnya desa-
desa yang berada di Kecamatan ini banyak terdapat di bantaran sungai. Sungai
besar yang mengalir di wilayah ini yaitu Sungai Mahakam dan terdapat pula
beberapa sungai Kecamatan yang merupakan anak sungai, seperti sungai
sabintulung, sungai kedang kepala, sungai kedang rantau, dan sungai puan cepak.
Selain itu pula ada dua danau yang terdapat di wilayah ini yaitu danau siran dan
danau mau.
4
2. Lokasi Proyek
Lokasi Site 2
Luas: 10.7 Ha
Koordinat:
0˚57’13.73”S
116˚43’11.45”E
5
3. Jenis Pekerjaan
6
BAB
III
TINJAUAN
MANAJEMEN
STRUKTUR ORGANISASI
PROYEK PEMBANGUNAN HUNIAN PEKERJA
KONSTRUKSI DI IKN
7
8
3.2. Tugas dan Tanggung Jawab Personil
A. Direktur
Tugas utamanya penanggung jawab dari konsultan, baik kedalam maupun
keluar.
B. Site Enggineer
Sebagai ketua tim, tugas utamanya adalah memimpin dan
mengkordinir seluruh kegiatan anggota tim kerja dalam pelaksanaan
9
pekerjaan sampai dengan pekerjaan dinyatakan selesai. Tugas dan tanggung
jawab Team Leader adalah:
a. Mengkoordinasikan kegiatan anggota di bawah tanggung
jawabnya sebagai Ketua Tim
b. Bertanggung jawab atas kelancaran pekerjaan
c. Mengawasi dan memonitor kemajuan pekerjaan
d. Melakukan koordinasi dengan pemberi tugas dan instansi terkait
lainnya
e. Menyiapkan dan menyerahkan laporan sesuai jadwal
C. Pelaksana Lapangan
10
3. Menyediakan tenaga kerja, bahan material, tempat kerja, peralatan, dan
alat pendukung lain yang digunakan mengacu dari spesifikasi dan gambar
yang telah ditentukan dengan memperhatikan waktu, biaya, kualitas dan
keamanan pekerjaan.
4. Bertanggungjawab sepenuhnya atas kegiatan konstruksi dan metode
pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
5. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan jadual (time schedule) yang
telah disepakati.
6. Melindungi semua perlengkapan, bahan, dan pekerjaan terhadap
kehilangan dan kerusakan sampai pada penyerahan pekerjaan.
7. Memelihara dan memperbaiki dengan biaya sendiri terhadap kerusakan
jalan yang diakibatkan oleh kendaraan proyek yang mengangkut peralatan
dan material ke tempat pekerjaan.
8. Kontraktor mempunyai hak untuk meminta kepada pemilik proyek
sehubungan dengan pengunduran waktu penyelesaian pembangunan
dengan memberikan alasan yang logis dan sesuai dengan kenyataan di
lapangan yang memerlukan tambahan waktu.
9. Mengganti semua ganti rugi yang diakibatkan oleh kecelakaan sewaktu
pelaksanaan pekerjaan, serta wajib menyediakan perlengkapan
pertolongan pertama pada kecelakaan.
D. Petugas K3
Tugas utamanya adalah memimpin dan mengkordinir seluruh kegiatan
anggota tim kerja dalam pelaksanaan pekerjaan sampai dengan pekerjaan
dinyatakan selesai. Tugas dan tanggung jawab adalah:
11
d. Membuat prosedur kerja dan instruksi kerja penerapan ketentuan K3
e. Melakukan sosialisasi, penerapan dan pengawasan pelaksanaan
program, prosedur kerja dan instruksi kerja K3
f. Melakukan evaluasi dan membuat laporan penerapan SMK3 dan
pedoman teknis K3 konstruksi
g. Mengusulkan perbaikan metode kerja pelaksanaan konstruksi berbasis
K3, jika diperlukan
h. Melakukan penanganan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja serta
keadaan darurat
12
BAB IV
Proses konstruksi suatu bangunan sangat bergantung pada alat kerja dan
bahan bangunan yang digunakan. Alat kerja dan bahan bangunan merupakan
salah satu unsur penting yang dapat mempengaruhi lama penyelesaian
konstruksi. Pemilihan alat kerja dan bahan bangunan harus disesuaikan dengan
syarat dan kondisi di lapangan. Penyediaan alat kerja dan bahan bangunan yang
berkualitas dan bermutu tinggi dapat membuat proses penyeleaian konstruksi
berjalan cepat.
13
semen, pasir, batu Padas, kayu, paku dan lain-lain. Penyimpanan dan penempatan
bahan bangunan ditata secara rapi sehingga mendukung efektivitas, keselamatan
dan kesehatan kerja.
Pada proyek berskala besar, untuk pekerjaan yang tidak dapat dilakukan
oleh manusia maka diperlukan suatu alat bantu baik yang bersifat manual atau
mekanis yang mana keduanya saling mendukung satu sama lain. Alat mekanis
dapat berbentuk alat berat atau ringan. Pemilihan alat dan jumlahnya perlu
diperhitungkan secara tepat agar bisa selesai tepat waktu dari yang dijadwalkan.
Begitu juga perlu dipertimbangkan apakah alat tersebut akan dibeli atau disewa.
Pertimbangan ini dihasilkan dari analisa usia kegunaan, nilai guna dan juga
besarnya keuntungan yang diperoleh dari penggunaan alat tersebut.
14
elevasi tanggul, elevasi saluran serta kerataan suatu permukaan jalan di sisi
tanggul.
Ketepatan dalam penentuan titik-titik penting dari hasil survey dan pengukuran
tersebut sangat berpengaruh kepada kualitas konstruksi secara keseluruhan.
Kesalahan yang dilakukan dalam proses survey dan pengukuran dapat berakibat
fatal. Kontraktor harus menjaga peralatan ini agar tetap dalam keadaan baik
selama masa kontrak. Bagian dari kontraktor yang bertanggung jawab atas
kegiatan pengukuran ini adalah surveyor. Alat yang umum digunakan oleh
surveyor adalah Waterpass seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.1.
Gambar 1 Waterpass
15
Gambar 2. Truk
16
4.2.5. Material Proyek
Dalammenanganidanmenyiapkanmaterialmakaperlumetode
Laporan logistik mengenai keperluan material harus dibuat setiap hari. Tempat
penyimpanan material juga harus diperhatikan sesuai dengan sifat material yang
digunakan sehingga terjamin keamanannya dan terhindar dari sifat kerusakan
akibat penyimpanan barang yang salah.
17
BAB V
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari pengamatan di lapangan selama
melakukan praktik lapangan pada Jaringan Irigasi Usaha Tani Di Kec. Sebulu
adalah sebagai berikut.
1. Mendapatkan tambahan ilmu yang ada di lapangan sebagai
pengembangan dari teori yang didapatkan di perkuliahan.
2. Mengetahui aplikasi bentuk fisik bangunan di bidang rekayasa sipil
khususnya saluran irigasi.
3. Mendapatkan ilmu mengenai tahapan – tahapan pelaksanaan
pekerjaan lining beton saluran.
4. Mengetahui tugas – tugas dalam manajemen proyek dari suatu
pekerjaan.
5.2 Saran
Saran – saran yang ingin disampaikan pada praktik lapangan di Jaringan Irigasi
Usaha Tani Di Kec. Sebulu adalah sebagai berikut.
1. Perlunya penambahan waktu dalam pembelajaran praktik lapangan agar
pengetahuan dan pengalaman yang didapatkan lebih banyak.
18
2. Supaya dapat lebih meningkatkan lagi sistem mengenai Praktik Lapangan agar
pada kegiatan Praktik Lapangan tahun berikutnya dapat berjalan dengan baik
dan lancar.
3. Pemilihan lokasi Praktik Lapangan bagi mahasiswa hendaknya sudah diatur
atau dibuat list beberapa proyek yang sedang berlangsung terkait dengan
masing-masing minat studi.
LAMPIRAN
19
Gambar 5. Pekerjaan Plesteran
20
Gambar 7. Pengambilan Data untuk Provisional Hand Over (PHO)
21